Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Asmara Bersama Gadis Berjilbab (NO SARA)

juni, juli, agustus, september, oktober, setia mununggu
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
yupe... sayang bgt tdk ada kelanjutannya...
padahal mantap tuh.....
 
[Bersama Dati Part 2]


Setibanya didepan rumah temenku, aku memarkir motorku dihalaman. Aku segera menuju pintu diikuti Dati yg agak berlari dibelakangku. Kami cukup kebasahan, untungnya ponselku tidak rusak walaupun agak basah terlihat dari layarnya.
Rumah temenku ini tidak terlalu besar, namun halamannya cukup luas. Namanya Ahmad Hafi (bukan nama asli), aku biasa memanggilnya Ahmad. Dia tinggal disini dengan 2 orang sepupunya yg juga mahasiswa tapi dari fakultas berbeda.

"(Teng tong..)" bunyi bell yg ku pencet. Beberapa saat menunggu akhirnya temenku membuka pintu. Mungkin karena kebiasaan, dia tidak pakai baju (telanjang dada) dan hanya memakai celana pendek. Biasanya kalau udah gitu dia mau tidur, maklum aja sih soalnya kami tiba disana sudah lewat pukul setengah 10 malam:kretek:

A: Yo De ada apa?
De: numpang bro, hujan nih.
A: oh yaudah ayo masuk, dingin nih.
De: dah tau dingin malah gak pake baju
A: iyalah dah jam tidur gue ini. Cpet masuk. (Blum sadar ada cewek disamping belakangku)
De: ayo dat masuk
Dat: iya de (agak menggigil, tangannya menyilang didepan dada, pasti kedinginan)
A: eh itu siapaa?? (Dia agak kaget dan langsung nutupi selangkangannya pake tangan, wajar dia gak pake cd, "anu"nya nyeplak)
De: ini Dati, temen dari jurusan *******
A: Ohh ya kalau gitu ayo masuk cepet, dah kedinginan gitu (sok perhatian. Tapi sorry bro dati dah jadi milikku;))
Dat: (Hanya diam dan mengikutiku)

Aku dan dati duduk dikursi yg ada diruang tamu. Temenku tadi bergegas kedalam. Dia kemudian kembali dengan membawakan handuk, tapi sekarang dia udah pake baju (jaim mungkin hahaha)

A: Dati ya namanya? (Sambil menyodorkan handuk ke dati)
Dat: i..iya. Btw makasih ya (sambil mengambil handuk tsb, dati terkesan cuek karena gak kenal dan dia emang menggigil karena kedinginan)
A: Kamu bisa pake kamar sepupu ku, kebetulan malam ini dia nginep di kos temennya, malas pulang hujan2an katanya. Ayo aku antar. (Sok ramah.. Cari perhatian.. Aku diam aja sambil nahan tawa:p)
Dat: iya nih maaf ya ngerepotin (dati tanpa pikir panjang ngikut aja)

Mereka berdua berjalan ke ruangan dalam, tak lama temenku kembali dan tanya2 soal Dati. Padahal, aku juga basah kuyup tapi dia gak bawakan aku handuk juga. Syeedihh:((

A: Oi bro itu cewek cantik banget. Kenal dimana?
De: dia temen satu kelompok waktu ospek kemarin.
A: cewek yg sering lu ceritain itu?
De: Yup (jawabku singkat sambil nyengir:p)
A: aaaah sh*t lu bro !!" Katanya kesal

Aku hanya tertawa. Memang aku kadang cerita ke ahmad kalau aku ngincer satu cewek yg pernah satu kelompok waktu ospek. Dan karena dia tau bahwa dati adalah cewek itu, dia merasa kesal karena kesempatannya sudah hilang. Begitulah kami, temen jgn sampai makan temen, apalagi gara2 cewek:cendol:


Hujan Penuh Makna

Setelah ngobrol sebentar dengan Ahmad, aku diminta memasukkan sepeda motorku ke garasi. Dia menyuruhku menginap saja. Aku setuju karena emang udah kemalaman. Tapi setelah mengunci garasi dan kembali masuk rumah, aku baru teringat satu hal, Dati !!

De: eh iya bro lupa !! Aku setuju nginap tapi kan bawa dati, masa dia nginap juga?
A: Busyet !! Gue lupa. Tapi lu coba ngomong dulu deh ke dia, siapa tau mau. Males gue buka garasi lagi.
De: Emangnya boleh cewek nginap disini?
A: Boleh2 aja, toh sepupu gue cewek juga.
De: lah itu kan keluarga, dati orang luar
A: udahlah gapapa, lagian gak ada yg tau kok

Aku berpikir sejenak dan akhirnya setuju. Kami menuju kamar yg ditempati dati.

De: (tok.. Tok.. Tok) halo dati. Udah selesai belum?
Dat: iya udah dari tadi (agak berteriak)
De: Dat kita nginap aja mau? Soalnya hujan dan udah malam banget ini.
Dat: Nginap? Emangnya boleh? (Suaranya mendekat, sepertinya dia didekat pintu)
A: Boleh kok, daripada kalian pulang dan kenapa2 nanti gue gak enak.
De: gimana mau dat?
Dat: iya deh nginap aja. Lagipula kalau jam 10 kosanku udah dikunci. Btw makasih ya mad udah pinjemin bajunya.
A: eh iya sama2. Yaudah kami tinggal ya.
Dat: iyaa makasih yaa
De: Nice dream honey (kataku dihadapan ahmad)
Dat: u too dear
A: Sialan lu !! (Ahmad berbisik kesal kepadaku, aku hanya tertawa:p)


Aku dan ahmad memutuskan segera tidur dan menuju kamar ahmad. Kamipun masuk kamar dan dia langsung kembali ke tampilan awal tadi. Aku minta izin untuk mandi karena tidak enak rasanya kehujanan dan langsung tidur.
Setelah mandi, aku memutuskan untuk memakai seragam yg sama dengan temenku, hanya celana pendek tanpa ada yg lain. Tanpa terasa yg dibawah sana agak keras karena suasana dingin, ditambah aku teringat kejadian di cafe tadi.
Sambil menunggu mengantuk, aku memainkan ponselku untuk sekedar mengecek timeline sosmedku. Disebelahku ahmad sudah tidur dengan dengkurannya yg khas. Diluar sana hujan masih mengguyur dengan derasnya.

Ketika aku mengecek BBM ku, ada pesan dari Dati.
Dat: PING !!!
De: .....???
Dat: kok belum tidur?
De: belum ngantuk aja. Kamu? Udah jam sebelas lewat ini loh.
Dat: Tau nih gak ngantuk, temenin dong..
De: Temenin chat? Okee
Dat: Bukan, temenin dikamar. Aku takut sendiri. Cepet kesini, aku tunggu sekarang juga.
De: duh aku males keluar sayang.
Dat: (hanya D).
De: PING !!! (tetap D)
Akhirnya aku menuruti keinginannya dengan terpaksa memakai kaos dan keluar kamar (maklum saat itu aku belum terlalu mesum, jadi masih kurang peka terhadap "kesempatan" yg ada ;))

De: (tok.. Tok.. Tok..) ini aku
Dat: (membuka pintu) ayo masuk De..
Saat itu dia memakai jilbab putih, kaos lengan pendek warna putih, dan celana kain warna hitam.
Dat: kenapa? Aneh ya? Duuh kan (dia agak malu2 sambil membalikkan badannya dariku)
De: gak aneh kok, cuma seneng aja liat kamu tetap cantik walaupun seadanya gitu
Dat: kamu tuh ya.. Ada2 aja (dia mencubitku)
De: awww (jeritan formalitas;))

Aku kemudian duduk diranjang, Dati menutup dan mengunci pintu lalu duduk disebelahku.
De: kok dikunci sih? (Tanyaku heran)
Dat: yaa supaya gak ada yg ganggu aja (dia menunduk malu2)
De: Ganggu? (Tanyaku sambil mencoba menebak arah pembicaraan)
Dat: iyaa bawel (katanya cemberut.. Duhh maniss banget:genit:)

Kami terdiam sejenak, tapi dengan begini pikiranku terfokus kembali ke kejadian di cafe tadi. Aku lalu berdiri didepannya, dia tertundu malu. Aku angkat wajahnya.. "Cupp" ku kecup mesra keningnya. Dia terpejam menikmati.
Berikutnya aku membungkuk, aku peluk dia (dati masih duduk). Aku elus punggungnya, kurasakan tak ada apa2 dibagian itu.
De: kok kamu masih gak pake bh?
Dat: kan aku tadi gak bawa
De: punya sepupu ahmad?
Dat: Gak enak aku pinjem, lagipula kekecilan juga.
De: kekecilan? Kecil apanya? Tanyaku pura2 ****** sambil melepas pelukan lalu memandangi kedua "bola" didadanya.
Dat: apaan sih liat2 gitu.. Malu tau (wajahnya merah, tangannya menyilang didepan dada, malu2 mau nih ceritanya :p)

"Cuppp" kali ini ku cium bibirnya. Dia agak melenguh dan membuka mulutnya. Akupun mengajaknya french kiss dan dia memberi respons cepat, kali ini dia lebih ganas daripada saat di cafe tadi:D
Tangannya yg tadi menyilang kini merangkul leherku. Aku memeluknya lagi. Kami terhanyut dengan ciuman yg cukup panas dalam suasana hujan yg dingin. Namun karena terlalu menikmati, aku kehilangan keseimbangan dan spontan saja terjatuh menindih dia. Ciuman kami sempat terlepas dan kami beradu pandang.
Dati hanya diam dan tak berkata apa2. Saat aku mendekatkan wajahku untuk mencium dia lagi, dia hanya diam dan menutup matanya, sambil membuka mulutnya lagi.
"Cuup slllp" suara bibir kami yg kembali berciuman. "Ahh.. Huu uhh" desahnya diantara ciuman kami.
Beberapa menit kami berciuman, aku merasa sesak. Ya... Juniorku tegang maksimal. Aku yakin dati mengetahuinya karena tepat menekan pahanya. Kemudian tanpa ku duga Dati mencoba melepas baju ku. Aku bantu dan sekarang aku hanya mengenakan celana pendek yg menyembul karena "penghuninya" sudah bangun:tegang:.

Dati mendorong supaya aku bangun, lalu bergantian dia yg diatas. Dia mencium bibirku, leher, dada, dan berakhir dengan mengemut putingku. Aku mendesah kenikmatan sambil mengelus kepalanya yg masih berjilbab dan pakaian lengkap.
Beberapa saat berikutnya adalah hal yg ku tunggu2, dia turun dan menyentuh penisku. Dia remas2 dari luar celana ku. Aku kelojotan dibuatnya.

Dat: Ciyee yg dah bangun. Keras2 lunak gini. Ih gemesin (sambil meremas agak keras)
De: uhh udahan ah ntar malah keluar akunya (kataku sambil duduk dan menahan tangannya)
Dat: Yaudah keluarin aja hehehe
De: haa? Keluarin aja? Yaudah sana bantu aku keluarin
Dati kemudian mencoba melepas celanaku. Karena ribet, aku berdiri dan melepasnya. Senjata kecilku pun akhirnya bebas dan sekarang tepat didepan wajahnya (aku masih berdiri).
De: ayo keluarin hehehe
Dat: ihh besarnya
De: masa sih besar? Standar aja kok.
Dat: hmm... (Tangannya langsung memegang penisku, dikocoknya pelan)
De: uuhh uhhh enak sayang.. Kencengin dikit dong..
Dat: (hanya diam sambil memandangi penisku, tangannya semakin aktif dan terus mengocoknya)

Selama beberapa saat aku hanya mendesah menikmati kocokannya, sampai di menit ke berapa aku merasakan hangat dan agak basah dibawah sana.
Ternyata dati memasukkan penisku ke dalam mulutnya !!
Astaga !! Aku kehilangan kata2. Ini pertama kalinya dalam hidupku. Dan rasanya, duuh enaaak bangeet:genit:

"Uuhhh aahhh diapain itu sayang kok enak banget ya. Aahh" racauku keenakan.

Sebentar saja aku merasa ada yg ingin meledak, refleks aku menahan kepala dati agar penisku tetap didalam mulutnya..
Dati gelagapan ingin melepaskan diri, tapi aku tidak ingin melepaskan kehangatan mulutnya hingga akhirnya "crrttt crrttt" sekitar 6 semprotan aku keluar didalam mulutnya. Setelah sperma ku keluar, ku lepaskan penisku dari mulutnya, akupun langsung terduduk dihadapannya. Dati terbatuk2 dan segera membersihkan sperma ku yg keluar dari wajahnya dengan tisu.
Dat: ihh jahat kamu de. Tuh kan jadi aku minum cairannya.
De: hehehehe abisnya enak sih digituin;)
Dat: au ah.. (Memalingkan muka sambil masih mengelap bibirnya dengan tisu)

Melihat hal itu entah kenapa penisku yg baru saja tertidur sudah bangun lagi. Aku dekati dia, ku peluk dari belakang, dia cuma diam dan mengabaikanku.

De: kamu marah? Dati sayaang..
Dat: (hanya diam)
De: sayaang... Ngomong dong... (Sambil tanganku naik keatas, meremas2 dadanya)
Dat: (mendongakkan lehernya, kulirik matanya terpejam, tapi dia tetap diam)
Terus ku remas dadanya sampai terasa nafasnya mulai berat dan sedikit terengah-engah. Sesekali ku sentuh putingnya hingga membuatnya tak kuasa menahan desahan lagi dan "aahh.. Ahhh ohh" desahnya menikmati remasanku.
"Cupp" ku kecup lehernya yg masih tertutup jilbab. Desahan dati semakin keras karena tanganku yg tadinya meremas dari luar kini sudah meremasnya secara langsung. Aku singkap bajunya keatas dan kuremas2 sambil ku cubit2 putingnya.
Dat: aahh uhh oohh ahhh.. Dee. Aahh uhh cuppp (dati mengajakku berciuman dan langsung ku sambut mesra)

Aku menarik kaosnya lebih keatas, dati membantuku dan akhirnya bajunya lepas, ciuman kami terlepas sebentar namun dati segera berbalik menghadapku dan kami berciuman lagi.
Kali ini dia begitu agresif, ciumannya tak bisa ku tandingi, dadanya juga tak bisa ku remas karena dia memelukku erat.
Mungkin sekitar 5 menit lebih kami melakukan itu hingga akhirnya dia melepaskan ciuman dan kembali kami beradu pandang.

Aku berinisiatif merebahkan dia. Alhasil, aku melihat sesuatu yg sangat indah. Seorang cewek cantik yg masih mengenakan jilbab putihnya, namun kedua payudaranya bergoyang2 seirama dengan nafasnya yg cepat. Aku segera menyampirkan jilbabnya ke samping agar lebih leluasa memandangi dadanya, sengaja tidak kulepas karena... tau sendiri lah ;)

Pandanganku kemudian beralih kebawah, aku coba menarik celananya, dati hanya melenguh sedikit tetapi mengangkat pantatnya sehingga celana itu mudah dilepas.

Setelah ku lemparkan celana panjang itu ke lantai kamar, barulah sekarang ku liat sebuah pemandangan yg teramat indah, Dati telanjang bulat namun jilbabnya masih terpasang. Uhhh ngaceng maksimal;)


Second Move
Aku begitu bernafsu dengan pemandangan ini. Dadanya yg naik turun seirama nafas, dengan puting kecil berwarna coklat muda yg bagian tengahnya masih tenggelam, vaginanya yg ditumbuhi bulu2 halus, ditambah jilbabnya yg masih setia dikepalanya.
Ku lebarkan pahanya, lalu ku tindih dan ku cium bibirnya lagi.
"Ccuup sllrrpp" dia membalas dengan ganasnya. Ciumanku perlahan turun ke dagunya, lalu berhenti di lehernya yg masih tertutup jilbab. Ku singkap jilbabnya lalu ku cupang lehernya hingga ada tanda merah disana.
"Aahh ohh " desahnya sambil meremas rambutku.
Ciumanku kemudian turun ke dadanya, aku jilati benda kenyal yg sangat menarik perhatianku itu. Mulai dari yg kiri, lalu yg kanan, dan ku ulangi berkali2. Ketika aku menikmati sbelah kiri, yg kanan aku remas, sebaliknya ketika menikmati sebelah kanan, yg kiri ku remas. Dati mendesah2 semakin keras sambil mendorong kepalaku menekan dadanya.

Setelah puas dengan bulatan2 itu, aku mulai menyusu. Bibirku mencaplok putingnya sebelah kanan, kuhisap, kujilat, dan ku gigit kecil saking gemasnya. Terasa benda itu semakin keras.
"Aahh.. Aii ai ahh oh uhh ahh hmm ohh " desahnya seperti orang kesetanan. Aku benar2 terobsesi dengan benda itu. Akupun terus menikmati menyusu dengannya kiri dan kanan selama (mungkin) hampir satu jam:nenen:. Selama itu pula dati terus menerus mendesah dan melenguh menikmati perlakuanku.

Akupun melepaskan mulutku dari dadanya, namun tanganku masih aktif meremas2nya. Dati memegangi tanganku, matanya terpejam namun mulutnya tak henti2nya mendesah.
Pandanganku kembali ke selangkangannya, kulihat disana begitu basah dan banyak cairan yg kadang keluar (terlihat jelas karena posisinya yg mengangkang). Aku tertarik untuk mencicipinya, dengan perlahan aku tempelkan lidahku dibagian yg agak menonjol (apa ya namanya kurang tau:)). Aku putar2 lidahku disana sehingga dati menjepit kepalaku dengan kedua pahanya. Kemudian aku julurkan lidahku memasuki lubang V nya, "aahhh" teriaknya ketika pertama kali lidahku menyentuh bagian dalam kewanitaannya itu.
"Jadi begini ya anunya cewek" pikirku. Tercium aroma khas dari sana, ditambah rasa asin dan agak pahit dari cairan2 yg keluar, namun justru menambah nafsuku sehingga tanganku yg asyik meremas dada menjadi meremas lebih keras. Sebentar saja dati kelojotan dan menjepit kepalaku lebih keras, hingga disatu saat dia menjerit keras "uuhh aahhh ahhhhhhhh". Dia pun orgasme. Untung saja hujan masih deras, jadi tidak akan terdengar.
Beberapa kali cairan keluar menyemprot2 wajahku, untungnya aku sempat mengangkat kepalaku jadi gak kena deh:Peace:
Setelah orgasme, jepitannya melemah, aku bangkit kemudian mencium keningnya.
" cupp.. Aku sayang kamu Dat"
" hhh. Aku juga" sahutnya pelan.


Tak terasa waktu menunjukkan pukul 02 lewat, berarti telah cukup lama kami berhubungan. Kulihat Dati begitu kelelahan, dia langsung tertidur. Aku mengelap keringat ditubuhnya dengan menggunakan bajuku, saat itulah aku baru sadar bahwa juniorku masih bangun dan dalam kondisi siap tempur.




*to be continued



-------
mohon kritiknya suhu2 sekalian. Sekali lagi ini real story dan emang ane alami, tapi agak susah kalau "pure" real story. Jadi ane putusin buat kasih bumbu dengan referensi posting suhu2 senior di thread sebelah.
Karena itulah ane mohon kritik (kalau bisa saran) agar ane lebih mudah nulis kelanjutannya. Sekian dulu thanks:Peace:
Dati oh dati.. Pict suhu klo diperkenankan
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd