PART 3
SATPAM PEMUAS NAFSU
"Haah.. denger apaan?" balas bella sambil berusaha untuk mencari saura yang dimaksud dimas
"Heeem... apa iya yaah...." seketika wajah dimas seperti memikirkan sesuatu
Penasaran, itulah yang ada dibenak dimas saat ini, pengalaman terdahulu membuatnya teringat dengan suatu kejadian yang takan dia lupakan untuk waktu yang sangat lama.
Setelah selesai merapikan semua buku dalam ruangan itu, bella dan dimas mulai mengemasi barang bawaannya, waktu sudah menunjukan pukul 18:00 suasana diruang perpustakaan itu juga sudah sunyi, lampu - lampu juga sudah dinyalakan tak ada seorangpun yang mereka temui disana.
"Yuuk dim kita balik, wooooh.. sudah sepi bener ni tempat" ucap bella pada dimas dengan bergegas
"Tungguuu...!!" ucap dimas tegas dan terputus
Raut wajah yang kaget dan sedikit bingung terpampang di wajah bella, sambil mengerenyitkan dahi mengungkapkan beribu tanya.
"Sepertinya aku akan mengecek sesuatu...!" ucap dimas kembali
"Mau ngecek apa sih dim... udah sepi gini juga aaah..." ucap bella dengan nada sebal
Dengan wajah yang serius berfikir dimas, memasang tatapan tajam
"Aaahh.. ga jadi ayuk deh balik..." ucap dimas dengan raut wajah yang masih membingung
"Aaaah.. kamu dim, bikin bingung aja huuuuh..." umpat bella sambil sedikit mendorong pundak kiri dimas
Dalam perjalanan menuju parkiran motor, dimas sempat teringat dengan kejadian malam itu dimana kejadian itu benar-benar membekas dalam benaknya, kejadian yang sungguh sangat tidak mengenakkan
Suara-suara aneh itupun terdengar kembali ditelinga dimas, padahal mereka baru beberapa langkah menjauh dari perpustakaan. Namun kali ini bukan hanya dimas bella pun juga mendengarnya.
Dalam sunyinya malam mereka saling berhadapan satu sama lain, menampakkan wajah yang sama-sama memiliki pertanyaan yang taktersampaikan.
"Sekarang kamu dengerkan bell??" ucap dimas ditengah kebingungan mereka berdua
"Ii.. iyaa.. aku dengar, itu seperti suara..." ucap bella terputus mungkin karena tak begitu yakin dengan apa yang dia dengar
Tak jauh dari tempat mereka berdiri terdapat ruangan toilet umum, dengan penuh tanya dan langkah yang mengendap mereka berdua mendekati toilet tersebut dengan perlahan, sesampainya didepan pintu masuk mereka mendapati suara-suara itu semakin kencang.
"Diiim.. diim... aku takut dim balik laah yuuk..." rengek bella dengan berbisik karena merasa risih dan ketakutan
"Bentar-bentar aku penasaran nih..." ucap dimas menenangkan bella
Dengan langkah perlahan bak sedang diladang ranjau, langkap dimas dan bella mendekat ke asal suara untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Terlihat seorang gadis berparas cantik dengan pakaian yang sudah compang camping dengan aurat yang terpampang bebas sedang bergumul dengan seorang pria paruh baya dengan wajah yang jauh dari kata baik.
Bella & Dimas terkejut bukan main dengan apa yang sedang mereka saksikan, Seperti geledek tanpa hujan, terkejut, bingung dan gemetar menjadi satu. Bella yang terkejut bukan main hingga menahan jeritannya dengan kedua telapak tangannya. Dengan mata telanjang mereka menyaksikan pergumulan itu didalam toilet umum.
"Bu... bukannya itu tadi teman kamu dim, yang ketemu di ruang pak bobi?" ucap bella tepat di telingan kanan dimas
Dimas hanya terdiam menyaksikan apa yang ada didepan matanya,
"Kejadian itu terulang kembali"
Itulah yang ada dibenak dimas saat ini, dia teringat dengan kejadian dimana saat itu citra di gelandang kedalam sebuah toilet dan di gagahi oleh satpam yang sama dengan yang saat ini berada tepat dihadapannya. Saat itu dimas merasa kesal karena dia tidak dapat berbuat apa-apa untuk menyelamatkan citra, namun saat ini penyesalan itu hilang digantikan dengan perasaan terkejut karena apa yang dikiranya tak akan terulang kembali namun saat ini justru terulang kembali dengan sendirinya.
#####
Satpam itu adalah pak Burhan, pria setengah baya yang berusia 48 tahun, dengan tubuh yang gemuk dan perut buncit, dengan wajah yang membulat dan potongan cepak sedikit botak di bagian belakang kepalanya.
"Hehehe... Sabar ya sayang... kita pemanasan dulu" ucap pria yang sedang memegangi kepala citra lalu mengangkat tubuhnya dan melumat habis puting payudaranya yang kian mengeras, setiap gigitan - gigitan kecil meninggalkan bekas merah di kulitnya yang putih. Perlahan, jilatannya berangsur turun ke puser, perut hingga ke kelubang kenikmatan citra yang berambut tipis.
"Aduuh.. ini jembutnya seksi sekali..." ucap pak burhan sambil mengelusi vagina citra
"Hihihi... seksi ya pak, bikin panas dingin..." ucap citra menggoda
"Sluurrrppp... sluuurrrppp... uuuh..." suara kecipak air antara mulut pak burhan dan vagina citra
"Aaaah.... eeehm... aah..." desah citra yang keenakan
"kenapa keenakan ya non... sluuurrrppp... cuup... cuup..." tanya pak burhan pura-pura bodoh
"Ohh... oooohh... aaahh... terus pak... nikmat banget jilatan mu pak... oooohhhh...." Erang citra yang semakin merasa keenakan karena jilatan dan tusukan lidah satpam tersebut.
"Ayook pak... eentttot aku sekarang..." pinta citra pada satpam tambun tersebut
Pak burhan lalu beranjak dari aktifitas menjilatnya dan menempatkan penis besarnya tepat didepan lubang kenikmatan citra.
"Iya pak... cepet masukin... entot aku Pak.... puaskan aku aaaah....." pinta citra taksabaran
Namun pak burhan sepertinya ingin menggoda gadis itu, melihat citra menggelinjang-gelinjang bak cacing kepanasan, ia hanya tertawa kegirangan. Pak burhan malah menggesek-gesekkan batang penisnya naik turun di mulut vagina citra, membuat vagina citra yang sudah lembab menjadi basah kuyup.
"Ayook paaakkk... Kok malah main-main siiihhh..." rengek citra sambil menyibakkan mulut vaginanya siap menerima hujaman.
Karena terus dipermainkan oleh pak burhan, citra yang sudah tanggung kepalang berusaha untuk bangun dari posisi tidurnya dan mendorong tubuh pak burhan hingga terlentang. Dengan sigap ia lalu membuka pahanya lebar-lebar, meraih batang penis satpam gemuk itu dan memposisikan kearah lubang vaginanya. Dengan gerakan pelan namun pasti, citra mulai menduduki batang penis itu dan memasukkan batang penis pak burhan ke lubang vaginanya yang sudah becek. Senti demi senti ia menurunkan pinggulnya. Tak berapa lama, batang gemuk milik pak burhan itupun tertalan semua. Terlahap habis oleh vagina mungil citra.
"Ohh... Paakk.... penuh banget rasanya... ooghh!" ceracau citra mulai keenakan
Mereka berdua sama-sama memejamkan mata meresapi rasa yang nikmat yang menyelimuti tubuh mereka, dalam gelapnya malam dan sunyinya suasana tak menyurutkan birahi mereka untuk bergumul dan saling menikmatkan, menuntaskah hasrat yang tak terbedung.
"Ugghhh... goyang non..." perintah pak bahar pada citra yang masih saja merem melek meresapi batang yang ada di vaginanya.
Citra yang masih mematung, belum dapat bergerak, seperti terkunci dengan batang panis pak burhan yang menancap keras dalam tubuhnya
Cetaaaar... Plaaak...!!!
Sebuah tamparan gemas mendarat di pantat citra yang putih dan berisi itu
Cetaaar....!!!
Untuk keduakalinya tamparan itu mendarat di sisilain pantat citra
"Ii.. iyaaah... citra goyang pak... eeehhmmmm...." ucap citra sambil merem melek menaik turunkan tubuhnya
"Oooohh... enak banget goyangan mu sayang... panis ku seperti di ururt-urut" erang pak burhan yang sedang di service
"Ooogh... aaaah..... aaahhh... eeehmmm... memek ku terasa penuh bangeett..." ucap citra di tengah tengah goyangannya
"Iyaaah... uuuugghhh.... terus goyang sayaaanng...." ceracau pak burhan
Bak pengayak pasir, pinggul citra bergerak maju mundur menggoyang penis pak burhan dengan hebat. Tak puas bergerak maju mundur, ia pun menggerakkannya naik turun dan berputar. Ia menggiling batang kenikmatan pak burhan tanpa ampun. Tak mau kalah, satpam itupun ikut meremas payudara citra dengan gemas sambil memainkan putingnya yang semakin keras dan mencuat.
"Ooogh... paak... aku mau keluar aaaah..." Erang citra sambil mempercepat ulekan pinggulnya.
"Kok cepet amat non, kontol saya enak yah hahaha..." ucap pak burhan dengan nada meledek citra
"Eeeehmmm... aaah... kontol mu enak pak... bikin aku aaah... ga tahan uuughh... ooohhh.... " terang citra ditengah tengah gelombang orgasmenya
Mengetahu citra yang akan segera orgasme pak burhan ingin menambahkan kenikmatan ekstra pada gadis pemuasnya itu dengan gemas dia meremas payudara citra dan menghisap kuat-kuat puntingnya yang kemerahan, Melihat ekspresi citra yang semakin tak terkendali akan mendapatkan orgasmenya, pak burhan malah mempercepat gerakan pinggulnya dan menghisap kuat-kuat pada punting citra.
"Paak... aaahh... pak aku keluaaaarrrr... aaaarggghhhh..." jerit citra histeris penuh kenikmatan.
Citra terus saja menghempas-hempaskan vaginanya kearah kemaluan satpan itu, berusaha meraih kenikmatan yang lebih, erangannya membahana memecah keheningan malam.
"Paaaak.... Enak baaaaaannngggeeeettttt..." jerit citra di sisa-sisa tenaganya
Begitu nikmatnya, mata citra sampai terbalik, mulutnya menganga tanpa suara dan tubuhnya melengkung kebelakang. Sejenak, pak burhan mendiamkan citra dipangkuannya. Ia membiarkan gadis cantik itu untuk menikmati kedutan dan sensai nikmat di vaginanya.
"Hehehe... Enak banget ya non..." bisik pak burhan di telinga citra
"Huuh Paaak... rasa kedut kedutnya nyenengin..." Balas citra dengan wajah yang memerah padam sambil tersenyum puas.
"Habis gini giliran saya ya non hehehe... "pinta pak burhan
Tanpa menjawab citra hanya mengangguk manja dipangkuan pak burhan. Mereka beristirahat sejenak untuk melepaskan peluh dan memulihkan tenaga.
Sekitar 5 menit kemudia citra mulai mengelus - elus batang panis pak burhan, Melihat hal tersebut sepertinya citra sudah siap kembali, satpam itupun mulai memposisikan panisnya didepan mulut vagina citra.
"Ooogh... sempit sekali memek mu non..." Desah pak burhan sambil mencoba terus memasukkan panisnya
Walau vagina citra baru saja orgasme dan mengeluarkan cairan cintanya yang licin, tetap saja penis satpam tambun itu merasa kesulitan untuk masuk dengan mudah. Vagina mungil citra benar-benar terasa menjepit.
"Kontolmu besar sekali pak, terasa penuh aaah..." balas citra ditengah penetrasi untuk keduakalinya
"Ayook pak sodok yang kenceng... entot memek ku ini... oooohhh..." lenguh citra menyemangati pak burhan
"Ooogh... kamu memang luar biasa non kayak pelacur, bikin saya nafsu..." sahut pak burhan melumat payudara citra
"Biar saya seperti pelacur paak.. aaagh... aaagh... aku suka.." sahut citra ditengah desahannya
Dengan nafsu yang menggebu-gebu, pak burhan melesakkan panisnya hingga tertelan semua dilubang kenimatan citra, merasakan himpitan vagina citra membuat pak burhan tak membuang waktu sedetikpun, dia langsung mempercepat sodokannya.
PLOK... PLOK... PLOK... CLAAK..!!!
Suara kenikmatan yang sedang meraka rasakan
"Aaauuh.... aaaggh... sodok terus pak, sodok yang kenceng, yang keras..." ceracau citra lantang dengan mendesah
PLOK... PLOK... CETAAAR...!!!
Suara tumbukan yang disertai tamparan gemas di pantat citra yang semok
Pak burhan melesakkan panisnya dengan brutal di vagina citra, tusukan demi tusukan terhujam mengantarkan citra diambang kenikmatan. Membuat tubuh sintal wanita cantik itu bergoyang goyang dengan hebat.
"Ohhh... aaah... Iya begitu pak, terus... entot yang keras... oohh... hari ini aku pelacurmu pak..." lenguh citra tak terkontrol
Dengan sigap dan tangan berototnya pak burhan membalik tubuh citra yang semula terlentang menjadi menungging. Dengan posisi panis yang masih menancap, citra membantu bangun dan memposisikan dirinya seperti anjing betina yang siap dikawin oleh pejantannya. Setelah posisinya pas pak burhan menggoyangkan pinggulnya lagi dengan gencar. Kedua payudara citra yang ranum sedang bergoyang-goyang tanpa penyangga tak melewatkan kesempatan tersebut pak burhan mengarahkan kedua tangannya untuk meremas benda bulat itu.
"Aaaah... aaah... nikmat sekali kontol mu pak..." ceracau citra
PLOOK... PLOOK... PLOOK....!!!
Dentuman tubuh mereka berdua
"Uuuuhh... mulus sekali punggung mu non uuuhhhmmm..." puji pak burhan sambil tetap menggoyangkan pinggulnya
"Benar-benar mirip bidadari... putih, seksi, berisi aku suka lonteku..." ucap pak burhan lagi
PLAK... PLAK...!!
Sebuah tamparan gemas mendarat di kedua pantat citra yang putih, meninggalkan bekas merah yang memadam
PLAK... PLAK... PLAK...!!
Tamparan demi tamparan mendarat di pantat citra, membuat sang pemilik merasa kesakitan namun juga keenakan diwaktu yang bersamaan.
"Aaauuh... saakiitt... aaah... aduuh.. ooghh..." Desah citra membahana
#####
"Diim... ayo kita balik..." bisik bella ditengah tengah kegiatan mengintip mereka
"Bentar bell aku masih pengen lihat..." cegah dimas yang masih tanggung
Terus terang saja bella yang menyaksikan persetubuhan dasyat itu merasakan kewanitaannya mulai lembab, secara tidak langsung bella pun juga mulai terangsang dengan apa yang sedang dia saksikan. Sambil berusaha menghimpitkan kedua pahanya mencoba menahan rasa gatal di bagian vaginanya yang perlahan mulai terasa begitu kuat.
"Ayyyoook... dim, udah kita tinggal aja, keburu malam niih.. nanti ruben nyariin" bujuk bella lagi pada dimas
Saat dimas menoleh melihat wajah bella yang berada di belakangnya untuk membalas ucapannya, tampak wajah bella memerah dan nafasnya sedikit berat.
"Looh... kamu kenapa bel, kamu gapapa?" ucap dimas sambil mengamati raut wajah bella dan kondisi tubuh bella yang sedikit menggigil
"Eehmm... iya, iya aku gapapa... ayook balik" ucap bella lagi pada dimas
#####
Diwaktu yang sama persetubuhan citra dan satpam kampus itu semakin memanas.
"Iyaaah.... iyaaahh... enak aaak.... iyaaahh... enak banget iyaaah...." citra meracau tak terkendali
"Aku pelacur mu pak.. aaaagggh... sodok memek ku pak aaaah... iyaaah..." omel citra
Kondisi tubuh citra saat ini begitu mengkilat karena keringat, tubuh sintalnya masih saja harus bersentuhan dengan kulit kasar seorang satpam rendahan. Ruangan yang pengap dan bau itu seolah bukan hambatan bagi kedua insan itu untuk meraih kenikmatan duniawi, dengan diterangi lampu seadanya ruangan toilet itu menjadi saksi bisu pergumulan antara gadis mahasiswi cantik dengan satpam buruk rupa.
"Rasakan ini non... rasakan kontol ku ini... uuggh.... uuuggghh... " dengan kalap pak burhan memuaskan citra
"AAAGGGGHHHH... AAAGGGHHH... gilaa iyaah... aaagh..." suara citra jejeritan merasakan sodokan yang dalam dan kuat di vaginanya
CPLAAAK... CPLAAAK...!!
Lagi-lagi pak burhan mendaratkan tamparan di pantat putih citra
"Iiiiyyaaaah... oohhhhh... ampuunnn... aaaaaggghhh... gila enak" rintih citra semakin liar
"Aku bener-bener mau keluar non, keluar dimana?" ucap pak burhan diambang orgasme
"Aaaahhh... iyaaah... diluar aja pak, tahan ya paaaak... aaaah... saya juga mau keluar ooogghhh..." ucap citra juga ditengah ambang orgasme
Mendengar hal itu, pak burhan mempercepat ritme sodokannya kembali, dengan peluh yang deras dan saling bercampur diselangkangan, mereka menambah keintiman suasana diruangan tersebut.
"Saya kee... keeluuuar non..." ucap pak burhan terbata bata
Saat panis itu keluar dari tempat persembunyiannya, citra langsung menggantikan panis itu dengan jemarinya dan mengobel vaginanya sendiri, sedangkan pak burhan juga mengocok panisnya tepat diatas perut rata citra.
"AAGGGHHHHH.... AAAAAHHHHH...." erang pak burhan sambil menyemburkan lahar putihnya diatas perut citra
Croot... Crooot... Croot...!!
"AAAAAGGGHHH.... IYAAAAAH... IYAAAAAAAAH...." teriak citra sambil menyemburkan cairan cintanya yang langsung mengenai tubuh pak burhan
Kelojotan, adalah kata yang tepat untuk menggambarkan kondisi tubuh kedua manusia itu, tubuh mereka berdua seolah terkena arus listrik tegangan tinggi, begitu nikmatnya sampai-sampai membuat mata citra kembali terbalik dengan mulutnya menganga tanpa bersuara, Orgasme yang ia rasakan kali ini begitu hebat.
Setelah beberapa saat merasakan sensasi orgasme, nafas meraka terengah-engah, tubuh pak burhan ambruk kesamping dan bersandar di dinding toilet, sedangkan tubuh citra terbaring takberdaya di lantai toilet. Mereka terdiam sembari menikmati sensai lemas sehabis orgasme.
#####
KERRIIINGGGG... KERIIIIINGGGG...!!
Seketika membuat bella terkejut bukan main, Hp nya berbunyi disaat yang tidak tepat, membuyarkan semuanya. Karena takut urusan menjadi semakin panjang, dimas dan bella berlari sekuat tenaga meninggalkan toilet tersebut, dengan nafas yang memburu mereka bedua terus berlalu menuju tempat parkir untuk menyelamatkan diri.
#####
"Bella mana sih... dari tadi ditungguin kok ga ada, katanya cuma sebentar ini ditelpon ga diangkat...!!" gerutu ruben yang sedang berada diparkiran sendirian sambil duduk diatas motor menelpon bella
Bersambung...