Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Kupanggil dia TI

Status
Please reply by conversation.
Ayo Jon sikaaaat.... hajar terus jangan kasih kendor....
TI dah mulai puas sama kamu nih....
 
Update.


---- Kubersihkan sofa tersebut dengan menggunakan kain yang disiapkan olehnya. Ku basahkan kain itu terlebih dahulu, sebelum akhirnya ku arahkan ke sofa, dan me lapnya. Kulakukan 2x hingga tak lupa kuberikan wewangian. Agar tak lagi tercium aroma amis, di sekitaran sofa tersebut.----

---- Jam menunjukkan pukul 11.10. Tante Indah pun masih saja berkutat dengan wajan, dan peralatan memasaknya. Dibuatkannya 2 porsi pertama, untukku dan untuknya. Dan setelahnya, baru di buatkan sarapan untuk ke 3 anakny.----

---- Tante Indah pun selesai dengan masak-memasaknya, dia pun menyuruhku yang sedari tadi duduk menatap tubuhnya dan sedang membayangkan (apa kah ini semua mimpi?) itu untuk segera makan berdua.----

---- Aku tak mendengarkan ajakan dari Tante Indah tersebut. Hingga akhirnya aku di kagetkan dengan tepukan, dan belaian mesra dari sangkar baru si Joni (kontolku) ini.----

"#" Ciiiieee... (dia menepukku, sehingga membuat ku tersentak dari lamaunan ku).

"#" Lagi mikirin apa sih say?... Mikirin pacarnya ya??.... (Tanyanya, sembari mengelus-eluskan telapak tangannya ke pipiku).

"*" Hmmmm.... Lagi mikirin kammu aja taan... (Jawabku, sembari kupegang tangannya dan kucium dengan mesra).

"*" Aku jadi merasa bersalah dengan si om, dan juga entah kenapa aku jadi takuut....

"#" Takuut kenapa sih say??... Apa yang perlu di takutkan???... (Bisiknya di telingaku, sambil memeluk tubuhku dari belakang).

"#" Rasa bersalah kan selalu datangnya di akhir. Kalau di awal itu rasa nikmatnya yang gak ketulungan, yang sulit untuk dilupakan... (lanjutnya lagi).

"*" Aku takut kalau si om curiga, kalau Tante Indah sampai hamil lagi, apalagi tadi aku secara tak sengaja ketika aku berjalan ke kemari (ruang meja makan yang tak jauh dari dapur itu). Ku melihat adanya kalender yang tante punya (khusus untuk memprediksi masa subur, masa haidnya), kuamati bahwasanya tepat pada hari ini tante berada pada masa paling subur. (Kataku seraya menundukkan kepala).

"*" Tujuanku bercinta dengan tante itu hanya untuk memberikan sensasi tersendiri, yang belum pernah tante alami ketika bercinta dengan si Om. (Tujuan utamaku sebenarnya adalah untuk melihat reaksi yang akan di berikannya padaku. Jikalau ini berhasil, kelak Tante Indah akan ketagihan dengan si Joni [kontolku] ini).

"#" Sudahlah, tak usah kamu pikirkan mengenai hal itu. Biar ini menjadi urusan tante. (Sembari mencium mesra pipiku).

"*" Taaapiii Taaannn...

"#" Gak usah pakai tapi-tapi an. Di awal kamu menyetubuhi tante, sebenarnya Tante merasakan rasa bersalah dengan si Om karena sudah menyelingkuhinya.

"#" Akan tetapi, tante sendiri merasa manusia paling munafik sedunia. Ketika mulut Tante berkata tidak untuk menyelingkuhinya, tapi memek dan tubuh Tante Indah ini tak kuasa untuk menolak masuknya kontolmu ini sayaang. (Lanjutnya)

"#" Jujur, ini pertama kalinya Tante Indah merasakan bercinta seenak dan senikmat ini. Kamu buat Tante kelojotan menerima rangsangan-rangsangan yang kamu berikan. Tante juga menjadi yakin, seyakin-yakinnya kalau kamu ini bisa memberikan kepuasan itu. Jadinya rasa penyesalan Tante ini berubah menjadi rasa penasaran, ketagihan, dan tak ingin kehilangan kamu.

"*" Terimakasih ya tan... Sudah bisa meyakinkan Jono, jujur Jono juga baru kali ini juga merasakan hal yang berbeda ketika bercinta dengan Tante. Ada hal yang sangat sulit untuk diungkapkan. (Sambil ku arahkan tubuhnya menghadapku, dan kemudian kami saling tatap).

---- Keadan menjadi sunyi, tak lama kemudian Tante Indah memberanikan diri untuk menyosor mulutku. Di cium nya bibirku ini dengan mesra, dan kami pun kembali saling memagut untuk kesekian kalinya. Inilah yang membuat ku semakin sayang dengan dirinya.----

---- Remasan-remasan pun kuberikan, peluntiran-peluntiran halus pada putingnya pun ku lancarkan. Tak terasa ketika sedang asyiknya kami bercumbu, lengan tangan Tante Indah menyenggol sendok dan garpu yang berada di atas piring hingga terjatuh ke lantai. Hingga membuat kami kaget. Dan menghentikan aktifitas kami berdua.----

"#" Yuk ah, di makan masakan buatan Tante ini. (Mengajak Jono untuk segera memakan masakan yang telah dibuatnya spesial untukku).

"#" Ntar selesai makan, terserah mau kamu apakan tubuh Tante ini. Tante sudah tidak mampu lagi untuk menolaknya. Tante ikhlas berikan seluruh bagian tubuh Tante ini untuk kamu nikmati. (Sambil mendekap kepalaku, yang tertanam di kedua payudaranya yang menggelantung itu).

---- Dan akhirnya, kami berdua pun melanjutkan untuk memakan masakan yang telah dibuatnya.----



Bersambung...

Mohon maaf suhu, untuk update ny kali ini tidak seberapa panjang. Dikarenakan akan adanya update selanjutnya yang tak kalah lebih Hotnya lagi.

:ampun::ampun::ampun:
 
Sepertinya update yg pendek ini pemanasan .. seperti halnya makan bedua ini juga bekal untuk perkimpoiiiaan yg lebih liar tanpa Ada lagi rasa bersalah Dan penyesalan ..
.
Tapi yg bikin penasaran tetep anak gadisnya si tante yg Tigaaaa .. hahaha
 
Update selanjutnya, sesuai janji saya tadi... Semoga sesepuh forum ikutan menikmatinya juga.


---- Dan akhirnya, kami berdua pun melanjutkan untuk memakan masakan yang telah dibuatnya.----

---- Begitu nikmatnya masakan Tante Indah, hingga ku melupakan semua rasa keraguanku, dan berubah menjadi keyakinan yang tak mungkin terbantahkan lagi. Kuyakin kini, dia telah benar-benar berhasil kutaklukan.----

---- Sembari melahap sesuap demi sesuap nasi (terkadang, dengan manja kuminta Tante Indah menyuapiku). Ku bertanya beberapa hal.----

"*" Aku kagum deh sama tante...

"#" Kagum kenapaaaa??? (Tanyanya penasaran).

"*" Sebelum aku jawab pertanyaan Tante, aku mau tanya. Awal mula Tante kenal dengan si Om itu bagaimana sih ceritanya???

"#" Awal mula, Tante kenal dengan si Om itu seperti apa??? Sampai akhirnya Tante memutuskan untuk menikah, dan bertahan sampai saat ini... (Tanyaku lagi).

"#" Uhuuukkkk... Uhuuukkk... Uhuuukkk... huuukkk... (Tante tersedak, manakala ku menanyakan hal tersebut).

---- Diambilnya air mineral yang slalu tersedia di atas mejanya, dan dia pun membuka tutup botol minum tersebut, lalu meminumnya. Dan melanjutkan pembicaraannya.----

"#" Aaaahhhh.... (Setelah dirasanya nasi yang tadi sempat sedikit tersangkut di kerongkongannya mulai turun menuju kelambung nya).

"#" Jadi beginiiii..... Tante itu dulunya di paksa menikah oleh ke 2 orang tua Tante, setelah Tante lulus sekolah. Tante juga sudah di jodohkan dengan si Om semenjak Tante memasuki kelas 3 SMA.

"#" Padahal saat itu, Tante Indah sudah memiliki pacar lhooo.... hhhihihi... (Dengan penuh kebanggaan dia curhat padaku).

"*" Waaaah... Ternyata "PlayGirl" juga ya kamu taaaan.... (ejekku).

"*" Jangan-jangan, Tante sudah gak perawan lagi. Sebelum kenal dengan si Om, karena kalau di lihat dari beringasnya perlakuan Tante Indah padaku. Rasanya hampir mungkin, kalau Tante ini menikah dengan si Om dalam kondisi masih perawan ting-ting. Hahhaha (Ejeekkuu... Aku sih sebenarnya yakin jikalau Tante Indah ini sebenarnya menikah dengan si Om dalam kondisi perawan. Terbukti, pada saat ku jilati memeknya. Pada saat dia kupaksa untuk mengulum kontol ku, dia sangat ragu. Dan berusaha untuk menolaknya).

---- Percakapan tersebut tetap dilanjutkan pada saat kami sedang makan.----

"#" Eeeeehhhhh.... Eeeenaaaaakkk.... aaaajjaaaaaahh... Sooorriii.... laaahh... yaaaawww..... Taaanteee... iiiniiii... Duluuunyaaaa.... Aliiiimmm baaangeeett lhoooo... Tante dulu sering sekali memakai hijab, kemanapun Tante pergi. (Dengan ke dua tanggan digenggamkan dan di tekuknya di bagian pinggang. Konon orang sering bilang "Tolak Pinggang").

"#" Keperawanan Tante tetap di renggut oleh si Om kok (Suami Tante Indah). Meskipun dulu Tante sempat punya pacar yang jauh lebih ganteng dibandingkan si Om. Buktinya, selaput dara Tante sempat robek dibuatnya meskipun si Om gak pernah kuat untuk menahan lebih lama. Lain halnya denganmu (sembari melemparkan senyum manisnya padaku).

"*" Haaalaaahhh.... bohoonggg baangeeett sih taaan... Masa iya pacaran, suka sama suka kok gak pernah ngapa-ngapain???

"#" Ihhh, seriusan ih... (Sembari menendangkan kakiknya, dan jari-jarinya mengenai ke dua Biji Peler ku). Dibilangin gak percaayan, orang dulu itu yaahh... Kalau melihat wanita memakai jilbab, udah dianggapnya sangat suci sekali. Dan juga cowo takkan berani ngegodain wanita tersebut, lain halnya dengan sekarang. Yang sering Tante lihat di film-film bokep, istilah jiilboober's, dll yang sering Tante lihat di website-website porno... (Jawabnya panjang lebar).

"*" Aaaahhhhh, tetep ajaaaah (Jeritku refleks). Jonoooo tak percaya... (sembari mengelus-elus alus kedua biji zakarnya tersebut.

"#" Eeetdaaahh nih anak yah di kasih tau, ndableg banget. Gak percayaaaan... Ya paling mentok sih cuman cipokan (kissing), dan juga grepeh-grepeh (raba-raba) tetek Tante doang. Selebihnya dia takut, dan Tante pun juga tidak mengijinkannya... (Wajah mukanya pun mendadak merah padam, ketika terucap sebuah pengakuan yang tak di sengaja keluar begitu saja).

"*" Bhhahahahhaha.... Tuuuuhkaaann... Apa kata kubilang tadiii???... Pantesan aja, sewaktu kumencium Tante kok sudah sangat lihai sekali. Bak perek (lonte) yang ada di pinggir jalan di mlam hari. (Ejekku semakin menjadi-jadi). (NB: Maaf, tiada maksud menyinggung, ataupun merendahkan pekerjaan seseorang).

"#" Iiiihhhhsss... Kaaamuuuhhh yaaa.... Jaaahaaat baaangeeettt..... Masa iya kamu samakan Tante sama Lonte bayaran di pinggir jalan??? (Tangannya mencubit tanganku dengan kasar). (NB : Maaf, tiada maksud untuk menyinggung, ataupun merendahkan pekerjaan seseorang).

"*" Aaaauuuuhhhh... Ssshhhh.... Saakiit taaauu taaannn... (Jeritku).

"#" Biarin. Siapa suruh, nyama-nyamain orang. :p

"#" Dah ah, Tante mau lanjut masak. Sambil menyiapkan makan siang untuk anak-anak Tante. (Dia melihat, ketika piringnya dan piringku pun sudah lagi tak bersisa sedikit pun makanan di atasnya).

---- Tante Indah pun melangkahkan kakinya kedapur. Kuperhatikan setiap langkah kakinya, bergelak-gelonya langkahnya. Seolah menggodaku untuk menyetubuhinya lagi. Secara otomatis, kontolku pun langsung bangun.----

---- Kulihat jam tepat menunjukkan pukul 11.35. Berarti masih tersisa 1 jam 25 menit lagi sebelum anak-anaknya kembali, dan sebelum ku bertemu dengan klien ku (batinku).----

---- Kembali kuamati kegiatannya memasak, mulai dari mengupas bawang, menguleknya, hingga aktifitasnya di penggorengan. Semakin kuperhatikan geal-geol ke dua bongkahan pantatnya itu, semakin tegak dan kerasnya kontolku ini.----

---- Akhirnya, kuputuskan untuk melangkahkan kedua kakiku menuju ke arah Tante Indah. Tante Indah tak menyadari kehadiranku, ku siapkan kontolku sejajar dengan posisi lubang memeknya. Tanganku pun kupersiapkan untuk langsung memegang pinggulnya (antisipasi ketika dia kaget, sehingga dia tak terjatuh).----

---- Kuhentakkan kontolku dengan sekali sentak, sebelumnya sempat membentur lubang anusnya (sembari ku pegang langsung pinggangnya). Dan benar dugaanku, Tante Indah kaget, dan hampir terjatuh ke lantai.----

"#" Aaaauuuuhhh.... Aaahhhh.... (Jeritnya kaget, dalam posisi dirinya yang belum siap menerima kehadiran kontolku di dalam memeknya).

"*" Ehhhmmm..... Aaaahhhhhh.... Raaapeeet... Baaaangeeeeettt taaaaaaannnn... Memeeeekkkk... miiiliiikmuuu iniiii... (Sungguh ketagihan ku dibuatnya).

"#" Naaaannntiiii... Aaaahhh.... Duuuuluuuu.... Ooohhhhh... Pleaseee.... Sssshhhhhh... Stoooppp.... Eeehhhhmmm... (Racaunya).

"#" Pleeeasseeeee... Ooohhhhh... Sssstooopppp... Jhooooonnn.... Mmmhhhhmm.... (Kedua tangannya menggenggam tanganku untuk menghentikan aksinya).

---- Aku pun menghentikan goyangan-goyanganku pada memeknya, tapi dengan catatan tak sampai kucabut. Ku biarkan kontolku berada di dalam memeknya sembari kupegang pinggangnya. Kubiarkan Tante Indah melanjutkan aktifitasnya memasak, tak jarang dia melenguh, karena baru kali ini pula dia memasak sambil di kobel-kobel memeknya dengan kontol nya si Jono.----



Bersambung dulu ya suhu.

A
ne mohon maaf.

:ampun::ampun::ampun:
 
Mohon maaf, ane potong dulu. Soalny lagi gak konsen. Barusan dapat info, ayahanda dari temen ane yang kebetulan tetangga komplek meninggal dunia tadi siang. Dari pada ini tulisan hilang / kehapus, mending ane posting dulu segini.

Sekali lagi, ane mohon maaf.

:ampun::ampun::ampun:
 
Mohon maaf, ane potong dulu. Soalny lagi gak konsen. Barusan dapat info, ayahanda dari temen ane yang kebetulan tetangga komplek meninggal dunia tadi siang. Dari pada ini tulisan hilang / kehapus, mending ane posting dulu segini.

Sekali lagi, ane mohon maaf.

:ampun::ampun::ampun:
Sip om TK...turut duka cita buat ayahnda om TK..
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd