Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Kitchenset season I <------------------

FLASHBACK - hampir klimax

"eemhh... papah...", sergahku lirih namun aku menurut saat suamiku membimbing ku ke hadapan seorang lelaki setengah baya, oom tio kami memanggilnya dengan usianya yang hampir 40 tahun namun masih terlihat masih gagah dan memandang kearahku dengan penuh napsu. duduk tenang di bibir ranjang, wajahnya yang terlihat ganteng tersenyum sesekali berdecak kagum dan memuji ku.
"cantik istrimu mas...", ucapnya. "apalagi pake kerudung kayak gini... uuughh... napsuin banget...", pujinya lagi.
"oom tio ini client aku de... dia duda...", jelas suamiku.
"ya sudah 7 tahun saya menduda.... saya gak pernah jajan, tapi kalo dapet tawaran dari mas kamu ini... siapa yang nolak...", ujarnya tersenyum.
"berapa umur dik dewi ini...?", tanyanya memandangku lekat yang berdiri di hadapannya dalam pelukan suamiku.
"27 oom...", jawabku.
"anak baru 1 ya...?".
"iya oom...", jawabku lagi.
"oom duduk sambil nikmati aja ya oom...", ujar suamiku.
"oo ya ya...", jawabnya matanya tertuju kepada tangan suamiku yang memelukku dari belakang dan bergerak kesana kemari menjamahi tubuhku yang masih terbungkus gaun gamisku, hingga tangannya meraih gaun gamisku dan perlahan menyingsingkannya sehingga kedua kakiku perlahan semakin terlihat oleh mata oom tio yang melihat kebawahku.

"eemmhh... paah... malu...", ucapku saat gaun gamisku sudah terangkat hingga lututku, memperlihatkan sedikit kemulusan kedua pahaku yang semakin tampak semakin keatas hingga tersibak dan terlihat hingga perutku.
"wooo... mulusnya...", gumam oom tio dengan mata berbinar penuh napsu melihat pangkal selangkanganku yang masih terbungkus celana dalam satin putih gading. kulihat selangkangannya yang mulai menonjol dengan mata terus menikmati kemulusan kedua pahaku dan keindahan selangkanganku yang masih terbungkus celana dalamku.
"oom tio mau liat isinya...?". ujar suamiku dan berbisik kepadaku agar mengucapkan seperti yang ia bisikan kepadaku.
"iih.. papah.. eemhh.. malu...", protesku tersipu-sipu membuat oom tio tertawa melihatku masih malu-malu. suamiku membujuku lagi agar aku mengucapkannya.
"oom... emmhh... buka in celana dalam aku...", ujarku dengan tersipu malau dan suamiku mendekatkan aku maju selangkah ke hadapan oom tio yang masih terduduk di bibir ranjang.
"ooww... seksi banget dik dewi menggoda... oom jadi gak bisa nolak...". ucapnya tertawa kepadaku. tangannya mulai bergerak namun tak langsung meraih celana dalamku, tangannya menjamah dan meraba kemulusan kedua pahaku. mengusap-usap lembut merasakan kehalusannya.
"ooh... putih mulus...", ucapnya tangannya menjelajahi setiap sudut pahaku, bahkan tak luput kedua bokongku yang di pegang-pegangnya. sementara kedua tangan suamiku masih menahan dan menyingsingkan gaun gamisku agar tetap tersibak di atas pinggangku.
"oom buka ya dik dewi...", ujarnya dengan suara bergetar menahan birahinya yang bergelok didadanya. kedua tangannya meraih bagian atas celana dalam satin ku dan perlahan menurunkannya. udelku yang sudah terlihat, seluruh perutku semakin terlihat dan semakin terbuka bagian tubuhku yang vital ini terlihat olehnya. jajaran bulu kemaluanku yang tercukur rapi membentuk garis lurus dari atas ke bawah nampak jelas terilihat dengan belahan bibir vaginaku yang membelah rapat dibawahnya.
"waaaahh... ooh...", gumam oom tio memandang milikku dengan celana dalam satinku yang luruh jatuh ke lantai. tangannya dengan lembut membelai barisan bulu kemaluanku.


Penampakan istriku di depan oom tio dan laki-laki lainnya

"model mohawk yang indah... jadi keliatan seksi banget...", pujinya jemarinya menelusuri bulu-buluku hingga sampai pada lesung bibir vaginaku.

".. sudah lama gak pernah liat ini...", ujarnya lirih penuh napsu. jarinya menyelinap bibir vaginaku yang sudah basah sejak tadi.
"buka kakinya sayang...", bisik suamiku dan aku menurutinya berdiri mengangkang merentangkan kedua kakiku.
"eeeehhmmm... ", lenguhku saat jari-jari oom tio menyelinap bibir vaginaku semakin dalam. lendir-lendir ku kurasakan semakin meleleh dan membaluri jari oom tio yang semakin dalam.
"oooohhhhh.... eessshhh....", lenguhku lagi kurasakan lubang vaginaku di colok-coloknya.
"aaahhh... oom... gelii....", protesku saat jarinya menyentuh dan mengulas-ulas itilku.
"sudah basah banget ini... dik dewi...". ujar oom tio kepadaku yang hanya bisa melenguh nikmat sambil mendengar pujiannya yang meluncur dari bibirnya. puas tangannya berhenti mencabut jarinya dari bibir vaginaku dan tiba-tiba oom tio membenamkan wajahnya yang di hadapan perutku dengan hidung dan mulut di sela belahan pangkal selangkanganku. nafas nya memburu menghisap, menghirup dengan menggelengkan kepalanya.
"eemmhh.... ", gumamnya seraya mengangkat kepalanya tegak.
"sudah lama.... aroma ini tak kurasakan...", ucapnya lagi dan kembali ia membenamkan wajahnya di pangkal selangkanganku dengan kedua tangannya yang mencengkeram bokongku menahan agar tubuhku tak mundur kebelakang.

"eemhh...", gumam oom tio dengan wajah mendongak memandangku nafasnya memburu penuh napsu.
"eemhh... pah...?", ucapku.
"duduk disini sayang... ", ujar suamiku seraya membimbingku untuk duduk di bibir ranjang. kedua kakiku di angkatnya mengangkang lebar ke samping.
"ahh...", gumam oom tio sambil mengambil posisi bersimpuh di lantai saat suamiku mempersilahkan kepadanya..
"ooh.. dik dewi... cantik sekali memeknya... sudah lama oom gak liat... kayak gini...".ucapnya sambil tangannya mengelus bagian dalam pahaku dan berhenti di pangkal selangkanganku dengan jarinya menyibak belahan bibir vaginaku yang semakin terbuka menganga lebar dibuatnya.
"sudah basah banget dari tadi ini...", ucapnya jarinya menyeka lendir dari belahan bibir vaginaku.
"biar oom nikmati dulu ya dik dewi...", ucapnya lagi dengan kepala merunduk dan mulutnya bertemu dengan belahan bibir vaginaku.
"oooaaahhh......eessshhh...", lenguhku merasakan kehangatan lidahnya yang menjilati belahan vaginaku, tak luput itilku yang sensitif di hisap di jilatinya dengan rakusnya. aku hanya melenguh nikmat, menggeliat menahan kenikmatan ini. puas dengan itilku lidahnya menjulur kedalam lubang vaginaku sambil menghisapi lendirku yang semakin basah. aku tak kuat, ingin cepat-cepat ada yang menusuk, ada kontol yang mengaduk-aduk lubang vaginaku ini.
"aaahh... gak kuaat...aahh...", lenguhku.nafasku terengah-engah namun saat kenikmatan itu semakin memuncak mencapainya, oom tio menyudahi jilatannya.
"oooh... oom...", ucapku seperti layangan yang terputus, kenikmatanku terputus begitu saja disaat hendak mencapai puncak orgasmeku. melihat oom tio yang memandangiku dengan mulut yang penuh lendir dari vaginaku.

"liat dulu oom...", ujar suamiku dan oom tio sedikit mundur dari hadapan selangkanganku dan suamiku dengan kontol yang sudah siap dihadapanku.
"masukin paah...", pintaku dan suamiku membimbing kepala kontolnya di mulut vaginaku disaksikan oom tio dari dekat melihat kontol suamiku mulai menghujam-hujam vaginaku dan aku mulai melenguh dan mendesah nikmat bersamaan dengan gerakan mau mundur pinggul suamiku.
aku menoleh ke oom tio saat tanganku di raihnya dan membimbing tanganku untuk menjamah kontolnya yang sudah menyembul keluar dari celana yang sudah melorot. kurasakan kepala kontolnya yang besar begitu keras dan batang yang panjang berotot menegang gagah di tanganku.
"aah... terus paah...", ucapku sambil ku genggam erat kontol oom tio dengan hujaman pinggul suamiku yang semakin cepat.
"aah... aku mau... nyampe terus paah...", pekikku satu tanganku lagi mencengkeram lengan suamiku, namun tiba-tiba di saat detik-detik hampir kuraih orgasmeku aku terhenyak saat suamiku mencabut kontolnya.
"aaah... papah... kok di cabut...", protesku dengan puncak orgasme yang buyar dari kepalaku. aku beranjak ingin menghambur mengejar suamiku yang hanya tertawa sambil menghindar dariku.
"papah jahat...", pekikku dengan rasa kenikmatan yang terputus tak dapat kuterima.
"he he... tuh coba sama oom tio...", ujar suamiku dan aku berbalik ke arah oom tio.
"oom... tolong oom... masukin...oom...", ujarku seraya aku merangsak tubuh oom tio yang pasrah berbaring menghidari tubuhku. dikepalaku hanya kenikmatan yang kuinginkan, ku kangkangi pinggul oom tio yang berbaring dengan kontolnya yang sudah tegak berdiri. kontol gede yang begitu gagah dimataku, lebih besar dan panjang di banding milik suamiku, pikirku.
aku membimbing kepala kontolnya tepat di bawah mulut vaginaku saat tubuhku mulai kuturunkan dan melesaklah kontol besar itu masuk kedalam tubuhku dengan nikmatnya. blesssshh...
"oooaaaahhhhh....", lenguhku tak ada lagi rasa malu seperti awal tadi, aku sudah menjadi wanita liar dan haus akan kenikmatan ini. aku menggoyangkan pinggulku, tubuhku meliuk dan menari diatas pinggang oom tio yang merasakan kehangatan jepitan vaginaku terpejam-pejam.
"eeshhh... uuuh.. kontol gede terasa banget....", ucapku tak malu-malu terus bergoyang dan tak lama aku menggeliat hebat dan tubuhku mengejang nikmat diatas tubuh oom tio yang memegangi dan meremas kedua buah dadaku.

tubuhku lunglai dalam pelukan oom tio, dadaku terengah-engah nikmat.
"uuh... belum sempet pake kondom ini gak apa-apa mas...?", ujar oom tio kepada suamiku yang menjawab gak apa-apa singkat kepadanya.
tubuku di rebahkannya di sampingnya gaun gamisku sudah tersibak hingga leherku, kedua kakiku terlentang lebar. dan oom tio mengambil posisi di hadapan selangkanganku. tubuhnya mulai mendindihku lagi. blesssshh....
"ooohh...", lenguhku kontol besarnya kembali menghujam masuk.
"enak dik dewi...?", bisiknya, aku hanya menganguk pelan dan oom tio mulai menggejnotku perlahan. setiap tarikan dan hujaman pinggulnya menjulurkan batang kontolnya yang panjang keluar dari lubang vaginaku dan sebelum kepala kontolnya terlepas sudah ditekannya masuk lagi menghujam nikmat.
"uuh... luar biasa dik dewi ini... eeh... sudah lama gak rasain enak nya memek sempit kayak punya dik dewi ini...". ucapnya sambil terus mengayunkan pinggulnya naik turun. kulihat suamiku hanya menyaksikan sambil mengocok kontolnya sendiri sambil menikmati pemandangan istrinya yang sedang disetubuhi seorang lelaki setengah baya ini. sungguh aku menikmatinya sesekali kusambut pagutan bibir oom tio, seraya kujulurkan lidahku yang kemudian dihisapnya dengan lembut. aku melayani oom tio dengan sepenuh hatiku yang memberiku kenikmatan yang lebih kurasakan dengan kontolnya yang sebesar dan sepanjang ini mampu memberiku kepuasan lebih nikmat.
"enak oom...? memek aku enak oom...?", bisikku.
"enak dik dewi...".
"kontol oom... terasa banget... kontol gede terasa banget...oom...", bisikku lagi.

puas menindihku, oom tio memintaku untuk menungging.
"dilepas aja ya oom...?", ujarku untuk melepas gaun gamisku agar lebih leluasa. oom tio mengangguk namun memintaku untuk tetap memakai kerudun yang menutup di kepalaku. tubuku sudah telanjang bulat hanya tersisa kerudung yang masih membungkus kepalaku. aku menungging di hadapannya. sesaat tangannya menepuk-nepuk bongkahan bokongku, meremas-remas dengan gemasnya sebelum akhirnya kontolnya kembali menghujam di vaginaku dari belakang. ceplok...ceplok... ceplok.. terdengar benturan bokongku dengan pinggulnya semakin cepat dan nikmat. bagaikan seekor kuda betina aku di pacu seekor kuda jantan. tak lagi kuacuhkan suamiku yang duduk di dekatku menikmati persetubuhanku dengan oom tio, aku terus menikmati persetubuhan ini.
"eeeh... oooahh...", lenguhku dengan kepala mendongak-dongak keatas membuat kerudungku bergoyang dengan liarnya. kenikmatan itu sudah memenuhi ubun-ubun kepalaku hingga akhirnya aku tak lagi mampu menahan ledakan birahiku, aku menggeliat hebat sambil tetap mencoba tetap menungging dengan sempurna, aku mencapai orgasmeku lagi.

aku terlentang lemas namun tak membuat oom tio memberiku jeda, kedua kakiku di renggutnya agar tetap mengangkang dan kembali kontolnya mengaduk lubang vaginaku bertubi-tubi. hingga beberapa kali lagi aku orgasme dibuatnya dengan berbagai gaya aku disetubuhinya oleh seorang duda yang sudah lama tak terlampiaskan hasrat seksualnya kini sedang ditumpahkan kepadaku.
"uuh... uh..uuh..", geram om tio dengan nafas memburu menindih tubuhku yang sudah lemas. hentakan pinggulnya masih begitu cepat.
"nikmat banget memekmu dik dewi...", bisiknya.
"sudah lama oom gak merasakan ini...".
"eeh... iya nikmati memek aku oom...". balasku.
"boleh oom tuangkan di dalam dik dewi...?", bisikknya.
"boleh oom...", bisikku tak lagi ada bayangan suamiku di kepalaku, bahwa hanya suamiku yang berhak menumpahkan spermanya di dalam vaginaku namun aku sudah ingin meraskan semprotan spermanya di dalam rahimku dari lelaki setengah baya ini.
"ijin suamimu dik dewi...", pinta oom tio berbisik kepadaku.
"pah... boleh ya pah... oom tio keluar di dalem...". ujarku kepada suamiku yang menggenggam tanganku dengan wajahnya yang menegang mengangguk gugup memandang oom tio yang tersenyum seraya mengayun pingguonya lebih kencang.
"uuhgg... ohhh... dik dewiiiii...", pekik oom tio dan sesaat kemudian kurasakan hentakan pinggulnya bersamaan dengan semprotan hangat di dalam rahimku. oom tio memelukku dengan erat menumpahkan segala rasanya kepadaku. kubalas memeluk tubuh nya yang masih kekar berpeluh basah dengan keringat.
"uuhgg.. luar biasa... dik dewi...", puji oom tio sambil berguling merebahkan diri di sampingku sementara kulihat suamiku yang membersihkan kontolnya yang sudah lunglai.


*-*

"eeemhh.... ", lenguh mamah muda cantik ini saat aku mencabut kontolku dari lubang surganya yang nikmat ini, memek yang mulus nan sempit nikmat bagiku. kulihat sperma ku meleleh banyak dari lubangnya yang kemerahan. aku suka dengan bulu jembutnya yang di cukur rapih diatasnya dan selangkangan yang putih mulus terlihat indah. nafasnya masih terengah dengan kedua buah dada ranumnya yang bergerak naik turun dan wajah cantiknya yang dikerudungi jilbab panjang terlihat sunggguh seksi sekali. aku merasa beruntung dapat menikmati perempuan secantik dia, dengan usianya yang masih muda, beruntung mendapatkan kesempatan dan tawaran dari suaminya sendiri bahkan.
"oom... merasa beruntung.... apalagi dik dewi bukan peremuan sembarangan...", ucapku seraya aku menjamah buah dadanya.
"oom bisa aja...". jawabnya singkat dan menyambut bibirku yang memagut bibirnya. aku menikmati lumatan bibirnya yang membalas dengan penuh gairah, kuhisap lidahnya yang menjulur keluar.

kupandangi wajah cantiknya yang tersenyum dan aku kembali merasa beruntung dapat menyetubuhinya apalagi sampai bisa menumpahkan spermaku di dalam rahimnya, sudah bertahun-tahun aku menduda hari ini aku bisa meluapkan kerinduan ini kepada mamah muda cantik ini. aku menoleh ke pada suaminya yang sibuk di depan notebooknya melihat rekaman persetubuhan tadi. kontolnya sudah layu terlihat kecil sekali, pikirku pantas tak mampu memuaskan istrinya yang cantik ini. aku kembali memeluk tubuh mulus mamah muda ini dengan tubuh bertelanjang bersama. entah berapa lama aku tertidur memeluknya hingga aku terbangun dan beranjak ke kamar mandi dan aku pipis saat belum usai aku menoleh kebelakang melihat mamah muda itu menyusulku ke kamar mandi.
"dik dewi mau pipis juga...?", tanyaku sambil ku teruskan menguras kandung kemihku.
"iya oom...", jawabnya sambil mendekat di sampingku melihat kontolku yang masih mengucurkan air kencingku. aku tersenyum kepadanya saat tangan lentiknya bergerak menjamah pangkal kontolku dan menggenggamnya. kubiarkan ia memegangi kontolku yang masih mengeluarkan air seniku. kerudung panjangnya masih membungkus kepalanya dengan bagian depan yang di sampirkan kebelakang sehingga kedua buah dadanya terlihat bebas menyembul terlihat indah. saat air pipisku habis tak lagi keluar aku merangkulnya sambil ku jamah buah dadanya dan ku hisap putingnya.
"eeeemmhh... oom.. geliii...", ucapnya namun membiarkan aku terus "menyusu" sambil kuremas-remas.
"ooom.... aku mau pipis...", sergahnya dan aku melepasnya yang mengambil duduk di toilet dan terdengar suara air mengucur dari vaginanya. aku langsung berjongkok di depannya seraya ku rentangkan kedua pahanya.
"aaaah oom.... malu...", ujarnya.
"iih dik dewi kok malu... tadi aja megangi oom lagi pipis...", balasku yang membuatnya hanya tertawa renyah dan mengangkangkan kakinya lebar-lebar sehingga saat air seni nya mengucur terlihat dari lubang kencing nya air seni itu berhenti saat tanganku menjamahnya.
"aaah oom... jangan di pegang...". protesnya membuatku tertawa dan membiarkan air kencingnya kembali mengucur hingga habis.
"biar oom yang cebokin ya...". ujarku dik dewi hanya tersipu membiarkan tanganku membasuh vaginanya dengan lembut namun membuatnya mendesah-desah geli.

"oom kok ngaceng lagi...". bisik dik dewi sambil tersenyum senyum melihat kontolku yang kembali mengeras.
"oom gak nahan liat memek dik dewi yang cantik ini...", ujarku sambil kusudahi membasuh vaginanya dan aku berdiri di hadapannya yang masih terduduk di toilet dengan kontolku yang kusodorkan ke hadapan wajahnya yang disambut dengan menganga mulutnya menangkap kontolku dengan mulutnya. mulut mungil itu mengulum dengan lembut.
"ooh... dik dewii...". sergahku seraya menikmati ku pegang kepalanya yang terbungkus kerudung bergerak maju mundur mengulum kontolku. pinggulku bergerak maju mundur kusodok-sodokkan kontolku di mulutnya semakin membuatku semakin ngaceng.
aku mencabut kontolku dan kuminta ia untuk menjilati lubang kencingku, helm kepala kontolku di belainya dengan lidahnya bahkan biji pelirku diciuminya dengan penuh gairah.

kontolku sudah benar-benar mengeras dan saat nya untuk membenamkannya kembali di vagina sempitnya, gumamku. aku meraih pundaknya dan memintanya untuk membalikan tubuhnya membelakangiku dengan bokong yang menyembul di hadapan kontolku. dik dewi merundukan badannya saat aku membimbing kepala kontolku ke mulut vaginanya dari sela belahan bokong seksinya yang tak bosa kuremas, ku tampar, kusibak belahannya.
"oooohh...", lenguhnya saat aku membenamkan kontolku perlahan namun pasti bergerak semakin tenggelam dan menghilang menjejal lubang sempitnya yang hangat dan mulailah aku menggenjotnya dengan penuh kenikmatan. ceplok...ceplok...ceplok... bokongnya membentur pinggulku dengan kontol bergerak keluar masuk menghujam-hujam vagina dik dewi.

*-*
aku beranjak dari hadapan komputerku saat terdengar suara dari kamar mandi, ceplok...ceplok...ceplok...
aku melangkah ke hadapan pintu kamar mandi yang terbuka kudapati oom tio yang membelakangi pintu kamar mandi sedang men-dogy istriku.
"ooohh... teruus... ooom... kontol oom enak banget...". terdengar ucapan istriku dan aku hanya terpaku di depan pintu kamar mandi menikmati pemandangan ini.
"oooh.. dik dewi.... ". ucap oom tio sambil tangannya mengayun pinggang istriku agar terus maju mundur. aku mengelus kontolku yang mulai menggeliat, mulai mengeras lagi sambil menikmati adegan oom tio yang menyetubuhi istriku lagi di kamar mandi.
"aaaah... kontol gede... enak banget...", rancauan istriku disela desahan dan lenguhannya membuatku bertambah gairah dan semakin semangat mengocok kontolku sendiri yang semakin mengeras dan membesar walau tak sebesar dan sepanjang kontol oom tio.
"ooh dik dewi...sudah lama oom gak ngerasain memek sempit kayak gini...uuuh...". ucap oom tio dengan pinggang semakin ganas bergerak maju mundur. tak lama kemudian oom tio mencabut kontolnya dan membimbing istriku untuk menghadap ke arahku sementara oom tio duduk di toilet yang sudah di tutupnya.
"oh mas... lagi liat...?!". ujar oom tio yang memergokiku sedang mengocok di depan pintu kamar mandi dan aku hanya meringis tertawa.
"nah dik dewi menghadap kesana biar mas nya bisa liat...". ujar oom tio membimbing istriku menghadapku sambil kedua kakinya mengangkangi kontok oom tio yang berdiri tegak tepat di bawah vagina istriku. tangan lentik istriku membimbing kepala kontol besar dan panjang itu tepat di mulut vaginanya.
"masukin dik dewi...", ujar oom tio. kepada istriku.
"eeemhh... papah...", ucap istriku melihat ke arahku sesaat sebelum tubuhnya diturunkannya sehingga aku dapat melihat dengan jelas kepala kontol besar yang seperti jamur itu melesak masuk dan terbenam. membenamkan batang kontol sepanjang itu di dalam vaginanya.
"ooooohhhh....", lenguh istriku dengan wajah sayu terduduk diatas pangkuan oom tio yang memeluknya. sesaat kemudian tubuh istriku bergerak naik turun dan dengan jelas aku bisa melihat bibir vagina istriku menjadi monyong terjejal kontol berbatang besar dan panjang milik oom tio.
"keliatan paah..?". ucap istriku.
"aah... k.. k kli.. atan... say ang...", jawabku terbata dengan birahiku yang berkobar melihatnya membuat tanganku semakin cepat mengocok kontolku.
"kliatan kontol gede masuk ke memek aku kan paah...". ucap istriku lagi dan aku hanya mengangguk.
"memek aku keenakan dientot kontol gede paah...".
"papah suka kan liat memek aku dientot kontol gede...".
"aaah... istriku...", pekik hatiku dengan tangan mengocok semakin cepat.
"aaah... papaaah... kontolll.... kontol enak... aaah...", pekik istriku seketika dengan tubuh mengejang dalam pangkuan oom tio yang memeluknya melihat hal itu membuatku ikut menyusul orgasmenya, sperma ku menyembur di lantai dengan derasnya.

oom tio mengangkat tubuh istriku ke kasur, di barngkannya tubuh telanjang istriku dan dengan lembut kembali oom tio melanjutkan di kasur untuk menyetubuhi istriku. sementara aku terduduk lemas setelah melepas spermaku di lantai tadi menatap istriku yang terengah nikmat di bawah tubuh oom tio.
"sungguh nikmat sekali istrimu mas...". ucap oom tio dengan suara bergetar sambil pinggulnya bergoyang naik turun. dari belakang aku dapat melihat vagina istriku, diatas lubang dubur dalam keadaan monyong terjejal kontol besarnya yang berlumurkan lendir putih. lubang mungil yang selama ini hanya terjejal kontol ukuranku sekarang terjejal kontol lebih besar dan panjang dariku. namun yang membuatku senang adalah melihat istriku puas dengan kontol ini.
"uuuhh... udah lama gak ngentot perempuan secantik dik dewi ini...". ucapnya lagi sambil sesekali tangannya meremas buah dada istriku atau memagut bibir istriku dengan lembut saling bersambut.

"eeehh... ", lenguh istriku yang kulihat kembali bergairah melayani oom tio yang membimbingnya untuk diatas pinggangnya. berbagai posisi oom tio menyetubuhi istriku dan beberapa kali istriku kembali mengalami orgasmenya dengan cepat. hingga posisi kembali oom tio diatas tubuh istriku yang sudah lunglai, dengan kedua kaki mengangkang lebar dan oom tio menggenjot semakin cepat.
"uuh... mas... saya ijin keluarin di dalem lagi...". ujar oom tio kepadaku yang hanya mengangguk di sisi istriku yang menggengam tanganku.
"gak apa-apa kan mas...?".
"iy.. iya oom...". jawabku singkat.
"gak apa-apa saya hamilin istrinya ya mas...", ucapnya lagi, dan aku hanya mengangguk lagi.
"terima ya dik dewiii... biar oom nitip anak sama dik dewi....". ujarnya dan sesaat kemudian tubuh kekar itu menghentak-hentak kuat.
"ooohh... oohh...". geram oom tio mencengkeram pinggul istriku dan membenamkan kontolnya dengan deras berkali-kali. tumpahlah seluruh spermanya di dalam rahim istriku tanpa penghalang.

nafas nya terengah, perlahan aku melihat kontol oom tio yang berlendir, menjulur keluar dari vagina istriku dan melelehlah sperma yang tak tertampung itu dari lubangnya. jari oom tio mencoleknya bahkan menutup lubang itu namun tetap saja sperma nya meleleh keluar tak terbendung.
"ah nikmat sekali mas... bisa sampe menghamili istrimu kayak gini...". ucap oom tio yang berbaring di samping istriku dan mencium pipi istriku dengan lembut.
"oom siap kapan aja puasin dik dewi... kalo mau...", bisiknya dan kemali mencium pipi istriku yang tersipu dan memalingkan wajahnya seraya menyambut bibir oom tio yang kembali menciumnya.

hari menjelang sore, usai mereka berdua mandi bersama lagi sudah berpakaian rapi, gaun gamis sudah menutupi tubuh istriku yang terlihat cantik dengan kepala terbungkus kerudung panjangnya. sore ini oom tio mengajak istriku untuk keluar kamar hotel untuk mencari makan. aku memutuskan untuk tetap di kamar dan hanya menitip menu kepada istriku.
"aku keluar dulu ya pah...", ucap istriku mendekat dan menciumku. kuraba pinggangnya hingga kebawah dan tanganku menyibak masuk ke dalam gaun gamisnya, seperti permintaanku, aku tak mendapatkan celana dalam yang membungkus selangkangannya.
"eeemmh.. papah...", ucap istriku hanya tertawa mendapatinya tak memakai celana dalam dan memberi kesempatan kepada oom tio untuk melihatnya, jembut dan belahan bibir vagina istriku tak terbungkus apa-apa di balik gaun gamisnya. dan aku melepas istriku ebrgandengan tangan dengan oom tio dengan mesranya.

*-*
makan malam terasa romantis di sebuah resto dengan suasana yang tenang, tak banyaj tamu yang datang. oom tio memilih beja di sudut terpencil sehingga terasa lebih leluasa. aku melahap makanan yang ada dengan sesekali canda tawa dengan oom tio yang begitu romantis memperlakukanku bagai seorang putri. sentuhan mesra tangannya sesekali menggenggam tanganku. aku merasa hangat dan nyaman dengan nya sehingga suasana menghanyutkanku, saat aku menyambut kecupan bibirnya dengan mesra. jam sudah menunjukan pukul 9 malam usai memesan dan membungkus pesanan makanan oom tio dan aku memutuskan kembali ke kamar hotel. vaginaku sudah basah di tambah sisa-sisa sperma oom tio membuat vaginaku sudah melelehkan lendir di pahaku.
aku memberikan pesanan suamiku yang sudah kelaparan menunggu makanannya. sementara aku kembali ke pelukan oom tio. aku duduk dengan manja di pangkuannya dan saling berpagutan mesra.

*-*
aku hanya menggelengkan kepalaku sambil melahap makanan pesananku, melihat istriku dan oom tio yang baru saja tiba sudah kembali bermesraan di sudut kasur. gaun gamis istriku sudah tersibak keatas dengan tangan oom tio yang sedang mengelus-elus bulu kemaluan istriku. kedua kakinya mengangkang duduk di atas pangkuan.
"aah.. geli... ", terdengar lenguhan istriku.
"apa sih ini... he he he...". ucap oom tio.
"eehmm... mas oom gak tau..sih...".
"he he he... tau... pengen denger dari dik dewi aja...".
"iiih dasar... eeehhmm...".
"coba dik dewi sebut namanya...". pinta oom tio kepada istriku.
"emhh.. ini kacangku... itil... ". sergah istriku dengan manja seraya menyambut kecupan bibir oom tio.
"eeehh... oom tio... nakal tangannya...", ucap istriku dan kulihat jari tangan oom tio yang mencolok lubang vagina istriku.
"udah basah lagi ini... berarti dik dewi minta di apa hayoo... ".
"minta di entot...", sahut istriku dengan cepat dan di barengi tawa bersama mereka yang lepas.

malam ini aku menyaksikan lagi oom tio kembali menyetubuhi istriku saat kembali mereka saling membuka pakaian dan berpelukan, berpagutan, bergumul diatas kasur dengan tubuh telanjang mereka yang menyatu. berbagai posisi oom tio memberikan kepuasan kepada istriku yanb mengalami orgasme berkali-kali. istriku seprti kuda betina yang binal menikmati gelora birahinya yang bebas meluap begitu saja dengan lelaki setengah baya ini. sperma ku pun sudah kembali menyembur di lantai sia-sia melihat dan menyaksikan setiap adegannya hingga akhirnya oom tio dengan vulgar memperlihatkan kepadaku detik-detik saat spermanya akan menyembur di dalam rahim istriku lagi.
"uuh... dik dewiii... oom mau keluar...".
"eehh... iya oom... :, jawab istriku yang sudah lunglai lemas.
"coba dik dewi minta ijin ke masnya... untuk oom hamilin...", ucap oom tio membuat tanganku kembali mengocok kontolku yang sudah lunglai.
"paah... boleh ya pah... aku di hamilin oom tio...?". ucap istriku menatapku dan aku megangguk mengocok kontolku yang menyemburkan sisa-sisa spermaku salau tak menegang.
"oom hamili istrinya ya mas...". ucap oom tio dan tumpahlah seluruh spermanya di dalam rahim istriku lagi.

aku terbangun tengah malam oleh suara desahan nafas berat, saat kulhat oom tio dan istriku kembali bersetubuh dalam keremangan cahaya malam. hingga kembali oom tio menuangkan spermanya ke rahim istriku lagi aku kembali tertidur. bahkan pagi hari aku dibuatnya geleng-geleng saat oom tio dan istriku kembali bersetubuh di kamar mandi hingga usai aku dan istriku kembali pulang kerumah.

Bersambung ke Halaman 35 <------------------------------
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd