Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Gairah di desa tepi hutan

Majuuuu terus..
Ternyata udah punya pacar..lha semoga si ani juga ada hati..
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
nunggu ah.. semoga cepet update
 
Update KEDUA

Sore itu seperti biasa aku bantu bantu mama di toko karena ada beberapa pembeli yang harus dilayani. TIba tiba kulihat ani muncul di depanku untuk membeli Gula pasir. Dengan sigap aku melayaninya dan memberikan belanjaan yang dia beli. Karena mamaku sedang sibuk melayani pelanggan lain, aku bisa bebas bicara dengan ani.
“An, nanti malam aku boleh main lagi gak ke rumahmu?” tanyaku.
“Boleh kok mas”. jawabnya sambil tersenyum.
“Assiik, ok nanti aku kesana ya”
“iya” jawabnya singkat.

Segera dia berlalu dari hadapanku dan kembali aku bersibuk ria dengan aktifitas berjualan di toko. Hari berganti malam, sehabis mandi segera aku meluncur ke rumah ani. Seperti kunjunganku pertama, hari ini di rumah ani terlihat sepi. Dia hanya terlihat sendiri menunggu di ruang tamu.

“Assalamualaikum”.
“Waalaikum salam”.
“Kok sepi an, pada kemana?” tanyaku.
“oh… Ibuku, sama bapak lagi ke rumah pakdhe ada keperluan” jawabnya.
“sendirian dong di rumah?” tanyaku.
“Gak kok, ada embah tapi kayaknya sudah tidur di kamar”.
“Oalah… kirain sendiri hehe, oh iya, ini kan malem minggu, gak papa nich aku main kesini. Ntar ada yang marah.”.
“Gak papa kok mas. Emang siapa yang marah hehe” jawabnya.
“ya cowokmu lah An, denger denger kamu sudah punya cowok kan”.

Ani hanya diam tidak menjawab tegas,
Tiba tiba hujan turun dengan derasnya, tak lama kemudian guntur menggelegar bersahut sahutan.
“Waduh kok malah hujan ya An”.
“Iya nich mas. Kasihan bapak sama ibu gimana pulangnya, jauh dari rumahnya pakdhe di desa sebelah. Mana lewat hutan lagi” kata ani dengan cemas.
“Sabar aja an, semoga saja hujannya gak lama. Kataku menenangkannya.

Lima belas menis berlalu, tidak ada tanda tanda hujan akan segera reda, hujan disertai angin yang turun dengan derasnya. Ada perasaan cemas bagaimana kalau tiba tiba listrik padam, karena biasanya di desaku dimana jaringan listriknya melewati hutan hutan jati rawan padam.

“An, Matikan saja TV nya, takut kena petir”
“Iya betul mas, petirnya kencang banget dari tadi”.

Ani segera mematikan TV di ruang keluarga, aku mengikutinya dari belakang, Tak berapa lama, listrik benar benar padam dengan tiba tiba.

“Mas, dimana?, aku takut mas.” ani memanggil namaku dengan cemas.
“Aku di belakangmu an”. jawabku,

Segera ani meraih tanganku, kugandeng tangannya, sambil meraba raba sekitar kuajak dia mencari tempat duduk. Setelah kutemukan tempat duduk, kuajak dia duduk di sebelahku.

“Duduk disini aja An,”kataku sambil tanganku merangkul pundaknya sebentar.
“Iya mas, aku takut mas, listrik kok lama banget sih nyalanya. Mana hujan gak reda reda lagi” katanya dengan cemas”.
“Sabar aja, kan ada aku disini. Sambil nunggu bapakmu datang”.

“An, aku boleh ngomong sesuatu tidak?”
“ngomong apa mas?”.
“An, sebenernya …….hmmm…. sebenernya aku suka sama kamu. Sejak melihat kamu sering belanja di toko mamaku, aku sering memperhatikanmu, dan berharap bisa berkenalan denganmu.”. kataku sambil memegang tangannya.

Walaupun suasana gelap, dan tidak dapat melihat wajahnya. Aku bertekat untuk mengutarakan rasa sukaku padanya. Ani hanya diam tidak menjawab. Aku tahu dia memang gadis desa yang lugu, tidak mudah baginya mengumbar perasaan. Aku tahu dia masih punya pacar, tapi aku tidak perduli.

“An, kamu tidak harus jawab sekarang kok, mantapkan hatimu dulu ya, aku sabar menunggu kok” kataku dengan bijak.

Ani masih terdiam, tapi aku dapat merasakan hangatnya genggaman tangannya pada gelapnya malam. Aku tidak ingin terburu buru dalam mengejarnya.

Tidak berapa lama hujan mulai reda, tapi listrik belum juga menyala. Kami masih saling menggenggam tangan tanpa banyak bicara.

Tiba tiba dia menyandarkan kepalanya di pundakku, segera kurangkul dia dengan hangat. Kukecup keningnya dari samping dengan pelan, di keheningan malam, dua jiwa menyatu dalam gelap. Aku tahu tak perlu menjawab pun, dia juga suka padaku. Betapa bahagianya aku malam ini. Gadis yang aku impikan telah menyerahkan hatinya padaku. Walaupun belum secara gamblang menerima cintaku.
Masih kupeluk dia dengan hangat, dan tiba tiba listrik pun menyala.

Kulihat wajahnya tersipu malu saat sadar kami saling berperlukan, segera kulepaskan pelukanku dan hanya memegang tanggannya.

Sayup sayup terdengar dari kejauhan sebuah sepeda motor Astrea Grand mendekat rumah ani, segera kulepaskan tangan ani. Ternyata bapak dan ibu ani sudah datang.

“Eh nak Hendy ada di sini, udah lama?” tanya ibu ani
“Sudah bu dari tadi” jawabku.
“Kok tidak dibuatin minum An?” kata Ibu Ani.
“Dari tadi listrik padam bu” jawab Ani segera.
“Oalah, yowis sana buatin minum An” perintah ibu ani
“Tidak usah bu, sudah malam saya mau pamit saja” jawabku segera sambil berdiri
“Monggo bu, Pareng..”
“Iya nak hendy, ati ati jalanan licin”.
“baik bu”Jawabku

“An, Aku pulang dulu ya”kataku kepada Ani.
“Iya mas hati hati”.

kulihat tatapannya yang sayu penuh arti. tatapannya yang selalu kuingat sebelum tidur.

Aku segera meninggalkan rumah Ani dan berjalan di kegelapan jalan desa, walaupun tidak terlalu jauh dari rumah, tapi karena habis hujan jalanan tampak sepi”.

Bersambung.

Note:
Sebagai gambaran, Setting waktu adalah sekitar tahun 97 an dimana belum ada gadget seperti sekarang, dan handpone masih menjadi barang mewah kala itu. jadi dalam cerita ini tidak ada chat seperti jaman sekarang, untuk ketemu ya harus datang ke rumah
 
Mantep mantep..
Beneran ini sia ani udah punya pacar..kok pacarnya ndak pernah apel ya? Apa ami dijodohin?
Jangan2 ani pacarnya rhoma..
:mami:
Makasih updatenya hu..
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd