Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA TAMAT ROMANSA

Status
Please reply by conversation.
Okeh, pertanyaan penting nih,hu. Dibulan Februari itu, yg menang Pemilu siapa? :Peace:
 
Syukuran dulu akhirnya ada cerita dari subes Robby yang MCnya menang di akhir cerita
Betul banget hu, Kyknya ane bakalan ngadain pesta 7 hari 7 malam dah, soalnya MC nya menang kali ini. Gk jadi kambing conge' 😂
 
Sebagai pembaca, kesan saya terhadap cerita kali ini, IMHO, dangkal. 😐 Barangkali karena kena sunting pengarang di sana-sini (?).

Saya merasa mulai dari bagian Ganjil, alur cerita turut berbelok ke arah yang tidak wajar. Diperkenalkannya tokoh Fajar selaku antagonis, yang disusul kemunculan kembali Alea dan kisahnya yang tersembunyi. Namun dalam perjalanannya, pengarang tidak menyediakan porsi yang cukup buat Fajar. Akhirnya, ia sekadar lewat. Ia seperti “dikambinghitamkan”, menjadi bajingan semata lewat penuturan karena perbuatannya sendiri tidak dijabarkan secara in action.

Akibatnya, kemurkaan Reza hingga mendorongnya berbuat keji terhadap Fajar, bagi saya terlalu berlebihan. Untuk bisa sejauh itu, harusnya ada semacam
motivasi ekstra yang membuatnya hampir gila. Misalnya, Reza mendengar pengakuan Alea bahwa ia diorbitkan Fajar jadi bintang porno amatir atau dalam keadaan terpaksa berpura-pura amnesia di depan Meitha, mereka berdua dirayu Fajar untuk threesome di samping Sarah yang terbaring sakit. Ketika diklarifikasi, Fajar mengaku itu memang betul. Kalau begini ‘kan baru wajar Reza ngamuk di kantor polisi? Biar namanya polisi juga niscaya ada rada mafhum laki-laki mana pun akan kehilangan kesabaran bila harga diri dan marwah keluarganya diinjak-injak seperti itu.

Ini mah boro-boro. Waktu Fajar bersenang-senang, suka sama suka ama Meitha aja nggak diungkap. Padahal lumayan, paling nggak buat nge-NTR para Suhu di sini yang saya baca ikut mendukung kebrutalan Reza. :p

Kesimpulannya, adegan seksnya kurang banyak dan terlalu eksklusif buat tokoh utama pria.
:pandaketawa:
 
Terakhir diubah:
Sebagai pembaca, kesan saya terhadap cerita kali ini, IMHO, dangkal. 😐 Barangkali karena kena sunting pengarang di sana-sini (?).

Saya merasa mulai dari bagian Ganjil, alur cerita berbelok ke arah yang tidak wajar pula. Diperkenalkannya tokoh Fajar selaku antagonis, yang disusul kemunculan kembali Alea dan kisahnya yang tersembunyi. Namun dalam perjalanannya, pengarang tidak menyediakan porsi yang cukup buat Fajar. Akhirnya, ia sekadar lewat. Ia seperti “dikambinghitamkan”, menjadi bajingan semata lewat penuturan karena perbuatannya sendiri tidak dijabarkan secara in action.

Akibatnya, kemurkaan Reza hingga mendorongnya berbuat keji terhadap Fajar, bagi saya terlalu berlebihan. Untuk bisa sejauh itu, harusnya ada semacam
motivasi ekstra yang membuatnya hampir gila. Misalnya, Reza mendengar pengakuan Alea bahwa ia diorbitkan Fajar jadi bintang porno amatir atau dalam keadaan terpaksa berpura-pura amnesia di depan Meitha, mereka berdua dirayu Fajar untuk threesome di samping Sarah yang terbaring sakit. Ketika diklarifikasi, Fajar mengaku itu memang betul. Kalau begini ‘kan baru wajar Reza ngamuk di kantor polisi? Biar namanya polisi juga niscaya ada rada mafhum laki-laki mana pun akan kehilangan kesabaran bila harga diri dan marwah keluarganya diinjak-injak seperti itu.

Ini mah boro-boro. Waktu Fajar bersenang-senang, suka sama suka ama Meitha aja nggak diungkap. Padahal lumayan, paling nggak buat nge-NTR para Suhu di sini yang saya baca ikut mendukung kebrutalan Reza. :p

Kesimpulannya, adegan seksnya kurang banyak dan terlalu eksklusif buat tokoh utama pria.
:pandaketawa:
Tengkyu bgt hu buat testimoni panjangnya. Ane terima dgn senang hati kritikannya... ane demen yg kek gini.

Untuk sex scene yg minim, dari dulu ane udah akuin kalo males bikin bagian itu :)

Kecuali utk karya ane selanjutnya, remake cerita orang... itu bakalan banyak ss nya soalnya ane tinggal copas doang hahahaha

Utk adegan kantor polisi, kalopun itu berlebihan tapi reza emang udah dapet cerita dari alea kalo dia diperkosa dan fajar pun mengakuinya. Ane sbg penulis, mencoba memposisikan diri sbg reza, ga perlu jauh2 ttg dijadikan objek seks yg brutal atau ngelakuin di depan anak, denger perempuan yg ane sayang dicium aja udah cukup buat ane utk ngelakuin hal yg sama dgn yg reza lakuin, apalagi ini ceritanya diperkosa dan mau dibunuh.
 
Sebagai pembaca, kesan saya terhadap cerita kali ini, IMHO, dangkal. 😐 Barangkali karena kena sunting pengarang di sana-sini (?).

Saya merasa mulai dari bagian Ganjil, alur cerita berbelok ke arah yang tidak wajar pula. Diperkenalkannya tokoh Fajar selaku antagonis, yang disusul kemunculan kembali Alea dan kisahnya yang tersembunyi. Namun dalam perjalanannya, pengarang tidak menyediakan porsi yang cukup buat Fajar. Akhirnya, ia sekadar lewat. Ia seperti “dikambinghitamkan”, menjadi bajingan semata lewat penuturan karena perbuatannya sendiri tidak dijabarkan secara in action.

Akibatnya, kemurkaan Reza hingga mendorongnya berbuat keji terhadap Fajar, bagi saya terlalu berlebihan. Untuk bisa sejauh itu, harusnya ada semacam
motivasi ekstra yang membuatnya hampir gila. Misalnya, Reza mendengar pengakuan Alea bahwa ia diorbitkan Fajar jadi bintang porno amatir atau dalam keadaan terpaksa berpura-pura amnesia di depan Meitha, mereka berdua dirayu Fajar untuk threesome di samping Sarah yang terbaring sakit. Ketika diklarifikasi, Fajar mengaku itu memang betul. Kalau begini ‘kan baru wajar Reza ngamuk di kantor polisi? Biar namanya polisi juga niscaya ada rada mafhum laki-laki mana pun akan kehilangan kesabaran bila harga diri dan marwah keluarganya diinjak-injak seperti itu.

Ini mah boro-boro. Waktu Fajar bersenang-senang, suka sama suka ama Meitha aja nggak diungkap. Padahal lumayan, paling nggak buat nge-NTR para Suhu di sini yang saya baca ikut mendukung kebrutalan Reza. :p

Kesimpulannya, adegan seksnya kurang banyak dan terlalu eksklusif buat tokoh utama pria.
:pandaketawa:
Setuju. Saya pernah bilang kalau chapter2 terakhir kesannya dipaksakan. Seperti ada "list of events" yang harus terjadi didalam cerita.
Entah karena di-cut karena takut ceritanya melebar atau memang ceritanya dari awal sudah direncanakan untuk terlalu berfokus pada MC-nya saja.
Sehingga saat "event" itu terjadi, tidak salah kalau bro @yariman merasa bahwa ceritanya dangkal, karena memang tidak natural alurnya.

Saya yakin ini cuma "one-off" dari penulisnya, karena karya2 beliau sebelum ini sangat bagus dan imersif. Mari kita nantikan karya2 selanjutnya.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd