Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Kitchenset season I <------------------

Bimabet
hari ke tiga

di hari ke tiga aku masih menginap di rumah dewi, puas rasanya bisa memerkan kegagahanku menyetubuhi dewi di hadapan suaminya yang cuckold. aku seperti layaknya pengantin baru yang sedang berbulan madu namun bedanya aku melakukannya dengan bangga di hadapan suaminya yang tak lemah. dengan bebas aku setubuhi berkali-kali dan berkali-kali juga aku menyiramkan benih spermaku di rahim dewi dengan harapan aku bisa membuatnya hamil dengan benih dariku.
pagi hari, seperti biasa dewi menyuguhkan sarapan pagi untuk suaminya di meja makan dengan tubuh seksinya yang kuminta untuk telanjang berdua bersamaku. kubiarkan dewi menemani suaminya sarapan sementara aku duduk di sampingnya yang sambil ku rangkul, ku elus dan sesekali kucium dengan mesra. kadang tanganku membelai buah dadanya yang ranum di hadapan suaminya. kadang ku elus bokongnya saat dewi berdiri, kadang ku belai memeknya dengan leluasa sambil melihat reaksi suaminya yang hanya memandang dengan penuh birahi.
"eessshhh...", lenguh dewi dengan kaki kurentangkan di kursi tamu, dan aku menjilati itilnya yang basah berkilat.
"eesshhh.... berangkat paah...?!". ucapnya kepada suaminya yang melangkah ke pintu dengan tatapan wajah yang tegang melihatku menjilati memek istriku.
"cium aku paah...", pinta dewi seperti yang kuminta saat sebelum suaminya pergi agar suaminya bisa melihat lebih dekat perbuatanku dengan lidahku yang menjulur menyapu itil istrinya.
"ooohhh....", lenguh dewi saat bibirnya terlepas dari bibir suaminya yang menciumnya.
"haaduuh.. geli banget rezzz....", eluh dewi kepadaku tanpa menghiraukan suaminya yang terkesima melihat kearah selangkangannya melihat lidahku yang menjulur dan menjilat-jilat itilnya. dengan provokatif aku menjilat, melumat itil mungil dewi yang terus menggelinjang.
"ooaaah...eessshh... ak..kuu gaaak...kuaaat....", lenguhnya di hadapan suaminya yang berdiri mematung memperhatikan tubuh bugil istrinya yang menggelinjang. ku benamkan jari telunjuk dan jari tengahku menusuk lubang vaginanya yang banjir sambil terus ku lumat itilnya semakin membuat dewi menggelepar liar.

*-*
"oaaaahhh... esssshhh....", lenguhku seraya ku renggut rambut reza yang berada di selangkanganku, kurasakan lidahnya menjilati itilku dengan liarnya bahkan sesekali mulutnya menghisap dan melumatnya dengan ganas membuatku menggelinjang hebat. ku abaikan kehadiran suamiku yang baru saja mengecupku hendak berpamit berangkar kerja.
"eeessshh... geliiii... geli banget rezzzz....", eluhku sambil ku coba untuk terus mengangkangkan kedua kakiku. kurasakan jarinya mencolok lubang vaginaku.
"rezaaaaa aaaahhh... ", lenguhku kunikmati tusukan jarinya yang keluar masuk mengocok lubang vaginaku yang semakin basah saja dibuatnya. bergantian antara jari dan lidah yang menggelitik itilku dengan nikmatnya. sayup kulihat wajah suamiku yang berdiri terpaku memandangiku dengan wajah begitu tegang dengan sorot mata penuh kecemburuan dan birahi yang berkobar di dalamnya, melhat aku yang menggeliat dengan kedua kakiku yang mengangkang di hadapan wajah reza, mantan kekasihku dulu.
"udah berapa kontol yang udah masuk ke memek kamu wi...?", tanyanya sambil jarinya terus keluar masuk lubang ku.
"eeshh... ", aku tak dapat menjawab hanya memandang kearah suamiku yang menatapku dengan penuh arti.
"berapa wi...?", desak reza menghentikan jarinya.
"eehh... 7.....mungkin aku lupa...", jawabku sekenanya.
"masa wi...?.... ", ucap reza memandangku dan memalingkan pandangannya ke arah suamiku.
"udah berapa orang yang ngentotin dewi mas...?", ucap reza kepada suamiku yang hanya tertegun dengan wajah gugup memerah.
"ah....", tak ada kata yang terucap dari mulut suamiku yang hanya menganga.
"dewi udah dientot berapa orang, mas....?", desak reza seraya meraih kedua pahaku melingkar di pinggangnya sambil menatap wajah suamiku yang tergagap.
"se... eh.. sepuluh mungkin... eh..", terbata suamiku menjawab dengan wajah merunduk.
"wah banyak juga ya.... tapi memek dewi masih sempit gini mas....". ujar reza sambil tangannya membelai belahan bibir vaginaku membuatku menggelinjang, wajah tampannya memandangiku dengan tersenyum.
"mas suka ya... suka kalo liat dewi dientot orang lain...?", tanya reza lagi suamiku hanya mengangkat wajahnya dan mengangguk 2 kali kepada reza.
"mas suka liat memek dewi dientot kontol orang lain...?". ucap reza lagi dan suamiku kembali mengangguk.
"jawab mas... jangan cuma ngangguk.... ", sergah reza.
"iii.. iya... ". jawab suamiku dengan suara bergetar.
"iya apa mas....?", kejar reza lagi.
"iya sa... saya suka liat istri saya dientot laki-laki lain...", ucap suamiku seraya menatapku dengan mata penuh gelora birahi.
"sayang banget mas.... tau gitu saya aja yang entotin dewi mas...". ujar reza.
"berarti besok-besok saya aja yang entot dewi mas.... biar mas yang liat aja....", ujar reza lagi.

"bilang wi...", ujar reza kepadaku seraya mengedipkan sebelah matanya dan aku mengerti seperti yang dia ajarkan semalam untuk memancaing birahi suamiku.
"rez... kontol gede kamu masukin... ", ucapku seraya ku rentangkan kedua kakiku.
"bilang sama suamimu wi...", ujar reza aku berpaling menatap suamiku yang masih berdiri mematung.
"paah... aku minta ijin... dientot reza... ya paah....", ucapku.
"aah....", sergah suamiku wajahnya menegang penuh birahi dengan mengangguk gugup kepadaku.
"boleh mas...?", tanya suamiku.
"bo... boleh.. ", jawab suamiku tergagap.
"boleh apa mas...?", desak reza lagi.
"boleh.... di... eh.. dientot...", ucap suamiku.
"gak jelas mas.... coba ikutin kata-kata saya...", ujar reza kepada suamiku dengan wajah sinis.
"silahkan dientot memek dewi, istri saya...rez... coba bilang gitu...", paksa reza kepada suamiku.
"si.. silahkan dientot memek dewi, istri saya rez...", ucap suamiku membuat reza tetawa puas.

"oaahhsss.... ooohh... ", lenguhku saat reza mulai menyetubuhiku sambil ku ucapkan kata-kata vulgar di depan suamiku.
"reez... kontol gede kamu enak banget...", ucapku.
"enak kan wi... enakan mana sama kontol suamimu wi...?", ucap reza sambil memandang suamiku yang berdiri dengan kontol menjulur dari celananya. kontol kecil yang di kocoknya sendiri.
"enak kontol kamu rez...", ujarku memandang suamiku yang memerah wajahnya.
"bilang ke suamimu wi...", pinta reza.
"esshh... paah... kontolnya reza enak banget paah...", ucapku.
"aah... say.. aaang...", terdengar terputus dari mulut suamiku.
"ooh... kontol nya gede paah... jadi enak...". ujarku lagi.
"bilang kontol suamimu kecil wi...", ujar reza kepadaku.
"paah... eessh... enakan kontol gedenya reza... kontol papah kecil... kurang enak...", ucapku sesuai permintaan reza.

*-*
rasa cemburuku menggelegar didadaku namun napsuku meledak membuyarkan rasa cemburuku, berbaur menjadi satu di dadaku, menyaksikan istriku disetubuhi lagi oleh reza. ku kocok kontolku sendiri terdengar ucapan-ucapan istriku yang membuat birahiku semakin bergelora.
"liat paah... memek aku dientot kontol gede reza...", ucapnya dan mataku tertuju pada vaginanya yang terjejal kontol reza yang bergerak keluar masuk menghujam-hujam.
"uughh...", geramku ada sensasi nikmat melihat istriku di setubuhi orang lain yang kunikmati sambil ku kocok kontolku yang masih setengah berdiri, menegang tak terlalu keras.
suasana seakan terdiam, hanya desahan nafas yang berat saat mulut istriku di lumat reza yang memagutnya dengan pinggul terus bergoyang dan aku semakin cepat mengocok kontolku ku coba untuk menahan orgasmeku namun aku tak bisa, terlalu nikmat melihat pemandangan ini, melihat istriku yang sedang disetubuhi laki-laki lain selain aku suaminya.
croooth... crootthh...crotthh... berkali-kali aku menyemburkan spermaku di lantai dan aku bersimpuh lemas merasakan sisa-sisa kedutan orgasmeku dihadapan reza dan istriku yang masih bersetubuh.
"cepet banget keluarnya mas...", ujar reza kepadaku dengan wahjah sini tertawa.
"gimana dewi bisa puas mas...", ujarnya lagi aku beranjak ke dalam untuk membersihkan diri yang terdengar hanya desahan kenikmatan istriku. usai membersihkan diri aku bergegas melewati ruang tamu dimana istriku dan reza masih bersetubuh dengan posisi menungging.

*-*
aku hanya tersenyum melihat suami dewi yang bergegas melewati ruang tamu sambil aku terus mengayun pinggulku dengan posisi dewi yang masih menungging melambaikan tangannya kepada suaminya yang berlalu berangkat ke kantor.
"wiii... ke kasur yu...", ajakku kucabut kontolku yang berlendir seraya kuremas bokong montok dewi yang kenyal. kurangkul tubuh telanjang nya menuju kamar tidur. kedua buah dadanya bergoyang di sampingku, tanganku mengelus bokongnya yang bergoyang melangkah disampingku. ku rebahkan dewi terlentang dengan kedua kakinya kuangkat di pundakku dan kembali kubenamkan kontolku ke vaginanya. tak terbayang 10 kontol laki-laki telah mengaduk-aduk vagina cantik ini, sungguh bodoh suaminya, pikirku lagi. perempuan secantik dewi dengan tubuh mulus dan seksi dibiarkan disetubuhi laki-laki lain.
"ooaassshhh.. ooohh.. rezaaaaa....", lenguh dewi berkali-kali yang bertanda akan mencapai orgasmenya, ku ayun lebih deras pinggulku membuatnya menggelepar liat dalam dekapan tubuhku dan sesaat kemudian tangannya mencengkeram pundakku dan memekik hebat.
"ohhee eg egegehegegegee....", erangnya mencapai orgasmenya dan kususul dengan orgasmeku yang ku tuntaskan sekalian dengan menyemburkan spermaku di dalam vaginanya seperti biasa.


Bersambung ke Halaman 25 <------------------------------
 
Terakhir diubah:
Ceritanya bikin nyut nyutan sampe kebawa suasana dan imajinasi istri begini

Kurangnya cuma kurang panjang aja hu hehehehe

Apdet lagi hu makin binal. Berpindah lagi dari reza biar nambah stoknya si Dewi.
 
et..dah...main perasaan skarang mang? kata-kata yg halus tp pikiran dan perasaan dimainkan. mantab, mang. ditunggu update nya ...
 
cerita masa lalu pertama kali 3s.

"siapa cowok pertama 3s wi...", tanya reza yang berbaring di sampingku.
"anak kuliahan...", jawabku ringan sambil kubersihkan vaginaku dari spermanya yang meleleh. kuceritakan awal saat pertama kali aku mau 3s oleh bujukan suamiku sendiri. dimulai saat aku diperkenalkan oleh suamiku kepada si-C yang masih berstatus mahasiswa. makan siang bersama yang dilanjutkan ke kamar hotel.

*-*

awalnya aku merasa rikuh walau sudah berkenalan beberapa jam sejak makan siang bersama tadi, dengan kondisi di dalam kamar hotel bersama suamiku dan si-c yang mencoba mencari obrolan ringan melumerkan suasana rikuhku dihadapan seorang lelaki yang bukan suamiku. namun tak membuatku semakin tenang, dadaku semakin berdebar saat tangan si-c mulai merangkulku wajah gantengnya memandangku dengan tajam. dadaku hampir meledak saat kusambut bibirnya yang mengecup bibirku. sesaat menolah ke suamiku yang mengengguk kepadaku dan aku kembali menyambut bibirnya yang kembali mengecupku bahkan saling melumat.
"aaah... dadaku kayak mau meledak rasanya...emmhh...", lenguhku dengan terlepasnya bibirku dari bibir si-c yang kembali menyosor bibirku lagi dan aku menyambutnya lagi, kubiarkan lidahku dihisapnya dengan gemas dan saat kurasakan tangannya menjamah buah dadaku.
"eeshhh... c ... ", ucapku melepaskan bibirku.
"buka sayang...", pinta suamiku dan aku menurut kubuka tali kerah gaun babydoll ku dan nampaklah buah dadaku. kubiarkan tangan si-c menjamah buah dadaku dan kembali kusambut bibirnya yang melumat sambil tangannya meremas-remas buah dadaku yang sudah menyembul dari gaunku.

"aah...", lenguhku memandang wajah gantengnya yang sesaat tersenyum kepadaku dan merunduk dan melumat puting susuku.
"oossshh... cccccc...", rintihku tak kuasa menahan geli nikmat ini. ku peluk kepalanya, bergantian kedua putingku dilumatnya dengan ganas.
"eessshh... geli banget....", lenguhku berkali-kali sampai si-c puas menyusu kepadaku dan wajahnya menatapku sambil tangannya mengelus pahaku. sesaat kembali aku mengengok ke suamiku yang melihat sambil tangannya mengelus-elus kontolnya sendiri sementara tangan si-c menjamah pahaku semakin jauh ke dalam.
"buka dek... kasih liat memek kamu ke C...", ujar suamiku dan aku hanya menurut sambil ku renggangkan kedua kakiku dengan gaun baby doll yang sudah tersibak di pangkal sealangkanganku.
"eeemmhh... maluuu...", ucapku perlahan namun kubiarkan kedua kakiku semakin terbuka dan nampaklah olehnya bulu jembutku yang tak terbungkus celana dalam, kurentangkan kedua kakiku semakin lebar di hadapan si-C dengan bibir vaginaku yang basah merekah kemerahan di saksikan suamiku sendiri.
"pah...", ucapku kepada suamiku yang hanya menyaksikan dengan wajah penuh napsu memek istrinya yang seharusnya ia nikmati untuknya sendiri kini dibiarkan terpampang di hadapan lelaki lain atas permintaannya.

"kamu udah pernah liat kan c ...?", bisiiku dan si-c mengangguk.
"punya pacar kamu ?". tanyaku.
"iya... ". jawab C singkat.
"udah pernah ml juga sama pacar kamu ?". tanyaku lagi.
"udah... ". jawabnya sambil aku mulai mendesah-desah saat jarinya mulai menjelejahi bibir vaginaku.
"ooossshhh...", lenguhku, itilku di colek-coleknya hingga jerinya di masukannya ke lubang vaginaku
"oooaaah... ccc....", lenguhku kubiarkan jarinya keluar masuk sambil aku menoleh ke suamiku yang menyaksikan sambil terus mengelus kontolnya sendiri. kulihat jari C sudah berlumuran lendir memekku.
"udah basah banget...", ujar C menatapku dan sesaat kemudian aku menyambut lumatan bibirnya. aku tak ada lagi merasa malu apalagi rikuh dan canggung seperti tadi dengan napsu yang sudah melonjak memenuhi isi kepalaku.

"cc.... buka celana kamu...", pintaku seraya menjamah selangkangannya yang kudapati sebatang kontolnya yang mengeras di dalam celana pendeknya. si-c membukanya dan menjulurlah kontolnya yang mengeras di hadapan wajahku. ku raih menggenggamnya, sesaat aku kembali menoleh ke suamiku yang melihatku dengan wajah tegang penuh birahi dan aku mulai memasukann kontol si-c ke dalam mulutku. kuhisap, ku kocok dengan kuhayati dan kunikmati hingga semakin keras kurasakan di dalam mulutku. untuk pertama kalinya aku menghisap kontol selain kontol suamiku di mulutku yang mungkin sebentar lagi akan masuk ke memekku nanti.
"udah keras tuh dek... kontol C ", ucap suamiku.
"iya pah... ", ucapku sambil ku jilati lubang pipis dikepala kontol si-c dan membaluri kepala helm nya yang mekar seperti jamur.
"eemhh...", ku kecup-kecup ujung kepalanya.
"seksi banget kamu dek...", ucap suamiku dengan nada suara bergetar, kulihat kontolnya sudah benar-benar tegang.
"apa itu namanya dek..", ujar suamiku yang memancaingku agar aku menyebutnya.
"kontol...", ucapku sambil ku jilat dan ku kecup ujung kontol si C.
"udah pah...", ujarku melepaskan kontol si C.
"emang kamu gak mau dimasukin, dek ?", tanya suamiku.
"eemmh... emang gak apa-apa kalo aku dientot dia ?", balas tanyaku.
"gak aa- apa-apa dek.. aku pengen liat kamu dipuasin C ", jawab suamiku suara bergetar.
"papah yakin gak apa-apa aku dientot dia...?", tanyaku lagi meyakinkannya dan suamiku kembali menjawab iya sambil mengangguk.

"kamu mau c...?", tanyaku kepada si-c menatap wajah gantengnya, siapa yang tak mau kalo seganteng C gini, pikirku.
"mau dong...", jawab si-c.
aku melepas gaun babyDolls-ku sehingga tubuhku telanjang bulat dan aku pasrah berbaring terlentang seraya ku rentangkan kedua kakiku dihdapan si-c yang menggenggam kontolnya terlihat begitu gagahnya sementara aku menggenggam tangan suamiku yang duduk disampingku.
"papah yakin ?", ucapku suamiku mengangguk dan menggenggam erat tanganku.
"dia boleh gak pake kondom pah ?", tanyaku lagi.
"mau pake kondom ?", sahut si C yang sudah tepat di hadapan selangkanganku.
"gak usah... gpp kan dek ?", ujar suamiku.
"terserah papah...", jawabku
"biar kamu enak dek, lebih terasa kalo gak pake kondom...", jelas suamiku dan aku hanya mengangguk.

dadaku berdebar semakin kencang, aku merasa seperti di perawani lagi karena ini adalah pertama kalinya aku disetubuhi lelaki lain selain suamiku, bagiku begitu mendebarkan melihat kepala kontol si-c yang menyentuh bibir vaginaku. kontolnya yang besar dan panjang bagiku
"ooh...", lenguhku dengan mulut menganga saat kurasakan kepala kontol si-c mulai mendesak, menyeruak lubang vaginaku. kulihat wajah suamiku yang juga menegang penuh birahi melihat aku, melihat memek istrinya dimasuki oleh kontol C.
"oooaaahhh....", lenguhku saat perlahan dan pasti batang besar si-c mulai memenuhi rongga vaginaku semakin masuk kedalam. kurasakan betapa penuhnya lubang vaginaku terjejal kontolnya memberikan sensasi yang hebat dan rasa nikmat yang membuat aku seperti melayang keatas langit. apalagi saat batang kontol besar si-c yang mulai bergerak keluar masuk menghujam-hujam dan mengaduk-aduk lubang vaginaku. aku hanya bisa merintih nikmat dengan tangan menggenggam tangan suamiku.

suamiku sudah beringsut sedikit mundur memberi ruang kepada si C, sambil mengocok kontolnya sendiri menyaksikan aku yang sedang disetubuhi si-c. tubuh kekar nya yang telanjang menggumuli tubuh telanjangku dengan pinggul terus bergerak naik turun.
"ooaahh...", lenguhku nikmat sekali rasanya, sambil sesekali kusambut lumatan bibirnya. tak puas aku terlentang, si-c memintaku untuk menungging. diremas-remasnya bokongku yang menunggng di hadapannya, dengan sesekali menampar-namparnya sebelum akhirnya kembali ia membimbing kepala kontolnya ke lubang vaginaku lagi dan blessshhh....
"oooaaaahhhhhhssss.....", lenguh nikmatku dan aku seperti seekor anjing betina yang sedang dikawini anjing jantan yang perkasa. hingga aku tak kuasa membendung orgasme pertamaku, aku mengejang hebat, tubuhku bergetar hebat dan kureguk nikmatnya surga dunia oleh kontol besar ini.
tubuh lunglaiku yang terjerembab terbaring tengkurap di kasur tak membuat si-c menghentikan persetubuhan ini. kedua kakiku direntangkannnya lagi dan kembali menyarangkan kontol besarnya di vaginaku yang banjir oleh lendirku.
"ooaaahh... geliiii..oossshhh...", lenguhku seraya ku menggelepar menahan kenikmatan ini.

sesaat kulihat suamiku yang menyaksikan persetubuhanku dengan penuh birahi masih sambil mengocok kontolnya sendiri, menyaksikan aku kembali berganti posisi menghadap suamiku dengan kedua kaki mengangkangi kontol si-c yang duduk di bibir ranjang. sambil aku berpandangan dengan suamiku yang menyaksikan tubuhku yang kuturunkan sehingga kontol si-c terbenam kembali di vaginaku.
"ooaaah....", tubuhku melonjak-lonjak diatas pangkuan si-c dengan sensasi aneh yang kurasakan menyusup di dadaku melihat suamiku yang asik menyaksikan aku. sesnsasi yang seakan membimbingu untuk lebih liar menikmati kontol ini di hadapan suamiku, aku merasa seperti pelacur menikmati kontol lelaki lain seperti ini, tapi semua ini untuk keinginan suamiku dan aku menikmatinya.
"ooohh... papaaaah...", panggilku lirih bergetar.
"keliatan memek aku paah...?", tanyaku dengan kaki ku mengangkang lebar dengan tubuh naik turun dan kontol si-c yang bergerak keluar masuk di vaginaku. kedua buah dadaku berguncang-guncang.
"keliatan dek... kamu seksi banget uugh...", ucapnya sambil tangannya terus mengocok kontolnya sendiri.
"liat memek aku paah...". ucapku terdorong sensasi itu untuk memperlihatkan kenakalanku di hadapan suamiku.
"memek aku dientot kontol... dientot kontol orang lain....". lanjutku.
"kontolnya gede.... enak banget...", sambil kuatur nafasku dan kulihat wajah suamiku yang begitu menegang hingga menggeram dan kulihat tangannya mengocok dengan cepat kontolnya yang menyemburkan spermanya di lantai. sementara aku terus disetubuhi si-c yang memberiku kembali orgasme yang kedua.

tubuhku telanjangku terkulai dipangkuannya yang memelukku dengan lembut, menbaringkanku kembali ke kasur dan tak membuatnya berhenti untuk meneruskan menyetubuhiku lagi. hingga aku kembali mendapatkan orgasme k-3 ku. dan sesaat kemudian si-c menggeram dan tiba-tiba mencabut kontolnya dan menyerahkan kepala kontolnya ke mulutku yang secara spontan aku menganga dan menghisapnya bersamaan dengan semburan sperma yang hangat di dalam mulutku.

*-*
usai menceritakan itu, kulihat kontol reza sudah kembali mengeras. seraya memujiku dan menciumiku dan kembali reza menyetubuhiku dan menyiramkan spermanya di dalam rahimku. aku tertidur hingga menjelang makan siang reza membangunkanku, dengan romantisnya membawaku ke kamar mandi dan aku dimandikannya. seluruh tubuh basahku di keringkannya dengan handuk yang sesekali tangannya yang nakal sambil meremas menggelitik bagian tubuhku sesuka hatinya.
"boleh, nanti aku telpon mas ku kalo sudah sampe tempatmu ya...", ujarku dengan tawaran reza yang mengajakku makan siang di luar dan sekaligus mampir ke apartementnya. ku kenakan BH ku dan reza memintaku agar aku tak memakai celana dalamku. kerudung dan gaun gamis panjang yang menutupi tubuhku.

*-*

hari sudah sore, sepulang dari kantor, aku melangkah sedikit perlahan saat mendekati pintu rumahku sambil kubuka dengan kuciku. kutajamkan telingaku, namun tak terdengar desah suara desahan dan rintihan istriku, atau suara obrolan, canda tawa mereka di dalam rumah. kudapati hanya sunyi saat aku melangkah masuk. HP ku berbunyi dan kudapati message dan kubacai.
"pah... aku lagi di apartementnnya reza... tadi habis makan siang main ke sini, tapi karena udah sore gini, aku nginep boleh ya pah..?, lagian aku masih capek banget... boleh ya pah aku nginep di tempat reza...?, makasih pah...".
aku hanya diam, tak berusaha menjawab. kata hatiku ingin meminta istriku agar pulang namun seakan hanya tertekan di dalam dada tak mampu keluar. kuletakkan HP ku dan aku merebahkan diriku di sofa dengan rasa gundah gulana berkecamuk di dadaku.

menjelang malam aku mengambil kamera yang tersembunyi di kamar, ruang tamu dan ruang tengah. ku periksa kamera yang diruang tengah yang hanya ada lalu lalang istriku dan reza dengan tubuh telanjangnya dan hanya rekaman istriku yang sedang dimandikan reza terlihat dengan pintu kamar mandi yang tak ditutup.
ku periksa kamera ruang tamu yang kudapati istriku yang bersetubuh di ruang tamu tadi pagi saat masih ada aku hingga aku pergi ke kantor dan istriku berpindah disetubuhi dikamarku. kuambil kamera kamarku dan kusaksikan istriku yang melanjutkan persetubuhannya di kamar hingga 3 kali persetubuhan istriku dan reza di kamarku. kusaksikan remakan itu sambil ku kocok kontolku sendiri, kunikmati rekaman istriku yang sedang bersetubuh dengan reza. hingga 3x kali aku sampai menyemburkan spermaku di lantai hingga menjelang tengah malam dan aku tertidur dalam keadaan telanjang.

pagi hari aku terbangun agak siang, hari sabtu adalah hari libur, sabtu dan minggu adalah hari libur seperti biasa. aku mandi dan sarapan tanpa mengenakan pakaian dan kembali aku menikmati rekaman kamera di kamar seperti tadi malam di ruang tengah. sambil ku kocok kontolku hingga aku mengalami orgasme 2x dengan rekaman ini.
menjelang sore aku mendapatkan message di HP ku.
"pah... aku nginep lagi ya pah..., kata reza nanti dianter pulang... atau papah ke sini boleh katanya pah... ke apartmentnya reza...".
aku hanya tertegun kecewa, berharap kepulangan istriku.
"ya boleh... berarti kamu semalam tidur sama dia ?, berapa kali ML semalam ?, trus tadi siang ML lagi ?". tanpa ragu aku menekan tombol send dan selang beberapa menit aku kembali mendapatkan jawaban lagi dari istriku.
"makasih paah..., iya semalam aku ML 2x sama reza, trus siangnya 3x ML, dikamar mandi sambil aku dimandiin, trus 2x biasa. aku udah rekam beberapa... buat papah liat nanti...".
ku elus kontolku membacanya.


*-*
sudah 4 hari berlalu aku tinggal di apartment reza.
"aku harus pulang rez...", pintaku walau sudah kutunjukan WA dari suamiku yang memintaku pulang.
"kenapa kau harus kembali ke suami seperti itu wi...?". ucapnya memandangku.
"kalo kamu mau... kita bisa hidup bersama wi...". lanjutnya memegang tanganku.
"enggak rez... aku sudah bersuami, bagaimanapun dia suami aku walaupun seperti itu....", ucapku, perlahan kujelaskan kepada reza bahwa bagaimanapun aku mencintai suamiku dan aku haruas kembali keapdanya.
"suami bodoh yang memberikan istrinya yang cantik ini kepada laki-laki lain.... yang membiarkan istrinya dientot orang lain...!", ucap reza dengan suara perlahan namun penuh emosi yang meluap di dadanya. sesaat ia terdiam dan menghela nafas seraya akan mengantarkan aku ke pada suamiku dirumah.

beberapa hari berlalu dari kepulanganku, suamiku masih asik dengan rekaman persetubuhanku tanpa menyentuhku dan jika ia ingin menyentuhku aku menolaknya karena masih lelah dan memar di vaginaku, paling aku membantunya untuk mengeluarkan seprmanya dengan mulutku atau ku kocok dengan tanganku.
aku terkena "honeymoonitis", menurut dokter karena aktifitas sek yang berlebihan dan aku harus istirahat untuk tidak melakukan sex dulu untuk beberapa minggu.

"sudah gak masalah kan...", ucap dokter kepadaku aku tak dapat melihat wajah sang dokter karena tertutup tirai penghalan bagian tubuh bawahku yang sedang diperiksa, dengan gaun gamisku yang tersibak dan kedua kaki mengangkang, hanya kurasakan jemari dokter itu memeriksa dengan menyibak bibir vaginaku hingga lubang vaginaku.
"eesshh..aah... dokter... ", lenguhku mendesis.
"gak apa-apa kan..? pelan-pelan ya..", ujar dokter itu seraya kurasakan benda dingin menyelinap masuk ke dalam lubang vaginaku.
"saya suka liat cukuran ibu seperti ini...", ucap dokter membuatku tersipu, mengomentari bentuk bulu jembutku yang berbentuk garis tegak lurus.
"udah selesa.. sudah gak masalah... sudah bisa aktifitas lagi dengan suami ibu...", ujar dokter seraya membuka tirai penghalang di pinggangku namun aku membiarkan masih mengangkang di hadapannya.
"aduh jadi basah dok...", ucapku seraya menyibak bibir vaginaku di hadapan dokter yang masih melihatku. kututp gaun gamisku tanpa ku kenakan celana dalamku.
"gak dipake dulu celananya...?", ucap dokter sambil tersipu kepadaku.
"nanti dok..", ujarku seraya duduk menerima hasil diagnosanya, bahwa "honeymoonitis" ku telah sembuh dan satu kabar lagi yang membuarku terhenyak kalo aku dinyatakan hamil oleh dokter.
"ooh kirain kemarin2 aku masuk angin... sering muntah...", ucapku.
di mobil dalam perjalanan pulang, suamiku hanya terdiam saat kuberitahukan akan kehamilanku.
"papah gak apa-apa kan ?", tanyaku dan kulihat suamiku tersenyum mengangguk.
"berarti ini benih nya reza... papa-gak apa-apa ?". kejarku lagi.
"gak -apa-apa sayang... aku anggap ini adalah anakku juga...". ucap suamiku merangkulku.

ada rasa bahagia dalam hatiku, ditambah suamiku yang mau menerima kenyataan ini. memang sejak aku disetubuhi reza aku sudah tak mau minum pil KB ku karena aku menginginkan benih darinya, ya sejak awal aku memang ingin hamil oleh reza. ku elus perutku yang sedikit membuncit belum terlihat hamil, seraya ku genggam tangan suamiku yang tersenyum kepadaku.


Lanjut ke Halaman 27 <<<------------------------------
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd