Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Gratifikasi donat

Yth Para Agan sekalian

Maafkan ane ya seolah telah melupakan cerita ini. Ane terus berusaha menulis tapi kesibukan terus-terusan semakin banyak maafkan ane ya Para Agan. Ane akan terus berupaya menuliskan cerita ini hingga tamat mohon dukungan dari para Agan sekalian.

Hormat nubie

J R

Lanjutan ;

LANJUTAN

BAB 1

Febi tertidur lelap akibat pengaruh obat. Dokter Ilham telah memilihkan obat yang dapat membuatnya terlelap. Dokter Ilham tau persis istirahat merupakan pelindung terbaik bagi Febi. Apalagi yang bersangkutan sama sekali tidak mau bersentuhan lagi dengan yang namanya rumah sakit. Memaksa Febi adalah mustahil bagi Ilham. Hal tersebut sama saja seperti berusaha memindahkan gunung. Febi, mantan pacarnya, bukan hanya keras hati tapi juga sangat keras kepala.

Seorang korban kecelakaan, seperti Febi, seharusnya mendapat perawatan ekstra. Mulai dari organ luar hingga organ dalaM. Pemeriksaan organ dalam penting guna mengetahui kerusakan dalam yang bisa saja terjadi akibat benturan kencang terhadap tubuh. Dampak luka dalam begitu fatal hingga mengharuskan para korban kecelakaan wajib mendapat perawatan rontgen sampai MRI.

Mendengar sendiri cerita dari Febi, Dokter Ilham sangat mengkhawatirkan terjadinya benturan kepala. Febi menceritakan detik-detik yang dia ingat ketika kecelakaan terjadi, dan dalam ceritanya Ilham mendengar kepala Febi membentur aspal saat motornya oleng. Meski pun Febi mengenakan helm, tapi Ilham tetap khawatir. Itulah sebabnya dia memaksa Febi menjalani MRI. Tapi si Polwan cantik yang terus dipaksa tetap saja keukeuh dengan pendiriannya. Apa mau dikata?? Febi tetaplah Febi dengan segala sifat keras kepalanya.

Bagi Ilham hati Febi begitu keras mengalahkan kerasnya batu. Bila Febi sudah menetapkan sesuatu maka ia akan teguh pendirian. Saking teguhnya tak ada sesuatu pun yang dapat menggoyangnya. Mulai dari orang terdekat, para penjahat hingga instansinya bertugas sekali pun selalu kewalahan menghadapi karakter kerasnya. Tidak ada penghalang apa pun yang bisa menggoyang prinsip Febi.

Ilham mengingat benar karakter dominan mantan pacarnya. Bila ada orang bertanya kenapa hubungannya dengan Febi tidak berlanjut, Ilham selalu mengelak memberi tau alasan sebenarnya. Hanya Ilham sendiri yang tau bila kekeras kepalaan Febilah yang membuatnya tak dapat mempertahankan hubungan yang telah dibina.

Dulu Ilham pernah memiliki pacar Polwan lain. Berbeda dengan Febi pacarnya sebelumnya memang bukanlah seorang perwira. Pacar Ilham ketika itu hanyalah seorang polwan bintara dengan karakter lucu. Berbeda dengan Polwan lain yang serius, mantan Ilham sebelumnya sangatlah riang menghadapi kehidupan. Segala lika liku dunia ini dihadapi mantannya dengan santai dan ceria. Ilham suka tertawa sendiri, seperti sekarang, bila mengenang segala kelucuan dari sang mantan.

Entah mengapa saat dia tengah meracik obat buat Febi kenangan akan mantan Polwannya yang lain hadir menghampiri. Bubuk-bubuk obat yang berserakan di meja seolah menjadi butiran kenangan masa lalu Ilham bersama wanita-wanita yang pernah singgah di hatinya. Mengenang masa lalu begitu terasa berwarna warni. Ada bagian masa lalu yang terasa manis, sebagian justru terasa begitu pahit, tapi ada juga secuil bagian masa lalu yang paling Ilham paling suka mengenangnya yaitu ; kenangan yang menghadirkan tawa dalam dirinya.

Tawa ceria masa lalu sejenak bisa membantunya fokus meracik obat. Ilham perlu fokus karena obat yang disiapkannya adalah untuk Febi yang masih meninggalkan cinta mendalam di hati Ilham.

" Seandainya saja Febi bisa lebih lunak dalam memegang prinsip pasti dia telah menjadi istriku," batin Ilham

" BRRRRTTT.....BBRRRRTTTTT" bunyi ponsel tiba-tiba bergetar di samping tempat tidur Febi.

Lamunan Ilham seketika berhenti mendengar getaran ponsel. Dia segera bangkit menuju tempat tidur hendak mematikan ponsel. Ilham melirik sejenak ke arah layar ponsel yang terus berkedip-kedip.

" ANTI KORUPSI MEMANGGIL ," Ilham membaca nama penelpon kemudian bertindak cepat hendak mematikannya. Seandainya saja Febi tau siapa yang menelpon dia pasti.....

" TEEEEPPP," baru saja Ilham memikirkan sebuah kemungkinan, tangan Febi telah meremas tangannya.

" SSSLEEEEEPP," dengan sebuah gerakan tak tis ponsel telah berpindah tangan ke pemiliknya

" HALO..," Febi mengangkat telpon. Meski wajahnya masih begitu pucat ia memaksakan diri.

" Febi!," Ilham melotot melihat kelakuan sang mantan " kamu masih sakit!," Febi hanya menempelkan telunjuknya ke depan mulut sebagai isyarat agar Ilham diam.

Ilham hanya bisa tertegun sambil mengangkat bahunya. " DASAR KERAS KEPALA!," Ilham berlalu sambil mengeluarkan kalimat bernada keras. Dia keluar kamar dengan kesal kemudian melangkah menuju pintu ke luar. Ilham sudah lelah dengan kekerasan Febi. Masih belum kering rasanya air hujan yang menempel di bajunya ketika dia datang ke pintu apartemannya dalam keadaan nyaris pingsan, sekarang ... .

" Ah sudahlah, aku sudah lelah dengan Febi," kata Ilham dalam hati.

Sang dokter muda lalu mengambil jaketnya dan membuka pintu. Dia hendak keluar. Sebentar lagi Febi pasti bilang harus segera pergi karena panggilan tugas, sebelum itu terjadi, Ilham harus mendahuluinya. Emang hanya kamu Feb yang punya tugas! aku juga punya. Pasienku banyak. Mereka antri karena aku tidak ke RS karena ngejagain kamu. Tapi kamu.....

" Mas.....," suara Febi membuat Ilham menghentikan langkah sekaligus pergualatan batin yang tengah berkecamuk.

" Mas mau kemana???," Febi melangkah cepat hingga tiba tepat di depan Ilham " jangan tinggalin Febi Mas..."

Si Polwan cantik meringkukkan tubuhnya dalam pelukan Ilham. Untuk pertama kalinya Ilham merasa dihargai.

" Kamu...mau pergi kan??," kata sang dokter " panggilan tugas??? TUGAS???," sedikit dia lepas kontrol akibat akumulasi segala kekesalan masa lalu.

" Mas.... jangan bentak Febi Mas.....Febi masiihh sakkiitt,"

Ilham seketika sadar telah salah menduga. Lebih tepatnya Ilham telah berprasangka buruk terhadap wanita yang dicintainya. Sadar akan kekeliruannya Ilham membalas pelukan Febi dengan lebih hangat dari biasanya. Ketika dia mulai memeluk dengan hatinya, Ilham merasakan getaran dalam diri Febi. Si cantik tengah bergetar tubuhnya. Ilham mengangkat wajahnya agar bisa melihat apa yang sebenarnya terjadi.

" Hiiikk jangaaann...tinggalin Febi masss...," Ilham melihat butiran air mata menetes dari sepasang mata indah Febi. Untuk pertama kalinya Ilham melihat Febi menangis.

BAB 2

Tangan Sheila sudah tak bisa digerakkan. Para pria yang secara tiba-tiba menyergap kemudian membawanya ke tempat sepi lalu melucuti satu per satu baju yang dikenakannya telah berhasil mengunci seluruh tubuhnya. Total ada empat orang yang memegangi Sheila. Dua orang memegangi tangan sedang dua yang lain memegangi kaki Sheila dan merenggangkannya lebar-lebar.

Sheila sendiri sudah benar-benar pasrah terhadap apa yang akan terjadi. Kemeja putih beserta celana panjangnya telah berhasil dilepas oleh para laki-laki pemerkosa. Segala jeritan maupun rontaan Sheila tidak membuat mereka surut. Malahan segala rontaan Sheila semakin membuat mereka bergairah.

" TTTOOOLLOOONNGGG"

Sheila terus berusaha menjerit-jerit. Raungannya semakin menjadi karena seorang laki-laki sangar telah berdiri melepas celana tepat di atas tubuhnya. Sekilas Sheila bisa melihat wajah si laki-laki. Wajah yang Sheila lihat tidak lagi wajah manusia. Wajah itu telah berubah menjadi wajah binatang akibat nafsu syahwat dari pemiliknya. Sheila tidak pernah melihat wajah begitu buruk. Sebuah wajah yang penuh keinginan menyakiti orang lain.

" AAAAMMPUUNNN...AAAMMMPPPUUUNNN," Sheila meraung putus asa.

Laki-laki di atasnya begitu bebas sekarang dalam menjamah tubunya. Si pemerkosa tidak mempedulikan ratapan Sheila dan mulai asyik menari-narikan lidah di sekujur tubuh indahnya. Kepala Sheila menggeleng-geleng berusaha menolak tindak pemerkosaan yang sedang terjadi. Tangan maupun kakinya berusaha berontak namun tak bisa mencegah apa pun karena dipegangi.

Laki-laki diatasnya tampaknya merupakan pimpinan gank. Dia mendapat giliran pertama. Dari raut sangar lengkap dengan codetan luka di pipi pria ini cocok sebagai gambaran pemimpin gank. Dia begitu buas apalagi ketika berhadapan dengan tubuh segar Sheila. Tubuh Sheila memang masih begitu terawat. Wanita anggota anti korupsi ini memang doyan makan donat tapi dia juga selalu menyempatkan diri untuk berolahraga memebentuk badan.

Keindahan tubuhnya benar-benar membuat pimpinan gank lupa diri. Sekarang kedua tangan pria bercodet itu tengah merayap menuju bukit kembar Sheila yang menonjol dari balik balutan BH.

" AAAAAAAGGGGHHH," Sheila menjerit kala merasakan kedua payudaranya diremas kencang.

" Slllrruuppp...ssslllrruuppp," pimpinan gank benar-benar lupa diri. Bukan hanya tangannya yang telah mencengkram Sheila, lidahnya pun kini sibuk menari-nari di perut Sheila yang rata. Kepala Sheila semakin gusar mendapati tubuhnya mulai dijamah tiada henti oleh para laki-laki asing.

Dalam kondisi putus asa Sheila hanya bisa memejamkan mata. Butiran air mata tak terasa mengalir deras dari kedua matanya. Rangkaian teriakan maupun jeritannya sudah tak terdengar. Sheila hanya bisa mendengar sayup-sayup tawa kemenangan dari para pria bejat di sekelilingnya. Bunyi tawa itu semakin menjadi-jadi sampai dengan terdengar sebuah bunyi sabetan yang menyentuh pori-pori kulit.

Sheila yang semula menutup matanya, sampai harus memaksakan matanya untuk membuka guna mencari asal bunyi sabetan tersebut. Konon asal sebuah suara dapat terdengar di telinga karena pengaruh angin. Sebelumnya di telinga Sheila, angin hanya membawa satu nada ; suara para pria pemerkosa. Sekarang angin mengantarkan hawa lain. Sebuah hawa yang bersumber dari sabetan benda tajam berkecepatan tinggi yang siap melumat siapa saja.

" Ssssppppllaaaaatttttt"

" AAAAAAAAHHHH SAAAAKKKKIIITTT"

Jeritan seorang laki-laki anggota gank seketika menghentikan aksi para gerembolan pemerkosa. mereka begitu kaget dengan tumbangnya seorang anggota mereka berlumuran darah di tengah sebuah pesta nikmat yang tengah digelar. Raut kekagetan tak bisa disembunyikan bahkan oleh seorang pimpinan gank sekalipun. Dia yang semula hendak menuntaskan hajatnya harus cepat-cepat berdiri, kemudian berlari menuju sumber masalah. Sebagai seorang pimpinan komplotan kejahatan dia punya semua yang dibutuhkan untuk menjadi penjahat ; nyali dan senjata tajam.

Cepat dia hunus sebilah pisau tajam yang tersembunyi di balik celananya. Pisau itu begitu tajam dan telah banyak memakan korban. Tidak ada yang pernah berani menghadapi pisaunya. Bukan hanya karena ketajamannya tapi akibat nyalinya yang begitu besar. Laki-laki pimpinan gank ini tak pernah punya rasa takut.

Dalam sudut matanya yang baru saja dibakar birahi, pimpinan gank melihat sosok tiga orang pria. Berdasar pengalamannya dia mengincar sosok di tengah. Pria di hadapannya berdiri bagai jawara dengan sebilah golok di tangan. Siapa bajingan yang berani mengganggu pestaku ini, belum tau dia siapa aku.

" HHHHIIAAAAATTT"

Sebuah teriakan keras mengantarkan tenaga dengan daya ledak tinggi. Ledakan tenaga yang begitu eksplosive disalurkan melalui sebilah pisau. Siapa saja yang terkena tenaga sebesar ini pasti akan segera mati.

" TRRAAAAAAAANNNNGGG"

Bunyi benturan besi keras membuat kuping nyeri. Pisau tajam rupanya menemui sebilah besi lain dengan kekuatan tak kalah besar. Kedua energy berdaya ledak tinggi bertemu menghasilkan dentuman nada tak bermelodi.

" HHHHAA......," teriakan mulai terdengar " SPPLLLAAAAATTT," bunyi darah menyiprat

Pemandangan selanjutnya berlangsung begitu cepat. Pisau yang semula berada di tangan pemimpin gank langsung terjatuh menerima tolakan kuat dari pihak lawan. Senjata golok di tangan seorang ahli senjata tajam akan memiliki tenaga lebih kuat dari pisau. Golok yang telah berhasil menjatuhkan pisau kemudian mengayun lincah merobek lapisan kulit terluar milik sang pemimpin gank.

rasa sakit mulai dirasakan oleh pimpinan gank. Dia terjatuh langsung terduduk dlam kondisi perut terburai karena sabetan golok. Melihat darah mengucur deras seketika menghilangkan nyali yang semula begitu besar. Wajah semua korban yang pernah dilukainya dalam pertempuran antar gank tiba-tiba hadir dalam momen mengenaskannya.

" BRRRUUUUGGG"

Tak sanggup menahan nyeri si pemimpin gank pun roboh menyentuh tanah.

Para gerombolan lain yang melihat pimpinannya roboh seketika berhamburan berusaha menyelamatkan diri sendiri. tidak ada lagi kekompakan dalam kejahatan yang semula ditunjukkan. mereka semua sekarang berlarian seperti para pengecut tak bernyali.

" Ambilkan selimut di mobil!," si laki-laki bergolok menyuruh kepada dua orang pria disampingnya. kedua pria yang disuruh langsung berlarian ketika diberi perintah. Mereka kembali cepat membawa selimut. Laki-laki bergolok berjalan kea rah Sheila menyodorkan selimut dan menyelimutinya.

" Ayo nona manis!," kata si laki-laki sambil memeluk Sheila " mereka sudah pergi! kamu aman bersama kami"

Sheila yang baru saja lolos dari mulut buaya merasakan sangat bersyukur dengan pertolongan yang telah diterimanya. Dia menurut saja kemana dia dibawa oleh penolongnya. laki-laki ini membawa Sheila ke dalam mobilnya.
" Siapa nama Nona?? dimana tinggalnya?? nanti kami antar"

" Nnnaaamaa saaya Sheiilaa...saya tiinggal diiii....." Sheila menjawab dengan gemetar. Dia masih menimbang-nimbang untuk mengatakan identitasnya kepada laki-laki asing di hadapannya.

" Udah gak apa! Nona masih trauma," potong si laki-laki penolong " Nona tinggal di rumahku saja dulu! Nona aman bersama kami!"

Mobil mulai berjalan meninggalkan lokasi yang sangat traumatis buat Sheila.

" Bbbaaappaakk siiaaaappa???,"

" Kamu masih gemetaran!," jawab si penolong Sheila " minumlah ini dulu," diserahkan segelas air mineral kepada wanita manis yang hampir saja menjadi korban pemerkosaan.

" Terimaaa kassiihh bannyakk Pakk," Sheila masih gemetaran

" Gak usah panggil Pak! Panggil saja saya Om Juki! tidak ada orang sini yang tidak kenal nama Om"

BAB 3

Dion sang wartawan menyampaikan keluhan secara halus kepada penghunbungnya di lembaga anti korupsi. Dia menyampaikan komplain perihal kekerasan yang baru saja menimpanya. Baru sekarang dia mengeluh secara halus, biasanya dia akan berlagak sok-sokan seperti jagoan. Kali ini berbeda, Dion tau kesalahan terletak pada dirinya sendiri. Siapa suruh menerobos masuk ke dalam ruangan yang dijaga oleh aparat?? bukan hanya makian yang akhirnya diterima tapi juga kekerasan fisik. Rangkaian tendangan yang dia terima meninggalkan bekas retak tulang di beberapa bagian tubuh.

" Tapi jangan kasar begitu donk Bos Zul, saya kan cari nafkah," Dion memelas.

Pria yang ditelponnya memberi jawaban singkat.

" Iya saya mengerti pasti semuanya ditangung oleh anti korupsi, tapi saya tetap komplain dengan tindakan berlebihan aparat keamanan kemarin"

Dion mendengarkan jawaban panjang kali ini dari lawan bicaranya. Semua alasan baik dari segi hukum sampai ketidak sopanan Dion sendiri selaku wartawan dalam mencari berita dikemukakan oleh pria yang bertugas di anti korupsi.

" Pak ngomong-ngomong Febi dimana sih??" Lelah mendengarkan penjelasan bertele-tele Dion berusaha mengalihkan pembicaraan. " Ada dimana dia sekarang Pak??"

lawan bicaranya memberi jawaban yang kurang memuaskan. Dion tampak mengerutkan dahi karena kecewa.

" Telpon sempat diangkat?? tapi ditutup lagi?? kok bisa begitu sih Pak???"

Kembali lawan bicaranya memberi penjelasan panjang yang bertele-tele. Mungkin, pikir Dion, para aparat telah terbiasa bicara bertele-tele kala menghadapi wartawan.

" Gimana Pak??," Dion sedikit hilang kesabaran dengan panjangnya pembicaraan " Oo ada razia Polisi," lawan bicaranya memintanya menunggu karena tengah menghadapi razia.

Dion menunggu cukup lama. Dari percakapan yang didenger Dion mendengar Pria anti korupsi yang sedang ditelponnya menyembunyikan identitas aslinya di hadapan Polisi. Dari percakapan yang sama Dion juga mendengar peringatan Polisi kepada mereka untuk selalu berhati-hati ketika melintasi jalanan kabupaten di waktu malam.

" Halo Pak?? udah beres razianya?? jadi gimana Febi??," Dion kembali menerima penjelasan panjang yang seperti dia pikirkan sendiri terlalu bertele-tele " Pak?? PAAAKK APA YANG TERJADI??"

Tidak lama dari momen razia tadi, Dion mendengar lawan bicaranya bicara tentang kehadiran sejumlah pemuda bermotor di depan mereka. Dion mendadak tegang ketika percakapan mereka menjadi panic karena para pemuda itu mengeluarkan senjata api dan mengarahkannya kea rah mobil yang ditumpangi anggota anti korupsi.

" DDDDOOORRR....CCCCKKKIITTTTT....NNGGGIIINGGGG"

Dion tercengan. Putusnya hubungan telpon secara premature membuat Dion menjatuhkan ponsel yang semula digenggamnya.

BERSAMBUNG
 
:kopi::donat:
eh..sarapan dulu​

yaach:hua:
Donat..semoga kau baik-baik saja.
lolos dari kawanan Srigala
masuk istana Drakula..

Tim Anti Korupsi masuk perangkap
satu persatu tertangkap
dan disekap

dan, tinggalah Febbi sang Polwan
bersama wartawan siap melawan
duch..:sendirian:
Dion atau dr. Ilham ya..
ini akan jadi dilema dalam
hati Febby nanti.​
 
Terakhir diubah:
Udah apdet :baca:

Om JR.. itu kenapa Sheila ma Juki? :galak:
Ane gak terima klo sheila diapa apain ma juki:hua:

Btw Nice update om:jempol:
Thanks:beer:
 
Ceritanya ditunggu banget gan. Jangan2 Sheila mau di jadiin pelacur, kya diceritanya KBB "Demi Tugas"??

Ditunggu surprisenya gan
 
Wahh bang JR,, akhirnya rilis juga klanjutannyahhh ,,

:beer:

Si feby bakalan ditolongkah sm si dokter??
 
:kopi::donat:
eh..sarapan dulu​

yaach:hua:
Donat..semoga kau baik-baik saja.
lolos dari kawanan Srigala
masuk istana Drakula..

Tim Anti Korupsi masuk perangkap
satu persatu tertangkap
dan disekap

dan, tinggalah Febbi sang Polwan
bersama wartawan siap melawan
duch..:sendirian:
Dion atau dr. Ilham ya..
ini akan jadi dilema dalam
hati Febby nanti.​

terima kasih banyak Agan Mtroyes. komen dari Agan selalu buat ane senang. komennya sangat mendalami cerita dan memberi inspirasi. makasih banyak ya Gan.
 
Udah apdet :baca:

Om JR.. itu kenapa Sheila ma Juki? :galak:
Ane gak terima klo sheila diapa apain ma juki:hua:

Btw Nice update om:jempol:
Thanks:beer:

terima kasih Agan Moon Rider udah berkenan mampir. iya Gan Juki ini kan tokoh misterius antagonis misterius yang... he he mudah mudahan sabar ya nunggu kelanjutannya.
 
Ceritanya ditunggu banget gan. Jangan2 Sheila mau di jadiin pelacur, kya diceritanya KBB "Demi Tugas"??

Ditunggu surprisenya gan

terima kasih banyak Agan GEF udah berkenan mampir. Wah Agan referensinya bagus banget, " DEMI TUGAS" merupakan karya kolaborasinya Suhu Ninja Gaijin dengan Suhu Pimp Lord kalo tidak salah. karya itu " hardcore" abis top bangetlah karya Suhu berdua itu. moga moga Agan GEF berkenan menunggu lanjutan kisah ini ya.
 
Wahh bang JR,, akhirnya rilis juga klanjutannyahhh ,,

:beer:

Si feby bakalan ditolongkah sm si dokter??

terima kasih banyak Agan Badabik berkat dukungan Agan akhirnya ane up date. Febi sementara posisinya masih di luar medan pertempuran Gan. kecelakaan yang menimpanya membuatnya jauh dari situasi kritis di tempat penyidikan.
 
terima kasih banyak Agan Badabik berkat dukungan Agan akhirnya ane up date. Febi sementara posisinya masih di luar medan pertempuran Gan. kecelakaan yang menimpanya membuatnya jauh dari situasi kritis di tempat penyidikan.

Si Juki patut dicurigai,, :papi:

Sekalian nih om JR, ada typo dikit

"Dion sang wartawan menyampaikan keluhan secara
halus kepada penghunbungnyapenghunbungnya di lembaga anti korupsi"

"dan
mengarahkannya kea rah mobil yang ditumpangi
anggota anti korupsi"

:beer:
 
Si Juki patut dicurigai,, :papi:

Sekalian nih om JR, ada typo dikit

"Dion sang wartawan menyampaikan keluhan secara
halus kepada penghunbungnyapenghunbungnya di lembaga anti korupsi"

"dan
mengarahkannya kea rah mobil yang ditumpangi
anggota anti korupsi"

:beer:

terima kasih banyak Agan Badabik atas koreksinya
 
Salam Suhu JoRo... Sesudah :baca: dipojokan, ternyata alur cerita nya salah satu karya yang :jempol:an :beer:
 
setelah kebakaran
gwe nunggu datengnya hujan, bro
tks utk cerita yg imajinatif ini
 
Bimabet
John robert welcome back... Terima kasih atas dilanjutkany cerita "Gratifikasi donut"
Saya senang membacanya dan selalu menunggu updatenya
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd