Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT ARIFAH

Status
Please reply by conversation.
Aku mempunyai pacar, namanya Ryan. Dia seorang karyawan di sebuah restoran cepat saji di sebuah mall daerah Kelapa Gading. Aku mengenal Ryan dari sebuah aplikasi game online yang memiliki fitur pertemanan dan chatting, Hago. Kami sudah berpacaran sekitar 1 bulan
Maaf, ente homo ya? Kok ente ngaku cowo di balasan komentar?
 
Maaf ya kalau sambungan ceritanya sangat pendek dan tidak sesuai ekspektasi suhu-suhu semua. Saya hanya ingin berbagi kisah nyata yang kebetulan saya berada di dalam cerita tersebut. Saya memberikan update sesuai kemampuan saya yang tidak sebanding dengan penulis cerita pada umumnya dengan keterbatasan kosakata, diksi, dan pengetahuan tentang seks.

Semua ini 100% nyata, bahkan nama-nama tokoh yang ada di cerita ini tidak ada yang saya samarkan.
Dibawa santai aja suhu, gak perlu terburu². Terus berkarya :beer:
 
Begini agan-agan sekalian. Ane menceritakan sosok Arifah, tapi Arifah ini bukan ane. Arifah ini adalah aeorang cewek yang baru lulus SMA tahun ini dann memiliki kisah seks yang saat ini ane ceritain. Di cerita ane ini, ane pake POV si Arifah. Alasannya adalah karena ane coba posting cerita ini dari POV ane dan responnya ga bagus dan banyak yang komplain karena si pembaca ga bisa merasakan emosi dari si tokoh utama (Arifah).

Terus, kenapa ane bisa tau? Karena ada campur tangan ane di dalam kisah seks si Arifah ini.

Cerita ini nyata? Nyata banget. 100%

Terus ane ini siapa sebenernya? Ada di cerita yang ane ceritain ini ga? Silahkan agan-agan semua resapin alur ceritanya. Karena yang ane ceritain ini baru pembukannya aja.
 
Aku memang sudah mulai mencoba untuk berpacaran sejak kelas X atau kelas 1 SMA. Namun gaya pacaranku terbilang sehat. Hanya sekedar jalan-jalan ke taman, mall, atau sekedar pergi ke cafe atau ngobrol bersama teman-teman yang lain. Dan saat ini aku merasakan ciuman bibir pertamaku, dari Ryan, dengan kondisi yang sangat-sangat romantis menurutku.

Dengan lembut Ryan mencium bibir tipisku dan membelai mesra rambutku yang bergelombang sebahuku. Aku hanya bisa terpejam menikmati suasananya. Ryan sangat mampu membuatku merasa tenang dan nyaman atas perlakuannya hingga tanpa sadar lidahnya masuk ke mulutku, menyentuh seluruh rongga di dalam mulutku. Lidah kami saling membelit, saling membalas, hingga tanpa sadar terkadang lidahku membalas masuk ke dalam mulutnya, ikut menjilat semua yang bisa aku jilat di dalam sana.

Dan tanpa sadar tangan Ryan yang berada di dalam kaosku, yang sedang mengusap-usap kulit punggungku melepas kaitan BH yang aku kenakan dan lalu tangan itu berpindah ke depan, ke arah dadaku, membelai, memijat buah dadaku, sedikit mencubit dan memelintir putingku yang masih berwarna cokelat kemerahan. Aku sungguh terbuai atas perlakuannya. Ciuman Ryan berpindah ke bagian leher dan belakang telingaku. Terkadang Ryan menjilat dan menghisap daun telingaku sampai aku menyadari bagian depan kaosku sudah diangkat Ryan, buah dada kecilku tebuka, terkadang menempel langsung dengan dada Ryan yang sedang tidak mengenakan kaos.

Aku hanya bisa pasrah menikmati semua yang dilakukan Ryan dan aku ikut mengusap-usap rambut Ryan ketika dia menghisap buah dadaku, menjilat putingku, menggigit dan akhirnya meninggalkan banyak bekas merah di buah dadaku. Aku semakin memeluknya ketika tangan Ryan makin memelukku dengan erat dan tiba-tiba terasa Ryan meremas pantatku dari luar celana sambil merapatkan tubuh bagian bawahnya dengan tubuh bagian bawahku. Lagi-lagi aku merasakan ada yang mengganjal di sekitar situ. Lalu aku teringat kejadian beberapa jam lalu ketika aku sedang tidur sambil menunggu Ryan datang menjemputku. Saat itu aku merasakan ada yang mengganjal di perut bagian bawahku. Aku pikir ini adalah bagian tubuh yang sama. Ya, aku merasakan penis Ryan yang masih terbalut boxer menempel dan sangat rapat dengan selangkanganku.

Hingga akhirnya aku tersadar dan melepaskan pelukan Ryan. Ryan pun dengan cepat menghentikan apa yang dilakukannya kepadaku. Dia mengerti kekagetanku. Aku terduduk di ranjangnya, air mataku tidak terasa mengalir di pipi. Ryan ikut duduk di sampingku, mengusap lembut rambutku. "Maafin aku ya, sayang. Aku kebawa suasana", itulah yang diucapkan Ryan. Aku memakluminya dan berkata "Iya, gapapa. Lain kali jangan berlebihan lagi ya, sayang. Hari ini kami udah dapet ciuman pertamaku, dan aku ga mau lebih. Aku mau kita pacaran yang ga berlebihan. Bisa kan sayang?". Ryan pun menyanggupi permintaanku dengan tersenyum ke arahku sambil mencium keningku. Lalu dia berusaha mencairkan kembali suasana dengan mengambil makanan dan minuman yang tadi dia sempat beli. Lalu kita kembali ngobrol, ngemil sambil nonton TV di kamarnya, sesekali kami berciuman lembut dan hangat dengan lidah saling membelit, beberapa kali kami bertukar air liur, aku mengusap lembut kepala Ryan dan Ryan memainkan buah dadaku yang memang BH yang aku pakai belum terpasang sempurna karena sebelumnya kaitannya sudah di lepas oleh Ryan. Ryan dengan lembut memainkan jarinya di buah dadaku yang kecil ini, merabanya, mengusapnya, mencubit putingnya. Namun ketika Ryan ingin kembali menghisapnya, aku menolak karena aku tidak ingin lagi terbawa suasana dan akhirnya terbuai hingga ke tahap yang lebih jauh.

Lalu kami hentikan apa yang kami lakukan. Aku memperbaiki lagi BH yang aku pakai, aku kembali mengenakan jilbabku, dan kami pindah ke ruang tamu dengan membawa sisa jajanan tadi. Kami lanjut mengobrol dan menghabiskan jajanan. Tidak lama kemudian Ayah meneleponku, menyuruhku untuk segera pulang karena Ayah belum makan dan di rumah sedang tidak ada makanan. Ya, memang sejak aku kelas XI, aku sudah bisa memasak nasi dan beberapa macam sayur untuk keluarga di rumah dan sekarang Ayah memintaku pulang karena dia kelaparan dan memintaku untuk memasakkan makanan untuknya.

Akhirnya aku meminta Ryan untuk mengantarku pulang. Ryan menyanggupinya dan kami segera ke rumahku. Sesampainya di rumah, Ayah sedang duduk di teras rumah. Ryan turun dari motornya sebentar, lalu pamit kepada Ayahku. Setelah Ryan pulang dengan motornya, aku masuk ke rumah dan Ayah mengikutiku dari belakang.

Bersambung...
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Di dalam rumah, aku langsung menuju kamarku. Aku melepaskan jilbab yang aku pakai dan mengganti semua pakaian yang aku kenakan dengan pakaian yang biasa aku pakai bila di rumah, yaitu kaos yang agak kebesaran dan celana pendek. Namun aku melepaskan BH yang tadi aku pakai karena sedikit lembab karena keringatku. Dan ketika aku hendak mengganti celana dalamku, ternyata terasa agak lembab.

Aku memang sudah mengerti sedikit tentang seks, orgasme, atau hal-hal dasar tentang seks lainnya. Jadi aku memahami mengapa celana dalamku bisa sedikit lembab. Akhirnya aku mengganti celana dalamku lalu memakai celana pendek. Setelahnya, aku mencuci muka supaya segar dan lanjut memasak karena Ayah sudah lapar.

Ketika di dapur, aku mulai memasak, walaupun hanya masak sayur sop namun masakanku tidak kalah bila dibanding masakan Ibuku. Sebelumnya aku sudah memasak nasi. Setelah semuanya matang, aku sajikan masakanku di meja makan. Di meja makan, Ayah sudah menunggu. Ayah langsung makan dengan lahap sambil aku temani Ayah makan. Perasaanku sangat senang bila ada yang suka dengan masakanku dan memakannya dengan lahap, apalagi ini adalah Ayahku sendiri.

Setelah Ayah makan, Ayah langsung kembali ke kamar dan aku merapihkan meja makan dan sedikit membersihkan rumah agar ketika Ibu pulang nanti sore dengan Bang Iky sudah tidak terlalu kotor. Ketika selesai, aku cukup lelah. Aku mengeringkan keringatku dengan handuk lalu ke kamar Ayah.

Sesampainya di kamar Ayah, ternyata Ayah sedang bermain dengan HP-nya. Ayah sedang berkirim pesan dengan Ibu. Aku langsung saja tiduran di samping Ayah, menyandarkan kepalaku di bantalnya Ibu dan menghadap kiri memunggungi Ayah sambil memainkan HP-ku juga. Aku membalas pesan-pesan dari Ryan dan Fahmi. Setelah membalas pesan mereka, aku bermain Hago. Ternyata Farid sedang on juga. Farid sempat mengirimkan pesan, aku membalasnya. Karena Farid sangat membuatku nyaman ketika aku chat dengan Farid, tanpa aku sadari aku menceritakan semua kegiatanku sejak kemarin hingga saat ini yang posisinya aku sedang di kamar Ayahku.

Sementara aku berbalas pesan dengan Farid, Ayah bilang kalau Ibu ternyata menginap karena ada tanteku yang sakit dan baru pulang besok pagi atau siang dan Bang Iky baru pulang di atas jam 9 malam karena dia lembur di kantornya. Mungkin karena aku terlalu lelah, akhirnya aku sudahi perbincanganku dengan Farid lalu memeluk guling sambil memejamkan mata dan berharap tertidur pulas. Ketika aku berusaha tenang dan sambil menunggu supaya pulas, Ayah mengusap lembut rambut dan lengan kiriku dan membuat aku merasa semakin nyaman.

Mungkin karena aku merasa nyaman dan aku ingin dimanja oleh Ayah, aku menarik tangan Ayah agar memeluk perutku dari belakang. Ayah hanya menurut saja mengikuti keinginanku. Ayah memeluk perutku dengan nyaman, tidak terlalu rapat tapi cukup membuatku merasakan perut ayah membesar dan mengecil karena bernafas. Ayah pun mencium rambutku sambil bilang dengan suara yang sedikit berbisik "Tidur yang pules yang sayang" dan akhirnya aku pulas tertidur.

Bersambung...
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd