Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA RAKA dan MITA ( Kisah Pemuas Keinginan Orang orang Dewasa )

Bimabet
Mantab Suhu….
Sebelum mencicipi Mita, gas kan Raka menikmati bidadari2 sekolah selain Felice Suhu.
Dea, Sherly dkk.


Saran Suhu, yg loncat2 kasih 3-4 kalimat penghubung.
1 lagi, diawal bisa dikasih keterangan
POV RAKA
POV MITA

Biar mkin cos pleng kayak Raka muasin wanita…
Maaf jika kurang berkenan
 
Karakter yang kuat tokoh utama dalam cerita sangat mempengaruhi bagus tidaknya sebuah cerita.

Dalam cerita agan @123paijo,

Karakter Raka lumayan bisa diraba. Seorang anak muda pada umumnya dengan kelebihan baik hati ( khususnya pada Mita )

Karakter Mita tidak terlalu kelihatan ( menurut saya ), oleh agan @123paijo gambarannya terlalu sederhana.

Dalam cerita ini Yang dapat dirasakan malah karakter Felice yang notabene bukan tokoh utama.

Kalau bisa tolong develope karakter Raka dan Mita lebih kuat, biar feel-nya makin terasa

Maaf agan @123paijo, sekedar koment positif, semoga berguna 🙏🙏✌️✌️
 
Bagian XV​





Aku bingung, Mita menangis, padahal ibunya sudah diperbolehkan pulang.

" Harusnya kan kamu senang Mit "

Dia masih menangis, lalu bercerita kalau tagihan perawatan ibunya 42jt.

" Lah bukannya itu sudah aman, itu urusan dr. Raffi ? "

Kata Mita dr. Raffi tak bisa dihubungi, informasinya sekarang sedang di luar kota, hari rabu baru kembali ke kota ini.

" Ah memang brengsek laki laki itu, udah kamu nggak usah nangis, nggak usah bingung, biar aku yang urusi, udah dulu ya aku mau latihan, assalamualaikum "

Kututup telpun Mita.

Aku menghela nafas panjang. Kasihan Mita ketemu pria yang hanya memanfaatkannya saja.


Cek rekeningmu, pakai dulu uang itu, jangan telpun dulu. Kalau pengin ngobrol, nanti dirumah saja.


...............


Sayang nanti setelah latihan jangan makan di luar ya, kumasakin spesial untukmu malam ini.


Pesan Mita dua jam yang lalu.

Karena pesan itu aku menunggu, gara gara pesan dari Mita itu pula, aku menolak ajakan Steve makan malam bareng bersama keluarga Valencia.

Pesanku pada Mita lima menit yang lalu belum ada balasan. Jangankan balasan bahkan belum centang biru, berapa lama lagi aku harus menunggu.

Sekarang sudah hampir jam tujuh artinya lebih dari satu jam aku menunggu. Jangankan masakan spesial, chef nya aja belum ada tanda tanda pulang. Aduh gimana sih chef ku ini, nggak sadar apa dia kalau aku barusan latihan, energiku ini banyak yang hilang terbuang.

Mita aku kelaparan.....!!

Drtt... drtt... drtt....

Ah itu dia, mungkin pesan dari Mita. Cepat kuambil hp ku yang tergeletak dimeja.

Loh kok Felice...., malas, kubuka kemudian kulihat isi pesannya.


Woi JONES, loe pasti belon makan, sini deh gabung sama kita orang, cepet ditunggu nggak pakai lama ya..


Pesan itu dikirim, disertai foto mereka berempat dan lokasi restoran dimana mereka kini berada.

Sialan, kemarin GAY sekarang JONES, dasar chindo nggak ada akhlak.

Sempat gagal focus dengan Alexa, putrinya Valencia, uh ... cantiknya, ini mah Sandra Dewi versi remaja.


Apaan tuh, babi ya..


Balasku, setelah memperhatikan hidangan yang tersaji dalam foto.


Ini namanya Sio Bak, babi panggang versi kami. Kenapa NES nggak doyan ? Di jamin hau cek, hihihi.


Dibalas Felice dengan haucek lagi, bukannya haucek artinya enak, hiii ... Aku bergidik.... namanya babi ya tetap babi...


Bukan nggak doyan NDO....CHINDO, tapi haram.


Alah muna loe NES, sholat kagak, memek doyan, giliran babi haram, nggak konsisten loe, hihihi



Jleb...

Bangsat, tertohok juga aku dengan kata kata pedas pesan balasan Felice. Kalau dipikir pikir bener juga dia, sialan chindo ini, bisa aja, hahaha.


Udah NDO, stop ya, Selamat makan Felice, Cece, Steve dan si cantik Alexa, hehehe.


Kamsia om, dipuji sama om ganteng Lexa jadi malu, xixixi... Makilin Alexa. Emang tantenya nggak cantik NES ?



Dasar chindo betina, mau makan apa berbalas pesan sih....


Udah woi... MAKAN SANA !!!!


Balasku jengkel....


Jones Emosi, hihihi. Ya udah kita ciak dulu ya. Selamat kelaparan JOMBLO NGENES... HAHAHA.


Kuletakan HPku dimeja.

Terserah mau ciak, ciat, ciut terserah, nggak bakalan kugubris lagi pesanmu.

Drtt... drtt... drtt.... Hpku kembali bergetar.


Ka ada soup bebek, sini deh loe, kita tunggu.


Pesan Steve

Kubaca, malas, kubiarkan, tak kubalas.
Beberapa menit kemudian


NES kalau slurp memek loe mau ? Disini ada tiga lo, eh dua ding, satu masih bawah umur belon boleh..


Pesan Felice


BAJINGUK .. dasar chindo betina, CEWEK NO ATTITUDE !!!


...............


Sementara waktu terus berjalan, jam dinding menunjuk waktu pukul tujuh lebih lima belas menit, aku masih menunggu, tetap bertahan walau belum ada asupan. Gara gara pesan Mita, tergiur dengan masakan spesialnya, aku kini kelaparan sendiri.

Hampir menyesal aku menunggu, lalu kudengar suara skutic memasuki halaman rumahku. Nah itu dia datang, chef favoritku pulang. Tak lama lagi, dapat dipastikan, masakan spesial buatan chef Mita, bakal memanjakan perutku.

" Loh kok jam segini udah di rumah, maaf ya sayang... kupikir pulangnya seperti biasanya "

Mita terlihat panik, tergopoh gopoh membawa barang belanjaan masuk kedalam, sampai lupa dengan kebiasaannya.

" Salam dulu kali, hehehe "

" Oh iya, Assalamualaikum, hihihi "

" Waalaikumsalam"

Rasanya senang melihat senyum Mita cerah mengembang. Rasa lapar yang tadi ganas menyerang kini jadi sedikit berkurang.

Kudekati Mita yang tengah menata barang belanjaan. Di kulkas, satu persatu bahan makanan itu ia tempatkan.

" Kok nggak ngomong sih kalau latihan sore, tau gitu aku pulang lebih awal "

" Aku tadi nggak ngomong ya kalau latihan sore "

" Kamu tadi cuma ngomong latihan sayang, jadi kupikir latihan malam, maaf ya kamu pasti kelaparan "

" Oh ya.. nggak usah dipikirin, cukup lihat kamu pulang aku langsung kenyang kok sayang, hehehe "

" Ih gombal.... "

Mita melirikku, ia tersipu malu.

Gemes banget, kudatangi dia kupeluk dari belakang.

" Beneran kenyang, kalau begitu pasti sabar dong menunggu dibikinin masakan spesial, hihihi "

" Lama nggak ? "

" Nggak lama kok paling satu jam, selama kamu nggak ganggu, meluk meluk aku begini, hihihi "

" Hah... Satu jam, udah nasi goreng aja kalau begitu "

Cup...

Kukecup pipi Mita. Kemudian kulepaskan pelukanku.

" Cepat nggak pakai lama, hehehe "

" Siap, telurnya ceplok apa dadar "

" Dadar dong sayang, jangan lupa daun bawang, ya "

" Siap bosqu tersayang, hihihi "

Sat..set..sat..set...srang..sreng...srang...sreng, tak lebih dari lima belas menit dua piring nasi goreng telah tersaji, satu porsi untukku dan satu porsi lagi untuk chef Mita tentunya.

Bahagia itu sederhana, makan berdua dengan Mita sambil menikmati senyum manisnya, nggak aneh aneh, nggak perlu neko neko, cukup itu saja.

Usai Mita mandi, kami berdua di depan TV. Lagi lagi bahagia itu sederhana, ngobrol tertawa bersama, duduk mepet bersebelahan sambil berbagi snack berdua.

Efek ibunya besok pulang dari rumah sakit memang sangat kentara, Mita terlihat begitu gembira. Aku tentu ikut bahagia.

" Ka, nanti kelonin aku lagi ya "

" Ye jadi kecanduan, nggak nggak bobo' sendiri aja dikamarmu "

Dua malam, semalam dan kemarin malam kami memang tidur bersama, hasilnya aku sangat tersiksa.

" Sekali lagi saja, besok kan udah nggak lagi, kelonin ya, hihihi "

Tertawa lagi, maunya apa sih anak ini.

" Nggak Mita, sudah cukup dua malam saja aku tersiksa "

Ups... waduh aku keceplosan.

" Tersiksa apa, aku kan nggak nyubitin kamu, nggak mukulin kamu... O kamu terganggu karena curhatku, tersiksa gitu.. "

Mita melirik tajam padaku.

Aku bernafas lega, untung saja dia tidak mengerti maksudku.

" Tempat tidurnya sempit Mita, kalau tidur berdua jadi nggak lega "

Kucari alasan sekenaku saja, asal malam ini aku dan Mita tidak tidur bersama.

" Ya udah kalau kurang luas kita bobo' disini aja, ku ambil bantal dan selimut dulu ya "

Mita berdiri sambil melirikku, dia hendak beranjak menuju ke kamar untuk mengambil bantal dan selimut. Pikiranku mentok, aku tak menemukan suatu alasan lagi.

" Tunggu..tunggu .. manja banget sih.."

Cegahku sambil berdiri. Kini kulangkahkan kaki menuju kamarku.

" Lah.. kamu disini aja sayang, biar aku yang ambil bantal dan selimutnya "

" Gak usah, bobo'' dikamarku saja... "

Kataku dengan ketus.

" Lah katanya sempit, jadi terganggu, bikin tersiksa, gimana sih kamu ini, hihihi "

" Berisik..., kalau nggak mau di kamarku ya udah.. Tidur dikamarmu sendiri..... "

" Mau dong, kan aku yang pengin di kelonin, hihihi "



Selamat ya Raka, Selamat berkelon ria, selamat menikmati malam panjang dengan tersiksa.

..................................​



Tersiksa.....

Ngapain dua malam kamu tersiksa Raka, salah siapa coba. Salahmu sendiri nggak peka, dua malam ini aku sudah pasrah, kamu apa apain juga terserah. Sepanjang malam, aku menunggu, menunggumu untuk mencumbu diriku.

Raka, aku bukan anak kecil yang tak tahu kemana arahmu bicara.

" Tempat tidurnya sempit Mita, kalau tidur berdua jadi nggak lega "

Fix, itu cuma alasan yang kamu buat buat. Ranjang queen size dikamarmu sangat lega untuk dipakai tidur berdua. Cukup sudah kamu bersandiwara, kini giliran Mita.

Kulirik Raka yang masih duduk resah di ruang TV.

" Tunggu..tunggu .. manja banget sih.."

Sambil berdiri, Ia mencegahku. Lalu ia melangkah menuju kamarnya.

" Lah.. kamu disini aja sayang, biar aku yang ambil bantal dan selimutnya "

Kataku pura pura, aku hanya bersandiwara.

" Gak usah, bobo'' dikamarku saja... "

Katanya dengan ketus.

Nah bener kan, dari tadi kek bilang kayak gitu, pakai banyak alasan ini itu.

" Lah katanya sempit, jadi terganggu, bikin tersiksa, gimana sih kamu ini, hihihi "

Kugoda Raka.

" Berisik..., nggak mau tidur di kamarku ya udah.... "

" Mau dong, kan aku yang pengin di kelonin, hihihi "




Dag dig dug, kuikuti langkah Raka memasuki kamarnya. Malam ini semuanya harus terjadi, bisikku me sugesti diri.


....................


Pipis sudah, cuci muka sudah, sikat gigi sudah, kini di depan cermin aku menyisir rambut panjangku. Sambil mengulur waktu mencoba meredam gelisahku.

Aku menyusup di balik selimut dimana Raka berada.

Cup

Kukecup pipinya. Dia diam saja, tidak menunjukan reaksi apa apa.

" Kamu nggak pipis dulu sayang "

Raka menghela nafas panjang lalu bangkit, berjalan menuju kamar mandi.

Rupanya kita berdua sama sama gelisah, sama sama grogi, hihihi.

Ckleck..

Pintu kamar mandi telah tertutup, Raka ada di dalam. Aku terdiam mengumpulkan semua keberanian.

Cklik..klik..klik... sreet....

Kulepasi kancing kemudian celana babydoll ku dengan tergesa, kulipat, rapi, kusembunyikan dibawah bantalku. Lalu cepat kusembunyikan tubuhku yang hanya berbalut bra dan CD dibawah selimut.

Degh..degh..degh... Dadaku berdebar keras.

Malu, kupejamkan mataku, rasanya sangatlah malu.

Kuhela nafas panjang, jalani saja Mita, ikuti iramanya, nggak perlu takut, jangan menduga, mengalirlah begitu saja. Lalu kuyakinkan diriku, Raka mau, aku pun mau, dua duanya mau, lalu kenapa harus malu. Sekali lagi kusugesti diriku dengan fakta itu.

Aku mulai tenang.

Ckleck...

Pelan kubuka mataku.

Aku tersenyum, Raka pun membalas senyumanku, bersorak seluruh syaraf syaraf tubuhku.


......................................


Tanganku kini menggenggam gagang pintu kamar mandi.

Kuhela nafas panjang agar semua ragu menghilang.

Ckleck...

Jika itu maumu, akan kubawa engkau terbang ke langit biru.

Sejenak aku terpana, aku terpesona. Ya ampun manis sekali senyum bidadariku.

" Mit, aku tidur telanjang dada nggak papa "

Tanyaku sambil tersenyum.

Mita mengangguk sambil tetap tersenyum.

God... Jadi ini barang..senyumku semakin mengembang.

Pelan kususupkan tubuh setengah telanjangku dibawah selimut kasurku, selimut yang sama yang menyembunyikan tubuhnya, yang hanya menampakan wajah cantik Mita saja.

Eh... Aku kaget.

Bukan karena ulah Mita yang bergeser merapatkan padaku kemudian dibawah selimut ia mengeloni aku, melainkan karena begitu terasa kulit halus tubuhnya bertemu dengan kulit tubuhku.

Loh bukannya Mita tadi memakai babydoll berlengan dan celana panjang.

" Sayang... "

Hihihi..... lirih ia tertawa.

Aku penasaran, coba memastikan, pelan pelan ku elus, kujelajahi tubuh Mita. Fix, pasti, aku yakin, hanya CD dan bra saja yang masih tersisa bersamanya.

Wow, surprise....

Aku tersenyum lalu ku kecup lembut mahkotanya.

Cup....

Mita mendongak memandangku, matanya berbinar menatapku.

" Raka aku sayang kamu "

" Aku juga sayang Mita "

Tak kupungkiri, bersama Mita membuatku bahagia. Hari hari indahku yang telah hilang saat bersama Dewi, terasa kini hadir kembali.

Cup...

Kecupanku mendarat mesra di keningnya.

Tersungging senyuman indah dari bibir Mita yang merah. Ah bidadariku, kukagumi kecantikanmu. Pelan pelan bibir kami bertemu, menyatu, lembut berpadu, dalam dekapan asmara kami bercumbu.

Aku ikuti arusnya saja, kubiarkan kendali ada padanya. Di atas tubuhku, Mita terus mencumbuku, ia mendominasiku. Selubung birahinya telah terbuka, napsu tubuhnya terlihat nyata. Wajahnya memerah, tubuhnya di terjang badai gairah.

Entah kapan payudara Mita terbebas dari kungkungannya. Bra nya pun telah jatuh entah dimana. Dua gundukan daging mulus berputik mungil yang besarnya lebih dari genggaman tanganku itu, kini dalam kekuasaan bibirku, dalam kendali permainan lidahku.

Oleh bibir dan lidahku, gunung kembar nan kenyal itu dipermainkan, dikecup, dicium, dicucup, disapu, dengan acak tidak teratur, sering lembut kadang kasar, dilakukan terus menerus kiri kanan, berganti gantian. Membuat Mita keenakan tidak karuan.

Mita pasrah bibirnya terus mendesah.

" Sayang... udah... please sudah... "

Tubuh Mita bergetar, tak sanggup lagi menyangga diri lalu ambruk menindih tubuhku ini. Jantungnya berdegup kencang, nafasnya terengah tak beraturan.


Kupeluk Mita, lembut kuhangatkan dalam belaian kasih sayang.


...............................


Inikah yang namanya Kimochi, rintihan, leguhan cewek jepang yang beberapa kali kutonton dengan dr. Raffi.

Dengan dr. Raffi aku tak pernah merasakan ini. Bersama Raka sambung menyambung, terus menerus, kunikmati sensasi ini. Aku mendesah dan terus mendesah, yabai.. kimochi...

Aku yang tadi pegang kendali sekarang jadi tak terkendali. Cumbuan bibir dan lidah Raka di kedua payudaraku membuatku belingsatan, keenakan tak karuan. Syaraf syaraf tubuhku bergetar, celah vegy ku berkedut kedut, melelehkan lendir cintaku keluar o mangko...kimochi...

" Sayang... udah... please sudah... "

Chotto matte... Senpai... matte.... matte...

Aku nggak tahan, aku ingin break sebentar tapi Raka tak memberiku kesempatan. Terus menerus, penuh kejutan, payudaraku di serang. .. I..ikuuu...!!

Dan....

Sesaat semuanya hitam, gelap kemudian menjadi ringan, terang setelah gumpalan di kepalaku lepas hilang, luar biasa. ... Yabai.....




Terimakasih ... senpai ....

.................​
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd