#
-------
“Nadia sayang, udah jangan nangis dong. Aku cinta kamu. Kamu tau kan kalo kamu itu pertama dan satu-satunya buat aku. Kamu tau, Cuma kamu yang temenin aku dari aku susah sampe sekarang apa-apa mudah. Aku sayang kamu apa adanya, bukan gimana dadanya. Ya meski dada kamu adaan sih, heheh” Ardi mencoba membuatku tenang sekaligus bercanda
Dalam pelukannya, aku sedikit kesal karena dia masih sempat untuk bercanda. Cubitan manja ku daratkan dipinggangnya yang menempel dengan dadaku.
“kamu tuh yah, mesum amat kali. Lagi kaya gini bisa aja bercanda” Aku sedikit cemberut
“maaf sayang, heheh. Yaudah jangan nangis lagi, udah cantik gini kok” katanya sambil mengecup kepalaku
“jadi, aku boleh buka nih yang?” kataku sambil sesekali sesegukan.
“yaudah buruan, aku juga udah gak sabar” Ardi mencoba melepaskan pelukannya agar ku mudah membukanya
--------
#