*-*
FLASHBACK - pertama di booking
malam semakin larut, aku berbaring di samping istriku yang membelakangiku dengan hanya punggung dan bokongnya yang nampak dalam pelukan resha, dengan bebas tangan resha menjemahi seluruh tubuh istriku. satu tangannya kulihat sedang mengelus-elus bokong dan paha istriku yang masih terlelap. beberapa saat aku pun terlelap. entah berapa lama aku tertidur. aku terbangun saat terdengar tawa nakal istriku dan bisikannya yang manja. walau suasana kamar yang remang aku dapat melihat resha yang sedang memangku tubuh istriku di sofa. sesekali saling berpagutan, berpelukan mesra layaknya suami istri denga tubuh mereka yang telanjang bulat.
"kamu udah pernah keluarin di dalem ?", terdengar dari mulut istriku.
"belum sih... baru kali ini... biasanya di mulut pacarku....".
"enakan mana sama di keluarin di dalem...?".
"enakan di dalem.... puas tuntas banget rasanya...".
"iya ya...". balas istriku.
"kamu gak apa-apa kali sampe hamil wi...?".
"gpp lah kan suamiku yang ijinin...". jawab istriku dengan tertawa dan sesaat kemudian menyambut pagutan resha.
"ehhmm... kontol kamu udah ngaceng lagi....", ucap istriku dengan manja, samar kulihat tangan lentiknya menggenggam kontol resha yang tegak berdiri.
"mau bikin anak lagi...?". bisik istriku.
"mau biar enak...", jawab resha yang kembali memagut bibir istriku.
"ini ide siapa sih wi... jembut kamu dicukur begini...?". sambil tangan resha membelai selangkangan istriku.
"akulah... tadinya iseng aja... eh suamiku juga suka... ya udah di cukur gini terus...", ucap istriku membiarkan vaginanya dielus, di jamah tangan resha.
"kalo kamu suka gak begini...?".
"suka... keliatan seksi kalo menurut aku... jadi pengen jilatin tempik kamu lagi wi...".
"hi hi hi ... tempik... kedengerannya gimana gitu...".
"eh iya memek ya...".
"69 aja resh...". pinta istriku seraya beranjak. istriku berbaring sementara resha mengangkangi wajah istriku dan wajahnya membenamkan diri di selangkangan istriku.
aku masih diam tak bergerak masih berpura-pura tidur melihat mereka yang sedang asik saling mencumbu hanya bunyi kecapan dan bunyi slurrp...slurrp... dari mulut mereka masing masing. istriku asik menghisap dan mengulum kontol resha sambil menikmati jilatan lidah resha di vaginanya.
"ooosshh.. gak kuat ressh...", terdengar dari mulut istriku.
"udah pengen dientot kontol kamu...", ucap istriku dengan manja seraya resha beranjak dan istriku bangun dari sofa.
"aku pengen dipangku...", ucap istriku lagi dan mengangkangi resha yang duduk di sofa dengan kontol nya yang tegak berdiri. terlihat tangan lentik istriku membimbing kepala kontol resha ke lubang vaginanya dan blessshhh... kontol itu amblas saat tubuhnya luruh terduduk diatas pangkuan resha yang memeluknya dan memagut bibir istriku. adegan berikutnya aku menyaksikan tubuh istriku bergoyang liar diatas pangkuan resha, tangannya puas menjamah bokong istriku, buah dada istriku sambil menikmati kenikmatan vagina istriku. kontolku ikut mengeras menyaksikannya, biar kunikmati dalam keadaan seperti ini, pikirku.
"oouuhss.. reshaaa... kontol kamu enak banget...", terdengar dari mulut istriku disela desahannya sambil terus mengayun pinggulnya.
"uuuhh... kontol gede.... terasa banget...". ucap istriku lagi membuat birahi aku meletup-letup hebat.
tak lama kulihat istriku berdiri dan dibimbing resha untuk menungging berpegang sofa dan resha menggenjot istriku dari belakang. hujaman demi hujaman membuat desahan istriku semakin terengah hingga sesaat kemudian memekik tertahan dengan tubuh istriku menggelinjang dengan posisi menungging mencapai orgasmenya.
tubub istriku ambruk di sofa, dengan lembut resha menelentangkan istriku kedua kakinya mengangkang dan resha kembali menyetubuhi istriku dengan penuh napsunya.
"resahaaa...", desah istriku sesekali menyambut pagutan bibir resha yang semakin cepat menggenjotkan pinggulnya.
"uuuhh... geli banget....", ucap istriku menggeliat nikmat ,e,amdang wajah resha yang semakin menegang.
"terima wi...", ucap resha dan sesaat kemudian pinggul nya menghujam-hujam menyemburkan spermanya di vagina istriku.
nafas mereka masih terengah saling berpelukan dan sesekali mengecup lembut. resha mencabut kontolnya.
"emmhh... banyak banget sperma kamu...", ucap istriku sambil tangannya meraih tisu dan menahan lelehan sperma dari lubang vaginanya.
aku kembali tertidur saat melihat istriku dan resha kembali berpelukan di kasur.
pagi hari aku terbangun saat tak kudapati istriku dan resha di ranjang. terdengar suara gemiricik air di kamar mandi dan suara plok..plok..plok.. dengan suara desahan nikmat dari istriku. ah pasti mereka sedang ngentot lagi, pikirku dan aku hanya berbaring membiarkannya.
"ooohh... gak kuat...ooohhh... kontooool... oohh...", aku terhenyak mendengar suara istriku yang rupanya mencapai orgasmenya. entash sudah berapa lama mereka bersetubuh. dan sesaat kemudian ku dengar geraman resha yang tertahan di susul suara istriku yang mendesah hebat.
"terima wiii...", terdengar suara resha yang rupanya menyemprotkan spermanya entah di vagina istriku atau di luar. selang beberapa lama hanya suara gemericik air hingga aku kembali memejamkan mataku dan terbangun saat bersamaan istriku dan resha yang keluar dari kamar mandi dengan tubuh telanjang mereka yang dibiarkannya melenggang bebas.
"udah bangun pah...?", tanya istriku aku hanya mengangguk melihat kemesraan resha dan istriku yang berangkulan dengan tubuh telanjang mereka.
"wah mandi berdua ya...?".
"iya.. papah sih tidur mulu...". ucap istriku serayan mengeringkan rambutnya dan menggulungrambutnya dengan handuk. semetara resha yang duduk di samping istriku sambil mengelus paha istriku. jembut punk nya menghias di bawah perutnya dibiarkan dinikmati oleh mata resha.
aku beranjak ke kamar mandi meninggalkan mereka yang asik dengan obrolannya.
"jadi kamu pagi ini pamit...?". terdengar ucapan istriku kepada resha.
"iya.. aku ada urusan... ke kampus...".
"emhhh... kangen kontol kamu...". ucap istriku dengan manja membuat birahiku tersentak.
usai mandi aku keluar dari kamar mandi dan mendapati istriku dan resha berdiri saling berangkulan di hadapan jendela memandang keluar dengan tubuh mereka masih telanjang bulat. tak lama resha berpakaian dan pamit dengan hari semakin terang. istriku melepas di pintu kamar dengan tubuh telanjangnya.
Bersambung ke Halaman 33 <<<----------------------------------