Hahahaha... ane bisa jadi siapa aja. Tapi siapapun ga akan bisa jadi ane.Ini cerita siapa sih? Dari plot, bahasa, sampe ending kaya bukan cerita @Robby0608
Ngaku! Ente ada hubungan apa sama @Elly0608?!
Hahahaha... ane bisa jadi siapa aja. Tapi siapapun ga akan bisa jadi ane.Ini cerita siapa sih? Dari plot, bahasa, sampe ending kaya bukan cerita @Robby0608
Ngaku! Ente ada hubungan apa sama @Elly0608?!
Hehehe karena terus2an bikin plot twist, akhirnya bikin yg ga terlalu nge-twist, jadi ga nyangka juga kan?Loh kok tumben plot twistnya gampang ketebak, seperti bukan suhu @Robby0608
Atau TS sedang mencoba mengubah gaya penulisan??
Tapi apapun itu, selamat untuk tamatnya suhu.
Hahahaha kemaren2 dunia ane potret terlalu gelap, sekali2 ane nyoba yg terangan dikit lahSyukuran dulu akhirnya ada cerita dari subes Robby yang MCnya menang di akhir cerita
Betul banget hu, Kyknya ane bakalan ngadain pesta 7 hari 7 malam dah, soalnya MC nya menang kali ini. Gk jadi kambing conge'Syukuran dulu akhirnya ada cerita dari subes Robby yang MCnya menang di akhir cerita
Tengkyu bgt hu buat testimoni panjangnya. Ane terima dgn senang hati kritikannya... ane demen yg kek gini.Sebagai pembaca, kesan saya terhadap cerita kali ini, IMHO, dangkal. Barangkali karena kena sunting pengarang di sana-sini (?).
Saya merasa mulai dari bagian Ganjil, alur cerita berbelok ke arah yang tidak wajar pula. Diperkenalkannya tokoh Fajar selaku antagonis, yang disusul kemunculan kembali Alea dan kisahnya yang tersembunyi. Namun dalam perjalanannya, pengarang tidak menyediakan porsi yang cukup buat Fajar. Akhirnya, ia sekadar lewat. Ia seperti “dikambinghitamkan”, menjadi bajingan semata lewat penuturan karena perbuatannya sendiri tidak dijabarkan secara in action.
Akibatnya, kemurkaan Reza hingga mendorongnya berbuat keji terhadap Fajar, bagi saya terlalu berlebihan. Untuk bisa sejauh itu, harusnya ada semacam
motivasi ekstra yang membuatnya hampir gila. Misalnya, Reza mendengar pengakuan Alea bahwa ia diorbitkan Fajar jadi bintang porno amatir atau dalam keadaan terpaksa berpura-pura amnesia di depan Meitha, mereka berdua dirayu Fajar untuk threesome di samping Sarah yang terbaring sakit. Ketika diklarifikasi, Fajar mengaku itu memang betul. Kalau begini ‘kan baru wajar Reza ngamuk di kantor polisi? Biar namanya polisi juga niscaya ada rada mafhum laki-laki mana pun akan kehilangan kesabaran bila harga diri dan marwah keluarganya diinjak-injak seperti itu.
Ini mah boro-boro. Waktu Fajar bersenang-senang, suka sama suka ama Meitha aja nggak diungkap. Padahal lumayan, paling nggak buat nge-NTR para Suhu di sini yang saya baca ikut mendukung kebrutalan Reza.
Kesimpulannya, adegan seksnya kurang banyak dan terlalu eksklusif buat tokoh utama pria.
Setuju. Saya pernah bilang kalau chapter2 terakhir kesannya dipaksakan. Seperti ada "list of events" yang harus terjadi didalam cerita.Sebagai pembaca, kesan saya terhadap cerita kali ini, IMHO, dangkal. Barangkali karena kena sunting pengarang di sana-sini (?).
Saya merasa mulai dari bagian Ganjil, alur cerita berbelok ke arah yang tidak wajar pula. Diperkenalkannya tokoh Fajar selaku antagonis, yang disusul kemunculan kembali Alea dan kisahnya yang tersembunyi. Namun dalam perjalanannya, pengarang tidak menyediakan porsi yang cukup buat Fajar. Akhirnya, ia sekadar lewat. Ia seperti “dikambinghitamkan”, menjadi bajingan semata lewat penuturan karena perbuatannya sendiri tidak dijabarkan secara in action.
Akibatnya, kemurkaan Reza hingga mendorongnya berbuat keji terhadap Fajar, bagi saya terlalu berlebihan. Untuk bisa sejauh itu, harusnya ada semacam
motivasi ekstra yang membuatnya hampir gila. Misalnya, Reza mendengar pengakuan Alea bahwa ia diorbitkan Fajar jadi bintang porno amatir atau dalam keadaan terpaksa berpura-pura amnesia di depan Meitha, mereka berdua dirayu Fajar untuk threesome di samping Sarah yang terbaring sakit. Ketika diklarifikasi, Fajar mengaku itu memang betul. Kalau begini ‘kan baru wajar Reza ngamuk di kantor polisi? Biar namanya polisi juga niscaya ada rada mafhum laki-laki mana pun akan kehilangan kesabaran bila harga diri dan marwah keluarganya diinjak-injak seperti itu.
Ini mah boro-boro. Waktu Fajar bersenang-senang, suka sama suka ama Meitha aja nggak diungkap. Padahal lumayan, paling nggak buat nge-NTR para Suhu di sini yang saya baca ikut mendukung kebrutalan Reza.
Kesimpulannya, adegan seksnya kurang banyak dan terlalu eksklusif buat tokoh utama pria.