Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Status
Please reply by conversation.
Chapter 5 - Alasan

Dua hari ini, Chris sukses mempermainkan birahiku.

Bagaimana tidak? Kemarin, setelah merangsangku dengan video dewasa antara maid dan tuannya, Chris meninggalkanku begitu saja. Aku yang terangsang berat, malah disuruh untuk membersihkan kamarnya. Aku tidak bisa fokus, karena pikiranku masih terbayang adegan-adegan panas yang kutonton bersamanya. Aku menunggu, apakah Chris akan tiba-tiba menyerangku, dan menusukkan batangnya yang besar dan keras itu ke dalam liang kewanitaanku. Namun, sampai selesai, dan sampai mengantarku kembali, Chris tidak melakukan apapun. Dia hanya menyuruhku untuk memanggilnya “Tuan” jika aku mengenakan seragam maid. Malamnya, rasa birahi itu masih ada, sehingga aku hanya berfantasi sambil memainkan vaginaku menggunakan ponselku yang sekarang sudah seperti mainan seks.

Tadi pun begitu. Begitu kami sampai apartemen Chris, dan aku kembali mengenakan seragam maid yang sangat seksi itu, kami sempat bercumbu sebentar di sofa sebelum akhirnya Chris, maksudku Tuan memintaku untuk membersihkan apartemennya. Tapi, berbeda dengan sebelumnya, Tuan tidak bekerja hari ini, melainkan dia mengangguku yang sedang merapikan tempat tinggalnya. Ketika aku menunduk, yang membuat rok pendekku itu terangkat, Tuan langsung menjahiliku, entah dengan memainkan vaginaku dengan jari-jarinya, atau melakukan oral menggunakan lidahnya. Jika aku harus membersihkan tempat yang tinggi, dan mengangkat kedua tanganku, Tuan akan langsung mendekapku dari belakang. Digesek-geseknya kemaluannya yang sudah mengeras itu, menandakan bahwa ia siap menjelajahi liang vaginaku lagi. Kedua tangannya masuk ke dalam seragamku, mempermainkan payudara dan bibir bawahku. Namun, tetap saja, aku tidak dibolehkan mengalami orgasme. Setiap kali aku akan mencapai puncak kenikmatan, Tuan seolah-olah tahu dan berhenti, lalu mempersilahkanku untuk melanjutkan berberes.

Saat ini, aku sudah di rumah. Kembali aku memainkan kemaluanku, mengejar puncak kenikmatan. Kurangsang sendiri tubuhku, yang masih panas karena perlakuan Chris tadi. Dengan bantuan ponsel getarku, aku meraih orgasme kecil. Aku sedikit puas, namun hal yang kurasakan tidak senikmat jika Chris yang melakukannya padaku.

Aku sendiri tidak berniat memanggil Malvin. Aku takut, bahwa aku akan terlihat terlalu nakal di depannya. Selain itu, aku juga merasa bersalah memanggil tunanganku itu setelah bertemu Chris, seolah-olah Malvin hanyalah pelampiasan birahi. Itulah alasan yang kukatakan kepada diriku, namun sejujurnya, aku takut akan semakin tanggung birahiku dibuat oleh Malvin, karena tidak bisa memuaskanku.

***
Selama seminggu ini, aku kurang fokus dalam pekerjaanku. Beruntung, tidak ada pasien gawat darurat yang harus aku kerjakan. Rata-rata hanya karena kelelahan saja, atau mereka ingin melakukan check up rutin. Tetapi, entah kenapa, aku menunggu hari Jumat untuk datang lagi. Tidak, batinku. Ini bukan karena aku ingin segera dipuaska oleh lelaki yang bukan suamiku. Ini karena aku hanya sedang stres dengan keadaanku sekarang, dan ingin cepat menyelesaikan masalah ini. Lagipula, begitu perusahaan Malvin bisa mandiri, aku yakin bahwa aku akan lepas dari cengkeraman Chris.

Pagi ini, aku terbangun. Ketika aku mengecek ponselku. Ada pesan masuk dari Chris, yang isinya merupakan tempat kami akan bertemu. Tapi, ada yang berbeda. Pertama, Chris memintaku untuk memakai outfit yang bawahannya terbuka. Bukan lagi celana panjang seperti biasanya. Kedua, dia juga memintaku untuk menonton sebuah video.

Video yang dikirimkan, ternyata adalah video porno lagi. Kali ini, pemeran utamanya tetaplah orang Jepang, namun pemeran utamanya merupakan orang yang kulitnya lebih gelap. Adegan-adegan panas, bahkan lebih panas daripada yang disuguhkan minggu lalu. Tampak, pemeran wanita yang mengenakan seragam maid itu, memohon-mohon agar dibolehkan memuaskan tuannya. Sementara tuannya hanya diam saja, menikmati pelayanan maid itu.

Aku terdiam menonton video itu. Jujur, aku terangsang. Aku tanpa sadar membayangkan bahwa kedua pemeran di video itu adalah aku dan Chris. Entah dari kapan, kedua tanganku meremas payudaraku sendiri, dan celana dalamku sudah basah. Aku terus membayangkan bagaimana aku, sebagai seorang maid, melayani penis Chris sebagai tuanku. Bagaimana aku menjilat dan menghisap batang kelaki-lakiannya, serta memuaskannya dengan gaya woman on top, layaknya apa yang dilakukan oleh perempuan Jepang itu. Rangsangan yang kurasakan cukup hebat, membuatku sampai ke orgasme kecil.

Saat mandi dan pikiranku sudah tenang, aku benar-benar malu dengan fantasi yang kurasakan. Kenapa aku sangat suka, atau bahkan mungkin sudah tergila-gila dengan Chris. Ini bukanlah sesuatu yang boleh. Baik secara materi, sikap, dan urusan ranjang, Chris memang jauh lebih baik. Tetapi, aku tetap memilih pilihan keluargaku. Aku yakin, Malvin juga dapat memberikanku kebahagiaan. Yang sekarang sedang terjadi, adalah kesalahan Chris, dan aku hanya melakukan apa yang terbaik untuk tunanganku dan keluargaku.

***
Kami kembali bertemu di sebuah restoran di mall kelas atas. Terlihat bagaimana Chris menikmati sekali bisa makan bersama denganku. Dia senang sekali ketika aku menjawab pertanyaan-pertanyaannya mengenai apa saja yang terjadi padaku selama seminggu kami tidak bertemu. Memang, selain pertemuan kami setiap hari Jumat dan Sabtu, kami (aku, lebih tepatnya) tidak mau diganggu di hari lain. Aku takut bahwa ini akan jadi perselingkuhan yang serius, jika Chris kembali merebut hatiku.

Seperti biasa, kami berdua menaikki mobil Chris untuk kembali ke apartemennya. Namun, berbeda dengan biasanya, Chris mencumbuku sebentar di dalam mobil. Aku menghentikannya, karena malu. Bukan karena aku tidak mau merasakan kenikmatan bersama Chris. Ini seharusnya tidak boleh, logikaku berkata. Tapi aku tidak punya pilihan, dan ini memang sudah perjanjian, jadi nikmati saja. Hatiku memberikan alasan bagiku untuk menikmati hubunganku dengan Chris.

Kelihatannya memang Chris mempunyai alasan menyuruhku untuk datang memakai rok. Sembari mengemudi, tangannya tidak jarang membelai pahaku, membuatku kegelian. Bahkan kadang naik, mengelus vaginaku dari luar celana dalam. Aku hanya pasrah saja diperlakukan begini, dan setengah berharap agar kami cepat sampai.

Begitu kami sampai di apartemen, kami bercumbu sebentar sebelum Chris kembali memintaku untuk berganti pakaian. Akupun kembali memakai seragam (lingerie) maid itu. Namun, kali ini, sebelum Chris bisa memberikanku perintah, aku segera berkata, “Tuan, apa boleh saya melayani Tuan hari ini?”. Diriku yang dulu pasti tidak akan bisa mengatakan hal itu, tetapi tubuhku ingin kembali dipuaskan, dan hatiku juga sudah memberikan alasan untuk menikmati saja hubungan ini.

Chris tersenyum melihatku seperti ini. Sambil mengangguk, dia duduk di sofa, kakinya terbuka lebar. Aku segera duduk berlutut di depan celananya, dan kuelus, serta kucium penisnya dari balik celana. Kembali, adegan video panas yang dikirimkan oleh Chris tadi pagi berputar kembali di otakku. Aku menggoda penis itu dari balik kain celananya, setelah dirasa mengeras akupun mencoba membebaskan penis Chris yang sudah siap menikmati tubuhku itu.

Penis Chris tampak berdiri dengan tegapnya. Tanpa menunggu, aku segera mengecup kepala batang kemaluan itu, sembari kukocok pelan. Kubasahi juga penisnya dengan liurku. Chris menikmati saja perlakuan yang kuberikan kepada penisnya. Setelah dirasa cukup, akupun mulai menjilat batang kelaki-lakian miliknya, dari atas ke bawah, berulang-ulang. Kumasukkan batang perkasa itu kedalam mulutku, kukulum dan kuhisap.

Sambil aku melayani penis Chris, vaginaku terasa gatal, ingin dipuaskan juga. Salah satu tanganku turun, dan mengelus-elus bibir tubuh bawahku itu dari luar g-string. Terasa nikmat ketika kain lembut g-string itu bergesekan dengan bibir vaginaku. Aku terus melakukan hal itu, sampai birahi ku tidak tertahan lagi. Nafsu membuatku melepaskan penis Chris, lalu merangkak naik ke pangkuannya. Adegan dari video yang tadi pagi terlintas di kepalaku.

“Tuan, izinkan saya untuk melayani Tuan dengan lebih”, kataku. Aku sedikit malu dengan hal itu, tetapi aku ingin merasakan kenikmatan yang lebih, dan kelihatannya aku sudah tenggelam cukup dalam dengan roleplay sebagai maid dan tuan ini. Kugesekkan vaginaku yang sudah gatal ke penis Chris, berharap agar dia segera menghujamkan batang perkasa itu ke dalam liang surgawinya yang sudah basah.

“Ling, ayo memohon dengan lebih nakal. Bagaimana caranya Ling mau melayaniku?”, katanya sambil tersenyum nakal. Aku sudah tidak tahan, aku pun langsung berkata, “Tuan Chris, izinkan aku melayani penismu itu dengan vaginaku ini”. Aku pun mencoba untuk menurunkan tubuhku, agar penis perkasa itu bisa tertancap. Namun, Chris menahanku. “Bukan penis, Ling sayang. Tapi kontol. Dan punya kamu itu bukan vagina, tapi memek”, kata Chris. “Sekarang, coba ulangi lagi, Ling”.

“Tuan Chris, aku mohon. Biarkan aku melayani kontol Tuan yang perkasa itu dengan memekku yang rindu dengan kontol Tuan ini”, kataku dengan nakal. Aku sambil mencoba menggesek-gesekkan bibir vaginaku yang sudah mencium kontolnya, siap untuk dimasukkan. Chris tanpa aba-aba langsung mengangkat badannya sedikit, membuat sebagian kontol besarnya itu masuk ke dalam liang memekku. Aku terkejut dan mengerang keras.

Aku langsung mencoba menurunkan badanku, mencoba memasukkann kontol Chris itu ke dalam memekku sampai kurasakan kepala kontol itu menyentuh rahimku. Aku terdiam sejenak, menikmati sensasi penuh di dalam memekku yang sudah seminggu lebih tidak merasakan adanya kontol yang mengunjungi. Setelah puas, akupun mulai menggoyangkan pinggulku, membuat liang memekku itu tergesek dengan kulit kontolnya Chris.

“AH, Tuan, kontol Tuan enak sekali!”, desahku di tengah-tengah kenikmatan duniawi yang kurasakan. Aku terus mendesah sambil melayani kontol Chris itu. Beberapa kali kontol itu menggesek dan menekan area g-spot ku yang cukup dalam. “AH, EHM, kontol Tuan sangat nikmat, besar dan keras!”, lenguhku tidak tahan. Aku merasakan bahwa sebentar lagi aku akan mencapai orgasme.

Chris kelihatan bernafsu. Bagaimana tidak, seorang wanita chinese cantik berpakaian maid saat ini sedang menservis kontolnya dengan gaya woman on top. Wanita itu juga mengerang, mendesah, bahkan melenguh keenakan, pertanda bahwa dia bisa memberikan kepuasan terbaik yang bisa dialami oleh wanita. Chris akhirnya tidak diam lagi. Tangannya yang kekar itu menurunkan atasan maidku, membuat payudara 36D ku itu bebas, bergoyang mengikuti gerakan tubuhku. Dia langsung menghisap payudaraku, dan meremas serta memainkan puting payudaraku yang satunya, berganti-gantian. Tangan satunya juga meremas bokongku, serta membantuku mengayunkan kontol jantannya itu lebih dalam, sehingga membuatku keenakan.

“AH, TUAN CHRIS, aku mau sampai!”, teriakku, sebentar lagi mendapat orgasme. Chris pun mulai ikut membantu, ditusuk-tusukannya kontolku itu ke dalam memekku dari bawah. Diperlakukan seperti ini, membuatku keenakan dengan kenikmatan yang kurasakan, dan akhirnya, “AH, TUAN, AKU SAMPE”, aku berteriak menyambut puncak kenikmatan. Segera bibirku dikunci oleh bibirnya. Tidak hanya itu, kedua tangan Chris menekan pinggulku, menahan diriku agar kontolnya itu masuk sampai mentok, menekan sedikit rahimku. Akupun mengalami puncak kenikmatan yang luar biasa.

Aku pun lemas, kusandarkan tubuhku ke badan Chris. Namun, Chris malah menggendongku, dengan kontol kerasnya itu masih berada di dalam memekku. Aku terkejut, refleks kupeluk badannya karena takut terjatuh. Chris berjalan ke arah kamar, dan menaruhku dengan lembut ke ranjangnya. “Kamu sebagai maid, berani ya orgasme duluan sebelum tuan kamu, Ling”, katanya, dengan senyuman nakal. “Maid nakal seperti ini harus dihukum”.

“Iya, Ling nakal, hukum aku Tuan Chris”, kataku, masih dipengaruhi sensasi orgasme sebelumnya. Chris segera menggenjotku dengan berbagai gaya untuk sisa hari itu. Tiga kali Chris menyemprotkan spermanya itu ke dalam rahimku, sedangkan aku sendiri mengalami orgasme empat kali lagi.

Saat ini, aku sudah melepaskan lingerie maid itu, hanya menyisakan bando, gelang kain, dan stoking hitam. Sementara Chris sendiri sudah bertelanjang bulat, tampak kontolnya itu melemas, puas bisa merasakan kenikmatan memekku. Bahkan ketika tidak sedang ereksi, ukurannya hampir menyamai ukuran penis Malvin ketika sedang tegang. Akupun berbaring, menyenderkan kepalaku ke lengannya. Chris juga membelai-belai rambutku, sesekali dia mencium bibirku, pipiku, atau keningku dengan mesra. Jujur, aku merasa nyaman dengan ini. “I love you, Ling”, kata Chris, lalu mencium keningku.

Diperlakukan seperti itu membuatku melayang. Ingin rasanya kubalas perkataannya, namun kini logikaku berkata, kamu tidak boleh jatuh lebih dalam daripada ini. Ingat, kamu sedang dipaksa. Aku hanya terdiam, dan membalik badanku, sehingga memunggungi Chris. Kami berbaring beberapa lama sebelum akhirnya membersihkan diri masing-masing. Tidak ada hal yang dibicarakan sepanjang Chris mengantarku kembali ke parkiran mobilku di mall. Aku hanya keluar, menutup pintu, lalu melangkah ke mobilku tanpa berkata apa-apa ke Chris.

Selama perjalanan pulang, pikiranku seolah memarahi perasaanku. Aku tau aku dipaksa, dan menikmati paksaan itu tidak apa-apa, toh aku tidak bisa menghindar lagi sampai aku menikah dengan Malvin. Tapi aku tidak boleh, tidak boleh jatuh cinta lagi dengan Chris. Berbagai alasan aku cari, agar perasaanku ke Chris itu kembali hilang...
 
Sore, para suhu sekalian, maaf ini agak lama updatenya, dan agak sedikit. Nextnya nubi akan berusaha membuat ceritanya lebih baik lagi.

Spoiler sedikit, mungkin nextnya antara kejadian mesra-mesraan antara Chris dan Irene, atau Irene akan cosplay lagi. Ada ide Hu untuk cerita baiknya gimana? Boleh komen atau pm nubi ya Hu.
 
Mantul hu, terima kasih sudah update
 
Terima kasih pada para suhu sekalian sudah mau membaca dan me-react tulisan Nubi.

Namun, Nubi minta maaf, karena untuk minggu ini mungkin belum ada update. Sedang sibuk-sibuknya di RL, plus ada beberapa project non-semprot Nubi yang harus dilanjutkan. Karena itu, mungkin akan baru diupdate minggu depan.

Terima kasih atas pengertian para suhu semua, ya.
 
Terima kasih pada para suhu sekalian sudah mau membaca dan me-react tulisan Nubi.

Namun, Nubi minta maaf, karena untuk minggu ini mungkin belum ada update. Sedang sibuk-sibuknya di RL, plus ada beberapa project non-semprot Nubi yang harus dilanjutkan. Karena itu, mungkin akan baru diupdate minggu depan.

Terima kasih atas pengertian para suhu semua, ya.
Siap bos...
 
Bimabet
Terima kasih pada para suhu sekalian sudah mau membaca dan me-react tulisan Nubi.

Namun, Nubi minta maaf, karena untuk minggu ini mungkin belum ada update. Sedang sibuk-sibuknya di RL, plus ada beberapa project non-semprot Nubi yang harus dilanjutkan. Karena itu, mungkin akan baru diupdate minggu depan.

Terima kasih atas pengertian para suhu semua, ya.
Siappp..semoga urusan nya cepet selese dan bisa cepet2 update ya huuu..
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd