Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT ANDERA

Part 11


Hembusan angin besar kembali berhembus dari dalam pulau, andre melihat dirinya telanjang bulat dan kembali berdiri di dekat batu besar itu.

“ah disini lagi, pasti gue ketiduran” gumamnya melihat kembali dera yang juga telanjang bulat berada tak jauh dari dirinya.

Tapi saat ini tak ada tanda-tanda aki-aki keluar dari batu itu,” hoii deraa” teriak andree. Berlari mendekatinya, tetapi semakin ia mendekat terasa rangsangan ke seluruh tubuhnya membuat putingnya menegang.

begitu pun dera, penis langsung tegak, “anjir jangan ke focus batangnya” gumam andre merasakan rangsangkan aneh saat terus mendekat.

“ahhhh” tubuhnya terasa tersetak dan langsung sadar bangun.

“mimpi itu lagi, tapi ngerasa nih putting ikut tegang kayak mimpi sebelumnya” andre sadar ia masih berada di kolong sofa,

Ia mengintip k earah ruang tamu, tak ada tante rani dan om deni. Dengan perlahan andre keluar dari kolong sofa dan mengendap-endap menuju ke kamarnya. Kemungkinan pintu masih terkunci.

“hmm nih putting masing tegang aja, aneh” gumamnya terus memperhatikan wajanya.

“kayak gini gue suka” ucapnya saat ia menguncir kuda rambutnya.

“cakep gini lo dera, apa lagi senyum gini, mungkin gue suka haha” tawanya.

“haaa, “ lenguh nafasnya langsung berbaring di tempat tidur,

“ha ponselnya si nesya kayaknya” andre iseng mengotak atik lockscreen ponselnya beberapa kali dan berhasil di buka.

Tak ada yang terlalu menarik di dalam ponselnya, hanya foto selfie dengan dera dan beberapa teman sekelasnya. Andre penasaran dengan folder yang menggunakan lockscreen. Dengna pola yang sama ia berhasil membukanya.

“waaahhhhh” andre terkejuut dengan isinya, yaitu foto-foto setengah bugil dirinya dan juga dera, bahkan bericuaman dengan mesra seperti sepasang kekasih.

“gak nyangka mereka bedua lesbi gitu beneran, apa orang lain tau dera lesbi makanya dia di jauhin?” tanda tanya besar kembali penasaran apa yang terjadi dengan dirinya.

Andre menemukan video berdurasi pendek, ia menyetel dan kembali terkejut, melihat dera yang sedang manstrubasi menggunakan dildo, ekpresi begitu sangat menggoda karena ia menahan desah membuat raut wajahnya

“sial jadi on gini,” andre kembali merasakan rangsangan menjalar ke tubuhnya.

“gue cobain ah rasanya manstrubasi sendiri” tawanya tersenyum mesum dengan cepat ia melorotkan celananya dan langsung mengangkang. Dengan jelas ia bisa melihat belahan vaginannya yang agak memerah.

“gini kali ya” andre sedikit menggesekan jari-jarinya mencari-cari klitorisnya dan sesekali memasukan satu jari ke dalam vaginanya merangsang g-spot,. desahnya pelan bersamaan merangsang klitoris dan g-spotnya.

“ohh, shit, rasanya kayak kepala penis di elus-elus” rangsang yang hampir mirip dengan rangsangan saat ia onani. Hanya berbeda cara melaukannnya, wanita saat bermastrubasi lebih sulit daripada cowok dan butuh sedikit waktu untuk merangsangnya.

“ohhhhhhhh” lenguhnya semakin cepat mengelus klitorisnya dan memasukan satu jarinya, tetapi belum ada tanda-tanda ia akan klimaks. Semakin andre rilex semakin aliran aneh

“shiittt” jeritnya tertahan saat sesuatu sedikit kencang keluar, rasanya seperti pipis tetapi bedanya tubuhnya sedikit mengejang hebat, dan seketika tubuhnya lemas tak bertulang.

“ouhh, apa itu ??” gumamnya dalam hati menahan nafasnya yang terputus cukup lama.

“apa tadi haaaaa” rasanya seperti terbang dan sangat nikmat, andre merasakan dirinya seperti tak ada tenaga,

Andre melihat sepreinya basah seolah ia habis kencing, “ jangan-jangan squirt ?, anjir nih tubuh dera bisa squirt?” andre mencoba menciumnya untuk memastikan bukan air seni yang keluar, dan ternyata benar.

“wah wah, beneran gue barusan squirt” andre pun langsung mencoba membersihkan dengan pakaian kotor, karena sepreit seperti kena ompol.

***​

“enggh” dera merasakan sesuatu di penisnya lagi, ia kembali membuka mata karena tertidur, ia merasakan tangan mengocoknya kembali.

“eh bangun, hehe” nesya dengan cepat terus mengocok penisnya yang sengaja itu tutup dengan jaket yang ia pakai.

“kamu masih kurang?” tanya dera membiarkan kembali.

“ih, yang ada kak andre tuh, tiba-tiba burungnya nonjol sendiri, makanya aku tutupin dan bantuin bobo lagi” balasnya menyengir genit.

“mau lagi?” nesya menggelengkan kepalanya dan melepaskan genggamannya.

“capek tau, balik yuk kak, badan aku pada lengket, yang bawah juga uhm”,

“oke, nih pakai lagi jaket kamu, nanti banyak yang liatin gunungnya” anggukan pelan nesya memakai kembali jaketnya, memang pinggiran seperti ini jarang lewat orang, tetapi tetap saja dera takut menjadi omongan orang.

“kak andre itu mama sama papa” tunjuk saat bersamaan mereka baru pulang kerumah.

“kak dera belum balik nes?” tanya papa saat berpapasan.

“ha?” kak dera gak ikut pa, dia di rumah katanya” jawabnya,

“masa?” tapi tadi papa pulang gak ada di rumah kok,

“ih, aku aja pergi sama kak andre , kak dera masih ada kok” jawab nesya dengan yakin kalau dera berada di dalam.

Mereka pun berempat langsung masuk untuk memastikan ucapan nesya benar, dan benar saja ia melihat andre turun dari tangga.

“kamu gak pergi dera?” andre menatap saat dera mengisyaratkan agar ia berbohong.

“ha baru balik ma, tadi pas pulang pintu gak di kunci kok” jawab andre sesekali melirik kea rah dera.

“oh ya?” anggukan andre berharap mereka percaya.

“ya udah, sana mandi terutama nesya tuh kumel banget sama bau matahari” omel pelan tante rani.

“sini ma, bantuin masak lagi” andre langsung mengambil bingkisan kecil. Dan hanya tersenyum kecil.

Dera berdiri tak bergerak melihat tingkah andre, karena dera tak bisa sedekat itu dengan papa dan mamanya sendiri.

Suasana kembali sunyi, dera tak bisa memejamkan matanya. Ia merasa sedikit bersalah membuat adiknya seperti itu, tetapi ada sedikit menyenangkan.

“tok tok tok, molor belum?” tanya andre dari luar kamarnya. Dengan langkah malas dera membuka pintunya sedikit.

“ada apa?”

“ngomong bentaran dong” aandre langsung masuk begitu saja.

“ketauan nesya bisa bahan ledekan nanti”

“molor dia. Kecapean sampai dengkur gitu” jawabnya langsung menghempasankan tubuhnya ke tempat tidur.

“tadi gue di cegat teman-teman hasley, gue gak tau nama mereka yang jelas kepala cepak kayaknya suka sama lo” andre membuka pembicaraan.

“andra?”

“gak tau gue gak tau namanya”

“terus?” dera duduk di ujung tempat tidur.

“mereka seret gue ke ruang osis, dan di situ ada hasley sama evelyn lagi ML” dera tiba-tiba menundukan kepalanya.

“dan mereka bilang lo patah hati?”

“gue gak ngerti masalah lo apa, tapi yang jelas gue numpang ke tubuh lo. Dan gue juga harus tau lo sama hasley kenapa?”

“bukan urusan lo” jawabnya pelan.

“urusan gue lah, kan sekarang jadi diri lo dera. Gue gak nanggung kalau gue di apa-apain sama mereka”

“setidaknya gue harus tau kenapa lo harus jaga jarak” andre sedikit capek karena ia terus yang berbicara terasa mulutnya berbusa. Tetap saja dera diam.

“oke gue kasih tau, tapi lo harus jaga jarak dengan mereka” pinta dera.

“gue memang suka sama hasley, dia cinta pertama gue. Siapa yang gak suka? Tinggi, ganteng, badannya juga bagus.

“gantengan gue kali, putih manis gue mah” celetuk andre. Dera menatap matanya agar diam.

“oke gue dengerin lagi”

“intinya gue salah nilai dia, dia cuman main peraasaan gue. Dan memilih evelyn jadi ceweknya saat” ucapnya tertahan.

“saat kenapa?”

“saat gue udah sayang sama dia” jawab dera tersenyum palsu.

“ohh. Oke, tapi kalau dia milih lo. Gue gak bisa bayangin lo sama hasley main di ruang osis. Haha”

“cihh,, gue bukan cewek murahan kayak evelyn ya, gue bakal lakuin itu.” Jawabnya sinis.

“kayaknya kita harus share ke orang deket deh” ucap andre tiba-tiba saat dera selesai berbicara.

“maksud lo? Nesya? Papa sama mama gue?, GILA ah gak mau!!”

“bukan… kayaknya lo harus kasih tau dona, deh biar bisa bantuin juga. “ dera kembali terdiam sejenak.

“itu buat minimalisir beranggapan gue homo!” lanjut andre teringat ucapan dona kalau ia melihat dirinya sedikit seperti banci.

“liat besok, sana keluar. Gue mau tidur ah” dera menarik tangannya dengan kasar, mau tak mau andre pun keluar dari kamarnya.

***​

Jam pulang sekolah sudah berbunyi, dera langsung mencari dona karena ia setuju dengan saran andre. Karena satu-satunya yang bisa ia ceritakan masalahnya adalah dona.

“donaaa” teriak dera saat melihat dona menuju ke gerbang sekolah. Dona terlihat berdiri terdiam.

“andre ya?” tanya agak gugup tak berani memandang dera. Terlihat ia malu-malu berbicara dengan dirinya.

“sini ikutt pentingg!” dera langsung menuju kelas yang sudah sepi.

“ha ada apaa kenapa harus disini?” tanya kebingungan dan sedikit gemetar karena tiba-tiba andre mengajaknya

“gue mau bilang sesuatu, “ dona dengan sedikit panic melirik karena hanya hanya berduan di dalam kelas.

“gue ini bukan andre, tetapi gue ini dera.. dan lo harus percaya itu” ucapnya menatap wajahnya.

“haaa???”

“gak mungkin, mana percaya gue” jawabnya sambil memegang kacamatanya.

“serius, raga kita ketuker donaaaa, lo harus percaya!!” ucap dera mencoba meyakinkannya kembali.

“bukan modus kan?” tanya lagi.

“seriusan donaa… “

“tetep gak percaya, kalau gitu tebak sesuatu dari gue, dera yang gue kenal pasti tau” jawabnya. Dera terdiam sejenak langsung berpikir.

“ada tahi lalat di bibir kanan vagina lo” jawabnya, membuat dona langsung tersentak terkejut.

“ih, terus apa lagi?”

“si doni, ngejar-ngejar lo yang jelas di mantan lo”

“itu bukan rahasia umum, semua orang udah tau.,”dona langsung membuang muka.

“kita pernah lesbian, kalau lo ngingep di rumah gue, bareng nesya” dona kembali terkejut, dan melangkah mendekatinya.

“tapi kok lo bisa di tubuh andre? Orang yang lo sebelin?” tanya dona pelan, karena yakin sosok andre di depannya adalah dera.

“panjangg…… bisa satu buku gue certain kali” jawabnya.

“kalau gitu kasih tau gue, tapi jangan disini, nanti di sangka kita ada sesuatu. “

“ya udah sekalian jalan pulang gue certain,” anggukan dona langsung bergegas keluar dari dalam kelas.

***

Hal yang sama mungkin di lakukan oleh andre, ia mencoba memberitahukan masalah ke doni, karena satu-satunya teman yang bisa di percaya di sekolah ini. Tetapi ia tak menemukan doni.

“haaaaa, ya tuhan berat banget, gue kasih tau siapa ya, si doni kagak ada lagi. Haaaa” lenguh nafasnya duduk di depan warung es kelapa tak jauh dari sekolahnya.

Andre kembali melihat hasley dan teman-temannya sedang bermain voly. Melihat hasley ia kembali teringat kejadian di ruang osis.

“itu kan si dera, sama siapa tuh, “ andre langsung mengikutinya dari belakang, dera dan dona ternyata menuju ke suatu rumah di pinggiran pantai.

“waduh, jangan-jangan si dera pakai tubuh gue buat kencani cewek, dia mau bikin nama gue ancur nih” gumamnya melihat mereka berdua masuk kedalam rumah.

“woii deraa!: tegur doni saat andre hendak mengintip,

“haa doni” jawabnya terkejut karena entah datang dari mana.

“lo ngapain ke rumah si dona?” tanyanya pelan

“ha itu… cuman lewat aja. Lo ngapain kesini?”

“tumah gue kan gak jauh dari sini kali, masa lo lupa??” andre terdiam sejenak, dan mungkin ini kesempatannya memberitahukan hal ini.

“ rumah lo sepi gak? Ada yang pentin gue omongin” andre langsung mendorong doni agar menuju rumahnya.

“tapi mau ngapain?”

“kalau udah sampe gue certain!” doni mau tak mau pun menurutinya dan masuk kedalam rumahnya yang tak jauh dari rumah dona.

“lo gak ajakin gue tidurkan?” tanya dengan wajah datar/

“gak lah, gue masih normal, “ wajah doni benar-benar bingung apa maksud dari perktaaannya.

“satu”

“gue bukan dera, tapi gue andre!”

“wkwkwk, boong banget” tawanya melambaikan tangannya.

“beneran doni, gue andre, bukan dera”

“halahh, lagi ngelindur kali lo, makanya ngaco gini ngomongnya” doni benar-benar tak percaya.

“hadeh, doni, gue harus apa kalau lo percaya” doni langsung terdiam sejenak.

“uhhmm, kalau lo beneran andre, gak keberatan kan gue mau liat toketnya” jawabnya dengan cengengesan.

“aihh.. oke kalau mau lo gue buka!” andre pun membuka kancing satu persatu baju sekolahnya sampai terlihat tangtopnya.

“oke stop, gue mulai percaya”

“gue mau tanya rahasia gue yang lo tau, kalau lo benar-benar andre” andre menghela nafasnya, karena sedikit kesal doni tak percaya begitu saja walau sudah menunjukan sedikit.

“lo suka sama dona?”

“udah bukan rahasia lagi, yang lain”

“gak tau ah, gue pindahan sini man ague tau, yang jelas lo orang yang bisa jaga rahasia, jujur gue gak tau lagi”

“dan lo gak percaya ya udah , gpp” doni hanya cengengesan mendengar ucapan andre.

“ok gue percaya sama lo wkwkwk, tapi kok bisa kejadian gini lo sama dera?” tanya memegang pipinya.

“gue cowok doni, bukan cewek jadi jangan sentuh-sentuh kayak nafsu gitu dah” omel andre.

“haha sorry, “ doni pun mempersilahkan masuk untuk andre bercerita apa yang terjadi, dan tentunya dengan rahasia yang pasti aman.

Dera dan andre menceritakan masalahnya dengan orang yang menurutnya bisa di percaya karena masalah yang di hadapi. Tak masuk akal sehat, mungkin orang normal tak akan percaya, tetapi hal itu benar-benar terjadi.



To Be Continue...

#Note update seadanya ya para suhu
 
Pertamax suhu...
Part 11


Hembusan angin besar kembali berhembus dari dalam pulau, andre melihat dirinya telanjang bulat dan kembali berdiri di dekat batu besar itu.

“ah disini lagi, pasti gue ketiduran” gumamnya melihat kembali dera yang juga telanjang bulat berada tak jauh dari dirinya.

Tapi saat ini tak ada tanda-tanda aki-aki keluar dari batu itu,” hoii deraa” teriak andree. Berlari mendekatinya, tetapi semakin ia mendekat terasa rangsangan ke seluruh tubuhnya membuat putingnya menegang.

begitu pun dera, penis langsung tegak, “anjir jangan ke focus batangnya” gumam andre merasakan rangsangkan aneh saat terus mendekat.

“ahhhh” tubuhnya terasa tersetak dan langsung sadar bangun.

“mimpi itu lagi, tapi ngerasa nih putting ikut tegang kayak mimpi sebelumnya” andre sadar ia masih berada di kolong sofa,

Ia mengintip k earah ruang tamu, tak ada tante rani dan om deni. Dengan perlahan andre keluar dari kolong sofa dan mengendap-endap menuju ke kamarnya. Kemungkinan pintu masih terkunci.

“hmm nih putting masing tegang aja, aneh” gumamnya terus memperhatikan wajanya.

“kayak gini gue suka” ucapnya saat ia menguncir kuda rambutnya.

“cakep gini lo dera, apa lagi senyum gini, mungkin gue suka haha” tawanya.

“haaa, “ lenguh nafasnya langsung berbaring di tempat tidur,

“ha ponselnya si nesya kayaknya” andre iseng mengotak atik lockscreen ponselnya beberapa kali dan berhasil di buka.

Tak ada yang terlalu menarik di dalam ponselnya, hanya foto selfie dengan dera dan beberapa teman sekelasnya. Andre penasaran dengan folder yang menggunakan lockscreen. Dengna pola yang sama ia berhasil membukanya.

“waaahhhhh” andre terkejuut dengan isinya, yaitu foto-foto setengah bugil dirinya dan juga dera, bahkan bericuaman dengan mesra seperti sepasang kekasih.

“gak nyangka mereka bedua lesbi gitu beneran, apa orang lain tau dera lesbi makanya dia di jauhin?” tanda tanya besar kembali penasaran apa yang terjadi dengan dirinya.

Andre menemukan video berdurasi pendek, ia menyetel dan kembali terkejut, melihat dera yang sedang manstrubasi menggunakan dildo, ekpresi begitu sangat menggoda karena ia menahan desah membuat raut wajahnya

“sial jadi on gini,” andre kembali merasakan rangsangan menjalar ke tubuhnya.

“gue cobain ah rasanya manstrubasi sendiri” tawanya tersenyum mesum dengan cepat ia melorotkan celananya dan langsung mengangkang. Dengan jelas ia bisa melihat belahan vaginannya yang agak memerah.

“gini kali ya” andre sedikit menggesekan jari-jarinya mencari-cari klitorisnya dan sesekali memasukan satu jari ke dalam vaginanya merangsang g-spot,. desahnya pelan bersamaan merangsang klitoris dan g-spotnya.

“ohh, shit, rasanya kayak kepala penis di elus-elus” rangsang yang hampir mirip dengan rangsangan saat ia onani. Hanya berbeda cara melaukannnya, wanita saat bermastrubasi lebih sulit daripada cowok dan butuh sedikit waktu untuk merangsangnya.

“ohhhhhhhh” lenguhnya semakin cepat mengelus klitorisnya dan memasukan satu jarinya, tetapi belum ada tanda-tanda ia akan klimaks. Semakin andre rilex semakin aliran aneh

“shiittt” jeritnya tertahan saat sesuatu sedikit kencang keluar, rasanya seperti pipis tetapi bedanya tubuhnya sedikit mengejang hebat, dan seketika tubuhnya lemas tak bertulang.

“ouhh, apa itu ??” gumamnya dalam hati menahan nafasnya yang terputus cukup lama.

“apa tadi haaaaa” rasanya seperti terbang dan sangat nikmat, andre merasakan dirinya seperti tak ada tenaga,

Andre melihat sepreinya basah seolah ia habis kencing, “ jangan-jangan squirt ?, anjir nih tubuh dera bisa squirt?” andre mencoba menciumnya untuk memastikan bukan air seni yang keluar, dan ternyata benar.

“wah wah, beneran gue barusan squirt” andre pun langsung mencoba membersihkan dengan pakaian kotor, karena sepreit seperti kena ompol.

***​

“enggh” dera merasakan sesuatu di penisnya lagi, ia kembali membuka mata karena tertidur, ia merasakan tangan mengocoknya kembali.

“eh bangun, hehe” nesya dengan cepat terus mengocok penisnya yang sengaja itu tutup dengan jaket yang ia pakai.

“kamu masih kurang?” tanya dera membiarkan kembali.

“ih, yang ada kak andre tuh, tiba-tiba burungnya nonjol sendiri, makanya aku tutupin dan bantuin bobo lagi” balasnya menyengir genit.

“mau lagi?” nesya menggelengkan kepalanya dan melepaskan genggamannya.

“capek tau, balik yuk kak, badan aku pada lengket, yang bawah juga uhm”,

“oke, nih pakai lagi jaket kamu, nanti banyak yang liatin gunungnya” anggukan pelan nesya memakai kembali jaketnya, memang pinggiran seperti ini jarang lewat orang, tetapi tetap saja dera takut menjadi omongan orang.

“kak andre itu mama sama papa” tunjuk saat bersamaan mereka baru pulang kerumah.

“kak dera belum balik nes?” tanya papa saat berpapasan.

“ha?” kak dera gak ikut pa, dia di rumah katanya” jawabnya,

“masa?” tapi tadi papa pulang gak ada di rumah kok,

“ih, aku aja pergi sama kak andre , kak dera masih ada kok” jawab nesya dengan yakin kalau dera berada di dalam.

Mereka pun berempat langsung masuk untuk memastikan ucapan nesya benar, dan benar saja ia melihat andre turun dari tangga.

“kamu gak pergi dera?” andre menatap saat dera mengisyaratkan agar ia berbohong.

“ha baru balik ma, tadi pas pulang pintu gak di kunci kok” jawab andre sesekali melirik kea rah dera.

“oh ya?” anggukan andre berharap mereka percaya.

“ya udah, sana mandi terutama nesya tuh kumel banget sama bau matahari” omel pelan tante rani.

“sini ma, bantuin masak lagi” andre langsung mengambil bingkisan kecil. Dan hanya tersenyum kecil.

Dera berdiri tak bergerak melihat tingkah andre, karena dera tak bisa sedekat itu dengan papa dan mamanya sendiri.

Suasana kembali sunyi, dera tak bisa memejamkan matanya. Ia merasa sedikit bersalah membuat adiknya seperti itu, tetapi ada sedikit menyenangkan.

“tok tok tok, molor belum?” tanya andre dari luar kamarnya. Dengan langkah malas dera membuka pintunya sedikit.

“ada apa?”

“ngomong bentaran dong” aandre langsung masuk begitu saja.

“ketauan nesya bisa bahan ledekan nanti”

“molor dia. Kecapean sampai dengkur gitu” jawabnya langsung menghempasankan tubuhnya ke tempat tidur.

“tadi gue di cegat teman-teman hasley, gue gak tau nama mereka yang jelas kepala cepak kayaknya suka sama lo” andre membuka pembicaraan.

“andra?”

“gak tau gue gak tau namanya”

“terus?” dera duduk di ujung tempat tidur.

“mereka seret gue ke ruang osis, dan di situ ada hasley sama evelyn lagi ML” dera tiba-tiba menundukan kepalanya.

“dan mereka bilang lo patah hati?”

“gue gak ngerti masalah lo apa, tapi yang jelas gue numpang ke tubuh lo. Dan gue juga harus tau lo sama hasley kenapa?”

“bukan urusan lo” jawabnya pelan.

“urusan gue lah, kan sekarang jadi diri lo dera. Gue gak nanggung kalau gue di apa-apain sama mereka”

“setidaknya gue harus tau kenapa lo harus jaga jarak” andre sedikit capek karena ia terus yang berbicara terasa mulutnya berbusa. Tetap saja dera diam.

“oke gue kasih tau, tapi lo harus jaga jarak dengan mereka” pinta dera.

“gue memang suka sama hasley, dia cinta pertama gue. Siapa yang gak suka? Tinggi, ganteng, badannya juga bagus.

“gantengan gue kali, putih manis gue mah” celetuk andre. Dera menatap matanya agar diam.

“oke gue dengerin lagi”

“intinya gue salah nilai dia, dia cuman main peraasaan gue. Dan memilih evelyn jadi ceweknya saat” ucapnya tertahan.

“saat kenapa?”

“saat gue udah sayang sama dia” jawab dera tersenyum palsu.

“ohh. Oke, tapi kalau dia milih lo. Gue gak bisa bayangin lo sama hasley main di ruang osis. Haha”

“cihh,, gue bukan cewek murahan kayak evelyn ya, gue bakal lakuin itu.” Jawabnya sinis.

“kayaknya kita harus share ke orang deket deh” ucap andre tiba-tiba saat dera selesai berbicara.

“maksud lo? Nesya? Papa sama mama gue?, GILA ah gak mau!!”

“bukan… kayaknya lo harus kasih tau dona, deh biar bisa bantuin juga. “ dera kembali terdiam sejenak.

“itu buat minimalisir beranggapan gue homo!” lanjut andre teringat ucapan dona kalau ia melihat dirinya sedikit seperti banci.

“liat besok, sana keluar. Gue mau tidur ah” dera menarik tangannya dengan kasar, mau tak mau andre pun keluar dari kamarnya.

***​

Jam pulang sekolah sudah berbunyi, dera langsung mencari dona karena ia setuju dengan saran andre. Karena satu-satunya yang bisa ia ceritakan masalahnya adalah dona.

“donaaa” teriak dera saat melihat dona menuju ke gerbang sekolah. Dona terlihat berdiri terdiam.

“andre ya?” tanya agak gugup tak berani memandang dera. Terlihat ia malu-malu berbicara dengan dirinya.

“sini ikutt pentingg!” dera langsung menuju kelas yang sudah sepi.

“ha ada apaa kenapa harus disini?” tanya kebingungan dan sedikit gemetar karena tiba-tiba andre mengajaknya

“gue mau bilang sesuatu, “ dona dengan sedikit panic melirik karena hanya hanya berduan di dalam kelas.

“gue ini bukan andre, tetapi gue ini dera.. dan lo harus percaya itu” ucapnya menatap wajahnya.

“haaa???”

“gak mungkin, mana percaya gue” jawabnya sambil memegang kacamatanya.

“serius, raga kita ketuker donaaaa, lo harus percaya!!” ucap dera mencoba meyakinkannya kembali.

“bukan modus kan?” tanya lagi.

“seriusan donaa… “

“tetep gak percaya, kalau gitu tebak sesuatu dari gue, dera yang gue kenal pasti tau” jawabnya. Dera terdiam sejenak langsung berpikir.

“ada tahi lalat di bibir kanan vagina lo” jawabnya, membuat dona langsung tersentak terkejut.

“ih, terus apa lagi?”

“si doni, ngejar-ngejar lo yang jelas di mantan lo”

“itu bukan rahasia umum, semua orang udah tau.,”dona langsung membuang muka.

“kita pernah lesbian, kalau lo ngingep di rumah gue, bareng nesya” dona kembali terkejut, dan melangkah mendekatinya.

“tapi kok lo bisa di tubuh andre? Orang yang lo sebelin?” tanya dona pelan, karena yakin sosok andre di depannya adalah dera.

“panjangg…… bisa satu buku gue certain kali” jawabnya.

“kalau gitu kasih tau gue, tapi jangan disini, nanti di sangka kita ada sesuatu. “

“ya udah sekalian jalan pulang gue certain,” anggukan dona langsung bergegas keluar dari dalam kelas.

***

Hal yang sama mungkin di lakukan oleh andre, ia mencoba memberitahukan masalah ke doni, karena satu-satunya teman yang bisa di percaya di sekolah ini. Tetapi ia tak menemukan doni.

“haaaaa, ya tuhan berat banget, gue kasih tau siapa ya, si doni kagak ada lagi. Haaaa” lenguh nafasnya duduk di depan warung es kelapa tak jauh dari sekolahnya.

Andre kembali melihat hasley dan teman-temannya sedang bermain voly. Melihat hasley ia kembali teringat kejadian di ruang osis.

“itu kan si dera, sama siapa tuh, “ andre langsung mengikutinya dari belakang, dera dan dona ternyata menuju ke suatu rumah di pinggiran pantai.

“waduh, jangan-jangan si dera pakai tubuh gue buat kencani cewek, dia mau bikin nama gue ancur nih” gumamnya melihat mereka berdua masuk kedalam rumah.

“woii deraa!: tegur doni saat andre hendak mengintip,

“haa doni” jawabnya terkejut karena entah datang dari mana.

“lo ngapain ke rumah si dona?” tanyanya pelan

“ha itu… cuman lewat aja. Lo ngapain kesini?”

“tumah gue kan gak jauh dari sini kali, masa lo lupa??” andre terdiam sejenak, dan mungkin ini kesempatannya memberitahukan hal ini.

“ rumah lo sepi gak? Ada yang pentin gue omongin” andre langsung mendorong doni agar menuju rumahnya.

“tapi mau ngapain?”

“kalau udah sampe gue certain!” doni mau tak mau pun menurutinya dan masuk kedalam rumahnya yang tak jauh dari rumah dona.

“lo gak ajakin gue tidurkan?” tanya dengan wajah datar/

“gak lah, gue masih normal, “ wajah doni benar-benar bingung apa maksud dari perktaaannya.

“satu”

“gue bukan dera, tapi gue andre!”

“wkwkwk, boong banget” tawanya melambaikan tangannya.

“beneran doni, gue andre, bukan dera”

“halahh, lagi ngelindur kali lo, makanya ngaco gini ngomongnya” doni benar-benar tak percaya.

“hadeh, doni, gue harus apa kalau lo percaya” doni langsung terdiam sejenak.

“uhhmm, kalau lo beneran andre, gak keberatan kan gue mau liat toketnya” jawabnya dengan cengengesan.

“aihh.. oke kalau mau lo gue buka!” andre pun membuka kancing satu persatu baju sekolahnya sampai terlihat tangtopnya.

“oke stop, gue mulai percaya”

“gue mau tanya rahasia gue yang lo tau, kalau lo benar-benar andre” andre menghela nafasnya, karena sedikit kesal doni tak percaya begitu saja walau sudah menunjukan sedikit.

“lo suka sama dona?”

“udah bukan rahasia lagi, yang lain”

“gak tau ah, gue pindahan sini man ague tau, yang jelas lo orang yang bisa jaga rahasia, jujur gue gak tau lagi”

“dan lo gak percaya ya udah , gpp” doni hanya cengengesan mendengar ucapan andre.

“ok gue percaya sama lo wkwkwk, tapi kok bisa kejadian gini lo sama dera?” tanya memegang pipinya.

“gue cowok doni, bukan cewek jadi jangan sentuh-sentuh kayak nafsu gitu dah” omel andre.

“haha sorry, “ doni pun mempersilahkan masuk untuk andre bercerita apa yang terjadi, dan tentunya dengan rahasia yang pasti aman.

Dera dan andre menceritakan masalahnya dengan orang yang menurutnya bisa di percaya karena masalah yang di hadapi. Tak masuk akal sehat, mungkin orang normal tak akan percaya, tetapi hal itu benar-benar terjadi.



To Be Continue...

#Note update seadanya ya para suhu
 
Apa mungkin rahasia dera dan andre terbongkar sama teman2 lain nya selain dona dan doni?
Feeling ane andre dan dera akan jadi sepasang kekasih, ada sesuatu moment yang membuat mereka merasakan perasaan jatuh cinta satu sama lain setelah mereka ML pertama kali.
Penasaran dengan kelanjutan cerita nya lanjutin suhu update nya....
 
Apa mungkin rahasia dera dan andre terbongkar sama teman2 lain nya selain dona dan doni?
Feeling ane andre dan dera akan jadi sepasang kekasih, ada sesuatu moment yang membuat mereka merasakan perasaan jatuh cinta satu sama lain setelah mereka ML pertama kali.
Penasaran dengan kelanjutan cerita nya lanjutin suhu update nya....
Gagasan kita sama suhu nanti ada rasa simpatik dari andre ke dera trus mereka ada rasa wkwk
 
Gagasan kita sama suhu nanti ada rasa simpatik dari andre ke dera trus mereka ada rasa wkwk
Soalnya dari judul seperti nya begitu suhu...cuma TS pinter memainkan alur nya, pembaca belum diarahkan ke situ masih di buat dera gengsian sama andre, masih bikin dera kagum ke heasley yg jelas mencampakkan nya...
Cuma kita :bisik: saja dulu biar TS nya tetap semangat melanjutkan cerita nya.

Mohon maaf suhu zhuquejr92, jika ane suka tebak2 buah manggis, itu bentuk respon kami sebagai pembaca setia cerita suhu ini.:semangat:
 
aihh, baru nyadar Ane klo nama2 di thread Suhu yg ini rada unik, Dona temen akrab si Dera, & Doni temen akrabnya si Andre, klo digabungi jadinya :

DonaDoni :hore:wkwkwk :hua:



Akhirnya si Andre semakin menikmati juga memainkan onderdil-nya si Dera :dansa:
 
Part 12


“gilaaaa, gilaaa gilaaaaa!!” gumam dona tak percaya, saat dera menceritakan singkat apa yang terjadi,

“lo nekat masuk kesana bareng si andre, parah!!, orang-orang aja gak ada yang berani masuk situ,”

“iaa, stop dongg ah ceramahin gue, gue juga nyesel ikutin tuh anak. Gue pikir kalau dia masuk sendirian gue pasti kena getahnya juga!”

“tapi adik lo tau soal ini?” dera menggelengkan kepalanya,

“cuman lo doang, plish gue harus gimana.” Wajah dera-dera benar-benar pasrah, walau sedikit lega karena bebannya sedikit berkurang.

“gue aja bingung, oh ya kakeknya si doni pernah kesana dulu. Tanya dia aja” dera ingat kakek si doni mempunyai indra keenam dan paham akan masalah ini.

“lo tanyain dong, kan lo mantan doni”

“yah mantan sih mantan, tapi gue males liat muka dia ahh dera mah!!” dera sendiri tak tahu kenapa ia menjadi musuhan dengan doni semenjak mereka putus. Padahal dera rasa mereka saling cocok.

“tapi enak donk, punya burung beneran daripada pake dildong? Hahah” ledeknya menjulurkan lidahnya.

“enak apanya, nyusahin nih burung kalau liat body sexy dikit langsung bangun”

“masa??” anggukan dera

“gue liat donk, gue lom liat burung cowok dari dekat”

“ogah ah, lagi gak mod gue donaaaaa” dera memilih menenggak minumannya daripada meladeni ucapan dona. Dera tau di balik kutu bukunya dona nafsunya mirip dengan nesya. Karena konon tanda tahi lalat di alat kelamin menandakan nafsunya yang besar.

Benar atau tidak, tapi dona memang ia. “kalau gini cenat, cenut gak?” dera melirik dona, memelepaskan celana dalamnya dari dalam roknya. Dan sekilat dera bisa melihatnya.belahan vagina dona yang berbulur lebat.

“plis dah dona, mulai deh” geruut dera.

“ihh, gue kan mau liat tau, lagian bosen liat dildong dari lo kasih ke gue” ucapnya manyun.

“tapi takut ada yang liat, apa lagi gue dalam posisi jadi si andre, bisa di grebek kita”

“gpp, nanti gue kawin sama si andre hahaha, “ tawanya tak merasakan rasa risih sedikit pun, apa mungkin daya tarik dari andre begitu kuat sampai nesya dan dona sampai seperti itu.

“gak mau? Ya udah, gpp” jawabnya sambil memanyunkan bibirnya lagi.

“iah iah, liat sampe lo puas dah sinii” dona langsung melangkah mendekati dera, tiba-tiba dera menarik tubuh dona dan langsung melumat bibirnya.

“uhm dera,, uhmm” di tepuknya punggungnya.

“haha, muka lo merah gitu, kesemsem ya sama si andre?” tanyanya membuat muka dona merah merona.

“au ah, tapi kapan lagi gue di cium cowok ganteng, gpp deh, haha” dera kembali mencium bibir dona dengan mesra, bibir mereka saling memanggut. Dona merangkul lehernya dera sambil melepaskan kacamatanya.

Dera yang kembali di kendalikan hawa nafsunya, membuka kancing baju sekolah dona satu persatu sampai tersisa tangtop dan bra putih.

Tangannya meremas pelan kedua buah dada dona tanpa melepaskan ciumannya, ukuran buah dada dona di bilang lebih besar sedikit dari pada punya dera. Dan tentunya lebih kecil dari punya nesya.

“jangan lepas ih dera, gue mau liat ih bukan bercumbu tauu” dona langsung mengehentikan ciumannya,

“iah kebawa suasana gue juga, entah kenapa kadang-kadang gitu” dona perlahan membuka resleting celana dan juga menarik celana sekaligus celanda dalamnya setengah paha.

“wowww,” gumamnya melihat ukuran penisnya hampir sama seperti dildo kebanyakan.

“serius ini punya andre, pasti puas banget di enjot ginian” gumamnya memegang ragu-ragu batangnya.

“lo kepengen dera kalau kayak gini masuk ke memek lo?” tanya dona membuatnya tersipu sendiri,

“ya entalah, haha” dera sendiri malu-malu mengatakan kalau ia juga suka dengan bentuk penis si andre yang seperti ini.

“uhmm, gue emut yah” dona langsung menyibak rambutnya, sesekali lidahnya menjilat ujung penisnya, seperti makan es cream lidahnya ragu-ragu menjilatnya.

“slrruuuppssss” dona langsung memaju mundurkan kepalanya, ia melakukan seperti sama hala nya dengan dildo. Dera menahan nafasnya saat giliran sahabatnya mengulum penis asli.

“makin gatel yah memek lo dona?” goda dera saat jari-jarinya mengelus vaginanya sendiri.

“ihh” jawabnya terus mengulum.

“mau cobain gak?” godanya

“hayoo, ke kamar gue aja,” dona langsung bangun dan mengambil baju seragamnya, dera pun membuka celana sekaligus celana dalamnya,

“aw” jeritnya kaget saat tangan dona memegang penisnya dan menuntun ke kamarnya.

“oh dera, pesanan dildo kembar lo udah dateng tuh, sama kondomnya” dona langsung membongkar lemarinya dan menunjukan dildo kembar yang masih terbungkus rapih dan juga kondomnya.

“lo simpen aja ah, gue gak mau si andre main sama si nesya, walau sama-sama cewek. Tetap aja gue gak sudi kalau si andre sama si nesya” gumamnya.

“ya udah, lagian gue pake juga satu lobang lagi dimana?, di bool lo?” tawanya meledek.

“sini kondomnya, “ dona langsung memberikan dua pak kondom, dan kembali berlutut mengulum penisnya.

“lo mau pake yang mana? Yang bergeri apa tipis?” tanyanya menikmati kulumannya.

“yang tipis aja, biar gak kerasa pakai kondom haha” jawabnya sambil menepak-nepakan penis di wajahnya.

“anggap aja gue lagi pakai penis-penisan ya” anggukan dona langsung memasangkan kondomnya dan terlihat penisnya tak terututp kondom, hanya seperempat sisanya.

“langsung aja dera, gak usah di elusin” dona langsung menungging dan berpegangan ujung tempat tidurnya.

“siapa juga yang mau elusin, hutan rimbun kayak gitu”

“ih biarin, alami,” dera langsung memegang pinggul dona, dan menggesekan penisnya ke belahan vaginanya.

“eggghhh ahhhh”erang dona merasakan vaginanya mulai terisi dikit demi sedikit dan juga belum terlalu basah.

“ohh dera, gilaa dalem bangett” gumamnya menggenggam erat ujung tempat tidur.

“pelan ahhh” pintanya, dera dan dona satu kesukaan yaitu gerakan yang santai tetapi menghentak, rasanya lebih terasa di banding cepat-cepat.

Dengan begini terasa romantic, itulah impian dona dan dera saat mempunyai suami suatu saat nanti.

“ouhhh, plopppp” dera mencabut penisnya, dan duduk di bangku tak jauh dari tempat tidur.

“rese lo dera, lagi enak juga” racaunya.

“sini donk, udah lama gue gak liat goyangan lo” ledeknya memainkan penis, dona pun langsung berdiri di pangkuannya dan perlahan ia kembali memasukan perlahan.

Dera dan dona kembali bercumbu, tak lupa remasan di buah dada dona dari luar tangtopnya, kini dona menggerakan pinggulnya perlahan tetapi menghentak membuat ciuman mereka semakin menjadi.

“ouhh, “ dona kembali menghentikan posisi, ia memutar posisinya membelakangi dera dan kembali menggerakan pinggulnya, dera langsung menyingkap tangtop dan bra nya ke atas.

“doyan banget posisi kayak gini” celetuk dera sedikit menggerang karena gerakannya pelan tetapi sangat menjepit. Dona tak banyak bicara matanya sayu menikmat hantaman demi hantaman dari bawah.

Keringat sudah membasahi dahi masing-masing, ketahanan tubuhnya hampir dengan dera agak lama susah keluar dan menikmati sesi yang panjang sebelum klimaks.

“sini dera, selesai gue dah gak tahan” helaan nafas dona merangkak ke tubuh dera yang terlentang, ia kembali posisi cow girl.

“ahhh” desahnya menggerakan pinggulnya agak keras dan pelan, tak lama dona menekan pinggulnya erat-erat dan menaruh tangan dera agar meremas buah dadanya erat.

“ouhhhhh” erangnnya sambil mendongkat keatas.dera pun merasakan yang sama. Terasa kepala penisnya sudah berkedut kencang, ia menghentakan penisnya ke atas agar kembali tergesek.

“ouhhh” erang dera merasakan sesuatu yang kuat keluar dari kepala penisnya,. Dera kembali berciuman pelan.

***​

Andre dan doni duduk termenung, “tapi enak juga, bisa body si dera tiap hari, apa lagi tidur bareng adiknya beuhh” gerutu doni.

“awas lo nafsu sama gue, najis, gue gini-gini masih suka cewek”

“wkwkw ia, gue juga jijik kali, gue liat lo jadi kayak ladyboy wkwkw,"
" si dera kan tingginya kayak lo, di tambah tuh toketnya gak terlalu gede” tawanya puas

“tai ah, oh ia, gue boleh tanya gak?”

“apaan?”

“si dera dulu pemain bola voly juga kan?” anggukan doni.

“lo tau darimana?”

“nebak aja, “

“ia dulu dia pemain voly, dulu dera orangnya ceria kok. Tetapi berubah setelah kekalahan team putri satu tahun lalu.”

“kalah ?”

“iah, team nya dera kalah di skor terakhir. Mungkin rasanya malu kalah, tetapi gue gak tau secara detail.”

“ouh.. kasian aja gue sama si dera, kagak ada yang ajak ngobrol, paling temannya siapa? Si dona ya?”

“iah, dona,”

“tapi kenapa lo putus sama dia?”

“sst lo diem ya, gue putus gara-gara gue gak sengaja bongkar lemari yang isi titit-tititan,”

“dildo?” anggukan doni pelan

“ Ya jadinya gitu, kita putus gara-gara itu” doni terlihat bersalah dengan kejadian itu dan terlihat dari raut wajahnya yang ingin mengulang kembali waktu.

“berati belum pernah begituan donk?”

“belum lah, gue masih perjaka gini. Haha”

“gue tanya lebih donk soal dera boleh?”

“kalau gue tau mah tanya aja, gue kurang deket sama si dera cuman si dona aja” jawabnya langsung merebahkan dirinya.

"rempong ya"

"emberrrrr"

Tak terasa sudah jam 3, belum ada ide dari doni maupun dari dirinya. Andre memilih untuk pulang.

Dari kejauhan andre melihat dera baru saja keluar dari rumah dona mengendap-endap. “ dera” panggil andre, dera tak memperdulikannya.

“lo baru balik dari rumah si dona?” tanyanya setelah mengejar dari belakang.

“ia kok lo tau?”

“gue abis dari rumah si doni”

“haa??? Lo certain masalah ini ke dia?” anggukan pelan.

“lo ngapain ke rumah dona?”

“ituuuu…”

“sama kayak lo, “ jawabnya pelan.

“terus?”

“entahlah, yang jelas dona tau gue adalah dera, dan doni tau lo itu andre”

“jadi, cuman kita berempat yang tau ok” ucapnya dengan serius. Andre hanya menangguk pelan dan berjalan pulang.

***​

Dera kembali tertelap karena rasanya sangat lelah berhadapan dona, ia melakukannya karena setengah tak sadar. Dera merasakan nafsunya dua kali lipat dari biasanya, seolah ia begitu sangat semangat.

Hal itu juga di rasakan saat bermain dengan nesya, dirinya tak bisa mengendalikan dirinya.

“disini lagi” gumamnya berada tempat yang selalu sama saat bermimpi, tapi kali ini dia hanya sendiri tak terlihat andre.

Asap putih muncul kembali dari bawah batu besar itu, dan muncul kakek-kakek seperti biasanya. Dera pun berjalan mencoba dengan dekat sambil menenangkan pikirannya ingin berbicara baik-baik.

“tindakan mu berasal dari pikiranmu, kejadian hari kemarin dan sekarang hasil dari pikiranmu sendiri. Yang bisa mengendalikannya hanya dirimu sendiri.” Ucap kakek-kakek itu saat dera coba mendekat.

Ia bisa tahu apa yang ingin dera tanyakan, yaitu saat nafsunya melihat lawan jenis padahal di dalam dirinya ada perempuan.

“bearti “ gumamnya

“iah, kamu mulai nyaman dengan dirimu yang sekarang"
"Dan bila masing-masing diri kalian nyaman dengan diri kalian yang sekarang kalian akan terperangkap selamanya“ ucap lagi sebelum dera melanjutkan bicaranya.

“gakk mungkin” teriaknya langsung tersadar, wajahnya terlihat sedikit pucat karena ucapan kakek-kakek itu ada benarnya, ia merasakan sangat senang menggunakan tubuh andre untuk bermain dengan dona dan juga nesya tanpa ia sadari.

Hari-hari berikutnya dera kembali bermimpi yang sama dengan jawaban yang sama, dan juga tak melihat andre di dalam mimpinya kali ini. Hal ini membuat dera demam dan terpaksa tak sekolah seperti biasa.

“krekkk” suaranya pintu terbuka dan ternyata andre membawa piring berisi buah apel yang sudah terpotong.

“gimana demam nya?” tanya andre melihat wajah dera sedikit pucat.

“lumayan, tutup pintunya gue mau ngomong” pinta dera pelan.

“akhir-akhir ini gue mimpi yang sama , gue mimpi kakek-kakek itu lagi” ucapnya menundukan kepalanya.

“certain aja” senyum andre, dera pun menceritakan apa yang terjadi semua yang kakek-kakek ia katakan dengan jelas.

“lo jadi kayak cowok normal gitu?” anggukannya pelan.

“ia gue juga bayangin tubuh si dona sama si nesya, “ lanjutnya tak menceritakan kalau ia sudah berhubungan badan dengan mereka berdua.

“kok gue ngak ya??”

“jangan sampai!!!” ucapnya

“terus kalau gue horny harus ngapain?”

“itu, colokin aja sendiri, sama nesya juga boleh sana” jawabnya pelan sambil membuang muka.
"oke" jawabnya tersenyum.

"lagian gue kagak nafsu liat cowok, berasa jadi banci gue suka cowok" lanjutnya, dera hanya menghela nafasnya.

“ya udah, makan nih buahnya, udah gue kupasin” andre langsung mendekatkan piringnya ke hadapan dera.

“ini tangan lo kenapa?” tanya menarik jari andre yang kena perban.

“kena piso, cuman luka kecil aja, udah ah, lama-lama disini pada curiga” andre langsung berjalan keluar,

“dan lo jangan ke geeran, gue lakuin ini buat diri gue sendiri, gue gak mau lihat tubuh gue sakit-sakitan gara-gara lo” lanjutnya langsung menutup pintu.

"satu lagu, cepet sembuh ya" lanjutnya dari luar kamar.


To Be Continue...

#Note. update dikit ya suhu.... semoga menikmati​
 
Kurang ajar si Dera, bener2 dimanfaatin tuh body si Andre ma dia :galak:



Tp Andre yg cowok malah gak mesum2 amat kayak si Dera :bingung:




Apa gak ketuker juga neh, hu, karakter si Andre ma Dera? :pusing:
 
Bimabet
Mungkin yg bisa ngembaliin tubuh asli mereka hanya sebuah rasa...
Rasa cinta yg ada di antara mereka mungkin itu jawabanya
Hahahha
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd