Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Apakah anda percaya cerita yang say share ini real ?


  • Total voters
    42
  • Poll closed .
Terima kasih atas atensi yang diberikan oleh para suhu. Aku coba share mulustrasi yang mendekati pribadi Viona di cerita pertama diatas.

a14b261079028324.jpg
http://www.imagebam.com/image/a14b261079028324

untuk toket Viona mulustrasi diatas mendekati dari sisi ukuran, punya Viona lebih kecilan dikit, juga beda di putingnya. milik Viona lebih kecil dan berwarna pink.
Jika ada dari readers atau para suhu yang tidak berkenan dengan mulustrasi diatas dapat pm ke aku.

thanks
 
Terakhir diubah:
Dear Suhu dan Readers. Terima kasih atas atensi dan respon yang sudah diberikan. Next update akan bercerita pengalaman memberi ide, menemani Viona Eksib.

Setelah malam itu kita tidur bersama tanpa menggunakan sehelai benangpun, pagi2 ketika bangun aku mendapati Viona sedang di kamar mandi. Ternyata hari itu dia mendapat mens hari pertama yang artinya no naked body lagi. Ada terlintas rasa kecewa karena baru saja menikmati view yang enak ternyata harus ditutup untuk beberapa waktu. Hehehe… Viona mengatakan kalo pas mens, dia bisa sangat temperamental dan tidak mood sama sekali untuk eksib. Namun dia tetap terbuka atas ide-ide yang akan dilakukan waktu sudah selesai mens. Aku pun pamit pulang ke rumah dan kita janjian untuk ketemuan kembali besok siangnya untuk sekedar meetup. Sesampai-nya di rumah, aku mencoba browsing ide-ide untuk Viona eksib namun tidak kunjung mendapat ide. Besok siangnya sesuai dengan janjiannya, aku kembali ke apartemen Viona sambil membawakan makan siang. Sesampainya di lobby apartemen, aku menghubungi Viona untuk memberitau kalo posisiku sudah di lobby. Ketika bertemu di lobby, Viona menggunakan outfit babydoll terusan yang panjangnya sedikit di bawah pantatnya dan tidak terlalu longgar di bagian atasnya. Batinku, memang dia sedang tidak mood eksib sehingga pakaiannya pun terlihat seperti itu. Aku pun tidak menyinggung apa2 soal outfit tersebut.

Singkat kata, 8 hari sejak Viona mens, dia menghubungiku untuk menyampaikan bahwa dia sudah selesai mens dan agak bergairah. Aku janjikan malam harinya sepulang kerja akan ke apartemennya untuk mengajak jalan, Viona pun setuju. Jam 7 malam aku sudah berada di lobby apartemennya dan seperti biasa menghubunginya. Sambil menunggu, aku masih mencoba berpikir kira2 Viona mau ngapain ya malam ini. Ketika Viona muncul, wew, outfitnya cukup simple, semacam kemeja jeans lengan pendek, yang terlihat gombor-gombor, panjangnya sekitar separo pahanya namun terdapat belahan hem di samping kiri dan kanan-nya serta 1 kancing atas tidak dikancingkan. Sesampainya di mobil aku bertanya kepada Viona…

Aku : Vi, kamu nggak make daleman kah ?
Viona : yup, aku nggak make apa2 lagi di dalam ini. Nih liat sendiri… (sambil mengangkat bagian bawah kemejanya)

Aku : oke, lalu kita sekarang mau kemana ? aku lapar nih, gimana kalo kita makan ? atau kamu sudah makan ?
Viona : aku juga lapar, gimana kalo kita makan piz*a h*t saja di daerah ****** (Viona menyebut sebuah restoran cepat saji di sebuah kawasan yang cukup banyak deret2 restoran)

Aku : deal, no problem.

Sepanjang perjalanan, Viona melepas satu per satu kancing kemeja nya dan bertanya kepadaku “Hen, aku lepas ya ?” aku pun manggut2 setuju. Selama di mobil dengan timeline kira2 jam 7-8 malam, Viona kembali bugil di mobil. Mungkin karena efek sehabis mens, lama enggak bertingkah, Viona kali ini menaikkan kakinya diatas dashboard mobil dan sedikit menidurkan jok mobilnya. Wow, kalo seandainya pengendara di jalur sebaliknya meyorot mobil kita dengan lampunya, tentu saja mereka bisa melihat sekilas kalo Viona sedang bugil. Aku pun kembali deg-deg-an terutama ketika berhenti di TL. Sesampainya di restoran tersebut, Viona kembali menggunakan outfitnya, namun ketika sedang mengancingkan 1-2 kancing kemejanya dari atas, aku terpaksa membuka jendela kanan untuk mendengar tukang parkir mengarahkan mau dibawa kemana mobilku ini. Ketika aku membuka jendela, tukang parkir terlihat agak kaku, mungkin karena melihat Viona sedang mengenakkan kemejanya dan baru tertutup di bagian atas, perut sampai paha terekspose yang kemungkinan tukang parkir tersebut mengetahui kalo Viona tidak menggunakan bawahan. Sebelum turun dari mobil, aku menyampaikan ke Viona…

Aku : Vi, kayaknya tukang parkir tadi ngeliat perut sampai bagian bawahmu deh, aku ndak sengaja karena ndak denger dia ngomong apa
Viona : hahaha… gpp deh, rejeki dia kali.

Aku : iya… hehehe… (aku melihat semua kancing kemejanya dikancingkan). Lho Vi, tadi kan ndak semua dikancing, kok sekarang dikancingkan ?
Viona : oh iya ya, wah kamu jadi mulai nakal nih, trus enaknya gimana sekarang ?

Aku : gimana kalo 1 kancing atas dan 1 kancing bawah ndak usah dipasang ? (kondisi kemeja, kancing bawah dengan ujung kemeja terpaut jarak agak panjang)
Viona : oke, no problem (sambil melepas 1 kancing atas dan 1 kancing bawah)

Cukup sexy dan terbuka menurutku karena kalo ada angin meniup, otomatis kemeja bagian bawah tersingkap dan memperlihatkan vagina-nya. Sewaktu memesan, waiter terlihat sedikit kurang tenang karena secara posisi sepertinya dia bisa melihat samar2 kalo Viona tidak make bra. Setelah order selesai, aku menyampaikan ke Viona…

Aku : Vi, si waiter kayaknya penasaran denganmu, dia gelisah, ndak fokus, ngeliatin dada kamu terus.
Viona : oya, wah mantap. Tapi dia ga berani lah, ini resto rame banget. Atau gimana kalo aku buka 1 kancing lagi ya, biar dia tambah penasaran.

Aku : oke Vi, buka aja, tapi kalo mau gimana kalo sekarang pantat kamu langsung duduk aja di kursi ini, kemeja nya kamu angkat.
Viona : boleh juga idemu, jadi yang bagian kiri dan kanan pahaku makin keliatan ya ?

Aku : iya juga sih, tuh orang di depan kita curi2 liat bawahanmu. (Viona pun menarik perlahan-lahan supaya tidak kentara sampai posisinya pas)
Viona : gimana, gini ya maksudmu ?

Aku : yup, mantap deh, kayaknya kalo kamu ngangkang dikit, orang di seberang bisa lihat vaginamu.
Viona : ntar aku coba deh.

Ketika waiter mengantarkan minuman, dia mengantarkan dari sisi Viona, padahal waktu kita order tadi dia berada di sisiku. Pemikiranku saat itu, wah ini waiter dah kepancing apalagi Viona sudah membuka 2 kancing kemejanya. Viona pun menyadarinya. Cowok di meja samping kita pun juga mulai curi2 pandang tiba2 Viona menjatuhkan pisaunya di sampingku, lalu dia mengambilnya dengan pelan2.

Viona : (sambil berbisik) cowok sebelah kayaknya bisa liat pantatku tadi waktu ambil pisau. Sengaja kok… hahaha
Aku : wah idenya bagus juga nih… kamu ndak horny ?

Viona : banget lah, nih sudah becek. Hehehehe…

Setelah makan, Viona melongok-longok mencari waiter yang sedari tadi mengantar makanan. Aneh memang jika makan di restoran, waiternya sama terus. Viona meminta bill-nya sambil bilang ke aku kalo dia yang mau bayar. Ketika waiter tersebut datang dengan bill-nya, aku pun pamit ke toilet dahulu sambil longgarin juniorku. Setelah kembali, Viona mengajakku untuk segera ke mobil dan se-sampainya di mobil dia bercerita :

Viona : tau ga tadi, waktu waiter kasih bill, dia kan ada di depanku, aku sengaja ambil dompet di dalam tasku yang tak taruh di samping kiriku, aku lama2in ambilnya. Dia bisa lihat susuku, cowok disamping kita kiriku juga bisa lihat susuku, lalu, aku sengaja majuin mejanya, aku keluarin kaki kiriku agak ngangkang karena pose yang susah untuk ambil dompet. Mestinya ya gampang diambil aja tasnya keatas meja tapi memang aku sengaja sekalian eksib. Karena ngangkang itu, cowok di sebelah kiri ku ngeliat jelas vaginaku, dan karena kamu ke toilet, cowok di sebelah kananmu bisa liat pantatku. Hehehehe….

Aku : wah cowok di sampingmu menang banyak nih, tadi liat pantat, sekarang liat susu dan vagina-mu.

Viona : iya tuh, dia senyum2 saja terus ke aku, cowok di seberang meja kita juga ngeliatin terus. Waiternya pas kembaliin credit card ku juga gemeteran tangannya. Mungkin ndak pernah liat susu cewek atau vagina cewek secara langsung ya… oya tau ga, tadi aku lepasin 1 kancing bawah lagi lho…

Aku : wah ya pantesan aja… apalagi vaginamu full shaved.

Karena model kemejanya lemes, jadi bagian bawah tersamarkan dalam posisi terkancing atau tidak tetapi bagian atas karena masih bawa tas, agak terlihat.

Aku : lalu kita sekarang mau kemana ?
Viona : balik apartemen aja yuk, aku basah banget nih. (sambil menarik tanganku dan menggosokkan di vaginanya)

Aku : oh berarti shownya sudah berakhir hari ini ? masih jam 9.30 malam lho…
Viona : so kamu ada ide apalagi ? mau ngapain lagi ?

Aku : hhmm… enggak ada sih. Ya udah ayok balik apartemen

Sesampainya di apartemen, Viona langsung bugil, lalu minta dijilat vaginanya sampai dia orgasme. Aku pun menjilati vagina-nya sambil memilin putingnya yang imut. Setelah Viona orgasme, dia mengajak ke kamar mandi. Sambil mebersihkan diri, Viona pun memberikan service BJ kepadaku. Mantap abis sedotan dan kuluman bibir Viona.

Ketika selesai mandi, aku pun berniat pamit ke Viona untuk pulang karena besok masih harus ngantor. Viona memberikan kepadaku access card dan kunci apartemennya supaya aku mudah jika mau ke tempatnya. Dia mengatakan sungguh puas sensasi hari ini. Dia terlihat happy banget.

Ketika hendak pulang, aku terlintas ide, bagaimana kalo Viona bugil di lift waktu turun ke lantai 1 dan baru menggunakan pakaian di lantai 1 dan sebaliknya. Deg-degan nya adalah ketika lift tersebut enggak langsung turun ke lantai 1 tentunya Viona harus cepat-cepat memakai pakaiannya. Di Lift pun kulihat tidak ada cctv. Aman. Akan coba tak sampaikan ke Viona nanti jika ketemu kembali.

Sekian cerita awal eksib Viona, next update tentunya lebih berani dan lebih hot.
 
Mantap suhu, saya selaku pecinta eksib sangat berharap suhu melanjutkan lagi pengalaman eksibnya
 
Mantap suhu, saya selaku pecinta eksib sangat berharap suhu melanjutkan lagi pengalaman eksibnya

siap suhu. semua bergantung situasi RL. masih banyak pengalaman yang bisa di share
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd