Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Lonely Adventure Story 4 - NEXT GENERATION

Selamat sore suhu semua. Buat momod, submod, pertapa, sesepuh, king, staff member, maha guru, master, pendekar, guru besar, ahli cerita, senior, senpai, guru master, addict, holic, lover, kakak, adik dan para suhu terhormat, semoga semua dalam keadaan sehat, sukses dan bahagia senantiasa.

Izinkan nubie yang masih merah, hijau dan kuncup ini melanjutkan cerita ndeso nubie.

Di sela waktu yamg sangat terbatas, akhir nya....

Nubie lanjutkan cerita ndeso ini dan kualitasnya jauh kelas di bawah cerita para ahli cerita dan senior di forum terhormat ini.

Ini cerita fiksi, masih sangat perlu kritik dan saran dari para sesepuh dan suhu terhormat sekalian...

Akhir kata, salam semprooot...
 
Selamat sore suhu semua. Buat momod, submod, pertapa, sesepuh, king, staff member, maha guru, master, pendekar, guru besar, ahli cerita, senior, senpai, guru master, addict, holic, lover, kakak, adik dan para suhu terhormat, semoga semua dalam keadaan sehat, sukses dan bahagia senantiasa.

Izinkan nubie yang masih merah, hijau dan kuncup ini melanjutkan cerita ndeso nubie.

Di sela waktu yamg sangat terbatas, akhir nya....

Nubie lanjutkan cerita ndeso ini dan kualitasnya jauh kelas di bawah cerita para ahli cerita dan senior di forum terhormat ini.

Ini cerita fiksi, masih sangat perlu kritik dan saran dari para sesepuh dan suhu terhormat sekalian...

Akhir kata, salam semprooot...
Asal loe sehat aje lak....
 
Mulustrasi


Aiko Hatorangan



Deandra Hatorangan


Yeti Hatorangan


Novia Tamara


Jessica Maruli


Anna Julia Restiana


Hardiyani Putri




SEBELUMNYA.....


DUUUAAGGGHHHH
....

Dua hantaman saling menghantam...

Tinju Yudhi menghantam perut Stevan...

Tapak tangan menghantam ulu hati...

Dua tubuh terpental ke belakang...

Yudhi terlentang....

Stevan tertelungkup....

Tak bergerak, diam....

Sedetik kemudian...

"Stevaaannnn... Stevaannn... "

Anna menghambur...

Dia balikkan tubuh Stevan... Dia lihat wajah lelaki muda itu...

"TIDAAAKKK... Jangan matiii sayang ku..."

Anna duduk dan dengan cepat menarik kepala Stevan ke dada nya.. Memeluk nya sangat erat...

Sedetik lalu, dia menciumi wajah dan pipi lelaki itu...

"Stevaann... Jangan tinggalin aku... Aku gak punya siapa pun... Oh TUHAN ku.. Sudah KAU ambil mama, papa pun aku gak sempat lihat, sekarang aku mohonnn... Jangan ambil lelaki yang sangat aku cintai ini.. Aku mohon ya Allah..."

Anna menangis, meraung dan memeluk erat Stevan di dada nya. Memeluk dengan erat...

Sesosok wajah yang melihat itu, membanjir wajah nya.

Menggeleng keras dan menarik keras rambut panjang di kepalanya...

Tak bisa dan tak sanggup walau mengeluarkan sebisik suara pun..

Hatinya hancur berkeping-keping...

Hidup nya laksana berhenti sampai disini...

Mata basah itu...

Aiko...

Menatap nanar pada sosok lelaki muda yang tergolek tak bergerak.

Lambat laun, Aiko melangkah maju...

Selangkah... Dua langkah...

Tiba-tiba dia berhenti...

Matanya tak lepas dari sosok anak lelaki kesayangan nya itu...

"Stevan Hatoshi... Enak yah di peluk dan di ciumin cewek cantik.. Ini ada mama lho.. Udah ayo Bangun.. Anak nakal..."



SAMBUNGANNYA....


Seketika Anna terdiam dan menarik kepala nya. Mengetahui siapa yang datang, dia segera menunduk. Matanya masih basah. Sedang Stevan tetap dalam pangkuannya.

Sejenak kemudian...

Mata Stevan membuka...

Yang pertama di lihat adalah wajah Anna. Lalu mata nya berpindah ke wajah Aiko, mamanya yang berdiri tepat di belakang Anna.

Sebuah senyum tipis muncul di bibir Stevan, lalu sebuah seringai mengkerenyit di dahi.

"Ann... Mama... Udah lewat kan?"

"Ii.. ii.. ya Van.. Udah selesai... Kamu gimana?"


Anna masih memangku Stevan...

Stevan mencoba menggeliat..

"Aahh.. Tubuh ku kaku sekali.. Uugghh... Sakit semua..."

"Ehh.. Apa.. Yang mana Van..?"

tanya Anna khawatir..

Uhukk.. uhuukk... uhuukk.....

Aagghh....


Stevan terbatuk... Dan nampak darah segar merembes keluar dari sela bibir nya dan membasahi leher...

Sejenak kemudian...

Kepala nya terkulai dan mata terpejam...

"Van... Stevan... Stevaann...
Hei.. Kamu kenapa.. Aah.. Aahhh... Bangun..."


"Kenapa Ann... Oohh... Baringkan di lantai biar mama lihat..."

Anna segera membaringkan Stevan..

Aiko melihat sejenak, menekan dada dan memijat uluhati...

Lalu menotok di dada, punggung, dan perut bawah nya...

"Stevan luka dalam Ann.. Dia harus segera di bawa pulang. Harus di rawat di rumah.. Percuma ke rumah sakit untuk luka begini, dokter akan tetap meminta masukan dari para tabib atau ahli pengobatan tradisional."

"Iya tante..."

"Mamah..."

"Iya mah.. Mamah..."

"Itu teman-teman kamu gimana?"

"Masih mah.. Belum Anna lepas. Takut mereka kaget.."

"Baiklah.. Kalau gitu.. Anna tolong disini yah. Jagain para murid dan guru kamu.. Kan musti Anna yang kembalikan pikiran mereka.."


Anna terdiam.. Ada kebimbangan di hati nya.

Satu sisi dia ingin mendampingi lelaki terkasih nya yang sedang sekarat luka dalam. Di sisi lain, dia tak bisa meninggalkan teman dan guru nya yang masih dalam kondisi terhipnotis. Jika membuka hipnotis nya saat ini pun belum waktunya, sebab kekacauan ini belum berakhir.

"Ann.. Mama tau yang kamu risaukan.. Tapi ingat.. Kepentingan pribadi harus di tekan, utamakan keselamatan yang lebih banyak jiwa. Nanti setelah selesai disini, Anna bisa langsung pulang buat urus Stevan yah.."

Anna terkesiap.. Lalu mukanya merah dan menunduk...

Satu awal yang baik untuk dia.. Dan.. Mama dari lelaki pujaan nya saat ini malah memberi lampu hijau...

Anna mengangguk mantap, secercah senyum muncul di bibir tipis nya..

Stevan di evakuasi ke rumah sakit oleh anak buah nya Surya.


Sementara itu di atas gedung....

Putra terkapar tak bergerak..

Ninja hitam juga diam tak bergerak, nampak seberkas asap putih tipis keluar dari tubuh ninja hitam.

Benturan pukulan tingkat tinggi dan sangat dashyat itu telah membuat ke dua nya terpental dan diam tak sadarkan diri.

Tapi tentu, dampak dari itu tak bisa di lihat dengan mata telanjang. Semua terdampak di dalam tubuh ke dua orang ini.

Novie memangku Putra di pahanya dan memeluk kepala Putra ke dalam dadanya nya hangat.

Novie menangis lirih. Memanggil-manggil nama Putra.

Sesosok tubuh tegap muncul dari belakang Novie..

"Nov.. Letakkan Putra di lantai. Papa mau lihat..."

Novie tercekat.. Dia terkejut.. Tentu dia sadar, papa nya melihat apa yang telah dia lakukan pada Putra.

"Papa.. Eh.. Putra pah.. Putra pah... Aku gak mau Putra pergi.. Aku gak mau... hik.. hik.. hik... "

"Sudah diam.. Letakkan di lantai.. Kamu mundur, papa mau periksa..."

Novie segera mundur, tapi mata nya tetap menatap ke wajah lelaki gagah itu yang saat ini nampak pucat dan tak sadarka diri.

Anto maju.. Segera menatap wajah putra nya itu. Dan kemudian duduk bersila.

Dia tarik nafas dalam, membawa ke dada, perut dan ke bawah perut.

Terasa ada pusaran energo yang berputar lambat laun makin cepat... cepat... dan kuat..

Pusaran itu diantarik ke perut, mambawa suatu gelombang energi yang sangat besar alibat latihan puluhan tahun..

Gelombang energi di bawa ke dada di kumpulkan pada dada dan uluhati.

Tampak wajah Anto menjadi memerah akibat menahan keras nya gelombang energi dirinya sendiri. Lalu dia lepaskan nafas nya.

Lalu tangan kanan Anto menekan uluhati Putra.

Tampak Putra diam tak merespon.

Lalu Anto menempelkan tapak tangan kanan nya di dada Putra. Lalu menekan masuk energi nya ke dalam tubuh Putra.

Keringat mengucur deras..

Dorongan dan tekanan energi Anto menerobos sumbat darah yang membawa oksigen ke paru-paru.

Ini suatu keadaan sangat darurat...

Terlambat membuka sumbat nya aliran darah itu, sangat fatal akibat nya buat Putra. Sedang ia sedang tak bisa membuka sendiri sebab kesadarannya hilang, akibat hantaman ninja hitam yang sangat dashyat.

Beturan energi itu, telah membuat ninja hitam terhamtam dan hancur organ dalam dada nya. Kulit badan depan dan wajah seketika berubah kehitaman.

Tewas seketika...

Anto menekan sumbat an di dada kanan Putra..

Dia harus berjuang sendiri menyelamatkan anak nya, sebab anak nya ini tak bisa membantu nya apa pun..

Semenit, dua menit, Anto terus menekan dengan segenap kemampuan nya..

Sedang wajah Putra perlahan berubah memucat.. Jelas mulai kekurangan oksigen...

Anto yang menyadari hal itu, makin gelisah..

Ia tekan sumbat itu.. Tapi simpul saraf itu tetap tak bergerak..

Keringat mengucur deras, baju nya telah basah kuyup...

Lima menit berlalu...

Simpul itu terasa panas akibat di desak terus menerus...

Seharus nya setelah simpul sumbat itu panas, dia akan membuka secara perlahan...

Novie yang melihat bagaimana ayah nya mati-matian menyelamatkan kakak dan sekaligus lelaki yang di cintai nya itu, hati nya bangga sekaligus cemas dan takut.

Dia sadar tak bisa membantu karena memang dia tak memiliki energi itu..

Perasaan nya gelisah bukan kepalang...

Ke dua tangan mendekap mulut....

Mata basah dan berurai air mata dengan deras nya... Kepala menunduk.. Mata terpejam, tangis nya terisak dengan keras...

Anto saat ini tak lagi bisa menjebol secara perlahan dan berangsur keras, seperti pernah dia lakukan pada Putra juga setahun lalu.

Saat ini kondisi sungguh berbeda..

Dia harus langsung keras menjebol, atau Putra celaka...

Sepuluh menit berlalu...

Putra mulai membiru...

Detak jantung sangat lemah...

Anto makin gusar...

Sekuat tenaga dia tekan...

Dia tak pedulikan lagi diri nya...

Tak di sayangkan lagi energi nya yang telah dia latih dan tampung puluhan tahun akan musnah dan membalik menghantam pada dirinya jika dia pada satu titik maksimal dan tak sanggup lagi menekan, dan tidak juga tembus..

Hantaman energi milik nya sendiri akan menghantam balik. Dan dashyat nya energi akumulatif itu ketika menghantam membalik, jelas sangat fatal.

Anto tau, dia bisa saja tewas seketika jika terhantam balik energi nya sendiri..

Tapi...

Tapiii....

Tak ada jalan lain...

Putra harus selamat... Harus hidup...

Apapun itu...

Jika dia tak sanggup, dia tau dia akan mati.. Putra pun demikian juga...

Tak ada kata mundur...

Tak ada waktu berpikir...

Tak ada lagi pilihan...

Tembusss....

Atau...

Dia mati....

Anak nya pun mati....

Badan bergetar hebat...

Dia telah sampai pada batas maksimal kemampuan nya....

Nafas memburu...

Wajah mengeras....

Otot menonjol keluar...

Urat nya tercetak sangat jelas...

Anto sudah frustasi....

Dia berniat akan menekan sekuat-kuat nya untuk terakhir kali nya, dan dia akan pasrah yang terjadi kemudian...

Usaha nya telah sampai pada batas nya..

Hidup mati sudah dia pasrahkan...

Tak mungkin dia menunggu bantuan..

Tak mungkin...

Tak ada waktu....

Dan...

Anto tarik nafas panjang...

Inilah waktu nya...

Dia keraskan segenap otot, segenap pikiran dan energi nya hingga kosong...

Lalu.......


HIIIAAAAHHHHHH......

DESSSHHH.....

SRRRTTTT.....



Saat terakhir itu...

Anto teriak...

Dia tekan sekuat nya...

Lalu...

Sepasang tangan menempel di ke dua belikat nya dari belakang...

Sebuah energi besar nan dingin masuk ke tubuh nya... Lalu bersama dengan energi yang dia miliki, mendorong kuat pada sumbat itu...


Pelan.. Tapi pasti...

Simpul itu bergerak mundur... Mundur... Terus perlahan mundur....

Dan...

BESSHHH....

SERRRSSHHHH....


Simpul sumbat itu...

TEMBUSSSS....

JEBOLLL....


Lalu.. Energi Anto dan energi satunya itu dapat mengalir dengan deras....

Anto menggelosor...

Tubuh nya terkulai tertelungkup...

Nafas memburu dan tersengal-sengal...

Lalu...

Perlahan Anto bangun...

Dia tau..
Baru saja melewati satu tahap yang paling menentukan dalam hidup nya dan anak lelaki tertua nya...

Disaat kritis....
Memang TUHAN belum mengizinkan sesuatu terjadi pada Anto dan Putra...

Dengan tembus nya simpul saraf itu.. Darah mengucur mengalir deras ke jantung dan paru-paru. Lalu otak pun teraliri lagi oleh oksigen...

Anto tau siapa sosok yang menolong nya ini. Dengan merasakan aliran tenaga itu, dia langsung paham... Dingin tapi keras laksana karang.. Sama beraliran dingin tapi berbeda dengan aliran energi milik nya dan berbeda dengan dua anak lelaki nya yg lain yang beraliran panas. Ini juga berbeda dengan milik ke dua istri nya...

Saat ini Anto telah dapat di katakan kosong. Energi nya telah berpindah ke tubuh Putra.

Dia sudah berumur lewat dari pertengahan 40, jelas sumber energi yang di hasil kan tubuh nya sangat sedikit. Berbeda saat dia muda, energi nya akan di produksi tubuh nya dan puncak nya saat dia berumur 28 tahun. Setelah itu akan statis selama dua tahun dan lalu berangsur turun mengikuti usia nya yang makin menua..

Tapi Anto tak peduli kan hal itu...

Dia rela memberikan nya asal anak nya selamat...

Anto paham, ini lah waktu nya ia untuk mundur..

Generasi ini harus mengambil alih dan melanjutkan apa yang telah dia bangun puluhan tahun, yang telah lebih dulu di ciptakan sejak masa bapak nya.. TIGOR HABONARAN...

Anto yang duduk bersila, perlahan memutar badan nya..

Yang pertama dia lihat adalah...

Sesosok tubuh yang meringkuk menangis haru...

Kedua tangan menutup mulut nya...

Mata nya sangat basah... Tapi memancarkan kelegaan luar biasa...

Isak kecil masih terdengar dari sela bibir nya...

Anto tau.. Dia lah putri nya.. NOVIA TAMARA...

Yang tengah menangis lega... Senyum kelegaan dan kebanggan tergambar jelas di wajah nya...

Novie mengangguk halus pada ayah nya... Lalu kepala nya mengangguk halus ke arah belakang Anto...

Anto memutar balik kepalanya dan menggeser tubuh nya...

Pandangan kembali ke arah Putra...

Dan...

Tampak sesosok lelaki muda yang memang di cari Anto...

"Abang selamat pah... Sebentar lagi pasti sadar...."



Sementara itu, di luar sekolah di belakang, tepat di balik tembok.


Sebuah mobil VELFIRE hitam terparkir sejak tadi.

Sesaat kemudian kendaraan itu bergerak, hendak meninggalkan belakang sekolah.

Tapi baru beberapa puluh meter bergerak, dan sampai pada sebuah dataran terbuka di kiri dan tembok di kanan, sesosok tubuh melayang dengan ringan dan berdiri menghalangi mobil melaju.

Mobil bukan nya berhenti, malah makin melesat ke arah sosok itu dan berniat menabrak.

Sosok itu tetap berdiri tenang laksana patung.....

Mata menyorot tajam menerobos gelap nya kaca film mobil...

Disaat mendesak, sosok itu mengambil sesuatu dari pinggang nya, dan...

Sebuah besi baja putih bulat sepanjang 50cm ber diameter 3cm tertenggam di tangan kanan.

Lalu...

Dengan satu lompatan....

CRAASSHHHH.....

Kaca depan hitam anti peluru itu....

Tembus....

Bolong.....

Dan....

Seseorang tertancap dan terpajal di balik kemudi VELFIRE itu....

Mobil seketika limbung dan membelok tajam ke kanan ke arah tembok...

Menghantam keras tembok pembatas... Lalu terguling...

Tembok hancur...

Mobil terbalik dan berhenti 15 meter dari sosok itu..

Diam tak ada gerakan lanjutan....

Sosok berambut panjang dan berwajah ayu ini, tersenyum tipis, tapi memancarkan aura sangat menyeramkan..

"Kau sudah hampir membunuh dua putra ku... sekarang mau kabur..? Tak akan aku biarkan siapapun menghancurkan anak-anak ku. Langkahi dulu aku ibu nya, dan kau akan terima murka seorang ibu yang anak nya di celakai..."

Tampak tetesan cairan mengalir keluar dari dalam mobil...

Bau nya menyengat...

Dengan dingin...

Sosok wanita itu, mengambil sebuah kayu kecil... Menyentil ujung kayu...

Seketika....

Sepercik api membakar kayu itu...

Dan...

Dengan tenang, menyentil kayu menyala itu ke arah cairan....

Seketika....

Api menjalar cepat ke arah mobil...


DUAAARRR.....

Api berkobar tinggi....

Siapa pun di dalam mobil, terpanggang tak ada ampun...



Dua hari kemudian...

Di sebuah rumah di kawasan PURI BEAUTY, Maruya, Jakarta Barat.

Dua lelaki muda tergolek di tempat tidur, saling berdampingan..

Stevan yang masih di balut dada kanannya dan Putra yang di balut di dada kirinya sedikit di tengah..

Tampak ada dua perempuan muda juga mendampingi dua lelaki itu...

Mereka berbincang mengenai kejadian yang baru saja mereka lewati...

"Semua sudah pergi ya Nov..?"

Stevan bertanya pada Novie yang baru saja masuk dan bergabung...

"Udah bang.. Papa, Mama juga Romy, Jessi dan adik Merry udah pergi semua. Cuma kita berempat disini bang..."

"Ya ga papa lah.. Aku juga udah jauh baikan.. Lusa aku harus menghadapi panggilan dari markas besar.. Mimpiku selangkah lagi tercapai... Mudah-mudahan semua di mudahkan ya Van, Nov, An.. Aku sangat terharu.. Di saat usia ku 18 tahun dan belum genap menyelesaikan sekolah ku, aku telah diangkat menjadi agen penuh.. Aku akan melalui pendidikan ini dengan baik.. Aku harus lulus.."

Putra bicara hal yang dia rasakan

Memang setelah kejadian penyerangan di sekolah itu, Anto besok nya mengajukan non aktif permanen dari kesatuan. Dan mengajukan Putra sebagai penerus nya.

Anto sadar, dia sudah tak seperti Anto yang kemarin. Saat ini mental dan fisik nya telah habis.

Secara tekhnik dan ilmu intelligent dia masih siap, tapi fisik dan terutama energi kekuatan nya telah habis. Telah mengalir ke dalam tubuh Putra. Anak lelaki sulung nya, yang terpilih sejak awal, yang di juluki Anak Pinang oleh dua kakek mantan preman yang telah insyaf di banten sana.

Anto tau, generasi berikut nya yang akan melanjutkan roda dunia intelligent di keluarga nya. Keluarga nya tidak bisa lepas dari dunia itu. Karena mereka telah terlibat di dunia ini sekeluarga. Dan tak bisa mereka berhenti, sebab memang tak ada celah dalam dunia intelligent untuk berhenti. Sekali terlibat, seumur hidup akan terlibat. Dan keluarga yang juga terlibat, akan terus terikat. Yang bisa dilakukan adalah, menyiapkan penerus nya untuk meneruskan roda operasi ini.

Dunia yang telah menjadi pilihan hidup nya dan keluarga nya.

"Aku sangat bangga padamu Put... Kamu pasti akan menjadi agen andalan negri ini ke depan.. Tapi.. Kita akan sementara terpisah saat kamu pendidikan dasar..."

Stevan menjawab saudara nya..

"Berapa lama pendidikan nya Van..?"

"10 bulan dan 2 bulan operasi lapangan.. Satu tahun total nya..."


"Selama pendidikan kita gak bertemu..?"

"Nggak.. Karena gak akan ada yang tau lokasi pendidikan nya.. Kapan tepat nya mulai pun tak ada yang tau, semua akan terjadi begitu saja. Pokok nya setelah lusa Putra menghadap dan persetujuan pendidikan telah di tangan nya, kita harus sewaktu-waktu mengikhlaskan dia di panggil pendidikan. Dan itu hanya Putra dan pendidik nya yang tau. Papa saja yang dia gantikan, gak akan tau.."


Stevan menjelaskan

"Oh... Gitu ya bang...?"

Novie memandang Stevan.. Tampak raut wajah sedih terpancar di wajah nya..

Tentu...

Novie paling merasa sedih.. Dia bisa sewaktu-waktu harus berpisah dengan lelaki yang dia sayangi ini.

Terlebih dari pilihan hidup yang diambil Putra, Novie pun merasa dia harus ikhlas sewaktu-waktu berpisah dengan Putra.

Ya... Dia sadar...

Perasaan nya ini salah...

Dia menyayangi sebagai kekasih, lelaki yang jelas adalah saudara lelaki nya, saudara kandung nya...

Dia bingung, bagaimana harus menghadapi ini..

Dia tidak bisa membohongi perasaan nya..

Stevan yang memahami perasaan Novie pun diam tak bisa komentar apapun...

Stevan telah mengetahui nya lama, sejak mereka masih sama-sama satu sekolah di SMP.

Anna yang melihat perubahan wajah Novie pun, tak bisa menyembunyikan keterkejutannya.

Naluri wanita nya mengatakan, Novie pasti ada sesuatu antara Novie dan Putra.

"Yang pasti.. Aku ucapkan selamat buat mu ya bang Putra.. Aku akan menyusul pendidikan juga mungkin tahun depan. Papa meminta aku kuliah dulu satu tahun minimal. Baru aku daftar pendidikan. Kamu tak perlu mendaftar bro, aku yang harus daftar.. Hehehe..."

Stevan mencairkan suasana...

"Ayo kalian bangun jangan tidur terus.. Kalian harus coba berjalan.."

cetus Anna.


POV ANTO

Aku baru saja mengambil suatu keputusan besar dalam hidup ku..

Mundur non aktif permanen sebagai agen disaat usia ku masih produktif...

Aku harus mengambil sikap, disaat aku telah kosong.

Markas telah mengetahui secara utuh kejadian nya.

Mulai dari bentrok di labuan, dan juga di sekolah. Termasuk pihak yang terkait sebagai pelaku dan korban.

Markas telah mengerti kemampuan dari anak-anak lelaki ku. PUTRA, STEVAN dan ROMMY.

Ketiga nya telah menghancurkan otak sindikat internasional yang telah menggurita puluhan tahun.

Dunia Intelligent mengetahui, bahwa keluarga HATORANGAN telah membabat habis sindikat Penyelundupan emas batangan skala raksasa yang sudah berlangsung tahunan melalui kapal tongkang batubara.

Juga dunia Intelligent mengetahui, bahwa HATORANGAN'S menghancurkan para penyusup NKRI, yaitu para agen khusus dan sangat terlatih yang di pimpin oleh tangan kanan Pangeran Utama Kerajaan Arab, sekaligus meluluh lantakkan dengan gemilang, para agen yang katanya sangat terlatih dan mematikan dari kerajaan Arab. Padahal pelaku pembantaian para agen utama itu hanya dua orang lelaki ABG plus dua emak-emak sama seorang Perwira tinggi, Balak 6.

Dan terbaru...

Dunia Intelligent di gemparkan oleh terbunuhnya Raja dari Penjahat Paling di cari di dunia Intelligent, akibat kecerdikan nya, kelihaian nya, dan kepintarannya berlindung di balik tembok kekuasaan. Orang inilah yang mendalangi banyak kejahatan kemanusiaan sejak 30 tahun silam. Sejak terjadi perang di kawasan balkan, perpecahan negara blok Timur menjadi negara-negara kecil yang merdeka, dia lah yang bernain di tengah konflik. Sampai akhirnya situasi balkan mereda, keamanan membaik, perdamaian terwujud, orang ini dengan licin nya, masuk dan merasuki negara yang di nilai lemah dan mudah untuk dia tinggal dan curi semua sumber daya nya untuk jelas kepentingan diri nya sendiri. Dengan segala keahlian lobby dan iming-iming, dia dapat dengan bebas masuk dalam lingkaran kekuasaan negara. Dan negara itu adalah negara kita, Indonesia. Muhammad Razi Cholik, itu nama yang beredar di lingkungan kekuasaan negri ini. Tapi dua hari lalu, dia plus antek tangan kanan nya, dua orang Ninja pembunuh bayaran terbaik di Jepang sana, dan seorang mantan pasukan elit yang di pecat akibat melanggar kode etik dan ke sumpahan nya, yang telah menjadi assasin terbaik di asia dalam beberapa tahun terakhir, telah musnah di tangan para calon agen muda terbaik negri ini.

Jelas ini suatu berita super besar di kalangan dunia kami.. Dunia yang tak di ketahui bentuk nya, hanya sangat terasa keberadaan nya. Anak-anak lelaki ku jadi bahan perbincangan di dunia kami. Dan buat aku, aku terkejut dan tak menyangka, ternyata apa yang kami lakukan dan memang sudah jadi tugas kami, malah mendapat apresiasi yang hangat, walau hanya sekitar dunia intelligent.
Aku sangat bersyukur akan hal itu..


Putra...

Energi ku telah aku hibahkan dan wariskan pada anak sulung ku. Dia harus menerima nya demi menyelamatkan nyawa nya.

Aku bisa saja meminta kembali energi itu, Putra sudah mendesak aku untuk menerima nya. Tapi tak mungkin.. Enetgi ku, Putra dan Rommy sudah bercampur menjadi satu. Artinya, aku pasti menerima juga energi milik Putra. Aku tak ingin kan itu.

Biarlah Putra menerima nya...

Dan Stevan juga Rommy tidak ada yang protes..

Semua bisa menerima...

Hanya....

Saat Putra menerima warisan energi ku, saat itu juga Putra sadar, dia lah saat ini penerus ku..

Tanggung jawab ku saat ini di ambil dan di pikul Putra.

Putra tau, dia yang akan menjadi agen rahasia secara utuh, dan dia memerlukan semua kebisaan yang aku punya.. Dan.. Aku pun meneruskannya pada Putra...

Dia harus secepatnya pendidikan..

Jadi, sehari setelah kejadian di sekolah itu, aku langsung menghadap markas besar, mengajukan pe non aktifan permanen dan mengusulkan Putra sebagai penerus ku.

Tapi ada satu alasan kuat, mengapa aku juga menghendaki Putra secepatnya masuk pendidikan.

Ini adalah hal yang mengkhawatirkan aku, sebagai orang tua.

Aku melihat sendiri... Bagaimana anak perempuan ku tertua... Mencintai saudara lelaki nya sebagai seorang pasangan.

Ini tidak benar...

Ini salah...

Aku harus memisahkan mereka....

Dan cara yang paling tepat adalah, mengirim Putra masuk pendidikan untuk waktu lama.

Aku gak mau ada dosa perzinahan masuk dalam keluarga ku. Cukup aku saja yang telah mengalami nya. Dan.. Akibat nya.. Jelas...

Anak ku belasan tahun hidup prihatin dan keras tanpa seorang ayah.

Ibu nya, harus menanggung malu dan berjuang dalam sakit dan lelah bertahan untuk bisa melanjutkan hidup, membiayai anak nya dan tetap bertahan untuk hidup benar.

Aku pun yang akhirnya menyadari hal itu, aku hancur. Aku merasa gagal bertanggung jawab sebagai lelaki dan sebagai ayah.

Akhirnya seperti ini, Putra menjadi anak tertua ku, dan Yeti menjadi istri ku yang ke tiga.

Aku meyakini.. Dosa zinah akan dan pasti berdampak sangat buruk buat pelakunya.. Dan aku tidak mau dosa itu masuk dalam lingkup keluarga ku...


Stevan..

Anak lelaki ku yang sejak awal mewarisi hampir semua sifat ku.

Aku berharap padanya untuk meneruskan kerajaan bisnis ku. Yang telah di rintis Ompung nya, TIGOR, ayah ku juga perusahaan yang di rintis kakek nya, ayah mama nya, TAKESHI..

Saat ini perusahaan telah menjadi satu di bawah kendali aku. Dan aku merasa Stevan akan mengambil alih nya pelan namun pasti.

Seperti aku di ajar ayahku saat aku telah semester V, Aku pun berniat melalukan hal yang sama pada Stevan.

Tadi nya aku menghendaki dua putra ku melakukan pendidikan langsung bersamaan, tapi di saat terakhir aku berubah pikiran.
Mereka harus mulai di pisah. Tidak bisa selama nya mereka selalu bersama. Itu tidak baik dan mendidik. Menjadikan mereka berdua menjadi eksklusive dan tidak bisa menerima kehadiran orang lain.

Sedangkan dalam suatu operasi, tak mungkin ada dua agen dengan kemampuan dan keahlian apalagi sifat yang sama ada dalam satu tim. Agen harus berbeda, saling mengisi dan menutupi kekurangan anggota tim nya. Komandan akan menugaskan agen sesuai kemapuan dan keahlian nya mengacu pada kasus yang akan mereka kerjakan. Baru tim itu bisa kuat akibat saling bahu membahu mengatasi halangan untuk menuntaskan misi.

Tapi, Stevan ini mempunyai daya tarik yang kuat pada lawan jenis nya. Dan saat ini aku tau, ada dua orang dara cantik yang telah siap mendampingi nya. Dan gila nya, ke dua nya adalah kakak beradik, satu ayah. Putri dari seorang gagah perkasa nan perwira. Panutan ku, seniorku, kakak ku, dan komandan ku. Yang telah mangkat mendahului aku..

Abang Muhammad Saiful..

Stevan aku sangat kenal dia.. Dia adalah lelaki yang bertanggung jawab. Aku tau.. Dia tak akan melakukan sesuatu jika dia tak siap akibat nya.

Dan..

Aku pun berharap, dia akan mengambil tanggung jawab itu jangan sekarang, setidak nya 5 tahun lagi mungkin. Saat mental, hati dan ekonominya telah mapan.


Rommy....

Anak lelaki ku yang ketiga ini adalah anak yang cukup misterius. Tapi dalam arti positif.

Dia tak banyak bicara, tapi sangat serius dalam setiap tindakan nya.

Timing dan penempatan posisi nya selalu tepat. Peran yang diambil nya pun selalu sentral, walau jarang di lihat orang.

Banyak rekan ku juga komandan ku memuji dan kagum pada ke dua abang nya, tapi Rommy buat ku tetap sangat penting.

Tahun lalu, dia yang menghadapi THUNDER, wakil ketua YAKUZA di rumah ini. Tanpa rasa takut walau ia tau siapa yang di hadapi nya, tetap ia tak gentar, membela kakaknya Novie yang terluka dan agen anak buahku, Robby.

Dia pun di usia sangat muda, 15 tahun telah dapat mengimbangi tekhnik beladiri Stevan, walau ada yang aku miss atau luput dari nya, yaitu, energi dari Rommy, itu ternyata telah meningkat sangat pesat, sekitar 3x lipat dari yang pernah aku tau di tahun lalu.

Aku sangat takjub pada bocah ini, bagaimana ia bisa melatih energi nya ini sehingga bisa sangat pesat perkembangan nya.

Dia lah pahlawan penolong aku dan Putra dua minggu lalu itu.

Tanpa bantuannya di saat terakhir, aku dan Putra mungkin sudah celaka.

Bagaimana ia bisa datang ke tempat itu tak terdeteksi, aku pun tak menyangka sama sekali.

Setelah ia jelaskan, aku hanya bisa menggeleng kepala.

Bagaimana ia setelah mendapat cerita dari Jessi yang adalah teman nya satu kelas, dengan nekat ia bawa motor abang nya menyusul ke sekolah itu.

Saat dia lihat sudah banyak polisi dan warga, dia parkir motor di luar, dan... Dengan cekatan dia masuk dengan melompati pagar, langsung naik ke balkon, terus ke kelas Stevan. Saat dia lihat Stevan sudah tertangani, dia langsung naik lagi.

INSTING nya mengatakan ia harus ke atap. Dan kembali dengan melompat sisi belakang bangunan dimana tak terlihat dari bawah depan, ia naik ke atap.

Saat itu dia melihat, aku sedang melakukan pengobatan pada Putra. Tapi, kondisi ku sudah pada batas nya.

Dia menyelinap dari belakang Novie, saat terakhir dia ambil keputusan keluar dan membantu aku..

Waktu dan tempat yang sangat tepat...

Simpul darah terbuka ..

Putra selamat, dan aku pun selamat...

Energi dia pun mengalir ke Putra. Tapi dia tak ambil pusing, keselamatan abang nya lebih utama.

Rommy telah berkeputusan ingin menjadi prajurit murni. Aku bangga pada keputusannya.

Dia walau pun nanti menjadi prajurit murni, karena dia sudah terlibat di dunia Intelligent, pasti dia akan menjadi prajurit di bagian intel. Dia sangat mengagumi sosok Leonardus Benyamin Moerdani.

Seorang Jendral TNI yang di juluki Raja Intel Indonesia. Yang foto dan wajah nya tak pernah muncul di media, sampai akhir nya dia harus menjabat PANGLIMA ABRI, baru publik mengetahui wajah nya.

Sepak terjang nya senyap, tak terpantau tapi terasa akibat nya. Dan banyak rekan sejawat yang tidak mengenali dia saat bertemu, hanya tau nama tak kenal orang nya. Dan dia pun rela di bentak bintara marinir karena tak dikenali masalah parkir padahal ia telah parkir di tempat semestinya untuk posisi sepenting beliau. Tapi demi identitas nya tetap tertutup, sang Mayjen patuh pindahkan mobil nya ke parkir umum yang lebih jauh, padahal ia telah parkir benar di tempat parkir para perwira tinggi ABRI.

L.B Moerdani hanya mengatakan "mungkin salah saya juga saat itu berpakaian preman".

Tapi untuk membuka identitas hanya demi gengsi di bentak bawahan yang jauh di bawah nya, dia tak akan melakukan nya.

Gengsi dan rasa malu nomor sekian, kepentingan negara dan kesatuan di atas segala nya.

Aku banyak menerangkan anak lelaki termuda aku ini, karena aku merasa selama ini kurang memperhatikannya.

Akhirnya aku tau, dia yang paling berbakat secara alami dalam bidang intelligent di banding abang-abang nya.

Tidak salah ia meng idolai sang Jenderal "Raja Intel", Karena memimpin semua lembaga intelijen di lingkungan ABRI, Benny dijuluki si 'Raja Intel'. Dia menjadi orang intelijen satu-satunya yang menjadi panglima ABRI pada 1983 tanpa melalui jalur teritorial sama sekali. Sepanjang karir militernya, Benny tak pernah menjadi Danrem maupun Pangdam.

Dan mulai sekarang, aku akan lebih memperhatikan dia, membimbing dan mengarahkan nya. Dia masih polos di usia nya yang sudah 15 tahun. Aku gak mau dia ter cemari pikiran dan paham-paham lain anti nasionalisme. NKRI HARGA MATI.


POV 3rd

Anto masih di ruang kerja pribadi nya sore itu, saat pintu ruangan nya di ketuk...

tok.. tok.. tok...

Anto melipat tablet nya...

"Masuk..."

Pintu terbuka dan masuk tiga orang istri nya..

Pasti ada sesuatu yang penting pikir Anto.

Aiko terdepan dan mulai bicara..

"Pah.. Maaf kami ganggu.."

"Ya kenapa mah..?"

"Pah, tadi ada perwira dari sesko mampir ke kantor cari papah, tapi karena papa gak masuk hari ini, dia menghadap mamah. Dia menyerahkan ini pah. Kata nya penting, harus sampai pada papah. Mamah gak berani buka, tapi tadi mama kumpulin Dea dan Yeti, kita mau sama-sama kasih ini ke papa. Biasanya kan kalau ada surat penting begini, ada panggilan tugas buat papa. Jadi kita bertiga mau.. Eh.. Memberikan ini ke papa, biar papa baca dan kami tau..."

terang Aiko

Anto menatap satu demi satu istri nya. Anto sadar, istri nya pasti ingin tau apa isi surat ini. Biasanya adalah surat perintah suatu operasi.

Benak Anto bicara, aku memang di kontrak mati untuk itu. Tapi status ku saat ini adalah non aktif permanen, apakah masih ada tugas pada ku saat kondisi ku seperti ini..? Memang, tak ada kata selesai. Aku telah sadari sekali lagi.

Dan...

Aku SIAP.. Tak ada kata mundur...

Anto menerima amplop itu.. Ada logo sekolah komando di luar. Anto memperhatikan dengan seksama.

Lalu dia mulai membuka segel, dan mengeluarkan surat itu.

Sesaat dia melihat ke tiga istri nya.

Lalu mulai membaca isi surat itu...

Semenit, dua menit Anto tetap melihat surat, walau ia telah selesai membaca nya..

Lalu dia kembali berpaling pada istri nya yang menunggu dengan cemas..

"Mah... Aku si perwira tua ini, di tunjuk menjadi staff pengajar intelligent di sekolah komando.. Dan mulai bertugas semester depan, atau tiga bulan lagi.. Menurut kalian bagaimana? Apa papa bisa? Tapi tak ada kata gak bisa, tiga bulan ini papa harus bersiap.."

"Oh... "

Ketiga istri nya sama bereaksi terkejut... Tapi tampak raut kelegaan di wajah ke tiganya. Karena sang suami tercinta tidak lagi terpisah karena tugas dengan mereka..

SETIDAK NYA... SAAT INI...

TAPI JIKA NEGARA MEMANGGIL...

TAK ADA KATA TIDAK...

KAMI..
SIAP JIWA RAGA...

MERAH PUTIH HARUS BERKIBAR..

JAYALAH BANGSA KU, JAYALAH NEGRI KU..


TAMAT...
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd