Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT ARIFAH

Status
Please reply by conversation.
Setelah cukup lama aku berbalas pesan dengan Farid, tidak terasa sudah jam setengah 1 malam. Cukup lama aku berkomunikasi dengannya. Setelah kami menyudahinya, aku sedikit memikirkan masukan-masukan dari Farid yang menurut logikaku cukup masuk akal. Akhirnya aku memutuskan untuk mengambil langkah yang lebih jauh dan cukup nekad dan beresiko.

Akhirnya aku keluar kamar dan menuju kamar Bang Iky. Tanpa mengetuk pintu kamarnya terlebih dahulu, aku langsung saja masuk. Ternyata Bang Iky sudah lelap tertidur. Aku pun ikut tidur di samping Bang Iky, di bagian dalam dekat tembok. Sementara aku diam, ternyata Bang Iky sedikit tersadar dari tidurnya dan dia menanyakan kenapa aku tidur di kamarnya. Aku hanya menjawab kalau aku sedang ingin tidur dengan dia, sudah lama sekali aku tidak dekat dengan dia. Akhirnya Bang Iky memahami maksudku.

Dengan sedikit keberanian, aku mengambil tangan kiri Bang Iky untuk aku jadikan bantal penyanggah kepalaku, aku tidur menghadap kanan ke arah Bang Iky dan wajahku tepat di samping dadanya. Bang Iky menatapku heran dan dari pada canggung, aku langsung mengambil tangan kanannya dan memintanya untuk memelukku. Dengan manja aku bilang "Peluk gue kek, Bang. Lagi pengen dimanjain sama lu. Bete tau lu hobi banget ngomel sama gue". Mungkin Bang Iky cukup memahami maksudku, lalu Bang Iky langsung memelukku cukup erat, badannya tertidur ke samping menghadapku, kami saling berhadapan. Saat itu kaki kiriku naik ke atas paha kanan Bang Iky dan memeluknya seperti guling, wajahku aku benamkan di dadanya, tanganku memeluk erat sampai ke punggungnya. Bang Iky pun juga memelukku dan mengusap-usap punggungku. Ya, aku memang paling senang di usap-usap punggungnya.

Di kondisi seperti ini aku merasa sangat nyaman dan tenang, apalagi aku sangat mengenal Bang Iky adalah sosok yang paling bisa menjagaku. Dengan sedikit kesadaran, aku cukup merasakan seluruh tubuhku menempel dengan tubuh Bang Iky, begitu juga sebaliknya. Bang Iky sambil mencium lembut rambutku dan sesekali mencium keningku, aku makin memeluk erat dan merapatkan tubuhku ke Bang Iky.

Setelah beberapa lama, aku mencoba untuk mengambil langkah berikutnya. Aku sedikit menggeser tubuhku sehingga wajahku tepat di samping wajah Bang Iky. Aku berusaha tenang disampingnya, nafas aku atur sedemikian rupa sehingga terasa normal berhembus di sekitaran leher Bang Iky dengan posisi kami tetap saling berpelukan sangat erat dan aku berpura-pura pulas tertidur.

Setelah beberapa saat aku pura-pura tertidur, aku mulai merasakan sedikit perubahan pada Bang Iky. Dia mulai makin merapatkan tubuhnya ke aku dan usapan tangannya ke punggungku semakin random. Bang Iky mulai mengusap pundakku sehingga kerah bajuku yang longgar turun hingga ke lengan sampai mengusap langsung ke kulit punggungku dengan memasukkan tangannya dari bawah kaosku sehingga bagian belakang kaosku terasa terangkat. Entah Bang Iky menyadari aku sebenarnya masih terjaga, Bang Iky mulai mencium kening dan pipi kiriku. Bang Iky mencium dengan sangat lembut dan tidak terasa kasar, nafasnya terasa lembut menyentuh kulit wajahku sehingga aku lumayan merasa geli. Akhirnya aku makin tidak ingin melepaskan pelukanku, dan Bang Iky tiba-tiba memberi jarak antara wajahnya dengan wajahku dan langsung mencium lembut bibirku. Aku pikir ini saatnya aku punya alasan untuk pura-pura terbangun, dengan reflek, aku membalas ciuman Bang Iky hingga akhirnya kami saling membelit lidah, saling bertukar liur dan aku merasakan Bang Iky seperti menempelkan penisnya ke arah selangkanganku. Ya, Bang Iky memang masih memaki celana pendeknya tapi aku yakin dia tidak memakai celana dalam karena penisnya sangat terasa menyentuh selangkanganku yang hanya memakai celana dan celana dalam yang terbilang tipis.

Ciuman Bang Iky mulai berpindah ke bagian leherku dan tangannya mulai pindah ke bagian buah dadaku yang kecil ini. Bang Iky mencium, menjilat, dan menghisap bagian leher dan belakang daun telingaku sambil meremas dan memainkan puting buah dadaku. Aku hanya bisa mendesah dan menikmati perlakuan Bang Iky terhadapku dengan penisnya semakin menusuk selangkanganku. Saat itu aku sudah merasa vaginaku lembab. Aku mulai terbawa suasana.

Hingga pada akhirnya muncul perasaan takut di dalam diriku. Dengan tiba-tiba aku melepaskan pelukan Bang Iky dan menyuruh Bang Iky berhenti. Aku tidak ingin Bang Iky semakin berbuat lebih bila aku diamkan aksinya terhadapku tanpa ada pelampiasan. Aku langsung duduk, merapihkan pakaianku dan dengan tiba-tiba aku menurunkan celananya. Penisnya langsung muncul berdiri dihadapanku.

Bersambung...
 
Respon mungkin tidak terlalu, karena belum ada bagian puzzle yang ketika di temukan/tidak pasangannya pemainnya akan merasa senang/penasaran dengan bagian tersebut.
 
bagus kok . alur yg begini yg bagus ngga langsung ngentot dll . slow tp bikin penasaran
 
om ceritanya bagus nii.. kalo boleh jgn terlalu singkat2, hehe
 
Ini pertama kalinya aku melihat penis dewasa secara langsung. Biasanya aku hanya melihat penis anak bayi atau menonton di film porno. Aku memang sudah beberapa kali menonton film porno, aku tidak munafik karena bebasnya video-video itu beredar di dunia maya dan mudahnya cara untuk mengakses video-video tersebut. Aku tidak pernah menontonnya sendirian, aku selalu bersama teman-teman sesama perempuan sewaktu SMA. Beberapa dari mereka kadang menceritakan pengalamannya bersama pacar, selingkuhan, teman dan lainnya. Tetapi aku tidak seperti mereka, aku hanya gadis yang cukup mengetahui pemahaman dasar dan resiko yang membuntuti akibat seks.

Ketika penis Bang Iky sudah tegak berdiri di hadapanku, aku cukup kaget. Namun tekadku sudah bulat untuk membuat langkah sedikit lebih jauh dari semua rencanaku. Aku langsung menggenggam dan menaik-turunkan tanganku di penis Bang Iky. Aku mencoba mengocok penis Bang Iky, ini sangat aneh karena ketika aku pertama kali melihat penis laki-laki dewasa dan aku langsung melakukan hal ini. Bang Iky yang awalnya kaget berubah menjadi sedikit mendesah. Desahan Bang Iky cukup terdengar di telingaku. Dengan suara yang pelan, Bang Iky bilang "Kok lu jadi gini sih, Fah?". Aku tidak mempedulikannya, malahan setelah beberapa lama aku mengocok penis Bang Iky, aku coba untuk memulai hal lain. Aku membungkukkan tubuhku dan mulai mencium kepala penis Bang Iky. Ada sedikit cairan kental di kepala penisnya dan rasanya sedikit asin. Aku mulai mencoba menjilat penis Bang Iky, mulai dari kepalanya, batang penisnya, hingga buah zakarnya juga tidak luput dari jilatanku, bahkan terkadang aku menghisapnya cukup dalam hingga tubuh dan kaki Bang Iky seperti sedikit kaku. Cukup lama aku mengocok, mencium, menjilat, dan menghisap penis Bang Iky, selama itu pula Bang Iky melenguh dan mendesah cukup keras dan kadang menekan kelapaku dalam-dalam ketika aku sedang mengulum penisnya sehingga ujung kepala penis Bang Iky beberapa kali menyentuh tenggorokanku. Sampai pada akhirnya, setelah mungkin kurang lebih setengah jam, aku merasakan Bang Iky sedikit mengejang namun di tahan dan sambil menekan kepalaku makin dalam menelan penisnya dan aku merasakan penis Bang Iky menyemburkan cairan kental yang cukup banyak sampai sebagiannya langsung tertelan, tertinggal di dalam mulutku, dan sebagiannya lagi menetes keluar dari bibirku yang tipis ini.

Aku tahu Bang Iky habis merasakan ejakulasi pertamanya atas handjob dan blowjob-ku. Aku langsung menyudahi aktivitasku dengan penis Bang Iky. Bang Iky hendak duduk dan mencoba memelukku, namun karena pikiranku yang sedang berkecamuk, akhirnya aku langsung turun dari kasurnya dan berjalan keluar kamar Bang Iky dan meninggalkannya dalam keadaan bingung dan menatapku sambil terdiam.

Bersambung...
 
Itu saya kasih sedikit update. Untuk yang merasa kurang puas karena update ceritanya pendek-pendek, saya sangat mohon maaf karena saya mengetik cerita ini murni dari hp dan saya ketik pas saya senggang dan ada rangkaian kata yang bisa saya pakai untuk melanjutkan ceritanya.

Karena sejujurnya saya tidak memiliki catatan tentang cerita ini. Hanya ada draft di ingatan saya. Tapi jangan takut, karena cerita ini bakalan tamat dan (kemungkinan) akan ada bagian berikutnya karena cerita ini murni kisah nyata yang berlangsung di tahun ini juga.
 
Untuk yang mau lihat sosok Arifah, cek aja avatar profil saya karena saya ga bisa upload foto dan sesuai dengan idealisme saya yang ingin menampilkan foto asli.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd