Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT This is Destiny

Bimabet
Sbenernya rada malas coment sih update kali ini kasian si vivi main sma andri tpi viviny gk tau, si Rendra mlah enak2an main sma Silvie :mati:

Tpi berhubung ane dpt ginian jdi coment deh:pandajahat::pandaketawa:
“hayoo coli ya” ucap silive langsung masuk ke kamar rendra dan menutupnya perlahan.

-------------


“shit, jadi pengen genjot tuh silvie, hm tapi ada viivi. Hmm liat nanti malam lah ada apa lagi segala ngomong malam-malam.” gerutu rendra sambil berjalan mondar mandir.
 
Chapter 45


Hari ini sebelum acara pesta pernikahan, vivi dan rendra bersiap-siap untuk ke tempat ibadah, mengingat janji suci mereka berdua dan tuhan menjadi saksinya. Rendra sudah keluar dengan setelan jas berwana hitam di padu dasi kupu-kupu menunggu vivi keluar kamarnya.

"ma, harus pakai gaun pengantin yang ini ya? Panjang banget bawahnya " ucap vivi saat sedang memakai gaun pengantin yang formal.

"iah kan nanti malam beda lagi kok" ucapnya sambil melihat vivi sedang di rias, pantatnya terasa pegal karena sudah beberapa jam duduk untuk merias dirinya. tak terasa jam 9an pun berlalu, di bantu mamanya mengangkat gaunnya keluar kamar dan menuruni tangganya perlahan.

"vivi udah siap berangkat?" ucap tante nia.

"iah, rendra kemana tante?" ucapnya melihat suasana rumah menjadi sepi.

"duluan ke tempat ibadanya, biar surprise aja biar ketemu disana" ucap sambil menuntun vivi berjalan keluar rumah, terlihat mobil sudah siap yang sudah di rias dengan bunga di bagian depannya. Vivi di dampingin kedua orang tuanya memasuki mobil tante nia di mobil lain. mobil pun melaju ke tempat ibadah.


***

Sesampainya terlihat cukup banyak mobil yang sudah berada di halaman tempat ibadah, mobil yang di naiki vivi melesak masuk melewati halaman menuju pintu samping tempat ibadah. Vivi turun perlahan dan langsung masuk ke dalam. vivi agak gugup karena di dalam sudah ada rendra

"vii" ucap rendra yang melihat vivi masuk ke dalam dan wajahnya terpukau dengan tampilan vivi.

"ren " vivi tertunduk malu sambil tertawa kecil.

"so beautiful" ucap rendra tersenyum lebar. sambil memegang kedua tangan vivi.

"uhuukk-uhuukk.. mau di mulai " ucap tante nia yang segera keluar dari ruangan itu, di dalam vivi dan rendra di berikan arahan selama proses pernikahan di tempat ibadah ini. tak butuh waktu yang lama untuk mereka mengerti. Vivi dan rendra segera keluar dan berjalan ke depan pintu masuk ibadah. Terdengar pembicara yang tak langsung yang akan memberikan restu ( disini gue gak masukin tempat ibadahnya gereja, vihara atau masjid, karena menurut gue masing-masing punya caranya masing-masing).

"kedua mempelai silahkan memasuki ruangan" ucap pembicara, langkah perlahan tapi pasti vivi berjalan bedampingan dengan rendra dan di ikuti kedua orang tua mereka di sampingnya berjalan ke meja yang sudah di sediakan.

"vivi, vivi" teriak seseorang, dan ternyata itu reni bersama jerry, raka, indra, anna. Vivi tersenyum lebar ke arah mereka dan terus berjalan perlahan. Acara pemberkatan pun berlangsung ( dan gue gak tulis proses pemberkatan karena masing-masing agama punya caranya sendiri dalam proses ini, gue nulis secara formal untuk tak menyinggung agama).

Vivi dan rendra pun siap untuk janji pernikahan, dan saling memakaikan cincinnya ke jari manis secara bergantian.. Tepuk tangan langsung bergemuruh saat kedua saling memasangkan cincin. Senyum tawa vivi melihat rendra grogi saat memasukan cincinnya. Dan sekarang mereka sudah sah menjadi suami istri.

Cukup lama dan sekarang memasuki tahap terakhir, dimana vivi dan rendra berlutut di depan kedua orang dari rendra terlebih dahulu untuk meminta maaf kepada orang tua masing-masing. Di pegangnya kedua tangan orangtua rendra bersama sambil kepala mereka menunduk.

"ma, pa. maafin rendra kalau selama ini udah membuat kalian marah, kesal" ucap rendra yang mencoba menahan menitikan air matanya.

"iah pasti maafin"

"mama juga, mama sayanng kamu ren" di ciumanya kedua pipi mama rendra di susul pipi papanya. Dan kini giliran vivi.

"pa, ma maafin vivi kalau ada salah" ucapan vivi berubah tak menjadi tante atau om lagi, karena mereka sudah resmi secara agama menjadi suami istri.

"iah vi, mama juga" di peluknya tubuh vivi sambil mencium pipi dan kanan vivi. Begitu juga papanya rendra. sekarang giliran kedua orang tua vivi. mereka berdua pun kembali berlutut sambil memegang kedua tangan orang tua vivi.

"pa, ma maafin rendra untuk kesalahan yang rendra buat " ucap rendra sambil senyum mencoba menahan air matanya jatuh melihat papa vivi. masih terasa sangat erat surat yang di berikannya saat malam itu.

"iah, jaga baik-baik vivi, papa maafkan kok" ucap papa vivi, membuat rendra memeluk papa vivi. dan begitu juga ke mama vivi.

"paaaa." Ucap vivi yang menitikan air matanya.

"maaaa.." lanjutnya mencoba menahan tangis tetapi air matanya tak pernah bohong.

"sekali, maafin vivi" vivi pun bersujud di depan orang tuanya. membuat orang yang hadir tersentak melihat vivi yang bersujud di depan orang tuanya.

"vi vi jangan sampai gitu" di tariknya tangan vivi sampai ia bangun dan di peluknya erat tubuh vivi oleh papanya dan mamanya.


***

"tuh beb, kamu harus berani temuin papa aku, biar kita cepat nikah kayak vivi" ucap reni yang ikut terharu sambil mengusap air matanya.

"oke, aku bakal usaha keras yakinin papa kamu nanti" ucap jerry memegang kedua tangan reni erat.

"aku ikut terharu rakaa.." ucap anna sambil menitikan air matanya. Di rangkulnya tubuh anna dan di usapnya punggungnya. Setelah selesai, vivi rendra mengusap air matanya dan acara di lanjutkan berfoto bersama. Ucapan demi ucapan dari keluarga dekat rendra, dan beberapa keluarga dekat dari keluarga vivi. mereka pun ikut berofoto bersama.

"rendra vivi." ucap reni berlari di ikut, jerry, raka, anna dan indra. Mereka pun mendekati rendra dan vivi.

"selamat ren," ucap jerry sambil berjabat tangan

"selamat, semoga cepat punya baby" ucap raka berjabat tangan bergantian.

"selamat yaaaaa. Muah muah" reni dengan gemas mencium pipi vivi bergantian. Di ikuti anna dan indra bersalaman. Mereka pun berfoto bersama,

"thanks udah datang ya, jangan lupa nanti malam datang juga" ucap vivi senyum terharu.

"pastilah, kita balik dulu yah" lambaian tangan dari mereka berempat. Vivi dan rendra pun segera bersiap-siap pulang dan sebelumnya foto keluarga besar rendra dan vivi. mereka pun kembali ke rumah. Di gandengnya tangan vivi menuju mobil menuju ke rumahnya.


***

Jam 13.00

Tiba di rumah vivi yang masih terbalut gaun pengantin di gandeng masuk perlahan bersama rendra.

"istirahat dulu oke jam 3 sore kita make up lagi oke" ucap salah satu tata rias, anggukan vivi pun langsung berjalan ke kamarnya untuk berganti pakaian terlebih dahulu. Begitu juga dengan rendra. terlihat wajah letih dari mereka semua. vivi memilih istirahat sebentar.

"uwwaaahhh seger" ucapnya dalam hati selesai mandi membuat dirinya lebih segar sambil memakai baju sehari-hari dengan rambut di lilit handuk, ia pun iseng ke kamar rendra yang ternyata tak terkunci.

"kreeeekkk" di bukanya perlahan, vivi melihat rendra sedang menulis sesuatu di mejanya di perhatikanya begitu serius.

"nulis apa ren?" ucapnya sambil mendekati rendra.

"eh vivi, hmm ngak kok" senyum rendra langsung melipatnya ke dalam buku.

"apa hayo?" bibir vivi sambil manyun melirik ke arah buku itu.

"gpp kok, oh ia kamu ke kamar mama gih. Tata ulang rambut kamu, pasti butuh waktu yang lama gitu" ucapnya sambil menarik tanganya lembut keluar kamarnya dan menuju ke arah kamar tante nia. Terlihat sikap yang aneh dan menutupi sesuatu.

"eh vi udah bangun. Sini rias dulu." Vivi pun melangkah ke dalam untuk kembali merias rambutnya. Rendra pun memilih kembali ke kamarnya, lanjut menulis yang tertunda tadi.


***

Waktu semakin sore, di dalam kamar tante nia begitu ramai oleh tata rias. Termasuk orang tua rendra dan vivi serta silvie.
"yuk siap-siap" ajak tante nia, silvie pun yang akan menjadi pendamping pas acara di mulai. Mereka bertiga pun segera ke kamar vivi.

"gugup ya?" ucap silvie dengan nada yang bersahabat. Anggukan kecil dari vivi.

"udah pakai dulu," ucapnya sambil menarik tanganya mendekati gaun pengantinnya.

"iah pakai dulu tinggal 2 jam lagi loh acara di mulai" ucap tante nia, vivi melepaskan pakainnya.

"mau di cukur dulu vi? Hihi" tawanya melihat bulu memek vivi masih lebat.

"iah vi cukur aja gimana?" lanjut silvie buat nanti malam pertama. vivi pun terdiam sesaat.

"hummm. Iah boleh tante" ucap vivi dengan malu – malu. Vivi pun mengikuti ke kamar mandi setelah tante nia membawa pisau cukur.


***

"selesai, wahh vi tembem yah punya kamu haha" ucap tante nia sambil tertawa,

"ih bisa aja tante" vivi tersipu mau, vivi pun memakai handuk keluar kamar mandi. Ia segera melepaskan handuknya dan segera memakai gaun pengantinnya.

"pasti rendra suka vi" ucap silvie melihat memek vivi sudah tak berbulu. Vivi hanya tersenyum kecil. Vivi pun di bantu silvie memakai gaun pengantin sambil melihat dirinya di cermin.

"ya udah siap-siap aja di kamar, nanti ada orang tante yang kasih tau kamu turun ke bawah kapan oke?" ucap tante nia bersama silvie langsung keluar kamar. Vivi masih duduk sambil menatap tubuhnya yang memakai gaun pengantin. Tak lama papa dan mamanya pun masuk di kamar menemani putri kecilnya.

"eh papa, ma" ucap vivi segera bediri mendekati mereka.

"gimana perasaan kamu?" ucap papanya tersenyum.

"fuhh deg degan pa hehe"

"kamu cantik banget " ucap mamanya sambil mencium pipinya.

"hehe, kesampaian ya lihat vivi menjadi wanita seutuhnya? Walau sedikit kecelakaan" ucapnya pelan.

"ssstt dah jangan bahas itu lagi, tapi jujur papa bahagia" ucapnya sambil memeluk vivi dan begitu juga mamanya.

"iah.. mama sama papa seneng, karena harapan kami kamu bisa menikah dan terlabut gaun pengantin" senyum mamanya yang memeluk tubuhnya. vivi hanya bisa tersenyum melihat kedua orang tuanya yang bahagia.


***
Tak terasa acara pun di mulai, MC membuka acaranya dengan pidato pembukaan sedikit, terlihat para tamu sudah mulai datang dan memadati halaman parkir rumah. dan beberapa tamu sudah duduk di tempat yang sudah sediakan.

"terima kasih sudah datang dalam acara pernikah vivi dan rendra"

"mari kita sambut saja yaitu pertama kita sambut selaku orang tua dari rendra yaitu papa dan mama rendra, bapak hen dan ibu nia. " om hen dan tante nia pun muncul dari lantai atas sambil bergandengan tangan menuju ke bawah.
" Di lanjutkan oleh kedua orang tua vivi, " mereka pun turun dari lantai atas sambil melambaikan tangan.

" kemudian... kakak dari rendra andri.daannnnnnn" andri dengan cool berjalan sendiri menuruni tangga.

" Dannn kini kita sambut mempelai pria... rendra sudut kiri" ucapnya mc, rendra pun berjalan dari arah keruang tengah. Mereka pun bingung karena hanya rendra yang datang, lampu pun tiba-tiba menjadi gelap dan lampu-lampu kecil menghiasi tangga dari bawah ke atas.

"dan rendra akan menyambut mempelai wanita yaitu vivi dari arah atas" ucapnya, lagu " beautifull in white " pun mengiringi langkah kecil vivi di ikuti silvie sambil memegang payung putih, berjalan menuruni tangga perlahan, begitu pun cahaya yang menyorot langkah vivi. suara tepuk tangan mulai terdengar di ikuti langkah nya semakin dekat ke arah rendra.

"siap?" rendra pun menjulurkan tangannya, di pegangnya tangan vivi dan di gantengnya menuju perlaminan dimana kedua orang tua mereka masing-masing sudah duduk di tempatnya. Tepuk tangan tamu mengiringi mereka berdua dan lagu yang mengiri pun habis dengan bersamaan.

"pasangan yang sangat serasi, mari kita lanjutkan dengan pemotongan kue. Kedua mempelai silahkan turun terlebih dahulu" vivi dan rendra pun turun dan tangan mereka berdua memegang kedua pisau.

"1... 2.. 3.." ucap mc sambil memotong kue pengantin, di lanjutkan masing-masing rendra dan vivi memegang kue dan saling menyuapkan potongan kuenya ke mulut vivi dan rendra. dan kini mereka berdua bersulang dengan tangan meminumkan bersamaan. Tawa kecil vivi yang gugup karena susah untuk minum bergantian seperti itu.

"ini dia yang kita tunggu-tunggu, sebagai symbol kesetian. Mempelai pria dan wanita akan memakai cincin ke jari manisnya masing-masing" mc pun memberikan 2 cincin yang akan mereka saling pakai. Vivi pun langsung mengambil dan memasangkan untuk rendra. dan kini rendra pun siap-siap, tetapi ia terdiam dan mengambil sebuah kertas di saku celananya.

"sebelum aku pasangin cincin ini ke kamu, aku mau bacain sesuatu " ucapnya sambil membuka kertasnya. Terlihat papa vivi agak terkejut karena mungkin itu surat yang ia kasih ke rendra. alunan lagu dari brian mcknight " marry your daughter"

"untuk ayah dari my queen"

Awal pertemuanku dengan putri kecilmu ini sangat membuat jengkel sampai terbesit di pikiranku saat itu untuk membuatnya kembali.

Tapi...

Apa yang ku lakukan semuanya gagal sampai suatu hari kejadian yang sangat memalukan bagiku sekaligus awal perubahan sikapku dan hal itu mulai berhasil.

Perubahan dari sikap mama dan papaku yang mulai mementingkan anaknya dari pada pekerjaannya. Di ikuti sikapku yang bodoh ini yang memandang rendah putrimu ini mulai pudar.

Dan...

Kuncup bunga cinta mulai bermekar setelah hubungan kami mulai tak memandang status dan semakin dekat. Rasanya seperti orang baru mengenal rasa cinta, gugup, salah tingkah yang tak biasa seperti mendekati wanita lain.

Lalu hal itu pun terjadi ku ungkapan perasaanku ini kepada putri kecilmu ini. dan tahukah jawabannya? Jawaban yang tak ku sangka yaitu putri mu mempunyai perasaan yang sama. Dan sekarang ku putuskan untuk mengakhiri hubunganku dengan putrimu. ( tampak para tamu sangat terkejut.)

Ku putusankan hubungan pacaran untuk melamar putri kecilmu untuk menjadi pendampingku.

Selamanya...

Terima kasih merawat putri kecilmu menjadi wanita yang sangat.. sangatt.. kuat. Karena putri kecilmu menjadi keajaiban dalama keluarga kecilku. Keajaiban yang mengubah semuanya dari sikapku, kakaku, papa dan mama. Ku sadar putri mu adalah pelita dalam kegelapan dan paling berharga yang kalian miliki.
Terima kasih untuk segalanya. Aku berjanji untuk menjaganya sepenuh hati. Dan I wanna Grow Old With You" (alunan lagu westlife " noting's Gonna Change My love" pun terdengar ).

Rendra pun memasukan cincin ke jari manis vivi, terlihat vivi meneteskan airmatanya. Di tatapnya mata vivi tajam sambil tersenyum. Bibir mereka pun saling berciuman, terlihat ciuman kali ini bukan nafsu tapi ketulusan cinta.

"sangat romantic sekali, jadi terharu" ucap mc, di ikuti standing applause para tamu. Vivi pun kembali ke atas pelaminan di gandengnya tangan vivi dengan erat menuju atas pelaminan.

"sekarang selamat menikmati hidangannya" ucap mc.

"bersulang" ucap rendra sambil mengangkat gelas, para tamu pun menikmati hidangannya dan beberapa tamu lain langsung bersalaman dan sesi berfoto di iringi beberapa lagu romantic lainnya.


***

"vivi.. selamat yaaaaaaahhh" ucap reni sambil memeluk erat vivi.

"iahh reni.. thanks ya udah dateng" vivi tersenyum lebar.

"iri tauuuuuu mauuuuu kayak looooo hahaa" lanjutnya bercanda. Vivi hanya tersenyum kecil.

" selamat lagi renn.. " ucapan selamat sambil bersalaman, jerry, reni, anna, raka, indra. Di ikuti foto bersama lagi. Mereka pun turun bergantian dengan tamu lain. acara pun cukup meriah karena tamu yang di undang hanya tak sampai 100 orang karena hanya keluarga dan teman terdekat saja. acara pun berlangsung hampir 2 jam lamanya. Para tamu pun mulai pamit satu persatu termasuk reni, jerry, raka, indra dan anna. kini rumah mulai sepi tinggal beberapa orang yang sedang beres-beres.


***

"pa ma.. masuk ke dalam dulu yuk, gak usah ikut beresin, " ucap rendra saat melihat papa dan mama vivi ikut membereskan kursi.

"gpp kok, rumah kamu berantakan banget" ucapnya.

"ada kok beresin, yuk masuk aja udah di tunggu papa sama mama juga" ucapnya sambil memegang kedua tangan orang tua vivi. mereka pun mengikuti rendra ke dalam. Tante nia dan om hen sedang duduk santai.

"ren tinggalin kami ya" ucap om hen, rendra pun meninggalkan mereka berempat.

"langsung aja ya, kami mau bilang. Kami jadi tahu perasaan kalian saat ini. Pasti sangat sepi sekali ya" ucapnya pelan.

"tapi udah terbiasa kok. Lagian kalau vivi senang tinggal di sini saya ikut senang biarkan kami di kampung aja"

"justru itu, kami ajak kalian tinggal disini biar selalu bisa bertemu vivi" sambung tante nia.

"ini permintaan rendra, kalau kalian bersedia kami carikan rumah yang gak jauh dari sini. rendra mau kalian terlihat bahagia tanpa harus berpisah dengan vivi. " ucap om hen mencoba menerangkannya.

"tapi.."

"rendra bilang ke kami dia gak mau rampas kebagian orang tua vivi, emang suatu saat mereka berdua akan menjalani hidupnya lebih mandiri. Tapi untuk kali ini vivi sedang hamil. Pasti kedepannya bakal butuhin kalian walau ada kami pun." Lanjutnya.

"begitu ya.. saya pikir-pikir dulu. Karena masih ada usuran di kampung juga" ucap papa vivi.

"gak usah buru-buru, pikirkan baik-baik. Kami gak keberatan, justru kami senang sekali." Lanjut om hen mencoba meyakinkan kedua orang tua vivi.

"baiklah kami coba pikirkan baik-baik," senyum lebar papanya setelah terdiam memikirkan sesuatu.

"oke, kalau gitu isitirahat dulu" ucap om hen, mereka berempat pun kembali ke kamarnya. Orang tua vivi pun kembal ke kamarnya.


***

"loh kamu di sini vi?" ucap mamanya melihat vivi membawa handuk keluar dari kamar mandi.

"uhm kan tidur disini" ucapnya yang terlihat habis mandi.

"lohhh. Masa tidur disini kalian kan udah jadi suami istri, sana tidur bareng rendra" ucap papanya.

"yahh. Tapi mau disini" ucapnya sambil memajukan bibirnya.

"kamu yah, dah sana tidur bareng rendra. kasian loh masa tidur sendirian apa lagi malam pertama" ucap papanya.

"ihhhh papa mah ah. Iah deh vivi kesana." Ucapnya sambil melangkah keluar kamar menuju kamar rendra. tawa kecil papa dan mama vivi melihat vivi seperti anak kecil.

"tok.. tok tok."

"iahh masukk" ucap rendra.

"uhmm.. hi hehe" ucap vivi membuka pintunya perlahan.

"eh. masuk aja vi, " vivi pun menutup kembali pintunya, terlihat rendra juga sehabis mandi.
"aku tidur sini" ucapnya pelan.
"tumben?" jawabnya santai.
"ihhhhh, nyebelin. Aku kan udah istri kamu hihi. Gak mau ya udah" ucapnya membuang muka.

"mau banget tau" di tariknya tangan vivi menjadi terlentang di kasur.

"Belah duren?" bisiknya.
"ihh udah terbelah lama hahah.. " tawa vivi saat rendra mengatakan itu seolah mereka belum melakukannya sama sekali.

"haha belah duren pertama karena udah sah jadi suami istri" lanjutnya yang tak mau kalah.

"uh, gak capek?" bisiknya sambil tarik kerah baju rendra mendekati wajahnya.

"buat malam ini gak kok, sampai pagi pun hayoo" jawabnya tersenyum lebar.

"huuu. Ya udah " ucap vivi sambil mencium bibirnya. Tangan rendra pun menahan kedua tangan vivi bibirnya melumat dengan mesra bibir vivi. bibirnya kini melumat lehernya, desah tertahan sambil menggeliatkan badannya. Tanganya rendra pun mulai meremas dan membuka kancing baju tidurnya vivi satu per satu.

"uhhmm gak matiin lampu?" ucap vivi setengah mendesah.

"gak usah, " tanganya rendra pun langsung menarik celannya vivi berserta celana dalamnya.

"aahh ih" vivi langsung menutupi memeknya dengan tangannya.

"kenapa kok malu?" vivi hanya geleng-geleng kepalanya. Rasa penasaran rendra langsung mengangkat tangan vivi.

"wowwww.... Ada pembabatan hutann" ucapnya tertawa kecil,

"ihhh ahh jelek yah." Vivi merapatkan kakinya.

"ngak kok, aku liat lagi" rendra pun langsung membuka kaki vivi,

"ih mau ngapain." Jeritnya pelan sambil menutup wajahnya membiarkan rendra melihat memeknya yang bersih di cukur habis.

Foto-Memek-Cewek-Binal-Memek-Tembem-Tanpa.jpg


"tembem pantesan legit banget " ucapnya memuji di ikuti tawa kecilnya.

"uhmm gombal" tawa kecil vivi, tangan rendra pun mulai mengelus belahan memek vivi perlahan sambil bibirnya kembali mencium bibir vivi perlahan. Jari-jarinya leluasa memainkan klitorisnya tanpa perlu berjelajah.

"ssshhh"desah vivi sambil merangkul leher rendra yang terus memainkan memeknya, dan kali ini 2 jari rendra mengocok pelan memeknya. Rendra pun menyudahi aksinya dan langsung membuka pakainnya.terlihat kontol rendra begitu tegang.

"hihi.. mau emut?" ucap vivi pelan yang langsung menungging sambil mendekati pinggir ranjang.

"ya dong harus.. sini" rendra berdiri di pinggir ranjang, vivi pun langsung mengocok kontol rendra dan mengulumnya perlahan. Tangan rendra tak tinggal diam memilin putting vivi. rendra pun langsung mengubah posisi vivi menjadi menungging mebelakangi dirinya.

Memek-Tembem-dan-Tebal-15.jpg


"so sexy sayang" ucapnya sambil menelan ludah, rendra pun menggesekan kontolnya perlahan.kaki vivi pun di rengangkannya sedikit.

"slrruuuuppss" rendra menghisap dan menyedot memek vivi perlahan, lidahnya bermain-main di memek vivi tak lupa 2 jarinya mengocok keluar masuk perlahan.

"aahh renn gak tahan ihh ssshh" desah vivi, rendra tak mengubrisnya dan terus memainkan memek vivi.

"aaaaahhhhh" erangan panjang dari vivi yan ternyata klimaks. Rendra dengan perlahan menghentakan jari-jarinya. Di cabutnya 2 jarinya di ikuti cairan putih menetes keluar. Tak lama rendra kembali memainkan kontol di belahan memek vivi yang sudah basah. Kepala kontolnya menggesek lubang memeknya sampai terkena klitoris dan begitu terus sampai vivi kembali mendesah.

"bleesssshhh" di masukan perlahan dan sedikit memompa perlahann. Di hentakannya perlahan sampai kontolnya masuk.

"uhhmm" di ciumnya punggung vivi sambil tangnya meremas kedua buahdada vivi. di gerakanya sedikit secara perlahan semakin lama semakin cepat. Ia pun kembali berdiri sambil memegang pinggul vivi.

"aahh ahh aahh" desah vivi sambil memegang seprei dengan rambut yang berantakan. Di hujamkannya terus dengan penuh perasaan. Terdengar lenguh nafas vivi yang mengebu dan sesekali wajah melihat ke arah rendra. hujaman semakin lama semakin cepat, di cengkramnya dengan erat seprei sambil menahan desahnya sendiri.

"plopppp," di cabutnya kontol rendra, rendra pun duduk di bangku dengan kontol yang mengacung tegak. Vivi tau maksudnya rendra, ia pun langsung berdiri mendekatinya. Vivi pun mengangkat satu kaki meposisikan kontol rendra tepat di lubang memeknya.

"ngghh" di turunkannya perlahan pinggulnya sampai masuk seluruhnya. Vivi pun langsung menggerakan pinggulnya maju mundur. Di dekapnya tubuh vivi oleh rendra.

"egghhh" lenguh vivi di ikuti gerakan pinggulnya semakin cepat. Di lumatnya bibir vivi oleh rendra.

"aaahhh aahhhhhh" lenguh panjang di ikuti matanya yang sayu.

"reennnn aahhh pipiss uhh" di tekan pinggulnya dalam.

"ohh vivi" lenguh rendra ketika kontolnya terasa seperti terhisap ke dalam. Di remasnya pantat vivi sambil ikut menekan dalam-dalam sambil bibir mereka kembali berciuman.

"capek?" ucap rendra sambil membelai rambut vivi yang masih mengatur nafasnya dengan posisi yang sama.

"lumayan hmm" di rangkulnya leher rendra dengan manja. Kembali tanganya mengelus kembali rabutnya.

"yuk kelarin" di angkatnya tubuh vivi dengan posisi yang sama menuju kasur. Di rebahkannya perlahan tubuh vivi. tangan andri pun meletakan kaki vivi ke bahunya dan perlahan membungkuk sambil menghujamkan kontolnya.

"aahhh uhh" lenguh vivi kembali terdengar, kali ini tangan rendra meregangkan dan memegang ujung kakinya di hujamkanya terus. Terlihat dengan jelas kontol rendra keluar masuk, yang membuatnya bernafsu menambah kecepatannya.

"renn auhhh hmm." Lenguh vivi sambil mencengram seprei dan kepalanya geleng ke kiri dan kanan.

"uh vi bareng sayang" rendra mengurangi kecepatannya. Di hujamkanya perlahan tapi pasti.

"uhh vi" desah rendra merasakan dirinya akan klimaks.

"ngggghh" tubuh vivi kembali mengejang. Rendra pun menekan kontolnya dalam-dalam sambil meregangkan kaki vivi.

"crrootttttttttttttttttttttt.." semburan hangat di ikut jepitan memek vivi yang sudah klimaks.

"aah ahh" suara nafas rendra sambil menurunkan kakinya. Terlihat wajahnya berkeringat begitu pula vivi. matanya terpejam sambil mengambil nafas dalam-dalam.
"ploppp" di cabutnya kontol rendra yang basah dengan cairan putih mereka berdua. Kaki vivi masih mengangkan di ikuti cairan putih kental keluar dikit demi sedikit. Rendra pun berbaring di samping vivi. di peluknya erat sambil belai rambutnya.

"aku mau bersih-bersih dulu." Ucap vivi perlahan bangun dari tempat tidur. Rendra pun kembali memakai celananya, vivi pun keluar kamar mandi dengan memakai baju tidurnya lagi dan langsung ikut tidur di samping rendra. di peluknya tubuh vivi dari belakang.

"ihh nakal" ucap pelan vivi saat tangan rendra meremas buah dadanya.

"hehe gak pakai bra ya" di kecupnya pipi vivi.

"iah, sama celana dalam juga." Senyum nakal vivi.
"masa?" tangan rendra memegang selangkangan vivi dari luar dan terasa lekuk memeknya dari luar celananya.
"ihh udah ah capek. Bobo" vivi membelakangin rendra sambil memeluk guling.

"iah love you" kembali di kecupnya kening vivi sambil tangannya merangkul dari belakang. di tariknya selimut menutupi tubuhnya. dan kini mereka ML tak perlu sembunyi-sembunyi.


***

Mulai hari ini vivi dan rendra hidup bahagia. Rendra mengundurkan diri dan memilih kuliah yang tak jauh dari rumahnya demi mengurus vivi. vivi pun cuti kuliah selama ia hamil dan kemungkinan tahun depan ia kembali kuliah.

Papa dan mama vivi pun menerima tawaran untuk tinggal bersama vivi, tetapi berbeda rumah dan menempati rumah yang dulu wanita tua pemilik Bruno tinggal. Rumah itu di bongkar habis dan di satukan dengan rumah tante nia. Dan Bruno mempunyai kandang yang luas dan halaman samping untuk bermain.

Jerry berhasil membuka usahanya sendiri membuat orang tua reni memberikan lampu hijau karena sudah mempunyai penghasilan sendiri dan rencana mereka menikah saat reni lulus kuliah.

Raka masuk ke universitas favoritnya, dan menunggu anna lulus sekolah dan berencana kuliah di tempat raka berada. Walau jarang bertemu anna selalu mengirimkan foto hotnya ke raka. Dan raka sudah bisa mengimbangi perilaku anna di ranjang.

Indra masih ngejomblo karena kebanyakan main di warung internet, dan terdengar membuka warung internetnya sendiri yang ramai di daerah rumahnya. Dan akhirnya semua orang mempunyai takdirnya masing-masing karena tak bisa di samakan satu dengan lainnya, begitu juga kita sevagai manusia. nasib bisa di ubah dengan usaha keras tetapi takdir ? " This My Destiny"

THE END.

Terima Kasih membaca karya saya yang seorang amatir dalam menulis. ini karya kedua saya yang sampai tamat.

Terima kasih Masukan atas para suhu yang mensuport sampai akhir cerita ini.

Terima Kasih untuk SR sudah membaca, entah suka maupun tidak. its me, its my story.

Terima kasih sebanyak-banyaknya. membuat saya bermotivasi membuat karya lainya.

Sampai bertemu di kisah selanjutnya.. Terima Kasih.....:semangat:
 
Congrats buat untuk tamat nya cerita suhu..

Di tunggu karya nya yg lain nya.. Semangat
 
Nah,, Andri ama Selvi gimana suhu ??
Jangan tamat dulu dong suhu,, masih kentang nih :(
 
D kira bakalan ada party swinger, eh ternyata udah d cut the end sama sutradaranyaaa #ahsudahlah #terusberkarya
 
Congrat suhu....Good stories and..
Happy Ending...:jempol:

Jarang jarang nih baca cerita yang berakhir indah...Kerenlah pokoknya..

Rehat sejenak suhu..ditunggu cerita yang lainnya..
:beer:
 
Selamat suhu atas tamat ceritanya...

Ditunggu cerita selanjutnya...
:beer:
 
bakal batal nikah gara2 rendra ketauan main sama silvi...ternyata salah kira ya hehe...
WELLDONE suhu...udah menamatkan!
 
Congrats buat untuk tamat nya cerita suhu..

Di tunggu karya nya yg lain nya.. Semangat


terima kasih sudha menjadi pembaca yang setia. haha next cerita bakal lebih rapih

Nah,, Andri ama Selvi gimana suhu ??
Jangan tamat dulu dong suhu,, masih kentang nih :(

ahahaa nanti kepanjangan kayak sinetron gak seru suhu...

Ya ampun suhu update lagi dong.
Alurnya bagus nih

ane lanjutin takutnya malah gak nyambung. hahah terima kasih sudah membaca

D kira bakalan ada party swinger, eh ternyata udah d cut the end sama sutradaranyaaa #ahsudahlah #terusberkarya

terima kasih suhu,,, sudah membaca karya saya
 
Congrat suhu....Good stories and..
Happy Ending...:jempol:

Jarang jarang nih baca cerita yang berakhir indah...Kerenlah pokoknya..

Rehat sejenak suhu..ditunggu cerita yang lainnya..
:beer:

yap terima kasih udah menjadi pembaca.. next cerita bakal lebih rapih hehe..

Selamat suhu atas tamat ceritanya...

Ditunggu cerita selanjutnya...
:beer:

terima kasih.. sampai berjumpa di next cerita

bakal batal nikah gara2 rendra ketauan main sama silvi...ternyata salah kira ya hehe...
WELLDONE suhu...udah menamatkan!

hahaha tamat lebih awal daripada panjang tapi muter-muter. terima kasih sudah membaca suhu
 
Lah... loh...
Masa Tamat..
Kirain masi ada lanjutannya.

Ya sdh lah terserah TS na aj :pandaketawa:

Tgg karya berikutnya suhu

:jempol:


Apakah suhu bakalan cerita versi Andri yg dluar negri :pandajahat:
 
Selamat ya suhu..cerita nya udh kelar
Terima kasih telah memberikan karya nya kepada kita semua
Semoga takdir kita kedepannya lebih baik
Aamiin
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd