Fiuh.. akhirnya bisa update setelah agak lama sibuk. Baru balik Indonesia.
[ PART 13]
”kok belum tidur?” tanyaku.
”iya ga tau nih. Tadi lagi dengerin musik, trus ingat kamu. Lagi dijalan ya Dok?”
“kok tau?”
“kedengaran lah suasananya”
“oh..”
“ga sengaja tau kamu lagi di sini Dok. Jahat ih ga nyariin saya”
”cuma dua hari kok. Kamu pasti sibuk.”
”kesini lah Dok..”
”masih saja panggil saya Dok.”
”biarin. Kecuali kamu mau kesini sekarang, saya ga panggil Dok lagi.”
”jam segini?”
”ya tidur sini sekalian.”
”hmm, ok, kirim lagi alamatmu.”
”dasar pikunnya selalu!”
**
”akhirnya! Sudah lama sekali ya.. Kamu kurusan Dok..” katanya sambil memelukku. Wajahnya cerah walaupun rambutnya kusut.
”jangan panggil Dok lagi lah..” kataku.
”hahaha, lupa. Iya dehhh... abangku sayang. Mau teh, kopi, susu?”
”susu?” tanyaku.
”hihihi, jangan memulai sesuatu yang tidak kita inginkan ya!”
Gw tersenyum lalu menggelengkan kepala. Gadis manis berambut banyak uban ini selalu menyenangkan untuk ngobrol.
”eh aku ada wine.. mau?” tanyanya. Gw menganggukkan kepala.
”Saya udah ketemu Katrin.” kataku. Wajahnya terkejut sesaat.
”dia memberikanku buku karyanya untuk ku review.”
”bagaimana kondisinya?” tanyanya sambil menuangkan wine ke gelasku.
”hmm.. sulit.” kataku, lalu mengangkat gelas dan menghirup aroma Wine itu.
”good wine. Hm..” Gw meneguknya sedikit. Rasa hangat langsung menyebar di tubuhku. Kutuangkan sedikit wine di gelasnya. Lalu menyodorkan ke mulutnya.
”Mungkin aku akan membutuhkan bantuanmu”
”Sial. Setiap kesini selalu minta bantuan.” katanya sambil meminum wine yang kusodorkan, sampai habis! ”aku selalu jadi anak kecil ya buatmu abang?”
”pegang sendiri gelasnya kalau mau jadi anak gede..”
”engga mau, kapan lagi aku bisa manja..” katanya pelan.
”cari laki lah.. ajak stay disini. Biar bisa manja tiap hari.” kataku.
”mana ada yang mau ama nenek-nenek.”
”uban mu itu tanda kecerdasanmu. Bukan usiamu”
”Kenapa Katrin sulit ditolong?” tanyanya.
”kasusnya langka. Tidak ada referensi. Tidak ada Ahli yang bisa dimintakan pendapat.”
”Lalu apa yang bisa kubantu?”
”aku akan memintamu ke Indonesia. Bertemu Katrin.”
”hm... kapan?”
”belum yakin kapan.”
”bisa ga ya, jangan mendadak gitu?”
”i wish..” jawabku lalu meneguk wine ku.
”kok minum sendiri bang? ambilin lagi wine nya abang.. adek haus.” katanya sambil senyum-senyum menggoda. Gw tuangkan lagi sampai gelasnya hampir penuh.
”nih habiskan lagi, trus hang over, trus tidur..”
”kurang satu.. habiskan, hangover, titik titik.. baru tidur..”
”horny bitch..” kataku. Dia tergelak lalu meneguk wine nya, sampai habis lagi. Gila! Wajahnya langsung memerah.
”seorang abang tidak memakan adeknya sendiri.” sambungku.
”incest yukkkk baaaang?” tawanya makin keras.
”Cukup! Kamu sudah minum banyak.” kataku mencegah tangannya menuangkan wine lagi.
”dekat denganmu itu nyaman sekali abang. Gw kangen saat-saat seperti ini.”
”ya makanya jangan mabok. Ngapain saya kesini kalau kamu tidur.”
”tidurin adek abangku..” katanya lalu tanpa Gw duga dia melepaskan kaosnya. Shit, ga pakai bra! Payudaranya kecil, tetapi bentuknya indah. Gw menelan ludah lalu mengarahkan pandangan ke matanya. Sesaat Gw merasakan reaksi di selangkangan Gw.
Wajahnya merah, matanya menatapku dengan berani. Kami beradu pandangan beberapa menit. Gw bangkit berdiri lalu melangkahkan kaki menuju pintu keluar. Terdengar gerakan cepat dari kakinya. Dalam beberapa detik Gw merasakan tanganku ditarik dari belakang. Gw langsung melepaskan tangannya dan berbalik badan. Matanya terlihat berkaca-kaca lalu meleleh.
”Maafkan aku Abang..” katanya. ”Aku ingin ada yang menjamah tubuhku. Memasukiku..” isaknya.
”kamu cantik, cerdas, punya hati yang sangat baik. Ada begitu banyak pria baik diluar sana. Mereka akan sungguh beruntung mendapatkanmu”
”dan kamu pria brengsek ya abang.. tak ada cinta lagi kah dihatimu?”
”kamu tahu siapa Saya.. Dibandingkanmu, hmm.. seonggok kotoran di depan malaikat cantik beruban.”
”aku tak menyalahkanmu. Aku menerimamu.” katanya pelan.
”Mustahil. Tidak akan ada wanita yang bisa menerima pria sepertiku.” sanggahku.
”Abang sudah bilang itu setahun yang lalu. Entah berapa banyak wanita yang tidur denganmu setahun ini.”
”Saya tidak menghitungnya.”
”Aku tidak sedang memintamu mengakhiri petualanganmu”
”kamu memintaku berlabuh”
”iya, dan aku sadar setelah berlabuh, abang bisa melanjutkan perjalanan”
”aku sudah disini. Tidak harus dengan seks.”
”mungkin seharusnya aku bangga ya?” tanyanya. Matanya masih berkaca-kaca.
”seorang dokter sepertimu, mau datang menemuiku. Menuangkan wine untukku.” sambungnya. ”dan mau meminta bantuanku. Hmmmmm... ” Gadis ini menarik nafas panjang.
”ya, Elin seharusnya bangga. Tapi kenapa Elin sedih ya, Abang?” tanyanya.
”Elin?” panggilku.
”Iya?” balasnya.
”boleh saya bertanya sesuatu?”
**
Gw kembali ke Jakarta minggu pagi. Seperti biasa, perjalanan dari bandara adalah saat-saat membuka aplikasi dan mencari nearby. Siapa tau ada yang cantik dan seksi. Ada sekitar 5 orang yang menarik. Gw ketik pesan singkat, sent.
”Pak Yogi, ngebut aja gpp. Saya mesti ke klinik lebih pagi dari biasanya.” kataku pada sopir.
Tiba-tiba Gw teringat Mita. Wah, bisa-bisanya Gw lupa sama sekali kemaren. Ya udah, Gw cari nomornya.
Kevin : hi Mit.
Mita : Siapa ya? PP nya foto pantai gitu.
Kevin : Kevin, yang kenalan di pesawat.
Mita : Oh.... kirain mau kontak pas di Sgp. Udah balik Jakarta nih Gw Dok..
Kevin : Iya sibuk. Ini saya juga sudah di Jakarta. Kerja hari ini? Berapa landing?
Mit : Ah I see. Kagaa nih. Off.
Kevin : Gimana fancy trip nya kemaren, enjoyble?
Mita : Mmm gimana ya.. lumayan. Hihihi
Kevin : Loh kenapa? Business Class, Marina Bay.. entah kemana lagi kalian
Mita : Single sih Dok. Di kamar sendirian. Hihihi, ups.
Hmm.. A soft code just launched. Well, lets dig this gal.
Kevin : wah, seandainya tau kalau single, Gw samperin kemaren yah.
Mita : Ahhh gitu yahhh.. Boong banget Dok. Mita dilupain, sibuk ama yang lain.
Kevin : Beneran. Cuma kerjaan emang padat.
Mita : Dokter Kevin single?
Kevin : Penting yah single or double?
Mita : Pentingla.. ogah ama laki orang, Dok!
Ok, this gil not a cheap one. Worth to fuck.
Kevin : Single kok.
Mita : Boong juga Mita ga tau ya kan Dok. Hihihi..
Kevin : Hahahaha, iya juga sih. Kamu nih bisa aja Mit.
Mita : ya jaman gini Dok. Uda punya bini ngakunya single.
Kevin : Sama, banyak cewe uda punya laki, ngakunya janda. Soalnya kalau ngaku perawan juga ga mungkin. Hahaha..
Mita : Hihi iyalaa.. langsung ketahuan kalau main.
Kevin : Main apa Mit?
Mita : ih Dokter. Jadi malu tau.
Kevin : ohhh itu ya. Emang pernah Mit?
Mita : Dokteeeeeeeerrrr...
Kevin : Iyaaaaaaa.....
Mita : Tauk Ah, sebel.
Kevin : Sudah mandi apa masih bau asem? Haha.. Any plan today?
Mita : Hm... ini aja still naked in my bed.
Wow wow.. a hard code.
Kevin : foto dong
Testing…
Mita : Liat sndr aja, sepi kok dkostn
Ok fix. An invitation to fuck her.
Kevin : Haha bole ya masuk kamar
Mita : Kalau ketahuan ya ga bole siii.. tapi lagi sepi
Kevin : Alamat?
Mita : Beneran mau kesini? Ih dokternya nakal ternyata. Hihihi..
Kevin : Hahaha.. Iya. Kalau kamu mau, saya bisa batalin satu janji.
Mita : Agggh.. ga mau kalau cuma bentar Dok..
Hm… ok. Ini yang Gw ga suka. Ketika harus memilih adrenalin dan pekerjaan.
Kevin : hmm, maaf deh kalau gitu next time ya. Saya sibuk hari ini.
Mita : yaaahhhh.. jahat deh.
Kevin : Nah, ini kan mendadak sekali. Saya ada janji dengan pasien.
Mita : Batalin lah Dok.
Kevin : Ga bisa Mit. Maaf ya.. next time deh, Kita cari waktu. Ntar malam mungkin?
Mita : mlm ramai deh kostn..
Kevin : So?
Mita : ih.. bete! Ya udah sekarang aja Dokkk.. ini alamatnya [censored]
Got you! What A morning!
“Pak Yogi, ke alamat ini berapa menit yah? Macet kesana?” tanyaku.
”eh.. Dekat tuh.. paling lama setengah jam jalan normal. Kesana sekarang?”
”Ya, Pak. Ngebut aja ya!”
Very good. Perfect timing.
Kevin : Ok, Mit. Saya meluncur kesana. Setengah jam-an.
Mita : iyaa… gw mandi dulu yah!
**
Kost-an Mita besar dan cukup mewah. Halaman parkirannya cukup luas, mampu menampung lebih dari 10 mobil. Gw naik ke lantai dua seperti petunjuk Mita setelah menyapa Satpam yang berjaga, plus sedikit uang rokok yang langsung membuat pak Satpam tersenyum dan bersikap hormat. Ada nomor kamar di setiap pintunya. Sekilas kostan ini bersih dan rapi.
Pintu kamarnya terbuka setelah Gw ketok.
”Datang juga kamu.” katanya sambil tersenyum. Rambutnya agak basah, harum parfum dan piyama yang dipakainya benar-benar menggoda.
”ada pasien yang minta visitasi mendadak..” godaku.
”iya nih Dok. Sini.. periksa aku..” tangannya meraih tanganku. Kami berjalan mendekati kasurnya.
“Ada keluhan apa?” tanyaku. Jantungku mulai berdetak lebih cepat. Gw duduk di kasurnya. Mita langsung rebah di pangkuan Gw!
“gatal-gatal Dok..” jawab Mita sambil tersenyum genit. Lalu tertawa.
“bagian yang mana yang gatal?”
”beberapa tempat sih Dok. Obatnya apa ya Dok?”
”Bagian mana aja? Sudah berapa lama gatal-gatal? Ada alergi?”
“disini dok..” jawab Mita sambil meremas payudaranya yang masih tertutup piyama putih.
“trus disini..” kata Mita sambil menggigit bibirnya, jarinya menunjuk kearah bibirnya yang bulat penuh. so seksi.
”juga disini..” Mita meraba vaginanya, lalu menggosoknya pelan. Gw menahan nafas, mengatur irama jantung, memerintahkan arteries dan veins bekerjasama. Mita tahu benar caranya menggoda dan membangkitkan birahi.
”Disini?” tanyaku sambil menyentuh bibirnya dengan ujung jari telunjukku. Bibirnya langsung terbuka dan menghisap jariku. Gw merasakan tekstur lidahnya yang lembut, basah dan menggairahkan.
”Disini juga?” tangan kiriku meraba payudaranya, menyelinap dibalik piyamanya, menyentuh gunung mulus kenyal dan menemukan puting yang menegang. Gw remas lembut payudaranya, sementara Mita terus menghisap jari-jariku bergantian.
“iya Dok.. ini terapi apa ya Dok?” tanya Mita pelan setelah melepas kulumannya di jariku.
”ini masih memastikan saja.. gatal disini juga?” tanyaku lalu meraba selangkangannya. Mita menggeliat, tubuhnya mengejang sedikit ketika Gw sentuh pusat kenikmatannya.
“Ach.. Enak sekali Dok, iya dok disitu gatal juga… paling gatal disitu dok..” Tubu Mita lalu bergerak dan Gw didorongnya rebah. Mita menindihku dengan wajah memerah menahan sange.
Gw merasakan tangannya merayap turun dan menyelinap, meyentuh kulit perutku lalu makin turun, dan terus turun.
”argg..” gw mendesah ketika tangannya mulai meraba penisku. Digenggamnya penisku dan mulai dikocoknya. Sontak penisku membesar dan mengeras.
”wih.. perkasa dan besar..” bisik Mita. Gw bergerak naik, lidahku mencari-cari payudaranya. Tanganku meraih piyamanya dan berhasil membukanya.
Gunung payudara itu sekarang persis di depanku. Coklat muda, sangat indah. Putingnya kecoklatan. Gw mulai menyentuhnya dengan lidah dan akhirnya menghisapnya.
”eghh..” desahnya. Tubuhnya menggelinjang. Tangannya terlepas dari penisku dan Mita memelukku sambil menikmati hisapan dan jilatanku di payudaranya.
Mita tidak banyak bersuara. Ekspresinya lebih banyak tercurah dari bahasa tubuhnya yang terkejut-kejut setiap kali merasakan kenikmatan.
Akhirnya bibir kami bertemu setelah Mita menundukkan kepala dan kami berciuman heboh. Ciumannya ganas, bertenaga. Lidahnya menari-nari, bibirnya menghisap-hisap dengan tempo yang cepat. Beberapa menit kami beradu ciuman sampai nafasnya terengah-engah.
“gilak! Ciumanmu enak sekali dok, ini gilak!” matanya berbinar-binar.
”sudah sembuh gatalnya?” tanyaku.
”kurang yang bawah dok.. disuntik kan Dok?”
Mita bergerak, diloloskannya celanaku sampai telanjang. Penisku bergetar dan bediri sempurna.
”Wow... muat gak ya...” matanya melirikku dengan senyum genit.
”Basahin dulu ya Dok..” bisiknya lalu menjilat kepala penisku. Perlahan gw menikmati jilatannya. Tak lama, penisku masuk ke mulutnya. Gw merasakan satu ciri khas kemampuan Mita disini. Dia menghisapku dengan gradasi yang sangat hebat, dari lembut menjadi pelan, lalu dari pelan menjadi kuat.
”Arghhh... ” desahku, tanganku meraih rambutnya dan mencengkeram rambutnya. ”lebih cepat Mit..” pintaku sambil mendorong pelan kepalanya. Mita bekerjasama dengan sangat baik. Kepalanya naik turun, memberi kesempatan mulutnya bercinta dengan penisku.
“Argh…” beberapa menit Gw menikmati blowjobnya sampai penisku berdenyut-denyut. “udah Mit..” kataku. Mita melepaskan hisapannya.
“Suntik ya Dok?” candanya. Mita melepaskan celana dalamnya dan tubuh indahnya terpampang begitu menggoda diatasku.
“Kamu sudah basah Mit?” tanyaku.
“Basah dan gatal Dok… dari tadi.” Bisiknya.
“kondom Mit?” tanyaku.
“Dokter bawa kondom?” tanya Mita. Gw menggelengkan kepala.
”Mita ga punya Dok. Mita bukan cewe murahan yang sedia kondom..” katanya sambil tersenyum. Mita menggenggam penisku yang keras dan mengarahkannya ke Vaginanya. Woman On Top. Jleb... kami bersatu..
Payudaranya bergoncang-goncang ketika Mita mulai mengayunkan tubuhnya. Gerakannya kuat dan ringan. Mita memejamkan mata, menikmati persetubuhan kami.
”Argh..” erangku menahan nikmat. Hisapan Mita tadi sudah membawaku setengah perjalanan. Kalau Gw tidak menjaga, bisa muncrat duluan sebelum Mita mendapatkan orgasmenya.
”Dok.. archhhh..” erang Mita. Tubuhnya menegang. Peluh membasahi tubuh kami. Gerakan Mita sungguh luar biasa. Terlihat sangat ringan. Pantatnya naik turun seirama dengan pertemuan vaginanya dan penisku.
Tidak terasa begitu lama ketika Mita tiba-tiba mengejang dan mendesah pelan. Tubuhnya bergetar getar lalu lunglai diatas tubuhku.
”sudah dapat Mit? Cepat juga..” kataku. Mita tersenyum
”gilak, enak banget ini Dok! Gantian diatas ya? Capee.. hihihi..”
”Mita lalu rebah. Gw jongkok sebentar lalu mengarahkan penis ke Vaginanya. Ini seperti ronde kedua buat Mita. Tubuhnya menggeliat, meliuk, mencoba bekerjasama denganku. Tangannya melingkar di punggungku dan beberapa kali mencakar tubuhku. Gw fokuskan pikiran dan berusaha mencapai klimaks secepatnya.
”keluarin di dalam ya Mit? Biar cepat sembuh gatalnya.” Bisikku.
“kalau Mita hamil gimana Dok?” tanya Mita.
”ya jangan. Emang lagi subur?” tanyaku sambil terus mendorong penisku keluar masuk. Mita menggelengkan kepala. Entah apa artinya. Gw ga mau ambil resiko.
“arghh.. arghh..” desahku. Kurasakan aliran darah makin memuncak. Sesaat sebelum muncrat, Gw cabut penisku dan Gw tembakkan sperma ke perutnya. Beberapa detik gw nikmati momen itu. Gw cium Mita dan rebah dipelukannya.
“ga jadi buang di dalam Dok?” bisik Mita.
“Belum siap jadi bapak.. hahaha..” Gw tertawa sambil terengah-engah, dengan wajah menempel di leher Mita.
“Tidur dulu aja Dok disini..” kata Mita lalu mencium dahiku. Senyumnya sungguh manis, enak dilihat.
”Ga bisa Mit. Bisa dituntut pasien Gw ntar kalau ada apa-apa.” Kataku.
”hihihi... iya iya Dok. Ya udah sana siap-siap. Mau langsung kerja? ke klinik atau rumah sakit?” tanya Mita.
One more girl. Mita, pramugari manis dengan tubuh seksi. Begitu cepatnya transaksi kenikmatan mau sama mau ini terjadi. Mungkin dia ternyata juga seorang player? Entahlah. Hanya Mita yang tahu, dan gw juga tidak peduli.
**
Gw pikir Mita langsung tidur ketika Gw pergi. Tapi ternyata dia langsung chat Gw lagi.
Mita : thanks ya Dok, obatnya ampuh.. gatal-gatalnya sembuh.
Kevin : sama-sama, maaf waktunya cuma singkat.
Mita : kalau memang masih single, kenapa ga cari pacar Dok?
Kevin : belum ada yang mau Mit. Saya sibuk, mana ada wanita mau?
Mita : bulsyit ah. Hahaha.. atau suka gonta ganti pasangan ya Dok?
Kevin : kalau iya kenapa? Mau bilang Saya player?
Mita : oh, ngaku nih kalau player?
Sometimes Yes, i admit. Its when i decide to leave someone in a smooth way. Instead hurt her somehow, I rather let her leave me.
Kevin : Gw belum bisa komitmen aja sih Mit. Bukan prioritas Gw.
Mita : Hehe i know. Bisa dimengerti.
Mita : Hehe but you are hot man. Everywoman must wanna feel you penis inside vagina when they see your hard penis. Oh my God !
Kevin : Thank Mit. Youre also very nice and skillful!
Mita : LOL. What do you mean “skillful?”
Kevin : Kaya ga ada capeknya dengan tempo segitu waktu WOT tadi..
Mita : Gw jago yoga dan rutin nge gym pak Dok. Gerakan seperti tadi terlalu mudah, i tell you! Hehehe..
Gw mulai sibuk buka aplikasi, memeriksa apakah ada wanita cantik yang mau menanggapi pesan Gw. Lumayan, ada 3/5 yang sudah membalas. Yang lain biasanya masih sibuk.
Yani : hi juga…
Kevin : salam kenal ya. Gw Kevin, petugas medis.
Yani : o, dokter?
Kevin : iya. Kamu kerja apa?
Yani : ada deh. Mau tahu aja hihihi.
Gw udah ga reply. Males banget. Buang-buang waktu. Dia udah tahu Gw dokter, tapi hanya untuk pekerjaannya dia mau main kejarlah daku. No way!
Mei : ya.. siapa
Kevin : Sy Kevin. Slm kenal ya.
Mei : sm2. Dokter ya.
Kevin : kok tau
Mei : iyala, lihat di foto-fotomu
Hm.. proaktif melihat fotoku.
Angelica: y
Kevin : Salam kenal, gw Kevin.
Angelica: y
Kevin : pelit amat chatnya.. haha.. sibuk?
Hm.. antara sibuk, kebanyakan cowok yang chat, atau malas ngetik
**
mindik2 mindik2 bacanya....takut ketauan Polda 
kalo iyaaa...pengen rasanya nubie menimba elmu Kanuragan sama om dokter ini...
