Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Masukan suhu untuk cerita ini dengan akhir yang seperti apa?


  • Total voters
    46
Status
Please reply by conversation.
Rasanya cerita ini bakal penuh dengan masalah kehidupan.. Membuat ane berdebar2 membacanya.. Kira2 apa yg terjadi selanjutnya ya?

Lanjut suhu.. Updatenya berikutnya kalau bisa lebih panjang ya.. Ehehehe.. Penasaran soalnya
 
Wow udah update lagi, makasih hu
Wah selevel manajer Kim aja berani pelecehan ke karyawannya nih. Apalagi lagi CEO ya.
 
Rasanya cerita ini bakal penuh dengan masalah kehidupan.. Membuat ane berdebar2 membacanya.. Kira2 apa yg terjadi selanjutnya ya?

Lanjut suhu.. Updatenya berikutnya kalau bisa lebih panjang ya.. Ehehehe.. Penasaran soalnya
Iya Om hanya sedikit filosofi...
Itu juga belajar dari suhu yg pnya ava 13 itu lohh...

Siap panjang kkkepeneuhan Om
Sedang aja ya biar pas mantap
:pandaketawa:
 
Part five


Dalam jarak yang sedemikian dekat , manajer Kim terus memandangi wajah pias Hyun in.Tatapannya perlahan turun ke bawah dan membuat jantung gadis itu serasa hendak lepas dari penyangga nya.

"Jj- jangan tuan!"


"Aku tidak tahu apa yang ada di dalam benak mu, tapi aku sudah menghubungi asisten ku dan dia akan segera kesini membawakan blazer untuk mu. Jadi tolong kau lepas blazerku itu nona Hyun in."bisik manajer Kim Lee.

Sedang Hyun in masih belum sadar akan kepanikan yang menimpanya.

"Jika kau tidak segera melepaskan blazer mu, maka air kopi itu akan meresap hingga blus yang kau kenakan." Jelas manajer Kim Lee.

Penjelasan Manajer itu sedikit mengejutkan, namun serasa bagai di surga. Hyun in melengguh pelan, ia bernafas lega. Jantung yang semula berdetak kencang tak karuan itu perlahan mulai stabil, namun tanpa ia sadari semburat rona ke mewarnai pipinya yang putih bersih dan mulus itu.

Untuk kesekian kalinya, ia merasa telah bertindak bodoh di hadapan manajer Kim Lee. HUNG-GYEKO Group adalah pusat dari segala macam produk fashion dan tentu saja kantor pusat memiliki beberapa produk sample yang tersimpan dengan baik di ruang penyimpanan. Rupanya beberapa saat lalu manajer Kim Lee telah menghubungi asisten nya untuk membawakan blazer dari ruang penyimpanan. Niat baik sang menejer rupanya di salah artikan oleh Hyun in. Dengan sedikit tersipu, Hyun in melepaskan blazernya yang memang telah basah.

Manajer Kim Lee yang merasa canggung dengan sikap Hyun in akhirnya menuju meja kerja. Ia meraih beberapa berkas dan melangkah menuju pintu keluar.

"Nanti asisten ku akan datang. Setelah kalian berdua selesai , tolong kunci ruangan ini, aku akan kembali setelah dari ruang direktur Woo." Ucap manajer Kim Lee datar.

"Iya terima kasih , tuan" Sahut Hyun in dengan menundukkan wajah dan menghindari tatapan mata sang manajer.

Tidak berapa lama asisten manajer Kim Lee datang membawa blazer yang di maksud dengan corak warna hitam sama dengan yang di pakai Hyun in sebelumnya.

" Ini nona, blazer yang di pesan tuan Kim Lee"

"Ahh... Iya, terima kasih!"

"Sama-sama nona, ada lagi yang bisa saya bantu lagi."

"Ahh.. tidak, sudah cukup. Hanya saja bisa, tidak minta tolong, tutup kembali pintunya aku mau ganti di ruang ini."

"Ahh... Iya saya hampir lupa menutup pintu nya."

Hyun in segera bergegas memakai blazer itu, ia tidak mau berada di ruang ini lebih lama lagi. Jika ada rekan kerjanya yang lain mengetahui ia ada di dalam ruang manajer Kim Lee bisa menjadi rumor skandal.

"Saya sudah, selesai. Bisa minta tolong, kunci ruangan manajer Kim Lee. Karena saya harus ke lantai bawah untuk melanjutkan pekerjaan saya di sana."

"Ah, iya baik nona, saya laksanakan."

*******

Malam ini udara terasa lebih dingin dari biasanya. Penduduk kota Seoul yang masih berada di luar rumah biasanya menutup rapat tubuh mereka dengan jaket tebal. Bagi sebagian orang , menikmati sup kimchi hangat serta secangkir cheongju adalah pilihan tepat untuk mengusir hawa dingin yang datang menyerang.

Hyun in dan Shin Eun tampak duduk berdua saling berhadapan di sebuah meja. Keduanya nampak lebih banyak diam dari biasanya. Rona kemerahan akibat terlalu banyak minum mewarnai pipi mereka.

"Kenapa kau diam saja? "Seru Hyun in kepada Shin Eun.

"Kau juga tidak banyak bicara sejak tadi, lagi mikirin apa?" Shin Eun justru balik bertanya.

"Tidak ada" suara Hyun in terdengar lembut, namun raut wajahnya menunjukkan ada sesuatu yang sedang ia pikirkan. Bayangan wajah seseorang yang sejak tadi muncul terus mengusik pikiran nya.

Malam ini mereka berdua kembali singgah di rumah makan kimchi yang pernah mereka datangi beberapa malam lalu.

"Pemuda yang dulu itu... ,Eh siapa namanya...,?" Shin Eun bicara dengan nada keraguan.

"Pemuda yang mana?"

"Itu..., yang datang tiba-tiba mendekati kita di sini" seru Shin Eun yang membuat Hyun in mngerut kening dan mencoba mengingat ingat kembali.

Namun belum sempat Hyun in bicara mendadak Shin Eun sudah kembali melanjutkan kalimatnya.

"Satria, iya. Kalau tidak salah, itu namanya." Ucap Shin Eun polos.

"Ohh, jadi itu rupanya alasanmu mengajak makan malam di tempat ini lagi." Goda Hyun in ketika melihat secercah cahaya di mata Shin Eun saat menyebut nama Satria tadi.

"Apa maksud mu?" Shin bicara sambil mengubah posisi duduknya seakan berusaha menghindari tatapan langsung dari Hyun in.

"Ahh... Sudahlah, kita sudah lama berteman dan aku tahu arti dari pandangan mu. Pasti kau tertarik dengan pemuda asing itu kan! Ayo mengaku lah...?"

"Ahh, apa -apaan kau ini Hyun in! Aku hanya teringat sepintas saja" Shin Eun tampak mengelak dari dugaan yang di lontarkan Hyun in.

"Kalau begitu kenapa kau dari tadi hanya diam saja! Apa yang kau pikirkan?" Tanya Hyun in.

" Aku sedang memikirkan rumor baru di kantor" ucap Shin Eun sembari menengguk minuman penghangat tubuh.

"Rumor...!" Hyun in yg mendengar kan nampak terkejut. Dia merasa tidak mendengar adanya rumor apapun di tempat mereka bekerja.

"Iya, tapi ini rahasia. Aku dengar ada seorang staf yg berganti pakaian di ruang kerja manajer Kim Lee. Wah kira-kira apa yang mereka lakukan dalam ruangan itu ya? Sampai-sampai harus berganti pakaian...!'

Hyun in yg mendengar kan penuturan sahabat nya, seketika merasa disengat oleh listrik ribuan volt. Wajahnya menjadi pucat pasi dan jantung nya berdetak lebih kencang. Bukan karena cheongju yang ia minum. Melainkan karena bayang bayang wajah manajer Kim Lee yang serta merta tampak semakin jelas dalam pikiran nya. Berserta semua kejadian yang ia alami bersama sang menejer muda itu.

"Heii, Hyun in..., Kau kenapa?

"Ahh, tidak! Aku tidak apa-apa..." Sahut Hyun in dengan sedikit gugup.

"Pasti kau trkjut ya. Aku juga merasa seperti itu saat mendengar nya. Tidak banyak yang berani membicarakan, tetapi cepat atau lambat rumor hangat semacam ini pasti akan menyebar juga. Aku penasaran, siapa gadis itu?" Ucap Shin Eun menjentikkan jari telunjuk di dagu nya.

Setiap kalimat Shin Eun membuat Hyun in semakin merasa terpojok. Gadis cantik itu tak yakin untuk menjelaskan apa yang terjadi saat itu, seperti nya rumor itu sudah terlanjur menyebar. Padahal , kejadian nya baru hri ini terjadi.

"Menurut mu apa Manajer Kim Lee memiliki hubungan khusus dengan salah satu staf perusahaan? Wah kalau benar, pasti ini akan menjadi skandal yang sangat menarik?" Shin Eun yang sebenarnya hanya ingin mengalihkan pembicaraan tidak sadar bahwa setiap ucapan nya membuat Hyun in merasa semakin gerah.

"Jangan sembarangan bicara?" Seru Hyun in dengan kening berkerut.

"Aku tidak sembarangan bicara. Ada yang melihat asisten manajer Kim Lee membawa kan pakaian ganti untuk gadis itu."

"Ah, sudahlah tidak baik membicarakan orang lain " Hyun in mencoba menghentikan kicauan sahabatnya itu.

" Kau ini, kenapa jadi bersikap aneh seperti ini, Hyun in?"

" Aneh bagaimana!"

"Tidak seperti biasanya!" Sahut Shin Eun

"Kau yang aneh, baru bertemu sekali saja dengan pemuda yang nggak jelas asal usulnya kenapa langsung tertarik?" Hyun in tidak mau kalah dan tersudut.

"Hei, apa maksudmu Hyun in? Aku tidak tertarik pada pemuda itu?"

"Wajahmu memerah . Jelas kau tertarik padanya ."

"Aku terlalu banyak minum"

"Ahh. Alasan, yang benar aja!" Kembali Hyun in menggoda Shin Eun.

"Memang benar"

Perdebatan mereka terus berlanjut hingga malam, tetapi sepasang sahabat itu tiada pernah bersungguh-sungguh dengan ucapan nya masing-masing . Keduanya hanya insan muda yang berusaha mengusir sunyi dan kehampaan jiwa, menikmati malam yang indah setelah menghabiskan waktu bekerja seharian penuh.

___________________________________________
Cheongju= minuman fermentasi dari beras ketan, ragi, air. Kadar alkohol nya hanya 18%
___________________________________________

********

Jauh ditempat yang berbeda....

Andra dan Satria , dua pemuda yang sedang menempuh perjalanan panjang dengan dua pemikiran berbeda. Perjalanan yang pada hakikatnya tiada mereka pahami akan maksud serta tujuan sebenarnya . Inilah kehidupan, setiap insan berjalan di atas titian seakan tidak berdasar, di hadap kan pada bentangan arah seakan tiada berujung. Hanya mereka yang memiliki kemantapan hati serta tekad kuat yang akan mampu bertahan hingga akhir perjalanan. Hanya mereka yang berpegang pada satu keyakinan hakiki yang akan mampu menyelesaikan perjalanan hidup ini dengan sebaik-baiknya cara dan seindah-indahnya perjalanan.

Bagi mereka yang terlena dan lalai hanya akan terperosok dalam lembah nan kelam tiada berdasar. Mereka yang melepas keyakinan dan melangkah dengan jumawa hanya akan dibayang-bayangi ilusi fatamorgana yg mengantar mereka pada kesesatan abadi.

Andra dan Satria sebagaimana insan lain nya adalah bagian dari mozaik kehidupan. Dan inilah perjalanan hidup yang harus mereka lalui.

Dengan menggunakan subway metro Seoul, akhirnya mereka tiba di kota CHEONAN. Sebuah kota yang menyajikan berjuta keindahan. Berbekal kemantapan akan pekerjaan baru yang lebih baik di kota itu, mereka menelusuri jalan utama menuju pusat kota. Keindahan kota CHEONAN cukup memukau hati seorang Satria. Bayang bayang sup kimchi yang lezat di Seoul serta gadis-gadis yang cantik membuat nya berangan-angan , adakah hal serupa yang akan ia temui di kota ini?

Berbeda dengan Andra yang terus terpaku pada alamat yang tertera pada secarik kertas di dalam amplop pemberian manajer Jung. Pemuda yang pandai ini menyadari bahwa alamat tersebut bukanlah alamat sebuah pabrik, apalagi taksi yg mereka tumpangi menuju tepat ke pusat kota . Ia merasa ada sedikit keganjilan dengan tugas yang di berikan perusahaan kepada mereka.


Semua keganjilan itu semakin terasa manakala taksi yang mereka tumpangi berhenti tepat didepan sebuah apartemen mewah , sesuai alamat yang tertera di atas kertas. Andra dan Satria hanya saling berpandangan, tidak hbis pikir , pekerjaan baru macam apa yang harus mereka lakukan di tempat ini? Sempat terlintas bahwa tempat itu adalah milik perusahaan HUNG-GYEKO dan kemungkinan mereka akan dikerjakan sebagai tenaga tambahan di sana. Namun kenyataan berbicara lain




___________________________________________

To be continue
 
Terakhir diubah:
Bimabet
Wuiii apa ada saling tertarik nih hyun in dg manajer Kim Dan shin Eun dg Satria.
Eh ada apa tuh Andrea Dan Satria dipanggil owner hyung gyeko me rumahnya?
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd