Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Tono dan para wanitanya... Arc 2 : Intan

Bimabet
The EX 02 - Chapter 12
Timeline : 2011 Februari
Sehari setelah Chapter 11

--POV Intan--


“Huft… akhirnya hari ini selesai juga shift malam ku, masih ada 1 hari lagi lalu libur. Aku ngajakin Tono jalan kemana ya enaknya?” pikirku pagi ini ketika shift hari ini berakhir. Shift malam ku start dari jam 11 malam ke jam 6 pagi. Tapi karena harus ada laporan pagi jadi baru selesai jam 7. Besok lusa aku libur tanggal merah ingin mengajak Tono jalan-jalan ke pantai atau ke kota sebelah. Hanya menghabiskan waktu berdua saja besok.

Mungkin aku aneh, aku tak punya rasa bersalah sedikitpun ke Tono saat ini karena sudah having sex dengan Santo kemarin. Ya… aku merasa seperti tidak ada apa-apa saja. Dan kemarin aku tak menganggap itu sebuah perselingkuhan. Jujur saja aku sebenarnya menganut paham free sex. Karena itu hanya kebutuhan jasmani saja. Hanya sekedar aktivitas biologis. Sedangkan di Kota ku ini, hal itu masih sangat tabu untuk dibahas. Meski sebenarnya juga banyak yang sudah melakukan sex sebelum nikah disini dan itulah mengapa para tetua disini menganjurkan untuk segera menikah setelah lulus sekolah.

Untungnya pacarku sekarang (Tono) orangnya terbuka untuk ini. Meski awalnya sempat kaget ketika aku bercerita tentang aktivitas sex ku dengan Hasan. Tapi tampaknya dia tidak mempermasalahkan ini. Cuma untuk cerita tentang yang lainnya, aku masih ragu untuk ini. Aku sangat berharap Tono bisa jadi tambatan hati ku yang terakhir. Aku juga ingin segera menikah dengannya. Mungkin nanti setelah aku bisa benar-benar yakin Tono tak mempermasalahkan perilaku sex ku, akan kuceritakan semua kepadanya. Setidaknya aku mencoba untuk bermain seaman mungkin sekarang. Walau terkadang nafsu lebih menguasai pikiranku ketika sedang “bermain”.

Semalam aku berangkat ke RS diantarkan oleh Tono, jadinya sekarang aku juga tidak membawa motor untuk pulang sendiri. Aku chat saja Tono untuk menjemputku sekarang.
Intan : “yank. Jemput dong. Dah mau pulang nih.”
Tono : “eh yank. Maaf-maaf baru bisa jemput 1 jam lagi boleh? Lagi nungguin supplier nih gak datang-datang.”
Intan : “tinggal aja loh yank. Minta Ramdan jagain.”
Tono : “yah kan Ramdan sekarang gantian jaga warnet yank. Sabar ya janjinya sebentar lagi sampai dan aku urusin ini dulu bentar ya. Tunggu 30 menit lagi deh.”
Intan : “yah ya udah deh. Aku tungguin. Cepetan tapi, udah ngantuk aku yank.”
Tono : “iya iya, apa kamu mau pulang duluan?”
Intan : “sama siapa?”
Tono : “ya mungkin disana ada barengan?”
Intan : “hari ini shiftku sama si Ratna. Enggak ah yank males nebeng dia.”
Tono : “ya udah tunggu ya yank.”

Agak sebel pagi ini ketika Tono tidak bisa menjemputku. Kalau tau gitu sekalian aja tadi malam dia tidak perlu mengantarku ke RS. mungkin karena aku kurang istirahat jadi mood ku juga tidak baik sekarang. Apalagi kemarin malam energi ku juga sudah terkuras habis rasanya setelah bermain dengan Santo. Ah… apa aku minta Santo antar aku pulang saja ya? Aku coba chat Santo sekarang.
Intan : “San… jemput aku dong di RS. bisa?”
Santo : “eh tumben kamu chat duluan Tan, mana minta jemput juga. Pacarmu kemana?”
Intan : “ya kamu tuh yang tumben. Semingguan full chat duluan, sekarang enggak. Sudah dapet enak kemarin dilupain nih aku? Dasar buaya.”
Santo : “haha gak di lupain, cuma baru bangun tidur aku. Kamu sih goyangnya bikin aku keenakan kemarin. Haha. ya udah aku jemput ya bentar.” akhirnya si Santo mau menjemputku pagi ini.

Karena sudah ada yang bersedia mengantarku pulang, aku chat Tono agar dia tak perlu menjemputku di RS.
Intan : “yank. Gak usah jemput ya. Aku pulang duluan.”
Tono : “oh iya yank hati-hati. Dianter pulang siapa?”
Intan : “ini tadi Santo ada di deket sini dari status BBM nya, aku suruh anterin aku pulang aja dia.” aku berbohong ke Tono.
Tono : “wah, gak ngerepotin tuh?”
Intan : “enggak kok aku sudah tanya.”
Tono : “hmm… nanti kalau minta imbalan gimana?”
Intan : “ya aku kasih aja yank.”

Tono : “kalau mintanya hal lain?”
Intan : “hal lain gimana?”
Tono : “ya tau lah maksud ku. Hehehe” nampaknya aku paham apa yang di maksud Tono.
Intan : “ya aku kasih aja, salahnya kamu gak bisa jemput. Weeeekkk.”
Tono : “lah? Beneran?”
Intan : “udah deh jangan mesum mulu. Aku pulang dulu yank.”
Tono : “iya ati-ati. Nanti setelah tutup toko aku kerumahmu ya.”
Intan : “gak usah, aku mau main sama Santo dulu. Dah ya. bye” karena aku sedang bete dengan Tono jadi aku jawab sekenanya saja. Bukan maksud ku demikian sebenarnya. Cuma dari kemarin ada saja yang membuatku bete. Jadinya menumpuk sampai sekarang.

Sekitar 10 menit kemudian ada chat dari Santo.
Santo : “Tan, aku sudah didepan. Di sebelah parkiran ya.” aku pun segera keluar RS untuk menemuinya.
Intan : ”cepet amat San nyampe nya? Gak mandi ya?”
Santo : “hehe iya, ngebut aku Tan biar segera jemput kamu.”
Intan : “ya udah anter aku pulang yuk San.” akhirnya pagi ini aku diantar pulang Santo. Karena aku ngantuk jadinya aku memeluk Santo agar tidak terjatuh dari motor kalau-kalau aku tertidur.

Santo : “ngantuk banget Tan?”
Intan : “iya San. kamu juga kan yang bikin aku capek semalam.”
Santo : “iya sih. Hehe. mau lagi dong Tan.”
Intan : “eh udah jangan sekarang, aku ngantuk.” tapi Santo tak merespon ku sampai akhirnya 10 menit kemudian aku sudah sampai di depan pagar rumahku. Aku melihat jam tangan ku sekarang pukul 8 pagi.

Intan : “makasih ya San udah nganterin pulang.”
Santo : “makasih doang nih? Hehe”
Intan : “hmm lak ada mau nya. Udah jangan sekarang deh San, ngantuk aku.”
Santo : “yah bentar aja loh Tan.”
Intan : “beneran sebentar ya? Ya sudah masukin dulu motornya.” akhirnya aku mengajaknya masuk kerumah. Setelah Santo memarkir motornya di halaman, dia langsung mengejarku kedalam rumah dan memelukku.

Intan : “auch… ” Santo yang sudah menutup pintu depan rumah langsung memelukku dari belakang.
Santo : “sudah gak sabar nih Tan...” nafasnya memburu karena sudah terlalu bernafsu. Tanggannya pun tak tinggal diam, sudah mulai meraba-raba tubuhku.
Intan : “pindah ke kamarku aja San... jangan disini nanti keliatan orang dari depan... Kalau ada orang lewat...” akhirnya Santo mendorongku masuk kearah dapur.
Santo : “disini aja loh tan… sebentar aja...”

Santo mendorongku ke tepian meja makan, dia yang berada dibelakangku mulai menggesek-gesekkan penisnya yang sudah menegang dibelahan pantatku sambil kedua tangannya meremas-remas payudaraku.
Intan : “oohss.. San… nafsu banget sih kamu… pelan-pelan dong...”
Santo : “katanya gak boleh lama-lama Tan...” Santo menarik turun celana dinas ku. Dengan sekali tarikan sudah melorot kebawah bersama dengan celana dalamku. Sekarang pantatku terekspose bebas didepan Santo.
Santo : “pantat mu putih juga ya Tan ternyata… hehehe” PLAK… Santo menampar pantatku.
Intan : “auch… iseng banget sih di tampar.” kemudian Santo melepas celananya dan mulai menggesek penisnya di belahan pantatku.
Intan : “jangan di masukin ke pantat ya San... ”
Santo : “memang pernah Tan?”
Intan : “pernah, tapi sakit… jangan ya...” dengan bertumpu ke meja makan, aku agak berjongkok agar Santo dapat dengan mudah memasukkan penisnya.

Santo : “duh pengen coba. hehe”
Intan : “jangan San… masukin di memekku aja… achh...” tiba-tiba Santo melesakkan penisnya kedalam vaginaku. Karena aku juga gampang banget basah jadinya dia tidak kesulitan untuk ini.
Santo : “ooh… enak Tan… oohs...”
Intan : “ahh.. Ahhh.. ahhh… oohss… ahhs..” aku pun mulai mendesah-desah seiring genjotan dari Santo dibelakangku. Kedua tangan Santo memegang erat pundakku agar saat dia menusukkan penisnya bisa melesak lebih dalam lagi. Aku juga merasakan kepala penisnya membentur-bentur dinding rahim ku. Genjotannya pagi ini tidak seperti semalam, dia lebih brutal tidak lagi main pelan. Tubuhku sampai terhuyung-huyung diatas meja. Jilbab dan baju bagian atasku sudah berantakan.

Intan : “och… ah.. Ahh.. ahhh.. Oohhs… ooushh… ngggghhhh….” tak lama kemudian akhirnya aku mencapai orgasme ku. Santo tetap menghajar kemaluanku dengan penisnya.
Intan : “oochh.. Terus San… oochhh… ahs.. Ooochhh...” aku lebih suka bermain seperti ini, daripada kemarin. Rasanya aku bisa bebas mencapai orgasme ku berulang kali sampai squirting membasahi lantai tempatku dan Santo berpijak sekarang. Vaginaku juga semakin gatal seiring penetrasi keluar masuk penis Santo. Meja makan tempatku bertumpu juga semakin berdecit kencang seiring gerakan maju mundur kami berdua. Tubuh ku pun semakin basah dengan keringat. Entah kenapa Santo tak menelanjangi ku saja tadi. Jadinya basah semua seragam ku sekarang.

“Plakkk.. Plakkk.. Plakkk… plakkk...” bunyi dari paha ku yang beradu dengan pahanya terdengar keras. Apalagi kaki ku sudah basah dengan cairan cintaku yang mengalir deras daritadi. Santo juga sangat bersemangat menggenjotku dari belakang. Dia nampak seperti kesetanan dan sudah tidak bisa mengendalikan nafsunya lagi.

Tak terasa sudah sekitar 30 menit Santo menghajarku.
Intan : “ach.. Achh.. ooch.. Aachh...”
Santo : “Tan… aku mau keluar Tan… AAHHH…” tanpa minta ijin terlebih dahulu, Santo menusukkan penisnya dalam-dalam dan membuang spermanya didalam. Sampai membuatku terbelalak karena cairan hangat memenuhi rongga rahimku sampai menggembung di perut bagian bawahku. Spermanya langsung masuk ke rahimku karena kepala penisnya tepat menempel erat menusuk bibir rahimku. Kedua tangannya pun menarik pundakku agar semakin erat dengan tubuhnya.
Intan : “OOOHHH SAN….NNNNGGGHHHHHH….” Santo menahan tubuhku sampai dia puas mengeluarkan semuanya. Sampai akhirnya aku merasakan penisnya mulai mengecil perlahan dan Santo melepaskan cengkramannya di pundakku. Membuatku ambruk di atas meja makan sambil ngos ngosan. Santo pun ambruk terduduk di lantai bawah sambil melihatku terkapar diatas meja. Spermanya yang tak dapat ku tampung semua mulai menetes keluar di kakiku.

Intan : “Hooss… hooss… hooosss… duh San… banyak banget spermamu… keluar didalam gak bilang-bilang...” aku akhirnya terduduk di lantai juga karena kaki ku sudah tak kuat lagi menyangga tubuhku.
Santo : “hehe gak apa kan Tan… enakan didalam kan...”
Intan : “iya sih San… sudah kan, pulang sana, aku mau mandi terus tidur.” tiba-tiba Santo mendekat dan mencium bibirku dan aku pun membalas ciumannya.
Intan : “mmmhhh...mmhhhh...” lalu santo berdiri dan menyodorkan penisnya yang sudah mengecil.
Santo : “bersihin dulu dong tan burungku. Hehe”
Intan : “ya udah sini… mmmhhh….mmhh….sluurpp… mmhhh..” aku pun mengulum penisnya yang sudah tidak tegang lagi ini. Membersihkan sisa-sisa sperma yang ada. Tapi perlahan penis nya menegang lagi.
Intan : “tuh kan tegang lagi… sudah sana pulang sudah aku bersihin tuh...”
Santo : “yaahh… lagi dong Tan… nanggung nih...”
Intan : “emang masih bisa nyembur sebanyak tadi? Kalau gak banyak aku gak mau main sama kamu lagi lho.” sambil kuremas kantung zakarnya.
Santo : “auch… iya deh iya aku pulang.” akhirnya aku dan Santo memakai celana kembali kemudian Santo pamit pulang.

Setelah Santo pulang, aku pun mengunci pagar depan rumah dan segera mandi untuk mencuci area kewanitaanku ini yang sudah belepotan sperma dari Santo. Tak lupa aku juga segera minum pil kb agar tidak terjadi hal hal yang tak diinginkan.
Intan : “banyak banget nih netes netes di lantai juga, jadinya ngepel kan aku. Huft...”
Ingin segera tidur rasanya pagi ini. Tapi ujung-ujungnya aku harus beberes rumah terlebih dahulu dan baru bisa rebahan di kasur jam 11 siang. Sekarang aku mengenakan daster yang cukup longgar dan nyaman untuk tidur. Tak perduli bekas cupangan Santo kemarin malam di area payudara dan leherku bisa terlihat jelas masih agak memerah karena dirumah juga tidak ada orang. Palingan nanti siang si Hasan baru pulang. Kalau sama Hasan sudah biasa sih jadi aku tak terlalu memperdulikan ini. Karena sudah terlalu mengantuk, akhirnya aku tertidur pulas di kamarku.
 
The EX 02 - Chapter 13
Timeline : 2011 Februari
Dihari yang sama dengan Chapter 12

--POV Hasan--

Lega rasanya sekarang sudah selesai semua ujian muatan lokal tinggal UAN 2 bulan lagi (April). Sisanya minggu depan cuma drilling soal sebelum UAN. Jadi sedikit bisa santai sekarang. Jam sudah menunjukkan pukul 12 siang. Sekarang aku ingin segera pulang kerumah saja. Tidak seperti biasanya aku nongkrong dulu atau gak pacaran dulu sama Fitri di kantin sekolah.

“WOY SAN HASAN...” dari jauh ada yang memanggilku.
Hasan : “oi napa Sul?” ternyata yang memanggilku adalah Samsul. Salah satu teman nongkrong ku.
Samsul : “buru-buru amat, mau kemana?”
Hasan : “ya pulang lah.” aku memang sudah siap-siap menstarter motor untuk pulang sekarang. aku memang biasa pulang sendirian naik motor tidak berbarengan dengan Fitri karena dia selalu di jemput oleh orang tua nya.
Samsul : “buru-buru amat. Nongkrong dulu lah atau gak PS an di dekat alun-alun.” satu lagi teman nongkrongku menghampiri kami. Nanang namanya.
Nanang : “iya San, buru-buru amat.”

Hasan : “lagi males ni pengen pulang aja aku Sul.”
Nanang : “yah gak seru nih. Apa kita sewa PS aja Sul terus main di rumahnya Hasan?”
Samsul : “wah ide bagus tuh. Sekalian kita bisa ketemu mbaknya Hasan yang seksi semloheh. Hahahaha”
Hasan : “kan kumat, awas aja kalian gangguin mbak ku.”
Nanang : “enggak enggak san. kalau gak kamu ijinin ya mana berani kita-kita. Hehe”
Samsul : “cuma mengagumi ciptaan tuhan aja kok San.”
Nanang : “jadi gimana nih? Jadi gak main PS nya? Kita yang sewain deh pake TV mu aja dirumah. Kamu gak usah ikut urunan san.”
Samsul : “itung-itung abis ujian lho, sebelum minggu depan drilling soal buat UAN kan.”
Aku berpikir sejenak…..
Hasan : “ya udah deh boleh selama gak ikutan urunan. Lagi bokek aku.”
Samsul : “ya udah tungguin dirumah ya San. nanti aku bawain cemilan juga.”
Hasan : “ok”

Setelah itu aku langsung memacu motor ku untuk pulang kerumah. Sekitar 10 menit sudah sampai. Aku melihat kedalam rumah dan sepi. “apa mbak Intan belum pulang ya” pikirku. Setelah mengganti pakaian seragam yang kukenakan, aku coba ke belakang kearah kamar mbak Intan. Ku coba masuk dan ternyata mbak Intan sedang tertidur pulas. Dia bahkan tak menyadari aku masuk ke kamarnya. Rasanya memang sangat cantik kakak ku ini. Walau aku hanya bisa melihatnya dari belakang karena dia tidur menghadap ke tembok.

Entah kenapa tiba-tiba aku ingin iseng untuk membuka hape nya. Terlebih lagi aku ingin tahu foto-foto seksi kakak ku kemarin. Segera aku ambil hape nya yang tergeletak di kasur dan membawanya. Karena aku tahu password kakak ku maka dengan mudah aku bisa membuka hapenya. Sambil duduk di ruang tamu menunggu teman-teman ku datang, aku membuka file file foto dan juga chat bbm di hape ini. Akhirnya aku menemukan chat mbak Intan dengan seseorang yang bernama Santo. Ku baca dari awal sampai akhir semua chatnya dan aku tahu ternyata Santo ini teman kakak ku saat masih SMA.

Banyak foto-foto seksi mbak Intan yang dikirimkan ke Santo ini. Apa jangan-jangan mbak Intan menduakan mas Tono. Tapi kalau dibaca dari chat bbm seperti nya mas Santo ini sudah berkeluarga. Masa iya mbak ku ini selingkuh dengan suami orang. Rasanya aku masih susah untuk memahami ini. Walaupun begitu chat mereka ternyata cukup seru. Bahkan aku sampai tegang sendiri membacanya. Tak hanya foto mbak Intan yang cukup terbuka saja yang ada, tapi juga ada foto penis dari mas Santo. Membuatku penasaran sudah sejauh apakah hubungan mereka berdua. kalaupun mereka berdua pacaran, berarti kakak ku ini berselingkuh dengan suami orang.

Mengetahui kenakalan kakak ku, terlintas dipikiran ku untuk mengerjai kakak ku ini. Bagaimana ya jadinya kalau aku hack facebook nya dan ku gunakan untuk menggoda salah satu teman nongkrongku ini. Mungkin bakalan seru nantinya. Terlebih lagi teman-teman ku ini juga seperti bernafsu dengan mbak Intan. Akhirnya aku ganti password facebooknya sementara dan juga membluetooth beberapa foto seksinya yang ada di galeri ke dalam hape ku. Sedikit info, kakak ku ini orangnya pelupa dan sering mencatat password akun didalam notes yang disimpan di hape nya. Jadi aku yang sudah tahu password hape nya, bisa dengan mudah masuk ke socmed dan emailnya. Pikiran ku sekarang semakin berimajinasi. Bagaimana ya jadinya bila kakak ku ini diperkosa teman-teman ku. Karena aku tak tahan lagi, sambil membayangkan itu semua terjadi, aku mengocok penisku sendiri yang sudah tegang.

Ditengah keseruanku sendiri ini, tiba-tiba ada pesan masuk di hape ku. Langsung saja kuletakkan lagi hape mbak Intan di atas meja makan.
Samsul : “san.. Kita sudah didepan nih. Bukain gerbangnya.”
Aku pun segera keluar dan mempersilahkan mereka masuk. Ternyata yang datang kali ini Samsul, Nanang, dan Ruli.
Hasan : “eh masuk-masuk. Jadi sewa PS berapa nih?”
Nanang : “ini tadi ku sewakan PS 3 sama cuma sewa kaset PES 2011.”
Hasan : “ya udah masuk itu kayak biasanya tv nya di ruang tengah ya.”
Samsul : “eh san, mbak mu mana?”
Hasan : “itu lagi tidur dia.”
Ruli : “wah boleh nih ikutan nidurin.”
Hasan : “apaan sih Rul, kesini mau main PS apa mau ketemu mbak ku kalian ini?”
Ruli : “ya main PS sambil liatin mbak mu San. hehe mbak mu kan cantik kayak bidadari. Kembang desa kan. Haha”
Hasan : “ah udah udah main PES aja udah.”
Akhirnya siang ini kami main PS bareng di ruang tamu. Karena kami kelupaan, jadinya tidak kontrol suara dan berisik. Membuat kakak ku bangun.

Intan : “SAN… KALAU MAIN JANGAN BERISIK… MBAK MAU TIDUR...” kami mendengar suara mbak Intan yang berteriak dari dalam kamarnya menyuruh kami untuk tidak berisik.
Samsul : “kamu sih nang berisik.”
Nanang : “apaan, Ruli nih.”
Ruli : “lah kok aku?”
Hasan : “sudah sudah main lagi aja.” akhirnya kami pun melanjutkan main PS nya sore ini.

Hasan : “eh ini kalian bertiga tadi gak ngajakin Yadi? Biasanya kan dia paling semangat kalau diajakin main PS.” aku teringat ada 1 lagi teman yang biasanya nongkrong bareng tidak ikut hari ini. Teman ku yang 1 ini si Yadi perawakannya besar gemuk dan penampilannya seperti preman pasar.
Ruli : “iya tadi udah keburu pulang dia. Jadi gak sempet ngajakin San.”
Hasan : “ooo begitu...” aku berfikir, apa si Yadi aja ya yang aku godain pakai facebooknya mbak Intan. Karena dia juga yang paling mesum diantara kami. Atau coba aku godain mereka semua saja ya. Entah kenapa kali ini aku ingin kakak ku dirasakan oleh mereka semua. Setan mana ini yang sudah merasuki akal sehatku. Biasanya aku tak ingin membagi kakak ku dengan yang lainnya, tapi kini rasanya berbeda. Aku malah penasaran bagaimana kalau kakakku sampai dihamili teman ku sendiri.

Kami bermain PS sangat seru sekali sampai-sampai tak sadar sudah jam 4 sore. Sudah waktunya aku untuk menjemput kukuh disekolahnya.
Hasan : “eh udahan dulu ya. Aku mau jemput kukuh ini.”
Ruli : “yah nanggung san. Kamu jemput aja sana, kami main dl disini ya.”
Nanang : “iya nih nanggung udah sewa PS nya seharian soalnya.”
Samsul : “iya rugi ntar, masa pindah nih?”
Hasan : “ya udah kalau gitu aku tak jemput Kukuh dulu ya. Awas jangan berisik. Apalagi macem-macemin mbak ku.”
Samsul : “ok San.”

Akhirnya aku pergi keluar menjemput adik ku si Kukuh dan membiarkan mereka (Ruli, Samsul, dan Nanang) masih bermain PS dirumahku. Nanti itung-itung bisa ngajakin Kukuh main sekalian gratis. Perjalanan ke sekolah kukuh pulang pergi sekitar 30 menit dari rumah. Sepertinya tak apa bila mereka aku tinggal. Kembali perasaan galau ku muncul. Antara was was kalau ku tinggal lama nanti kakak ku di apa-apain sama mereka, atau bahkan aku ingin mereka berbuat sesuatu dengan kakak ku.

Sekitaran 15 menit aku sudah sampai di sekolah Kukuh.
Hasan : “sorry dek lama jemputnya.”
Kukuh : “iya gak apa mas. Santai aja.”
Hasan : “beli bakso dulu mau nggak? Mas belum makan ni laper juga. Sekalian bawain buat temen-temen mas yang dirumah.”
Kukuh : “boleh mas”
Entah kenapa aku akhirnya malah melama-lamakan waktu untuk kembali kerumah.

Sekitaran jam 5, aku baru sampai dirumah. Kulihat teman-teman ku masih asik bermain PS di ruang tamu dan kukuh ikutan main. Aku membawa bakso ke dapur dan melihat mbak Intan sudah bangun, duduk di kursi meja makan sambil mainan hape nya. Dia nampak cantik dan seksi, saat ini mbak Intan mengenakan daster yang area atasnya cukup rendah sampai-sampai aku bisa mengintip belahan payudaranya.
Hasan : “eh mbak udah bangun? Ni mbak aku abis beli bakso, buat temen2 ku juga.”
Intan : “iya gimana gak bangun san. Temen-temenmu tuh berisik. Untung kamu pulang bawa bakso. Sini mbak yang siapin.”
Hasan : “makasih mbak.” sedikit curi-curi pandang, aku melihat ada bekas-bekas merah di area payudaranya. Kayaknya habis di cupang sama mas Tono ini mbak ku. Tapi wajar saja namanya juga orang pacaran. Apalagi mbak ku ini kalau sudah pacaran selalu “kontak fisik”.

Aku kembali kedepan bermain bersama yang lainnya.
Hasan : “sory lama tadi beli bakso dulu.”
Samsul : “santai aja san.”
Ruli : “kita betah kok disini hahaha”
Nanang : “dah nih gantian kamu sama kukuh yang main.”
lalu mbak Intan datang dari belakang membawa bakso di nampan untuk disuguhkan ke teman-teman ku.
Intan : “seru amat mainnya. Nih makan dulu.”
Nanang : “makasih mbak.” mereka terpana dengan mbak Intan, apalagi saat mbak Intan menyuguhkan mangkok baksonya sambil membungkuk jadi mereka bisa curi-curi pandang ke arah kerah daster nya yang terbuka itu. Rejeki nomplok buat teman-teman ku sore ini bisa melihat payudara mbak Intan. Terlebih lagi Ruli, yang nampak terpaku sambil ngiler melihat itu semua. Mbak Intan juga nampak cuek-cuek saja dan tetap berperilaku biasa dengan ini. Apa mbak Intan sengaja, atau ini hanya pikiranku saja yang sudah ngeres gak karuan.

Setelah itu mbak Intan kembali ke belakang, dan menyuruh Kukuh untuk ganti baju lalu mandi baru boleh main lagi. Kukuh menurut dan ikut kebelakang bersama dengan mbak Intan.
Samsul : “wah, kalau aku punya mbak kayak mbak mu San, udah gak tahan aku.”
Nanang : “betul, nih liat si Ruli sampai mupeng parah. Hahaha”
Ruli : “yee, emang kalian enggak apa?”
Samsul : “iya sih. Susunya itu lho, putih, mengkel, berurat. Duh pengen tak uyel-uyel rasanya.”
Hasan : “heh, kalian ngomong apaan sih. Nanti kedengeran mbak ku.” aku menghentikan omongan mereka yang mulai ngeres.
Samsul : “hehehe maaf san. Kalau gak sopan. Tapi emang sih, mbakmu cantik san.”
Ruli : “duh gak bayangin aku San, gimana rasanya kalau bisa ngencuk mbak mu san. Pasti enak itu.”
Nanang : “hahahaha Ruli sampai ngaceng rek.”
Dan akhirnya kami semua tertawa karena omongan ngawur Ruli. Namanya juga ABG kalau ngomongin hal-hal yang berbau seksual selalu saja ketawa-ketawa gak jelas. Ini justru bikin aku semakin penasaran, gimana ya kalau mereka bisa merealisasikan fantasy mereka ini. Ada pergolakan batin sendiri didalam diriku juga. Antara rela atau tidak mbak Intan dinikmati oleh mereka.

Sekitar jam 6:30 kedua orang tua ku sudah pulang dan teman-teman ku pun pamit untuk pulang. Setelah itu baru aku beranjak mandi dan beristirahat didalam kamar ku sambil chatting dengan Fitri. Sepertinya aku dan mbak Intan kompak, jarang ngobrol dengan kedua orangtuaku karena jengah ketika ditanya untuk nikah. Tak hanya mbak Intan saja yang ditanya, aku juga sering ditanya kapan ingin melamar Fitri karena aku menolak untuk melanjutkan kuliah dan lebih memilih untuk bekerja setelah ini. Entah aku di tanya begitu karena ingin mendesak mbak Intan untuk segera nikah atau bagaimana. Yang jelas ini membuat kami berdua agak menjaga jarak dengan bapak dan ibu.

Tiba-tiba aku ingat dengan rencana usilku. Aku hack facebook mbak Intan. Ku ganti sementara passwordnya agar mbak Intan tidak bisa mengaksesnya. Kubaca status-status mbak Intan, galeri foto, bahkan pesan chatnya juga. Ternyata banyak chat yang ingin mengajak kenalan. Saat mengecek galeri fotonya, ternyata ada 1 folder yang terhidden. Saat aku mengecek menggunakan akun ku, folder ini tak terlihat. Ternyata folder itu berisi dokumentasi jalan-jalan mbak Intan dengan mantan-mantannya mungkin. Karena aku melihat banyak sekali foto mbak Intan berdua dengan pria yang berbeda-beda.

Sampai akhirnya aku menemukan beberapa video singkat yang cukup menarik. Segera aku ambil headset agar suaranya tak terdengar keluar. Ku putar 1 video, didalam video itu nampak mbak Intan sedang berciuman dengan seseorang diatas kasur. Sepertinya mereka sedang tidak mengenakan sehelai pakaian dan tertutup selimut. Nampaknya ini mereka sedang dikamar hotel. Namun saat ku keraskan lagi volume videonya, nampaknya ada suara 1 orang lagi. Walau terdengar samar-samar aku yakin ada 1 orang lagi yang tak terekam. Dan video berakhir begitu saja disini. Aku mengecek tanggal uploadnya ternyata di tahun 2009.

Karena penasaran akhirnya aku buka lagi video selanjutnya. Aku terkejut ternyata dalam video ini mbak Intan sedang di doggy diatas kasur oleh seorang pria yang berbeda dengan yang tadi. Sedangkan set kamarnya sama. Benar kecurigaan ku ternyata ada 1 orang lagi dan nampaknya yang tadi dicumbu oleh mbak Intan sekarang yang merekam. Walau cuma sekitar 1 menitan, adegan itu cukup hot sampai akhirnya aku mengocok batangku sendiri.
Intan : “ahh.. Ahh… ahhh… ahh… ” mbak Intan yang sedang digenjot dengan posisi doggy style diatas kasur mendesah-desah.
P1 : sedang menggenjot mbak Intan
P2 : “hajar terus bro. Hahaha”
Dan video terhenti disitu.

Kembali ku buka video selanjutnya dan nampak mbak Intan sedang memblowjob seseorang sambil di doggy dari belakang. Nampaknya pria ke 2 yang sebelumnya merekam ini lah yang sedang di blowjob oleh mbak Intan. Kini muka mbak Intan nampak lebih jelas ter close up di video.
P2 : “gimana bro, pacarku cantik kan.”
P1 : “dapet dimana kamu cewek kayak gini?” jawabnya sambil tetap menggenjot mbak Intan.
P2 : “temen SMA ku dulu ini bro. Udah nikmatin aja. Haha”
Mbak Intan nampak ngos-ngosan melayani 2 orang sekaligus. Tapi entah kenapa tak ada raut muka keberatan, yang ada nampaknya mbak Intan senang melakukan ini. Lalu video berakhir.

Aku membuka lagi video selanjutnya dan nampaknya ini video terakhir dari sambungan yang sebelumnya. Nampak mbak Intan sedang di genjot dengan posisi misionaris, mbak Intan juga memeluk erat tubuh pria tersebut. Sayangnya video ini cukup singkat hanya beberapa detik saja. Aku scroll masih ada video-video lainnya. Cuma sepertinya ini bukan sambungan dari yang tadi. Jadi mending aku simpan saja. Segera aku download semua isi folder rahasia ini kedalam laptopku. Sungguh aku tak menyangka, kakak ku yang cantik ini ternyata kelakuan aslinya seperti ini. Benar saja banyak omongan miring tentang mbak Intan beredar disekitar. Memang tak akan ada asap bila tak ada api. Setelah itu aku kembalikan password lama facebook ini.
 
Terakhir diubah:
Salute suhu @haze1998 ...
Thanks double update nya... Tinggal nunggu Double Penetration, DP in 1 hole + Double Blow job nya Intan...
Semangaattt suhuuuu....
:semangat:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd