Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

"Tanding" di bioskop

tuanmuda

Semprot Baru
Daftar
25 Jul 2010
Post
29
Like diterima
77
Bimabet
Semenjak Dewi memutuskan hubungan kami perasaanku begitu tidak menentu. Hingga akhirnya akupun jatuh sakit berbulan lamanya karena hanya memikirkan hal tersebut. sampai suatu hari dia menelepon ku. Cukup lama kami berbicara ditelpon, dewi mengajakku untuk bertemu,akhirnya aku menyanggupi untuk bertemu dengannya walaupun aku tahu hatiku bimbang antara ya da tidak. Aku hanya bisa mengatakan bahwa aku hanya bisa menemuinya saat aku libur kerja.
Esok harinya aku kembali bekerja seperti biasa, setelah semua selesai terkadang aku duduk kembali melamun diruang kantor tempatku bekerja. Mbak Wati ternyata memperhatikan aku(wati=teman kantorku), dia pun menghampiri diriku.
“eh.. loe kenapa seh?... perasaan gw tiap hari loe ga pernah senyum, cemberut aja”.. ucapan mba wati mengagetkan aku.”
“ga ada apa-apa koq mba...”ucapku”
“ga mungkin ga da apa-apa...bis tiap hari tampang loe cemberut gitu”.. ejek mba wati.
Akhirnya aku pun menceritakan masalahku itu kepada mba Wati. Aku menceritakan kepadanya dari pertama hingga kemarin ketika Dewi meminta aku untuk bertemu kembali. Tapi aku tidak menceritakan kepadanya bahwa aku telah bersetubuh dengan Dewi. Mba Wati hanya menyarankan agar aku tetap tenang dan biasa saja tidak usah terlalu dipikirkan.
“Oh..gitu ..ceritanya.. udahlah ga usah loe pikirin,nanti juga biasa lagi”..
“lebih baik loe temuin dia aja dulu, cari tau mau dia apa!.. saran mba Wati.
Aku pun mengangguk tanda setuju, tiba-tiba saja mba Wati merangkul diriku.
Tangannya dilingkarkan kearah pinggangku, tanpa rasa malu saat itu hanya aku dan mba Wati yang berada di dapur kantor.
“kamu tenang aja..masih banyak koq cewe didunia ini yang mau sama kmu..”ucapan tersebut keluar dari mulut mba Wati dengan tangannya masih melingkar dipinggangku. Aku gugup sekali dan dadaku berdegub begitu kencang. Aku merasa gelisah sekali karena aku merasakan buah dada mba Wati yang cukup besar itu menempel terasa menekan tubuhku. Aku hanya bisa diam saja sedangkan mba Wati tersenyum melihat tingkahku itu.
Singkat cerita akhirnya aku janjian bertemu dengan Dewi disebuah Mall di yogya. Kami pun bertemu dan saling menyapa, pertemuan ini merupakan yang pertama kali sejak kami berpisah. Dewi memakai kaos putih kesukaannya dan rok berenda yang tidak terlalu panjang. Dia terlihat sangat cantik sekali waktu itu.
“Hai..pa kabar kamu Dew..?tanyaku sekenanya
“Baik – baik saja mas…” ucap Dewi
Kami lalu mencari tempat untuk sekedar mengobrol dan melepas lelah disebuah café. Kami pun langsung melepas rindu seperti sepasang kekasih yang tidak pernah bertemu sekian tahun. Kami bercanda dan tertawa seperti dulu lagi, Dewi meraih tanganku.
“mas ..aku masih sayang sama kamu”.. ucap Dewi
Aku terdiam sejenak
“aku….aku juga sayang sama kamu Dew..”begitu saja ucapan yg keluar dari mulutku.
Dewipun bercerita bahwa dia akan tinggal sementara dibatam mengikuti orangtuanya. Sedangkan dia merasa tidak akan betah tinggal disana dan merasa kesepian, karena dia pasti akan beradaptasi dengan lingkungan baru. Aku hanya bisa menyarankan kepadanya untuk mengikuti saja kemauan orang tuanya itu. Walaupun dalam hatiku merasa tidak setuju. Setelah cukup lama kami di cafe tersebut, kami memutuskan untuk menonton film dibioskop Mall tersebut. Hari itu cukup sepi hanya sedikit orang yang akan menonton film. Akupun memesan tiket dibarisan atas paling pojok, sengaja aku memilih tempat tersebut. Karena aku ingin sekali melepas rindu dengannya.
Film pun dimulai dan Dewi memegang erat tangan kiriku karena dia duduk disebelah kiriku. Jari tangan kami saling bertemu, saling meremas erat Dewi pun merebahkan kepalanya dipundakku. Aku hanya bisa diam saja sambil menonton film tersebut, terkadang aku melirik kearah Dewi.
“ooh.. manis sekali dirimu sayang”..
“apakah aku bisa bersatu denganmu kembali”.. pikirku dalam hati
Dewi terlihat cukup serius sekali menonton film tersebut, aku hanya bisa melirik wajahnya. Kuperhatikan bibirnya yang mungil kecil serta hidungnya yang agak sedikit mancung. Aku hanya bisa menelan ludah, entah apa yang aku pikirkan saat itu. Tapi yang jelas batang penisku terasa mulai mengeras, perhatianku hanya tertuju pada wajah Dewi. Mungkin karena penisku mulai mengeras, Dewi mengetahui hal tersebut karena dia meletakkan tangannnya diatas pahaku. Merasa ada yang menonjol dari balik celanaku langsung saja Dewi melepaskan tangannya dari genggamanku. Dewi menoleh kearahku, diperhatikannya diriku dengan tatapan wajahnya yang begitu tajam. Perlahan Dewi memegang pipiku dengan jari lembutnya, dikecupnya bibirku sekali lalu dilepaskannya kembali. Dewi tersenyum..
“mas.. punya kamu koq berdiri…” tanya Dewi
Aku hanya tertawa kecil, akupun menarik kepalanya dan mendaratkan bibirku dibibirnya. Kekecup dan kulumat bibirnya dengan halus perlahan…
kumainkan lidahku dalam mulutnya, Dewi menyambutnya dengan ikut memainkan lidahnya dalam mulutku. Kami saling menghisap dan mencumbu, tidak terasa Dewi mengarahkan tangannya keatas tonjolan penisku. Digesek-geseknya tonjolan penisku perlahan.
“Mm..mm..mm..” aku hanya bisa mendesis
Sedangkan Dewi tetap mengelus-elus dan meremas tonjolan penisku, dengan masih berciuman aku mencoba untuk meraba dua buah dada Dewi yang mungil kecil itu dari balik kaosnya. Jariku meraba-raba mencari dua buah gundukan daging yang menonjol didadanya.
“SS.ssshhh..h” suara nafas Dewi semakin memburu
Akhirnya ketemukan pentil payudaranya dan kumainkan sedemikian rupa.
“Oohh..sss…”suara Dewi
Merasa pentil payudaranya aku mainkan Dewi menggeliat seperti keenakan. Tiba-tiba Dewi melepaskan ciumannya dariku, dia berusaha untuk berusaha membuka celana jeansku.
“kamu mau apa?!”.. tanyaku bingung
“SSssttt….”..Dewi hanya menutup bibirku dengan jarinya
Dewi membuka resleting celanaku dan mengeluarkan penisku yang sudah mengeras dari balik celana jeansku. Aku diam saja dengan perlakuan Dewi yang seperti itu. Aku berusaha untuk menutupi diriku dengan jaket hitam yang kupakai. Karena aku tidak mau orang lain disekitarku mengetahui apa yang sedang kami lakukan. Dewi memegang erat batang penisku dengan tangan kanannya sedangkan tangan kirinya meremas-remas buah zakarku. Dikocoknya batang penisku dengan perlahan.
“Mmmmpphhhh..”..aku hanya bisa menahan nikmat karena penisku dikocok-kocok dan dielus Dewi.
Dewi melepaskan kocokannya dan…..
“Aahhhh…….” mulut Dewi yang mungil itu ternyata menghisap penisku.
“mm… .ssss..s…” terasa geli sekali.
Dewi terus memainkan lidahnya disekitar ujung penisku.

“SSs…s..s….mm…” aku hanya bisa menahan nikmat karena aku tidak berani mengeluarkan suara takut penonton yang lain mendengar.

Dewi pintar sekali memainkan penisku dijilatnya perlahan, Dewi menghisap penisku dari ujung turun ke bawah sampai kebuah zakarku. Dimainkannya lubang penisku dengan lidahnya. rasa geli bercampur nikmat yang saat itu kurasakan. Terus saja Dewi mengocok penisku dengan mulutnya, digigit-gigit kecil. Dimainkannya buah zakarku dengan jari lembut. Akupun tidak mau kalah kucoba meraih buah dadanya dengan tangan kiriku. Sedangkan tangan kananku masih berusaha menutupi kepala Dewi yang sedang mengulum penisku dengan jaket yang kupakai.
“mmmm…ss…ssshh” aku terus masih menahan nikmat.
“ooohh…mm…”aku merasakan penisku berdenyut karena sedotan hebat dari mulut Dewi. Penisku terasa semakink keras seperti ada yang menumpuk diujungnya. Dewi semakin gesit saja memainkan batang penisku terus saja diurutnya dan dikocok dengan mulutnya. Kocokannya semakin lama semakin cepat, hingga seperti suara air beriak. Untung saja penonton yang ada dideretan aku posisinya juga dipojok ujung dari tempat duduk kami. Sehingga tidak mungkin suara tersebut tidak terdengar oleh mereka.
“ooohhh…mm.. ssss..”nikmat sekali pikirku
Aku merasakan seperti ingin kencing, langsung saja aku mengeluarkan sapu tangan yang ada dikantong celanaku. Aku membisikkan ditelinga Dewi bahwa aku akan keluar. Dewi terdiam dia masih meneruskan hisapnya.
“OOhh…….crett….creett.. seer…” spermaku akhirnya keluar.
Mulut Dewi masih menempel dimulutku, dihisapnya semua cairan sperma yang keluar dari penisku. cukup banyak aku mengeluarkan spermaku dimulut Dewi tapi dihisap semua olehnya. Dewi mengangkat kepalanya dan aku langsung membersihkan bekas sperma yang masih mengalir dibatang penisku itu.
Belum sempat aku menoleh, Dewi mendaratkan ciumanya dibibirku. Rasa asin terasa dimulutku tercium bau khas dari bekas spermaku yang ditelan oleh Dewi. Tanpa memperdulikan hal itu akupun membalas ciuman itu., aku bernafsu sekali. Kucium bibir Dewi dengan gairah yang kurasakan, aku sekarang merasa tidak perduli apabila ada penonton lain yang memperhatikanku. Dewi menarik tangan kananku, diarahkan tanganku itu ke selangkangannya. Aku tahu apa yang sekarang diinginkan oleh Dewi. Tanpa basa basi kutarik rok Dewi keatas hingga terlihat CD-nya yang berwarna putih. Dengan posisi badanku menutupi tubuhnya, kuselipkan jari tanganku kedalam CD-nya. Ternyata vagina Dewi masih ditumbuhi bulu-bulu halus masih sama seperti terakhir aku menyetubuhinya. Tanganku mengelus-elus bibir vaginanya, ternyata vagina Dewi sudah sangat basah sekali. Kukocok vaginanya dengan perlahan jariku mencari cari daging kenikmatan Dewi.
“Eeemmmpphh....”..Dewi mendesis. Rupanya aku telah menemukan klitorisnya kugesek dengan perlahan dan sedikit kutekan –tekan Dewi hanya menggelinjang. Dewi mengangkat dan menggoyang pinggulnya, aku terus saja menggesek-geskan jariku. Perlahan kumasukkan jariku kedalam vaginanya, nafas Dewi tersengal dadanya berdegup kencang.
“MMm..pphh....mmm” Dewi mengeluarkan suaranya, aku tetap melumat bibir Dewi. Aku takut suara Dewi terdengar orang lain, dia mencoba untuk meraih penisku kembali. Karena penisku masih terbuka dia dengan mudah menggapainya. Kami saling memuaskan diri.
“Mm...mm.......”
“SSs..sSssss..s..s..s..”
Oohhhh.h...h.hh.hhhhh..sssttt..” hanya itu yang terdengar dari kami.
Aku semakin semangat mengocok vagina Dewi dengan jariku, kocokanku semakin kupercepat.
“MMmm..m.m.m..m..mm....sss..s” Dewi masi mendesis
Terus kulumat bibirnya, dihisapnya lidahku dengan kuat.
“Mmmm....s.s.s....ooohh..hh..”
Vagina Dewi makin lama terasa sangat basah sekali, banjir oleh cairan kenikmatannya. Aku merasakan sesuatu yang luar biasa sekali, tiba-tiba tubuh Dewi mengejang. Dia meluruskan kakinya, dibukanya selangkangannya lebar. “aahh.... “ Dewi langsung terkulai lemas rupanya dia telah mengalami orgasme. Dilepaskannya jarinya dari penisku dan ditariknya tanganku yang masih menempel divaginanya. Dihisapnya cairan bekas vaginanya dari jariku, tubuhku bergetar darahku seakan naik keatas kepalaku.
“ooohh.. pintar sekali kamu mempermainkanku” pikirku
Dijilatnya jariku sampai bersih dari cairan itu, dan kami pun segera merapikan pakaian kami. Tidak disangka ternyata kami bercumbu cukup lama karena film pun hampir selesai. Akhirnya kami tidak menonton film itu sedikitpun, setelah pakaian kami rapi. Kami tergesa untuk meninggalkan ruangan bioskop, walaupun film itu belum selesai. Diluar aku kembali memeluk Dewi kami berjalan sambil bercanda dan tertawa. Aku mengantarkan kembali Dewi kerumahnya,sampainya diujung gang Dewi turun dari motorku. Dia menatap kearahku..
“makasih ya…mas…aku gak akan melupakan kamu”.. tatapan Dewi sendu
“kapan kita bisa bertemu kembali” tanyaku kepadanya.
“aku belum tahu mas kapan kita bisa bertemu lagi..” Dewi hanya menundukkan kepalanya. Aku membelai rambutnya dengan mesra Dewi kembali memelukku. Dewi meneteskan air mata, sejenak kami terdiam. Dewi bangun dari pelukanku menarik tubuhku dan mencium bibirku serta keningku. Tanpa menoleh kembali langsung saja Dewi meninggalkan aku diujung gang itu sendiri.
 
Susah kali kalau mau yang lebih ;)
 
SELAMAT MENJALANKAN IBADAH PUASA



Perbanyaklah
AMAL KEBAIKAN
& MOHON AMPUNAN DOSA kepadaNYA
:ampun::ampun::ampun:



Yang Mau Lanjut MUPENG :konak:
Silahkan Diklik Dibawah Ini : :p

:beer::beer::beer:
ONE STOP ENTERTAINMENT :​

Silahkan Klik : NGACENG 7 JAM - 7 HARI - 7 MINGGU - 7 BULAN - 7 TAHUN:konak:


Bayangkan...Hayati...Imajinasikan...:konak:

Jangan lupa bawa​
Sabun Cairatau Hand Body Lotion yach :p

Bagaimana Rasanya ???


Salam Mupeng Ria
SPERMA
 
Nice Share Story Bro...:beer:
Keep Posting ;)
 
biasanya di bioskop ada cctvnya tuh... ada rekamannya ga ya.... :D
 
sippp,, emg kalo d bioskop rasanya beda gan,,,,,aku jg pernah, ceritanya persis sama. haha
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd