Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Truth or Dare Dewasa

Radicks

Tukang Semprot
Daftar
24 Mar 2016
Post
1.100
Like diterima
5.147
Lokasi
Diatas Kenikmatan
Bimabet
Perkenalkan namaku Dika pemuda berusia 24 tahun yang memiliki postur tubuh tinggi jangkung namun berisi (cenderung buncit haha), aku saat ini baru saja bergabung ke sebuah perusahaan multi nasional di kotaku setelah kurang lebih 5 bulan aku menganggur pasca wisuda. Hari ini adalah hari pertama aku bekerja, dimulai dari menuntaskan segala administrasi yang rumit dengan tim kepegawaian, akhirnya menjelang jam istirahat makan siang, aku diarahkan menuju meja kerjaku. Setibanya di meja kerjaku, ternyata di tempat kerjaku saat ini dominan wanita yang berkerja dibandingkan laki-laki. “Pasti ribet nih, banyak emak-emak” pikirku. Namun kuabaikan pikiran burukku tersebut lalu mulai berkenalan dengan para karyawan wanita tersebut satu persatu. Ternyata tak semuanya paruh baya, namun ada juga yang masih berusia muda.

Hari pertama ku di isi dengan berbincang dengan para karyawan tersebut dan karena aku cenderung pendiam, para kakak-kakak ini lah yang memulai pembicaraan denganku dan aku hanya menjawab pertanyaan mereka. Aku hanya bisa mengingat beberapa nama terutama yang berusia muda hehe. Diantaranya ada mbak nita yang kutaksir berusia 28 tahun dengan wajah bulat dan pipi yang chubby lalu postur tubuhnya yang tak terlalu tinggi dan berisi membuat bentuk pantatnya sedikit menonjol menurut pandanganku, dari obrolan kami kuketahui beliau sudah menikah dan memiliki 1 anak, wajar saja payudaranya cukup menonjol yang kuperkirakan berukuran 36C. Berikutnya ada kak lina, wanita berusia 35 tahun ini walaupun sudah turun mesin dua kali, namun tubuhnya sangat terjaga, perkiraan tinggi badan sekitar 163cm dipadukan dengan rambut panjang dan taksiran besar payudara ukuran sekitar 34B. Berikutnya ada kak icha wanita berusia 26 tahun berkulit sawo matang dan berambut ikal, dengan suara ngebass seksinya tak ayal kadang membuatku salfok dengan omongannya, tubuhnya yang memiliki tinggi sekitar 168cm membuat tubuhnya sangat ideal dipadukan payudara yang kutaksir berukuran 36B, dari obrolan kuketahui bahwa ia baru saja menikah sekitar 6 bulan yang lalu namun suaminya harus berdinas di luar negeri setelah mereka 1 bulan menikah. Suatu hari, ketika jam coffee break, aku hendak meracik kopi di ruang pantry, lalu kemudian mbak nita masuk pantry lalu menyapaku.

“Bikin kopi juga ka?” tanya mbak nita basa basi

“eh iya nih mbak, mbaknya ngopi juga?” tanyaku

“Iya ka, mbak gak bisa kalau kerja tapi gak ngopi, ngantukan soalnya hehe” ucap mbak nita

“Oalah iya bener sih mbak tapi kalau kebanyakan kadang bikin tegang juga sih” ucapku

“hmm apanya tuh yang tegang?” ucap mbak nita menggodaku

“Urat leher mbak hehe, emang selain itu apa lagi?” Ucapku

“Ya mana tau yang lain haha. Btw, kamu udah ada pacar ka?” tanya mbak nita

“Gak ada kalau sekarang mbak” jawabku

“Berarti pernah punya dong, baru putus nih pasti?” tanya mbak nita

“Hehe iya tau aja” ucapku

“Utututuuu, putusnya kenapa tuh kalau boleh tau?” tanya mbak nita makin kepo

“Dia dijodohin oeang tuanya sama pria yang lebih mapan mbak” jawabku bernada berat

“Oalah yang sabar yaa, udah berapa lama pacaran emangnya?” tanya mbak nita

“6 tahun mbak” jawabku singkat

“Wah lama juga ya, btw selama itu pacaran udah ngapain aja kalian hayoooo?” tanya mbak nita

“Ya biasa orang pacaran lah mbak, kissing terus pegang-pegang dikit hehe” jawabku seraya tertawa

“Iya iya paham, sampe staycation juga dong pasti?” tanya mbak nita

“Hehe adaaa lah pernah sesekali” jawabku sembari tertawa

“Kaaan sudah kuduga haha... enak di kamu lah ya, calon suami mantanmu dapat bekasanmu berarti haha” ucap mbak jita yang juga ikut tertawa

“Hehe iya juga sih mbak, biarin deh, siapa suruh mau-mau aja dijodohin begitu” ucapku dan hendak pamit kembali ke meja

“Yuk mari mbak, aku duluan” ucapku.

“Lanjuuut” sahut mbak nita.

Beberapa hari setelah perbincangan akrab ku dengan mbak nita di pantry tersebut, hari ini ketika jam istirahat yang biasanya aku selalu duduk di taman kantor, memutuskan untuk duduk saja di ruang kerja, meja kerja kami yang dibatasi sekat-sekat membuatku memiliki spot privasi yang sangat bagus. Aku segera menyambungkan earphone wirelessku ke hp untuk menonton video toktok. Beberapa menit saat aku tengah asyik menonton video toktok, dari meja yang berada tepat dibalik sekat mejaku terdengar suara mbak nita yang memanggil-manggil namaku

“Ka... dika... ngapain? Tumben break di ruangan?”

“Ha? Iyaa di luar panas soalnya, kenapa mbak?” tanyaku

“Sini lah ka, gabung ngobrol dengan kami” ucap mbak nita mengajakku untuk bergabung dengan tongkrongannya

Akupun langsung beranjak menuju baris meja mbak nita yang ternyata sudah ada kak lina dan kak icha.

“Nah join disini dong, emang nonton apa sih sendirian disana kisanak?” tanya kak lina sembari tertawa

“Haha okee okee... biasa lah nonton yang scroll-scroll, jadi biasa ngobrolin apa nih?” tanyaku

“Gak melulu selalu ghibah sih dik, kadang kami main juga, mau ikutan gak?” tanya mbak nita

“Main? Mau dong, tapi main apa dulu?” tanyaku antusias

“Main Truth or Dare” jelas mbak nita

“Hmm okaay” jawabku kurang tertarik

“Tapi disini Truth or Dare nuansa dewasa dik, kan kita udah dewasa semua” papar mbak nita

“Okaay menarik, rulenya gimana?” tanyaku antusias kembali

“Rule nya simpel, misal kamu urutan pertama yang main, nanti kamu berikan pertanyaan/truth atau tantangan/dare ke kami bertiga, lalu orang kedua ketiga dan seterusnya seperti itu, pertanyaan dan tantangannya boleh yang berbau pribadi dan adegan dewasa” jelas mbak nita

“Wadaw.. seriusan mau main ginian disini?” tanya kak icha

“Gak disini dong mainnya, kita main di ruang meeting pojok sana aja” ucap kak lina

Lalu kami berempat beranjak ke ruang meeting yang dimaksud, dan memang ruang meeting ini tampak seperti ruangan jarang dipakai

“Ok, tutup pintunya dan kita mulai permainannya. Karena mas dika masih pemain baru, maka kita set mas dika jadi pemain terakhir” ucap kak lina

“Loh kok terakhir?” tanyaku heran

“Haha biar kamu belajar dulu konsep permainannya” ucap mbak nita

Jadi akhirnya disepakati,

Pemain 1 : Kak lina

Pemain 2 : Mbak nita

Pemain 3 : Kak icha

Pemain 4 : Aku (dika)

“Aku mau truth aja dari kalian bertiga, pertama nita, pernahkah kamu main dengan cowok lain selain dengan suamimu? Terus untuk icha, selama LDR dengan suamimu pernah kepikiran gak sih untuk cari kepuasan sendiri? Dan terakhir untuk mas dika, Udah pernah ngewe belum? Kalau pernah, pertama kali umur berapa dan dengan siapa?”

“Wah pertanyaannya ngeri yaa ternyata, aku dulu deh, kepuasan sendiri? Ada sih kepikiran kayak gitu kak, cuman takut kak, takut keenakan hehe, aku udah jawab yah jangan ditanya-tanya lagi haha” sahut kak icha

“Ok aku duluan ya dika, main dengan cowok lain misal kayak temen gak pernah sih, tapi kalau main sama ipar pernah hehe, waktu itu ketika suami lagi dinas di luar kota, ya abisnya gatahan liat yang muda-muda kekar di rumah gitu haha” jawab mbak nita lempeng

“Aku terakhir yaaa hmmm... pernah ngewe ga? Pernah. Umur masih muda bet sih kak, belasan gitu, dengan kakak kelasku hehe” ucapku

“Wadaw fakta-fakta menarik ya, masih pemanasan nih ya udah hot aja, oke next player!” ucap kak lina

“Oke dari aku sekarang ya, untuk lina dulu, selama nikah pernah coba fantasy swinger atau threesome ga? Untuk icha, lepas perawan ketika nikah atau sebelumnya? Kalau sebelum nikah, itu dengan siapa? Selanjutnya buat mas dika, karena tadi dibilangnya dari usia belasan, sampai saat ini, udah berapa cewek yang di ewe?“ tanya mbak nita

“Aku dulu deh, aku lepas perawan setelah nikah mbak, jadi ya dijebolin suamiku, sebelum nikah paling banter cuman kissing aja sih” jawab kak icha

“pertanyaan buat kak lina berat banget keknya, aku duluan deh, total aku udah ngewein 13 cewek sih kak, lebih tua maupun lebih muda” jawabku

“iya berat nih pertanyaan buatku, kalau swinger ga pernah sih, karena suamiku ga ikhlas kalau aku dijamah pria lain, tapi kalau threesome pernah tapi itu pun FFM sesuai permintaan suamiku” jawab kak lina

“Berikutnya aku yang nanya, untuk dika dulu, kalau ngewe sukanya pake kondom atau ga? Kalau ga suka, pernah ga kebobolan? Berikutnya pertanyaan kolektif untuk kak lina dan mbak nita, posisi favorit kalian ngewe itu gaya apa?” tanya kak icha yang mulai antusias memberikan pertanyaan

“Karena aku duluan yang ditanya, aku jawab duluan deh, lebih enakan gapake kondom sih kak, secara lebih terasa jepitan liang kenikmatannya itu, kalau kebobolan untungnya gak pernah hehe” jawabku

“Gak mungkin lah kebobolan, secara udah 13 cewe dia ewe, udah jago lah palkon dia ngontrol haha. Ok, posisi favorit ku itu doggystyle cha, lebih berasa tusukan kontol suamiku itu hingga ke pintu rahimku uhhh” jawab kak lina sembari memperagakan posisi doggystyle dan sedikit melenguh

“Si anjir, malah desah haha. Kalau aku favorit nya WOT sih cha, karena kan kita yang ngontrol kontol suami kita, dan kita yang bisa nemuin puncak kenikmatan kita auhh auhh auhh gitu hahaha liat si dika sange tuh liat kelakuan kita haha” jawab mbak nita sembari mengguncang tubuhnya memperagakan adegan WOT yang ia jelaskan

“Hahaha memang sudah pro semua, bukan teori langsung diperagakan dong ya, terakhir dari aku nih, aku konsepnya nanya dan tantangan, jadi aku tantang kalian untuk nebak berapa ukuran panjang batang kontolku? Kalau bener nanti aku traktir makan siang selama seminggu, tapi kalau salah nanti kalian yang salah harus patuhi perintahku, berani gak?” ucapku

“ditraktir seminggu yaaa, menarik juga, aku dulu deh, kalau kuperhatikan ya dari postur tubuhmu yang lumayan tinggi dan berisi, kutaksir panjang kontolmu sekitar 15 cm” jawab kak icha

“kepanjangan gak sih cha? Kalau tebakanku sih sekitar 13 cm aja palingan” jawab kak lina

“13 cm lin? Really?? Dia buncit gemoy loh, gak mungkin lah, taksiranku pasti bener nih, si tukang ngewe ini panjang kontolnya cuman 10 cm, cuman mungkin diameternya gede kali ya makanya 13 cewe luluh mau di ewe sama dia haha” jawab mbak nita sembari mengejekku

“Hahaha siap, kuterima semua komentarnya, namun sangat disayangkan, jawabannya gak ada yang bener haha” ucapku terbahak-bahak

“Yaaaah bakal diperintah sama diktator nih, ayo cepetan kami mesti ngapain? Kami mesti joget?” tanya kak lina

“No, joget mah gampang. Ini aku perintahkan berdasarkan yang jawabannya mendekati bener sampai yang salah banget ya, kak icha jawabannya hampir bener cuman sayangnya gak tepat, jadi aku mau kak icha bukain gesper dan celanaku sekaligus celana dalamku, lalu kak lina, aku mau kak lina ngebuat kontolku tegang dan keras dengan cara dikocok dan terakhir yang jawabannya jauh banget dari bener, yaitu mbak nita, aku mau mbak nita ambil penggaris dan ukur panjang kontolku dari pangkal sampai ujung menggunakan penggaris lalu menyebutkan ukurannya” paparku perihal hukuman untuk mbak nita, kak icha dan kak lina

“dih anjir! Ngeri amat tantanganmu, gimana ini we?” tanya mbak nita

“Ya gak gimana-gimana lah nit, secara kita salah jawab pertanyaan si dika, kita mesti patuhin dia sesuai rule dong” ucap lina sembari mendorong kak icha untuk mendekat kearahku yang sudah berdiri di hadapan mereka

“Okee okeee jangan dorong dong, kubuka ya dika” ucap kak icha yang masih tampak ragu mulai membuka gesper hitamku, menurunkan resleting celanaku, lalu menarik celana dalamku hingga terlepas sehingga kontolku yang lemas seketika mencuat keluar

“Anjing! Besar banget! Memang terlalu salah aku nebaknya” teriak mbak nita tak percaya

Sementara kak icha dan kak lina hanya menatap batang kontolku dengan sesekali menelan ludah

“Jangan bengong, sini kak lina, kocokin dulu kontolnya mas yaaa hehe” ucapku sembari menarik tangan kak lina

Kak lina lalu mulai menggenggam pangkal kontolku dan menarik genggaman tangannya hingga ke ujung kepala kontolku yang ia lakukan berulang-ulang hingga tak membutuhkan waktu lama, kontolku mulai mengeras dihadapannya.

“Nit, dirimu juga jangan bengong, cepet ukur nih! Penasaran berapa sih panjangnya” perintah kak lina yang tangannya masih belum berhenti mengocok kontolku

“Iyaa iyaaa, geser lin, malah keenakan pula ngocokin kontol cowok lain” ucap mbak nita

“Okee kita ukur ya, hmmm keras banget dik, ukuran panjang kontol dika adalah 18.5 cm gaes!” ucap mbak nita dengan kak lina dan kak icha seketika mendekat memperhatikan penggaris yang mbak nita pegang dekat kontolku

“Anjir panjang banget cuy, bakal sampe ke usus gak nih? Uhhmmm” ucap kak lina takjub sembari melenguh

“Kriiinggg!! Kriiiingg!!” suara bel tanda jam istirahat telah usai berdering seketika membuatku bergegas mengenakan kembali celana dalam dan celana panjangku

“Wah udah jam 1! Cepetan balik ke meja kerja” ucap mbak nita mengajak kami berkemas

“Nita panikan dia, entah panik entah sange dan malu karena kontolmu, udeeh santuy aja, kenakan perlahan aja dik, nanti kejepit pula kontol besarmu itu haha” ucap kak lina

Kini waktu sudah menunjukkan jam 2 siang, aku melihat ada notif pesan singkat pada laptopku, ketika kubuka ternyata pesan tersebut dari kak lina

“Dik” ketiknya singkat

“Ya kak?” balasku

“Btw, masih keras barangmu?” balas kak lina

“Udah setengah keras sih, kenapa kak?” balasku

“Mau kakak lemesin ga? Kan tadi kakak yang bikin keras” balas kak lina

“Hmmm emang mau lemesin dimana kak? Yakali jam kerja gini kita check in haha” balasku

“Dih ngapain mesti check in, di toilet cewek aja bisa kali bentar doang, nanti kakak duluan kesana, kamu nyusul” balas kak lina yang seketika membuat jantungku berdegup menahan birahi yang seketika membuncah

“Seriusan kak?” balasku singkat karena tak percaya

“Iyaaa seriusan, cepetan, aku otw dulu” balas kak lina

Sekitar 10 menit, pesan dari kak lina kembali masuk ke laptopku

“Ayo dik, sepi nih” ketik kak lina

Akupun bergegas menuju area toilet, berusaha untuk tidak tampak mencurigakan saat aku memasuki pintu toilet cewek hingga aku dengar suitan dari salah satu bilik.

“Seriusan aman disini kak?” tanyaku ketika kak lina menarikku masuk

“Aman, cepetan buka celanamu!” perintah kak lina yang memposisikan dirinya duduk di toilet duduk yang tertutup sembari membantuku membukakan celana yang kukenakan

Ketika kontol setengah kerasku mencuat keluar, dengan sangat tergesa-gesa langsung digenggam dan dikocok oleh kak lina, tampak raut wajahnya yang awalnya takjub kini tatapan matanya berubah sayu pertanda ia mulai sange dengan situasi menegangkan ini.

Setelah kontolku mengeras sempurna, kak lina mulai membuka mulutnya kemudian ia mulai menjilat lubang kencing dan sekitaran palkonku yang hal itu membuatku geli keenakan hingga tak terasa mulutku mendesis. Kulihat kak lina hanya tersenyum genit di bawah sana dengan tangannya yang dengan telaten tetap mengocok kontolku.

“Sssshh hmmm kaak akh” desisanku mulai terbuka ketika setengah kontolku masuk ke dalam mulut kak lina dan dengan penuh nafsu langsung ia sedot hingga kedua pipinya mengempot beberapa kali

Akupun sudah tak sungkan untuk memegang kepalanya sembari menyodok-nyodokkan kontolku ke dalam mulutnya, terasa palkonku menyentuh tenggorokan kak lina, namun bukannya tersedak, kak lina justru semakin bringas dengan emutan mulutnya pada kontolku. Aku yang mulai dipacu birahi ini menurunkan tanganku hendak menggapai toket kak lina yang masih tertutup kemeja dongker yang ia kenakan, namun tanganku ia tangkis, karena aku gak ingin situasi ini lekas usai karena aku memaksa kehendakku, sehingga kutarik tanganku untuk kembali memegang kepala kak lina.

Sekitar 10 menit kak lina menyepong brutal kontolku, terasa ada pertanda aku akan segera ejakulasi

“Kaaaakk oghhh dika mau keluaaaarrrrr” desahku sembari menjambak rambut kak lina

Kini mulut kak lina semakin kuat menyedot kontolku terutama pada bagian palkon, tangan kanannya sibuk mengocok batang kontol panjang ku dan tangan kirinya sibuk memainkan dan meremas manja buah zakarku yang semakin membuatku kelojotan

“Akhhh! Fuck! Aku keluar kak!!”

“Crooot croooot croooottt!!!” ada sekitar 4 semburan pejuku seketika memenuhi mulut kak lina dan semuanya ia telan walaupun ada sedikit yang mengalir dari sudut bibirnya dan menetes mengenai celana kerja biru muda yang ia kenakan.

Ketika kontolku mulai melemas, kak lina mengeluarkan kontolku dari mulutnya dan ia menganga memperlihatkan sisa-sisa peju milikku yang sengaja belum ia telan lalu kemudian ia telan sembari tersenyum genit terhadapku

Sejenak aku tersandar lemas di pintu toilet sembari membalas senyuman kak lina

“Lunas ya utang kakak hehe” ucap kak lina sembari merapihkan pakaiannya

“Gila jago banget kakak nyepongnya” ucapku memuji keahlian kak lina

“Iya dong, ini skill penting untuk menjaga keharmonisan pernikahan loh hehe” ucap kak lina bangga atas pencapaiannya menguras peju bujangan

“Haha iya sih, kalau kakak jadi istri saya dan skill nyepongnya semantap itu, skill ngewenya sudah pasti lebih joss lagi dong, dijamin awet dah pernikahan” ucapku sembari merapatkan diri padanya karena aku hendak mengecup bibirnya

“Haha sa ae, eh cepetan itu dipake lagi celananya, kita udah kelamaan loh disini” ucap kak lina yang menghindar

“Iya juga ya, kapan-kapan lagi ya kak! Ups haha” ucapku

“Gak janji! Haha” ucap kak lina sembari keluar dari bilik toilet meninggalkanku

Akupun ikut keluar beberapa menit setelah kak lina keluar, namun aku beringsut ke toilet cowok sejenak untuk merapihkan bajuku yang sempat kusut.

Beberapa minggu berlalu, permainan truth or dare dewasa tersebut membuatku semakin akrab dengan para emak-emak hot ini walaupun hanya sekali itu saja kami bermain, tak jarang aku membayangkan mereka satu persatu untuk kuentot ketika aku sedang bermasturbasi di kosan, terutama kak lina yang sudah menelan bibit unggulku. Hari ini ketika pulang kerja, kak icha menjumpaiku di meja kerjaku.

“Dika, kamu pulang sama siapa?” tanya kak icha

“Pulang sendiri kak, kenapa tuh?” tanyaku

“Kakak boleh nebeng gak dik?” tanya kak icha

“Boleh, kakak arah mana?” tanyaku

“Arah patung singa, searah kah denganmu?” tanya kak lina

“Pas banget searah, oke langsung deh” ucapku

Kami janji ketemuan di gerbang pagar kantor

“Bujug! Tinggi bener motormu dika” celetuk kak icha saat melihat aku mengendarai motor R25 favoritku

“Hehe maklum motor cowok kak, bisa naiknya kan?” tanyaku

“hup! Bisa kok, untung aku gak pendek amat bodynya” ucap kak icha yang sudah berhasil naik ke motorku

“Sip, kita jalan ya” ucapku sembari menarik gas motorku

“Waduh duh jangan gas ngeeng dong, ngeri-ngeri sedap kakak nih tinggi bener motormu, mana nungging banget gini”

“Ups maaf, oke kupelan-pelan ya kak” ucapku melemahkan tarikan gasku

“Nah gini kan enak, berasa jalan-jalan sore” celetuk kak icha

“Emang kakak pulang kerja langsung pulang ya?” tanyaku berbasa basi

“Yaa langsung pulang dong, kan naik gojek biasanya, yakali kakak bilang sama mas gojeknya, mas jalan-jalan dulu yuk haha” ucap kak icha yang mulai cair obrolannya

“Haha ya mana tau, jadi sekarang mau jalan-jalan dulu? Aku ngikut kakak aja” ucapku menawarkan jalan-jalan

“Pengen ke pantai sih, tapi kesorean ga ya? Mana tau kamu letih” ucap kak icha menawarkan destinasi

“Boleh! Gas kuy aja aku mah, istirahat kan bisa malem” ucapku sembari mengarahkan motorku menuju pantai yang kak icha inginkan

Setibanya di pantai, kami membeli beberapa cemilan street food untuk menemani obrolan kami sembari menyaksikan sunset.

Kami mengobrol banyak hal dari kerjaan hingga ke kehidupan pribadi, bahkan aku sempat menyinggung tentang rumah tangga kak icha yang baru sebulan menikah tapi malah ditinggal suami dinas ke luar negeri, dan diluar ekspektasiku ternyata kak icha orangnya sangat luwes dan anteng saja menceritakan apa yang ia rasakan setelah ditinggal suaminya, dia merasa kembali gadis walaupun secara kodrat sudah tidak perawan, tak jarang aku hanya bisa tertawa melihat kelakuannya yang terkadang kocak.

Kini waktu sudah menunjukkan jam 7 malam,

“Udah gelap nih kak, mau pulang?” tanyaku

“Boleh deh, mulai dingin juga” ucap kak icha

“Nih pakai jaketku aja kak, baju kemeja kakak lengan pendek bakal dingin ntar di jalan, aku lengan panjang jadi aman” ucapku sembari memasangkan jaketku ke kak icha


“Ohhh iyaaa makasih dik, yuk keburu malem” ucap kak icha yang kemudian naik ke motorku

Dalam perjalanan menuju rumah kak icha, tiba-tiba hujan deras

“Aduuuhh deras banget ujannya dik, nepi dulu ga sih? Kamu ada jas ujan kan?” tanya kak icha panik

“Ga ada jas ujan aku kak, motor sport ga ada penyimpanan bawah jok soalnyaaaa... bentar lagi nyampe rumah kakak kan inihh?” tanyaku

“Iyaaah ituuuuh belok kiri, lurus mentok, nyampe” ucap kak icha mengarahkanku menuju jalan perumahannya

“Naaah iyaa ini rumah kakak, buset deras bener ujannya kamu neduh dulu sini dik!” ucap kak icha yang sudah berdiri di teras rumahnya

“Aku langsung aja deh kak, tanggung udah kuyup gini” ucapku

“Masuk dulu dika! Deres banget ini loh! Masuk angin nanti kamu!” ucap kak icha memaksa hingga akhirnya aku memarkirkan motorku di teras rumahnya

“Duh maaf kak, malah parkir di keramik teras kakak, kotor jadinya” ucapku yang mulai menggigil

“Sst! Cepetan masuk, udah menggigil gitu gegayaan mau langsung pulang” ucap kak icha sembari buru-buru membuka kunci pintu rumahnya

“Kak maaf aku buka baju ya dan numpang jemur disini” ucapku sembari meletakkan kemejaku yang sudah basah kuyup di meja teras rumahnya

“Iyaaa duh jangan telanjang dada depan teras gitu, sini di kamar mandi aja, nih pake kaos punya suamiku dulu, celanamu basah juga kan? Nih pakai kain sarung suamiku dulu lalu jemur celanamu” ucap kak icha sembari memberikan selembar kaos putih dan kain sarung dan mengarahkanku untuk ke kamar mandi

“Aaahh i...iyaaa makasih banyak kak” ucapku yang masih bergetar menggigil menutup pintu kamar mandi, lalu aku mulai melepaskan celana jeans hitamku yang sudah basah total berikut dengan celana dalamku, kemudian kukenakan kaos putih dan kain sarung yang kak icha pinjamkan padaku

Ketika aku keluar kamar mandi, tak kutemui sosok kak icha di ruang tamu, aku akhirnya duduk di ruang tamu menunggunya yang mungkin juga tengah membersihkan diri pikirku.

“Dik, dimana? Udah di ruang tamu kan?” pekik kak icha

“Iyaa udah kak” pekikku

Kudengar suara pintu kamar tertutup dan muncul sosok kak icha yang sudah mengenakan daster sebatas lutut berwarna merah maroon dengan rambut ikalnya yang ia gerai tanpa ikatan.

“Loh kok malah bengong? Ditanyain udah mendingan gigilnya apa belom?” pertanyaan kak icha memecahkan lamunanku

“Eh hmm udah mendingan kak, makasih” ucapku seketika canggung

“Mau makan gak dik?” tanya kak icha basa basi yang lalu duduk di sofa yang sama denganku

“Ah entaran aja kak, tadi kan udah nyemil juga, aku seret nih, minum aja deh kak” ucapku

“Oh iya belum ada minum ya kita, bentar kakak ambilin” ucap kak icha bergegas menuju dapur dan kembali gerakan pantat kak icha menghipnotis diriku dengan hentakan pantat kanan dan kiri seirama membuat birahiku kembali bangkit

“Nih minumnya dik” ucap kak icha menyerahkan segelas air putih hangat

Btw, dingin-dingin bisa bangun juga ya dik?” tanya kak icha yang membingungkanku

“hah apaan yang bangun kak?” tanyaku heran

“Itu barangmu bangun haha” ucap kak icha sembari menunjuk sarungku

“Anjir! Bikin malu aja!” pekikku yang seketika panik menutupi tonjolan kontolku dengan bantal sofa kak icha

“Haha! Santai aja kali, lagian kan kakak udah liat barangmu juga kok, ngapain mesti malu?” tanya kak icha mencairkan suasana sembari merapatkan duduknya dekat denganku

“Kok bisa besar gitu sih dik? Keturunan ya?” tanya kak icha yang semakin membuatku birahi

“Eeeeng iya mungkin kak, emang segini besar ya?” tanyaku sembari membuka kain sarung yang kukenakan yang membuat kontolku mengacung keras di hadapan kak icha

“Uuhhhmmm pake dibuka segala... iyaaah besar banget inih dik, boleh kakak pegang ga hmmm?” tanya kak icha manja dan tampak ia menggit bibir bawahnya

“Pegang aja kak, uhhh hangat banget telapak tangan kakak” desisku ketika kak icha menggenggam palkonku lalu menggeser genggamannya menuju pangkal kontolku

“Keras dan besar banget dik uhmmm.... bakal mekar nih kalau dimasukin punyamu” ucap kak icha yang semakin merapatkan tubuhnya kesamping kiriku sehingga aku dapat merasakan kenyalnya toket kanan kak icha di lengan atasku

“Apanya kakak yang bakal mekar emangnya kak?” tanyaku sok lugu

“Uhmmm pura-pura lugu kamu tuh...bilangnya udah banyak ngewein cewe... tapi pake ditanya apanya aku yang bakal mekar... memek aku lah dika yang bakal mekar kalau dimasukin kontol besarmuuuuhh iniiiih” bisik kak icha yang nafasnya mulai berat pertanda ia juga mulai birahi

Lalu aku menolehkan kepalaku dan langsung mengecup bibir kak icha yang seketika disambut kecupan hangat dan liar kak icha

“Hummm sluuurrrp sluuurrrpp” begitulah suara pergulatan lidah kami

Aku pun mulai berani untuk meraba toket kak icha yang ternyata ia tak mengenakan bra dan kurasakan bahwa puting toketnya sudah mengeras, aku mulai meremas dan memelintir toket kanan dan kiri kak icha secara bergantian sementara kak icha semakin cepat mengocok kontolku

“Hummm ughhhh uwaahhh” desah kak icha melepaskan pagutan kami

“Ke kamarku aja yuk dik... udah gatahaaan sssh” ucap kak icha dengan tangannya yang masih mengocok kontolku sembari matanya menatap sayu ke kontolku lalu menatap mataku seolah memberikan lampu hijau untukku agar memuaskan birahi binor malang ini

Aku hanya mengangguk dan ketika melihat kak icha berdiri agak sempoyongan, aku seketika menangkap tubuhnya dan langsung menggendong tubuhnya menuju kamar tidur, setibanya di dekat ranjang, kuletakkan tubuhnya ke ranjang

“Jangan dibuka kak, biar aku saja yang buka, kakak nikmati saja” ucapku melarang kak icha menanggalkan pakainnya

“Uhhmm jantan banget sih, cepetan sini sayaaang uhhh” desah kak icha mulai liar untuk menggodaku yang tengah tergesa-gesa menanggalkan baju kaos dan kain sarungku, ketika aku sudah total tanpa busana, langsung aku naik ketas tubuh kak icha dan kembali mencium bibirnya

Kak icha pun tak tinggal diam, ia kembali menggenggam dan mengocok kontolku yang saat ini tepat diatas tubuhnya, kulepaskan pagutan ciuman kami, aku menjilat wajah kak icha dari pipi, leher, hingga menuju toketnya yang masih tertutup daster, aku menarik daster tersebut hingga keatas kepalanya lalu kemudian terlepas, ternyata kak icha sudah tak mengenakan celana dalam sedari tadi.

Aku terdiam kagum sejenak

“Uhhmmm kenapa diam dik? Cepetan cumbu akuhhh puasin akuuuh” tanya kak icha manja

“Bagus banget body kamu kak, aku kagum melihatnya” ucapku memuji tubuhnya saat terpesona dengan kulitnya yang sawo matang manis dan bersih, dipadukan dengan toket montok dan kencang lalu memek yang tampak masih rapat dengan ditumbuhi bulu-bulu halus membuatku menelan ludah beberapa kali

“Ahhh bisa aja kamu, makasih pujiannya sayang” ucap kak icha yang kembali menarik bahuku agar aku mendekat pada tubuhnya lalu mengarahkan kepalaku untuk kembali mengecup toketnya

Tarikan kak icha tak kusia-siakan begitu saja, langsung kuremas toket kanan kak icha sementara toket kirinya kulumat dan kutarik-tarik putingnya hingga tampak memerah

“”Aoooghhh sssshhh dikaaaaahhhh.... sakiiiit tapiiiihh enaaaakkkhhh geliiii neneen kakaaaakkkhhh” desahan kak icha semakin liar akibat perbuatanku

Permainanku pada area toketnya kusudahi, lalu lidahku menjilat ke perut kak icha hingga akhirnya menuju ke stasiun terakhir, yaitu memek berbulu halus nan rapat. Kusentuh bibir memek kak icha dengan menggeseknya beberapa kali sebelum kubuka lebar ke kanan dan kekiri untuk melihat rongga luar memeknya yang memang ternyata sangat sempit bak perawan

“Ini udah pernah di ewe belum sih?” tanyaku

“Udah dik, cuman ya kontol suamiku ga sebesar kontolmu auhhh sssshh” ucap kak icha yang omongannya terpotong ketika aku mulai menjilat itilnya yang tampak mengacung

“Ssssh iyaaahh ituuuuh enaaaak banget dikaaahhhh oughh lidaaaahmuuu nakaaaalll banget ssssshhh geliiiii” desah kak icha sembari menjambak rambutku

Hisapanku terhadap itil kak icha semakin kencang sehingga membuat liang memek kak icha semakin basah dengan air ludah dan pelumas miliknya

“Dikkkkk udaaahhh dikkk.... ayoooohh kakak udah gaaaak tahan....” desah kak icha sembari menarik kepalaku untuk menghentikan aktifitas jilmek yang kulakukan

“Gak tahan mau ngapain kak?” tanyaku sok lugu lagi

“Eweeee dikaaaa entotin kakak cepetaaaannn....nakal ihhh pura-pura lugu begitu” desah kak icha

Aku segera mengambil posisi untuk penetrasi, namun kembali ku usilin kak icha dengan menggesek-gesekkan palkonku di bibir memeknya yang rapat

“Uhhh ssssh dikaaa.... cepetaaan masukiiiin sssshh” racau kak icha semakin liar saat aku mulai memasukkan perlahan palkonku ke liang memeknya yang rapat

“Rapet banget kak ughhh... udah berapa lama gak dientot nihhhh?” ucapku yang kesulitan memasukkan kontolku

“Udaaah sejak suamiku pergi merantau dik oggghhh besar banget... penuh banget memek akuuuuhhhh” desah kak icha saat kontolku masuk separuh ke dalam memeknya

“Oghhh pantesan rapet enaaaakkk bangeeeet iniiiihh kaaakk ugh ugh ugh” desahku sembari berusaha menekan lebih dalam kontolku yang dijepit erat liang memeknya

Guna merilekskan tubuh kak icha sembari pinggulku maju mundur perlahan, mulutku menyerang kedua puting toket kak icha bergantian

“Auhhhh diserang atas bawah ogggghhhh dikaaa... kakaaaaak udah mauuuu pipiiissss” desah panjang kak icha diikuti kedutan memeknya yang semakin kencang

Merasakan jepitan yang begitu dahsyat, aku justru semakin keras menyodokkan kontolku hingga akhirnya ambles masuk seluruhnya ke titik terdalam memek kak icha

“Oggghhh dikaaaaahh mentooook banget sssshhh ngiluuuu tapi enaaaakkk... cepetaaaan sodok kakaaaaakkk ssssh” racau kak icha ketika palkonku menyentuh pintu rahimnya

Tampak kak icha mulai aktif menggoyangkan pinggulnya seirama dengan sodokan kontolku sementara kepalanya hanya mendongak ke atas dan sesekali menatapku dengan tatapan sayu

“Dikaaa oggghh dikaaaahhh kakaaaak keluaaaarrr ohhh ssssshh” desahan panjang kak icha diikuti semburan cairan cintanya seketika menghangatkan dan melumasi sodokan kontolku yang temponya semakin kupercepat

“Iyaaah iyaaaah sodok entot kakakmu ini terusss dalem teruuuusss dikaaa....” racauan kak icha di puncak orgasme pertamanya

Aku menurunkan tempo sodokanku dan mulai fokus untuk bermain dengan kedua toket mengkal kak icha dengan remasan tanganku dan juga hisapan mulutku.

“Ohhh sssh enak banget sumpah! Kamu gagah banget dika.... ahhh uhhh ahhh uhhh capek tapi enaaaakk” ucap kak icha sembari berusaha mengatur nafasnya

“Uuggghh ughhh iyaaaah kakak juga empot banget memeknya nikmat bangeeett sssh” ucapku yang masih terus menggenjot memek kak icha yang terasa mulai melonggar akibat sodokanku

“Kamu belum mau keluar dik? Uhhhmm” tanya kak icha

“Belum sih kak ssshhh” ucapku

“Gantian deh, kamu terlentang, biar kakak yang genjot kamu” ucap kak icha dan aku langsung mendekap tubuhnya untuk kubalikkan tanpa melepaskan kontolku

“Auhhh sssh buset! Ga pake dilepas langsung diputar kakak kayak martabak, perkasa banget sih kamu muaaacchh slurrrpp sluuurrrp” ucap kak icha yang tubuhnya kubalik dan seketika kami langsung berpagutan

Perlahan tapi pasti kak icha menggerakkan pinggulnya diatasku sehingga menciptakan harmoni sodokan dan gesekan yang nikmat

“Jago banget kakak ngentot yaaa rupanya ssshhh hmmm” ucapku memuji goyangan kak icha

“Bakal jago kalau ketemu kontol yang tepat, emang kamu kira kakak biasa aja gitu? Sssshh” tanya kak icha

“Iyaaah secara di permainan truth or dare dewasa kemarin kakak kayak sungkan dan segan menjawab pertanyaan-pertanyaan vulgar” ucapku

“Itu pencitraan aja kaaa... namanya juga di kerjaan, mesti tampil baik kan? Penjilat banget aku ya uhhh” ucap kak icha

“Iyaaa kakak memang penjilat, penjilat kontol haha ughhh ughhh” ucapku yang seketika melenguh ketika kak icha mempercepat tempo genjotannya

“Cukup kontolmu aja deh yang kujilat, mulutku mahal looooh auhhh ssssh ogh ogh ogh” desah kak icha yang mulai kembali bangkit birahinya akibat goyangan erotisnya sendiri

“Aaahhhh aku lemaaah banget siiihhh sssshhg dikaaaa owwwhhhh aku keluaaaarrr lagiiiihh” desah kak icha diikuti tubuhnya yang mengejang dan semprotan cairan cinta hangat kak icha melumasi kontolku lalu kemudian tubuhnya ambruk ke dadaku

“2-0! Hahaha.... gila! Aku merasa perkasa banget deh” ucapku sembari meremas-remas pantat kak icha

“Iyaaaah kamu emang seperkasa ituuuuhh.... curang deh belum keluar kamunyaaaahhhh” ucap kak icha lemas karena gelombang orgasme keduanya

“Jadi mau posisi gimana lagi kak?” tanyaku

“MOT lagi aja deh dik, kamu yang ngontrol aku pake kontol kamu” ucap kak icha

“Ga mau doggy kak?” tanyaku

“Belum dulu deh, lemes banget lutut aku kalau mesti nungging” ucap kak icha

“Belum dulu, berarti ada ngentot berikutnya nih? Hehe” tanyaku sembari mengangkat tubuh kak icha untuk kuletakkan di ranjangnya

“Kalau ada kesempatan ssshh kenapa tidaaakk oghhh dika oghhh langsung disodok awhhh” ucapan kak icha terputus ketika aku kembali menghujamkan kontolku ke dalam memeknya

“Masa kakak aja yang enak, aku juga mau langsung enak dong ughh ughhh ughh” desahku sembari meninggikan tempo sodokanku

“Augggghh oggghhh dikaaa ssshhh sssshh enaaaak sayaaanggg” desah kak icha

Sekitar 10 menit aku menggempur memek kak icha kurasakan palkonku mulai berkedut pertanda aku akan ejakulasi

“Kaaak kaaaak oghhh aku mau keluar kaaaakkk” racauku

“Akhirnya si perkasa ogggghhh iyaaaah” desah kak icha

“Keluarin dimanaaaah kaaak?” tanyaku yang mulai menggigil menahan desiran birahi menuju puncak ejakulasi

“Di muka dan toket kakak dik... nodai seniormu ini dik ogggh” desah kak icha

Akupun lekas mengeluarkan kontolku dari memek kak icha dan bergegas mengocok kontolku di hadapan kak icha

“Croooot croooot croooott” ada sekitar 5 semburan pejuku yang seketika mendarat di wajah dan toket kak icha

“Ahhhhh peju bujangaaaaann angeeeett” lenguh kak icha menerima hujan pejuku

“Gilaaa banyak banget dik...” ucap kak icha

Lalu kak icha mengambil daster miliknya untuk membersihkan pejuku dari tubuhnya dan diakhiri kami kembali berciuman mesra sebelum melanjutkan ronde-ronde kedua hingga tengah malam.

Setelah 4 ronde kami nikmati bersama,

“Haaaah haaaahh capek banget dikaaaa” lenguh kak icha

“Iyaaah kaaaak... tapi enak, duh seluruh badan kakak udah penuh pejuku semua nih haha” ucapku yang membaringkan tubuhku disampingnya

“Iyaaah banyak banget ih pejumu dika... segitu gak pernah ngentotnya yaaah?” tanya kak icha sembari mencubit kontolku yang mulai lemas

“Yaaa gitu deh, siapa yang bisa kuentot kak? Aku jomblo begini” ucapku

“Tapi kamu ngentotin kakak nih, gimana tuh? 4 ronde pula” tanya kak icha

“Hehe ini rezeki anak sholeh namanya” ucapku dan langsung dicubit gemas pipiku oleh kak icha

“Sayang kali aku dah nikah, kalau gak” ucap kak icha

“Kalau gak apa kak?” ucapku sembari mendekatkan wajahku ke sampingnya

“Kalau gak aku pacarin kamu, barang bagus gini mesti di jaga” ucap kak icha sembari memijat kontolku

“Hahaha gak dipacarin aja aku bisa puasin kakak kok, kapan kakak pengen bisa minta sama aku” ucapku

“Ha seriusan kamu? Duh anjir kok malah aku yang bucin ke kontolmu yaa... maluuuuu” ucap kak icha sembari menutup wajahnya menggunakan bantal

“Ini jujur-jujuran aja deh dik, kamu ada nafsu gak sih sama temen kantormu ini selain kakak?” tanya kak icha

“Ada sih kak, tapi kalau ku jawab, nanti kakak ga mau kuentotin lagi” ucapku

“Sama siapaaa? Kakak kepo tau, ga gaaa jujur aja kamu, kan kakak bukan pacarmu jadi ngapain cemburu” ucap kak icha

“Sama mbak nita yang pertama sih, dan sama kak lina kayak karena dampak main truth or dare dewasa kemarin deh” ucapku jujur

“Waaah ternyata kamu memendam nafsu pada mereka juga ya, wajar sih secara mereka juga terbuka banget di permainan itu, jadi kamu nantinya bakal ngentotin mereka?” tanya kak icha kepo

“Hmmm gatau sih kak, ga berani juga aku mau minta aneh-aneh walaupun mereka udah liat kontolku” ucapku

“Kalau dari selama aku kenal dengan mereka, mbak nita ada kemungkinan sih untuk kamu entot, tapi kalau kak lina sulit, dia orangnya strict banget karena suaminya juga galak” papar kak icha

“Ohhh gitu yaaa... kayaknya bakal seru kalau aku ngentotin mbak nita sekalian ngentotin kakak” ucapku dan seketika kontolku kembali mengeras

“Maksud kamu threesome?” tanya kak icha

“Iya kak hehe” ucapku

“Eh buset langsung sange nih kamu... udah malam loh dik...” ucap kak icha panik merasakan kontolku yang bangkit

“Haha maap, iya deh aku prep pulang kalau gitu, ga enak sama tetangganya mbak dan kayaknya hujan udah reda juga” ucapku sembari bangkit

“Ini kontol kerasnya gimana?” tanya kak icha yang ikut duduk

“Haha biarin aja kak, nanti kakak keletihan kalau ngeladenin kontolku terus... besok masih kerja inget loh kak” ucapku perhatian padanya

“Haha iyaa sih... besok deh kakak puasin nih kontol perkasa” ucap kak icha yang berdiri di hadapanku sembari meremas kontolku

“Besok? Yeaay bisa ngentot lagi... muaccchh slurrrp sluuurrrp” ucapku yang langsung mencumbu bibir kak icha

“Uhhmm udaah cepetan pake bajunya dan pulang, jangan ngantukan ya sayang” ucap kak icha

Aku segera mengenakan pakaianku dan beranjak pulang.
 
Ini CERPEN ya bukan CERBUNG.
Makasih

https://stre*mt*pe.xyz/v/gaGDBya7xpCqWra/Ilustrasi_Skandal_Pertama_Kak_Icha_dan_Dika
Semua karakter bintang * diganti ke huruf a

Lanjutan cerpen ini dan sudah tamat bisa kunjungi link berikut :
Truth or Dare Dewasa (TAMAT)
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd