Bang Iky bergegas masuk ke kamarnya yang terletak di bawah tangga dekat meja makan. Di situ Bang Iky bertemu Ibu. Mereka sempat berbincang sebentar dan pasti seperti itu karena memang kebiasaannya pasti setiap Bang Iky pulang sekolah atau kerja pasti menyempatkan diri untuk ngobrol dengan Ibu. Bisa di bilang Bang Iky adalah anak kesayangan Ibu. Karena letak kamarku lebih dekat ke ruang TV, maka aku langsung masuk ke kamar. Di situ aku kembali memainkan HP sambil menunggu suara motor Ayah pulang. Sambil tiduran di kasur, aku membalas pesan-pesan yang masuk dari Ryan, Fahmi yang mengingatkan bahwa sabtu nanti akan jalan-jalan, dan tentu saja Farid. Aku menceritakan semua kisahku dengan Farid.
Di luar kamar, masih terdengar Ibu sedang ngobrol dengan Bang Iky. Aku mendengar obrolan mereka dimana Bang Iky mau mengajakku keluar sebentar dan tidak lama kemudian ada pesan masuk di WA dari Bang Iky yang menyuruhku mengenakan celana panjang dan jaket. Aku mengiyakannya, aku langsung mengenakan celana panjang, sweater hoodie, dan tidak lupa jilbab. Tidak lama kemudian, terdengar suara motor Ayah datang, aku langsung keluar kamar untuk membukakan pintu rumah. Ketika aku sudah membuka pintu rumah, Ayah sempat menanyakan kenapa aku memakai jaket, aku hanya bilang kalau nanti mau keluar sebentar dengan Bang Iky. Setelah cium tangan Ayah dan Ayah mencium keningku, lalu Ayah masuk rumah. Bertemu Ibu dan mereka langsung ke kamar mereka di atas. Tidak lama kemudian Bang Iky keluar dari kamarnya dan langsung merangkulku dari depan pintu kamarku menuju ke luar rumah sambil bilang "Kita makan di luar aja ya, sayang" dan aku pun kaget dan melihat ke arah Bang Iky sambil menahan senyum.
Bersambung...