Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

THE HIMAWAN FAMS

Rabu, 2 Oktober 2020, 05:11
Aku terbangun Saat kulihat istriku sedang terisak selesai shalat
" Bunda.... Ini dimana ?" Tanyaku
Kulihat tanganku berhias selang infus.
" Ayah... Ayah udah bangun ?" Tanya Fitri sambil memelukku. Isaknya diwarnai tangisan bahagia bahwa Aku bangun Dan dalam keadaan sadar walaupun tidak 💯%
" Ajeng Mana ?" Tanyaku
" Ajeng dirumah ayah... Dijagain sama sodara sodara Kita yah...." Jawab Fitri sambil membelai pipiku
" Ayah mau shalat dulu bunda...." Pintaku
Fitri memanggil om Herdi yang malam itu berinisiatif stand by di rumah sakit.
Aku di lap dengan washlap sebagai pengganti wudhu. Dlakukannya sesuai dengan urutan wudhu.
Aku sahalat Dan menangis bertanya Ada apa dengan diriku. Aku memohon kepada Allah agar disehatkan lagi. Karena Banyak anak buahku yang kukhawatirkan nasibnya.
Selesai shalat aku memanggil istriku
" Bunda.... Ayah Haus sekali bunda...." Ucapku
Fitri mengambil air minum Dan memberikannya kepadaku yang segera habis ludes di kerongkonganku
Selesai minum kurasakan tubuhku agak Segar.
" Bunda.... Ini dimana ? Ada apa dengan ayah ? " Tanyaku
" Ayah dirumahsakit @$_(#-_ ( nama rumah sakit disamarkan ) semalam ayah pingsan " Ucap Fitri sedih
" Euhh... Kenapa Gua pingsan ????" Tanyaku dalam hati
" Udah ayah jangan maksain diri kalo lagi kerja. Kalo bunda ngga ngajak pulang ayah pasti lupa segalanya... Asyik dikantor. Ayah..... Bunda ngingetin ke ayah. Jangan Hanya perhatian soal materi yah.... Bunda juga sangat butuh ayah Ada disisi bunda. Ayah kepala keluarga. Dan keluarga Kita ngga Hanya ayah, bunda, Dan anak anak Kita. Tapi Kita harus liat juga Ada Budi Dan lain lainnya. Juga pekerja dilapangan. Mereka keluarga Kita yah... Bunda ngga bisa bayangin kalo ayah kenapa Napa... Bagaimana nasib kami..." Ucap Fitri sambil terisak
" Izin menyampaikan mas. Mbak Fitri sangat benar. Buat saya kerja seperti apapun... Berhari Hari ngga tidur... Deraan siksa lahir bathin bukan masalah. Karena kami diciptakan Dan dibentuk untuk melewati batas maksimal kemampuan manusia. Tapi kalo mas Dicky beda. Saya hanya memohon.... Jangan paksakan diri bekerja kelewat batas yang akhirnya malah blunder mas. Dan mbak.... Saya mohon izin, bila melihat mas Dicky terlalu memaksa bekerja, saya yang akan stop...." Ucap om Herdi
" Sepertinya mesti kaya gitu om... Demi kebaikan suami saya " jawab Fitri
" Siap... Saya akan sampaikan juga ke Marwan." Ucap om Herdi tegas
Aku Hanya bisa diam Dan mendongkol
Tiba tiba nada panggil HP Fitri terdengar. Om Herdi melihat siapa yang menelepon.... Ternyata teteh.....
Setelah menerima dari om Herdi Fitri mengangkat telepon
Fitri terlibat perbincangan dengan teteh. Lumayan Panjang obrolannya Dan sebelum menutup telepon. Teteh juga menyampaikan instruksi dari " beliau" kepada om Herdi yang dijawab dengan tegas.
Selesai menerima telepon dari teteh om Herdi terlihat menelepon seseorang Dan memberi instruksi tegas.
" Mbak... Mbak Fitri harus sarapan mbak... Biar ngga sakit juga. Biar saya belikan sarapan buat mbak." Ucap om Herdi
" Iya om.." jawab Fitri
" Om... Kayanya makan bubur langganan Kita enak deh " ucapku
" Mmm... Kita denger dulu apa kata dokter ya yah.," Ucap Fitri
Aku mengangguk lemah
Om Herdi tersenyum bijak. Tidak Hanya sangar Dan berani. Sifat bijaksana juga terpancar dari karakternya. Sungguh gambaran tepat profil harimau Sumatra yang gagah, tangguh Dan bijaksana.
Lalu om Herdi keluar membelikan makanan untuk Fitri.
" Ayah... Semalem teh kenapa ? Apa yang dirasa ? Kok bisa sampe pingsan ?" Tanya Fitri mencoba tenang walaupun tetap nada cemas bergayut di suaranya.
" Ngga Tau bunda. Yang ayah rasa malem sebelum tidur teh badan linu linu. Terus pas tidur juga rasanya dingin luarbiasa. Udah itu ngga Tau lagi." Jawabku memaksa otakku mengingat kejadian.
" Hmm... Pasti karena cape kerja. Memang ayah ngga kemana Mana. Tapi otak ayah teruus muter. Bunda bisa rasain apa yang ayah fikirkan.... Bunda ngeliat ayah terlalu khawatir dengan segala persiapan pekerjaan. Ayah Saat ini team Kita sudah tersusun walaupun belum lengkap. Tapi setidaknya sudah memadai. Ayah... Cobalah berbagi pekerjaan dengan bunda, Budi, Terry Dan yang lainnya. Jangan disimpan sendiri yah.... Pinta Fitri
" Bunda Tau darimana ?" Tanyaku
" Ayah.... Semenjak bunda mulai menyukai Dan akhirnya jatuh cinta sama ayah. Bunda merasa ada yang tersambung antara ayah ke bunda. Dan semua itu serba natural. Ngga dipaksa. Apalagi Saat ini Kita sudah menikah. Ikatan itu Makin kuat. Ayah... Bunda mohon ayah jangan memaksakan diri. Bunda Dan anak anak Kita masih sangat tergantung Sama ayah. Begitu juga yang dikantor yah.... Dilapangan... Masih sangat sangat tergantung sama ayah. Bunda ngga bisa bayangin bagaimana nasib mereka kalo ayah ngga ada. Memang sih segalanya sudah diatur Oleh Allah. Tapi Kan Kita wajib menjalankan syariat sebelum hakikat datang." Ucap Fitri meyakinkanku sekaligus memotivasi diriku.
Aku mengerti Dan memahami ucapannya. Kurasakan dari nada bicaranya, Ada rasa kasih sayang yang begitu besar Dan dahsyat. Aku terharu Dan kembali meneteskan airmata. Aku merasa bersalah memaksa.diriku bekerja terlalu keras. Aku merasa diriku ngga Adil memperlakukan diriku sendiri, akibatnya banyak yang jadi korban. Istri, anak Dan juga seluruh team.
" Ayah... Jangan nangis... Ayah ngga boleh nangis...." Ucap Fitri lirih manja
Ia memang paling ngga bisa melihat diriku meneteskan air mata. Apapun alasannya
" Ayah ngga Adil. Ayah dzolim... " Isakku
" Ayah bukan ngga Adil. Ayah ngga dzolim... Tapi ayah Hanya lupa." Jawab Fitri
Tak lama om Herdi Masuk sambil membawa makanan sarapan.
" Mohon izin mas... Mbak... Airmata belum tentu bisa membereskan masalah. Saya mengajak mas Dicky Dan mbak Fitri untuk bersikap positif. Yo Kita berfikir bahwa Allah memerintahkan mas Dicky rehat sejenak untuk menghadapi kegiatan besar yang hasilnya akan luarbiasa." Ucap om Herdi menyemangati kami
Aku termangu Dan merasa bersyukur akan perhatiannya. Dia baru kukenal tapi mau Dan sanggup bertaruh Mahal menjagaku
" Om... Makasih ya..." Ucapku
Fitri bangkit Dan memeluk om Herdi. Walaupun agak canggung om Herdi membalas pelukan Fitri agar ia Makin bersemangat. Kami Makin yakin om Herdi Dan om Marwan datang sebagai guardian kami yang diutus Allah.
" Om..." Kataku
Om Herdi menghampiriku Dan memelukku
" Everything will be Okay... " Ucapnya pelan dan tegas
Aku mengangguk sambil tersenyum lemah.
Tak lama kemudian Budi, Terry, Dan Nenah datang membawa kebutuhan kami.
Pakaian salin Dan lainnya. Ia masih tetap mencandaiku dengan barbar
" Cuy... Cairan infusnya campur.kopi cuy. Biar Ada rasa Dan warna..." Ucap Budi
" Beb...." Ucap Terry
" Hah..." Jawab Budi
" Beb..." Panggil Terry lagi
" Oh... Eh... Iyah... Cepet sembuh ya cuy... Jangan banyak pikiran... Kan lu mah ngga punya.pikiran.." Ucap Budi
" Shetan...!" Dampratku lemah
Yang lain tertawa melihat kelakuan Budi Dan Aku.
Lalu Budi.mengekuarkan thermos Dan menuangkan kopi ke cangkir.
Semerbak kopi menggodaku. Aku sangat ingin menikmati kopi yang dibawa Budi. Tapi tatapan lembut mata Fitri meluluhkan keinginanku.
" Beb... Ngga bisa ngopinya diluar? Kasian Dicky..." Ucap Terry sambil melotot.
Tiba tiba pintu terbuka. dr. Alvin Dan sejawatnya datang visit.
" Hmm... Kopi..... " Ucap dr. Alvin sambil menyeruput kopi milik Budi.
Sementara dr. Inayah bengong melihat sikap dr. Alvin
" Dok. Mereka adalah keluarga saya. Makanya saya nggak ragu minum digelas yang sama dengan mereka. Karena segala aktivitas kesehatannya terpantau Oleh saya. " Ucap dr. Alvin
" Ooo..... Pantesan dokter nggak canggung lagi." Ucap dr. Inayah
" Kenapa lagi Dicky...? Elu mah..." Ucap dr. Alvin
Aku memaksa untuk cengengesan...
" Lhaa... Maksa diri cengengesan..." Ucap dr. Alvin
Yang diruangan tertawa ringan. Lalu Fitri menceritakan kronologisnya.
dr. Alvin melakukan diagnosa mendalam bersama dr. Inayah.
" Hmmm... Ini mah kena typhus. Yaaa... Mesti istirahat paling ngga 1 bulan atau lebih " Ucap dr. Alvin
" Eh... Dok... Tapi..." Protesku lemah.
" Hahahahaha... Ngga lah Dicky... Paling istirahat selama minggu ke 1 bed rest total. Minggu kedua adaptasi dengan kegiatan sehari hari. Nah Masuk minggu ketiga baru check up. Hasilnya akan ketahuan. Semua akan berjalan lebih cepat kalo kamu nurut. Bisa lebih lama bahkan makin Buruk kalo kamu ngeyel.
" Kalo ngerjain....." Tanyaku yang langsung diserobot istriku
" Ayaah...." Ucapnya
" Cuy... Masalah kerjaan Gua yang pegang. Lu rest dulu Aja... Jangan pecicilan " protes Budi sengit.
Aku melemah Dan terpaksa menuruti
" Tapi kalo sama Ajeng ?" Tanyaku
" Ya boleh lah sama bidadari cantik saya..." Ucap dr. Alvin
Aku lega dengan apa yang disampaikan dr. Alvin.
Aku harus menjalani rawat inap beberapa Hari dirumah sakit.
Semua saudaraku Dan pegawaiku meminta Aku fokus sembuh dulu. Karena kalo aku kurang sehat mereka merasa Ada yang hilang dari diriku. Dan mereka kehilangan pemicu semangat mereka.
Selesai visit dr. Alvin meminta Fitri tetap haha kesehatan. Juga yang lainnya. Juga dr. Alvin memberikan rekomendasi jenis makanan dari luar rumahsakit yang boleh bahkan harus ku konsumsi.
Selesai visit Aku meminta roti bakar dari Budi sebelum menerima sarapan.
" 3 Hari lu balik...." Ucap Budi
" Sok Tau kamu mah beb...." Protes Terry
" Tapi Budi bener... Waktu kejadian material fall lantai 22, dia bilang paling lambat sore udah pulang... Ternyata jam 2 siang Kita udah pulang....." Jawab Fitri menguatkan ucapan Budi
Aku menjadi termotivasi Oleh ucapan Budi, bedebah terhebat yang jadi saudaraku.
Waktu besuk pagi telah habis. Waktunya aku beristirahat. Fitri tetap mendampingiku dikamar. Alasannya macam macam hingga ia nggak mau tubuhku diliat Oleh perawat Saat me lap atau memandikan diriku.
Kontan semua tertawa mendengar Alasan Fitri.
Om Herdi pamit hendak pulang sebentar Saat om Gito tiba. Ia mendapat giliran menjaga Aku Dan Fitri di rumah sakit
Perlahan rasa ngantuk mendekapku. Hingga akhirnya Aku terlelap nyenyak.
 
Nyempil ikut saran hu @The Iceman saya baru selesai maraton untuk ceria ini, saran saya kalau dicky dan gengs mendapatkan masalah jangan terlalu mudah diatasi dan selalu menang hu, berilah dicky dkk pelajaran arti sebuah kekalahan, bila perlu ada yang kritis juga gpp biar adegan sedihnya greget banget, tapi saya kembalikan lagi sama subes @The Iceman karena saya hanya penikmat cerita² luar biasa dari subes2 yang ada di forum ini.. matorsuwon huuu
 
Rabu, 2 Oktober 2020, 11:07
Suara dering hp terdengar dari hp Fitri.
Evelyn meneleponnya
" Assalaamua'laikum.... Ka Fitri..." Suara Evelyn istri @samcoki terdengar
" Wa'alaikumsalaam... Hey ev....." Jawab Fitri sumringah
" Bener abang dirawat ? Aku denger dari Sammy, terus dia minta Aku confirm ke kaka...." Ucapnya
" Iya Ev. Dia dirawat. Typhus sama DBD ditambah kelelahan..." Jawab Fitri
" Ih daa.... Ngga robah dia mah... Kalo kerja atau Ada kegiatan termasuk berantem Selalu total.... Bedegong kalo diingetin..." Ucap Evelyn
" Bener Ev... Keras kepala. Susah ditanya kalo sedang fokus." Jawab Fitri
Lalu mereka terlibat ghibah ibu Ibu artisan RW. Membicarakan Hal Hal ringan Dan gossip artis. Lumayan lama juga acara ghibah berlangsung Dan seru sepertinya. Hingga akhirnya Evelyn berjanji akan menjenguk bersama @samcoki suaminya.
" Assalamua'laikum... Bu... " Ucap Herlambang sambil cengengesan kami menjawab Salam Lalu...
" Hahahahaha..." Aku mendadak ngakak mendengar Dan melihat Herlambang datang.
" Hlooh... Pasiennya kok ketawa tho ? Waah... Insya Allah ngga akan lama dirawatnya... Pak Dicky lho... Ngga Ono sing wanii..." Ucap Herlambang sambil cengar cengir
Aku masih tertawa ngakak melihat Herlambang dengan gesture mirip alm. Basuki.
Hingga akhirnya dr. Inayah datang.
" Hlooh... Pasiennya udah tertawa ini..." Ucap dr. Inayah
" Iya dok... Hahahahaha... mas Bas kamu mundur dulu... Hahahahaha...." Ucap Fitri sambil tertawa
" Kok mundur tho ?" Tanyanya dengan raut penasaran
" Iya mas Bapak mau diperiksa dulu." Ucap suster Dhilla
" Ooo... Iya... Iya...." Jawab Herlambang
Lalu dr. Inayah mulai memeriksa Aku
" Hmm.. ini Karena ketawa ketawa tekanan darahnya meningkat positif. Bagus bagus... Suster... Saline infusionnya ditambah jadi 13/menit terus setelah makan siang tolong diinject lanzoprazole intra vena Lalu amoxciline " Ucap dr. Inayah
" Intra vena dok ?" Tanya Dhilla
" Ngga infusion aja. Nanti kalo HB Naik kasih jus jambu merah untuk terapi natural. Konsul sama gizi. Sekarang blood pressurenya di berapa ?" Tanya dr. Inayah
" 70/80 dok...." Jawab Dhilla
" Udah Naik... Bagus.... Pak tetap positif ya... Soalnya ini hasil periksanya udah bagus." Ucap dr. Inayah
" Baik dok...." Ucapku sambil berusaha mengalihkan perhatian dari si kampret Herlambang.
dr. Inayah ngeuh
" Mas... Mas siapa nya Bapak ?" Tanya dr. inayah
" Oh saya adiknya..." Jawab Herlambang
" Adiknya Bapak apa Ibu ?" Tanya inayah lagi
" Adiknya Widodo kakak saya dokter. " Jawab Herlambang polos
Kontan Aku Dan Fitri ngakak... Aku nyaris terguling dari ranjang akibat tertawa. dr. Inayah cemberut manja Lalu tertawa melihat perilaku Herlambang
" Ini lhoo... Saya pegawainya Bapak. Dibagian civil engineering" jawabnya serius
" Ooo... Gini mas. Sepertinya mas mampu membuat Bapak lupa sakitnya. Dan mas bisa membuat Bapak tertawa. Kalo bisa sesekali ajak Bapak bercanda supaya kondisi psikisnya menguat." Ucap Inayah
" Iya dok. Tapi kok saya jadi kaya mas Timbul ya ?" Ucap Herlambang lagi
" Siapa mas Timbul itu ? Saudara ya ?" Tanya Inayah penasaran
" Bukaaan... Itu lho pelawak srimulat... Weeuh... Dia legenda... Favorite Aku dok..." Jawab Herlambang
Aku ngakak lagi mendengar jawaban polos Herlambang.
" Oh iya..." Jawab dr. Inayah sambil tertawa
" Itu lho dokter.... Mbok ya Aku diperiksa dulu tho ?" Ucap Herlambang dengan Muka melas
" Ok... Apa yang dirasa ?" Jawab
" Kok Aku susah dapet jodoh. Gitu..." Ucap Herlambang malu malu
Aku Dan Fitri ngakak Makin parah. Aku merasakan perutku seperti kram. Sementara dr. Inayah malah menampakan wajah malu malu.
Herlambang berjanji akan menemaniku sepulang kerja selama Aku dirawat.
Selesai visit Fitri memukul lengan Herlambang pelan.
" Usaha... Hayoo..." Ucap Fitri
" Ah... Ibu.... Namanya juga laki laki... Tho dia wanita. Kalo dia haji bolot ya nda saya godain bu..." Ucap Herlambang memasang wajah polos
Aku masih tertawa mendengar Herlambang bercerita.
Hingga akhirnya Herlambang kembali ke Kantor Setelah selesai mengantarkan makan siang untuk Fitri atas permintaan Budi Dan Bibi.

Rabu, 2 Oktober 2020, 15:21
" Mohon izin Ibu...." Suara om Gito terdengar
" Iya...." Jawab Fitri
Suara pintu terbuka Lalu muncul om Gito
" Assalamua'laikum.. " suara lembut wanita disusul suara pria mengikuti langkah om Gito
Kami menjawab Salam
" Heey.... Ev... Masuk..." Ucap Fitri
Evelyn Masuk disusul Oleh @samcoki
" Mohon izin bu saya kembali." Ucap Om Gito
" Iya.. eh Om... Udah makan siang belum ?" Tanya Fitri
" Siap ! Segera setelah bang Herdi atau bang Marwan datang saya makan bu..." Jawabnya memberi janji
Aku mengangguk kepada om Gito. Lalu om Gito berjalan kembali keluar Kamar.
" Dicky... Elu mah aah... Kerja sih kerja badan jangan digeber...." Ucap Sammy setelah menyalamiku.
Aku mengangguk sambil tersenyum
" Dari kuliah dulu... Selalu Aja jadi masalah kalo lagi ngerjain apa apa... Terlalu fokus " Ucap Sammy kepada Fitri
" Dirobah dong bang... Kan kaka ku juga butuh diri abang seutuhnya... Ngga Hanya materi bang...." Ucap Evelyn serius
Aku Hanya bisa terdiam menyadari pola kerjaku.
Mereka asyik ngobrol sambil sesekali tertawa.
Pintu Kamar terbuka Dan om Gito Masuk bersama perawat
" Permisi Bapak.... Bapak saya suntik dulu ya...." Ucap Dhilla
Mendadak wajahku pucat ketakutan
" Lho... Bapak kenapa Pak.?" Tanya Dhilla
" Hmm... Pasti takut disuntik..." Ucap Fitri
Sammy tertawa mencelaku diiringi tawa istrinya
" Ini dusntiknya lewat sini kok Pak. Ngga ditusukin..." Ucap Dhilla sambil menunjuk bagian alat infus yang bisa dibuka tutup untuk memasukkan obat
Lalu Dhilla melaksanakan tugasnya sambil diperhatikan Oleh om Gito.
Selesai tugasnya Dhilla Dan om Gito kembali keluar.
" Okay Dicky. Gua yakin elu butuh istirahat. Gua pamit pulang dulu ya ?" Ucap Sammy
" Eh kerjaan anak anak gimana ?" Tanyaku
" Itu diurus Budi. Lu tenang Aja soalnya Gua juga sedang on fire karena kemotivasi team elu..." Jawab Sammy
Aku terdiam karena Aku yakin Sammy merasa terbantu. Dan dia ngga bisa bohongin Aku.
Akhirnya Sammy Dan Evelyn pamit.
" Bunda...." Panggil ku
" Iya Sayang " jawabnya seraya menghampiriku lalu duduk di kursi sebelah ranjangku
Megang tangannya
" Maafin ayah Kali ini bikin repot bunda kesekian kalinya." Ucapku
" Ayah... Selama Kita bersama ayah selalu direpotin sama bunda. Bunda nggak merasa repot kok. " Jawab istriku sambil tersenyum Dan meletakkan kepalanya ke dadaku.
Ia menatapku mesra Dan lembut. Indah Dan teduh matanya membuatku semakin merindukan dirinya.
Kutarik tubuhnya. Fitri perlahan beringsut mendekati wajahku sambil tersenyum. Saat wajah kami saling tatap kurasakan getaran kasih sayang terpancar dari senyumannya.
Aku memeluk hangat tubuh indahnya. Entah kapan kumulai. Bibir kami saling bertaut dalam indahnya kecupan cinta.
Sesekali lidah kami saling belit.
Sesaat kemudian kami menghentikan ciuman kami
" Hmmm... Kalo kaya gini ngga istirahat dong " Ucap Fitri manja sambil membelai dadaku.
" Mohon izin Ibu..." Suara om Gito
" Iya om... Masuk..." Jawab Fitri
" Siap Ibu... Ini bang Marwan sudah datang. Saya mohon izin pamit kembali ke rumah" ucapnya
" Hloh.... Pulang ke rumah om Gito ? " Tanyaku
" Siap Bapak... Sesuai perintah, saya kembali ke mess karyawan Bapak. Disebelah rumah bapak. Besok pagi saya kembali kesini." Jawabnya
" Ooh... Kirain kembali ke kesatrian " ucapku
" Siap. Belum Ada perintah dari beliau " jawab om Gito
Setelah ngobrol singkat, om Marwan menggantikan Gito menunggui aku.

Rabu, 2 Oktober 2020, 19:03
" Izin mbak..." Suara om Marwan
" Iyaa...." Jawab Fitri
Lalu pintu terbuka Dan sekelompok perawat memasuki ruangan kamarku.
" Malam Bapak... Kami visit sebentar ya Pak. Sekalian ganti shift. " Ucap Suster Dewi selaku suster kepala di lantai tempatku di rawat
" Dhilla... " Panggil suster Dewi
" Iya mbak.... Ini Pak Dicky Himawan. Typhus komplikasi DBD, HB Nya tadi masih di angka <90, trombosit 96ribu Dan hematokrit 18%. Tapi ini udah Naik dari sebelumnya. Lanzoprazole intra vena Dan Amoxciline infusion. Jus jambu merah diizinkan karena tidak ditemukan radang gastritis. Saran konsumsi nutrisi berupa Madu kurma Dan makan lunak. Tensi 80/90. Saturasi normal tidak usah memakai O². Emergency status kepada dokter UGD. Konsul dr. Alvin Dan dr. Inayah"
Dhilla memberikan laporan status pasien.
Rekannya yang lain mencatat info penting agar tidak ketingalan informasi.
" Baik. Kalo infusion drip ?" Tanya suster Alline
" Oh iya... Infusion drip 13/dpm atas perintah dr. Alvin pengurangan dilakukan berdasar hasil visit." Jawab Dhilla
Disaat yang sama johan Dan Herlambang Masuk ke ruangan diantar om Marwan.
Semua perawat menoleh. Adu pandang sejenak antara Johan Dan Dhilla tak terhindarkan. Semenjak putus dengan pacarnya Johan terus mencari wanita yang mau menjadi pasangan hidup. Bukan untuk pacaran.
Wajah Dhilla bersemu merah. Johan melongo menatap Dhilla
Tiba tiba Herlambang meraup wajah Johan sambil ngomel berbisik
Aku ngga bisa menahan tawa melihat perilaku Herlambang.
" Baik Pak. Sepertinya visit shift malam dilakukan Oleh Alline Dan visit dokter Oleh dr. Alvin. Bapak istirahat dulu ya..." Ucap Suster Dewi
Aku mengangguk. Setelah semua keluar...
" Jo..." Panggilku kepada Johan yang sedang bengong
" Jo...!!" Panggilku lumayan keras
" Hah ?? Eh kenapa boss" jawabnya gelagapan
" Hmm.... Kaget dia liat bidadari cantik make jilbab, seragam perawat, dandanan clingngngngng... Hmm... Kesengsem ini..." Jawab Herlambang meledek Johan
Aku Dan Fitri tertawa mendengar komentar Herlambang.
Lalu kami ngobrol santai mengenai banyak Hal. Johan menghindar bila aku mulai bertanya soal pekerjaan
" Lu pen ngobrol Ayo.... Tapi kalo ngobrolin kerjaan ntar Aja kalo lu udah dikantor." Jawabnya
" Mending Kita ngobrol soal lainnya Pak. Soal suster Dhilla misalnya...." Pancing Herlambang jail.
Aku ngakak mengingat kelakuan Herlambang tadi.
" Apaan sih lu " protes Johan
" Alaaa... Padahal Suka Lalu berharap.," Ledek Herlambang lagi
Fitri Dan Aku Makin nggak bisa menahan tawa.
Tiba tiba pintu kamarku terbuka. Lalu Dhilla Masuk untuk menyuntikkan lanzoprazole ke tanganku. Kedatangannya ditemani Alline.
Herlambang bengong menatap Alline. Sementara Johan tersenyum simpatik pada Dhilla
Tak diduga kepala Herlambang ditoyor Johan.
" Hlah... Opo tho Iki ??" Protes Herlambang
" Ngga... Iler elu netes ngeliat mbak Alline" Johan balik meledek
" Hloh tapi Kan wajar aku kagum memandang kecantikan ciptaan Allah... Iya tho ?" Tanya Herlambang kepada Dhilla
Dhilla yang sedang menyuntikkan obat tersenyum, Lalu mengangguk, sementara Alline tersipu malu.
" Mbak... Maafin saudara saya ya... Kalo becanda emang kaya gitu..." Ucap Fitri
" Ngga apa apa bu... Sepertinya ramai ya kalo sudah kumpul..." Ucap Dhilla
" Kalo sudah kumpul... Wuuu.... " Ucap Herlambang
" Rame ya mas ?" Tanya Alline yang mulai cair
" Berisik mbak...." Jawab Herlambang sambil mengacungkan jempolnya
" Elu napa sih ngga jelas gitu..." Protes Johan
" Hloh... Kita ketawa ketawa apa nda brisik.... Bener thoo... Hayoo..." Ucap Herlambang membela diri dengan raut Muka meledek.
Aku udah ngga sanggup Komen. Bahkan aku lupa rasa pegal akibat obat yang dimasukkan ke tanganku.
Lalu Fitri meminta no Dhilla Dan Alline dengan Alasan pada Saat rest dirumah ia akan meminta bantuan.
Selesai tugasnya kedua perawat itu kembali ke nurse station.
" Bu... Bu... Mbok nomernya Alline aku minta tho " Ucap Herlambang
" Gua dulu.... Bagi no nya Dhilla..." Ucap Johan
" Mbok sabaar... Nanti saya kasih no nya si Tulkiyem. Tetanggaku di Ndhiwek... Deket Randu blatung..." Jawab Herlambang sekenanya.
Aku Makin ngakak mendengar ocehan konyol Herlambang
Pintu kamarku terbuka.
dr. Inayah Dan suster Alline Masuk untuk visit malam.
" Malam Pak Dicky, bu Dicky... Eh mas Basuki...." Ucap dr. Inayah
" Saya Herlambang tho bu...." Ucap Herlambang dengan wajah ngenes
" Lho... Tadi bapaknya manggil Basuki Kan...?" Tanya Inayah
" Iya bu... Hehehe...." Jawab Basuki cengengesan
Tawa Dr. Inayah Dan Alline terdengar merdu.
" Gimana Pak... Keluhannya yang terasa ?" Tanya Inayah
" Lemes Aja dok... " Ucapku
" Iya pasti... Soalnya kondisi Bapak sedang drop. Trombosit, HB Dan HT juga turun. " Ucap Inayah
" Wah enak ya kalo punya pasangan perawat mas Johan..." Ucap Herlambang
" Kenapa emang bas ?" Tanya Johan
" Hlah iyaa.... Orang lain Yang sakit aja diurus telaten... Apalagi Kita pasangannya.... Mesti mak nyesss....." Ocehan Herlambang konyol penuh kegombalan dengan wajah polos
Kami semua tertawa mendengar ucapan Herlambang.
" Alline.... Tuh kode..." Ucap Inayah
" Ah dokter...." Ucap Alline malu...
Begitupun Herlambang malu malu dengan Gaya kocak ala alm. Basuki.
Inayah Tak mampu lagi menahan tawanya melihat kelakuan Herlambang.
" Pak Dicky kondisi Bapak Saat ini mulai membaik. Tapi saya sarankan Bapak istirahat lebih banyak. Lupakan dulu pekerjaan Dan masalah... Karena ini sangat membantu kami memberikan perawatan kepada Bapak" Ucap Inayah
Aku mengangguk. Selanjutnya Inayah terlihat bercakap cakap dengan istriku sambil sesekali tertawa kecil.
" Mbak Alline mbok ya saya diperiksa mbak...." Ucap Herlambang
" Emang mas merasa kenapa ?" Tanya Alline
" Saya ngerasa kok gemeteran kuenceng pas liat mbak Alline... Hehehe..." Jawab Herlambang polos
Aku ngakak Makin menjadi demi melihat kelakuan Herlambang.
" Dok... Suntik bius deh si Basuki... Ngegombal terus..." Ucap Johan
Aku ngakak hingga perutku kram.
Akhirnya sesi visit berakhir. Sebelum keluar Alline memberikan no wa nya kepada Herlambang yang dipamerkan pada Johan.
Aku ngakak nggak berhenti mendengar candaan Herlambang yang polos.
Hingga akhirnya mereka pulang.


Demi Allah yang menciptakan diri kami
Aku bersyukur mendapatkan mereka dalam kehidupanku
Tak Ada setitik celahpun untuk kuingkari nikmat ini....
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd