Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Dōng Fēng Pò(東風破)

apa yang di nanti dari cerbung Dōng Fēng Pò(東風破)?

  • sex

    Votes: 359 76,1%
  • cerita

    Votes: 103 21,8%
  • kisah cinta

    Votes: 96 20,3%
  • action

    Votes: 107 22,7%

  • Total voters
    472
Semua pasukan Tenno berbaris menuju ke Medan laga sedangkan Shén Long yang ditemani oleh Koo Tin-look dan Sarutobi Korona berjalan bersama Pasukan Divisi Shan.

"Koo Tin-look,kamu memimpin satu kelompok pasukan berkuda Divisi Shan sedangkan Sarutobi Korona yang memimpin pasukan jalan kaki Divisi Shan...nanti tunggu tanda dariku untuk mengibarkan Panji kita",ucap Shén Long yang dijawab langsung oleh mereka dengan anggukan.

Maka bertemulah kedua kubu di tanah lapang di daerah Okayama yang masing-masing membentuk barisan yang siap tempur.

Pasukan Tenno membentuk barisan dengan pasukan jalan kaki berada ditengah – tengah yang diapit oleh pasukan berkuda tetapi dibelakang pasukan berkuda itu juga terdapat pasukan jalan kaki yang tidak diketahui keberadaannya oleh musuh sedangkan barisan Shogun Kamakura membentuk barisan hampir sama dengan barisan pasukan Tenno tetapi jumlah pasukan lebih banyak dan di dominasi pasukan jalan kaki.

Pasukan Divisi Shan ditempatkan di tengah – tengah barisan pasukan Tenno sedangkan Shen Long berada ditenda strategi bersama pangeran Ichigo Kameyama beserta para Diamyo dan jendralnya.

Sedangkan di tenda strategi Shogun Kamakura terlihat Hojo Tokimasa yang sangat percaya diri ketika ia melihat jumlah pasukannya lebih banyak daripada pasukan musuhnya dan sangat berkeyakinan tinggi bisa mengalahkan Pangeran Ichigo Kameyama dalam perang ini.

"Saudaraku,kita pasti bisa memenangkan perang ini sebab pasukan kita lebih banyak daripada pasukan mereka dengan berbanding 1 dengan 3",ucap Minamoto No Yoritomo kepada Hojo Tokimasa.

"Setelah memenangkan perang ini maka Kita bisa menekan Tenno untuk mengembalikan sistem keshogunan",ucap Hojo Tokimasa yang melihat pasukan klan Hojo yang paling banyak didalam barisan pasukan Shogun Kamakura.

Kembali ke tenda strategi Tenno terlihat pangeran Ichigo Kameyama menatap medan perang.

“Walaupun pasukanku kalah jumlah dengan mereka tetapi aku tetap yakin pasti menang dalam perang ini sebab ada Divisi Shan didalam pasukanku dan yang paling utama ada Shen Long”,batin pangeran Ichigo Kameyama yang lagi melihat barisan pasukan Shogun Kamakura.

Lalu Taiko atau genderang besar yang bergambar simbol Dewa petir Ryujin ditabuh dengan kencang oleh beberapa prajurit samurai dikubu Shogun Kamakura dan begitu juga Taiko dikubu Tenno.

"Lepaskan panah",perintah Minamoto No Yoritomo sambil mengangkat kipas.

Maka semua pasukan pemanah Shogun Kamakura maju ke barisan paling depan kemudian melepaskan anak panah mereka ke arah pasukan Tenno.

"BERLINDUNG", teriak Sarutobi Korona dengan kencang yang berada ditengah tengah barisan pasukan Divisi Shan.

Semua pasukan Tenno berlindung di sebuah papan besar di depan mereka agar tidak kena anak panah yang berhamburan di barisan Tenno.

Setelah 3 anak panah telah dilepaskan oleh pasukan pemanah lalu Minamoto No Yoritomo mengangkat sebuah kipas sebagai tanda pasukannya untuk maju.

"Mari kita lumat habis mereka ..hahahha"ucap Hojo Tokimasa dengan melepaskan pasukan berkuda dan semua pasukan jalan kakinya.

"Hiyaaaa",teriak semua penunggang kuda Shogun Kamakura yang menyerang barisan pasukan berkuda Tenno sedangkan pasukan jalan kaki Shogun Kamakura maju menyerang barisan pasukan jalan kaki yang berada di tengah tengah barisan.

"Kalian tidak usah takut sebab kita pasti menang dan coba lihat saudara kita dari Divisi Shan mereka lebih tenang dan tegar di dalam barisan mereka bahkan di mata mereka tidak terpancar ketakutan akan kematian",ucap Sarutobi Korona yang berada di tengah-tengah Divisi Shan.

Pasukan jalan kaki Shogun Kamakura berlari kencang sambil mengacungkan tombak dan katana mereka ke arah barisan pasukan Tenno dan begitu juga pasukan berkuda Shogun Kamakura juga berlari kencang untuk menghancurkan pasukan berkuda Tenno.

"Tenang dan tunggu perintah dariku",ucap Koo Tin-look yang berada di barisan pasukan berkuda Divisi Shan.

"Yeaaaa",teriak semua penunggang kuda Shogun Kamakura yang lari sangat kencang sambil mengarahkan katana ke depan yang mau mendekati barisan pasukan berkuda Tenno.

"Gruuuuummmm",suara derap kaki kuda pasukan berkuda yang melaju cepat yang hampir mendekati pasukan Koo Tin-look.

"Sekarang",ucap Koo Tin-look yang langsung memacu kudanya memutar ke belakang serta diikuti semua pasukannya untuk lari ke belakang lalu muncullah pasukan jalan kaki Tenno yang ada dibelakang pasukan Koo Tin-look yang berbaris kokoh dan rapat maju ke depan dengan membawa galah sepanjang 4 Bu(1.35 m x 4) dengan sehingga membuat pasukan berkuda Shogun Kamakura kalang kabut untuk mencoba menghentikan kudanya tetapi terlambat maka banyak korban pasukan berkuda Shogun Kamakura yang berjatuhan kena galah itu.

Begitu juga pasukan jalan kaki Shogun Kamakura yang juga lari kencang mau menyerang pasukan pasukan jalan kaki Tenno itu juga kaget karena barisan pasukan Tenno yang langsung menjulurkan galah yang juga sama panjang 4 Bu(1.35 m x 4) secara tiba – tiba sehingga pasukan jalan kaki Shogun Kamakura juga berjatuhan karena tertancap tombak itu bahkan katana dan tombak pasukan jalan kak Shogun Kamakura tidak bisa meraih pasukan jalan kaki Tenno karena panjangnya galah yang menekan barisan pasukan Shogun Kamakura.

Maka terlihat Minamoto No Yoritomo dan Hojo Tokimasa gusar karena banyaknya korban di pasukan mereka karena strategi yang dipakai pasukan Tenno.

"LEPASKAN PANAH",teriak Hojo Tokimasa dengan mengangkat kipas ketika dia melihat banyak unit pasukannya yang hancur.

"Saudaraku Hojo Tokimasa,jangan keluarkan perintah itu sebab disana masih ada pasukan kita", ucap Minamoto No Yoritomo yang berada disebelahnya.

"Ini perang pasti ada korban dan kita tidak punya cara lain",ucap Hojo Tokimasa yang mengangkat kipasnya sekali lagi ditangannya sebagai tanda perintah tetap dilanjutkan maka pasukan pemanah Shogun Kamakura maju dengan melepaskan anak panahnya sekali lagi ke dalam medan perang yang mengakibatkan banyak korban di kedua belah pihak.

Muncullah pasukan berkuda Tenno beserta Divisi Shan dengan cara merangsek ke tengah dimana pasukan pemanah Shogun Kamakura yang langsung dibabat habis oleh pasukan berkuda Tenno serta Divisi Shan.

Shén Long merasa senang setelah melihat rencananya berhasil Karena bisa memancing Shogun Kamakura.

"Tidak kusangka rencana dia berhasil dengan ide yang sederhana",batin pangeran Ichigo Kameyama yang berada di sebelah Shén Long yang juga mengamati jalannya peperangan.

Ketika semua serangan gelombang pertama dan pasukan pemanah Shogun Kamakura telah punah maka Minamoto No Yoritomo dan Hojo Tokimasa terlihat geram karena kekalahan pasukannya.

Lalu Shén Long memberi tanda dengan tabuhan Taiko dengan nada tertentu yang membuat Koo Tin-look dan Sarutobi Korona mengerti.

"SEKARANG KIBARKAN PANJI KEBESARAN DIVISI SHAN",teriak Koo Tin-look maka di barisan pasukan Divisi Shan mengangkat Panji mereka yang langsung membuat pasukan Shogun Kamakura menjadi gusar karena mereka ingat melawan Divisi Shan di Hakata yang membuat mereka kewalahan di saat menguasai kota tersebut.

"Moril pasukan kita turun karena Panji itu",ucap Minamoto No Yoritomo sambil menunjuk Panji Divisi Shan yang berkibar di barisan pasukan Tenno.

"Kita tidak perlu takut sama mereka sebab kita pernah mengalahkan mereka apalagi jumlah mereka hanya sedikit dan tidak utuh",ucap Hojo Tokimasa ketika melihat Panji Panji Divisi Shan berkibar.

"Walaupun jumlah mereka sangat sedikit tetapi mereka bisa membuat kita berdarah darah kalau melawannya seperti pertempuran di Hakata",ucap salah seorang Daimyo yang menjadi sekutu Shogun Kamakura yang membuat semua orang disitu tidak menyanggahnya.

"Pangeran,saya pamit untuk turun ke medan laga",ucap Shén Long dengan menggunakan salam Gongshu ke pangeran Ichigo Kameyama yang langsung dijawabnya dengan mengangguk.

Kemudian Shén Long menaiki kudanya langsung bergabung ke pasukannya yaitu Divisi Shan.

Setelah membabat habis pasukan pemanah Shogun Kamakura, pasukan berkuda Tenno dan Divisi Shan langsung mengepung pasukan jalan kaki Shogun Kamakura yang lagi ditekan oleh pasukan Galah Tenno yang akhirnya semua unit pasukan jalan kaki Shogun Kamakura telah punah di Medan laga.

"Korona,kamu perintahkan pasukanmu untuk maju untuk menekan mereka",ucap Shén Long yang langsung dijawab oleh Korona dengan anggukan.

"Divisi Shan MAJU",ucap Sarutobi Korona yang ditengah barisannya maka pasukan Divisi Shan dan Tenno yang membawa galah maju pelan pelan.

"Tin-look,kamu bersamaku untuk melindungi barisan Sarutobi Korona",ucap Shén Long yang langsung dijawab oleh Koo Tin-look dengan anggukan sedangkan barisan pasukan Shogun Kamakura mulai tercerai berai bahkan ada yang melarikan diri.

"Kalau begini terus aku bisa kalah dalam perang ini",batin Hojo Tokimasa yang melihat semua pasukannya tercerai berai.

"Apa yang kita lakukan?"ucap seorang Daimyo kepada Minamoto No Yoritomo.

"Kita kerahkan semuanya untuk maju",ucap Minamoto No Yoritomo.

"Kita serang pasukan berkuda mereka terlebih dahulu sebab barisan mereka tidak sekokoh pasukan jalan kaki mereka",ucap Hojo Tokimasa.

"Baiklah,Sekarang KITA MAJU",ucap Minamoto No Yoritomo dengan menghunuskan katananya ke arah pasukan Tenno diikuti semuanya.

"Mereka telah putus asa maka mereka menyerang kita dengan semua kekuatannya yang ada",batin Shén Long melihat pasukan Shogun Kamakura maju semuanya.

"Tin-look, kita tetap bersama Barisan Korona dulu",ucap Shén Long kepada Tin-look yang ada disebelahnya.

Pasukan berkuda Shogun Kamakura berlari kencang menuju barisan pasukan berkuda Shén Long.

"Seperti yang kuduga sekarang kamu akan mendapat kejutan dariku",batin Shén Long ketika dia melihat pasukan berkuda Shogun Kamakura mengarah kepadanya.

"SERANG... AYO KITA BANTAI MEREKA",ucap Hojo Tokimasa sambil mengacungkan katananya dengan memacu kudanya berlari kencang yang diikuti semua pasukan berkuda Shogun Kamakura untuk mendekati pasukan berkuda Shén Long.

"Sekarang",ucap Shén Long yang melepaskan anak panah ke arah mereka dan ternyata pasukan jalan kaki Tenno berada di sela sela barisan pasukan berkuda Shén Long juga menjulurkan galahnya yang panjang secara tiba – tiba sehingga membuat pasukan berkuda Shogun Kamakura sontak kaget dan berusaha memutar kudanya.

"PUTAR KE KANAN",ucap Hojo Tokimasa dengan memutar kudanya ke kanan untuk menghindari galah panjang pasukan Shén Long tetapi di hujani anak panah sedangkan pasukan jalan kaki Shogun Kamakura tetap berusaha menerobos barisan pasukan Galah Tenno tetapi usaha mereka sia sia yang akhirnya banyak dari para prajurit Shogun Kamakura mati bahkan melarikan diri.

"Sekarang kita bantu Shén Long",ucap pangeran Ichigo Kameyama yang menghunuskan katananya sambil memacu kudanya dan diikuti semua pasukannya untuk menyambut pasukan jalan kaki dan berkuda Shogun Kamakura yang tadi berusaha menghindar barisan itu.

Akhirnya Barisan pasukan Shogun Kamakura kocar kacir akibat strategi Shén Long maka dapat dilihat siapa pemenang dalam perang ini.

Lalu Shén Long memimpin pasukan berkudanya untuk mengejar pasukan berkuda Shogun Kamakura dari belakang dan menekannya maka terjepitlah pasukan berkuda Shogun Kamakura dari dua sisi.

"Kita terkepung",ucap Minamoto No Yoritomo diatas kudanya sambil menangkis serangan pedang kepadanya.

"Kita terpaksa menerobos kepungan ini agar kita bisa mundur",ucap Hojo Tokimasa yang juga diatas kuda yang lagi menangkis pedang yang menyerangnya.

Lalu Hojo Tokimasa menarik tali kekang kudanya dan memacunya agar dia bisa menerobos kepungan pasukan Tenno namun tiba-tiba ada yang menyergapnya dari samping sehingga ia terjatuh.

Setelah jatuh maka Hojo Tokimasa dengan cepat beranjak bangkit sambil mengambil katananya yang terjatuh terus menikam orang yang menyergapnya tadi dan mati.

Ketika dia mau lari untuk menaiki kudanya namun dia melihat sekelilingnya terlihat semua pasukannya banyak yang mati dan juga melarikan diri.

“Horeeee..kita menang”,ucap seorang prajurit Tenno yang saling bersahutan sambil Mengangkat katananya ke atas sebagai tanda perang telah usai dan dimenangkan oleh Pangeran Ichigo Kameyama.

Lalu dia melihat juga Shogun Kamakura atau Minamoto No Yoritomo telah tertangkap oleh Pangeran Ichigo Kameyama dan pemandangan itu membuat Hojo Tokimasa berlutut putus asa maka dia mengarahkan katananya ke tubuhnya sendiri untuk melakukan Harakiri.

“Hancur semua impianku dan mungkin kematian yang pantas aku dapatkan daripada mendapat malu”,batin Hojo Tokimasa sambil mengarahkan katana itu ke perutnya untuk merobeknya.

“Selamat Tinggal Keiko”,ucap Hojo Tokimasa dengan menitikkan air mata lalu dia menikam dirinya sendiri sampai bola matanya mau keluar lalu dia terjatuh tersungkur ke arah kanan.

“AYAAAAAH”,suara seorang wanita yang berlari menghampirinya yang tak lain adalah putrinya Hojo Keiko yang juga ikut berperang.

“Ayaaah.....hiksss...hiksss”ucap Hojo Keiko yang masih memakai baju zirah sedang berlutut didepan jasad ayahnya sambil menangis.
Hojo Keiko
Lalu terlihat sosok wanita bersama pengawalnya yang berada diatas kuda di hadapan mereka yang tak lain adalah Putri Michiko Kameyama dan pengawalnya Minori Hatsune yang kemudian turun mendekati Hojo Keiko yang lagi meratapi kematian ayahnya.
Putri Michiko Kameyama
Putri Michiko memegang kedua pundak Hojo Keiko untuk berusaha menenangkannya dan datang juga seorang pria yang turun dari kudanya lalu mendekati mereka yang tak lain adalah Shen Long yang kemudian berlutut di hadapan mereka tanpa mengeluarkan suara apapun.
Shen Long
“Keiko,kamu harus merelakan Ayahmu pergi sebab Beliau telah mati dengan cara terhormat dan kamu jangan khawatir setelah ini kamu tidak sendirian sebab sekarang kamu adalah adikku dan juga menjadi salah satu istri dari suamiku Shen Long”,ucap Putri Michiko Kameyama yang membuat Hojo Keiko menoleh kepadanya lalu Keiko tersipu di dada Putri Michiko kemudian dia menangis tersedu-sedu.

Kemudian datanglah pangeran Ichigo Kameyama di hadapan mereka dan menatap jasad Hojo Tokimasa yang tersungkur dengan katana tertancap di perutnya.

"Hojo Tokimasa,sebenarnya kita akan menjadi besan tetapi batal karena Hojo Yoshitoki telah tiada karena itu kau bergabung dengan Minamoto No Yoritomo untuk melawanku yang akhirnya kalian kalah dan untuk menghapus rasa malumu maka kau membayarnya dengan kematian secara Ksatria dan aku sangat menghormatimu",ucap pangeran Ichigo Kameyama terus membungkuk di hadapan jasad Hojo Tokimasa dan diikuti para Daimyo dan jendralnya.

“Dengan berakhirnya perang ini maka semuanya sudah selesai dan tidak ada lagi pertikaian antar klan melainkan sekarang menjadi satu kesatuan yaitu kerajaan Nippon”,ucap pangeran Ichigo Kameyama.

“Shen Long ,kau telah menepati janjimu maka kamu layak mendapatkan apa yang menjadi permintaanmu yaitu untuk pulang ke Cungkuo dan mendapatkan adikku”,ucap pangeran Ichigo Kameyama kepada Shén Long.

“Kakak,aku juga memohon sesuatu kepadamu yaitu membawa Hojo Keiko untuk ikut bersama kita sebab dia akan menjadi adikku dan juga menjadi istri Shen Long sebab aku sangat kasihan sama dia karena dia sekarang sebatang kara”,ucap Putri Michiko Kameyama yang lagi memeluk Hojo Keiko yang masih tersipu di dadanya.

“Baiklah ,pernikahan kalian akan menjadi pendamai semua klan di Nippon dengan Tenno”,ucap pangeran Ichigo Kameyama.

"Sekarang untuk mewujudkan kembali impian ayahmu maka Hojo Keiko akan menjadi adik dari adikku putri Michiko Kameyama dan salah satu istri Shén Long yang juga menantu kekaisaran Mongol dan akan menjadi menantu kerajaan Nippon",ucap Pangeran Ichigo Kameyama.

Setelah itu pangeran Ichigo Kameyama memerintahkan mengangkat jasad Hojo Tokimasa ke dalam tandu untuk dimakamkan lalu Hojo Keiko dan Putri Michiko Kameyama berdiri melihat jasad Hojo Tokimasa yang mau dibawa oleh para samurai.
Pangeran Ichigo Kameyama
Kemudian Hojo Keiko dan Putri Michiko Kameyama menatap Shen Long untuk berpamitan tetapi hanya di jawab oleh Shen Long dengan anggukan terus mereka mengikuti jasad Hojo Tokimasa yang dibawa dengan tandu oleh para prajurit samurai.

Lalu Pangeran Ichigo Kameyama dan para Daimyo beserta jendralnya juga meninggalkan tempat itu dan yang tertinggal hanya Shén Long yang ditemani oleh Koo Tin-look dan Sarotobi Korona.

Kemudian Shen Long menyusuri medan perang yang penuh dengan jasad para prajurit yang telah menjadi korban perang dan juga terlihat banyak keluarga yang mencari jasad anggota mereka yang menjadi korban perang ini.

Ratap tangis dan kesedihan mengiringi di keheningan medan perang yang penuh darah pahlawan yang membuat Shen Long termenung sambil ia melihat seorang istri beserta anaknya yang menangisi jasad suaminya yang telah mati dalam perang ini.

Tiba – tiba terdengar bunyi seruling yang dimainkan oleh seorang gadis yang membuat Shen Long tersadar dan mendengarkan suara merdu yang dilantunkan seruling itu untuk mendorongnya menyampaikan sebuah puisi sebagai berikut:
Sou ore wa yume wo tsukamu mono
Yabou no tame katana wo akaku someru
Sengoku no yo ga yo de aru kara
Nani wo gisei ni shite mo tenka wo toru
— Itu benar, bahwa akulah yang merampas mimpi mereka
— Untuk memenuhi ambisi ku, ku menodai pedang-ku dengan merah darah
— Ini adalah era dimana negeri-negeri saling berperang
— Ku 'kan korbankan apapun, 'tuk menjadikan tanah ini dalam kekuasaanku

Nanimokamo kaerimizu ni kokyou no
Haha ni mo tegami kakezu
Onore no mijukusa wo shiri kizukeba
Karada wa chi ni somatta
— Merenungkan kembali masa laluku yang hampa, bahkan tak pernah..
— Kutulis surat untuk ibuku di kampung halaman
— Ketika akhirnya kusadari akan kenaifan-ku
— Seluruh tubuhku sudah ternodai oleh darah

Zankoku na ikusa no ato
Oretachi wa yabureta hito
Haisha ni wa sukui sae mo naku
Mujou ni ame wa furisosogu
— Berselimutkan bekas luka dari pertempuran yang kejam
— Kita-lah yang sesungguhnya telah kalah dalam perang
— Bahkan tak ada jalan keselamatan bagi yang kalah
— Guyuran hujan tanpa ampun terus menghujam-ku

Bohyou ni yume wa tsuyu to chiru
— Pada batu nisan itu, mimpu-ku lenyap bersama embun

Tooku mukou kara kikoete kuru
Yasashiku kanashii senritsu
Shoujo ga dokoka de utatteru you da
Sukitotta koe ga hibiki wataru
— Kudengar suara dikejauhan mulai mendekat
— Melodi yang lembut nan menyedihkan
— Sepertinya seorang gadis sedang bersenandung entah dimana
— Suaranya jelas bergema hingga ke seluruh negeri

Futo namida kobore ochita
Furusato ga omoi ukanda
Utagoe ga ore ni kizukaseta
Heion ga ichiban taisetsu da to
— Tiba-tiba air mataku mulai berjatuhan
— Terlintas bayangan akan kampung halaman ku
— Senandung suara itu membuatku menyadari..
— bahwa tak ada yang lebih penting daripada kedamaian

Moshi umare kawareru nara
Kono koe no shoujo no you ni
Utagoe de hito wo sukueru you na
Sonzai ni naritai to omoun da
— Jika saja ku bisa terlahir kembali
— Seperti gadis yang bersenandung dengan suara itu
— Kuingin menjadi seseorang yang dapat..
— menyelamatkan kehidupan dengan nyanyian-ku

Ima no ore ga sou de aru you ni
Dareka no omoni wo hazuseta nara
Ahh!
— Selayaknya beban diriku yang telah terlepas sekarang
— Andai saja ku bisa membantu melepaskan beban mereka
— Ahh!​

Wagakki Band - Episode.0 (Kisah.0)
Setelah Shen Long mengucapkan puisi itu terus ia meninggalkan tempat itu bersama Koo Tin-Look dan Sarutobi Korona.
 
Terakhir diubah:
Thanks updatenya... Lanjutkan.. Menunggu Shan Long pulang ke Garyo berkumpul dengan kelima istrinya.. Hahaha... Mantap.
 
Apa istri2 shen long ttp nunggu
Atau ud jadi istri wong fei ya
 
Suwun suhu updatenya... mantab
Oleh oleh dr nippon bini 2 selir 2... dr korea bini satu dr cina satu dari mongol sat dr rusia satu .... satu lagi dr mana lupa kebanyakan suhu 😂😂😂
 
Layak ditunggu... Cuma sedikit masukan. Agak diperbanyak detail pertarungan atau perkelahian antar personal (tokoh utama dgn tokoh jendral musuh/siapa). Sehingga cerita Lebih HIDUP
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd