Menepati janji, lanjutan yang tadi, gan. hehehe
"Mas, Mbak. Aku pamit dulu, ya! Udah janji nganter Bibi ke rumah temannya. " kataku.
Mas Gatot segera memakai bajunya. Sedang Mbak Wati tetap terlentang, bugil.
"Cium, Mbak dulu, Jang." Mbak Wati merajuk, manja. Aku membungkuk, mencium bibir Mbak Wati. Mbak Wati merangkul leherku, membalas ciumanku. "Jang, toket Mbak, juga. Dari tadi kamu belom, nyusu." Mbak Wati kembali merajuk, saat aku akan bangkit.
Akupun menghisap pentil toket Mbak Wati sambil meremasnya dengan gemas. Lalu berpindah ke pentil sebelahnya lagi. Sebenarnya aku ingin berlama lama menghisap pentil toket, Mbak Wati, tapi aku sudah janji akan mengantar Bi Narsih.
Mas Gatot mengantarku hingga pintu. Aku keluar rumah dengan perasaan.....entahlah, semuanya serba tidak terduga.