Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Apakah cerita ini perlu pindah atau tidak?

  • Cerbung sebelah

    Votes: 27 24,8%
  • Lanjut ceritanya

    Votes: 82 75,2%

  • Total voters
    109
PART 2

Maaf saya upload malam, dikarenakan saya sibuk di RL, dan ada file untuk mulustrasi yang hilang, setelah saya cari kurang lebih 1 jam, mau ga mau saya harus mencari pengganti mulustrasi yang hilang itu. Akan tetapi, saya tetap menempati janji saya untuk upload cerita saya. Mohon maklum suhu.
========================================================================================================================================================

Hari minggu telah tiba, aku biasanya turun kebawah untuk nonton TV, karena dikamar ku ga ada kabel TV, adanya TV biasa. Tiba-tiba mamaku muncul dengan seragam senam, meski aku sering lihat mama dengan pakaian senam yang ketat, tapi entah kenapa aku selalu ga bisa nahan nafsu, dimana mataku selalu lihat mama, terutama bagian pantat dan dadanya.

Aku: A
Mama: M

M: Hayoooo… liat apa? (baru keluar dari kamar tidur papa mama)

A: Ga ma, mama cantik banget sih.

M: Hah, gombal aja kamu, kecil-kecil udah belajar gombal.

A: Ga kok ma, serius aku.

Mama pun langsung keluar rumah tanpa memperdulikan aku, dengan membawa tas gym yang aku ga tau isinya apa aja. Aku pun iseng-iseng mengikuti mama sampai ke lapangan perumahan yang berada disebelah blok kami, hanya berbeda 1 blok saja. Aku berhenti dibawah pohon, agar tidak terlihat oleh mama. Disaat senam mau dimulai, bapak-bapak komplek pun ikut datang ke lapangan, ada yang mengantarkan istrinya senam, bahkan ada pula yang hanya ingin melihat ibu-ibu senam. Secara tidak sengaja, ada seorang bapak yang mengobrol dengan temannya, yang posisinya tidak jauh dari aku sembunyi, dan aku pun mendengar percakapan bapak-bapak itu.

Bapak Z: Z

Bapak X: X

Z: Tumben kamu kesini? Istrimu kemana?

X: istriku lagi sakit pak.

Z: Ngapain kamu kesini? Ga nemenin istri kamu sakit?

X: Ada mertua dateng.

Z: hheeemmm…

Suasana pun menjadi hening seketika. Namun bapak X pun memulai percakapan Kembali.

X: Eh pak, liat tuh yang pake baju merah, itu siapa? Kok saya jarang liat ya?

Z: Oh, itu istrinya pak Hendra. (menyebut nama papaku)

X: Gila, istrinya bisa begitu ya? Bodynya bagus banget, bemper depan sama belakang montok banget.

Z: Makanya tiap minggu saya kesini, kamu lagian kemana aja?

X: Ya map, kecapean abis kerja hari sabtunya.

Z: Tuh liat, sampe goyang-goyang gitu bolanya. (aku melihat ibu-ibu senam dengan gaya sambil melompat, seketika kontolku pun menjadi keras, melihat mama melompat)

X: Jadi ngaceng saya liatnya, ga tahan sama bolanya, pengen rasanya mau dipegang dari bawah, biar ga jatoh.

Z: Sama saya juga, malahan saya pengen nepok pantatnya.

X: Nama ibu itu siapa?

Z: Namanya bu Sinta.

Aku membayangkan mama dengan baju senam, lalu dibawa oleh mereka ke sebuah rumah kosong (memang ditempatku ada banyak rumah kosong untuk dikontrakan namun bisa diakses melalui pintu belakang yang tidak terkunci), mereka lalu memperkosa mama dengan kasar, yang satu remas payudara mama, yang satunya membuka celananya, dibaringkannya mama diatas kardus bekas.

Dibukanya baju senam mama dengan paksa, lalu secara bergantian bapak-bapak itu menyusu mamaku. “aaahhh…. lepp….aass….iinnn…” mama ingin berontak untuk melepaskan dari cengkraman mereka. “sslllluuuurrrppp…” hanya suara itu dan desahan mama yang ada dirumah kosong itu. Lalu mereka membuka paksa baju dan celana mama, yang pada akhirnya mamaku telanjang didepan mereka.

“ibu seksi banget, sayang kalo ga ada yang nikmatin” ucap Bapak X sambil membuka celananya, hingga terlihatlah kontol panjangnya itu. “iya bu, saya aja ga tahan liat ibu” Bapak Z memegang tangan mamaku keatas. “tenang aja bu, ibu pasti akan kami puaskan” kontol Bapak X sudah berada didepan memek mama, lalu Bapak X memasukkan kontolnya kedalam memek mama, “aaaahhhhh…. ppaaaakkk….” mama pun membusungkan dada keatas seiring Bapak X memasukkan kontolnya ke dalam memek mama.

Bapak X mendiamkan kontolnya, dimana kontolnya serasa dipijit oleh daging hangat dan lembap, “memek ibu ternyata masih sempit ya”. Tidak lama kemudian Bapak X menggerakkan pinggulnya maju mundur, diikuti dengan suara desahan mama “aaahhhh…. Ssshhh.. aaahhhh… ssssuuudaahhhh…. paaakkkk…., lalu Bapak Z melepaskan cengkramannya terhadap tangan mama, dikarenakan perlawanan mama menurun.

Bapak Z kembali menyusu ke payudara mama yang besar itu, tangan mama yang tadinya digunakan untuk melawan, tiba-tiba melemah, bahkan mama memegang kepala Bapak Z yang sedang menyusu, “isseeeppp… yangghhh.. kence…nnggg…. aaahhh… aaaahhh….” desah mama. Bapak X pun menggenjot mama dengan ritme cepat dengan memegang pinggang mama, “ppllookkk…pplllookkk…ppllookkk…” ”aaahhhh… enak banget bu memek ibuuuu…. ssshhh….” payudara mama ikut bergoyang keatas dan kebawah seiring dengan ritme genjotan yang diterima oleh mama.

Bapak Z pun melepas mulutnya dari payudara mama, lalu melepaskan celananya. Kontol Bapak Z diarahkan ke mulut mama, yang dimana kontol Bapak Z lebih besar dari Bapak X, “ini bu sarapan lontong saya dulu”. Mama pun membuka mulut lalu menjilati kontol Bapak Z seperti permen, “eeeehhhhh…… mmmmhhh….sssssllluuurrrpppp…..”. “terus bu, ternyata mulut ibu enak juga, apalagi memeknya”. Tidak lama kemudian mama keluar sambil melepas kontol Bapak Z, “aaakkkuuuu…. keellll…uuuuaaarrrr…” mama mengeluarkan cairan yang lumayan banyak.

Bapak X masih mendiamkan kontolnya didalam memek mama yang masih keluar carian yang begitu banyak, “ibu bisa squirt juga rupanya” kontol Bapak X serasa disiram air hangat yang sangat banyak dan jepitan memek mama yang kedutan, “sekarang ibu nungging” Bapak X menyuruh mama. Mama yang terbawa suasana, mau tidak mau menurut perintah Bapak X. Kontol Bapak X langsung menancapkan ke memek mama, dimana mama belum siap dengan serangan dari Bapak X, “aaahhhhssss… paaakkk….” desah mama, Bapak X gemas dengan pantat mama yang besar itu lalu ditampar keras, sehingga membuat pantat mama menjadi warna merah “plaakkk….ayo bu…plaakkkk…digoyang….”, mama yang diperlakukan kasar seperti itu membuat gairah mama naik, dan mama secara tidak langsung menikmati pemerkosaan itu.

Di goyangnya pantat mama membuat Bapak X tidak tahan untuk mengeluarkan sperma yang banyak itu “sayaahh… maaauuu…keluar buuu….”, Bapak X mempercepat ritme goyangannya. “plookkk…plookkk..ploookkk…” dan mama pun juga mau keluar dengan posisi badan keatas, seakan-akan ditarik dari belakang “saya juga pak…”, “saya keluarin didalam ya bu” Bapak X memeluk mama dari belakang memegang payudara mama yang bergantung itu. “diluarr… paaakkk….. aaaaaahhhhh…” belum lama mama menyuruh Bapak X keluar diluar, Bapak X sudah keluar didalam dan tidak lama setelah Bapak X keluar dilanjutkan orgasme mama, terasa sekali kontol Bapak X seperti dipijat didalam memek mama yang kedutan, dan mama pun merasakan cairan sperma Bapak X yang hangat. Bapak X yang sudah keluar lalu memeluk mama dari belakang, tangan berada di payudara mama, dan kepala Bapak X mencium bibir mama.

Setelah Bapak X keluar spermanya didalam memek mama, Bapak X itu mencabut perlahan dari memek mama. Terlihat cairan cinta mama dan Bapak X keluar mengalir ke paha mama, warna putih dari sperma Bapak X dan warna benging dari carian cinta mama secara bersamaan. Melihat pemandangan mama masih menungging, Bapak Z tidak tahan untuk memasukkan kontolnya kedalam memek mama. “aahhhh…sssuuu…dddaaahhhh….paakkk….ampunnn…” mama memohon untuk beristirahat sejenak, akan tetapi Bapak Z tetap melanjutkan penetrasi ke memek mama, “maaf bu, saya ga tahan liat ibu begini”.

Dimasukkannya kontol Bapak Z sampai mentok, hingga mama merasakan sakit tapi nikmat. Entah berapa lama Bapak Z memperkosa mama secara membabi buta, tidak lama setelah itu mama merasakan ingin keluar dalam waktu 10 menit kemudian “paaaakkk….saaa….yaaa…keelluuaarrrr…”, Bapak Z pun mempercepat goyangannya sambil menarik tangan mama kebelakang. Terlihat mama membusungkan dadanya seperti ingin diperas oleh siapapun yang ada disana. Dan Bapak Z pun keluar dengan tidak bilang ke mama untuk keluar “croott…ccrroottt…”, empat kali semburan sperma Bapak Z keluar didalam memek mama. “hhaannggaattt…..paaakkk…” mama merasakan hangatnya sperma Bapak Z didalam memek mama, dan mama pun sudah pasrah dalam menghadapi situasi pemerkosaan itu.

Aku setelah membayangkan mama diperkosa seperti itu dengan coli dibawah pohon, membuang sperma ku di semak-semak. Rasanya lega sekali hingga lemas, lalu aku menghilangkan bekas sperma ku dengan tanah, supaya tidak ada yang curiga. Setelah aku menghilangkan bekas, aku segera pulang ke rumah, karena waktu senam pun juga sudah selesai.

Sesampainya dirumah, aku melihat Bi Imah sedang mencuci baju untuk dimasukkan kedalam mesin cuci yang ada diruang dapur sambil nungging, melihat pemandangan seperti itu ingin aku tampar pantatnya dan ku remas keras, tapi tidak mungkin melakukan itu, karena takut dibilang ke mama dan papa. Lalu aku menuju ke ruang dapur untuk mengambil segelas air putih, karena aku haus setelah melakukan coli tadi.

Bi Imah: I

Aku: A

Mama: M

I: Abis dari mana dek? Kok kamu keliatan kayak abis lari? (memergoki ku seperti maling)

A: Ga dari mana-mana, aku tadi lari buat ngejar jajan tadi, kenapa sih Bi nanya nya kayak gitu?

I: Ya ga, soalnya kalo kamu lari pagi ga mungkin, aneh aja gitu. Kan kamu masih pake baju biasa, ga pake baju olahraga. Yaudah ah, mau lanjut nyuci dulu.

Sedang asyiknya Aku ngobrol dengan Bi Imah selama kurang lebih 1 jam, mama pun datang dengan penih keringat, terlihat nyeplak BH mama dari luar.

M: Asaalamualaikum.

I dan A: Waalaikumsalam (bersamaan)

A: Kok mama lama banget sih? (Aku masih tidak menaruh curiga kepada mama, hanya sekedar bertanya saja)

M: Kan biasalah, namanya ibu-ibu, abis olahraga kita ngerumpi.

A: Rumpi apa rumpi? (bercanda kepada mama)

M: Rumpi biasa aja kok. (Mama merebahkan badannya di sofa)

A: Ih mamaaaaaa, kan keringetan, baauuuuuu…. (ejek ku)

M: Mama capek dek, mau istirahat sebentar.

Aku yang masih ada didapur pun segera menghampiri mama yang ada diruang tamu untuk duduk disamping mama.

A: Mau aku pijitin ga ma?

M: (mama menjawab hanya geleng-geleng kepala sambil tiduran terlentang)

Aku yang melihat mama disamping dengan posisi itu merasa nafsu akan pakaian yang dikenakan oleh mama ku ini. Bagaimana tidak, besarnya payudara mama terlihat jelas, dan cetakan BH nya pun sangat jelas terlihat dengan garis-garis itu, aku yang mengagumi payudara mama ku melihat BH mama ku seperti tidak muat dengan ukuran yang didalam isi BH itu. Lalu aku iseng melihat kebagian legging yang dikenakan mama, cetakan CD mama terlihat juga, tapi sesaat aku melihat pada bagian CD mama, kok ada yang aneh? Seperti noda basah pada bagiang selangkangan, tapi basahnya hanya ada didaerah itu saja. Apakah mama ku ini benar-benar diperkosa? Apakah hanya pikiran ku saja?

MERDKZH_t.png
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd