“ kau terlalu dekat “ tiba tiba suara ku terbata bata
“ bukanya harus dekat dekat kan “ Astrid dengan nada datar
Aku pun segera bangkit dan menjauh sejauh empat langkah darinya.
“ Eh,,,, “ Astrid
Tatapan dan raut wajahnya mulai berubah, ada apa dengan pahlawan ini.
“ Aku sekarang paham, jadi ada syaratnya jika kau ingin tidur dengan ku “ Astrid
“ Bukanya kau sudah mengajukan persyaratan lalu aku kabulkan “
“ Itu baru syarat pertama “
“ Argg katakan saja apa syarat kedua mu ? “
“ Aku ingin mandi “
“ Apa lagi ? “
“ Makan yang enak, istirahat satu hari “
“ Kau tidak berencana untuk lari bukan “ aku memotong perkataan astrid
“ Jika aku lari juga percuma bukan “
“ Kau ada benarnya, apa ada syarat lagi ? “
“ Jangan keluarin didalam aku tidak ingin mengandung anak mu “
“ Itu mudah bahkan jika aku keluarkan didalam rahim mu berkali kali kau tidak akan hamil “
“ kenapa ? “
“ Ikuti aku “
Aku tidak tau bagai mana caranya memenuhi semua persyaratan yang Astrid ajukan, bahkan untuk mandi saja aku hanya menggunakan sihir sehari hari dan itu sudah cukup untuk ku, tapi wanita ini tidak tidak semua wanita itu merepotkan apa mereka tidak dapat mengurus diri mereka sendiri. Langkahku pun terhenti begitu juga Astrid aku ingatan tentang sihir lampau kontrak bawahan ku, entah kenapa sekarang aku sangat senang tapi juga sangat kesal kenapa dari awal aku tidak mencari ingatan ku tentang kontrak ini.
Energi sihir berwarna hitam mengelilingi tubuh Deva , dan Astrid mundur karena ia merasakan tekanan yang luar biasa.
“ Tidak mungkin…. “ Astrid tertegun melihat dan merasakan langsung sihir milik Deva
“ Datanglah pelayan ku penuhi panggilan raja mu ! “
Suara bel terdengar sayap berwarna putih dengan wajah yang cantik, seorang perempuan lengkap dengan mahkotanya baju yang menambah ke wibawaanya berdiri tegak lalu ia mencabut pedangnya Astrid yang melihat tatapan membunuh wanita yang di hadapan Deva berharap wanita itu membunuh Deva astrid sempat menyeringai dari kekuatan wanita yang barusan muncul ini pasti ia sangat kuat bahkan aura sihirnya lebih kuat dari raja iblis.
“ Ayo bunuh dia “ harap astrid dalam hatinya
Pedang yang keluar dari sarungnya tadi pun di tusukan ke lantai Astrid terkejut dan wanita itu pun bersujud kepada Raja iblis.
“ Yang mulia hamba Shariel memenuhi panggilan anda “ Shariel
“ Malaikat “ Astrid terkejut
Seorang malaikat yang menjadi pelayan ku astaga dunia ini benar benar gila, bagaimana pandangan astrid dia pasti sangat heran raja iblis yang di layani oleh seorang malaikat. Tidak lama lima belas malaikat lainya muncul entah darimana mereka datang dan mereka turut bersujud
“ Semoga yang mulia panjang umur ! “ Shariel dan malaikat lainya memberikan salam
“ bangkitlah kalian semua “ pinta ku
“ terimaksaih yang mulia “ ujar Shariel
Mereka pun bangkit dan Shariel mulai memerintahkan semua yang ada disana.
“ Dengarkan jaga ruangan yang mulia sesuai dengan posisi kalian dan bawa masing masing tentara kalian agar wilayah suci aman “ Shariel dengna nada tegas
“ Siap ! “ jawab ke lima belas anak buahnya yang merupakan mereka adalah 15 komandan perang dengan jendral utama Shariel
Mereka pun pergi lalu Shariel menoleh ke arah ku
“ Yang mulia siapa manusia itu ? “ tanya Shariel
“ Dia mainan ku “ balas ku dengan nada santai
“ Baik yang mulia “
Tidak lama dari hexagram dan pentagram muncul 7 gerbang nereka.
“ Mereka selalu terlambat “ keluh shariel
Pintu gerbang neraka yang memiliki ukiran yang sangat mengerikan pintu itu pun terbuka iblis yang memikili harga diri yang tinggi seperti para malaikat mereka tidak segan segan untuk berlutut di hadapan raja iblis yang bernama Deva ini, ini benar benar pemandangan yang sangat langka .
“ Hamba Lucifer menghadap yang mulia “
“ Aku tidak mengira kenapa lucifer sorang wanita ? “ tanya ku dalam hati
Sedangkan Astrid dari tadi tidak bergeming sedikit pun dan sama dengan halnya Shariel , Lucifer menanyakan tentang Astrid pun menjawab langsung dia seperti seorang yang berkuasa. Iblis dan Malaikat bekerja sama seperti ini, astrid tidak menyangka dan juga percaya tidak percaya tapi ini benar adanya mereka tidak terlihat bermusuhan sama sekali.
Entah kenapa aku berasa seperti orang bodoh mengingat hari hari ku di kastil ini dimana aku sempat setres yang membuat ku hampir gila. Coba dari awal aku memanggil mereka mungkin tidak akan terjadi hal seperti ini, para pelayan entah dari mana datangnya mereka terlihat sangat sibuk bahkan malaikat dan iblis yang aku panggil ini mereka tidak mempertanyakan kepada ku siapa yang membuat kontrak awalnya seharusnya mereka bertanya tapi mereka diam saja aku tidak ingin membuat ke ramaian akibat pertanyaan ku biarkan saja mereka sibuk dengan tugas mereka masing masing, lalu beberapa pelayan menghampiri Astrid dan membawanya tidak lupa aku memberitahukan kepada para maid itu apa yang di inginkan oleh Astrid.
Aku merasa lelah dan duduk di singasana ku 7 jendral iblis, 16 iblis dan 16 malaikat berdiri di sisi kiri dan kanan di hadapan ku dimana mereka saling berseberangan. Mereka terlihat sangat tenang sekali kali aku melirik mereka tapi mereka diam saja tanpa bergeming sedikit pun. Untuk saat ini aku harus berfikir seperti raja iblis sebelumnya agar mereka tidak bertanya dengan pertanyaan yang merepotkan.
“ bagaimana ke adaan dunia saat ini “ tanya ku
“ Yang mulia saat anda tertidur manusia kini berkembang dengan pesat bahkan mereka membunuh bangsa demon yang menyembah kami “
“ bagaimana dengan bangsa demon saat ini ?”
“ Sebagian besar dari bangsa demon menjadi budak manusia yang di perdagangkan “ Lucifer dengan nada marah
Shariel pun turut berbicara
“ Di tambah bangsa lainya juga mengalami hal yang sama saya rasa ini tidak menjadi masalah yang harus kita persolkan karena perbudakan tidak hanya terjadi untuk bangsa demon saja melainkan bangsa lainnya termasuk elf dan manusia “ shariel menjelaskan dengan singkat
“ Tapi aku tidak terima permasalahan perbudakan ini ! “ Lucifer
“ Nona Lucifer apa anda kira saya juga menerima perbudakan seperti ini tapi beginilah dunia bekerja “ Shariel
“ Cukup “ ujar ku
Mereka berdua pun langsung diam dan terlihat mereka penuh akan rasa hormat kepada ku.
“ Pertama Shariel apakah ada manusia yang menyembah mu ? “
“ Tentu saja yang mulia kuil kuil suci menjadikan ku salah satu dewi pelindung mereka “
“ Sekarang aku tanya kepada kalian yang di sembah atau di puja oleh mahluk hidup di dunia ini, apa yang kalian lakukan untuk pengikut kalian saat mereka kesulitan ? “ tanya ku dengan nada tajam
Shariel dan Lucifer terdiam karena tidak dapat menjawab begitu juga yang lain mereka terlihat sangat bersalah.
“ Dengar tanggung jawab itu sangat besar kalian harus mengingat akan hak dan kewajiban tapi jika kalian tidak dapat menulaikan kewajiban kalian maka jangan pernah meminta hak lalu aku tidak ingin kalian menjadi orang yang di sembah tahu kenapa ? karena kalian tidak pantas untuk di sembah “
“ Kami mohon maaf yang mulia ! “
Semua orang pun berlutut dengan penuh penyesalan
“ Berdirilah dan aku ingin istirahat “
Istana Rembulan ini tidak menyerap energi sihir ku lagi. Wah kenapa ini apakah karena aku sudah memanggil pengikut ku, dan aku pun kembali aku menuju ke kamar ku sambil melangkah aku tersenyum aku tidak sabar untuk menjamah setiap inci dari tubuh Astrid. Di depan pintu kamar ku dua wanita dengan ukuran dada sangat besar memberikan salam di dampingi oleh dua orang pelayan yang mengikutinya.
“ Yang mulia saya adalah Olivia Lilit “
“ Dan saya Erina Succubus “
Mereka berdua adalah iblis, astaga bagaimana bisa dua iblis ini memiliki paras yang cantik dan lebut begitu juga tubuh mereka yang sangat indah.
“ Ada apa kalian berdua menemui ku ? “ tanya ku dengan nada datar
“ Kami berdua bertugas untuk melampiaskan nafsu yang mulia, tubuh dan jiwa kami di takdir kan untuk menerima semua nafsu yang mulia “ Lilit
“ Hmm tunggu dulu aku sedang ada janji dengan mainan ku “
“ Yang mulia manusia itu tidak begitu hebat di atas tempat tidur saya takut ia membuat anda kecewa “ Olivia
“ Sepertinya kamu sangat mahir Olivia ? “ tanya ku
“ Dari kecil hamba di didik untuk melakukan berbagai macam seni sex yang tujuanya jika anda telah bangun maka hamba akan melayani anda dengan tubuh serta jiwa hamba “ Olivia dengan nada mantap
“ Jika soal latihan sex kami bangsa Succubus tercipta dari nafsu karena bakat alami kami adalah ngesex untuk itu yang mulia pasti lebih nyaman dengan hamba dan sebagai catatan hamba dapat mempelajari ke inginan yang mulia lebih cepat dari pada mahluk lainya karena yang mulia bisa bermain sekenario dengan hamba “ Erina tidak mau kalah
“ Mungkin lain waktu saja karena wanita yang aku ingin sedang menunggu ku bukan “ aku tersenyum
“ Tapi yang mulia “ Rengek erina dan Olivia bersamaan
“ Haduh…. ya udah apa kalian mau kita main bersama berempat ? “
Mereka berdua pun saling berpandangan lalu tersenyum dan mereka mengikuti ke inginan ku, aku pun membuka pintu dan disana Astrid sudah ada di atas tempat tidur.
“ Eh siapa mereka berdua ? “ Astrid sambil menarik selimut
“ Mereka pelayan ku “
“ hah kenapa pelayan ikut ke dalam kamar “
“ Mereka pelayan yang khusus melayani ku saat malam hari “
“ kenapa tidak dengan mereka berdua saja “
Astrid malah marah dan ia menatap ku dengan tajam aku jadi salah tingkah, sedangkan Erina dan Olvia hanya diam saja dengan tenang.
“ Aku tidak mau ada mereka berdua ! “ Astrid tegas
“ Baiklah, kalian berdua tinggalkan kami “ pinta ku
“ Baik yang mulia “
Dengan raut wajah kecewa Erina dan Olivia meninggalkan ku dengan astrid berduaan dimakar. Lalu aku duduk di sisi tempat tidur ku dimana Astrid ada disana sambil menutupi tubuhnya dengan selimut. Aku tidak ingin menunda lama lama lagi karena sudah lama aku menunggu hal ini aku pun langsung meluat bibir Astrid, cara ia berciuman sangat buruk dia tidak tau apa yang di lakukan aku pikir Astrid masih perawan.
Nafas Astrid menjadi tidak beraturan dan ia merasakan sesuatu yang aneh pada dirinya, aku pum memeluk tubuh Astrid.
“ Kenapa … tubuh ku sepertinya melemah “ gumam Astrid
Wajah Astrid memerah dan ia menunjukan raut wajah yang selama ini aku inginkan, aku pun berhenti mencium Astrid.
“ Jangan berhenti kita ciuman lagi “ pinta Astrid manja
Aku mengikuti ke inginan Astrid dan ia tidak lagi memegangi selimut untuk menutupi tubuhnya, dadanya yang kencang bundar dan cukup besar walau tidak sebenar milik Olivia dan Erina aku sudah cukup puas dengan milik Astrid. Aku menuntun Astrid agar dia berbaring dengan nayaman di atas tempat tidur lalu aku cumbu bagian bagian sensitivenya pertama meremas dan mengisap putingnya Astrid suara rintihan tertahan terdengar oleh kedua telinga ku aku merasa senang sepertinya dia mendapatkan rangsangan. Aku pun membuka bgian tubuh Astrid yang masih di tutupi oleh Selmut, Aku mencium perutnya lalu menjilati kewanitanya Astrid tidak dapat menahan lagi suara rintihanya yang dari tadi ia tahan.
Setelah puas aku bermain main dengan tubuh Astrid karena miliknya sudah cukup basah aku pun memasukan senjata suci milik ku dan Astrid tiba tiba langsung memeluk ku dengan erat perkiraan ku ternyata benar Astrid masih perawan.
“ Tahan sedikit “ bisik ku di telinga Astrid
Astrid menganggukan kepalanya lalu mulai perlahan aku menggerakan pinggul ku, rasanya yang sangat rapat dan bau tubuh Astrid yang harum membuat ku semakin bersemangat suara Astrid semakin menjadi jadi dan Astrid menarik tubuh ku lalu ia cium bibir ku aku pun tersenyum.
“ Ahhhh …. “ Astrid dengan nada manja
Tidak lama kemudian ada aku merasakan akan keluar, tapi malah astrid yang mengerang panjang aku pun menghentikan gerakan pinggul ku, dengan nafas tersengal sengal Asrtid tiba tiba memalingkan wajahnya dari ku dengan kulitnya yang memerah hingga ke telinga.
“ Enak ya “ Goda ku
“ …..ini memalukan “ Astrid
“ Janji tetap janji bukan “
“ Ya … ayo lanjutin “
Aku mulai menggerakan pinggul ku lagi dan kini giliran ku senjata suci ku memuntahkan semua cairan lengket ke dalam rahim Astrid dan ia pun menggit punggung ku aku menahan rasa sakit akibat gigitan Astrid, dan aku pun melepas senjat suci ku dari rahim Astrid. Astrid terlihat kelelahan dan ia menatap senjata suci ku yang masih tegak berdiri.
“ Kenapa itu masih berdiri “ tanya Astrid pelan
“ Sepertinya aku masih bisa melakukanya lagi, apa mau lagi ? “
Tanya ku
“ Jadi tunggu apa lagi lakukan sesuka mu aku kan mainan mu “ Astrid
“ Terimakasih sayang “ ujar ku
Dalam melakukan hal ini aku mulai mengajari Astrid berbagai posisi ngesex yang aku ketahui, astrid dengan polosnya menyimak kata kata ku, padahal dia seorang paladin atau kesatria suci malah dia sangat nakal saat ini. Ke esokan harinya aku terbangun dan Astrid masih tidur aku tersenyum melihat wajahnya yang masih terlelap.