Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA ANAK SMA MENIKAHI BU DOSEN

Status
Please reply by conversation.
Numpang buka tenda gan, namanya udah tinggal anaknya nih. Lanjut hu..
 
Check in di mari ya Hu.... Bakalan seru nih Milf Story nya Tante Wulan.... Gelar karpet sak isine wes... (Gobyos mocone... Xixixixi rejekine Ardi... Uwasem...)
 
Wah menarik nih, mulustrasinya ditamabahin kalo bisa
 
Bagian Enam


Hari Baru

Ardi gelagepan. Dia bangun di tempat asing. Oalah, aku ternyata tidur di sofa salon, pikirnya. Disingkapnya selimut yang semalam diberikan tante. Agak bingung juga dia. Sementara di rumah sebelah, kehidupan nampak sudah berlangsung. Dengan linglung, Ardi berdiri dan meregangkan tubuhnya. Sambil melipat selimut, diingat-ingatnya kejadian semalam, di mana keperjakaannya sudah sirna ditelan memek tante Wulan. Mengingat kejadian itu, kontolnya kembali menggeliat, apalagi pagi hari, di mana ketegangan bisa hadir tanpa diundang. Masih tersisa kenikmatan semalam yang bakalan menghantui hidupnya sepanjang hayat. Wkwkwk..



Sekarang masalahnya adalah bagaimana dia ngacir ke kosnya. Terus terang, dia tidak mau Cici mengetahui peristiwa semalam. Apa kata dunia? Semoga saja Cici tidak sedang di halaman.

Sementara rumah sebelah sudah mulai ramai. Didengarnya suara seseorang sedang menyapu halaman. Mengendap-endap, Ardi membuka pintu salon. Setelah mengunci salon, dia berjalan menuju sepedanya yang terpakir di samping salon. Duuh, di halaman rumah Cici, nampak Mbok Rahmi pembantu Cici sedang menyapu halaman.

“Eh, kamu tidur di salon ya, mas Ardi?”

Sambil ngacir, Ardi mengangguk, “iya mbok, kemaleman semalam”.

“Nah, tidur sini aja mas, khan enak. Daripada di kos”.

“Eh, nggak kok, mbok. Saya pamit dulu mbok”, katanya sambil mengayuh sepedanya.

Di jalan Ardi masih seperti mimpi. Matahari sudah mulai mengintip di kejauhan. Duh, bisa terlambat sekolah nih. Dikebutnya sepeda menuju kos.



Untung dia tidak terlambat. Di sekolah pikirannya masih dipenuhi pertempurannya dengan tante Wulan. Masih diingatnya dengan jelas, bagaimana rasanya di dalam memek yang hangat dan basah. Duuuh… Pelajaran hanya lewat begitu saja bagai sampah di sungai yang dibuang warga tak bertanggung jawab.

Menjelang jam istirahat, hp jadulnya berdenyut. Sebuah SMS masuk. Dari nomer tante! Dengan gemetar dibukanya pesan itu.



‘eh ardi, kamu blm smpt sarapan ya? Beli makan gih. Nanti uangnya mama ganti’.



Oh iya, Ardi baru ingat. Perutnya memang terasa keroncongan. Badannya juga terasa lunglai, mungkin gara-gara semalam digenjot tante.



‘iya, tant. Siap’, balasnya. Untung masih ada pulsa.



‘bener lho. Nanti mama ganti pas kamu ke salon’



‘iya tant, bener’, Ardi berpikir, kenapa dia yang lapar, tante yang maksa mengganti bayarnya? Ah mungkin karena tante tahu kalau kejadian semalam menguras banyak enerjinya. Benar-benar pengertian. Dia jadi ingat tante Wulan, wajahnya yang tambah menggairahkan saat horny. Mukanya yang putih jadi kemerahan, dan lenguhannya saat kontol Ardi menyusup masuk memek tante. Tubuhnya yang… Duuuh… Stop, stop, pikirnya. Bisa kacau nih sekolah.



Jam istirahat, Ardi ngeloyor ke rumah makan padang di luar sekolah. Mumpung ada yang traktir, dia sengaja makan yang agak serius. Apalagi dia juga tidak siap ketemu Cici di kantin. Sendirian dia melintasi jalan depan sekolahnya, dan menyeberang ke rumah makan padang di perempatan dekat pasar.

Langsung dipesannya nasi rendang dan es teh. Sebelum sempat menyuap makanannya, tiba-tiba punggungnya ditepuk kasar.

“Heii, nyet, tumben makan di sini?” seraut wajah jelek muncul di sampingnya. Ternyata Joni, kakak kelasnya yang dulu sekampung dengannya di SMP. Joni salah satu anak cowok yang akrab dengannya. Rumahnya dekat kos Ardi. Dan dari Joni ini, Ardi bisa belajar disain komputer dan segala hal soal teknologi. Ya, karena kakak Joni punya usaha rental komputer dan warnet di dekat kos Ardi. Joni pula yang mencarikan kos di dekat situ.

“Asem. Ya sekali-kalilah, mumpung ada rejeki”, jawab Ardi sekenanya.

“Wuih, mentang-mentang dah kerja di salon. Traktir aku dong!” kata Joni sambil duduk di sebelah Ardi dan menyalakan rokoknya.

“Lha kamu ngapain ke sini kalau gak bawa uang?”

“Aku khan cuma beli es teh sama merokok” kata Joni sambil nyengir.

“Duuuh, sama kerenya dong sama aku”, balas Ardi, “tapi oke deh, sekali-kali. Pesen aja asal jangan banyak-banyak!”, lanjutnya ke Joni.

Tanpa disuruh dua kali, Joni langsung memesan nasi rendang juga.

“Nyet, semalam kamu gak ke warnet, kemana gih?” tanya Joni sambil mengunyah makanannya.

“Lemburan di salon Cici, Jon. Entar malam deh”

Mulustrasi
Nasi-Rendang.jpg


(bersambung)
 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd