Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Lonely Adventure Story 4 - NEXT GENERATION

Bimabet
Maraton bacanya dari awal dan akhirnya muncul yg bru dengan cerita yg baru.



Ane tunggu terooosss suhu
Semngat
 
Lanjut suhu.....yg di treadh sebelah dah jauh banget critanya.....sampe korban penyerangan dah di tangani dokter
 
Selamat sore untuk Momod, Sub mod, pertapa, pendekar, guru besar, master, senpai, maha guru, ahli cerita, sesepuh, senior, guru suhu, senpai, tukang, addict, holic, lover, dan para suhu yang terhormat.

Semoga tetap bahagia, sukses dalam segala hal.

Izinkan nubie hijau dan merah kuncup ini, hari ini melanjutkan cerita nubie. Ditengah kesibukan, nubie ingin tetap konsisten bercerita. Dan wajib Tamat.

Cerita fiksi ndeso ini masih sangat jauh dari sekedar lumayan, apalagi di bandingkan dengan para senior dan ahli cerita di forum tercinta ini.

Dari itu, nubie sangat berharap di kasih kritik dan saran atas cerita ndeso ini.

Semoga suhu semua sedikit bisa terhibur.

Selamat sore

Salam semprot ..
 
Mulustrasi


Anna Julia Restiana



Ayu Astuti



Ressort di Anyer



PLTU BANTEN 2



Mitsubishi Strada double Cabin





Sebelumnya.....


"Van, Put.. biasanya tiap ada kegiatan pengiriman batubara gini, akan banyak juga orang-orang luar di perbantukan disini. Akan dikoordinir sama yang nama nya Pablu. Seorang preman penguasa daerah sini. Dia itu tangan kanan mat Rojak. Biasa lah ngaku nya putra daerah minta proyek atau kerjaan. Tapi kalau di suruh beneran kerja gak mau. Mau nya kerja enak dapat duit. Kita pake tenaga luar yang sungguhan mau kerja di rusuhin ama dia orang. Ya biar tenang, kita terima juga tapi dia harus ikut aturan kita. Tapi memang dasar jiwa nya udah preman yah tetap aja petantang-petenteng seakan ini milik dia. Menurut saya hampir gitu semua daerah. Orang asli situ tersingkir ama pendatang. Pendatang umumnya serius dan nekat kerja buat makan, orang asli nya malah malas-malasan anggap masih punya wilayah. Habis lah.."

"Hmmh.. berarti nanti ada preman ya mas. Siapa lagi mas biasanya..?"

"Baju coklat, sama katanya ada beberapa orang dari pemilik batubara ini. Mereka ngawal dari awal. Biasanya 10 orang bersenjata lengkap tapi baju preman. Dan Pablu cs hanya bongkar saja habis itu di suruh keluar wilayah setelah dibayar. Setelah keluar, baru stuffing lagi. Mobil yang bawa barang akan datang setelah Pablu keluar."

"Kita berkepentingan menggagal kan stuffing nya mas. Menangkap orang nya dan mengamankan barang bukti. Kami bertugas mengambil 3 orang itu.."

"Oke Van.. aku tau. Ini akan jadi operasi mandiri kalian yang pertama. Aku dan Suryo akan back up kalian."


"Ya mas.. soalnya ini selain masalah kriminal juga masalah..."

"Harga diri..."
Edwin memotong..

"Iya mas.. harga diri saya dan Putra, harga diri keluarga dan harga diri kesatuan. Kita gak akan kembali tanpa tiga orang itu. Hidup atau mati.. Dia yang hidup atau kami yang hidup. Hanya itu pilihannya.."

"Oke, menurut kamu jadi gimana ?"


"Kalau gini bisa gak mas? Biarkan mereka loading atau bongkar barang, setelah clear kita serbu. Aku dan Putra akan kejar target ku. Yudhi Pratomo, Ivan Venkov Prastawan dan Anna Julia Restiani. Mereka pasti ada. Plus satu orang perempuan yang aku gak kenal. Mas dan pak Suryo menghadapi para penjaga. Kakek saiman bisa menjaga keadaan. Yudhi, Ivan dan Anna harus aku dan Putra yang hadapin. Kalau polisi, preman dan pengawal nya kita habisi sama-sama."

"Boleh izin bicara nak? Aku minta maaf beraniin diri bicara.."

"Ya kek.. gak apa-apa.."

"Kakek mau bantu Stevan dan Putra juga
nak Edwin. Kakek siap di perintah apapun, juga kakek siap kerahin anak buah kakek. Mumpung masih siang mereka siap jalan.."

"Nggak kek.. nggak. Kita menghindari pertempuran terbuka. Aku hanya perlu tiga orang itu. Bukannya takut kalo harus terbuka hanya kita menghindari korban kek."

"Oh.. kakek ikut saja kalau gitu."


Karena lokasi ruangan Edwin ada di bagian belakang dalam gedung kantor, jarang orang lalu lalang di sekitar situ. Hari telah menjelang sore.

"Mas.. kita bagi dua kelompok aja ya mas. Aku dan Putra menyerang masuk, mas, pak Suryo dan kakek menghalau para penjaga dan yang mencoba melawan. Kita langsung kejutkan mereka. Dan hancurkan tanpa ampun.. "

Diam sejenak

"Lalu mas bisa gak menutup jalan keluar masuk saat operasi ini. Agar bantuan mereka dari luar dan yang di dalam hendak lari pun sudah tak bisa lagi."

"Bisa.. Suryo akan menyiapkan nya.. kita sergap saat jeda antara selesai loading dan belum mulai stuffing."

"Ya betul mas. Nanti ada jeda istirahat?"

"Ada Van."

"Oke kita petik satu-satu penjaga saat istirahat.."





Lanjutannya ya gan...


Edwin, Stevan, Putra dan Kakek Saiman terdiam. Hari mulai menjelang sore.

"Sementara kalian istirahat saja dulu di dalam. Alat-alat kalian udah dibawa..?"

"Siap... Udah mas... Kita kumpul lagi habis Maghrib ya mas.. "

"Siap.. nanti Joko juga di panggil??"

"Ya mas. Kita rapat strategi teriakhir..
"


Stevan, Putra dan Kakek Saiman masuk ke dalam ruangan Edwin. Terdapat dua kamar di dalam. Tidak besar tapi bisa memuat 3 - 4 orang.

Kakek Saiman menempati kamar belakang. Selama ini sang kakek yang selalu pegang kendali dalam setiap operasi yang ia laksanakan dengan anak buah nya, saat ini dia melihat sendiri, bocah hijau yang memang seumuran cucu nya itu sudah ambil peran suatu operasi besar.

Setelah sholat Maghrib, ada 5 orang berkumpul di ruangan dalam itu.

Stevan, Putra, Kek Saiman, Edwin dan Joko.

"Makasih banyak semua udah kumpul. Ini saya merasa sangat terhormat berada disini dengan para senior dan tetua yang aku hormati. Ini adalah operasi mandiri saya yang pertama bersama saudara saya Putra. Kami harus menghadapi operasi pertama ini di saat kami masih hijau adalah karena terpaksa. Aku dan Stevan di fitnah oleh orang yang akan ada di operasi kita kali ini. Mereka membunuh mantan dirjen perdagangan hubungan luar negri yang sudah di dakwa bersalah menggelapkan uang negara 600M lebih. Mantan dirjen sempat buron dua tahun sampai akhirnya di temukan telah di bunuh di persembunyian nya di satu rumah di wilayah pondok infah.."

Diam sejenak

"Tapi yang lebih membuat kami terhina adalah mereka sukses membuat aku dan Putra menjadi tersangka pembunuhan atas seorang ibu dan seorang staff kementrian perdagangan. Kami di fitnah mereka dengan menyamar sebagai kami. Kenapa mereka bisa sebab ternyata mereka telah memata-matai rumah kami. Mungkin bukan dalam waktu singkat. Papa dan mama juga merasa kecolongan. Jadi saat ini aku dan Putra di tugaskan membawa orang yang memfitnah kami dan menyeret nya ke kantor polisi sebagai bukti juga kami bukanlah pelakunya. Jika tidak, polisi tetap menyangka kami yang melakukan. Memang akan dilakukan test DNA dan forensik, tapi sampai saat ini belum bisa membuktikan apapun. Kami bisa keluar dari tahanan pun karena ada om kami yang menjamin dengan beliau menggantikan kami di dalam. Itu yang membuat tugas kami makin berat. Tapi.. apapun itu.. malam ini tiga orang pelaku itu harus kami lumpuhkan. Resiko nya akan kami ambil. Kami gagal dan tewas atau berhasil dan hidup. Hanya itu pilihan nya..."

"Saat ini kita akan membagi tugas. Aku dan Putra akan menggasak tiga orang yaitu Yudhi Pratomo, Ivan Venkov dan Anna Julia. Mereka target kami. Saat yang sama, pasti ada para penjaga dan pelaku lainnya yang mungkin jadi sekutu mereka. Itu yang kami belum paham. Tapi yang saya ingin pastikan adalah bahwa daerah ini steril dari pekerja kah mas? Yang akan membuat kita harus menghindari korban dari orang sipil biasa.."

"Ya Van.. kalau saat operasi bongkar dan muat batu bara, pekerja PLTA tidak di libatkan. Ini murni dilakukan oleh team nya Pablu atau orang-orang luar sebagai pemilik dari batu bara itu.."

"Baik mas.. kita akan mulai dengan mematahkan dulu para penjaga saat mereka telah mulai stuffing. Aku akan langsung menyerbu ke Yudhi, saat itu pasti Ivan akan membantu. Biar kan aku akan hajar sekalian, Putra bisa mematahkan dulu Anna supaya tidak ada yang mengganggu. Anna itu punya ilmu sirep dia. Putra kekuatan nya aku tau cukup memecahkan dan menerobos benteng sirep nya. Setelah Anna habis Putra bisa membantu saya. Kalau mas Edwin, mas Joko menghadapi para pengawal dan pembantu nya. Kakek Saiman juga bisa membantu mengamankan kami ya kek.."

"Iya cu.. Kakek siap.. ini baru Kakek jelas semua. Kakek merasa tersanjung bergabung dengan para bapak-bapak ini semua. Kakek janji, setelah ini selesai, Kakek akan ikut menjaga keamanan daerah asal Kakek ini. Ini ternyata sudah sangat membuat Kakek sedih. Daerah Kakek telah di buat menjadi ajang kriminal dan merugikan bangsa sendiri. Kakek tidak akan mundur se mili pun terhadap para penjahat ini. Sisa hidup Kakek akan Kakek serahkan kalau mereka menerobos penjagaan Kakek. Tidak perlu Stevan dan Putra juga bapak ragu. Saya akan mengambil bagian ini. Sudah terlalu lama saya menjadi pembuat kesulitan pada masyarakat, saat nya saya membuat sedikit kebaikan. Percayakan pada Kakek.."

jelas Kakek Saiman ber api-api dan sungguh. Membuat semua yang di ruangan itu pun terbakar jiwa dan hati nurani nya.

"Kek.. sebelum kita mulai, izinkan aku berdua sama Kakek yah.."

kata Putra

"Hanya kita berdua cu..?"

"Kita berdua.. aku dan Kakek.."

"Baiklah, Kakek akan ikut Putra.."


"Baik.. ada pertanyaan..?"

"Nggak ada.. jelas sekali.."

jawab Edwin

"Ya siap, di mengerti..."

jawab Joko

"Baiklah.. aku cukup kan rapat ini. Selanjutnya, biar kita konsentrasi. Persiapkan senjata kita, kita menjaga kemungkinan terjelek jika harus menggunakan senjata tajam atau senjata api..."

"Siap... "


Akhirnya rapat selesai.


Stevan, Putra dan Kakek kembali bersiap dan tetap di dalam ruangan.

Putra dan Kakek Saiman masuk dalam kamar itu. Mereka melakukan sesuatu yang seperti nya penting.


~~~©©©~~~

Sementara itu di ressort yang ada di Anyer beberapa jam sebelumnya..

Setelah Ivan dan Anna meninggalkan kamar menuju ke front desk, Ivan sempat sedikit menaruh curiga pada seorang lelaki tua yang tertidur di kursi depan kamar sebelah kamarnya. Naluri nya memaksa nya ingin memastikan.

Sesaat setelah berbelok ke lorong, ia berhenti sejenak dan tiba-tiba balik badan dan mundur lalu melihat lagi ke arah kamar nya. Tampak olehnya si lelaki tua tetap tertidur tanpa merubah posisi sedikit pun. Baru hatinya lega.

"Ada apa Ivan.."

tanya Anna

"Tidak, aku hanya curiga sama lelaki tua di depan kamar sebelah itu."

"Kamu terlalu curiga.. masa Kakek tua peot gitu kamu curiga in.. jalan aja udah gak lurus kaya nya.."

"Iya tau.. tapi memastikan aja sih.."

"Yuk cepetan, kita udah di tunggu si Yudhi ama si Ayu..."

"Ya udah ayo.."


Merek melanjutkan perjalanan menuju front desk. Setelah bertanya pada bagian informasi, diketahui bahwa kolam renang ada di arah yang berlawanan dari front desk itu. Lalu mereka pergi dan menuju tempat yang di arahkan.

Tak lama mereka telah sampai di daerah kolam renang yang ada juga semacam water boom mini nya.

Saat itu yang berhubung pertengahan Minggu, pengunjung yang bermain di kawasan itu tidak banyak hanya beberapa orang dan tersebar di beberapa bagian yang terpisah.

Di kawasan itu ada terdapat juga semacam bukit buatan yang di tumbuhi pohon besar. Dan ada di bangun wahana flying fox disana dari atas bukit kecil itu meluncur turun ke arah sisi kolam renang besar. Dan jalan naik ke arah bukit kecil itu melalui jalan setapak yang sudah di cor. Dan kiri kanan nya di tumbuhi tanaman bunga yang cukup lebat setinggi perut orang dewasa. Di puncak bukit itu pun terdapat juga puncak dari spiral air yang memutar ke bawah ke arah kolam dangkal di bawah. Di puncak itu ada sebuah kamar bilas atau toilet yang biasa di pergunakan untuk ganti baju dan sejenis nya.

Saat ini yang main spiral dan seluncur raksasa itu tidak ada. Selain karena masih siang dan panas, pengunjung pun sedang sepi.

Ivan dan Anna menuju ke arah kamar bilas di puncak bukit kecil itu. Mereka melihat kiri kanan, setelah dirasa sepi dan aman, ke dua nya masuk ke sisi kamar lelaki.

"Yud.. kamu di dalam.."

tegur Ivan

Eeuuhh.. eegghh.. oohh... eehhssshh...

Terdengar suara erangan dari dalam kamar.

Saat mereka masuk.. terlihat sepasang manusia sedang berpacu penuh nafsu sambil bergaya doggy. Yudhi dan Ayu sedang bersetubuh penuh nafsu dengan tubuh telanjang bulat.

Kepala Ayu terlempar ke kanan ke kiri mengikuti gerakan tubuh nya yang di sodok maju mundur oleh Yudhi. Matanya terpejam rapat. Sementara itu di selangkangan nya nampak batang hitam Yudhi berkilat keluar masuk lobang vagina Ayu..

Yudhi yang melihat kedatangan Ivan dan Anna hanya tersenyum tipis. Seakan ingin menunjukkan keperkasaan nya dalam menggagahi Ayu.

Ohhggh.. oohh.. oosshh.. iihhh....

Plok... Plokk... Plokk.. plokk.. plokk..


Baradu nya dua selangkangan itu terdengar dan sangat menggairahkan.

Baju renang Ayu sudah melorot ke pinggang. Dada nya yang ranum terbuka lebar menggantung dan berayun mengikuti gerakan badannya akibat di sodok Yudhi.

Ayu yang memunggungi pintu tak menyadari kedatangan Ivan dan Anna.

Ivan dan Anna yang melihat pertunjukan itu, juga terpancing birahi nya. Tanpa lama seakan saling memahami, kedua nya sudah saling lumat bibir dengan ganas nya.

Ayu yang akhirnya menyadari kehadiran Ivan dan Anna, sekilas terkejut. Tapi tak lama, kenikmatan yang dia dapat mengalahkan rasa kejut nya. Kembali ia mendesis kenikmatan..

Oosshh... Oouughh.. ooohhh.. iiihh...

"Yud.. Yud.. aahh.. uudd.. aahh.. ii.. tuuhh.. ada.. Ivaaan.. dan.. Anna... maa.. luuu..."

"Tenang sayang.. biar adik kakak mesum itu lihat.. biar dia nafsu.. hehehe..."

"Yudd.. aku.. mauu.. Sam... pee.."

"Tahan.. jangan keluar dulu..."


Tiba-tiba Yudha mencabut penis nya..

"Ahh.. kenapa..?? "

Yudhi tak menjawab. Ayu masih menunduk menunggu tusukan Yudhi..

Dan yang di tunggu Ayu akhir nya di penuhi. Penis kembali masuk ke vaginanya yang telah merekah merah dan basah akibat rangsangan kenikmatan..

"Aoohh.. te.. ruusss.. ahh.. pan.. janggg.. iihh jadi.. pan.. jang... "

"Eh.. kok.. iyahh.. ayo.. remass nenen ku.. ayoo.. Yud.. aku.. pengeenn di remass.. tapi.. kamuuu... gak.. mau.. yang keraaasss... re.. maasss.. ooouughh.. Yudhiiii..."


"Nenen nya gede ya cantikkk.. aku.. suukaaa..."

"Ehh.. kok.. Ivannn...??"

"Ssttt... dahh.. nikmatin aja cantikkk
..."

"Enggaakk... Nggak mau .. Yuddhiii... Kamu kmanaaa...."

Ayu mencoba berontak, tapi Ivan mengunci Ayu... Tetap dalam posisi Ivan menyetubuhi Ayu dari belakang, Ivan menggeser Ayu dan mengarah ke belakang nya. Dan.. sisi belakang nya..

"Yudhiiii.. kamuuu... "

Ayu ingin teriak tapi yang keluar adalah suara yang kecil dan tertahan..

"Hehehe... Itu liatt.. Yudhi nya lo lagi apa...??"

"Hrrghh... Bajingann... Kamuhh.."


Ayu melihat, di bagian belakang nya dan saat ia di putar oleh Ivan, dia dapat melihat jelas... Yudhi Pratomo, lelaki yang dia harapkan akan menjadi pasangan nya satu-satu nya saat ia sudah mengambil keputusan meninggalkan Aryo suaminya, ternyata saat ini, sedang asyik bersetubuh penuh nafsu dengan Anna, yang adalah adik nya Ivan. Penuh gairah liar...


Dan..


Langsung di depan matanya...

Hancur sudah hati nya...

Remuk dan kecewa...

Dia sadar, dia memilih orang yang salah.

Sangat salah....

Saat ia sudah menyerahkan segalanya, sampai harta milik suaminya yang syah pun, ia berikan pada lelaki pujaan hati. Tapi apa yang dia lihat saat ini..

Yudhi menyodok Anna dari depan, dan Anna dalam posisi duduk di wastafel. Anna merangkul leher Yudhi, sedang kedua nya saling melumat ganas, selangkangan saling mengadu penuh gairah. Kedua nya seakan tak lagi memperdulikan sekitar.

Saat Ivan menawarkan tukar tempat dengan mencolek Yudhi, tanpa pikir panjang, Yudhi mencabut batangan nya dari vagina Ayu dan langsung menyerang Anna. Anna pun menerima dengan senang hati, karena dia sempat juga melihat Yudhi yang gagah saat menyetubuhi Anna beberapa saat lalu

Yudhi sudah sangat menantikan kesempatan bermain dengan Anna. Walau sudah seminggu mereka bersama, tapi Anna selalu di kuasai Ivan. Yudhi hanya bisa dapat dari wanita-wanita lain sampai ia juga akhirnya mendapat kan Ayu sejak dua hari lalu. Tapi.. tetap... Pesona seorang Anna Julia masih menghantui nya.

Dan ..

Saat kesempatan itu tiba ..

Tanpa pikir panjang... Ia ambil... Padahal Ayu, wanita yang dia manfaatkan rasa suka padanya itu, ada di samping nya. Tak peduli lagi, nafsu sudah mengalahkan akal sehat nya..


Tubuh Ayu bergetar.. tangis nya tak terbendung...

"Heehh... Lo lihat kan..? Liat Yudhi, lelaki pujaan lo itu, saat ini lagi kenikmatan mampus dia sama adik gue. Yah.. lo tinggal putuskan, menikmati ini atau tidak. Tapi buat gue pilihan cuma satu, Lo harus main ama gue..."

Plaakk... Plaakk...

"Aoohh.. sakkiit...."

Ivan menampar pinggul Ayu hingga memerah..

Tapi hal itu juga otomatis mengembalikan kesadarannya.

Ayu meronta.. tapi Ivan tidak melepas.. malah dengan ganas memaksa nya. Jelas tenaga nya bukan sepadan dengan Ivan.

Ivan.. seorang yang sangat pengalaman dalam sex, pelan dan pasti dapat menaklukkan pemberontakan Ayu, dan menjadi rintihan dan lenguhan kenikmatan. Dan... Ayu akhirnya takhluk juga dengan nya.

"Hehehe... Dasar lonte mah lonte aja. Biar gimana otak Lo dan hati Lo omong, badan Lo gak bisa bohong kalo ketagihan kontol gue.. hehehe... Betina si Yudhi emang masih mantap.. hehhh... Gue penuhin rahim Lo yah ama sperma gue.. si Anna gak mau terima soalnya, kalau Lo mau dong yah.. gue pengen ngecreet di dalam nih..."

Crookk... Crookk.. cloopp... Crroopp...

"Basah banget Lo yah.. dah siap nih..."

"Jangaann... tolonng... jangan di dalam.. ahh.. aahhh... akuuu.. lagiii.. suburrr..."


"Pantes anget... Legit gini sayang kalo gak di isi.. udaahh.. Lo nikmatin aja pereekk.."

Kocokan Ivan makin cepat.. Ivan sepertinya ingin segera menyelesaikan nya..

Ayu juga makin bergetar.. keringat bercucuran. Hati nya berontak tapi tubuh nya menikmati.. dan.. pinggul nya pun mengayun menerima sodokan Ivan..

Nafas nya memburu.. nafsunya naik dengan cepat..

Aoohh... Ooohhh... Aagghh... Oosshh...

Semenit kemudian...

Ennaakk aanjiiingg...

croott... croott... croott.. croott...

srrtt.. srrtt... srrttt... ssrrttt...


Kedua nya mengejang.. mata terpejam.. tubuh melengkung ke belakang.. kepuasan badaniah mereka dapatkan..

Diam sejenak..

Lalu kesadaran kembali..

Ayu segera melompat melepas kan diri.. lalu tersungkur di lantai.. badannya lemas.. air mata nya tumpah.. badannya bergetar...

Ivan senyum puas.. dia meludah persis di sisi Ayu.. melecehkan nya..

Dan ia melihat ke belakang nya. Anna dan Yudhi masih bertempur, tapi sudah juga mau sampai puncak nya...

Dengan cepat, Yudhi menghentakkan penis nya keluar masuk lubang Anna.

Dan...

Kedua nya mengejang.. merintih.. saling peluk rapat... Kedua selangkangan saling terpaut erat..

Semenit kemudian kedua nya terlepas.

Plokk.. plokk... Plokk...

"Mantap.. mantap... Akhirnya sampe juga keinginan lo ya Yud..."

"Hehehe... Mantap.. emang Anna top banget. Pantes lo monopoli terus.."


"Ya lah.. buat lo sekali ini aja. Itu juga gara-gara gue nafsu liat cewek lo tuh.. jadi gue ajak trus lo mau.. oke lah.. noh cewek lo mewek gegara gue entot. Gak rela kayanya dia... Hahaha... Tapi ngecreet juga... Huahahaha... Sekali perek tetep perek..."

"Hehehe... Biarin aja. Ntar juga diem.. dia mau kemana sekarang..? Dia kabur juga paling di perkosa di luaran sana. Tau lah daerah sini.. gue cuma mau tahan dia buat enak-enak. Lainnya mah gak ada gunanya..."

"Ayo lah.. mau mandi atau gimana nih?'


tanya Anna

"Balik aja ke kamar lah, udah mulai sore ini. Ada kabar nggak dari ketua..?"

tanya Ivan lagi

"Belum ada. Artinya semua lancar.."

"Yud.. tuh urus deh betina lo tuh.. sayang masih legit dia..."

"Tadi lo ngecreet di dalam yah?"


"Iya.. emang kenapa.. enak banget.. dia juga tadi goyangan nya yahud, ya gue tembakin aja.."

"Klo dia bunting anak lo tuh.. gue gak ngeluarin di dalam dari kemaren. Gak mau ada jejak.. hehehe .."


kata Yudhi

"Ya udah ntar kalo dia hamil, suruh buang aja. Kalau dia gak mau, dia yang kita buang.. hahaha..."

jawab Ivan

"Apa lo... mau lari dari tanggung jawab. Lo juga tadi keluar di dalam memek gue kan Yud... Gue bunting lo musti tanggung jawab ama anak itu. Gue sih gak mau punya anak dulu.. Lo urus ntar kalo jadi, gue cuma sampe lahirin doang. Kalo suruh buang, gue gak mau.. yang rusak ntar badan gue.. no.."

"Ya lo minum obat KB lah atau apa gitu biar gak hamil.."

"Gue lagi gak ada stok. Habis.. ya ntar lah liat, mampir di apotik sebentar. Si Ivan mah gak mau keluar di dalam, alasannya gak mau punya anak dari incest.. mau enaknya ajah.. hihihi..."


kata Anna

Ayu yang mendengarkan semua pembicaraan tiga orang itu, hatinya hancur berkeping-keping. Musnah sudah mimpi dan harapan nya.

Bagai mayat hidup, dia bangun dan memakai bajunya. Tanpa menghiraukan ketiga orang lainnya. Tekad nya ingin lepas dari orang-orang ini, tapi bagaimana caranya..? Dan dia mau kemana? Ini daerah yang ratusan KM jauhnya dari kampung halaman nya. Dan dia juga sadar, posisi sangat lemah. Seorang wanita tanpa keahlian apapun. Dan jika dia melapor ke polisi pun, dia takut, akan di tangkap karena ikut peran serta menghilangkan nyawa Aryo, suami nya yang sah...

Ivan, Yudhi dan Anna juga membenahi pakaiannya masing-masing. Lalu meninggalkan ruang toilet itu menuju kamar mereka.

Lima belas menit kemudian setelah mereka berempat telah di kamar, hp Yudhi berdering. Nampak list nama "KETUA" muncul di layar...


"Siap ketua.. Yudhi disini..."

"Oke.. gimana perkembangan sampai detik ini..?"

"Persiapan sudah 100% siap ketua. Semua sudah di rencanakan matang dan sudah mantap... Orang kita di pelabuhan PLTU pun sudah stand by ketua. Dan sampai detik ini tidak ada hambatan ketua.."


jawab Yudhi dengan sangat yakin nya.

"Oke.. saya juga tidak melihat ada gerakan yang berbahaya.. dua orang anak Julian juga tak terlacak di radar saya. Apa mereka tidak jadi menyusul kalian? Mungkin Julian berhitung pada keselamatan anak-anak manja nya itu.. hahahaha... Biasa lah, anak yang gak tau susah dari kecil, pasti cengeng dan manja. Mana berani dia lepas sampe jauh gitu. Paling dia lobby aja di kepolisian biar anak nya gak dihukum. Kalo itu yang dia lakukan, konyol dia, orang POLDA udah saya kondisikan. Terutama para reserse nya.. hahaha... Mampus kau Julian. Dia dulu membuat usaha ku gagal total di Pavlodar City. Kalau tidak dia serbu, aku adalah sudah jadi orang terkaya di dunia. Aku lah yang pertama menjual uranium ke Korea Utara. Setelah Kazaks merdeka, Rusia meninggal kan tambang uranium nya, dan aku ambil alih. Aku sudah melakukan kontrak supply sama Korea utara. Tapi semua gagal, karena si Balak 6 dan antek nya menyerbu pabrik ku. Penyerangan paling gila.. ditengah hujan salju dan di dalam hutan apel, dia nekat. Padahal di sini sama sekali gak ada salju. Dia memang gila... Tapi sekarang, dia rasakan gimana rasanya di fitnah.. hahaha.. biar dia melawan bangsanya sendiri.. dan saya, hanya menikmati hasil menjual emas dan minyak dari negara bodoh ini. Uranium gagal, emas didapat.. hahaha.. hahaha... Heh... Dengar... Saya gak mau ada kata gagal untuk operasi malam ini. Ini adalah pengiriman pertama ke jazirah Arab. Harga nya sangat bagus, akan di saksikan langsung oleh perwakilan pangeran Arab, akan ada tambahan person tentunya dari para orang Arab itu, saya tidak mau malu, kalau sampai gagal, aku sendiri yang akan mencari kamu dan melenyapkan kamu .. MENGERTIIII..!!!!"

"Siaaaappp ketua..."


Kata Yudhi, Ivan dan Anna

Sambungan telepon terputus..


Ketiganya terdiam, saling pandang. Tapi hanya sebentar, lalu mereka segera membersihkan diri masing-masing.

"Kita keluar tepat saat sebelum maghrib. Karena lokasi ini sangat sepi saat Maghrib. Kita langsung menuju sisi timur PLTU, ada bedeng tua yang sudah tak terpakai di sana. Kita stand by di sana."

kata Yudhi

"Kok buru-buru amat..? Emang ada apa an? Kan tadi udah di bilang gak ada apa-apa yang aneh.. gak usah terlalu ketakutan lah.. siapa yang bisa halangin kalo kita mau?? Body guard nya si Arab juga gue libas. Hah.. orang Arab mah berani nya keroyokan. Main satu-satu kaya ayam kena air cucian.."

"Ah.. sok tau lo..."

"Banyak contoh nya. Yang paling terakhir aja, masa bunuh 1 orang wartawan aja harus keroyokan sampe 18 orang..? Cemen.. kalau preman sini juga, gue bantai ntar. Palingan gue perhitungan si Raga. Tapi dia ntar mana mau datang.. ? kita dah pegang mat Rozak. Gak akan berani dia kesini, kalau dia kalahin mat Rozak, dia hadapan ama gue.. hahaha.."

Ivan menjelaskan dengan pongah nya.

"Tapi kok perasaan gue ada yang ganjel. Kenapa si ketua pake acara ngancem..? Dah jelas dia sendiri yang bilang aman.."



Bersambung ya gannn...

Mohon kritik dan sarannya di lemparkan ke nubie hijau kuncup ini..
 
Terakhir diubah:
Operasi yang di pimpin putra dan stevan harus bersasil kalahin trio wekwek .... Hahaha.
Berhasilkan ayu astuti keluar dari sekapan trio wekwek. Ditunggu kelanjutan nya suhu
Tetap sehat penuh semangat.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd