Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Putri's Incestuous Family

huahahahaha.. ngakak pas nyadar kota sama mall nya suhu.. satu asal berarti kita. inget temen yang ortunya kerja di gun*** ma** daerah deket bypas
 
Saatnya update.
Terima kasih buat suhu-suhu sekalian yang setia menunggu. semoga update kali ini bisa menghibur.
Untuk adegan exe nya mungkinmasih sedikit lama, semoga suhu-suhu sabar menantikan serangan Fajar.
saran dan kritiknya selalu nubi tunggu.


Update 3. Breaking the Boundary

POV Fajar

“Sialan” makiku dalam hati saat melihat Nining istriku sudah terlelap di kamar. Padahal kan ini baru jam delapan malam “mah, ko udah tidur sih” ucapku berusaha membangunkannya dengan menepuk-nepuk lembut pundaknya. “mhhhh, mama ngantuk banget pa” jawab istriku pendek kemudian kembali tidur.

“Hahhh, puasa lagi” ucapku sambil menghela nafas. Gila, sudah lebih dari sebulan istriku tidak memberiku jatah, rasanya bisa meledak penis ku kalau terus-terusan begini. Banyak sekali alasan istriku untuk menolak ajakanku untuk bersetubuh. Mulai dari palang merah, capek habis beres-beres rumah, capek habis arisan, sakit kepala, sakit perut, dan masih banyak lagi alasan-alasan lain.

Andai saja aku bukan pria baik-baik pasti aku sudah jajan diluaran sana. Dengan uang yang kumiliki bisa saja kupakai jasa 10 WP high class dalam semalam. Tapi memang pantang bagiku untuk jajan, apalagi selingkuh.

Lebih baik aku korupsi atau membunuh orang sekalian daripada aku harus jajan atau selingkuh. Masih teringat jelas dulu hampir setiap malam ibuku menangis selama berjam-jam karena perlakuan ayahku. Sebagai orang terkaya dikampung kami, ayahku selalu berlaku semena-mena terhadap aku dan ibuku. Bayangkan saja, pernah suatu hari ayahku pulang dengan membawa 2 oarang gadis ABG seumuranku , dan tanpa rasa malu sedikitpun mereka berpacu dalam nafsu dikamar tidur ibuku, di ruang tamu, bahkan di dapur, sedangkan kami masih berada di dalam rumah saat itu.

Aku dan ibuku hanya bisa menangis meratapi nasib kala itu. Uang memang berlimpah, tapi buat apa kalau tidak ada kebahagian sedikitpun yang kami rasakan. Saat aku menginjak kelas 2 SMA ayahku meninggal dunia karena serangan jantung. Tak ada setetes air matapun yang mengalir di pipiku saat mengantar kepergian ayahku untuk selamanya.

Aku tak ingin hal serupa terjadi padaku. Maka dari itu, akan selalu kubuang jauh-jauh fikiran untuk selingkuh ataupun hanya sekedar mencoba-coba jajan di luar.

Kalau sudah begini paling aku akan onani dikamar mandi. Tapi lebih sering kutahan nafsuku karena menurutku nikmatnya orgasme saat beronani tak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan nikmatnya melepaskan sperma di liang kewanitaan istriku.

Penderitaanku rupanya masih belum berakhir. Siksaan pada penisku semakin bertambah kala aku ada di rumah. Bagaimana tidak, ada 2 bidadari cantik yang menghuni rumahku, Putri dan Pita.

Awalnya aku biasa saja saat melihat mereka. Mereka berdua memang sangat cantik dan aku menyayangi mereka selayaknya seorang ayah menyayangi putri-putrinya.

Tapi belakangan ini ada hal lain yang baru kusadari. Ternyata putri-putriku kini sudah menjelma menjadi wanita yang sangat menggoda. Pita dengan tubuh sexy nya dan Putri dengan kecantikannya.

Belum lagi kebiasaan berpakaian mereka di rumah. Pita senang sekali mengenakan pakaian ketat dan sexy, hotpants yang sering dipakainya lebih menyerupai celana dalam karena terlalu pendek. Kebiasaan lainnya yang membuat kepalaku tambah pusing, Pita dan adiknya hampir tidak pernah mengenakan BH saat dirumah.

“Pita, pakai baju yang benar, masa terbuka banget gitu” perintahku “Putri juga, malu kalau orang lain ada yang lihat”

“yahh papa, kan dirumah gak ada orang lain” sanggah Pita

“masa sama papa sendiri mesti malu” tambah Putri mendukung ucapan kakaknya.

“iya pa, di rumah sendiri ini” tambah istriku sambil tersenyum “atau jangan-janganpapa nafsu ya sama Putri dan Pita?” goda istriku.

“huss kok ngomong gitu, gak baik” ucapku. Putri dan Pita hanya tertawa mendengar perdebatan kami.

Siang ini kami memang sedang menghabiskan waktu bersama. Hari minggu memang selalu kami khususkan untuk ber-quality time ria bersama keluarga. Kadang kami sekeluarga berjalan-jalan, makan diluar, atau hanya sekedar berkumpul dirumah. Kali ini kami berencana menghabiskan waktu menonton film dari DVD yang dibeli Pita kemarin.

Jadi disanalah kami berempat. Aku duduk di sofa sedangkan Putri dan istriku tiduran di atas karpet didepanku. Pita sendiri duduk di sofa di seberangku.

Sama sekali tidak fokus, entah apa alur cerita film yang saat ini sedang kutonton, hanya gambar-gambar tanpa makna. Akal sehatku sedang bertarung dengan nafsuku. Bagaimana tidak, tiga bidadari sedang ada di sekelilingku.

Putri dan istriku mengenakan daster yang cukup menggoda. Apalagi Putri, dia mengenakan daster pendek berwarna orange tanpa lengan. Samar-samar dapat kulihat gundukan payudaranya saat ia berbaring di depan TV, rupanya lagi-lagi dia tidak mengenakan BH. Tampak putingnya runcing membentuk tenda dibawah dasternya.

Sedangkan Pita, lagi-lagi hotpants kekecilan itu yang dipakainya. Saat ia duduk celana yang ia kenakan tertarik ke atas dan benar-benar menyerupai celana dalam. Belum lagi putingnya yang seakan-akan menembus tanktop yang ia kenakan. Tanktop merah itu rupanya tidak mampu menutupi bagian bawah tubuhnya, terlihat pusarnya dan perutnya yang rata mengintip diantara tanktop dan hotpantsnya.

“neraka apa lagi ini” pikirku. Diam-diam kuremas penisku yag menegang dibalik celana pendek yang kukenakan.

“Put tolong tambah suara TV nya” pinta istriku “remotnya tiba-tiba mati, mungkin batrenya habis” tambahnya sambil menekan-nekan remot TV ditangannya.

“yahh mama, males bangun ma”rengek Putri

“sebentar saja, deket begitu ko males” tambah istriku.

Sambil bermalas-malasan Putri bangkit dari posisi tidurnya. Tapi bukannya berdiri, Putri malah merangkak menuju TV.

Lagi-lagi kuremas penis tegangku saat melihat Putri merangkak. Ternyata daster yang dikenakannya benar-benar pendek karena dapat kulihat celana dalam putihnya mengintip. Bongkahan bokongnyapun dapat kulihat walaupun secara samar, dan astaga, setelah kufokuskan mataku dapat kulihat semacam retakan tercetak dicelana dalamnya. Ternyata itu adalah belahan vaginanya yang membayang.

Tak henti-hentinya batinku memaki diriku yang tak mampu melepaskan pandangan dari bokong indah Putri. Sebagai laki-laki normal pemandangan seperti ini memang benar-benar bagaikan surga. Seorang gadis muda yang sedang tumbuh memamerkan bokong bulatnya lengkap dengan celah vagina yang membayang.

“segini mah?” tanya Putri

“tambah lagi” perintah istriku sehingga semakin menambah durasi Putri dalam posisi yang menggoda itu.

Sekilas dapat kulihat istriku melirik kearahku dan tersenyum . Aku yakin istriku tadi dapat melihat bagaimana mataku menatap ke arah bokong Putri “masa bodoh, dia juga yang buat aku horny seperti ini” pikirku membela diri.

Akhirnya pertunjukan Putripun berakhir saat dia kembali keposisinya semula.

Setelah sekitar 10 menit dan nafsuku perlahan mulai dapat kukendalikan, tiba-tiba istriku bergerak merubah posisinya menjadi memeluk Putri dengan tangannya melintang diatas perut Putri.

“loh kok kamu gak pake BH put?”tanya istriku

“males ma, gerah” jawab Putri singkat

Tak kusangka-sangka tangan istriku yang ada diatas perut putri dengan cepat menyambar dan memencet puting Putri sebelah Kiri.

“awwww” pekik Putri “apa-apaan sih ma, geli tau”

“kamu sih gak pake Bh, bikin mama gemes” jawab istriku.

Pita hanya tertawa melihat tingkah mamanya. Sedangkan aku, sekali lagi aliran darah ditubuhku mengalir deras turun kearah penisku yang kini sudah kembali tegang “apa lagi ini?” batinku menjerit.

“malu ma sama papa” ucap putri sambil melirik kearahku, dengan cepat kualihkan pandanganku dan berpura-pura menonton TV.

“katanya tadi sama papa sendiri kenapi mesti malu” goda istriku

“tapi kan....” belum selesai kalimat yang diucapkan Putri, tangan istriku kembali menyambar puting Putri, kali ini yang sebelah kanan.

“awww ma” erang Putri menahan geli “ampun ma” pintanya sambil tertawa. Tapi istriku tidak juga melepaskan jari-jarinya dari puting Putri, melompat dari puting sebelah kiri ke sebelah kanan.

Putri terlihat meronta-ronta menahan geli hingga tanpa disadarinya daster yang menutupi pahanya nya telah tersingkap karena kakinya yang melonjak-lonjak.

Woow, sebuah pemandangan yang luar biasa, sebuah celana dalam putih polos kini terpampang jelas di depan mataku. Putri begitu fokus berusaha melepaskan dadanya dari cengkraman tangan nakal mamanya hingga tidak sadar kalau segitiga terlarangnya jadi santapan mataku. Gila, penisku rasanya siap meledak.

“fajar sadar, dia putrimu” teriak batinku mencoba menyadarkanku. Tapi lagi-lagi seperti orang bebal mataku tetap terkunci ke arah selangkangan Putri.

“ihhh Putri, CD nya diliat papa” teriak Pita sambil tertawa.

“sialan” pikirku, tanpa melihatpun aku dapat pastikan wajahku memerah menahan malu.

“tuh kan ma, aku malu sama papa” ucap Putri sambil merapihkan dasternya.

“sama papa sendiri ko malu, paling papa kamu suka ngeliat CD kamu” goda istriku sambil tersenyum kearahku.

“huss, mama kok ngomongnya asal gitu” ucapku mencoba menjaga wibawaku di depan mereka.

Padahal penisku sudah tegang sampai terasa ngilu. Bayangkan saja 1 bulan lebih aku tidak mengeluarkan spermaku lalu tiba-tiba disuguhi pemandangan seperti tadi.

“Putri sekarang sudah besar ya pa” ucap istriku “dadanya saja sudah tumbuh begini, jangan-jangan bulu kamu udah tumbuh juga ya Put?” tanya istriku.

“ihhh mama ko nanya begituan” protes Putri

“apa perlu mama periksa langsung?” lalu istriku mencoba menggapai bagian bawah daster Putri, tapi belum sampai tangan istriku, Putri buru-buru berdiri dan bergerak menjauh.

“ihhh mama nakal, malu sama papa” ucapnya sambil menggembungkan pipinya pura-pura marah.

“hahaha, iya iya, mama Cuma bercanda” jawab istriku sambil tertawa “sini tiduran lagi”

“ga ah, mama rese’” jawab Putri.

“ya udah, ni kamu dibawah, biar mama duduk sama papa di sofa” ucap istriku sambil beranjak kearahku.

Kini aku tidak duduk sendirian lagi, ada istriku duduk setengah berbaring dengan kepala bersandar di pundakku.

Tak berapa lama Istriku tiba-tiba meletakkan bantal sofa yang tadi dipeluknya ke atas selangkanganku. Tanganku yang sedari tadi menekan penisku agar tidak menonjol kita telah tersingkir. Tiba-tiba aku sedikit terlonjak, ternyata tangan istriku sekarang sudah ada diatas selangkanganku, tangannya yang hangat meremas-remas penisku dari balik bantal.

“ma apa-apaan sih, ada anak-anak” protesku.

“sttttttt” isyarat istriku agar aku diam.

Sekitar lima menit istriku terus membelai dan meremas-remas penisku. Nikmat sekali rasanya, apalagi sambil menikmati pemandangan yang luar biasa indah. 2 pasang payudara indah milik putri-putriku semakin memancing nafsu birahiku.

Istriku dengan piawai menurunkan sedikit celana pendekku hingga kini penisku sudah seutuhnya keluar dari bungkusan celanaku. Jantungku berdegup kencang takut kalau saja salah satu putriku melihat apa yang sedang kami lakukan.

“eh iya, Pita katanya mau bilang sesuatu sama papa” ucap istriku sambil terus meremas-remas penisku.

“Permainan apalagi ini” teriak batinku.

“ohh iya sampai lupa” jawab Pita “gini lho pa, aku...”

“Pita kalo mau minta sesuatu sama papa caranya yang benar dong” saran istriku “harus pintar-pintar ambil hati papamu, kaya mama” ucap istriku sambil tersenyum.

“iya deh” jawabnya. Pita berdiri dari tempat duduknya kemudian duduk bersimpuh di kakiku. Kemudian dia menggerakkan tangannya dan menggenggam betisku lalu memijit-mijitnya.

Aku menahan nafas saat tangan lembutnya menyentuh kakiku. Benar-benar gila, penisku saat ini hanya tertutup bantal dengan tangan istriku sibuk meremas dan mengelus. Belum lagi Pita yang saat ini duduk lebih rendah dariku sehingga dadanya terpampang didepanku, walaupun masih tertutup kain yang pakainya namun sama sekali tak mampu menyembunyikan keindahan payudaranya. Putingnya yang menonjol dan belahan dadanya sungguh-sungguh membuatku hilang akal.

“nah gitu dong” ucap istriku “ayo ngomong sama papamu”

“gini lho pa, aku mau travelling rencananya” ucap Pita.

“ hmmm” jawabku singkat.

“kan minggu depan sudah mulai libur semester, jadi aku sama teman-teman bikin rencana mau travelling” lanjutnya sambil terus memijit kakiku.

“ke..kemana?” tanyaku tergagap sambil berusaha menahan laju sperma yang sudah siap meledak.

“ke bali pa” jawabnya

“hah Bali?” terdengar Putri setengah memekik “ihhh aku ikut dong kak” rengeknya sambil bangkit lalu duduk bersimpuh dihadapan kakaknya.

“enak aja, kan kakak sama teman-teman, masa kamu mau ikut” protes Pita.

“kakak pelit” ucapnya penuh iri “pa, masa aku gak kemana-mana liburan ini” rengeknya sambil memeluk kakiku.

Deg, jantungku seperti berhenti berdetak. Kenyal sekali dada Putri kurasakan di kakiku. Dapat kurasakan pula putingnya menekan –nekan di betisku saat dia bicara.

“kamu dirumah aja Put temenin mama” ucap istriku yang gerakan tangannya semakin cepat membelai penisku dan meremas-remasnya. Aku hampir gila menahan godaan ini.

“gak mau, pokoknya aku mau jalan-jalan juga” ucapnya sambil terus memeluk kakiku. Semakin terasa tekanan dadanya dikakiku.

“iya iya, nanti kita jalan-jalan” jawabku dengan suara serak menahan nafsu.

“tuh denger, kamu jalan-jalan sama papa dan mama aja” ucap Pita.

Berkali-kali kucoba mengalihkan pandangan berupaya mengurangi rangsangan visual yang begitu menggoda dari Pita. Namun setiap kali juga mataku selalu tertarik kembali untuk melihat kebawah ke arah puting Pita yang menonjol dibalik bajunya, belum lagi paha mulusnya yang terpampang.

“ahhhh”tak sengaja aku mendesah saat istriku meremas penisku.

“kenapa pa, aku mijitnya terlalu keras ya?” tanya Pita.

“i..iya” jawabku pendek. Aku sudah berada diambang batasku. Spermaku bisa meledak kapan saja.

“jadi gimana pa, boleh ya?” tanya Pita memohon

“i..iya boleh” jawabku

“horeee, makasih pa” teriaknya senang kemudian berdiri dan mencium pipi dan memelukku.

Saat itu juga sperma yang sudah mati-matian kutahan meluncur deras dari sarangnya. Tak terbendung lagi laju spermaku saat sepasang payudara besar milik Pita berada dekat sekali dengan wajahku. Putingnya sendiri hanya berjarak beberapa mili dari pipiku.

“sttt, hahhh, hahhh...” suara yang kukeluarkan tanpa sadar. Dan akupun terengah-engah menahan nikmat. Spermaku kini sudah bertaburan dibalik bantal dan tangan istriku, istriku hanya tersenyum melihat ekspresiku.

“iya iya, yang penting hati-hati” ucapku sedikit memberi nasihat.

“pasti pa” jawab Pita penuh semangat.

“awas lho pa kalau bohong” ancam Putri.

“iya papa gak bohong, nanti kita pikirin lagi mau kemana” jawabku

“oke pa” jawab Putri tak kalah semangat.

“Ya sudah sana nonton lagi” perintahku.

Pita dan Putri kembali keposisi mereka semula. Tak lama istriku perlahan-lahan menarik tangannya yang belepotan sperma dan berjalan kekamar mandi meninggalkanku yang kebingungan.”bagaimana ini, penisku masih diluar”

Karena tak nyaman karena rasa lengket dari spermaku dan khawatir putriku mencium bau sperrmaku, akhirnya kuberanikan diri beranjak dan berjalan menuju kamar. Untungnya Pita yang duduk diseberangku sedang fokus memperhatikan TV sehingga tidak melihat aku yang beranjak tengan penis yang terjuntai belepotan sperma.

Ada apa dengan istriku hari ini, kenapa dia binal sekali didepan Putri dan Pita. Dan yang lebih parah lagi, kenapa aku bisa bernafsu seperti itu terhadap putri-putriku sendiri. “Ada yang salah dengan diriku” pikirku. (bersambung)
 
Wah..makin bagus ceritanya suhu
Semuanya penggoda

Teruskan :mantap:
 
Bimabet
Menarik ceritanya huu.. ane langganan aahhh
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd