Sesampainya aku di rumah, hanya ada Ibu dan Bang Iky. Ibuku sedang nonton TV, sedangkan Bang Iky dikamarnya. Seperti biasa, saya salim dengan Ibu, lalu masuk kamar. Setelah beres menatuh tas yang tadi aku pakai, aku melepas jilbab lalu bergegas ke kamar mandi untuk bersih-bersih dan melepas lelah setelah beberapa jam di luar rumah.
Selesai saya mandi, aku mengenakan pakaian sehari-hari aku di rumah, apalagi menjelang malam. Aku terbiasa mengenakan kaos yang agak longgar dengan celana pendek di atas dengkul. Karena memang sudah menjelang waktu istirahat dan tidur, aku tidak mengenakan BH lagi. Toh buah dadaku tidak tercetak jelas di kaos yang aku pakai karena ukurannya yang kecil.
Sekitar jam 7 malam, setelah isya, Ayahku pulang dan seperti biasa, kami sekeluarga makan malam bersama. Sungguh keseharian yang patut aku syukuri karena banyak di luar sana yang berharap memiliki kehidupan seperti kami sekeluarga, ya walaupun dengan penghasilan ayahku yang secukupnya, namun Bang Iky cukup membantu karena sebagian gajinya diberikan ke Ibu untuk menambah uang belanja sehari-hari.
Hubunganku dengan Ayah sangatlah dekat. Aku sering bermanja-manja dengannya sebelum tidur. Sekedar bercerita tentang keseharianku, kejadian yang aku alami, bahkan masalah percintaanku yang biasa saja walaupun kadang membuatku sedih. Ayahku sosok yang bijaksana yang siap mendekapku erat hingga aku terlelap di dalam pelukannya. Seperti saat ini, aku tiba-tiba terbangun sudah di kamar. Ya, aku tertidur saat sedang berbincang dengan Ayah di depan TV setelah makan malam tadi. Biasanya kalau aku sudah tertidur, Ayah segera menggendongku ke kamar. Entah yang terjadi setelahnya, aku tidak pernah tahu.
Tentang Bang Iky? Hmm. Dia adalah manusia yang paling cuek kepadaku. Dalam sehari hampir tidak pernah berbicara denganku secara langsung. Bahkan mungkin dia tidak simpan kontak WA-ku. Tetapi dibalik ke-cuek-annya, aku tahu dia sangat menyayangiku. Hal itu aku ketahui waktu ada temanku semasa SMA mecoba menggodaku. Aku ingat setelah pulang sekolah, aku bercerita kejadian itu kepada Ayah setelah makan malam, mungkin Bang Iky mendengar ceritaku, esok harinya, ketika aku sedang berada di dalam kelas, Bang Iky muncul di depan kelasku dan memanggilku. Memaksaku menunjukkan cowo yang menggodaku, setelah aku tunjukkan, cowo itu, ah, intinya dia dibawa Bang Iky sepulang sekolah dan esok harinya aku mendapat kabar cowo itu di opname di Rumah Sakit.
Saat ini, pukul 11 malam aku terbangun, ya, sudah di dalam kamar setelah sebelumnya mungkin digendong masuk setelah aku tertidur ketika sedang bercerita dengan Ayahku sehabis makan malam. Bingung mau melakukan apa, aku cek HP, ah ternyata ada DM dari Ryan, pacarku, yang menanyakan kabarku dan mengajakku bertemu besok sore. Aku balas "Okay!" karena biasanya memang begitu. Lalu ada WA dari Fahmi. Dia memberitahuku bahwa sudah sampai rumah, menanyakan kabarku, hal-hal sepele dan lain sebagainya. Sungguh sangat intens pertanyaannya, ya seperti saat kami masih pacaran dulu. Aku membalasnya satu per satu, namun belum dibaca olehnya.
Karena merasa bosan, akhirnya aku kembali bermain Hago, ya, mainan kesukaanku. Baru aku masuk ke aplikasi, ternyata ada beberapa chat dan permintaan pertemanan. Akhirnya aku pun membalas chat-chat tersebut dan mengkonfirmasi permintaan pertemanan yang masuk yang semuanya adalah cowo. Dari sekian banyaknya yang baru aku konfirmasi, ada satu cowo yang bernama Farid langsung membalas chatku, dia mengucapkan terima kasih sudah mau membalas chatnya dan sudah mengkonfirmasi permintaan pertemanannya. Setelah aku membalasnya, dia membalas lagi, begitu seterusnya sampai-sampai aku malah tidak jadi main, malah sibuk chat dengan Farid itu.
Setelah beberapa lama aku chat dengan Farid, aku dapat menyimpulkan bahwa Farid seumuran dengan Bang Iky dan pacarku yang sekarang, Ryan. Dia tinggal di daerah Bekasi, kerja dan punya kehidupan yang membuatku terkejut, terutama Farid cerita berterus terang kepadaku tentang kehidupan seksnya yang membuatku terkejut.
Bersambung.