6.HUJAN
Aku seperti sudah tak punya pilihan,aku diam saja ketika tanganku ditarik untuk berdiri,
Diam dan hanya bisa menangis ketika dia mulai melucuti pakaianku
Dia memandngi tubuh telanjangku tak mempedulikan tangisanku
Dia mulai meremas payudaraku,
"Emmmphh" dia mencoba mencium bibirku,kupalingkan wajahku jijik
Lalu dia mulai menciumi seluruh wajahku, tangannya tak pernah lepas dari payudara indahku
Dia mendorongku membuatku terhempas kekasurku
Dia mulai menjilati vaginaku,lidahnya dengan lincah mengais vaginaku
"Sudah hentikan,tolong hentikan aku tak bisa melakukan ini aku sudah bersuami" kataku
Aku merasakan geli yang teramat sangat pada vaginaku
"Ckleek" tiba-tiba terdengar pintu depan terbuka
Pria itu langsung berlari ke kamar mandi,aku yang ikut panik mengambil pakaianku yang berceceran dan langsung menyembunyikan tubuhku kebalik selimut
Aku pura-pura seperti bangun tidur ketika kudengar pintu kamarku terbuka
"Maaf sayang kamu jadi kebangun,aku mau ambil hardisk mas riki yang kemarin aku pinjam" kata mas revan
"Acaranya belum selesai tah sayang?"tanyaku
" sebentar lagi kok ni udah acara puncak,yoda gih kamu tidur lagi"Katanya lagi,yang hanya kujawab dengan anggukan
Setelah mas revan keluar dari kamar pria itupun keluar dari kamar mandi
Berjalan ke pintu kamar ku mengintip,memastikan mas revan sudah kembali keluar rumah.
Dia langsung menarik selimutku ,menindih ku dan langsung membenamkan wajahnya ke gundukan payudaraku.
Kucoba membuka topengnya dengan sigap iya memegangi topengnya sambil menggeleng
Kurasakan benda hangat menempel di pahaku,iya sudah mengeluarkan penisnya tanpa melepas celananya
Iya bangkit mulai mengarahkan penis hitamnya ke vaginaku
Aku tak rela iya akan menyetubuhiku lagi,tapi sepertinya percuma aku menolak aku tak punya plihan lagi
"Eengggh" kurasakan nyeri ketika kepalanya meyeruak masuk,iya tarik penisnya keluar dan memasukannya lagi terus dia melakukan tarik ulur penisnya di vaginaku
"Bleees" penisnya tertanam untuk kedua kalinya divaginaku
"Plok..plok..plok.." iya memulai menggenjot vaginaku
Aku diam sambil menangis tak rela tubuhku dinikmati lagi oleh orang lain
"Ohh..ah." aku mulai mendesis
Tempo kocokannya yang berubah-ubah kadang pelan,kadang cepat membuat tubuh ku merasa aneh
Kurasakan semakin basah dan nikmat yang menjalar ke tubuh dari vaginaku
"Ah...ah..ah.ah." tanpa bisa kutahan desahan ku mulai keluar
Ada yang seperti ingin meledak divaginaku
Namun tiba-tiba dia berhenti
Membalikan tubuhku,memposisikan diriku menungging,gilanya tanpa sadar aku menurutinya
Iya langsung menancamkan penisnya dan menggenjotku cepat,kurasakan perutnya ternyata buncit
"Oooh..ahh.ahh.ahh..ah..ahh" desahku semakin jelas
Apa ini kurasakan sangat nikmat tiap tusukannya
Tubuhku mengejang darahku mengalir sangat cepat tubuhku sampai melengkung kebelakang
Kepalaku mendongkak keatas
"Aaaaahhhhhhhhhhh" aku mendesah sangat panjang
Aku langsung terkapar
Dia tetap menggejot tubuh dalam posisi terungkup
"Argggghhhhhh" tubuhnya mengejang hebat
"Jangan didalam pak, tolong" pintaku
Dia lalu mencabut penisnya
Menyemprotkan spermanya di pantat sekal ku
Aku mengatur nafasku,meresapi kenikmatan yang diberikan bajingan ini
Setelah beberapa saat dia menarik tanganku
Menarik ku kepintu belakang,memberi kode untuk membuka pintu belakang rumahku
Aku pun lantas mengambil kunci
"Kenapa kau tak bicara kau bisu?" kataku sinis
Iya mencium keningku kemudian mengambil kursi yang ada dihalaman belakangku menjadikannya pijakan untuk melompati pagarku
Kuamati dia saat sedang melompat
Tingginya sedang kulit hitam dan perutnya buncit,itu lah ciri-ciri yang kudapat
***
Sudah 3 hari setelah kejadian malam itu
Dia belum menampakan lagi dirinya hanya mengirim sebuah chat dengan tulisan "8"
Mungkin maksdnya masih ada 8 kali lagi kesempatan menyetubuhiku
Sekaranng tiap aku melayani suamiku aku "tersiksa" tubuhku selalu mengigil nafsuku tak kunjung turun tiap mas revan tak berhasil memuaskanku
Aku benci dengan diriku sendiri
"Dek..dek..dek.." gedoran dipintu belakang rumahku membuyarkan lamunanku
Kulihat pria bertopeng itu berdiri disana
Kulihat langit sangat mendung,seperti halnya nasibku kini
Aku membukakan pintu itu,dia langsung memegang pundaku
Hari ini aku memakai tanktop dan celana pendek yang kubeli dengan vera waktu itu
Topeng yang dia kenakan sedikit berbeda,bagian mulutnya terbuka lebih lebar dan bagian lehernya ada tali pengikatnya
Dia pindah kebelakang tubuhku,meremasi payudaraku sambil menciumi tengkukku sambil sesekali pindah menjilati belakang telingaku
Tiba-tiba hujan turun dengan sangat lebatnya
Dia langsung melucuti semua pakaianku
Dia menarik tubuh telanjang ku kehalaman belakang rumahku
"Mau apa kau bangsat" maki ku
Tubuh telanjang ku langsung tersentak saat terkena air hujan
Halaman belakang rumahku memang tidak beratap,sehingga kini aku sedang telanjang kehujanan dengan bajingan ini
Dia mulai menjilati pipiku,pindah ke dahi ,turun kemataku,hidungku ketika sampai di bibirku ia melewatinya hanya menjilat tipis di pinggir bibirku,iya mengulum daguku
Jilatannya sangat liar kini terus turun ke leher jenjangku,nafasku sesikit tersengal
Lidahnya terus bergerak menelusuri tanganku lalu menjilati jariku satu persatu,kemudian mulai menjilati tepat di tengah payudaraku
Tangannya meremas payudara kananku tanpa menyentuh putingnya,sedang lidahnya menjilati seluruh permukaan payudara kiriku, iya meniup pelan ujung putingku dan menjilat sangat tipis diujung puntingnya
"Aaaaah" Tubuh tersentak kaget,seperti tersetrum aliran listrik kecil
Lidahnya pindah ke payudara kananku menjilati seluruh payudaraku dan kembali meniup dan menowel lembut putingku dengan lidahnya
Tubuh telanjangku yang kehujanan tiba-tiba mulai menghangat darahku mengalir cepat
Jilatanya turun kebawah bermain sebentar dengan pusarku lalu turun lagi
Ketika sudah diatas vaginaku dia berhenti
Entah kenapa aku kecewa, dia mengambil kursi dan mendudukan ku
Dibukanya pahaku
Dia Kembali menjilati ku dari betis terus naik ke paha putihku ketika sampai divaginaku dia melewatinya,menjilati paha sebelahnya sampai kebetis dan kembali lagi
Namun lagi-lagi saat sampai divaginaku dia melewatinya lagi
Dia membuka vaginaku dengan 2 jarinya tanpa menyentuh tengahnya
Tiba-tiba vaginaku gatal
Tanpa melepas jarinya dia setengah berdiri menyodorkan penisnya ke wajahku
Aku tau maksudnya ,aku menggeleng
"Sama mas revan saja aku tak mau,apalagi sama kamu bangsat" kataku
Iya kembali jongkok,membuka lebih lebar vaginaku,menowel lembut bagian tengahnya dengan jari telunjuk, membuat ku tersentak
Sangat sensitiv vaginaku saat ini ,bahkan hanya dengan sentuhan tipis di vagina membuatku mengejang nikmat
Sambil jarinya membuka dan menowel vaginaku,lidahnya kembali menelusuri tubuhku
Dari pusarku naik ke payudara menjilat berputar dipinggir putingku tanpa menyentuhnya
Tubuhku menggila,birahiku naik sampai keubun-ubun,tak pernah aku sebirahi ini
Puting dan vaginaku sangat gatal
Ingin sekali aku memintanya menghisap putingku
Tiba-tiba dia menghentikan semua rangsangannya,dan langsung menancapkan penis besarnya
Menggenjot dengan cepat,vaginaku yang sudah sangat gatal ,terasa sangat nikmat saat penisnya masuk
Mulutnya dengan sangat ganas mencaplok putingku mengilangkan gatal yang dari tadi kurasakan
Baru berapa genjotan dan kenyotan diputingku,tubuhku menggeliat seperti cacing kepanasan
"Oooooooooohhhhhhh ... Aaaaaahhhh" aku mendesah hebat menyambut orgasme ku tak peduli jika ada yang dengar,untungnya suara asbes tetanggaku yang terkena hujan menimbulkan suara yang cukup keras jadi menyamarkan desahku
Anehnya setelah orgasme tubuhku tidak lemas tapi nafsuku malah tambah naik
"Empeehhh.empphh. " aku membalas dengan ganas saat iya menciumku
Lidahku mebalas belitan lidahnya kami bertukar liur
Aku sudah tidak peduli lagi dengan siapa aku bercinta,sensasi bercinta di tempat terbuka dan diguyur hujan membuatku gila
Sejenak aku lupa dengan mas revan.
"Ah..ah..ah. Ah uh..uhh" tanpa malu aku mendesah hebat
"Ooohhh...aaaaaah enak" aku bersiap menyambut kembali orgasmu namun bajingan ini malah berhenti
Aku menggeliat bagai cacing dan tanpa sadar aku memegang pinggulnya dan memaju mundurkan tubuhku
Dia membalikan tubuhku membuatku menungging berpegangan pada kursi
Dan langsung memompaku dari belakang
"Ah..ah..ah..ah.." aku mendesah hebat
Belum pernah ke bersetubuh senikmat ini
"Ahhhh.ahhhh.ahhhh jangan dicabut ohh,", aku mendengus kesal ketika aku akan orgasme dia kembali mencabut penisnya
Iya menariku berhadapan menciumku dengan ganas
Tiba-tiba dia mengangkat kedua kakiku,dan kembali memasukan penisnya
Aku digenjotnya sambil digendong,
" oh.ah.ah..ah.."aku mendesah keras belum pernah aku bercinta dengan gaya seperti ini
Penisnya terasa mentok divaginaku
Iya memepetkan tubuhku ke tembok menurunkan kaki kananku kebawah dan menaruh kaki kiriku ke pundaknya
Iya menggenjotku cepat,sambil berciuman
Nafsu mengambil alih diriku,kutarik lidahnya dan kuhisap kuat
Vagina ku bener" seperti ingin meledak
"Aaaaahhh...aaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhh" aku melolong panjang vaginaku smpai muncrat,mataku hanya terlihat putihnya saja
Belum pernah kurasakan seperti ini
Aku bahkan masih orgasme saat bajingan itu menggenjotku tanpa henti
Tubuhnya mengejang kuat
Iya melepaskan penisnya tubuhku langsung ambruk
Iya mengarahkan penisnya ke wajah ku
"Croooot.croooot.croooot" iya menyemprotkan spermanya ke wajahku
Dia lalu ambruk
Nafas kami sama" tersengal lama kami sama" meresapi orgasme yang baru saja digapai
Dia berdiri menunjuk tas kecil dikursi samping pintu belakang
Lalu melompati tembok rumahku,meninggalkanku yang masih telanjang kehujanan
Aku menangis tersadar apa yang baru saja terjadi
"Maafkan aku sayang,maafkan aku,aku menghianatimu aku malah menikmatinya,hiksss.hikss" tangisku pecah
"Kenapa denganku,,kenaapaaa" aku berteriak
Bersambung...