Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Cinta seratus juta Rupiah

Bimabet
Chapter VI

Pagi itu aku terbangun dari tidur ku. Huft badanku terasa pegal pegal dan sakit. Sayup sayup kini kulihat Wendy tengah sibuk mondar-mandir di dapur. "Eh jam segini udah bangun om??" Sahutnya yang kini sibuk memasak sambil membuatkan kopi. " aku emang biasa bangun jam 5, sebelum jam 7 aku harus berangkat ke kantor, jalanan rame dan macet..." Sahutku sambil mengusap usap mataku." Owh, ayo sarapan dulu nih , lagi aku buatin omelet ama kopi .." Heh, tak kusangka anak ini rajin sekali memasak, sudah lama sekali aku tidak sarapan Omelet. Biasanya aku hanya makan selembar roti dan kopi hangat."tada!! Nih omeletnya , udah jadi..." Sahutnya tersenyum manis, " Ku santap sarapan itu dengan lahapnya. Ini pertama kalinya ada yang membuatkan ku sarapan selain ibuku." Waduh om, pelan pelan makannya wkkkkkkk" sahut wendy yang tertawa melihat aksi ku.

Aku lalu bersiap untuk berangkat ke kantor. Wah, sejak kapan kamar mandiku menjadi sangat bersih, dan penuh dengan berbagai shampoo , lotion dan sabun-sabun wanita. Sayang rumahku hanya ada satu kamar mandi jadi aku harus berbagi dengannya. Ku mulai ritual mandi ku seperti biasanya. Nah disaat seperti ini waktu kesenangan ku baru dimulai(if you know what I mean). Ku ambil mainan mainan tenga ku yang ku sembunyikan di dalam kotak p3k dan kumulailah fantasy liar ku (hehehehe) Ku bayangkan kini aku tengah bersama Sora aoi. Ia kini berdiri dihadapanku tanpa ada sehelai benang pun ditubuhnya. Dadanya yang padat dan besar itu benar benar memicu nafsu liarku. Dengan tatapan liar dan nakalnya ia mendekatiku.Ia lalu berlutut serta mendekatkan mukanya padaku. Perlahan ia mulai menjilat jilat penisku. Lalu ia mulai melahap penisku dan .........

TOk!!!TOk!!!TOK!!!! "Om!! Kok lama amat ?? Wendy juga mau mandi nih ???" AAAAAAAAA!!! Tak bisakah ia memberi ku waktu luang sedikit!!!! "Om lama banget!! Buruan!! Wendy mau Pipis sama mau Poop!!" Huft, maybe next time lah :( good bye my Sora aoi huhuhuhuhu ToT .

Ku kenakan bajuku lalu keluar dari kamar mandi. "sabar dikit kenapa sih???" Sahutku dengan raut muka kesal. " hehehe maklum wendy kebelet, dan WC cuma ada satu. Hehehehehe ntar kalo jadi pipis di celana siapa yang repot??" Jawabnya sambil tertawa kecil. Ia lalu masuk dan menutup pintu WC. Huft lain aku harus mandi lebih pagi dari nya.

Ku siapkan seluruh berkas yang akan kubawa kekantor . Hari ini ku pasti pulang malam karena lembur. Heh dimana kutaruh kunci mobil ku??lagi lagi aku lupa menaruhnya. Wendy pun keluar dari kamar mandi . Ia menatap ku yang kini kebingungan mencari kunci mobilku. "Nyariin apa om??" Tanya Wendy ,"kunci mobil ni , semalam lupa aku taruh mana??" Sahutku sambil mencari-cari kunci mobilku."Oh tuh udah ku taruh di barisan kunci. Abisnya di taruh sembarangan ntar ilang lo..." Ahh, sepertinya anak ini sudah kelewat rajin bahkan kunciku saja disusun di barisan kunci kunci rumah. Padahal selama ini kuletakkan bebas dimana saja.

"Okay aku pergi ya." Sahutku beranjak pergi."Eh ntar dulu Om...." Heh sekarang apa lagi." Apaan sih??" Tanyaku dengan kesal,"Tuh rambutnya kok kaku amat, gak enak liatnya kayak anak nerd aja, sini aku rapiin..... Dasinya juga tuh, kancing atasnya buka aja... " Wendy kini sibuk me make over diriku. Memangnya apa yang salah dengan gayaku seperti ini?? Setelah cukup lama mendadaniku akhirnya setan kecil ini pun selesai juga "Nah tuh liat dikaca .... Keren kan??" Ku lihat penampilan ku di kaca. Wow, Ku terlihat jauh berbeda dari biasanya. Aku bahkan tak mengenali diriku sendiri. Rambut dan gaya berpakaianku tertata lebih casual seperti model model fashion Zaman sekarang. Anak ini benar benar pintar seperti penata rias artis. " mukanya sering sering kasih pembersih muka tuh masi kotor mukanya ntar tambah jerawatan..." Balasnya mengajariku layaknya guru "iya iya, udah aku pergi ya telat nih udah ampir jam 7" ku pergi dan tancap kan mobil sedikit ngebut dari biasanya. Ku tak ingin terlambat tiba di kantor.

Akhirnya ku tiba di kantor. Jalanan begitu ramai dan macet jadi ku tiba agak terlambat dari biasanya. Heh, anehnya kenapa semua orang menatapku hari ini. Apa ada yang aneh dariku?

Keseharian ku dikantor tidak jauh berbeda dari orang pada umumnya. Hanya membuat laporan laporan harian dan mingguan, request kerja, dan kadang sesekali pergi ke lokasi proyek.

Hari ini ku harus mengerjakan laporan mingguan untuk kuberikan ke project manager besok. Aku ingin mengerjakan secepatnya agar ku tidak harus bekerja lembur sampai malam.

Tiba tiba seorang wanita masuk ke ruanganku. Ia Vina, wanita muda bermuka oriental yang menjadi eye candy ku dan karyawan lainnya. Ia sekretaris pribadi Bossku. Parasnya begitu cantik , mempesona dan sexy. Tubuhnya pun sangat ideal , tak begitu slim dan tak begitu gemuk pula. Dengan anggunnya ia masuk ke ruanganku. Biasanya ia hanya menelpon ruanganku jika Boss memanggilku ke ruangannya. Hmm, ada apa Vina tiba tiba masuk ke ruanganku.

"Hey Vina..." Sapaku dengan penuh semangat." Hey Rio. Tolong benerin komputer di ruangan ku dong. Dari tadi hang gak mau hidup. Mana banyak kerjaan lagi." Sahut Vina. Meh :/ ternyata cuma benerin komputer , memang jika ada masalah tentang komputer mereka , teman teman dikantor ku sering meminta bantuan ku. Padahal sebenarnya aku hanya lebih rajin googling dari mereka semua. Aku hanya lulusan manajemen kontruksi biasa bukan ahli informatika :D .

Ku langsung ke ruangan Vina dan mulai memperbaiki komputernya. Ternyata hanya blue screen biasa. Mau tak mau aku harus menginstall ulang komputernya. "Wah ini harus di install ulang Vina. Blue screen ini." Sahutku sambil menunjukkan layar komputer. "Yah coba liat.. Apa gak ada cara lain?? Datanya ilang gak?? " Vina mendekatkan mukanya. Ahh situasi seperti ini benar benar menguji imanku . Muka kami begitu dekat. Dadanya yang menonjol padat itu benar benar memancing birahiku. " Rio.. Kok kamu bengong sih... Gimana??" Sahutnya menyadarkan ku , " owh..iya..eh..***k ilang kok....kalopun ilang kan bisa direcovery." Balas ku yang kini gugup didepannya. " yaudah yang mana bagusnya aja deh , ku buatin kopi ya Rio.." Jawabnya sambil tersenyum, Vina pun keluar meninggalkan ruangannya. Pheeew, tak kusangka hari ini benar benar terjadi , ku sangat jarang berbincang bincang dengannya. Lantas tadi pun aku begitu gugup dan canggung dibuatnya.

Ku install ulang komputernya. Tak butuh waktu lama hanya 25 menit, tapi Vina belom juga kembali. Ku install beberapa software untuk yang diperlukan. Akhirnya Vina pun kembali dengan dua cangkir kopi. "Wah sorry ya nunggu lama, tadi mesin kopinya macet," saptanya sambil menyodorkan salah satu kopi kepadaku. "Gimana udah bener komputernya?" Tanya Vina, " udah kok tinggal dicoba aja , ntar kalo ada data yang ilang kamu bilang aku aja."terangku padanya. " wah thank you Rio , untung ada kamu..." Vina tersenyum lega. Kami berbincang-bincang sambil menikmati kopi kami.

Hari ini benar benar istimewa. Tak biasanya Vina meminta bantuanku lalu kami berbincang-bincang sedekat itu. Ku melanjutkan laporanku sambil tersenyum senyum mengingat momen itu. Jam di handphone menunjukkan pukul 18:45 . Akhirnya laporanku hampir selesai, jadi malam ini aku bisa tidur tenang. Sebenarnya jika tadi Vina tak memanggilku mungkin pekerjaan ini sudah selesai jam 5 sore tadi. Sebenarnya kami lebih lama mengobrol ngobrol kosong ketimbang memperbaiki komputernya.

"Lu kenapa bro senyum senyum gaje gitu?? Pasti lagi mikirin Wendy nih. ya kan???" Eko tiba tiba muncul menghampiriku.

" Sok tahu lo ahh.. Gak ada apa apa kok, gua lagi kerjain laporan nih, bentar lagi kelar nih " sahutku sambil mengetik laporan ku. "Hehe Lu udah keren aja nih, tuh anak pinter banget dandanin lu, ampe Vina aja dari tadi liatin lu terus..." Heh, apa bener gitu?? "Heh apaan lu ah, you mad bro?? Mana mau dia ama cowok kayak gua," Balas ku sedikit tak percaya, "lah iya , masa gua boong, itu buktinya dia masi kelayapan gak jelas diruangannya. Nungguin lo kali ya? Biasanya jam 4 udah pulang," nah , sekarang ku kurang percaya. Tapi Eko tak pernah mengada ngada sebelumnya. Tapi tidak masuk akal Vina mau melirik pria seperti ku. "Ntar kalo gua Digorok cowoknya lu ya yang tanggung jawab!!" Jawabku sambil bersiap-siap pulang. " yeh ngawur lo, Vina mana ada cowok bro , gak gaul lo , makanya sekali sekali bergaul ama manusia jangan ama komputer terus," jawab eko , ah terserah lah kenapa aku harus memikirkan hal hal begitu. " yaudah pulang yuk bro." Ku ambil berkas laporan yang baru ku print lalu kami pun beranjak pulang.

Saat kami hampir masuk lift , tiba tiba Vina menghampiriku, "hey Rio baru pulang juga?? Aku numpang mobil kamu boleh gak?? Kemalaman nih aku gak berani pulang sendirian malem gini." Hey , mimpi apa aku semalam?? Ini benar benar kesempatan langka, " ya Gak bisa lah kami kan...." , " Eh bisa bisa yuk pulang bareng." Ku langsung memotong omongan Eko, hampir saja kesempatan ini hancur gara garanya. "Yuk :)" Vina tersenyum, Eko tampak kesal atas keputusanku.

Akhirnya aku bisa sedekat ini dengan Vina. Ini benar benar impian setiap pria dikantorku. Vina duduk manis sambil menikmati alunan lagu ballad Shinee yang kuputar ternyata ia juga suka lagu lagu Korea, "Kamu suka korea juga Rio?? Kebetulan banget yah aku juga hobby , apalagi Shinee.." Sepanjang jalan kami sibuk mengobrol tentang hobi dan kesukaan kami. Ternyata rumah Vina lumayan jauh dari kantor. Ia mengontrak rumah bersama teman teman kuliahnya dulu.

"Eh makasi ya Rio udah repot repot nih," sahutnya sambil tersenyum padaku. "Okay Vina :D" sahutku membalas senyumannya. Vina pun masuk ke kontrakannya. Aku terus terbayang bayang Vina sepanjang perjalanan pulang. Pikiran nakal ku datang , andai saja ia mengundangku masuk mungkin akan terjadi sesuatu (if you know what I mean ._. )

Andai saja hal seperti ini terjadi sejak beberapa bulan yang lalu.Mungkin aku tak harus repot repot sampai kawin kontrak segala. Heh , sudahlah. Apa yang ku pikirkan tadi?? Aku harus berhenti berkhayal dan fokus pada rencana ku. Lagipula mungkin yang terjadi hari ini hanya kebetulan saja.

Setibanya dirumah aku masih tersenyum senyum tak jelas membayangkan Vina. "Eh udah pulang... Malam banget nih , pasti om capek" Wendy menyambutku dengan riang, " iya nih , capek banget sumpah " sahutku padanya, "nah Yuk makan malam nih ku udah buatkan makan malam enak, ada cumi cumi , Ikan goreng , tumis kangkung..." Wendy ternyata telah menyiapkan makan malam untukku. Aku langsung menyantap makanan makanan itu dengan lahap. Kebetulan aku sudah begitu lapar. Makanannya begitu lezat. Andai suatu saat nanti aku dan Vina bisa makan malam seperti ini. Ku sampai tersenyum-senyum tak jelas membayangkannya. "Kenapa Om senyum senyum gak jelas?? Enak ya makanannya?? Hehehhehe " tanya Wendy sambil tersenyum lebar padaku , "iyah , enak banget , masakan kamu enak banget kayak masakan chef di restaurant," balasku memujinya. Wendy pun makin tersenyum lebar ." Nih makan semua yang kenyang ya om... :) " Sahutnya sambil menyodorkan makanannya padaku. " lho kamu gimana???" , "ya aku kan bisa masak lagi...." Sahutnya kembali tersenyum sambil menatapku. Ah! Aku kembali berkhayal tentang hal hal yang tidak penting itu. Ayolah Rio , kau harus fokus!! Kau harus fokus pada rencana awalmu. Aku dan Vina hanyalah mitos. Beberapa hari lagi aku harus memperkenalkan Wendy pada orang tuaku di Palembang. Jadi aku bisa bebas dari perjodohan ini dan hidup tenang. Aku harus segera mengurus izin cuti ku besok.

To be continued
 
baru koment..

Rio mulai lupa diri nih kayaknya.. Memulai awal kehancuran, udah lupa walau ngontrak tapi udah ada istrinya di rumah. Entah kenapa kayak ngga tega gitu membaca kisah Wendy yang gejala gejalanya cuma jadi ban serep di rumah. Atau bisa juga Rio nya terlambat puber

Makin menarik di simak..
 
ceritanya keren gan....ijin nenda gan...updatenya jangan kelamaan ya gan..hehehe
 
Huff... Akhirnya selesai baca...
Boleh aku komen?

'boleehh..'


Makasi :D
Oke... Pertama-tama...
Soal ide dan alur aku ga mau komentar banyan brad, ide udah bagus, antimainstream lah... Soal alur, ini nih yg masih terasa bener buru-burunya...

Singkat cerita, masih kurang deskriptif...
:ampun:


Kedua, soal tata letak tanda baca...
Aku rasa banyak yg kurang pas penempatannya...


Maaf brad, ngak bermaksud menggurui.. Aku cuma ingin memberi komentar yang menurutku bisa jadi perbaikan. Ngak ada maksud menyindir atau menjatuhkan...



Ketiga... Soal pengemasan...

Setibanya dirumah aku masih tersenyum senyum tak jelas membayangkan Vina. "Eh udah pulang... Malam banget nih , pasti om capek" Wendy menyambutku dengan riang, " iya nih , capek banget sumpah " sahutku padanya, "nah Yuk makan malam nih ku udah buatkan makan malam enak, ada cumi cumi , Ikan goreng , tumis kangkung..." Wendy ternyata telah menyiapkan makan malam untukku. Aku langsung menyantap makanan makanan itu dengan lahap. Kebetulan aku sudah begitu lapar. Makanannya begitu lezat. Andai suatu saat nanti aku dan Vina bisa makan malam seperti ini. Ku sampai tersenyum-senyum tak jelas membayangkannya. "Kenapa Om senyum senyum gak jelas?? Enak ya makanannya?? Hehehhehe " tanya Wendy sambil tersenyum lebar padaku , "iyah , enak banget , masakan kamu enak banget kayak masakan chef di restaurant," balasku memujinya. Wendy pun makin tersenyum lebar ." Nih makan semua yang kenyang ya om... " Sahutnya sambil menyodorkan makanannya padaku. " lho kamu gimana???" , "ya aku kan bisa masak lagi...." Sahutnya kembali tersenyum sambil menatapku. Ah! Aku kembali berkhayal tentang hal hal yang tidak penting itu. Ayolah Rio , kau harus fokus!! Kau harus fokus pada rencana awalmu. Aku dan Vina hanyalah mitos. Beberapa hari lagi aku harus memperkenalkan Wendy pada orang tuaku di Palembang. Jadi aku bisa bebas dari perjodohan ini dan hidup tenang. Aku harus segera mengurus izin cuti ku besok.

Ini adalah paragraf yg terakhir di update... Dan apa yg kurang sreg di mataku??


Coba lihat, di tengah paragraf, brada menyisipkan beberapa dialog yang saling tumpang tindih dengan narasi...

Ada baiknya di pisah brad, biar sedikit lebih rapi dan enak bacanya.
Buatlah sekat yang jelas antara narasi dan dialog...


'udah??? Gitu doang komen lo tron???'


I-iya suhu...segitu doang... Maap sudah lancang
:ampun:
 
Huff... Akhirnya selesai baca...
Boleh aku komen?

'boleehh..'


Makasi :D
Oke... Pertama-tama...
Soal ide dan alur aku ga mau komentar banyan brad, ide udah bagus, antimainstream lah... Soal alur, ini nih yg masih terasa bener buru-burunya...

Singkat cerita, masih kurang deskriptif...
:ampun:


Kedua, soal tata letak tanda baca...
Aku rasa banyak yg kurang pas penempatannya...


Maaf brad, ngak bermaksud menggurui.. Aku cuma ingin memberi komentar yang menurutku bisa jadi perbaikan. Ngak ada maksud menyindir atau menjatuhkan...



Ketiga... Soal pengemasan...



Ini adalah paragraf yg terakhir di update... Dan apa yg kurang sreg di mataku??


Coba lihat, di tengah paragraf, brada menyisipkan beberapa dialog yang saling tumpang tindih dengan narasi...

Ada baiknya di pisah brad, biar sedikit lebih rapi dan enak bacanya.
Buatlah sekat yang jelas antara narasi dan dialog...


'udah??? Gitu doang komen lo tron???'


I-iya suhu...segitu doang... Maap sudah lancang
:ampun:

Wah makasi banyak ya suhu megatron udah mampir dan komen disini , it was an honor (cieeee) , jadi dapet banyak masukin nih . Makasi banyak ya sahu :D
 
@trad : ahli tatabahasa apaan?? Nilai bahasa indonesiaku aja gak pernah lebih bagus dari 6 selama 12 taun sekolah.

@chaos : jangan panggil aku suhu :|
Masi nubi nih... Malu ama senior2 yg memantau sebagai SR
 
Sekalinya laku, laris manis, dulu aza ğάķ da yg masuk. Hadeuuhh... Rio...rio...
 
ya begini lah jika emas kena lumpur gak ada yang mau dekat sekali di cuci terlihat emasnya semua datang... dulu kan gak tau ada cerita anti mainstream kayak gini

yah kebanyakan orang lihat buku dari cover/sampulnya saja suhu.
Tanpa mau mengawali dengan membaca isinya.
 
Ahh... Aku baca dari awal kok... :|
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd