Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Amplas

Status
Please reply by conversation.
Setelah merasakan enaknya melakukan hubungan dengan lawan jenis. Aku dan Fany menjadi kecanduan. Kami selalu mencari-cari waktu untuk bertemu. Jika salah satu di antara kami mengirim sms yang isinya "ingin ketemu" "kangen" dan sejenis itu. Kami berdua sebenarnya sudah sama-sama tau. Kangen itu bukan kangen dalam arti sebenarnya, tapi itu adalah kode bahwa yang ngirim sms itu sedang sange.
Tapi semakin kesini, kami merasa semakin tidak di izinkan oleh alam untuk melanjutkan berbuat mesum. Semua tempat yang biasanya sepi, saat kami datang pasti ada saja orang di sekitar situ. Atau saat kami baru mau memulai, ada saja orang yang datang datang. Beberapa kali kami ribut gara-gara kesangean dan kesialan kami berdua.
"udah aku bilang jangan disini, udah pasti ada orang" katanya waktu kami mencari tempat untuk berbuat mesum.
"iya maaf yaa" pasti ujung-ujungnya itu aku yang musti minta maaf.
Bahkan saat dia salah prediksipun tetap saja ada jelan cerita yang dia buat. Sehingga akulah yang akhirnya bersalah dan musti meminta maaf. Apalagi saat aku yang salah. Sudah pasti Fany bakal langsung ngomel.
Aku, melihat Fany ngomel-ngomel bukannya kesel tapi pengen nambahin kekesalannya. Entahlah, senang sekali aku bisa menggoda Fany sampai ngomel bahkan merajuk. Dan membuat geli itu adalah, Fany si primadona sekolah ini ngomel-ngomel karena lagi sange wakwakwak...
Untuk masuk lebih jauh ke dalam hutan tentu saja kami tidak berani. Sementara di kebun karetku juga sama saja kondisinya. Untuk masuk ke Kebunku itu, berarti kami harus melewati dulu warung yang terletak dipinggir jalan aspal dan akses jalan setapak ke kebunku. Dan sudah dapat dipastikan, saat siang hari warung itu tidak pernah tidak ada orang.
*****
Pagi senin, dua minggu setelah aktivitas panasku dengan Fany di pondok bendungan itu. Aku tidak pergi ke kebun, karena semalaman daerah kami diguyur hujan. Sehingga batang karetnya masih basah dan tidak bisa di deres. Karena kebiasaanku bangun pagi, jam setangah tujuh kurang aku sudah berangkat dari rumah. Tujuanku bukan ke sekolah, tapi ke pasar. Pasar daerahku ini terletak di arah berlawan dari arah sekolahku. Entahlah, aku nggak punya tujuan. Cuma ingin nyari angin saja. Putar-putar dulu sebelum ke sekolah.
Upacara di sekolahku dimulai jam setengah 8. Dan aku bisa mencapai sekolah dalam waktu 15 menit jika aku berangkat dari pasar. Meskipun baru jam setengah tujuh, sudah tampak banyak anak- anak SMA lalu lalang dengan motornya. Banyak di antara siswi-siswi SMA itu, ketika bawa motor jilbabnya di leperin ke samping. Sehingga susu mereka kelihatan menonjol. Bahkan banyak yang bisa aku lihat cup BHnya. Karena siswi SMA masa itu suka memakai baju berbahan licin dan agak tipis sehingga seringkali tembus pandang. Meskipun mereka juga memakai tangktop di dalamnya. Tetap saja tanktop itu kan tidak menutupi bulatan susu mereka.
"Anjriiiiit, kenapa pikiranku jadi kotor gini? pasti gara-gara lama belum di keluarin nih. Atau mungkin karena aku sudah jarang mengaji. Aaah sudahlah, pemandangan susu-susu bermotor ini tetap indah kok meskipun aku rutin mengeluarkan oli dan imanku kuat. Wajar aja sih,kan aku sudah dewasa begini" gumamku sendiri.
Setelah beberapa menit berputar-putar. Aku memutuskan untuk pergi ke sekolah. Sampai di simpang 3 menuju ke arah rumahku dan sekolah. Aku melihat ada seorang siswi yang aku kenal sedang menunggu angkutan. Tapi dia tidak menunggu angkutan yang mengarah ke sekolah, melainkan ke arah sebaliknya.
"ngapain yaa, kok nggak ke sekolah"pikirku. Aneh aja, Fitri yang merupakan seorang siswi teladan tidak pergi ke sekolah." Lagian kenapa dia ada di sini?"Rumahnya Fitri ini yang aku tahu ada di sekitaran simpang 7. Kalau dari sini, melewati pasar dulu.
Aku melirik ke arah Fitri saat lewat di depannya. Fitri juga melirik ke arahku. "sapa enggak sapa enggak sapa enggak" aku menimbang-nimbang apa aku harus menyapanya. Karena selama ini, antara aku dan Fitri hanya saling tau saja, karena kami satu angkatan. Tapi belum pernah saling sapa. Fitri adalah salah satu sjswi teladan di sekolahku. Bukan karena dia pintar, melainkan karena Akhlaknya baik. Fitri ini anak IPA 2, kelasnya disamping kelas Fany. Fitri ini selalu memakai jilbab yang dalam untuk menutupi dadanya. Dan dia aktif untuk kegiatan-kegiatan keagamaan.
"Sapa ajalah, siapa tau dia lagi ada masalah, karena nggak mungkin seorang Fitri tidak pergi ke sekolah, apalagi ini sudah mau masuk jamnya upacara" Aku putar lagi Mioku ke arah belakang karena aku sudah melewati Fitri beberapa meter.
"Fitri, kamu nggak ke sekolah?" tanyaku saat sudah sampai di depannya.
"Topi aku ketinggalan" jawabnya merengut. Hahahaa, reflek aja aku ketawa. Sementara Fitri menyipitkan matanya ke arahku. "hahaahaa" aku ketawa lagi. Lucu kali dia ini. Apa dia ini bermaksud untuk pulang menjemput Topinya? yang ada nanti sampai disekolah, bukan cuma nggak bisa ikut upacara tapi juga nggak bisa ikut mata pelajaran pertama karena terlambat. Kok bisa yaa orang kayak dia ini bisa berpikir se konyol itu.
"terus gimana Fit" hanya itu yang keluar dari mulutku.
Emang otak dan mulutku nggak singkron. Otakku mungkin sudah Intel core i5 atau i7, tapi mulutku ramnya cuma 1gb. Kan sama juga bohong. Meskipun aku ingin ngomong ke Fitri "udahlah Fit, nggak ada waktu lagi, ini juga sudah hampir terlambat. Masa iya mau pulang dulu cuma buat ambil topi" Ini yang ada di otakku sekarang, tapi yang keluar dari mulutku cuma 3 kata itu.
"tolongin aku...antarin aku pulang dulu yaa" dengan muka melasnya.
"kamu pakai topi aku aja" kataku mulai kesel.
"trus kamu gimana?"
"eh, iya, tapi buat kamu aja" Tawarku sok menjadi pahlawan.
"owh yaudah makasih yaa Ndan" loh brengsek juga Fitri ini, seenaknya aja . Yaa meskipun aku ikhlas minajmin topi ke dia, tapi melihat ekspresinya yang tanpa bersalah dan nggak tau malu gini bikin aku nyesel juga.
Akhirnya Fitri naik ke boncenganku. Saat dia naik tadi, Fitri agak salah posisi. Duduknya agak mepet ke depan, sehingga aku bisa merasakan empuknya paha Fitri yang tadi agak tertekan keras ke arahku. Alah mak, berdiri lagi batangku ini.
"eh maaf" katanya. mungkin dia sadar bahwa gerakannya tadi bisa mengenakkanku.
"iya Fit nggak apa-apa" kataku. Kalau mau di ulang lagi juga nggak apa-apa Fit, nggak usah malu-malu. Kataku dalam hati.
Lalu motor aku kendarai agak kencang sehingga tidak ada pembicaraan lain diantara kami. Saat sampai di gerbang sekolah, Fitri turun dan menuju ke arah lapangan upacara. Sementara aku pergi memarkirkan motor dulu. Setelah upcara selesai. Aku dihukum karena tidak lengkap. Hukumanku membersihkan pekarangan sekolah dari daun-daun mati atau rumput mati. Sebenernya hukuman ini cuma formalitas saja. Karena pekarangan sekolah pastilah sudah bersih karena ini hari upacara.
Saat aku dan anak-anak lain selesai menjalani hukuman. Aku kembali ke parkiran untuk sekedar duduk-duduk saja. Karena untuk masuk ke kelas sekarang aku sudah malas. Tidak lama setalah aku duduk-duduk di atas motorku, aku melihat Fitri berjalan ke arahku. Dia membawa sesuatu di dalan plastik.
"Maafin aku yaa Adan, gara-gara aku kamu dihukum" katanya dengan wajah seperti anak kecil sedang merayu minta jajan.
"eh iya nggak apa-apa Fit. Hukumannya nggak berat kok" kasian juga aku melihat mukanya kayak orang sangat beralah.
"terus kenapa kamu nggak masuk aja, kan hukumannya sudah selesai"
"iya, nanggung aja Fit, bentar juga jam pelajarannya habis" Aku senyum ke arah Fitri.
"Ini topi kamu" Fitri mengulurkan topiku. Ouuwhh mulus sekali tangannya. Kalau dipakai untuk mengocok batangku pasti enak tuh.
"eh iya Fit" ku ambil topiku dari tanganya. Tapi tanganku sengaja aku julur lebih jauh, sehingga aku bisa merasakan lembut kulitnya.
Tik tik tik tik beberapa detik aku menyentuh tangannya. Dan Fitri masih belum menarik tangannya lagi. Lalu saat aku mengambil topi itu, aku remas tanganya. Uuuuhh mulus dan kenyal sekali.
"ini kamu makan aja punya aku" katanya menjulurkan plastik hitam tadi.
"owh iya Fit, makasih yaa" Sepertinya aku mulai ketularan Fitri. Dengan tanpa basa basi aku mengambil pemberianya.
"iya Adan, habisin yaa"
"eh iya Fit" duh manis sekali sikap Fitri ini.
Lalu Fitri pergi meninggalkan aku. Aku lihat isi di dalam plastik hitam itu, ada yakult, ada botol minuman dan 1 kotak makanan. Lalu ada kertas yang di lem di atas tutup makanannya. Aku ambil, ternyata ada tulisan di baliknya.
"Adan, Ramadhan Kurnia Arlis. Aku cuma mau bilang terimakasih dan minta maaf karena kamu dihukum gara-gara aku. Sebagai gantinya, kamu makanlah bekalku ini. Dihabisin yaa, ini aku buat sendiri tadi pagi. Ternyata aku memasak nasi untuk kamu." aaaahh apa-apaan ini. Hatiku menghangat serasa aku akan memakan masakan istriku. Geblek, padahal pacar aja nggak punya, ini istri lagi. Tapi aku beneran merasa ada yang aneh dihatiku. ah yasudalah liat aja nanti. Makan dulu aja.


*****
Setelah interaksiku dengan Fitri tadi pagi, tidak ada yang istimewa lagi. Aku juga tidak melihat Fany hari ini. Lalu malamnya aku hanya di sms oleh Fany. Dia cuma ngasih kabar bahwa istri abangnya sudah melahirkan. Dan dia sedang mau pergi melihat ponakan barunya itu. Aku bilang ke dia selamat. Mudah-mudahan dedek bayinya tumbuh cantik kaya Fany. Lalu dia mengirim gambar love.
Kira-kira jam 4 pagi, aku terbangun karena mendengar pintu kamarku di buka. Entah aku bangun karena bunyi pintu terbuka atau cahaya terang dari luar kamarku, yang jelas aku terbangun. Lalu aku melihat sosok emakku sedang berdiri di dalam kamarku.
"Mau ngapain mak yaa" aku diam saja seperti orang tidur. Aku agak penasaran kenapa emak di kamarku jam segini. Subuh kayaknya masih jauh.
Lalu emak berjalan mendekat ke arahku.
"Adan, nak" kata emak memanggilku. Aku cuma diam saja pura-pura masih tidur.
"nak, bangun" kata ibu agak keras sambil menggoyang tanganku. Aku tetap diam saja.
Setelah berdiri beberapa detik di dekatku, emak berpindah agak ke bawah.
Cukup lama emak diam dan sesekali melirik ke arahku. Mataku meskipun terlihat pejam, tapi aku masih bisa melihat samar-samar.
Lalu emakku mengangkat sarungku. Sarung yang aku ikat di pinggangku saat tidur. Dan sarung ini adalah satu-satunya kain penutup tubuh bawahku. Jantungku langsung berdetak tidak karuan. "duuuh emak mau ngapain mak?" batinku.
Aku merasa angin mulai menerpa tubuh bagian bawahku. Sadar emak ada di bawah sana membuat batangku tanpa bisa aku kontrol langsung menegang. Aku sudah berusaha untuk tidak berpikir macam-macam. Agar batangku bersikap biasa saja. Takutnya emakku tau bahwa aku sebenarnya bangun karena melihat perubahan dari batang kontolku.
Lalu emak menoleh ke arah aku lagi. "hah, apa emak sudah sadar bahwa aku enggak tidur?"
Lalu mak menurunkan sedikit sarungku. "apa udah selesai yaa" batinku berharap.
"Dan, Adan, kata emak sedikit menggoyang badanku" aku tetap pura-pura tidur. Padahal kalau emak mendekat ke arah dadaku, pasti dia tau bahwa aku sudah bangun karena kencangnya debaran di dadaku.
Lalu emak kembali mengangkat sarungku. Dan aku rasakan ada sentuhan di batangku. "aaaahh mak, emak lagi ngapain?" tanyaku dalam hati. Batangku sudah mengeras sekerasnya-kerasnya.
Kemudian aku merasa emak memegang batangku. Lalu "aah basah" emakku sedang menjilat kepala kontolku. Lalu aku merasa emak seperti menempelkan batangku ke wajahnya. Tidak lama, hanya sebentar saja. Lalu aku merasakan emak kembali menjilati kepala kontolku lagi. Hanya sebentar saja.
Aku merasa sarungku kembali diturunkan, dan aku lihat emak sudah berjalan ke arah pintu, lalu hilang dari pandangan mataku.
"aaaahh emaaak kenapa seperti ini" Aku suka emak menjilati kemaluanku? iya, itu udah pasti. Aku senang? iya juga pasti. Aku enak? iya itu lebih pasti lagi. Tapi yang lebih besar adalah perasaan bingungku, khawatir, takut. Entah bagaimana hubungan aku dengan emak ke depannya. Yang jelas, sejak hari ini aku tahu kalau aku dan emak sama-sama menyukai. Tapi aku, kalau bisa memilih aku ingin hal itu tidak akan pernah terjadi.
Emakku, adalah orang yang paling aku hormati di dunia ini. Aku nggak mau menodai kasih sayang suci emak.. Aku harusnya menjaga emak, bukannya memberi dosa ke emakku.
Aku khwatir, takut. tapi kenapaaaaa, kenapa sekarang aku ngocok kontolku.. Aaah emaaak.. crooot crrot crroot.. ahhh entah berapa kali tembakan yang pasti rasanya sangat enak.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd