Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Alana

Mohon petunjuk. apakah alurnya terlalu lambat? atau perlu ane percepat lagi?

Dan satu lagi, apakah semua karakternya sudah jelas ane ceritakan di sini?

Di tunggu saran dari subes sekalian.
 
senyaman ente aja gan... ga usah diburu2 SSnya... keep up the good work
 
Cerita yg bagus.. ikut plan dan kerangka suhu aja...
Ane menikmati karya seperti ini...
 
CHAPTER 6



POV Alana



“Jadi begitu ceritanya, Ndi” aku menyelesaikan seluruh ceritaku pada lelaki yang sejak tadi sangat betah mendengarnya tanpa sedikitpun menyela di tengah-tengah. Sedikit ku seka tetes air mata ini dengan jemariku. Sudah cukup aku menangis karena mengingat kenangan itu. Sudah cukup, aku capek terus menerus menangisi hal-hal yang sudah berlalu begitu lama.

Andi ku lirik hanya bisa menarik lalu menghela nafas berkali-kali. Aku yakin, dia pasti tak menyangka ternyata story hidupku ini yang telah lama ku sembunyikan darinya, seperti itu jalannya.

“Aku tak tahu mau ngomong apa, al… ternyata masih ada orang yang mengutamakan ego daripada perasaannya sendiri.”

Aku senyum. “Gak masalah Ndi. Mungkin memang sudah seperti itu jalan hidupku. Takdir yang mengharuskanku, menjadi single mom buat Rafa sedari dia lahir, tanpa tahu, siapa ayah kandungnya, dan dimana ayah kandungnya itu berada”

Masih sambil ngobrol, tiba-tiba pintu kamar kosanku terbuka.

“Unda.” kami berdua menoleh.

“Rafa sayang…. kenapa bangun?” ujarku. Aku segera beranjak dari dudukku untuk mendekat ke putra tercintaku. “Ndi. Sepertinya aku sudah harus menemaninya bobo malam ini.”

“Iya al. Aku juga sepertinya sudah harus pulang”

Aku senyum. “Sepertinya begitu. Maaf ya Ndi”

“Its ok….”

Aku pun menggendong putraku. “Unda Fafa mau bobo ama unda.” ujar malaikat kecilku sembari mengucek-ngucek matanya.

Andi mendekat. “Fa… papa Andi mau ajakin Fafa besok jalan-jalan, mau gak?”

Aku lantas melototkan mata padanya. Ihhh, apaan sih Andi. Selalu saja mengambil kesempatan, dan tanpa izin dariku, dia selalu membuat rencana dengan memanfaatkan putraku ini. Dasar!

“Mau mau papa… mau” tentu saja, sudah mampu di tebak, anak sekecil Rafa tak mungkin menolak ajakan jalan-jalan dari pria itu.

Mau tak mau, aku hanya bisa menghela nafas panjang saja. “Ya udah, besok Fafa jalan-jalan ama papa Andi, makanya harus bobo cepat”

“Iya unda iya….”

“Perginya ama bunda juga dong tentunya”

“Iya Andi. Gak mungkin aku biarin anak aku sendirian denganmu. Malah ngerepotin kamu nantinya”

“Buat Rafa, aku tak pernah sama sekali merasa di repotin, al.”

“Ya udah. Papa Andi pulang ya, langsung bobo biar besok bisa nepatin janjinya ama Rafa, iya kan sayang?” setelah itu, aku melirik putraku. Tak lupa ku kecup kecil pipinya yang menggemaskan.

“Iya ini papa Andi juga udah mau pulang. Ya udah, dada Rafa sayang… sampai bertemu besok.” balas Andi dan tak lupa, mengusap kepala Rafa dengan lembut.

“Iya papa… ati-ati.”

“Hati-hati Ndi”

“Iya, pasti… yadah, Assalamualaikum”

“Wa’alaikumsalam”

Andi pun pulang, dan aku memutuskan untuk segera mengunci pintu kosan dan mengajak putraku untuk segera tidur.



-----00000-----




POV 3rd



“Bro… lo gak lapar kah? Gue tadi pagi lupa sarapan gegara telat bangun” hari ini, yang kebetulan hari minggu, Erga mengajak sahabatnya untuk sekedar menghabiskan waktu biar gak suntuk. Apalagi wanita yang biasa menemani Erga setiap harinya, pagi tadi harus berangkat ke Singapura untuk mengikuti seminar yang di adakan oleh Sandjaja grup.

Seharusnya yang hadir, adalah Erga selaku perwakilan Indonesia. Cuma, Erga lagi malas kemana-mana, hingga akhirnya dia mengutus Amisya yang telah menjadi sekertarisnya selama ini di Lana Finance. Amisya sekarang bukan hanya membantu Erga dalam pekerjaannya, melainkan membantunya juga dalam menuntaskan hasrat seksualnya selama ini, tanpa adanya ikatan hubungan yang semestinya.

“Yakin jam segini ingin makan siang?” balas pria yang duduk di sebelah Erga yang tengah mengendarai mobil mewah besutan Mercedes Benz G-Class berwarna Obsidian Black.

Erga melihat ke arloji di lengan kirinya. “Hmm jam 12. Memang sudah harus makan siang bro, kalo gak mau kena magh!”

“Baiklah. Kita ke Mall terdekat saja yang akan kita lewati nanti” balas pria di sebelahnya.

“Oke sip”







Singkat cerita, kedua pria itu akhirnya memarkir mobil mereka di parkiran VIP dengan menggunakan jasa valet parking di salah satu mall terbesar di kota ini.

“Terima kasih Pak” ujar Erga setelah memberikan smart key pada petugas valet untuk di bantu memarkir mobilnya dengan aman. Mobil yang di belinya 2 bulan lalu dengan harga yang cukup fantastic.

“Yuk bro”

Pria yang di panggilnya pun hanya mengangguk.

Kedua pria itu berjalan masuk melalui pintu depan, yang langsung menjadi perhatian para kaum hawa saat berjalan bersisian. Bagaimana tidak, keduanya memiliki paras yang begitu tampan. Memiliki poin, karisma dan karakter yang berbeda-beda di mata para kaum hawa yang melihatnya.

Apabila melihat keduanya, pasti semua orang akan menilai jika Erga-lah yang memiliki segalanya alias dialah sang bos disini. Bagaimana tidak, penampilannya selalu necis dan rapi. Rambut yang selalu tersisir rapi ke atas. Sama seperti hari ini, meski dia hanya memakai jas bergaya casual, dalaman dengan polo shirt, bawahan mengenakan jeans, namun tetap, sepatu kulit bermerk international membungkus kedua kakinya itu. Sedangkan pria di sebelahnya, cara berpakaiannya cukup simple dan terkesan santai. Hari ini, pria tersebut hanya mengenakan kaos oblong dengan jeans denim, beserta sepatu sneaker.

“Mau makan dimana?” tanya Erga saat mereka sedang berjalan semakin ke dalam.

“Bebas. Saya ikut saja” balas pria di sebelahnya, sambil sibuk membaca pesan yang masuk di ponselnya.

“Kalo gitu, western mau? Kebetulan ada yang enak tapi berada di lantai 5,” Pria di sebelahnya hanya menggerakkan bahunya tanpa mengalihkan perhatiannya dari layar smartphone.

“Naik lift aja, bro” Sekali lagi pria di sebelahnya itu hanya merespon dengan gerakan bahu.

Mereka berdua lantas berjalan menuju ke lift yang berada di depan sana.

Begitu berjarak empat meter dari posisi mereka, pintu lift yang awalnya terbuka dan beberapa orang sudah berada di dalamnya, Erga pun segera mempercepat langkahnya. “Buruan… ya elah, tuh HP ntar aja di oprek.”

Pria di sebelahnya segera menghentikan kegiatannya bersama smartphonenya tadi, kemudian mempercepat langkahnya mengikuti Erga ke arah lift yang sedikit lagi akan tertutup.

Tap!

Berhasil. Tangan Erga berhasil menggapai tombol anak panah ke atas di lift tersebut, membuat pintu lift kembali terbuka.

Ting Tong!

“Yuk bro….”







Namun…

Langkah pria itu terhenti tepat saat ingin melangkah masuk ke dalam lift. Tubuhnya membeku, matanya menyorot tajam ke arah dalam. Jantungnya kembali tak normal. Detakannya keras. Sangat keras di dalam sana.

“Bro… ngapain masih di luar?” tanya Erga yang sudah lebih dulu masuk ke dalam. Pria yang di panggilnya tak merespon. Wajahnya mengeras. Tatapannya sarat akan keterkejutan terhadap apa yang sepasang mata itu tangkap saat ini.

“Unda… unda. Fafa mau matan Pizza ya… papa, boleh tan?” sedangkan di dalam lift, di belakang Erga, sosok anak berumur 3 tahun itu yang berada dalam pelukan sang bunda baru saja berbicara. Sedangkan wanita yang di panggil bunda oleh anak itu, tak merespon. Dia sama terkejutnya dengan sosok pria yang masih berdiri di depan lift.

Matanya tiba-tiba saja menampung butiran kaca di dalamnya.

“Iya nanti papa beliin pizza buat Rafa.” sosok pria yang bersama wanita dan anak itu, pun akhirnya merespon keinginan sang anak.

Sedangkan di sisi lain. Sosok pria yang diam membeku, dengan tatapan yang tak berkedip sama sekali, pun mulai di landa perasaan yang begitu berkecamuk. Semua kenangan tentang masa lalunya mulai kembali hadir. Mulai kembali membuat hatinya terasa teriris.

Mengapa?

Mengapa ia harus bertemu lagi dengannya?

Setelah beberapa detik lamanya dia hanya diam membeku, akhirnya, jenak berikutnya dia mampu menguasai dirinya. Dan dengan tenang, dia tersenyum. Erga yang masih belum menyadari hal itu, malah kembali untuk memanggilnya masuk.

“Erga… saya harus pergi sekarang,” setelah berkata seperti itu, tanpa basa-basi lagi, pria tersebut lantas memutar tubuhnya, membalikkan badan, dan segera melangkah pergi.

“Aishhhh kenapa lagi sih lo” Erga mau tak mau harus menanggung malu, dan ikutan keluar dari lift.

Erga mengejar langkah sahabatnya.

Langkah yang begitu cepat. Sangat cepat.



Ekspresi yang tercipta di wajah pria itu, betul-betul sangat dalam maknanya.

Sambil melangkah, dia mencoba untuk tetap tenang. Tetap harus bisa mengontrol diri agar tidak terjadi masalah padanya. Jantungnya pun kembali tak normal detakannya. Hal ini, harus segera di atasi. Setidaknya, harus segera menemui dokter Alex. Dokter yang telah menanganinya sedari kecil.

“Ternyata… kamu sudah menikah dan memiliki anak” ia bergumam. Menahan rasa sakit di dalam sana. Melawan perasaannya yang begitu amat sangat terluka atas apa yang di lihatnya barusan.







Di dalam lift.

“Al… kenapa?” pria yang bersama wanita dan anak kecil itu, menyadari sikap sang wanita tersebut yang tiba-tiba seperti ini.

Alana….

Wanita itu, pun menarik nafas dalam-dalam, sembari menengadahkan wajahnya ke atas. Setelah itu, dia menggeleng. “Gak apa-apa Ndi. Tiba-tiba ngantuk aja”

“Pantes matamu merah.”

Alana hanya mengangguk. Yang bodohnya, dia malah tidak mampu berbuat apa-apa tadi. Mengapa dia tak mampu mengeluarkan satu kata saja atau setidaknya, dia mengejarnya, mencari kejelasan tentangnya, atau mungkin dia mampu menjelaskan kesalahpahaman yang terjadi di masa lalu.

Namun begitu.

Dalam hati, dia bersyukur, setidaknya, hari ini, dia bisa melihatnya lagi. Setidaknya penantiannya selama ini, akhirnya terbayarkan juga.

Ternyata….

Dia sudah kembali.

Begitu Alana membatin. ‘Terima kasih Ya Allah, karena engkau telah mengijabah doa hamba selama ini’. Dan tanpa terasa, butiran kaca pada sepasang bola mata indahnya yang berwarna kebiruan itu mulai menciptakan tetesan air dan tanpa mampu di tahan, secara perlahan mulai terjatuh membasahi pipinya.​
 
Bimabet
mantap keren. menunggu siapa yg akan merespon rasa penarasan di antara ke 2 orang tersebut. menarik.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd