Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Menggapai Impian - All about Me




Part 32 – In room massage (1)

Memang cowo ini pintar sekali memijat, karena aku merasakan kepalaku sangat rileks menerima pijatan jarinya.
Sementara mba itu mulai meneteskan minyak di kedua betisku dan memijatnya.
Tubuhku sangat dimanjakan oleh pijatan kedua orang ini, sampai kurasakan minyak sudah diteteskan ke kedua pahaku dan tangan mba itu mulai memijit satu persatu pahaku, jemarinya dengan sangat ahli memijat bagian bawah pahaku, kemudian semakin naik ke arah pangkal pahaku yang membuatku merasa geli tapi nikmat, tetapi jemari itu tidak pernah sampai mengelus vaginaku, sehingga aku masih bisa menahan rasa geli nikmat itu.

Setelah selesai dengan kedua pahaku, dia mulai meneteskan minyak di seluruh punggungku, sehingga sebagian minyak turun mengenai pangkal payudaraku.
Tangannya terus memijati mulai dari pinggang kemudian naik ke punggungku. Beberapa kali jemarinya mengenyentuh sisi payudaraku dan aku hanya bisa terus memejamkan mata sambil menahan nikmatnya sentuhan jemari itu.
“mba, maaf, saya buka ya celana dalamnya, supaya saya bisa mijat pantatnya” dan tanpa meminta persetujuanku dia sudah menarik celana dalamku sampai melewati ujung kaki, lalu diletakkannya di samping bantal kepalaku.

Diteteskannya minyak di atas pantatku yang tentu saja sebagian masuk ke sela sela pantatku untuk kemudian turun ke vaginaku, yang sekarang sudah tidak tertutup apa-apa lagi.
Merasakan minyak itu menyentuh vagina, membuatku semakin sulit untuk tidak berpikir normal. Aku mulai terangsang.

Terapis itu mulai memijat kedua bongkahan pantatku dan sesekali jemarinya masuk ke sela2 nya untuk kemudian menyentuh lubang vaginaku.
Semakin sering itu dilakukannya, semakin basah juga vaginaku, aku terus terpejam menahan rangsangan yang diberikannya, kurasakan wanita itu bergeser dan sekarang mendudukki pantatku, dan aku sangat terkejut mengetahui terapis itu tidak mengenakan celana dalam, sehingga dapat kurasakan vaginanya yang entah karena basah atau karena minyak, menggesek licin di pantatku bersama dengan bulu2 di vaginanya.

Wajahku yang sedari tadi bersemu merah sekarang sudah sangat panas kurasakan, saat vaginanya mulai digoyangkannya di pantatku, sambil jemarinya terus memijat punggungku, sesekali jemarinya turun ke samping mengenai sisi payudaraku dan mengelusnya lembut. Semakin sering dan semakin dalam jarinya menyentuh payudaraku, sampai aku merasa yakin kalau vaginanya sekarang sudah becek sama seperti vaginaku, kurasa dia juga sudah sangat terangsang.

Saat aku terbuai dalam rangsangan yang dilakukan terapis itu, kaget kurasakan karena sekarang ada benda keras tapi kenyal yang menyentuh hidungku, kurang ajar cowo ini sudah menempelkan kontolnya sedikit ke wajahku.
Semakin keras kontol itu menyentuh wajahku, yang asalnya aku kesal, berganti semakin terangsang dengan posisi ini.

Sekarang jemari wanita itu sudah memegang payudaraku secara penuh dan dia terus meremasnya, sambil pinggulnya terus bergoyang menggesekkan vaginanya di pantatku, aku sangat sulit menahan rangsangan ini sampai tiba2 tangan wanita itu berhenti dan dia sepertinya mulai membuka kancing bajunya.
Sekarang kurasakan tangan cowo itu yang mulai meremas payudaraku dan kulihat tangan wanita itu menurunkan celana pendek si cowo, sehingga terlihatlah tonjolan dari celana boxernya. Mulai kulihat jemarinya mengelus kontol itu dari luar dan kulihat kontol itu begitu keras dan besar, sangat membuatku penasaran sebesar apa kontol itu saat dikeluarkan, karena dari balik celana boxernya kepala kontol itu seperti ingin loncat.

Takut ketahuan desahan nafasku yang semakin memburu mengenai jari terapis dan celana boxer cowo itu, aku memalingkan wajah karena malu, tapi pikiranku terus penasaran dengan rupa kontol itu saat dikeluarkan. Tangan cowo itu terus meremasi payudaraku secara penuh dari depan dengan sentuhan pijitannya yang membuatku semakin terangsang.
Sementara tangan terapis yang satu terus mengelus kontol dari balik celana dalam cowo itu, tangan yang satunya lagi mulai menggesek di vaginaku. Aku yang didudukki wanita itu tidak dapat bergerak menghindari jarinya, malah sekarang kedua pahaku mulai merentang secara reflex, seolah meminta jari wanita itu semakin dalam mengelus vaginaku. “ssshhh, sssshhhh, ssssshhhh” kudengar wanita di atasku mulai mendesah, merasakan gesekan vaginanya yang semakin basah di pantatku.
Aku semakin tidak tahan untuk tidak ikut mendesah, kukatupkan mulutku sambil terus kupejamkan mataku, dan saat aku semakin dekat dengan orgasmeku, tiba2 terdengar suara bel di kamar berbunyi.
 
Agan2 sekalian, ditunggu komen2 fantasinya soal Nikki dan ceritanya yaaa, supaya narasumber (pelaku aslinya) yang ngikutin terus komen2 dari agan, makin semangat berbagi keliarannya.
Keep coli for Nikki:adek:
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd