Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Apakah anda percaya cerita yang say share ini real ?


  • Total voters
    42
  • Poll closed .
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Omg, genre Fav nih bro....
keren bgt ceritanya ngalir dan natural.

kedepannya mudah2an ada tukang parkir, tukang pijat, abang2 yang dapet rejeki. hehe
 
Dear Readers dan para suhu. Terima kasih atas atensinya, saran-saran yang sangat baik via pm ke aku. Semua saran kusampaikan kepada Viona untuk dipertimbangkan. Ya sapa tau bisa menjadi kenyataan. Beberapa saran memang tidak terlalu cocok dengan personality Viona, tapi setiap orang bisa saja berubah kan. Beberapa saran sudah pernah kami lakukan, akan kita share di update-update berikutnya. Berikut adalah next update dari cerita ini.

Keesokan harinya setelah kejadian di resto cepat saji, Viona kembali menghubungiku dan menyampaikan ide untuk kembali action. Aku pun menyampaikan bahwa karena belum weekend, aku bisanya ya cuman malam hari dan Viona pun setuju. Aku pun sempat menyampaikan tentang ide bugil di lift. Dari obrolan itu, aku berjanji akan ke apartemennya jam 8 malam karena masih ada sedikit pekerjaan yang perlu diselesaikan. Tepat jam 8 malam, aku tiba di apartemennya, karena sudah memiliki kunci dan access card milik Viona, aku pun langsung menuju room-nya. Di dalam room, Viona sedang leyeh2 sambil menonton TV Cable dan tentu saja bugil. Setelah cipika cipiki dan meremas putingnya, Viona mengatakan bahwa dia sedang gatal untuk kembali action. Viona pun juga berniat untuk belanja bulanan di salah satu supermarket yang kerap dia kunjungi. Mungkin sekalian belanja bisa sekalian action. Aku pun manut terhadap keinginan-nya dan siap mengantarkan kesana.

Namun Viona bingung dengan outfit yang akan digunakan dan minta aku memilihkannya. Aku pun melihat koleksi pakaiannya. Aku lihat di lemari pakaiannya, kebanyakan pakaiannya tanktop beraneka model dan warna, kemben beraneka warna, hotpants beraneka warna dan model, rok mini beraneka macam dan baju cewe lainnya. Disitu aku cuman melihat 2 pasang bra saja. Karena belum memiliki ide apapun, aku pun menawarkan dua macam outit yaitu yang pertama rok mini warna abu2, aku lihat panjangnya kira2 17 cm diatas lutut, tidak terlalu ketat, dengan tanktop warna abu2 senada dengan rok mini yang cukup rendah belahannya, lebih rendah daripada kita pertama kali ketemu. Yang kedua outfit yang aku sarankan adalah pakaian semacam tanktop terusan yang panjangnya sedikit dibawah pantatnya, menggunakan tali pengikat tipis di kedua pundaknya, belahannya cukup rendah, dan rongga dibawah ketiak cukup lebar, kira2 lubang separo antara ketiak dengan pinggang. Outfit ini berwarna hitam dan cenderung agak pressed body. Viona lebih setuju dengan outfit kedua karena situasi di supermarketnya cenderung dingin. Buatku nggak beda antara outfit pertama dan outfit kedua. Aku menawarkan menggunakan cardigan panjang miliknya namun dia mengatakan hanya dipake waktu turun ke mobil aja. Sesampainya di mobil, aku menyampaikan ke Viona…

Aku : Vi, kalo nanti mau coba deh longgarin salah satu tali pengikat di pundakmu, atau dua-duanya juga nggak apa2, cuman kalo lepas dua2 kan langsung bugil. Menurutku salah satu aja kali2 nanti melorot atau bahkan lepas.

Viona : oke, nggak masalah, aku longgarin aja ikatannya…

Sesampainya di supermarket tersebut, pandangan mata banyak menatap Viona, di eskalator aku lihat banyak yang melihat ke arah pantatnya. Karena cenderung longgar, aku yakin pantat Viona terekspose. Ada salah satu komentar yang aku denger “wuih pahanya mulus banget, cuk, ga ketok tali bh nya juga”. Artinya mungkin juga orang2 menyadari bahwa Viona tidak menggunakan bra. Viona pun memilih-milih barang belanjaan, dan suka pura2 bertanya ke aku sambil nunjuk2 ke etalase atas. Tujuannya biar orang yang lewat dapat melihat susunya. Sekilas aku juga mendengar komentar “walah gak nggawe bh rek, ketok susune terepes tapine”. Viona pun semakin hot. Di etalase sayur mayur, terdapat 3 etalase, Viona pun suka nunduk2 untuk melihat sayur mayur yang terletak di etalase bawah. Ketika berada di posisi tersebut, dari samping susunya terekspose dan dari belakang pantatnya terlihat samar2. Beberapa petugas supermarket terlihat curi2 pandang ketika Viona menunduk. Sekali lagi terdengar komentar “wah mbak iku ora nggawe sempak ketoke. Aku iso ndelok bokonge”. Aku melihat Viona semakin hot, dan terlihat cairan kewanitaannya turun sampai ke telapak kaki. Aku bertanya ke Viona…

Aku : Vi, kamu horny banget ya sampek meleleh kebawah cairanmu…
Viona : iya nih, Hen. Aku dari tadi dipandangi banyak orang, mayoritas sih suka. Tapi tadi aku juga denger ada sepasang cewek berjilbab komentar “kok ga isin nggawe pakaian koyok ngono, susune bokonge nang endi2”. Aku tambah hot nih. Eh belanjaanku wes selesai, ayok antri kasir, supermarket juga mau tutup.

Aku : oke deh. (aku pun sambil mendorong kereta belanjaannya)
Viona : Hen, ini aku longgarin lagi talinya, nanti pas di kasir pilih yang mas2 itu ya, semoga pas bisa lepas, cuman aku ndak tau susu aku keliatan apa ndak.

Aku : ya coba aja. Tapi ini lumayan rame lho antriannya.
Viona : biarin aja. Gpp, aku hot banget, gatel pol, pengen…

Viona antri kasir sesuai pilihannya, mas2 yang masih muda usianya. Lalu dia terlihat menggaruk-garuk pundak, memijit pundaknya, dengan tujuan semakin melonggarkan tali di pundaknya. Ada sekitar 10-15an orang yang turut mengantri di beberapa kasir. Pas sampek di kasirnya, mas2 tersebut sambil curi2 pandang ke Viona, menginputkan barang belanjaannya. Tiba saatnya tali yang di pundak terlepas sehingga pakaian sebelah kanan turun. Aku melihat susu Viona terekspose dan dengan tampang cuek seperti tidak terjadi apa2. Beberapa ibuk2 berusaha memberi kode ke Viona seperti “sstt… sstt… mbak…mbak…”. Viona pun tetap pura2 tidak mengetahuinya. Mas2 kasir tersebut memperhatikan susu Viona sambil tetap menginputkan barang belanjaannya. Aku pun bersikap sama, pura2 enggak tau karena memang posisi yang turun adalah sebelah kanan dan aku berdiri menghadap Viona di sebelah kirinya. Mungkin sekitar 35-40 detik akhirnya mas2 kasir itu bilang ke Viona “mbak… maaf… itu talinya turun…”. Viona pura2 tidak terlalu mendengar, maju ke arah mas2 tersebut sambil bertanya “kenapa mas, saya nggak denger”. Lalu mas2 tersebut mengulanginya “maaf… mbak, itu tali bajunya turun”. Viona berkata “oh waduh mas, maaf, nggak sadar sambil berusaha benerin tali bajunya sambil menghadap kanan atau membelakangiku. Di depan Viona banyak suami2 dan cowok2 menunggu, istri atau temannya di kasir mendapat suguhan susu Viona. Viona tetap pura2 tidak sadar sewaktu membetulkan tali bajunya. Ketika membetulkan tali bajunya, otomatis tangan Viona sebelah kiri membantu tangan kanannya untuk mengikat bajunya. Susu sebelah kirinya kembali terekspose oleh mas2 kasir karena terdapat celah antara ketiak dengan pinggang. Aku lihat mas2nya agak salah tingkah dan grogi, sedangkan cowok2 dan suami2 yang ada di depan Viona senyum2 sambil bisik2. Ada ibuk2 juga mengumpat “gendeng iku bojone, mosok ketok susune ngono nggak dibantuin opo diingetno”. Aku pun senyum2 sambil menyampaikannya ke Viona.

Ketika memasukkan barang belanjaannya, kami memasukkan di bagian belakang mobil. Tepat di bagian belakang mobil itu, ada security supermarket, dan tepat di samping kiri kami, ada security yang bertugas mengarahkan kendaraan kami keluar. Viona dengan sengaja memasukkan barang belanjaan-nya semakin dalam supaya security di belakang bisa melihat pantatnya terekspose. Lalu dengan sengaja, aku jatuhkan beberapa barang belanjaannya, terutama yang kaleng ke samping sebelah kiri Viona, berhadapan dengan security satunya. Viona dengan santai berjongkok sambil ngangkang, memunguti satu per satu barang yang jatuh, secara otomatis security yang mengarahkan kendaraan kami dapat melihat dengan jelas vagina Viona. Aku pun turut deg-deg-an namun Viona melakukannya dengan sangat tenang sama dengan mas2 kasir tadi. Setelah selesai, kami pun meninggalkan supermarket tersebut. Waktu itu sekitar Pk. 10:15 malam. Di perjalanan Viona mengatakan kepadaku…

Viona : wah kamu tambah nakal ya, masak barang2 itu dijatuhkan. Sengaja kan ?
Aku : iya, betul dan kamu juga telak kasih pemandangan ke kedua security itu.

Viona : iya, aku liat dia nggak berkedip memandangi vaginaku, dan dia pasti tau kalo vaginaku becek. Ini aja jok kamu basah, sorry ya…
Aku : wah hot banget deh kamu. Gpp lah kan yang basahin kamu. Kamu masih mau action lagi kah ?

Viona : hhmm.. action gimana nih ?
Aku : ini kan sudah jam setengah sebelas malam, toko2 sudah pada tutup, jalan2 pada sepi. Gimana kalo kamu turun disini, lepas semua baju kamu lalu jalan2 santai. Aku ikutin pelan2 dari samping jadi kalo ada apa2 kamu langsung masuk mobil.

Viona : oke, siapa takut (sambil melepas pakaiannya dan meremas2 putingnya)
Aku : oke, mulai dari sini ya…

Sebagai informasi, supermarket ini terletak di salah satu perumahan besar di Surabaya Timur. Dan jalan-jalannya cukup sepi dan ideal untuk menantang eksibisionis berkarya. Viona pun turun dari mobil, lalu berjalan perlahan-lahan. Tubuhnya tertiup angin malam, membuat semakin hot dan horny. Kira2 300 meter berjalan, tiba2 dari arah belakang aku melihat ada mobil hendak menyalip mobilku. Aku berteriak ke Viona untuk masuk, namun dia cuek. Setelah mobil tersebut melewati mobil kami, berjalan agak perlahan, mungkin melihat Viona dari kaca spionnya. Viona pun segera masuk ke dalam mobilku dan mobil tersebut langsung melaju kembali. Fiuh deg-deg an pula dan Viona pun semakin terangsang. Di dalam mobilku, Viona mencoba bermasturbasi karena saking ndak tahannya. Lalu di perjalanan, tidak jauh dari kawasan tersebut, kita berbelok masuk ke sebuah gang besar dan lebar dimana terdapat restoran, indomar**t atau Al*ama*t yang sudah tutup. Aku bilang ke Viona…

Aku : Vi, coba deh jalan lagi kayak tadi, berani ?
Viona : berani lah. (sambil turun dari mobil dan jalan kembali)

Iseng dengan sengaja aku melajukan mobilku agak kencang sehingga Viona tertinggal. Aku menunggunya di ujung kompleks gang tersebut yang menghubungkan dengan jalan besar satunya. Viona pun terlihat cuek dan berani berjalan bugil di sepanjang kompleks ruko2 tersebut. Jarak kompleks tersebut sekitar 200 meter. Ketika mendekati mobilku, tiba2 Viona berlari dan mencoba untuk masuk ke mobil namun aku kunci. Ternyata Viona melihat ada security keluar dari salah satu toko, mungkin mau pulang. Dengan menggedor gedor pintu mobilku, dia berusaha untuk minta masuk. Perlahan-lahan aku jalanin mobilku yang membuat dia sedikit berlari mengejar mobilku. Security toko tersebut pun berteriak, “Hei… ngapain kamu…” barulah aku buka kunci mobilku dan Viona langsung masuk. Di dalam mobil, Viona memukuliku sambil ketawa dia bilang “Gila kamu, tambah berani aja”. Kita pun pulang ke apartemen. Sesampainya di apartemen, ketika berjalan menuju lift, aku bilang ke Viona…

Aku : Vi, nanti begitu lift nutup, kamu bugil ya sampek lantai 19. Kalo ada berhenti lekas pake bajumu lagi, atau cardigan ini.
Viona : wuih kamu nggak puas2 nih. Siapa takut. Deal…

Sesampainya di dalam lift Viona langsung mengangkat bajunya dan otomatis bugil. Bajunya ditaruh di pundakku, dan aku memegang cardigannya buat jaga2 kalo berhenti di lantai sebelum lantainya. Karena menggunakan access card, otomatis lift akan mengarah ke lantai 19 tanpa berhenti. Setelah di lantai 19, bukannya keluar, Viona menutup kembali lift tersebut dan turun ke lantai 1. Dia bilang “nggak asik kan kalo naik, pasti aman”. Tepat di lantai 11, lift berhenti, seketika itu Viona langsung mengenakkan cardigan panjangnya, tanpa dikancing langsung ditutupkan di tubuhnya. Lalu ada bapak2 masuk dan bareng turun di lantai 1. Mungkin bapak2 tersebut juga heran melihat aku membawa baju cewek di pundakku. Ketika di lantai 1, bapak tersebut keluar, Viona kembali menempelkan access cardnya sambil membuka cardigan panjangnya meski pintu lift belum menutup sempurna. Sesampainya di lantai 19, Viona tidak kunjung menggunakan cardigan panjangnya malah meletakkan di pundaknya sama seperti aku membawa bajunya dan berjalan menuju roomnya sambil tetap bugil. Jarak lift dengan room sekitar 5 unit room. Ketika berada di depan room, Viona membuka pintu, terdengar tetangga depan roomnya juga membuka pintu. Viona dengan tergesa-gesa membuka pintu dan tepat pintunya terbuka, pintu tetangga depan roomnya juga terbuka. Ketika tetangga tersebut keluar, sempat menyapaku, dan Viona sudah berhasil masuk ke dalam room.

Viona tertawa puas banget, langsung memeluk aku dan bilang, puas banget, tegang banget. Viona melucuti pakaianku dan kita pun melakukan ritual saling meng-oral juniorku dan vaginanya. Yang berbeda, Viona juga berusaha menduduki juniorku, vaginanya digesek-gesekkan di juniorku sampek orgasme. Lalu kita mandi bersama-sama, dia kembali memberikan servis BJ ke aku sampai meminum semua spermaku bersih tak bersisa. Setelah itu karena capek, dia minta aku menginap saja dan pulang keesokan harinya. Viona juga berpesan supaya aku juga membawa beberapa stel pakaian kerja dan casual, kali2 jika diperlukan di kondisi begini.


Sekian update hari ini. Aku update 2 cerita hari ini. Besok sudah mulai ngantor, akan tetap tak sempatkan untuk update kembali. Thanks.
 
Mantap updatenya suhu, kalau boleh saran mungkin di tempat yang agak sepi eksibnya suhu hehe
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd