Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG The Office - Reshi Wild Office

Day 1 Hari mendaftar kerja

Disebuah senin pagi yang sibuk

Datanglah seorang perempuan bernama Reshi.

Dia berusia 21 tahun. Memiliki rambut panjang lurus berwarna hitam dengan wajah manis. Bentuk tubuhnya tidak terlalu kurus tapi juga tidak benar benar gemuk. Badannya terisi di bagian bagian yang baik dan menyenangkan untuk dilihat.

Reshi hari ini datang ke sebuah kantor di wilayah jakarta selatan. Sebuah kantor yang namanya tidak tercatat di mesin pencarian internet, tapi bisa dilihat jelas dan nyata diantara banyak gedung kantor lainnya.

Gedung kantor itu bernama The Office. Sebuah gedung 50 lantai yang megah dan penuh misteri.

Reshi saat ini sudah berdiri tepat didepan pintu masuk The Office. Dia sangat gugup sampai dia ragu untuk menginjakan kaki di kantor yang mewah ini.

"Selamat pagi kak, apa ada yang bisa saya bantu? " Tanya satpam yang menunggu di depan pintu masuk.

"Selamat pagi pak, saya mau bertemu dengan HRD The Office untuk mendaftarkan kerja. " Kata Reshi.

" Sebelumnya apakah kakak sudah buat perjanjian dengan HRD kak? " Tanya satpam lagi.

"Sudah pak, saya diminta datang ke Front Desk. Nanti saya di arahkan ke kantor katanya. " Jawab Reshi.

" Oh baik kalau begitu, silahkan masuk aja kak. Front desknya ada didalam lurus saja. " Arah satpam itu dengan ramah.

Reshi berterimakasih kepada satpam itu dan kemudian melangkah masuk ke dalam The Office.

Begitu Reshi masuk, dia baru menyadari bahwa didalam jauh lebih megah dan mewah dibandingkan di luar.

Ada sebuah kolam kecil dengan air mancur dan patung yang menghias lobby utama The Office. Dibalik kolam itu, ada sebuah Front Desk yang didesain mewah.

Pada kedua sisi kanan dan kiri dari lobby tersedia cafe dan usaha kecil lain yang menawarkan banyak kenyamanan.

Reshi bergegas ke Front Desk dan menjelaskan maksud kedatangannya.

"Selamat pagi, saya ada janji dengan pak Sutoyo pagi ini untuk melamar kerja. " Kata Reshi.

Resepsionis yang melayani Reshi segera melihat komputernya. Dia mengetikan beberapa hal dan kemudian meminta Reshi berdiri didepan kamera.

Setelah beberapa saat dan proses yang hanya diketahui resepsionis, Reshi diarahkan ke sebuah pintu yang ada dibelakang area Front Desk.

"Semoga beruntung. " Kata resepsionis itu.

Reshi hanya tersenyum mendengar itu dan segera masuk ke pintu yang ditunjuk.

Dibalik pintu itu adalah sebuah lorong yang sempit, mungkin hanya selebar satu setengah meter. Lorong ini cukup panjang dengan satu pintu ditiap ujungnya.

Reshi berjalan dengan canggung sambil mencari pintu dengan tulisan HRD. tidak butuh waktu lama sampi akhirnya Reshi menemukan ruangan yang dimaksud dan segera diketuk pintu itu.

Tuk tuk!

"Masuk! " Kata suara dari dalam.

Reshi membuka pintu dengan perlahan dan kemudian masuk ke ruangan itu.

Ruangan itu cukup sederhana. Hanya ada sebuah meja hitam elegan dengan dua kursi di kedua sisinya. Di sisi seberang sudah di duduki oleh seorang pria berusia sekitar 40 an dengan penampilan rapih dan menarik.

"Apa kamu yang bernama Reshi? "

"Benar pak" Jawab Reshi.

"Baik silahkan duduk.

Kamu sudah bawa dokumen kelengkapan kamu? "

"Sudah pak. " Jawab Reshi sambil bergegas memberikan map berisi dokumen diri.

Bapak itu membaca dokumen Reshi selama beberapa waktu. Seakan memeriksa kelengkapannya dan memastikan tidak ada yang harus ditambahkan.

"Baik dek Reshi. Kamu sudah tahu akan bekerja sebagai apa disini? " Tanya bapak itu.

"Tau pak, saya disini akan bekerja sebagai karyawan telanjang. " Jawab Reshi dengan nada tenang.

"Hmm bagus. Tapi biar saya jelaskan lebih detail.

Kamu akan bekerja sebagai karyawan pelacur.

Singkatnya kamu akan bekerja layaknya karyawan, dengan jobdesk dan lain lain.

Tapi kamu juga melacur, yang berarti orang bisa membayar untuk menikmati badan kamu.

Sampai disini paham? "

"Paham pak. " Jawab Reshi sambil menelan liur nya dengan gugup.

"Nah yang berbeda dari kantor kita ini, semua karyawan tidak boleh berpakaian dalam bentuk apapun.

Semua harus telanjang dan polos.

Lalu pelanggan boleh menikmati badan kalian sesuka hati mereka. Kamu hanya perlu berpikir bagaimana cara supaya pelanggan puas.

Untuk gaji, nanti akan saya berikan kontraknya. "

"Baik pak terima kasih" Jawab Reshi lagi.

"Nah sebelum kamu masuk kerja, kamu harus kita tes dulu. Kamu siap? " Tanya bapak itu.

"Siap pak, apapun saya jalankan. " Jawab Reshi tegas.

"Oke kalau begitu tes nya gampang.

Setelah ini kita akan keluar ke depan.

Nanti saya minta kamu bertelanjang disana didepan keramaian karyawan yang lalu lalang.

Setelah telanjang, buang baju kamu ke tong sampah lalu berdiri disamping Front desk dan sapa semua orang yang lewat dengan ramah dan penuh senyum.

Apa kamu siap? "

"Siap pak! " Jawab Reshi tegas dengan senyum diwajahnya.
 
Biar makin rame, mari kita lanjutkan ceritanya

Day 1 Ujian Masuk Kerja​


Reshi Permata Sari

Itulah nama lengkapnya. Dia adalah anak yang ceria dari keluarga yang biasa saja.

Namun pergaulan bebas membuatnya jatuh dalam kegiatan seks bebas dan ternyata Reshi sangat menyukainya.

Di usianya yang baru menginjak 20 tahun, Reshi sudah terkenal dalam lingkaran kecilnya sebagai perempuan binal dan liar.

Bercinta dengan satu atau beberapa teman pria sekaligus sudah bukan hal baru untuk Reshi. Dan lebih dari satu kalo, Reshi lah yang pertama kali meminta kegiatan seks bebas dan beramai ramai.

Hari ini, dia merasakan tantangan baru.

Bukan hanya dia harus bertelanjang didepan banyak orang tidak dikenal, dia harus melakukan dengan sukarela dan kesadaran penuh ditempat terbuka yang bisa dilihat siapa saja.

Reshi dengan pikirannya yang sudah mulai tenggalam dalam nafsu, bergegas meninggalkan ruang HRD untuk pergi keluar dari gedung The Office.

Dengan di ikuti bapak HRD dibelakangnya sebagai pengawas dan penilai, Reshi akhirnya tiba didepan pintu masuk. Satpam yang tadi pagi menyapanya melihat Reshi dengan bingung.

Dengan jantung yang berdegub kencang, Reshi mulai melepaskan kancing bajunya satu per satu. Dengan tubuh sedikit gemetar karena takut dan malu tapi juga penuh nafsu, Reshi menjatuhkan kemeja yang dia pakai.

Kemudian dia segera melepaskan rok yang dia gunakan, yang kemudian disusul dengan tanktop yang lepas dari badannya.

Sekarang Reshi hanya tinggal mengenakan BH dan CD didepan kantor The Office. Satpam kantor tidak melepaskan pandangannya dari badan Reshi, sementara bapak HRD terang terangan mengelus batang kontolnya dari luar celana.

Reshi menarik nafas dalam dalam, dan kemudian dengan yakin mulai melepaskan BH dan CD nya dengan cepat.

Bapak HRD kemudian memberi kode dengan anggukan kepala ke arah tempat sampah.

Dengan patuh Reshi mengumpulkan bajunya dan memasukannya semua ke tempat sampah.

Lalu kemudian OB kantor segera mengambil tempat sampah itu dan membawanya pergi, hilang dari hadapan Reshi.

Sekarang Reshi bingung, apa yang harus dia lakukan?

Dia berdiri bertelanjang sendiri didepan gedung kantor dengan banyak sekali orang yang lewat dan menatap badannya dengan penuh penilaian.

Reshi yang semula bersemangat mulai merasa malu. Pelan pelan dia mulai menutup badannya dengan tangannya.

"Jangan di tutup! " Bentak HRD.

Reshi dengan cepat menurunkan tangannya. Membiarkan dadanya yang berukuran sedang terpampang menjadi tontonan orang.

"Sekarang ayo kamu masuk ke Front Desk.

Tapi ada syaratnya, setiap ada orang yang mau pegang badan kamu harus kamu biarkan. Kalau perlu tawarkan badan kamu ke orang orang. " Kata pak HRD.

Reshi dengan senyum gugup mulai berjalan masuk kembali ke dalam gedung The Office. diiringi oleh bapak HRD yang terang terangan mengelus batang kontolnya, Reshi mengambil tempat berdiri di samping meja Front Desk. kedua resepsionis yang menjaga Front Desk terlihat tersenyum penuh arti.

tidak lama ada seorang bapak bapak berusia 40an datang ke meja Front Desk untuk membuat menukarkan akses masuk. dengan kode dari bapak HRD yang duduk di balik meja Front Desk, Reshi mulai menjajakan dirinya.

"selamat pagi pak,

silahkan pegang badan saya pak. gratis dan bebas sesuka hati bapak." kata Reshi dengan wajah tegang.

bapak itu melihat Reshi dari atas sampai bawah, matanya menilai Reshi seakan dia adalah sebuah objek benda yang sedang ditawarkan. kemudian bapak itu tersenyum tipis dan melambaikan tangan, menandakan dia tidak membutuhkan tawaran Reshi.

"ga dulu ya dek, makasih." katanya singkat.

Reshi merasa malu sekali. dia merasa seperti perempuan rendahan yang sengaja menjual murah badannya demi uang. dan sudah begitu, Reshi masih ditolak seakan akan badannya tidak cukup pantas untuk dijajakan secara gratis.

tapi di sisi lain, Reshi merasakan sensasi baru. sensasi tantangan untuk menggoda orang yang datang dan membuat mereka menikmati tubuhnya. bahkan perasaan rendah yang dia rasakan membuat Reshi semakin bernafsu dan buta akan akal sehat.

"silahkan nikmati badan saya pak,

silahkan grepe saya sesuka hati pak,

memek saya sudah becek loh pak,

boleh numpang gesek ke pahanya pak."

semakin lama Reshi semakin liar dengan kata katanya, dan semakin banyak pengunjung yang mulai mencicipi badan Reshi yang dia tawarkan dengan sangat binal.

salah satu pengunjung datang dan dengan senang hati memainkan dada Reshi yang kenyal dan tidak terlalu besar itu. dia meremas remasnya dan sesekali menarik puting Reshi dengan agak kasar.

"iya pak silahkan, remas dan mainkan tetek Reshi sepuasnya.

ahhh tarik putingnya lagi pak

ahhh aduh iya pak remas aja yang kencang pak."

pengunjung lain lagi datang, kali ini dia menerima tawaran Reshi untuk menggunakan pahanya supaya Reshi bisa menggesekan selangkangannya dipaha pengunjung pria itu.

"ahhh iya pak, Reshi horny banget sama paha bapak.

maaf ya pak pahanya jadi basah kena memek Reshi

ahh ahh ahh"

pengunjung lain lagi, di waktu yang lain, kelihatan sangat bernafsu saat tahu Reshi terang terangan menjajakan dirinya untuk dinikmati dengan bebas.

"mba, ini cewe boleh saya pake?" tanya pengunjung pria itu pada resepsionis.

"mmm gimana pak?" tanya resepsionis ke bapak HRD.

belum sempat bapak HRD menjawab pertanyaan dari pengunjung itu, Reshi mendengar pertanyaan pengunjung itu segera mengambil kesempatan di tengah kondisinya yang sudah benar benar horny dan gelap mata.

"boleh pak! pake aja badan aku sesuka bapak!

badan aku gratis kok pak buat semua yang datang!" kata Reshi setengah berteriak.

"asiikk,, mantep emang kalau perek!" kata pengunjung itu.

dia segera mengeluarkan kontolnya dan memaksa Reshi untuk menungging sambil berdiri. Reshi tidak hanya pasrah, dia bahkan dengan senang hati membantu pengunjung itu supaya bisa segera menikmati memeknya yang sudah sangat basah. horny Reshi sudah sampai puncaknya.

tapi sayang, Reshi belum boleh menikmati hari dengan seks. paling tidak bukan saat itu.

"maaf pak, wanita ini masih training jadi jangan di pakai dulu.

bapak bisa pakai wanita lain nanti di dalam kantor." kata bapak HRD sambil menahan badan pengunjung itu.

bapak pengunjung itu hanya bisa uring uringan sambil bergumam kasar. dia meninggalkan Reshi yang sudah sangat horny.

"pak, saya mau ngentot pak.

tolong pak entot saya. bapak yang pakai badan saya juga gapapa pak." kata Reshi dengan lirih.

"nanti ya Resh, sekarang ayo masuk ke ruangan saya lagi." kata bapak HRD.

diiringi senyum penuh arti dari kedua resepsionis, Reshi mengikuti bapak HRD kembali keruangannya yang ada dibelakang Front Desk.

setelah tiba di ruangan HRD, bapak HRD menyuruh Reshi berlutut dan kemudian memakaikan sebuah kalung dari kulit ke leher Reshi. pada kalung itu ada sebuang lingkaran besi yang terhubung dengan rantai, dan kemudian rantai itu dipakai untuk mengikat tangan Reshi.

setelah Reshi terikat, Reshi diberikan sebuah penutup mata untuk memastikan dia tidak bisa melihat apapun. terakhir Reshi merasakan sebuah benda tumpul seperti balok panjang diletakan di selangkangannya. benda itu tidak cukup tinggi sampai menekan memek Reshi, tapi cukup untuk menyenggol memek Reshi dan membuat dia semakin horny.

setelah Reshi aman terikat, bapak HRD meninggalkan Reshi dalam posisi berlutut dan kembali ke mejanya untuk membuat panggilan.

"panggil anak anak OB dan tim service, kita punya memek baru buat dipake." kata bapak HRD.

Reshi kemudian mendengar suara grasak grusuk seperti seseorang sedang membuka pakaian. kemudian Reshi merasakan sebuah daging hangat dengan aroma khas menempel di wajahnya.

"sabar ya Resh, sebentar lagi kamu jadi perek kantor." kata bapak HRD dengan senyum ganas.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd