Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Mustika Dara

Wah seru nih, Suaminya main sama ipar, istrinya main sama bos hehehe
 
Mantul suhu , semoga dara hamil benih roby dan andri cuckold dengan hana , lancrotkan suhu !!!
 
Bimabet
Chapter 38 Mustika Dara : Demi Uang Jajan

Sebulan berlalu ...

Dara

Pada pagi ini tepatnya di hari minggu, aku berencana hendak membersihkan rumah bersama umi dan Hana, namun pasca sarapan pagi, kurasakan perutku begitu keram dan menimbulkan rasa mual yang begitu hebat, lalu aku bergegas menuju kamar mandi untuk memuntahkan sarapanku.

“Kakak kenapaaa?!!” tanya Hana panik

“Hueeek… hueeek… gatau dek, tapi coba ambil testpack kakak” perintahku pada Hana dengan perasaan khawatir apakah sebenarnya aku hamil karena indikasi mualnya sama seperti kehamilan pertamaku

“Nih kak” ucap Hana sembari menyerahkan 1 strip testpack

“Ok makasih, bentar ya han” ucapku sembari menutup pintu kamar mandi
Setelah aku mencelupkan strip testpack di wadah yang berisi air seni ku, kembali kubuka pintu kamar mandi

“Gimana kak hasilnya?” tanya Hana

“Mesti ditunggu dulu han, bantu tuntun kakak ke kamar dong” ucapku

“Assalamualaikum!!” terdengar suara umi memekik dari luar mengucapkan salam karena ia baru pulang dari belanja di pasar bersama Randi

“Wa’alaikumsalam!” ucap kami serempak

“Loh Dara? Kenapa kamu lesu dan pucat begitu mukanya?” tanya umi sembari menghampiriku

“Ini tadi kak Dara muntah-muntah um, ini udah aku kasih minum” ucap Hana

“Jangan-jangan?” tanya umi sembari tersenyum

“Iya Allahu’alam deh um, itu lagi nunggu hasilnya” ucapku menunjuk strip testpack yang kuletakkan di meja

“MasyaAllah tabarakallah! Hasilnya garis dua Dara!! Kamu hamil lagi! Selamat ya sayang!” ucap umi yang kegirangan sembari memelukku

“Iyaaa alhamdulillah umi…” ucapku menahan tangis haru antara tidak percaya bahwa aku dapat hamil kembali namun dengan sebuah pertanyaan di benakku “apa benar ini anak dari suami sahku?”

“Selamat ya kakak! Akhirnya kami bisa punya ponakan hehe” ucap Hana yang kemudian memelukku juga
Sementara Randi hanya tersenyum di samping ranjangku lalu ia hanya menyalamiku.

Tentu saja kabar bahagia ini segera kusampaikan pada suami tercintaku.

“MasyaAllah sayang! Alhamdulillah… sayang masnya lagi-lagi ga bisa disampingmu yaa” ucap suamiku melalui telfon

Malam hari setelah makan malam, aku pamit ke kamar untuk tidur namun aku belum ingin tidur, aku ingin mengabari pak Roby perihal kehamilanku

“Malam pak” ketikan pesanku

“Malam Dara… apa kabar?” balas pak Roby yang memang sudah 2 mingguan ini kami tidak berhubungan karena beliau sedang banyak kerjaan

“Kabar baik pak.” Balasku singkat

“Tumben banget nih chat malem-malem, kangen ya? Hehe” balasnya

“Dih kegeeran. Saya cuman mau bilang bahwa saya hamil pak” balasku

“Ha?! Seriusan?! Buset!! Semanjur itu ya pejuku, eh maksudku, itu kamu hamil anak dari suamimu kan?” balas pak Roby setengah kegirangan namun juga penasaran

“Gatau pak, kalau dibilang ini anak suami saya, terakhir pasca keguguran dan sebelum dia berangkat merantau, memang iya kami ada berhubungan badan, tapi peju suami saya dikit banget yang keluar di dalam dan selebihnya ia hanya menyemprotkan ke toket dan perut saya ketika saya kocokin” balasku

“Waduh! Berarti itu anak saya dong” balas pak Roby

“Nah itu dia yang saya takutkan, jadi gimana pak? Tanggung jawab dong” balasku

“Tanggung jawab dengan saya nikahin kamu?” balas pak Roby

“Eh mana bisa.. saya kan udah ada mas andri, aduuh gimana yaa… apa digugurin aja ya?” balasku yang mulai gelisah

“Jangan dara! Anak itu adalah anak yang kamu dan suamimu nanti-nanti, jangan kamu sia-sia kan. Hmm, kayaknya saya ada ide” balas pak Roby

“Ide apa?” balasku

“Rahasia, ntar kamu tau sendiri hehe” balas pak Roby

“Dih nyebelin! Pokoknya tanggung jawab ya!” balasku namun pesan watsuppku hanya berstatus dibaca olehnya


Hana

Aku yang tengah santai menonton tv di ruang tengah mendengar notif pesan watsupp di hp ku, lekas aku mengambil hp tersebut dari meja, dan ketika kubuka :

“Assalamualaikum Hana” sebuah pesan watsupp yang ternyata dari mas Andri

“Wa’alaikumsalam mas, ada apa mas?” balasku

“Pasti udah tau dong kalau kakakmu hamil lagi? Alhamdulillah ya” balas mas Andri

“Ya alhamdulillah” balasku singkat

“Kok ga selametin masnya sih?” balas mas Andri yang seolah ngambek karena balasanku singkat

“Selamat ya mas, yang akan segera jadi ayah. Udah ya itu ucapan selametnya” balasku

“Uuu makasih adek ipar tersayang, ups haha” balas mas Andri

“Iya sami-sami” balasku.

-Flashback singkat-

Hana

2 minggu berlalu setelah aku salah kirim foto ******* ke mas Andri, komunikasi kami semakin intens dengan mas Andri yang sangat kelihatan berusaha membujukku secara tersirat agar aku mengirimkan pap lain padanya hingga pada suatu malam ketika aku yang tengah di puncak syahwat sementara Randi sedang tak berada di rumah, aku memutuskan untuk mengirimkan fotoku yang masih lengkap berbusana namun sedikit terbuka dengan caption.

“Halo mas, apa kabar yang nun jauh disana?” caption pap ku pada mas Andri


“Wa’alaikumsalam Hana, kabar baik, kamu sehat kan kalau masnya liat-liat nih?” balas mas Andri dengan menjawab salam walaupun aku tak ada memberikan salam sama sekali

“Baik juga mas hehe” balasku sembari mengirimkan foto diriku yang telah menanggalkan semua busanaku terkecuali hijab yang masih kukenakan



“Waduh, malam-malam begini liat yang seger-seger hehe. Masnya yang udah lama ga jamah kakakmu jadi gatahan liat beginian nih” balas mas Andri yang tampak mulai bangkit gairah syahwatnya

“Hmm gatahan mau ngapain mas?” balasku

“Gatahan pengen ngejamah kamu eh maksudnya ngejamah kakakmu hehe” balas mas Andri

“Jamah aku juga ga apa-apa mas, sama aja toh” balasku

“Iyaa pengennya mas gitu, tapi yagimana, jauh ini” balas mas Andri

“Jadi kalau deket, mas mau langsung jamah aku?” balasku menggoda mas Andri

“Mau, tapi jangan sampe ketahuan kakakmu dong, bahaya nanti hehe” balas mas Andri yang mulai nakal dan hal ini membuat birahiku menjadi semakin tinggi

“Iyaah mas, kalau mas ada disini dan pengen jamah aku, bilang aja… aku jadi gatahan juga nih pengen dijamah sama mas uhh” balasku

Tiba-tiba setelah pesanku terkirim, mas Andri menelpon video padaku dan langsung saja kuangkat

“Duh, kenapa VC sih mas?” ucapku berbisik

“Abisnya mas gatahan sih han, pengen liat kamu langsung dari video” ucap mas Andri yang juga berbisik

“Oalah.. bentar ya mas, aku ambil wireless earphoneku dulu” ucapku sembari bergegas bangkit untuk mengambil airpods dan juga dildo andalanku


Setelah kembali memegang hp, tampak mas Andri telah menanggalkan pakaiannya namun belum memperlihatkan kontolnya.

“Halo… aku rasanya pengen dilecehin sama mas, jadi aku pakai ini aja dulu ya” ucapku sembari menjilat-jilat dildo pink milikku

“Ahhh iyaaa Hana sayang… uhh rasanya seperti kontol mas yang kamu emutin” ucap mas Andri dengan nafas yang mulai berat tampak tangan mas Andri seperti tengah mengocok kontolnya

Kemudian aku letakkan dildoku tegak di lantai sementara aku mengambil posisi berjongkok lalu perlahan mulai menurunkan pinggulku hingga keseluruhan dildoku menyeruak masuk ke dalam liang memekku

“Ahhh mass.. dalam banget oohhh mentok masss” desahku

“Iyaaahh han… sempit banget memek kamu haaann… ughh ughh” desah mas Andri yang tampak mempercepat kocokan tangannya

“Ahn… iyaah mass… enak banget kontolmu mass uhm” desahku sembari mempercepat genjotan pada dildo yang telah kurekatkan di lantai

“Ahh ahhh ahhh Hana.... masnya gatahan kamu genjot gituuuhh” lenguh mas Andri sembari mulai mengarahkan kameranya yang memperlihatkan tangannya tengah mengocok kontolnya yang ternyata berukuran sangat kecil dan pendek jika dibandingkan milik semua pria yang pernah menjamahku, aku sedikit kecewa namun karena aku sudah keenakan menggenjot dildoku terus saja aku melanjutkan genjotanku tanpa menggubris perasaan kecewaku

“Iyaaah mass ohhh ohhh… tahan sebentar masss aku juga mau keluarrr” desahku yang mulai merasakan tanda-tanda akan mencapai puncak orgasmeku sembari menampar-nampar toket dengan kasar

“Ahhh ahhh ahhhh Hanaaa… mas udah gatahan lagi… mas keluar haaaann” desah mas Andri dan tampak kepala kontolnya yang tak begitu besar tersebut menyemprotkan peju yang beberapa tetes mengenai kamera hp mas Andri

“Auhhh mas... pejumu anget banget mass.... aku keluar jugaaaa uhhh” desahku berbohong yang padahal sebenarnya aku belum mencapai puncak orgasmeku, karena terlalu kecewa melihat mas Andri dengan kontol yang tak seberapa itu terlalu cepat ejakulasi

“Haaaahh haaaah iyaaah haaan” ucap mas Andri yang tampak kontolnya mulai layu

“Mass… aku pengen lagi…. Ayo mas kerasin lagi kontolnya” ucapku sembari terus menggenjot dildoku yang memang sebenarnya aku belum mencapai orgasmeku

“Iyaaah han… masnya capek han… ini mas coba bangunin lagi… enaknya kamu sepongin sih han” ucap mas Andri yang berusaha membangunkan kontolnya yang kini telah menciut sempurna, pemandangan ini semakin membuatku yakin bahwa aku tak akan sudi untuk dijamah oleh mas Andri

“Iyaaah mass nih aku sepongin kontolnya mass.... aahhh masss.... lagi sepongin kontol mass.... aku mau keluar lagiiihh” desahku sembari menjilati tanganku sendiri serta mempercepat genjotanku pada dildo karena gelombang orgasmeku yang sesungguhnya akan segera menghampiri

“Ahhhh mass aku keluaaaarrr” desah panjangku diikuti semburan cairan cintaku yang seketika membasahi dildo yang berdiri tegak perkasa

“Iyaaah haaaan… nikmat banget disepongin sama kamu” ucap mas Andri tampak memegang kontolnya yang tampak sudah lemas tak berdaya

“Makasih yah han… udah mau VCS sama mas malam ini, masnya puas banget… nih ada jajan buatmu udah masnya kirim ke rekeningmu” ucap mas Andri sembari mengirimkan sebuah pesan watsupp
Aku segera mengambil hp ku tanpa melepaskan dildo yang masih menancap pada memekku terlebih dahulu.

“Iyaah sama-sama mas… udah dulu ya VC nya, mas kirim apa nih? Aku liat dulu ya… Assalamualaikum” ucapku sembari lekas mematikan telepon video kami dan ternyata mas Andri mengirimkan screenshot transferan sejumlah uang dengan caption “Uang jajan Hana” ke rekeningku dengan nominal yang cukup besar

“Wah makasih banyak mas… (emote senyum)” balasku pada pesan tersebut

“Sama-sama Hana sayang… (emote cium)” balas mas Andri

Dan sejak saat itu aku enggan untuk dimintai telepon video lagi oleh mas Andri karena aku sama sekali tak bernafsu dengan kontol miliknya, aku hanya meladeni mas Andri sewajarnya dengan sesekali mengirimkan foto bugilku demi sejumlah uang dan tak jarang aku akan sangat jutek jika ia hanya bacot belaka tanpa mengirimkan uang.
-Akhir flashback-
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd