Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Big Slice of My Heart

Gw baru ngeh cerita ini ketika ada kata "amote", rupanya penulisnya cerita yg prnh gw baca dan jadi cerita fav gw(antara kamu, dia dan mereka).. sory om @aristo1974
 
Aku sengaja membentengi diriku dengan memberikan identitas istriku padanya,sesuatu yang gak akan pernah aku lakukan dalam keadaan konsultasi normal. Aku mulai merasa ini sudah agak diluar kewajaran, maka aku perlu bantuan istriku untuk membentengi aku.

“Kamu pasti bahagia ya sama istrimu, ndre” tanya marissa terdengar reflektif di telingaku.

“Iya banget” kataku menegaskan

Kemudian kami terdiam, gak sampai satu menit kemudian telepon marissa terputus.

“Am I just made someone broken?”


Aku sampai di kantor dan segera menuju meja kerjaku ketika ada notifikasi chat masuk. Nomor tak dikenal. Player gak akan pernah save nomer telepon obyeknya. Semua harus diingat di memori kepala.

“Kamu udah di kantor?”

“Udah mar..”

“Pulang jam berapa?”

“Jam 6 sore”

“Okey, jam 6 aku temenin kamu pulang”

“hehehehehe, gk sabar nih pengen pulang jadinya”

“delete chat ini ya… langsung!”

“Siap”

“Have a nice day”

“You too”

“Del chat!”

“Okey”

Aku kemudian delete chat yang baru saja kami lakukan. Hhhmmm.. ini koq semakin aneh sih.. kenapa juga aku harus del chat? Kan gak ada yang aneh dengan chat kami barusan. Hadeh…

Aku dial extension.

“Pak Seno, boleh ke ruangan saya?”

“Baik Pak”

“Makasih ya” segera kututup teleponku

“Misi pak andre..”

“Ya, mari duduk pak seno”

“Ada apa ya pak?”

“Pak Seno masih suka terima konsul psikologis dari klien?”

“Masih Pak. Saya kan passionnya di sana.. hehehehe”

“Mantab.. hehehe, kamu layani via telp juga?”

“Iya pak, kan saya sehari-hari kerja”

“Trus, berasa aneh gak sih?”

“Maksudnya, pak?”

“Berasa kayak orang pacaran gitu.. janjian telp jam berapa, trus waktu mereka konsul kita harus kabur dari istri..”

“Iya banget pak.. awalnya emang aneh. Tapi makin ke sini, istri juga ngerti koq. Ada yang konsul via telp ya pak?”

“Iya nih.. saya jadi berasa kayak selingkuh gitu”

“Hahahahahaha…. Jangan dibawa ke arah sana, pak. Nanti beneran jadian”

“Masih menyesuaikan diri sih…”

“Dari Pak Andre yang harus benar-benar bisa memisahkan.
Klo subyek lawan jenis sih… banyakan pada titik tertentu mereka akan falling love ya..
tapi kitanya yang harus tarik garis tegas buat diri kita sendiri”

“Kalau sama yang kayak gini, kan bingung narik garis tegasnya” kataku memperlihatkan PP marissa

“What!? Kalau sama yang kayak gini sih gak akan saya tarik garis pak hahahahaha”

“Dasar loe ya.. mupeng juga, gaya loe aja sok wise hahahahaha”

“Gw kan cowok juga boss… hahahahaha”

“Hahahahaha…”

…….

Agak aneh sih aku sama sekali nggak merasa bersalah pada tiara, mungkin karena aku blum terlalu jauh menjalin relasi dengan marissa. Tapi aku tahu, dibalik sikapnya yang mesra tampaknya tiara punya feeling ttg marissa atau siapapun itu. Feeling tiara yang kuat tentang aku selalu benar dan sudah beberapa kali terjadi.

Relasiku dengan marissa mulai berjalan dengan lebih intens, tiap perjalanan berangkat dan pulang kantor, marissa selalu call dan menemaniku 2 jam dalam perjalanan. Tiara udah gak ikut berangkat ke kantor karena sejak hamil anak pertama, tiara lebih memilih berkarir mendidik anak kami, paling hanya sesekali ngajar di salah satu sekolah kepribadian di kawasan sudirman.

Kamis malam, seperti biasa notif HPku berbunyi dalam perjalanan ke rumah.

“Hi ndre. Nanti malam jalan ke kota hujan?”

‘Nggak lah.. besok pagi aja mar.”

“Aku udah siapin kamar compliment buat kamu loh..”

“Hehehehe.. buat roni aja sayang. Aku room biasa aja”

“Roni dari awal juga udah aku kasih suite juga.. Kan dia customer lama...”

“Lah aku kan baru, kenapa dapet suite juga?”

“Koq nanya sih? Semua yang upgrade itu spesial case. Roni special case buat hotel aku, Kamu special case buat aku xixixixi”

“Oalah.. hahahahaha”

“Ndre.. aku kangen...”

Sepertinya benar apa yang dikatakan seno. Pada satu titik, subyek akan jatuh cinta pada psikolognya,
gak lain karena kami memang bisa memberikan pelepasan perasaan bahkan jalan keluar dari masalah mereka.
Tapi ini, bukannya terlalu dini ya..?

“Kan tiap hari ngobrol.. Masih kangen gitu?’

“Iya ndre.. Aku mau dipeluk..”

“Hehehehe... kamu lagi ada masalah?”

“Iya, masalahku aku kangen kamu, Nanti bobo bareng ya ndre..”

“Gak boleh tau…., bobo sama tamu hotel kamu sendiri? Itu kan tempat kerja kamu..”

“Ya gak di hotel bobonya, dirumah aku aja..”

“Nah… itu aku blom bisa, mar”

“Iya, aku tahu, aku juga gak serius sih ajakin kamu” ada nada defense dalam perkataannya.

“Glad hearing it, mar”

Kemudian obrolan kami berlanjut ke hal-hal seputar pekerjaan, account baru yang dia dapatkan, dan lain-lain.
Sempat terselip dugaan bahwa dia menggunakan tubuhnya sebaga sarana lobby,
tapi toh bukan urusanku juga, dan tidak mempengaruhi proses penyembuhannya, jadi tidak terlalu aku pikirkan.

Aku sampai rumah, seluruh pakaianku ud di packing oleh tiara,
bahkan baju yang akan akan aku pakai besok juga udah siap terstrika halus dan di gantung diluar lemari.

“Mending kamu berangkat malam ini pah.. Biar besok kamu segar. Bisa full power sampe malam.”

“Hhhmmm boleh juga sih.. Tapi aku istirahat dulu lah mah..”

“Aku mandiin yuks, pah.. Sekalian aku mau kasih bekal buat kamu nih.. xixixixi”

Kami ML dua ronde, sekali di kamar mandi dan beberapa menit kemudian di kamar.
Tiara selalu punya cara manis untuk jagain aku, sengaja dia minta dua ronde supaya aku gak jelalatan di luar hehehehe..
Hhhmmm i love the way she love me.

Melihat bagaimana tiara memperlakukan aku,
dari menyiapkan pakaianku sampai memberikan service dua kali sebelum aku berangkat,
membuatkan beneran gak tega untuk mengkhianati kepercayaannya.

Aku berangkat ke kota hujan tanpa memberitahukan ke marissa.

Sejam setelah aku di kamar hotel, bel pintu berbunyi..

“Room service”

“Ya bentar..”

Aku buka pintu dan marissa langsung masuk.
Udah off duty, pakaiannya jaket jeans gak terkancing, kaos rajutan ketat warna putih, menampakkan toketnya yang besar,
jeggling abu2 mempertontonkan lekuk tubuhmya yang ramping sempurna, sneaker putih,
rambutnya tergerai kekuningan, pulasan make up tipis dan senyumnya mengembang luar biasa cantik.

“Kamu gak berpikir klo aku gak bakal tau kan, ndre?” marissa langsung nyerocos begitu masuk kamarku

“Nggak, hehehehe”

“Trus kenapa gak ngomong?”

“Kasih surprise aja”

“Anakku di resepsionis kasih tau, aku udah di rumah.
Aku langsung cabut ke sini, abis kangen banget... Xixixixi” kata marissa sambil melepas sepatunya
kemudian masuk ke kamar dan naik tempat tidur.

“Ndre.. buka kaos kamu. Aku nggak mau bau parfum aku nempel. Nanti istrimu curiga.”

“Hahahaha dasar.. koq pengalaman sih?”

“Aku pengalaman diselingkuhin jadi tau yang kayak gini xixixixi”

“Okey..” kataku melepas tshirt ku.

“Nah gitu dong..”

Marissa kemudian bangun dari rebahnya duduk di pinggir tempat tidur dan memelukku.

“aku kangen banget, ndre…”

“Ndre, sini gantian kamu rebahan, aku mau tunjukkin sesuatu.”

Aku menurutinya rebah di kasur, dan marissa bangun dari duduknya,
sambil menghadap kepadaku marissa bergaya yang sensual, dia melepas jaket jeansnya,
ternyata kaus rajutannya tanpa lengan, menampakkan lengannya yang putih bersih sampai di ketiak.
Aku menahan nafas, ketiaknya mulus banget. Wanita ini benar-benar terawat.
Bekas jahitan di lengan tidak terlihat dari depan, karena ada dibagian lengan belakangnya.

“I wanna show you this…” katanya genit kemudian melepaskan kaus rajutannya,
memperlihatkan dua bukit besar putih bersih masih tersangga BH,
tapi tidak menutupi urat-urat merah dan kebiruan menerawang di buah dadanya.
Aku udah duga, ini lebih besar dari punya tiara.

Jantungku berdegup kencang, aku menelan ludah..
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd