Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA ANAK SMA MENIKAHI BU DOSEN

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Bagian Enam Belas


DRYFUCKING



Ardi lalu masuk kamar dan mengunci pintunya. Cici sedang sibuk mengucir rambutnya. Matanya melihat geli Ardi yang sedang buru-buru mengunci kamar.

Ardi melorotkan celananya dan duduk bersandar di atas kasur. Kontolnya kembali tegak hingga mencapai atas pusarnya.

“Udah bersih?” goda Cici, sambil beringsut mendekati Ardi. Ardi mengangguk.

Cici bergerak, dan berdiri di depan Ardi sambil memegang kucir di belakang kepalanya. Dengan kedua tangannya, dia memberi kode pada Ardi untuk meregangkan kedua lututnya. Ardi menurut. Posisinya sepeti ibu mau melahirkan dan Cici bagai dokter yang membantu persalinan. Ardi berdebar keras. Ardi menatap tubuh Cici yang langsing imut, dari kepala hingga kakinya. Rok seragamnya yang hingga lutut, menampilkan kaki jenjangnya yang putih yang indah dihiasi kaos kaki imut di ujungnya. Mukanya yang cantik dan putih nampak sangat menggairahkan.

Lalu Cici mendekat, dan menundukkan badannya. Dia bediri di atas lututnya di dapan selangkangan Ardi. Matanya menggoda menatapi muka Ardi. Kedua tangannya memegang lutut Ardi yang terbuka tanpa celana.



“Gimana, siap?”

Tentu saja Ardi mengangguk.

Dengan pelan Cici menundukkan wajahnya. Wajah imutnya menatap muka Ardi yang terhalang batang kontol yang tegang. Cici tersenyum manis. Ardi semakin berdebar.

Lalu tangan lembut Cici memegang lembut kontol Ardi. Tangan itu dengan pelan mengurut dari kepala hingga pangkal kontol. Ardi mendesah.

Muka Cici mendekat. Dekat sekali, mengamati batang itu, seperti peneliti sedang mengobservasi. Diperhatikannya batang gemuk itu, sambil menggenggamnya.

“Udah bersih khan?”, Ardi mengangguk.

Muka Cici tepat di tengah selangkangan Ardi. Diperhatikannya batang itu hingga ke gundukan bola yang ada di pangkal kontol. Ketegangannya yang maksimal nampak aneh di mata Cici.

“Keras yaah?” katanya sambil menyentuh-nyentuh batang itu.

“Gimana sih cara nyepong?” tanya Cici menggoda.

“Mmm… Kamu belum pernah?”

“Iyalah. Sepong siapa?”

“Iwan?”

“Gaklah. Paling megang aja, dia gak semesum kamu keless..”

Ardi cuma diam, deg-degan.

“Kucobain ya, kayak di bokep bokep itu khan?” kata Cici sambil menempelkan kontol Ardi ke hidungnya. Ardi menahan nafas. Dirasakannya dengus nafas Cici menghembus ke batang telanjangnya. Dua tangan Cici menyentuh bagian dalam pahanya, membuatnya merinding disko.

Laluuu… Ardi tercekat. Ujung lidah hangat Cici perlahan menyentuh untung batangnya. Hangatnya bikin Ardi semakin bernafsu.

“Hmm.. Enak juga” kata Cici. Lalu dia mulai menjilat kepala kontol Ardi seperti makan ice cream Aicee. Wow, rasanyaaaa, gaaaan… Ardi merem melek. Lidah basah itu menyelusuri ujung kepala kontol Ardi.

Lalu.. lalu.. laluu..

Bibir mungil cewek cantik itu mengulum ujung kepala kontolnya. Hangat dan basah. Ardi semakin terrengah. Wajahnya tak lepas menatap muka culun Cici yang sedang serius mencoba menyepongnya.

“Ghinhiii khaan..” suara cici dengan mulut penuh. Ardi mengangguk.

Muka Cici nampak lucu dengan benda besar di mulutnya. Cici merendahkan mukanya, meneroboskan batang itu hingga lebih dalam ke mulutnya.

“Mhhhh…” suara Cici dengan mulut penuh.

Lalu dikeluarkannya lagi batang yang membasah itu.

“Sesak Di..” mukanya memerah.

“Enak banget Cik..” kata Ardi sambil memegang bagian belakang kepala Cici.

Cici kembali mengulum kontol Ardi. Mulutnya nampak penuh. Mukanya jadi lucu. Mulut penuhnya seperti terpaksa menerima batang besar itu. Lalu muka Cici berusaha naik turun, walau cuma separo kontol itu masuk ke mulutnya.

Itu sudah cuku membuat Ardi kelonjotan.

Sambil sesekali menatap wajah Ardi, Cici mulai dengan tekun mengulum kontol Ardi. Dia mulai lancar dan menikmati. Sambil mengulum, Cici mengocok kontol itu dengan tangan mungilnya.



Wajah cantik Cici membuat Ardi semakin horny. Wajah yang selalu dikagumi, dan sekarang berada di selangkangannya sedang menyepong kontolnya dengan tekun dan cermat.



Ardi mengelus kepala Cici. Cici tetap konsentrasi mengulum kontolnya.

Kayaknya Cici mulai merasakan keasyikan menyepong kontol.

Dengan ganas, dia mulai mengeluarkan dan memasukkan kontol itu ke mulutnya. Bibir hangat Cici terasa memeluk batang Ardi.

Ardi semakin blingsatan. Pantatnya naik turun perlahan mengikuti sedotan Cici.

“Kok gak keluar-keluar..” kata Cici.

“Bbbblum Cik..”

“Capek, Nyet..” muka lucu Cici nampak agak kesal.

Ardi masih terengah. Konaknya semakin menjadi, apalagi tangan Cici masih dengan mantap menggenggam kontolnya.

“Gesek pantatmu aja Cik..”

“Wah, bisa masuk entar, gak ahh..”

“Dijamin gak deh. Cuma gesek-gesek aja dari belakang” rayu Ardi.

Cici duduk nampak berpikir, sambil membetulkan kucir rambutnya. Lengannya yang ke atas membuat gundukan dada mungilnya nampak indah mengundang.

“Iya deh, awas kalau masuk” katanya kemudian.

“Siniiin bantalnya!” perintah Cici. Ardi mengangsurkan bantal ke Cici. Lalu Cici berdiri dan berbalik membelakangi Ardi. Dengan cepat dia melepas celana dalamnya. Sayang Ardi tak sempat melihat isinya, karena segera saja rok seragam Cici menutupi kembali selangkangan Cici.

“Gak usah lihat-lihat!” katanya sambil melempar cd ke muka Ardi. Ardi kaget, tapi lalu mengambil CD mungil merah muda itu dari mukanya. Dirasakannya CD itu agak basah di bagian selangkangan.

“Ini apa Cik?” godanya.

Tangan Cici melayang ke kepala Ardi.

“Diem Nyet! Jadi gak?”

“Iyaaaa, iyaa”

“Gini aja ya”, kata Cici sambil berbaring miring membelakangi Ardi. Disingkapnya rok seragamnya dan menampakkan pantat putih mungilnya yang menggiurkan. Ardi menelan ludah.



Ardi mendekat, dan mengarahkan kontolnya ke celah pantat Cici.

“Awas kalau sampai masuk”

“Gaklah Cik.. Santai aja..”

Ardi memposisikan tubuhnya berbaring miring di belakang Cici. Cici melebarkan celah pantatnya dengan tangan kirinya. Kepala kontol Ardi terasa hangat menyentuh celah pantatnya.

Terasa enak sekali waktu kontol itu dijepit celah lembut bokong mungil Cici.

Tangan Ardi di pinggang Cici. Ardi mulai menggesek-gesek kontolnya ke celah itu.

Pelan-pelan mereka mulai saling menggesek. Cici mengikuti gerakan Ardi dengan menyambut tiap sodokan Ardi.

Istilah bulenya, mereka mulau dry-fucking. ML secara kering.

Muka Ardi dekat dengan leher Cici. Tubuhnya menempel di punggung Cici. Tangannya memeluk erat pinggang Cici. Tangan Cici merambat ke dadanya sendiri. Lalu Cici memegang tangan Ardi dan mengarahkannya ke dada mungilnya. Tangan Ardi tepat di gundukan itu, dan mulai meremasnya.

Muka Cici memerah. Ardi mendengus-dengus mengenai leher bagian belakang Cici.

Cici merasakan geli yang sangat nikmat. Sesekali kontol Ardi menyentuh celah memeknya yang membasah.

Ohhh nikmat sekaliii.. Pikir Cici.

Ardi mulai berkeringat.

“Mau pakai lotion?” tanya Cici kemudian.

“Kamu ada?”

Cici bangkit miring, dan membuka tasnya. Ditemukanya bodylotion dalam tasnya. Lalu dilumurnya tangan dan segera diusapkannya ke pantatnya. Sambil tetap berbaring miring, Cici meraih kontol Ardi dan mengoleskan lotion ke kontol tegang berkilat itu.

Lalu kembali diarahkannya kontol itu ke celah pantatnya. Kali ini pelumas itu membuat gesekan Ardi makin lancar, dan mengarah ke lobang pantat Cici. Setiap mendesak ke arah memek, Cici membetulkannya ke belakang. Dia kawatir kontol itu mendesak masuk memeknya. Tapi di lobang pantatpun kontol itu seolah-olah mendesak-desak mau masuk. Cici semakin terangsang. Dia menutup matanya, merasakan setiap sodokan. Tangan Ardi dengan gencar meremas-remas dadanya. Cici merinding. Setiap sodokan semakin dalam menerobos lobang pantatnya. Kayaknya suatu kesalahan memberi kontol Ardi pelumas. Sodokan itu sepertinya semakin masuk ke lobangnya. Dirasakannya lobang pantatnya tertusuk kepala kontol besar itu.

“Dii.. kok kayaknya mau masuk?” desah kawatir Cici ketika lobang pantatnya makin tertusuk kontol. Ardi berhenti dan merasakan ujung kontolnya terjepit lobang pantat Cici.

“Gak kok, masak bisa masuk pantat?”

“Bisalah.. Di bokep-bokep gitu Nyet..”

Ardi semakin tidak tahan. Tangannya turun dan melebarkan gundukan delah pantat Cici.

“Pelaaann.. Nyeeet..” keluh Cici waktu sodokan Ardi terasa agak kuat.

Ini kayaknya masuk?? Pikir Cici. Pantatnya terasa penuh.

“Ini kayaknyaa mashuuukkk diii…” desisnya.

Ardi tetap saja mendesak pelan.

Cici terengah-engah. Nafasnya memburu. Gesekan kontol dalam lobang pantatnya terasa aneh dan membuat merinding seluruh badannya.

“Stoop.. stopp Dii” Cici bangkit setengah duduk. Batang itu tetap menancap di panatatnya.

“Iya di, Ini dah masuk dikit” katanya sambil mengamati pantatnya.

Ardi juga duduk sambil membiarkan kontolnya tetap terjepit lobang pantat.

“Iyyaaa.,.. Cik. Sakit gak?” tanyanya kuatir.

“Gak terlalu siiih… Tapii..”

Ardi mengelus-elus pantat Cici.

“Biarin segitu aja Nyet..”, kata Cici sambil kembali rebah.

Ardi menggesek-gesek bokong Cici sambil agak duduk. Diamatinya muka cantik Cici yang kemerahan.

“Apaan sih? Gak usah liatin gitu?” kata Cici melihat muka Ardi yang mengamati muka merahnya. Cici melenguh pelan. Birahinya semakin memuncak.

Tiba-tiba Ardi melepas kontolnya.

Dia beranjak ke depan sepangkangan Cici. Tangannya membuka kedua lutut Cici.

“Mau apa kamu Nyet?” desah Cici.

“Mau liatin memekmu”

“Husssh..” Cici terkapar dengan dua kaki terbuka. Kedua tangannya otomatis menutupi memeknya.

“Liatin aja kok Ci” kata Ardi sambil memindahkan telapak tangan Cici.

“Ya udah..” kata Cici malu.

Lalu terbukalah lubang memek Cici di depan muka Ardi. Lubang terindah yang pernah dilihatnya secara langsung. Dengan rambut tipis, dan lubang kemerahan muda yang masih sempit. Tanpa gelambir seperti punya tante Wulan. Tapi hanya celah membasah yang imut. Mungkin kayak ginilah memek perawan. Ardi tercekat.

Mukanya mendekat ke memek itu.

“Mo ngapain sih?”

“Kujilatin ya?”

Lalu muka Ardi semakin mendekat. Cici menahan nafas. Dirasakannya lidah panas Ardi mendarat di celah sempitnya. Cici menggeliat geli.

Lidah panas Ardi bergerilya menjelahi lubang memek Cici. Cici merasakan kenikmatan yang luar biasa.

Tanpa sadar tangannya mengelus kepala Ardi yang berada di selangkangannya.

“Kokkk enak banget Nyeeet..” desisnya.

Ardi dengan tekun menjilati memek itu.

Cici menggeliatkan tubuhnya. Beberapa menit kemudian, Cici mengerang, dan menekankan muka Ardi ke selangkangannya. Dia orgasme! Cici merasakan gelombang dahsyat kenikmatan yang belum pernah dirasakannya.

“Khhhhhhh…..” lenguhnyaaa. Tubuhnya menggeliat ke samping sambil menjepit kepala Ardi. Ardi diam di tengah kedua paha putih itu.

Cici terengah-engah. Dia diam dan bingung dengan sergapan rasa yang menderu.

“Ciik..” Ardi bangkit hendak memeriksa muka Cici. Begitu dekat dengan tubuh Cici, Cici langsung memeluknya erat.

“Inii kok enak banget..” desisnya sambil memeluk Ardi. Muka mereka sangat dekat. Bibir Cici mendarat di pipi Ardi. Ardi menggeser mukanya, dan kedua bibir mereka bertemu. Segera Ardi mencium bibir merekah itu. Happp…. Hmmmmmm. Keduanya berciuman basah. Seolah-olah tak terpisahkan. Kaki Cici mendekap pinggang Ardi. Tangan mereka saling pilin dan memeluk.

Ardi menciumi Cici sambil memandangi muka kemerahan yang sedang diterpa nafsu itu. Cici memejamkan mata menikmati setiap sentuhan tubuh Ardi dalam tubuhnya.

Kontol Ardi masih tegang. Dan berada tepat di selangkangan Cici. Ardi menggesek-gesekkan kontolnya pelan. Menyentuh-nyentuh memek basah Cici.

Cici mulai sadar.

“Jangann.. entar masuk”

Ardi menghentikan gesekannya.



“Aku kocok lagi aja” kata Cici sambil duduk. Di arahkannya mukanya ke selangkangan Ardi. Kembali Cici dengan tekun mengemut kontol Ardi. Kali ini sepongannya lebih ganas, bagai pengemis kelaparan dia mengunyah-ngunyah kontol itu.

Ardi menggeliat-geliat.

Kocokan Cici semakin keras.

Ardi semakin menuju puncak.

Cici tetap mengocok cengan cepat, dan sesekali mengulum dan menjilat.

Muka Cici memerah. Ardi melihat muka cantik itu di dekat kontol tegangnya.

Lalu..

“Ciiikkk.. Aku mau keluar..” Cici kaget. Berusaha menghindar.

Terlambat. Croootttt..Kenalah mukanya.

Pipinya. Hidungnya. Bibirnya, bahkan rambutnya.

Dan seragamnya! Duuuuuh.

Cici menjitak kepala Ardi.

“Duuuh. Gimana sih!” katanya ketus.



(bersambung)
 
Aaaaaa....cici kamu begitu menggoda..hahaha... gile ardi..pake pelet apa tuh.*** emak g anak..kena semua....
 
Tinggal sedikit lagi belah duren... Mungkin bakal bener kejadian di update-update mendatang ya hu?
 
:ampun::ampun::mantap::mantap:
Waaaaaaaaah..........Cici kayaknya di ambang tu.....walo akhirnya sadar....tp analnya dah ga prwan lg....hahahahaha......lanjutkannnnn "Nyet" hahahahaha......:semangat::semangat:.......
Tp biar dulu gini om TS......biar seru....:mantap::mantap:
 
mantap euy......lanjut lagi updatenya....asyiik nih cerita...update yg cepet ya....
 
Ahh...motongnya kebangetan...ardi bisa jd gila nih kalo cicik begini...
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd