Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT CINTA DAN HASRAT (muncrat ditanggung pembaca)

WEDDING

Berbalut jas mewah dan gaun yang indah membuat egi dan mia terlihat begitu serasi, keduanya menjadi pusat perhatian para tamu undangan yang kebetulan didominasi oleh rekan kerja mereka berdua.

Hari bahagia itu pun tiba, alunan musik dan banyaknya tamu undangan membuasana begitu hangat. Terlebih setelah egi berhasil mengucap janji sucinya dengan lantang.

" neng! " fitri dan reza menghampiri kedua mempelai dan memberikan ucapan selamat, egi hanya tersenyum melihat mereka.

" fitriii " mia memeluknya dan egi hanya bersalaman dengan fitri dan reza.

Egi masih belum menyangka bahwa fitri akan bersama anak itu sekarang, bahkan egi seolah tidak percaya dengan apa yang ia lihat.

Berbeda dengan mia yang memiliki tatapan "spesial" pada reza, mia masih menyimpan sebuah rasa yang tak dapat ia bohongi. Bahkan hingga saat reza mencoba cium pipi kanan kiri mia, ia berbisik.

" aku gak rela teh " bisik reza
" kapan kita bisa ngewe lagi teh " bisik reza frontal

Mia seketika merasa tidak enak, namun ia tidak menunjukkannya dihadapan egi. Hingga akhirnya mereka berlalu pergi dan duduk ditempat makan, mia masih menatap ke arah mereka.

Entah apa yang salah dengan mia, hasratnya begitu bergejolak terlebih saat melihat reza dan berbisik.

Egi sudah bersiap jika malik dan gengnya akan mengacaukan pesta pernikahan ini, namun sepertinya mereka hanya makan bersama gengnya. Egi dengan jelas dapat melihat mereka.

" oh iya a izal kemana a " tanya mia
" oh iya itu, dia masih nyari bu resa "
" hah, emang kemana? "

Sedang mengobrol serius tiba-tiba saja gangguan datang, banyak orang yang ingin berfoto dengan mereka berdua.

" hayu foto dulu, ini temen ibu " ujar ibu mia

Seperti biasa mia dan egi menyembunyikan wajah lelahnya dihadapan para tamu dan kamera, keduanya sudah lelah setelah seharian berdiri menghadapi tamu.

Tatapan egi tak henti menatap malik, ia tidak menghampirinya sama sekali.

Mereka hanya makan saja dan beberapa kali terlihat memasuki antrian untuk yang kesekian kalinya, egi hanya tersenyum melihat kelakuan orang-orang itu. Begitu toxic dan meresahkan.

Terlebih setelah malam itu egi berhasil membuat malik menjadi seorang pecundang, egi benar-benar puas telah melampiaskan emosinya yang tertahan selama ini.

" masih berani kesini dia, sungguh tidak tahu malu " ujar egi dalam hati

Tiba-tiba saja obrolan mia memecah fikiran egi.

" jadi gimana, bu resa teh kemana a " tanya mia
" nah jadi pas kita ke rumanya itu dia gak ada "
" ohh dirumah sakit? "
" iya, tapi ternyata gak ada juga "

Mia masih mencerna seperti apa cerita egi, ia masih belum menangkapnya.

" gak ada? Jadi dimana? "
" nah itu yang jadi pertanyaan "
" gimana sih jadinya " mia kebingungan

Hingga akhirnya seseorang datang mengucapkan selamat pada mereka, tak lain itu rizal. Namun ia hanya datang tanpa ditemani resa atau siapapun.

" selamat ya bro " ujar rizal
" ehhhhh, loh kok gimana? Bu resa? " egi langsung bertanya masalah itu
" nanti deh cerita ya hehe " jawab rizal

Egi sudah tidak sabar ingin mengetahui perkembangan kasus itu, ia ingin membahasnya sekarang juga.

" bu boleh istirahat dulu kan ya? " tanya egi pada orang tuanya
" yaudah atuh a, neng, istirahat dulu aja lagian udah siang " ujar orang tua egi
" hehe iya mah " ujar mia

Mereka bertiga akhirnya masuk kedalam rumah dan sekalian beristirahat, kebetulan ada fitri juga disana bersama reza.

" lah pada makan disini ternyata " ujar egi
" tuh disuruh masuk sama ibu " ujar fitri

Akhurnya tanpa disengaja mereka berkumpul, semua masih khawatir dengan keadaan resa, terutama egi dan mia. Berharap tidak ada sesuatu yang buruk menimpa resa.

" jadi gimana zal " tanya egi
" ya udah ditanya tanya ke warga sekitar juga, memang terakhir itu mereka nganter eca sampe rumah sakit " ujar rizal

Mereka semua seketika bingung, sebenarnya apa yang terjadi pada resa. Bahkan kemana ia sekarang.

" berarti bukan mau dicelakain suaminya kalo gitu zal "
" iya juga sih, tapi gimana ya.. gatau juga sih bingung " rizal benar-benar tidak tahu harus berbuat apa sekarang.
" pas di RS gak ada yang nungguin ya? " tanya fitri
" nahh itu dia, gak ada justru jadi susah " jawab rizal

Sedang serius mengobrol tiba tiba saja ibu mia kembali memanggil mereka, padahal egi baru saja menyuapkan sesendok nasi ke mulutnya. Kondisi seperti ini benar-benar harus dimaklumi.

" ehh ini pengantin, tuh ada yang mau foto " ujar ibu mia
" waduh tanggung neng lagi makan " ujar egi
" yaudah a gapapa aku aja " ujar mia
" ohh yaudah aa makan dulu ya laper " egi masih penasaran tentang cerita rizal
" iya sok aja a "

Mereka kembali melanjutkan obrolan dengan rizal karena masalah itu masih menjadi misteri yang belum terpecahkan.

Mia kembali naik ke "kursi suci" nya dan betapa terkejutnya ia saat mengetahui orang yang meminta foto adalah malik bersama gengnya, bukannya kembali mia malah menghadapinya sendirian karena sudah tanggung.

" lagian cuma minta foto doang " ujar mia dalam hati berusaha menenangkan diri

" duhhh lik liat tuh hahaha " seperti biasa gengnya mengompori
" waduhh sedihh nih ahahha "

Mia hanya tertunduk dan tersenyum tidak terlalu melakukan kontak mata dengan mereka, malik terlihat melongo dan tak berkedip saat mia mendekatinya. Mia berpura-pura seolah ia baik-baik saja, sebisa mungkin ia menenangkan dirinya.

" neng kok makin keliatan montok ya sekarang hihi " ujar mereka
" iya loh neng, tuh liat toketnya makin keliatan gede hahaha "
" nyesel inimah si malik hahaha "
" hehe hayu a mau foto " mia tidak menanggapi mereka dan hanya fokus pada tujuannya saja.

" harusnya aa yang ada disini neng " bisik malik saat sedang berfoto
" bukan si egi! Aa yang harusnya disini! " tegas malik saat berfoto

CEKREK CEKREK

Mia hanya tersenyum dan mengangguk, ia tidak menanggapinya.

Terlebih pose-pose mereka begitu vulgar dan seolah melecehkan mia, tangan mereka seolah hendak meremas payudara mia, mengelus selangkangan serta mencium leher mia.

Mereka tahu kapan waktu semua orang sedang lengah yaitu di jam istirahat, suasana sudah semakin sepi karena sudah banyak orang yang pulang.

Ditambah kedua orang tua egi dan mia sedang beristirahat didalam rumah, jadi kondisi sangat mendukung.

" kamu tega sama aa neng " malik terus mengoceh dalam bisikan
" udah a " mia berusaha menghindar
" ya bisa aja aa sebar foto ini ke si ibu " ancam malik, mia lupa bahwa malik dulu sering menghubungi ibunya untuk mencoba mendapat restunya.

Tapi apa malik akan senekad itu?

Baru saja mia berfikir malik menujukkan sebuah pesan yang berisi foto asusilanya bersama malik yang sedang dikirim ke nomor ibu mia.

" aa! Hapus! " bentak mia dalam bisikan

Mia seketika keringat dingin, ia begitu kaget dan ketakutan. Hari sepsialnya seketika kacau akibat kehadiran malik, ditambah ia menyesal menghadapinya sendirian dan tidak menunggu egi selesai makan.

" selamat ya neng hehe " ujar geng malik
" makasih aa udah dateng " mia tersenyum, namun mia melihat malik yang ikut beranjak bersama gengnya.

" aa! " mia menahan lengan malik yang hendak beranjak pergi setelah berfoto, mia merasa urusannya belum selesai.
" hehehehe "

Senyum psikopat muncul, malik berhasil menghancurkan mental mia dengan mengirim foto itu ke ibu mia. Akhirnya mia turun dan menemui malik.

" aa hapus! Nanti kebaca si ibu " mia menahan malik yang hendak berlalu meninggalkan tempat itu.
" aa juga udah kirim ke si bapak tuh hehe "

Malik menujukkan isi pesannya yang sedang mengirim foto asusila itu, bahkan disertai pesan yang tak senonoh.

" aa maunya apa sih! " bentak mia
" aa cuma mau ngerasain memek kamu lagi neng " senyum psikopat malik muncul

Mia begitu geram dan tidak mampu bertindak apapun, ia menoleh ke belakang berharap ada egi disana namun hasilnya sia-sia.

" kangen neng pengen ngewe lagi! " tegas malik
" disepong aja neng yuk hehe "
" aa suka ngaceng loh kalo liat toket kamu neng, apalagi liat bulu memeknya pas ngangkang beuhh "

Ocehan malik sudah tidak didengarkan mia sama sekali karena malik sedang dibawah pengaruh minuman keras.

Jujur saja mia sudah risih dengan kelakuan malik, dan mia juga takut jika malik berbuat rusuh disini. Bisa kacau semuanya, namun mia masih bingung bagaimana cara menghadapinya.

" nanti memek kamu aa jilatin neng sambil nyepong hihihi enak ya kayaknya duh "

Dengan ekspresi bingung mia mengerutkan dahinya, malik seperti orang yang sakit. Benar-benar sakit!

" nanti aa muncratin maninya dimemek kamu deh neng biar enak hihii, yuk neng gimana "
" aa apaan sih ih, jijik deh " mia akhirnya menanggapi karena sudah kebingungan
" kontol siapa yang pertama kali muncrat dimemek kamu neng, inget itu " tegas malik

Malik benar-benar picik, ia memiliki 1001 cara untuk mendapatkan apa yang ia inginkan. Ia tidak pernah menyerah sebelum ia berhasil.

" ehh eh neng, suka gak kalo susunya dikenyot pas lagi diewe sama aa hehe "
" apaan sih ih "

Mia berlalu pergi dan tidak mempedulikan malik, ia sudah lelah dan tidak menanggapi malik secara serius. Walaupun pesan itu dikirim pada orang tuanya mia sudah mempersiapkan skema terburuknya!

" suatu hari kamu pasti ngemis-ngemis ke aa buat minta diewe, inget itu neng! " tegas malik

Malik masih terus mengoceh tanpa dipedulikan mia, hingga ia kembali masuk kedalam rumah dengan penuh kekesalan dalam batinnya.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd