Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Dōng Fēng Pò(東風破)

apa yang di nanti dari cerbung Dōng Fēng Pò(東風破)?

  • sex

    Votes: 359 76,1%
  • cerita

    Votes: 103 21,8%
  • kisah cinta

    Votes: 96 20,3%
  • action

    Votes: 107 22,7%

  • Total voters
    472
Suwun suhu updatenya mantab... masih lama nih shen long di nippon belum balik ke tiongkok.. gimana nasip binik shen long disana apa masih setia menunggu atau sudah menganggap shen long mati... lanjutkan mas bro
 
Setelah dua Minggu dari upacara Mizuage, Shén Long kedatangan tamu di rumahnya yaitu Jendral Shikamaru yang membawa perintah dari Tenno untuk menghadap.

Sesampainya di istana Kyoto, Shén Long masuk ke ruang singgasana Tenno Kameyama yang ditemani oleh jendral Shikamaru kemudian dia duduk berada didepan hadapan Tenno Kameyama sedangkan Putri Michiko Kameyama dan Hojo Keiko duduk di sebelah pangeran Ichigo Kameyama.
Shen Long
"Shén Long San, engkau telah menepati janjimu dalam membantuku memenangkan perang melawan Shogun Kamakura maka permintaanmu untuk kembali pulang ke negeri Cungkuo kukabulkan",ucap Tenno yang duduk di singgasananya.

"Terima kasih Tenno Heika",ucap Shén Long dengan membungkukkan badan ke arah Tenno.

"Sekarang kau boleh mempersiapkan kepulanganmu",ucap Tenno.

"Tenno Heika,hamba tidak bisa pulang sebelum permintaan hamba yang lain dipenuhi",ucap Shén Long dengan bersujud di hadapan Tenno.

"Permintaanmu apa yang belum aku kabulkan?" ucap Tenno.

"Maafkan Hamba apabila hamba lancang karena permintaan hamba selain pulang ke Cungkuo yaitu menikahi putri Michiko Kameyama dan Hojo Keiko",ucap Shén Long yang masih bersujud di hadapan Tenno Kameyama yang tersenyum padanya sedangkan Putri Michiko Kameyama dan Hojo Keiko juga tersenyum karena ucapan Shén Long.

'Baiklah, permintaanmu kukabulkan maka mulai besok persiapan pernikahanmu dengan putri Michiko Kameyama dan Hojo Keiko dilaksanakan, perkawinanmu dengan putriku sebagai penanda perdamaian antara Kerajaan Nippon dengan kekaisaran Mongol sedangkan perkawinanmu dengan Hojo Keiko sebagai tanda penyatuan antar klan",ucap Tenno Kameyama.

Besoknya persiapan pernikahan Shén Long dan seluruh rakyat kerajaan Nippon bersuka cita akan perkawinan ini karena kerajaan Nippon telah kembali damai.

Terlihat penduduk kota Kyoto bersukacita atas pernikahan ini maka mereka menyiapkan hiasan di kota mereka untuk merayakan pesta pernikahan Putri Michiko Kameyama.

Pada saat yang sama ada kedua wanita yang sedang minum sake di sebuah kedai.
Kirara Hatori
"Mari bersulang untuk dia yang meninggalkan kita",ucap Minori Hatsune sambil mengangkat cawannya keatas kepada temannya yang tak lain adalah Kirara tetapi dia minum teh dan tidak tahu kenapa dia tidak begitu menyukai sake pada waktu itu.

"Tenang,Minori Hatsune....kita adalah sama dan kita tidak mungkin mendapatkan cintanya",ucap Kirara sambil menaruh cawannya.
Minori Hatsune
Namun tiba-tiba ketika Minori Hatsune melihat ke depan dan terlihat seorang wanita muda yang lagi gundah.

"Yoshino.. Yoshino kemari", panggil Minori Hatsune kepada Yoshino yang tersadar lalu ia mendatangi mereka.

"Kak Minori",ucap Yoshino dengan memberi penghormatan dengan cara membungkukkan badannya ke Minori Hatsune dan Hatori Kirara.

"Anda hendak pergi kemana?"tanya Minori Hatsune

"Aku tidak tahu", jawab Yoshino dengan hati yang gundah.

"Ayo Ikut makan dan minum bersama kami",ajak Hatori Kirara dan akhirnya Yoshino memutuskan duduk bersama.

Lalu Yoshino diberi cawan dan dituangi sake oleh Minori Hatsune dan ia mau meminumnya setalah itu Hatori Kirara dan Minori Hatsune berbincang bincang tanpa menghiraukan Yoshino yang lagi melamun dan gundah.

"Yoshino... Yoshino", panggil Minori Hatsune kepada Yoshino yang tersadar dari lamunannya karena panggilannya.

"Ee..ya",jawab Yoshino dengan gagap.

"Kamu ada masalah apa sampai kamu melamun?"tanya Minori Hatsune.

"E...anu",jawab Yoshino dengan kebingungan.

"Sekarang kamu sudah bebas dari Okiya Miyuki dan bisa kembali pulang ke desamu lalu apa yang membebanimu Sekarang sehingga kamu gundah",tanya Minori Hatsune kepada Yoshino dengan wajah muram.

"Apakah karena Shén Long?"tanya Hatori Kirara yang langsung membuat Yoshino kaget akan nama itu.

"Anda bisa tahu?"tanya Yoshino ke Hatori Kirara.

"Minori yang menceritakan semuanya tentang upacara Mizuagemu",ucap Hatori Kirara.

"Sebenarnya aku bahagia tapi juga sedih karena Shén Long sebab dia memang membebaskanku dari Okiya Miyuki tetapi aku tidak tahu cara untuk pulang ke desaku dan kupikir dalam upacara Mizuage dia akan menikahi aku karena telah menebusku ternyata tidak",ucap Yoshino yang kemudian menitikkan air mata.
Yoshino
"Tenang,Yoshino ... kami mengerti perasaanmu sebab kita semua sama yaitu mencintai orang yang sama tetapi takkan bisa memilikinya",ucap Minori Hatsune dengan menuangkan sake ke cawan Yoshino.

"Mari kita bersulang untuk orang kita cintai", ucap Minori Hatsune yang mengangkat cawannya dan diikuti mereka bertiga terus mereka meminum bersama sama.

"Setidaknya aku pernah merasakan gurih maninya",ucap Minori Hatsune setelah meminum sake dan menaruh cawannya ke meja.

"Aku juga",ucap Hatori Kirara.

"Kalian sungguh beruntung pernah tidur dengannya sedangkan aku tidak bahkan dia tidak menyentuhku",ucap Yoshino dengan sedikit kecewa.

"Selain ketampanan dan pesonanya ternyata juga pandai memperlakukan wanita dalam berahi...aduh aku jadi kangen kontolnya ingin kusedot sedot untuk mendapatkan maninya terus ia menggenjotku dari belakang dengan gaya agak menyamping",ucap Minori Hatsune sambil menuangkan sake lagi ke cawannya dan cawan Yoshino.

"Baka(bodoh).***ra gara kamu aku jadi ingin kontolnya mencoblos lubang pantatku",ucap Hatori Kirara.

"Kalian sungguh beruntung sekali",ucap Yoshino.

"Dia lebih beruntung sebab kontol Shén Long sudah memasuki ketiga lubang tubuhnya sedangkan aku cuma dua lubang yaitu memek dan mulut",ucap Minori Hatsune sambil menunjuk Hatori Kirara yang tersenyum bangga.

"Wah,kalian sungguh beruntung dapat memadu kasih dengan Shén Long sedangkan kesucianku hanya dilihat saja olehnya padahal banyak pria ingin meniduri aku",ucap Yoshino.

"Itu bedanya dia dengan semua pria sebab dia bukan orang yang suka berpetualang cinta",ucap Minori Hatsune sambil menuangkan sake ke cawannya.

"Lalu kalian bisa dekat dekat Shén Long dan pekerjaan kalian apa?"tanya Yoshino yang juga menuangkan sake ke cawannya.

"Kami adalah Ninja Iga dan kami Ninja pengawal klan dan Tenno",ucap Minori Hatsune setelah menegak sake.

"Dia ninja pengawal putri Michiko Kameyama sedangkan aku Ninja pengawal klan Hojo",ucap Hatori Kirara dengan menunjuk Minori Hatsune lalu Yoshino mengangguk angguk mengerti.

"Berarti untuk bisa mendekat dengan Shén Long maka aku seperti mereka", batin Yoshino dengan kepala menunduk.

"Kak Kirara dan kak Minori, bolehkah aku bergabung dengan kalian untuk menjadi Ninja?"mohon Yoshino dengan sedikit membungkuk ke arah mereka.

"Jadi seorang Ninja tidak mudah dan perlu latihan keras agar bisa mencapai seperti kami",ucap Hatori Kirara.

"Aku sanggup menjalani semuanya walaupun itu berat..aku mohon",ucap Yoshino dengan membungkuk lagi.

"Kamu yakin sebab latihannya sangat keras dan berbeda sekali dengan latihan untuk menjadi Geisha",ucap Minori Hatsune menghadap Yoshino.

"Apapun akan kulakukan agar aku bisa menjadi Ninja seperti kalian jadi aku mohon terimalah aku",ucap Yoshino dengan membungkukkan badannya berkali kali.

“Kamu bisa ikut Kirara sebab dia anak kepala desa Iga”,ucap Minori Hatsune.

“Kak Kirara,ijinkan aku bisa bergabung menjadi Ninja Iga sebab sekarang aku tidak mau kembali pulang karena orang tuaku tidak memperdulikanku karena telah menjualku”ucap Yoshino sambil mengbungkukkan badannya ke Kirara.

“Baiklah ,setelah ini kamu bisa ikut denganku untuk kembali ke desaku”,ucap Kirara.

“Terima kasih Kak Kirara”,ucap Yoshino

"Kirara ,hari ini kamu kenapa tidak mau sake?"tanya Minori Hatsune.

"Aku tidak tahu kenapa ketika kamu memesan sake ke pelayan langsung perutku merasa mual",ucap Hatori Kirara kepada Minori Hatsune.

"Kamu aneh sekali..padahal kamu paling suka dengan sake dan paling tahan dalam minum sake",ucap Minori Hatsune sambil menuang sake.

"Iya..aku sendiri tidak tahu kenapa sangat membenci Sake bahkan baunya juga",ucap Hatori Kirara dan Yoshino hanya melihat mereka bicara.

“Mungkin kamu coba bau sake ini terlebih dahulu kalau tidak apa apa kamu bisa meminumnya”,ucap Minori Hatsune sambil memberikan cawan yang ada sake ke Kirara yang langsung ditermanya.

Namun tiba – tiba Hatori Kirara merasa mual dan menaruh cawan itu kemudian dia lari ke pelataran kedai untuk memuntahkan sesuatu tetapi tidak ada melainkan hanya ludah saja.

Yoshino mendekati Hatori Kirara sambil memegangi leher belakang Hatori Kirara dan memijitnya pelan-pelan.

“Kak Kirara ,apa badannya merasa enakkan?”tanya Yoshino dengan tangannya masih memijit leher Hatori Kirara yang mengangguk sambil tangannya memberi tanda ke Yoshino untuk menghentikan pijitannya.

“terima kasih Yoshino aku sudah merasa baikan”,ucap Hatori Kirara yang mau kembali duduk dan dibantu oleh Yoshino.

“Kirara,maafkan aku yang membuatmu begini”,ucap Minori Hatsune yang mendekati Hatori Kirara yang kembali duduk.

“Ēmítuó Fó (Budha memberkatimu),Nona ,anda kelihatan tidak sehat mungkin ijinkan saya memeriksa keadaan anda?”tanya seorang rahib wanita yang mendatangi mereka dan dijawab Kirara dengan anggukan.

Kemudian Rahib wanita itu duduk disebelah Hatori Kirara sambil meminta tangan kiri Kirara untuk melihat nadinya setelah memeriksa nadi Hatori Kirara lalu Rahib wanita itu tersenyum dan melepaskan tangan Kirara.

Setelah Rahib wanita itu melepaskan tangan Hatori Kirara dan tersenyum membuat mereka heran.

“Rahib,bagaimana keadaanku?”tanya Hatori Kirara.

“Ēmítuó Fó (Budha memberkatimu),,anda sungguh beruntung karena perut anda sudah berisi”,ucap rahib wanita sambil mengatupkan kedua tangannya dan kepala sedikit menunduk yang sontak membuat ketiga wanita itu terkejut terutama Minori Hatsune.

“Berarti benih ini dari Shen Long sebab datang bulanku baru terlambat satu Minggu dan kalau kuhitung mundur itu pas dengan malam itu”,batin Hatori Kirara dengan kepala menunduk.

“Nona,saya mohon diri”,ucap rahib wanita itu yang berdiri untuk meninggalkan tempat itu.

“Terima kasih Rahib dan ini sebagai sumbangan saya kepada anda”,ucap Hatori Kirara sambil memberikan beberapa tail kepada rahib wanita itu.

Setelah rahib itu pergi meninggalkan mereka sedangkan mata Hatori Kirara mulai memerah bahkan menitikkan air mata yang membuat Yoshino dan Minori Hatsune heran.

“Kirara,kamu tidak apa-apa?”tanya Minori Hatsune sambil memegang tangan Hatori Kirara yang akhirnya tersadar lalu mengusap air matanya.
Hatori Kirara
“Aku tidak apa-apa dan ayo kita lanjutkan acara minum lagi”,ucap Hatori Kirara dengan menuangkan sake ke cawan Yoshino dan Minori Hatsune.

“Kirara,alangkah beruntungnya dirimu Kirara sebab kamu hamil oleh Shén Long”,batin Minori Hatsune sambil minum sake yang dituang dari Kirara.

Pernikahan Shén Long dengan Putri Michiko Kameyama dan Hojo Keiko berjalan meriah dan semua kerabat kerajaan Nippon beserta para Daimyo.

Sebab pernikahan ini sebagai tanda perdamaian dua kerajaan dan para klan.



Malamnya Setelah acara pernikahan itu, mereka berada di dalam kamar dan Shén Long melihat kedua istrinya yang masih berbaju pengantin khas Nippon.

Putri Michiko Kameyama dan Hojo Keiko telah melepaskan mahkota pengantin mereka yang ditaruh disamping mereka duduk yang menghadap Shén Long yang telah duduk dihadapan mereka.

"Meifeng",ucap Shén Long yang menatap Putri Michiko Kameyama yang menghampirinya sambil mengecup bibirnya.

Kemudian Shén Long melihat istrinya yang lain yaitu Keiko juga menghampirinya dan mengecupnya.

"Keiko",ucap Shén Long setelah mencium Keiko.

Kemudian mereka berciuman secara bergantian sambil berusaha melucuti pakaian pasangan mereka.



Kemudian mereka mendorong tubuh Shen Long untuk rebah lalu Michiko memberikan buah dadanya ke mulut Shén Long untuk dikulum sedangkan Keiko mengulum pedang Shén Long.
Hojo Keiko
Tangan kanan Shén Long tidak tinggal diam dengan mengobel gua cinta Michiko sedangkan tangan kirinya meraih gua cinta Keiko untuk diobel juga.

Desahan mereka saling bersahutan memenuhi ruangan tersebut.
Putri Michiko Kameyama aka Meifeng
Sekali kali Michiko menciumi kepala Shén Long yang lagi mengenyot payudaranya sedangkan Keiko masih mengulum pedang Shén Long terus menerus.

Kemudian Michiko meminta Shén Long untuk menghentikan mengenyot putingnya melainkan Michiko merebahkan Shén Long menjadi telentang lalu dia jongkok di kepala Shén Long sehingga gua cintanya terlihat merekah di hadapan Shén Long membuatnya untuk menjilati puting kecil yang menggantung diatas gua cintanya.



Michiko yang jongkok di kepala Shén Long dengan menghadap Keiko yang sedang mengulum pedang Shén Long yang menjadi keras dan menjulang tinggi maka Keiko pun mulai jongkok menghadap Michiko sambil tangannya mengarahkan pedang Shén Long untuk memasuki gua cintanya dan bless masuklah pedang itu tertelan masuk oleh gua cinta Keiko.



"Iyaaa...jilatan terusss sayanggg ...aaa", erang Michiko sambil menggoyang goyangkan pinggulnya maju mundur terus memutar agar lidah Shén Long bisa menjilati gua cintanya.

"Sayang ,Pedangmu besar sekali dan sangat memenuhi gua cintaku",ucap Keiko yang menarik turunkan pinggulnya secara perlahan-lahan.

Sedangkan kedua tangan Shén Long meremas bongkahan pantat Michiko dan pinggulnya bergerak berlawanan dengan gerakan pinggul Keiko.

Mereka berdua jongkok berhadapan dengan tangan saling berpegangan yang menduduki tubuh Shén Long.

Mereka berdua mendesah bersama sambil menggoyangkan pinggulnya secara berirama.

Namun tiba-tiba Michiko menarik tangan Keiko agar Keiko mendekat padanya lalu ia mengajak berciuman diatas tubuh Shén Long.

Kemudian Michiko mengenyot puting Keiko secara bergantian di payudara kanan kiri Keiko setelah tiba giliran Keiko melakukan hal yang sama mengenyoti payudara Michiko.

Tidak lama kemudian gerakkan pinggul Keiko mulai tidak beraturan dan begitu juga Michiko mulai merintih kencang karena lidah Shén Long yang mengobelnya secara kencang.

Lalu Michiko dan Keiko berusaha saling berpelukan sambil merintih kenikmatan.

"Aaaa...aaaa"desah Michiko yang gua cintanya di obel serta bongkahan pantatnya diremasi oleh tangan Shén Long.

"Aaa.aaa",desah Keiko yang pinggulnya mencoba menggiling pedang Shén Long tetapi dia tetap merasa kewalahan dan kelonjotan.

Yang akhirnya gua cinta mereka berdua mengeluarkan maninya membasahi wajah dan pedang Shén Long yang masih tertancap di gua cinta Keiko.

Michiko rebah di sebelah Shén Long sedangkan Keiko juga rebah disebelah Shén Long di sisi yang lain.

"Plooop..."suara pedang Shén Long yang terlepas dari gua cinta Keiko yang masih terlihat kokoh.

"Kamu istirahat dulu biar aku melayani Meifeng dulu baru setelah itu aku akan kembali ke kamu",bisik Shén Long ke Keiko terus mencium keningnya kemudian dia beralih ke Michiko yang masih lemas.

Lalu Shén Long mencium Michiko yang ada disebelahnya yang lain sambil dia mengarahkan pedangnya menerobos masuk gua cinta Michiko.

Kedua tangan Michiko melingkar di leher Shén Long dan ditariknya kepala Shén Long untuk berciuman sambil kedua kakinya mengapit pinggul Shén Long yang mulai memaju mundurkan pinggulnya secara perlahan-lahan.

Setelah itu Michiko melepaskan tangannya dari leher Shén Long dan meremasi kain alas tidurnya sedangkan Shén Long menggenjotnya sambil menatap wajah istrinya yang juga tersenyum kepadanya.

Shén Long menghentikan genjotanya terus ia mengecup kening Michiko kemudian dia pindah ke belakang Michiko sambil memasukkan kembali pedangnya ke gua cinta Michiko dari belakang dengan mengangkat kaki kanan Michiko lalu Shén Long mengenyot payudara Michiko sambil menatap Keiko yang masih berbaring menatap Michiko yang lagi disetubuhi oleh Shén Long.

"Aaaah..", desah Michiko ketika puting payudaranya ditarik dengan gigi Shén Long yang juga lagi menatap Keiko.

Keiko mendekati Michiko yang lagi disetubuhi oleh Shén Long maka dia mengajak Michiko berciuman sambil memberikan payudaranya ke Shén Long untuk di kenyot juga.

Kemudian Keiko juga memberi payudaranya yang lain ke mulut Michiko untuk mengenyotnya maka terlihat kedua payudara Keiko dikulum oleh Shén Long dan Michiko sedangkan tangan Michiko mengobel gua cinta Keiko.

Shén Long mengubah posisi Michiko menjadi merangkak dan dia terus menggenjotnya dari belakang sedangkan Keiko berdiri disampingnya dengan menyodorkan payudaranya ke Shén Long untuk dikenyot.

Tangan kanan Shén Long mengobel gua Cinta Keiko sedangkan tangan kanan Keiko meremasi payudara Michiko yang bergelantungan.

Erangan Michiko dan Keiko memenuhi ruang itu dan suara perbenturan dua badan juga memenuhi ruangan itu.

Keiko mulai memutar mutar pinggulnya karena obelan jari Shén Long membuatnya keenakan sampai gua cintanya mengeluarkan maninya sekali lagi dan membuatnya jatuh rebah disamping mereka.

Shén Long masih menyodokkan gua cinta Michiko lebih kencang sehingga tubuh Michiko terjatuh ke depan sehingga ia rebah tetapi masih menerima genjotan dari Shen Long.

“Meiiiifeng ....aku mauuu keluuaaarrr”,erang Shen Long dengan badannya mengejang sebagai tanda keluarnya maninya ke rahim Michiko.

“Ploop..”,suara pedang Shen Long yang baru keluar dari gua cinta Michiko.

Setelah itu Shen Long duduk sambil mengamati gua cinta Michiko yang basah serta ada aliran maninya yang melumer ke pahanya.

Shen Long mengecup kepala Michiko yang sudah kelelahan dan tertidur lalu dia melihat Keiko yang juga terlelap maka ia mendekatinya terus mengamati gua cintanya lalu ia menjulurkan lidahnya untuk memainkan gua cinta Keiko.

“Ehmmm...aaaa ..”,desahan Keiko yang terbangun dari tidurnya karena jilatan Shen Long ke gua cintanya.

Pinggul Keiko diangkat sedikit oleh Keiko sambil diputar putar mengikuti jilatan Shen Long yang akhirnya menjadi basah.

Kemudian Shen Long menghentikan jilatannya terus dia mengarahkan pedangnya yang masih tegak dimasukkan ke dalam Gua Cinta Keiko.

“Blesss...” masuklah pedang itu masuk ke gua cinta Keiko dan Shen Long memaju mundurkan pinggulnya.

“Aaahhh..aaahhh”,desah Keiko sambil melingkarkan tangannya ke leher Shen Long serta kedua kakinya mengapit pinggul Shen Long.

“Iya ...suamiku benihi aku”,desah Keiko sambil menikmati ritual pembenihan rahimnya.

Shen Long mengajak Keiko berciuman untuk beberapa saat sambil pinggulnya menggenjot lalu ia turun menetek payudara Keiko.

Tidak lama kemudian genjotan Shen Long mulai agak kencang dan Shen Long melepaskan kulumannya pada payudara keiko dan beralih menatap istri ke 5 nya yang lagi menikmati genjotannya.

Dan akhirnya mani keluar dari pedang Shen long yang mengalir ke dalam rahim Keiko terus Shen Long rebah ke atas tubuh Keiko dan dipeluk erat oleh Keiko sambil menciumi kepalanya.

Kemudian Shen Long rebah di tengah kedua istrinya yang akhirnya terlelap begitu juga Keiko.

Setelah pernikahannya dengan Putri Michiko Kameyama dan Hojo Keiko maka Shen Long belum pulang ke Cungkuo melainkan ia masih di Nippon untuk beberapa bulan untuk membantu pangeran Ichigo Kameyama di dalam membuat sistem pemerintahannya.



Pada suatu hari Shen Long didatangi Koo Tin-Look beserta perwira divisi Shan lainnya di Osaka.

“Tuan,ijinkan kami bicara”,ucap Koo Tin-Look sambil memberi salam Gongshu.

“Silakan”,ucap Shen Long.

“Kapan kami bisa kembali pulang ke Cungkuo sebab kita berada disini sudah hampir dua tahun dan kami ingin pulang”,ucap Koo Tin-Look yang langsung membuat kepala Shen Long tertunduk.

“Baiklah, permintaan kalian akan saya tampung dulu sampai kupastikan kita mendapatkan ijin dari Tenno agar kita bisa pulang”,ucap Shen Long

“Terima kasih Tuan Shen Long,kami tunggu jawabannya dan kami juga mohon pamit”,ucap Koo Tin-Look memberi salam Gongshu dan diikuti semua perwira Divisi Shan lalu mereka meninggalkan Shen Long.
Koo Tin Look
“Bagaimana kabar mereka terutama kamu Zhang YuQi?"batin Shén Long dengan kepala menatap langit.

"Suamiku,apa ada sesuatu yang kau risaukan?"suara wanita dibelakang Shén Long yang tak lain adalah Putri Michiko Kameyama dan Hojo Keiko disampingnya yang dating menghampirinya.

"Aku ingin pulang", ucap Shén Long sambil menoleh ke mereka dan mereka langsung tersenyum.

"Ijin itu sudah kau dapatkan dari Ayahku tinggal kapan kamu mau laksanakan",ucap Putri Michiko Kameyama yang duduk disebelah kanan Shen Long sedangkan Hojo Keiko duduk disebelah Shén Long disisi yang lain.

"Iya",ucap Shén Long yang kepalanya menunduk seperti ada beban.
Shen Long
"Janganlah pikirkan kami sebab kami akan selalu ikut kemanapun kamu pergi",ucap Hojo Keiko sambil mengecup pipi kiri Shén Long.

"Kamu pasti rindu kak YuQi?"tanya Putri Michiko Kameyama yang langsung dijawab Shén Long dengan anggukan.
Putri Michiko Kameyama
“Tapi”,ucap Shen Long yang terbeban sesuatu sehingga membuatnya tidak meneruskan ucapannya.

“Kenapa suamiku?”tanya Putri Michiko Kameyama.

“aku tidak tahu harus bagaimana untuk menjelaskan ini semuanya ke Zhang YuQi”,ucap Shen Long dengan kepala menunduk.

"Mereka sudah tahu kalau kita sudah menikah sebab beberapa hari lalu Ayahku telah mengirim utusan ke Kublai Khan untuk menyampaikan perjanjian perdamaian dan juga menjalin kekerabatan dengan Kublai Khan lewat pernikahan kita",ucap Putri Michiko Kameyama.
Hojo Keiko
"Kublai Khan sangat antusias dengan usulan perdamaian dan pernikahan itu maka yang Mulia Khan menerimanya dan juga meminta kerajaan Nippon mengirimkan pasukannya untuk membantu Kekaisaran Mongol dalam memperluas wilayahnya", ucap Putri Michiko Kameyama.

"Lalu bagaimana tanggapan semua istriku?"tanya Shén Long.

"Mereka secara terpaksa menyetujui usulan tersebut demi kerjasama ini",ucap Putri Michiko Kameyama.

"Kasihan mereka karena mereka tidak tahu sebenarnya kalau putri Genko itu tak lain adalah dirimu Meifeng",ucap Shén Long sambil menoleh Putri Michiko Kameyama yang tersenyum dan tersipu dipundaknya.

"Tapi sebelum itu aku ingin berziarah ke makam Xǔ Mao terlebih dulu di Hakata baru kita pergi ke Busan",ucap Shén Long yang memandang ke depan.

"Ya,tetapi kita tidak pergi ke Busan melainkan kita langsung menuju ke TianJin sebab semua istrimu telah kembali disana",ucap Putri Michiko Kameyama.

"Kalau begitu secepatnya kita berangkat sebab semua pasukanku tidak sabar kembali pulang untuk menemui keluarga mereka",ucap Shén Long sambil meremas tangan mereka berdua.

Tiga hari kemudian mereka berangkat menuju Hakata untuk berziarah ke makam Xǔ Mao terlebih dahulu sedangkan Koo Tin-look dan semua Divisi Shan pulang terlebih dahulu ke TianJin.

Ketika Shén Long berada di makam Xǔ Mao maka dia langsung berlutut dan berdoa di hadapan makam itu karena jasanya yang telah melindungi Shén Long dalam usaha membantu Divisi Shan mundur.

Pada saat yang sama di kota Xian ,Hui Min sedang membersihkan meja kerja mendiang suaminya dan dia begitu penasaran dengan sebuah kotak yang terkunci dengan gembok yang berada di dalam laci meja suaminya maka diambilnya kotak itu yang terukir di dindingnya sebuah kalimat “:文鼎行楷碑體我走很遠時它將打開"( Ini akan terbuka ketika aku telah pergi jauh) dan disebelahnya ada sebuah kunci lalu ia mengambil kunci itu mencoba untuk membuka gembok itu dan berhasil terbuka terus ia membuka kotak itu didalamnya ada sebuah surat yang tertulis “Untuk Istri yang kucintai Hui Min”.
Lalu Hui Min mengambil surat yang didalam kotak itu terus dibacanya yang berisi:
Kepada : Istriku Hui Min yang sangat kucintai
Setelah sekian lama kita mengarungi mahligai perkawinan dengan penuh cinta serta menghasilkan dua anak yang cakap dan cantik seperti rupa kita tetapi itu berubah semenjak kamu telah bertemu dengan Tuan Shen Long sehingga kamu sering termenung sendiri dan sekarang aku mulai menyadari bahwa hatimu sebenarnya bukan untukku melainkan ke Tuan Shen Long maka dari itu aku mulai mengerti bahwa cinta itu tidak bisa dipaksakan seperti cinta kita yang dulu dijodohkan oleh kedua orang tua kita.
Terkadang aku berpikir apabila aku mati di medan perang maka kamu dan anak kita akan terlantar.
Jadi sebagai tanda kasihku kepadamu maka aku rela kau bersanding dengan Tuan Shén Long setelah aku mati agar kamu tetap bahagia selamanya dan hidup anak kita tidak telantar.
Hui Min ,kamu pasti membaca surat ini setelah aku telah pergi jauh dan tak akan kembali dan jadi kumohon kepadamu untuk jangan bersedih ketika kamu bersama dengan Tuan Shén Long sebab aku tetap selalu mencintaimu walaupun ajal telah mengantarku ke para leluhur.
Selamat Tinggal Istriku yang kucintai Hui Min dan jaga anak kita,Hui Min
Hui Min
Sora wo oyogu, kumo wo tomete
Ame wo tsuite, katarikakeru
Boku wa hitori, kage mo nakute
Sugata miezu, samayou kaze
Ano hi kimi, wo nokoshi
Owari wo tsugeta, inochi yo
— Berenang di langit, menghentikan awan
— Menyentuh hujan, dan mulai berkata..
— Apakah ku sendiri? tak memiliki bayangan
— Wujudku tak terlihat, angin yang mengembara..
— Hari itu, ku meninggalkan mu
— dan hidupku tlah ditakdirkan berakhir

Boku wa shinde, kimi wa hitori
Tsumi wo daite, namida kareru
“Douka, jibun wo yurushi
kokoro, hodokeru you ni”
— Ku mati, dan kau sendiri
— Menyembunyikan sebuah dosa, hingga air matamu mengering
— "Entah bagaimana memaafkan diri sendiri,
— hingga ku bisa melepaskan hatimu."

Kaze to natte
Yasashiku utaikakeru no wa
Sotto yorisoi
Narihibiku fuurin
Yukkuri kieteyuku
— Menjadi angin..
— dan bernyanyi dengan lembut
— Mendekap dengan lirih
— Gema lonceng angin
— Perlahan menghilang

Kata wo yosete, kimi no tonari
Yume wo misete, katarikakeru
Boku wa kyou de, koko wo sarou
Saigo no boku no negai wa hitotsu
“Douka dare ka wo ai shi
kazoku to nari ikite kure”
— Kusandarkan bahuku, disisi mu
— Menunjukan sebuah mimpi, ku mulai berkata..
— Hari ini, ku akan meninggalkanmu
— Satu permintaan terakhir dariku
— "Bagaimanapun, jatuh cintalah dengan seseorang,
— berkeluarga dan hiduplah."

Umarekawaru toki yo michite
— Sampai saat waktu ku dilahirkan kembali telah datang..

Kaze to natte
Itoshiku utaikakeru no wa
Sotto yorisoi
Nariyamanu fuurin
Sora ni kieru
Ato wazuka na kono toki yo
Kitto mata meguru
Sayonara wo shiraseru
Narihibiku fuurin
— Menjadi angin..
— dan bernyanyi dengan lembut
— Mendekap dengan lirih
— Gema lonceng angin tiada henti
— Ku 'kan sirna ke langit
— Sedikit waktu yang tersisa ini
— Pasti kan datang lagi..
— tuk mengingatkan mu akan perpisahan
— Gema lonceng angin

Asu ni nareba, kimi wa warau
Boku wo wasurete
Mata itsuka au hi made
— Ketika esok datang, kau 'kan tersenyum..
— dan melupakan tentang ku
— Sampai hari dimana kita dipertemukan kembali

(Fuurin no Uta Utai (Kunyanyikan Lagu Lonceng Angin) – Wagakki Band)​

Setelah Hui Min membaca surat itu maka matanya mulai meneteskan air matanya terus ia menangis tersedu-sedu sambil memangku tangannya dimeja untuk menyanggah kepalanya.
 
Terima kasih.. Akhirnya shen long pulang bawa 2 madu.. Boleh di tes madunya.. Kalo istti tua marah2, artinya kedua madu itu asli.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd