Mereka semua menangisi Shén Long karena dia telah memejamkan mata.
Zhang YuQi berusaha tenang dengan mengusap air matanya sambil memegang nadi tangan Shén Long.
Zhang YuQi
"Dia masih hidup",ucap Zhang YuQi ketika dia memegang nadi tangan Shén Long.
"Dia hanya pingsan karena banyaknya darah keluar",ucap Zhang YuQi yang berusaha tenang dalam mengamati luka Shén Long.
“Ini semua gara gara kamu sampai semua ini terjadi dasar wanita penipu”,ucap Fan Bingbing sambil menarik tangan Meifeng dari sebelah Shén Long untuk keluar.
"Seumpama kamu tadi tidak menolak maka ini semua tidak akan terjadi",ucap Fan Bingbing ketika sudah menarik Meifeng yang menangis didepan pintu kamar.
“Tadi katamu kamu ingin pergi sekarang waktunya kamu pergi dari rumah ini hiks”,ucap Fan Bingbing yang juga menangis danberusaha mengusir Meifeng.
Fan Bingbing
"Bagaimana keadaan kak Shén Long?"tanya Meifeng sambil mengusap air matanya.
Meifeng
"Dia pasti tidak apa-apa",jawab Fan Bingbing didepannya yang berusaha menghalanginya.
"Tidak,aku ingin masuk untuk melihat keadaannya",ucap Meifeng sambil berjalan masuk tetapi dihalangi oleh Fan Bingbing.
"Kamu tidak boleh masuk",ucap Fan Bingbing sambil menghalangi Meifeng yang berusaha masuk ke dalam.
Meifeng tidak menggubris perkataan Fan Bingbing maka dia menyerobot masuk tetapi pundaknya dipegang oleh Fan Bingbing terus Meifeng merubah berjalan ke samping sehingga tangan Fan Bingbing terlepas dari pundak Meifeng dan tangannya ditahan oleh tangan kanan Meifeng.
Kemudian Fan Bingbing tidak mau kalah maka dengan berusaha menarik tangan kanan Meifengyang menahan tangannya dan ditariknya sehingga terlepas darinya.
Lalu Meifeng memutar tubuhnya sehingga dia sudah melewati hadangan Fan Bingbing.
Karena dia telah terbebas dari hadangan Fan Bingbing maka Meifeng berusaha lari masuk ke dalam tetapi tertahan lagi oleh tangan Fan Bingbing yang menahan pundak kanannya dari belakang.
Maka terjadilah pertarungan sengit tangan kosong antara Fan Bingbing danMeifeng yang terus berusaha masuk ke dalam untuk melihat keadaan Shén Long.
"Tuan putri,ini kotak obatnya",ucap pelayan wanita yang membawa kotak obat itu diserahkan ke Song Hye Kyo.
Kotak obat itu dibuka oleh Song Hye Kyo dan ia langsung meracik ramuan untuk ditaruh luka Shén Long sedangkan Zhang YuQi tetap menahan keluarnya darah Shén Long dengan sapu tangan dari Meifeng.
"Putri Song Hye Kyo juga terampil dalam pengobatan selain cantik dan pintar masak sedangkan aku...",batin Huimin yang melihat Song Hye Kyo yang begitu telaten didalam meramu ramuan untuk luka Shén Long.
Setelah Song Hye Kyo menyelesaikan ramuan lalu dia menaruh ramuan itu ke sebuah kain panjang yang kemudian ditempelkan di luka Shén Long lalu dibalutnya dengan kain itu dengan dibantu oleh Zhang YuQi.
"Ada apa diluar sana sampai suaranya kencang sampai kesini",tanya Zhang YuQi sambil membantu Song Hye Kyo.
"Diluar terjadi perkelahian antara putri Fan Bingbing dan Meifeng",jawab pelayan wanita yang tadi bawa kotak obat.
Setelah Luka Shén Long sudah terbalut rapimaka Zhang YuQi meninggalkanSong Hye Kyo yang sedang menyimpulkan ikatan yang menutupi luka itu.
Ia keluar ruangan itu dan terlihat pertarungan sengit antara Fan Bingbing dan Meifeng yangterus berusaha masuk ke dalam.
Kedua tangan Zhang YuQi langsung memegang tangan Meifeng dan Fan Bingbing ketika tangan mereka ketemu di tengah langsung ditariknyasehingga keduanya ikut ketarik Zhang YuQi kemudian kedua tangan Zhang YuQi melepaskantangan mereka teruskedua tangan Zhang YuQi memukul dada mereka masing masing secara bersamaan sampai mereka berdua terjatuh tersungkur di lantai.
"Kak Shén Long sudah membaik sedangkan lukanya sudah diobati tinggal menunggu dia sadar saja",ucap Zhang YuQiyang berada ditengah tengah mereka yang berusaha bangkit.
Song Hye Kyo juga keluar lalu ia melihat Fan Bingbing jatuh langsung dia berusaha menolongnya untuk bangkit.
Song Hye Kyo
"Kak YuQi,ijinkan aku melihat keadaannya sebentar saja dan aku berjanji tidak mengganggu kalian lagi?"pinta Meifeng yang memohon melihat keadaan Shén Long.
"Baiklah",ucap Zhang YuQi yang membuat Fan Bingbing dan Song Hye Kyo kaget.
"Terima kasih kak YuQi",ucap Meifeng langsung masuk ke ruang makan lagi tetapi dia tidak menemukan Shén Long disitu dan ia melihat sapu tangannya yang tadi sebagai penyumbat darah Shén Long itu tergeletak dilantai terus diambilnya walaupun masih tersimbah darah.
"Kak Shén Long tidak ada disana tetapi ia sudah dikembalikan ke kamarnya untuk istirahat,"ucap Song Hye Kyo dengan menggandeng tangan Meifeng untuk mengikutinya.
Setelah mereka sampai di kamar Shén Long dan mereka melihat dia sudah dibaringkan yang telah ditemani oleh Zhang YuQi dan Fan Bingbing.
ketika mereka melihat Meifeng datang maka mereka langsung minggir dan membiarkan Meifeng untuk melihat keadaan Shen Long.
Meifeng langsung menangis tersedu-sedu sambil mendekati Shén Long yang masih pingsan.
“sayang,maafkan aku... hiks “,ucap Meifeng lalu mengecup kening Shén Long lalu memberikan sapu tangan yang penuh darah itu ke tangan Shén Long yang masih pingsan dan anehnya tangan Shén Long langsung menggenggam sapu tangan itu erat erat walaupun dia masih pingsan.
“Kak Shen Long,engkau selalu menjadi rebutan para wanita termasuk aku yang ingin juga kau cintai”batin Huimin yang kebetulan ada disitu.
Setelah Meifeng mencium kening Shén Long terus dia memegang tangan Shén Long sebentar lalu ia bangkit berdiri dan berjalan ke hadapan Zhang YuQi.
"Terima kasih kak YuQi",ucap Meifeng yang kemudian memeluknya sambil menangis.
"Kak,hiks.. terima kasih telah memberiku ijin untuk melihat dia yang terakhir kalinya hiks..dan juga maafkan aku apabila menyakitimu atau tidak bisa menjadi adikmu sebab ada sesuatu yang harus kuutamakan hiks..",ucap Meifeng menangis sambil memegang tangan Zhang YuQi yang juga mengusap air matanya.
“Kamu pergi kemana?”tanya Zhang YuQi tetapi dijawab oleh Meifeng hanya gelengan
Kemudian Meifeng berjalan ke Fan Bingbing yang berada disebelah Zhang YuQi.
"Kak Bingbing,maafkan aku yang begitu keras kepala dan tidak menghargaimu yang sebenarnya aku juga sayang kakak seperti kakak kandungku",ucap Meifeng sambil memegang tangan Fan Bingbing tetapi Fan Bingbing berusaha menarik tangannya dan hanya mengangguk saja terus dia membuang mukanya dari Meifeng.
Lalu Meifeng berjalan ke Song Hye Kyo yang juga menangis melihat Meifeng menitikkan air mata.
"Hye Kyo, Maafkan kakak membuatmu sedih",ucap Meifeng membelai kepala Song Hye Kyo yang juga menitikkan air mata.
"Kakak jaga diri", ucap Song Hye Kyo yang menangis ketika Meifeng berpamitan dengannya.
Kemudian Meifeng melambaikan tangannya ke semua istri Shen Long lalu dia meninggalkan tempat itu dengan menitikkan air mata.
Meifeng
"Dimana ini?"Batin Shén Long sambil bangkit berdiri dan melihat sekeliling terdapat ada kuil di tengah Padang gurun dengan awan penuh kegelapan.
"Aouch",rintih Shén Long sambil memegangi pundak kanannya yang terasa perih.
"Berarti aku belum mati",ucapShén Long yang berdiri bertelanjang dada dengan balutan di lukanya.
"Shén Long..... Shén Long",suara mengelegar memanggilnya dan baru dia sadari kalau dibelakangnya terdapat dewa Naga Shén Long dengan cakarnya berdiri menatapnya.
"Dewa Shén Long",ucap Shén Long menghadapnya dan membungkukkan tubuhnya untuk menghormatinya.
Dewa Naga Shen Long
"Shén Long,waktunya telah tiba",ucap Dewa Naga Shén Long yang menatapnya penuh kesedihan.
"Kamu akan kehilangan orang yang kau kasihi dan keretakan di dalam hatimu sudah mulai nampak tetapi kamu jangan kuatir sebab hatimu akan menyatu kembali dengan semua hati emas yang kausimpan asalkan kamu dengan ikhlas untuk melewati semuanya",ucap Dewa Naga Shén Long yang mulai ancang - ancang untuk terbang.
"Dewa,Siapakah orang itu?"ucap Shén Long menatap dewa Naga itu telah terbang mengitari atas kuil itu lalu melayang di atas Shén Long dengan mata berkaca-kaca dan menitikkan air mata.
"Semua itu kehendak langit siapa yang bisa mengubahnya",ucap Dewa Naga Shén Long yang langsung terbang tinggi menuju ke langit.
Setelah ditinggal dewa naga maka Shén Long tertunduk sambil memikirkan apa arti maksud nubuat dewa naga Shén Long.
Tetapi dia merasa aneh dan geli di bagian bawahnya ada yang membuatnya geli keenakan maka tersadarlah Shén Long bahwa barusaja dia bermimpi ketemu dewa naga Shén Long.
Ketika dia membuka mata terlihat Song Hye Kyo yang tertidur disebelahnya tetapi kenapa dia merasakan geli dibawah tepatnya di alat vitalnya maka dia melihat kebawah ternyata Fan Bingbing yang sudah telanjang sedang mengulum pedangnya.
Dia menjilati ujung dan batangnya lalu dia terkadang memasukkan pedang itu didalam mulutnya dengan mata yang berkaca-kaca dan menitikkan air mata.
Akhirnya Shén Long berusaha bangkit dari tidurnya langsung membuat Fan Bingbing kaget lalu menghentikan kulumannya terus mengusap air matanya dan membantu suaminya bangkit.
Fan Bingbing
"Suamiku,akhirnya kau telah sadar",ucap Fan Bingbing yang kemudian menciumi Shén Long yang membuatnya gelagapan sehingga Song Hye Kyo yang tertidur menjadi terbangun karena suara Fan Bingbing yang begitu keras.
Ketika Song Hye Kyo melihat Shén Long telah sadar maka dia bangkit terus juga menciumi Shén Long.
"Sudah...sudah cukup",ucap Shén Long yang akhirnya menghentikan ciuman mereka sambil sekeliling ternyata Zhang YuQi tidak ada disitu.
"Dimana YuQi?"tanya Shén Long kepada mereka.
"Kak YuQi,tidur sendiri sedangkan kami ditugaskan menjagamu,"ucap Song Hye Kyo disebelahnya.
"Baiklah",ucap Shén Long yang kembali rebahan sebab dia merasa waktu masih malam lalu ia memejamkan matanya tetapi ada benda empuk ditempelkan di mulutnya dan ia membuka matanya lagi ternyata payudara Song Hye Kyo disodorkan ke Shén Long yang langsung dikulumnya sedangkan dibawahnya Fan Bingbing kembali memainkan pedang Shén Long dengan lidahnya dan dimasukkan ke dalam mulutnya.
"Minumlah susuku suamiku agar tubuhmu menjadi kuat",ucap Song Hye Kyo sambil menyodorkan payudaranya ke Shén Long Seperti ibu yang meneteki anaknya.
Song Hye Kyo kemudian mengganti dengan payudara yang satunya untuk dikulum Shen long secara bergantian walaupun payudara itu tidak mengeluarkan air susunya.
Sedangkan tangan Shén Long merabai gundukan milik Song Hye Kyo yang masih terlindung kain.
Jemari dari tangan kanan Shén Long menyusuri lembah empuk Song Hye Kyo untuk mencari garis melintang lembah kenikmatan itusedangkan bibir Shén Long mengenyot - enyot puting Song Hye Kyo dengan lidahnya memainkan ujung puting itu.
"Eaaahhh...yahhh",erangan Song Hye Kyo yang lagi menikmati kenyot Shén Long.
"Oohh,... suamiku enaknya kalau pedangmu digesekkan...aaaa",erang Fan Bingbing yang sedang menduduki pedang Shén Long sehingga gua cintanya menggesek pedang Shén Long yang mulai mengeras dengan menggoyang pinggulnya maju mundur.
Jemari Shén Long telah berhasil menerobos masuk kedalam wilayah sensitif Song Hye Kyo dan mulai mengorek bibir gua cinta itu yang akhirnya membuat pinggul Song Hye Kyo mulai menggerakkannya maju mundur mengikuti irama gerakan jemari Shén Long.
Pedang Shén Long mulai ditegakkan oleh Fan Bingbing yang kemudian dia mengangkang diatasnya lalu pedang Shén Long diarahkan masuk ke dalam gua cinta Fan Bingbing.
"Ya, suamiku hukumlah aku karena melukaimu",ucap Fan Bingbing dengan menggoyang pinggulnya maju mundur.
"Ya...ya....ya",erang Song Hye Kyo yang gua cintanya yang diobeli dengan jemari kanan Shén Long.
"Iyaaa.....yaaaa....yaaaa",rintih Fan Bingbing sambil menarik turunkan pinggulnya dan terkadang dia memutar pinggulnya.
Tangan kiri Shén Long tidak tinggal diam maka dia meremasi payudara kanan Song Hye Kyo yang kemudian Song Hye Kyo melepas semua bajunya terus mengangkangi wajah Shén Long yang langsung mengerti untuk menjilati gua cinta Song Hye Kyo.
"Yaa...yaaa....suamiku hukumlah aku dengan membenihi ladangku....yaaaa...YAAA",erang Fan Bingbing yang juga disahuti oleh Song Hye Kyo yang akhirnya keduanya gua cintanya membanjir dan jatuh telungkup diatas Shén Long sedangkan Song Hye Kyo rebah disebelah Shén Long.
Kemudian Fan Bingbing bergeser ke sebelah kiri Shén Long dan dia melihat pedang Shén Long masih tegak kokoh berdiri namun basah karena cairan cinta Fan Bingbing.
Pedang itu masih berdiri kokoh karena belum mengeluarkan amunisinya namun berlumuran cairan dari Fan Bingbing.
"Looooop..."masukkan pedang itu ke dalam mulut Song Hye Kyo lalu dia mengulumnya walaupun pedang itu masih ada cairan Fan Bingbing sedangkan Fan Bingbing menyodorkan buah dadanya ke Shén Long yang langsung dilahapnya.
Terus tangan kiri Shén Long mengobel lembah rimbun milik Fan Bingbingyang masih basah karena cairannya sendiri.
Song Hye Kyo mulai memposisikan tubuhnya untuk menunggangi Shén Long dengan memasukkan pedang itu ke dalam gua cintanya kemudiandia memaju mundurkan pinggulnya.
"Ya....suamiku benihiii aku juga agar sama dengan Kak YuQi,"erang Song Hye Kyo lagi menunggangi suaminya.
Suara desahan Fan Bingbing dan Song Hye Kyo yang bersahutan untuk mencapai puncak kebahagiaan mereka berdua.
Song Hye Kyo yang akhirnya menggapai puncaknya langsung rebah disebelah Shén Long dan ia berusaha tidak tidur di dada sisi kanan Shén Long karena ada balutan luka bekas tusukan oleh Fan Bingbing.
"Aaahhh...."erangan Fan Bingbing yang baru saja mengeluarkan air surganya lewat gua cintanya akibat kocokan jemari dan juga sedotan di payudaranya oleh Shén Long.
Fan Bingbing tersipu didadanya kiri Shén Long dengan kaki kirinya menindih tubuh Shén Long.
Shén Long kemudian membelakangi Song Hye Kyo yang telah sudah terlelap tidur untuk menghadap ke Fan Bingbing lalu dia mengarahkan pedang itu masuk ke dalam gua cintanya Fan Bingbing sekali lagi.
Bless ... masuklah pedang Shén Long masuk ke dalam cinta Fan Bingbing terus dia menggenjotnya.
"Ya...hiks.. suamiku hukumlah aku karena melukaimu...hiks..aahh",erang Fan Bingbing yang juga menitikkan air mata yang gua cintanya sedang menerima sodokan pedang Shén Long dengan menghadap suaminya yang lagi memegangi kaki kirinya.
Tangan kiri Fan Bingbing ditaruh ke leher Shén Long yang menghadapnya yang lagi menatap Wajah Fan Bingbing yang lagi sayu karena gua cintanya menerima sodokan pedang Shén Long terus menerus.
Gerakan pinggul Shén Long tambah laon tambah kencang menyodok gua cinta itu dengan diiringi dengan suara napas ShénLongjuga mulai terdengar berat pada waktu dia mengayuh pinggulnya dan juga pedang ShénLong mulai melontarkan amunisinya ke rahim Fan Bingbing sambil menatap istrinya yang menangis akan kesalahan yang ia lakukan yaitu melukai suaminya maka ia pasrah menerima hukuman berahi dari suami tercintanya.
Akhirnya air mani Shén Long keluar membanjiri rahim istrinya dengan diiringi tangisan Fan Bingbing yang tersedu sedu sambil menciumi suaminya yang telah membenihi rahimnya dengan maninya.
Lalu mereka berciuman untuk melepas kebahagiaan mereka akan permainan cinta mereka yang begitu suci tanpa melepaskan kedua kelamin itu yang masih bertautan.
"Suamiku ...hiks.. maafkan aku telah menusukmu padahal aku tidak sengaja dan aku sangat menyesalinya...hiks",ucap Fan Bingbing sambil sesenggukan di dada Shén Long.
Cuuup..suara ciuman Shén Long yang jatuh di kening istrinya yang sedang menangis tersedu-sedu didadanya.
"Tidak apa-apa semuanya telah menjadi baik jadi kamu tidak perlu sedih",ucap Shén Long yang memeluk istrinya lalu mengecup lagi kening Fan Bingbing sehingga tangisnya mulai perlahan berhenti.
"Ayo ...tidur istriku",ajak Shén Long sambil memeluk tubuh istrinya dan akhirnya mereka tertidur dengan kelamin mereka masih menyatu.
Paginya dikamar Shén Long bangun dan tidak didapatinya kedua istrinya di sebelahnya maka ia bangkit terus berusaha duduk.
"Sekarang dia dimana dan kenapa dia meninggalkanku padahal dulu dia berkata kepadaku dia sangat mencintaiku",batin Shén Long duduk di ranjang dan tidak beranjak turun.
Shen Long
"Tok..tok",suara pintu diketuk lalu dibuka dan seorang pelayan wanita masuk.
Xu Mao
"Tuan,jendral Xǔ Mao datang menjenguk",ucap pelayan dan dijawab Shén Long dengan anggukan.
Maka masuklah Xǔ Mao yang memberi salam Gongshu dan juga dibalas sama Shén Long dengan salam yang sama.
"Bagaimana keadaan jendral?"tanya Xǔ Mao yang kemudian duduk di sebelah Shén Long.
“keadaanku sudah mulai membaik”,jawab Shen Long.
"Jendral Shén Long,apakah lebih baik keberangkatan kita ke Busan ditunda terlebih dahulu karena tuan masih terluka parah", ucap Xǔ Mao yang duduk disebelah dipan Shén Long yang lagi duduk.
"Tidak,apapun yang terjadi kamu dan pasukanmu tetap berangkat",ucap Shén Long.
"Baiklah kalau begitu kita tetap menjalani rencana kita untuk berangkat ke Busan tetapi alangkah baiknya kita tunda satu hari agar anda bisa istirahat dulu dan juga moril pasukan teap semangat apabila tuan beserta mereka",ucap Xǔ Mao
"Baiklah,aku ikutin saran kamu",ucap Shén Long.
lalu mereka berbincang bincang sebentar sampai dia pamit ke barak untuk menyiapkan keberangkatkan itu.
Setelah ditinggal Xǔ Mao untuk pergi ke barak maka Shén Long mencari sesuatu di sekitar ranjangnya tetapi dia tidak menemukannya.
Zhang YuQi
"Apakah kamu mencari ini?"ucap Zhang YuQi membawa sapu tangan yang ada sulaman kupu-kupu bersayap pelangi hasil buatan Meifeng yang membuat Shén Long menghentikan pencariannya.
Diberikan sapu tangan itu ke Shén Long dan ia menerimanya sambil terdiam.
"Dimanakah dia?",tanya Shén Long sambil memegangi sapu tangan itu.
"Dia telah pergi",ucap Zhang YuQi yang duduk disebelahnya.
"Pergi kemana?"tanya Shén Long sekali lagi.
"Entahlah sebab dia tidak menyebutkannya",jawab Zhang YuQi duduk di ranjang sambil melihat balutan luka Shén Long.
"Maafkan aku",ucap Shén Long yang sambil memeluk istrinya dengan kepalanya pas berada tepat di dada Zhang YuQi.
"Tidak apa-apa",ucap Zhang YuQi sambil mengecup kening Shén Long.
Kemudian Zhang YuQi menurunkan kembennya sehingga payudara kanannya keluar langsung dilahap oleh Shén Long.
"Sedotlah agar kamu menjadi kuat suamiku",ucap Zhang YuQi dengan kedua tangannya memegangi kepala Shén Long.
Tidak lama kemudian masuklah kedua istri Shén Long yaitu Fan Bingbing dan Song Hye Kyo untuk melihat keadaan suaminya.
Walaupun mereka datang Shén Long tetap memainkan puting Zhang YuQi dengan menyedotnya lalu Fan Bingbing memerintahkan semua pelayannya keluar kamar lalu mereka menutup pintu kamar terus mendekati Shén Long dengan duduk di kanan kiri ranjang Shén Long.
Mereka pun menurunkan kembennya untuk mengeluarkan buah dadanya maka Shén Long bergantian menetek payudara semua istrinya secara bergantian sehingga ruangan itu dipenuhi suara cekikikan semua istri Shén Long.
Disaat yang sama di sebuah jembatan didalam klenteng terdapat seorang wanita menatap ke arah pangkalan angkatan laut kerajaan Mongol dengan menangis.
Meifeng
"Shén Long, maafkan aku sebab aku tidak bisa bersatu denganmu",batin Meifeng dengan menatap kapal kapal yang lalu lalang di pangkalan itu.
"Ada info baru tentang keberangkatan kesatuan Naga Gunung dan Kerbau Gunungyang ditunda satu hari",ucap Roulan yang baru datang menghampiri Meifeng yang berdiri di jembatan.
Roulan
Kemudian Meifeng mengusap air matanya lalu menoleh ke Roulan sambil mengangguk untuk menganggapi berita itu.
“penundaan itu disebabkan adanya insiden di rumah pimpinan divisi Shan sehingga pemimpinnya terluka parah”,ucap Roulan yang berada disebelah Meifeng yang kembali menatap pangkalan itu juga.
setelah mendengar perkataan Roulan maka Meifeng langsung menundukkan kepalanya sebentar terus dia kembali melihat ke depan.
“Apa yang terjadi dengan Shen Long dan bagaimana keadaannya sekarang?”tanya Roulan dengan menghadap Meifeng yang tetap menatap ke depan.
“aku tidak tahu”,jawab Meifeng dengan menatap ke depan.
“Tidak mungkin kau tidak tahu sebab kamu juga ada disana”,ucap Roulan yang masih melihat Meifeng.
“Kamu jangan kuatir sebab dia tidak apa-apa dan yang paling penting kita harus fokus ke tujuan kita sebenarnya jadi kesampingkan dulu masalah itu,”ucap Meifeng menoleh ke Roulan sebentar kemudian kembali menatap ke depan lagi.
“Kurasa itu info sementara dariku mungkin kamu bisa sampaikan ini ke pangeran Ichigo”,ucap Roulan yang ikut menatap ke depan.
“Terima kasih”,ucap Meifeng tanpa menoleh ke Roulan.
“Boleh aku tahu bagaimana keadaannya sekarang?”tanya Roulan menoleh ke Meifeng.
“Dia sebenarnya sangat terluka parah yaitu hatinya daripada luka tusukan yang dia derita sekarang tetapi itu memang harus terjadi sebab apapun yang terjadi aku dan dia tidak akan bersatu”,ucap Meifeng yang mulai menitikkan air matanya.
“kenapa kamu menipu hatimu padahal kamu sangat mencintainya dan kamu pun tahu dia juga mencintaimu,”ucap Roulan yang melihat Meifeng menundukkan kepala dan mulai menintikkan air matanya lagi.
“memang benar perkataanmu tetapi itu harus kukorbankan demi kepentingan bangsaku”,ucap Meifeng dengan mengusap air matanya.
“Alangkah baiknya kamu perjuangkan itu sebab aku yakin Shen Long sebenarnya juga mempunyai impian yang sama dengan kita tetapi dia terbentur ancaman dari Mongol akan keselamatan keluarganya”,ucap Roulan yang berusaha mendekati Meifeng dengan memegang tangannya.
“Mungkin sebaiknya kita tetap konsentrasi dengan tujuan kita sebenarnya dan untuk masalah itu tetap harus kita sisihkan,”ucap Meifeng melepaskan pegangan Roulan kemudian membalikkan badannya untuk meninggalkan Roulan.
“Selamat tingal”,ucap Meifeng meninggalkan Roulan sendiri di jembatan itu.
Sehari setelah pertemuan itu Roulan duduk sendirian di balkon lantai dua di sebuah kedai dekat pantai.
"Bagaimana keadaanmu sekarang?...kenapa kamu mau berkorban demi Meifeng walaupun dia meninggalkanmu",batin Roulan sambil meminum arak lalu mengambil sepotong daging dengan sumpit dan memakannya.
Roulan
"Mungkinkah dia melakukan itu untukku?"batin Roulan sambil memandang laut.
“Bolehkah aku duduk disini?”suara seorang pria yang langsung membuat Roulan kaget dan langsung mempersilakan duduk.
“Shen Long,apa gerangan yang membuatmu mau menemuiku?”batin Roulan ketika mempersilakan dia duduk.
“Kamu sendirian dan dimana temanmu?”tanya Shen Long sambil dia menuang poci yang berisi arak ke cawannya.
“Dia lagi ada tugas lain”,jawab Roulan sambil dia menoleh ke Shén Long.
“Biasanya kalian selalu bersama dan baru kali ini aku melihatmu sendirian atau apakah kalian lagi berselisih,”ucap Shen long sambil meminum arak.
“kalau kamu ada perlu sama dia maka aku bisa carikan dia untukmu,”ucap Roulan yang kemudian berdiri tetapi ditahan oleh Shen Long dengan memegang tangan Roulan.
“Jangan marah sebab aku sebenarnya hanya ingin ketemu kamu,”ucap Shen Long sambil memegang tangan Roulan yang akhirnya dia kembali duduk.
"Bagaimana lukamu?"tanya Roulan sambil memandang Shén Long.
"Aku sudah baikan",jawab Shén Long.
“Roulan,aku mau menanyakan sesuatu ke kamu tentang apa yang pernah kamu katakan pada waktu itu,”ucap Shen Long sambil menatap Roulan.
“Tentang apa atau kamu mau bergabung dengan kami?”tanya Roulan dengan menatap Shén Long.
“Bukan yang itu tetapi tentang Meifeng,”ucap Shen Longmenatap Roulan.
“Oh,itu,”ucap Roulan yang kemudian dia menuangkan arak ke cawannya dan cawan Shen Long.
“Apakah maksud kamu mengingatkan aku untuk berhati-hati dengan Meifeng padahal kamu adalah temannya?”tanya Shen Long kepada Roulan yang hanya terdiam.
"Meifeng pernah cerita kepadaku kalau kamu mencintainya tetapi ...."ucap Roulan yang bingung mencari alasan untuk mengelabui Shén Long.
"Tetapi kenapa?"tanya Shén Long menatap tajam ke Roulan.
"Aku juga mencintaimu jadi aku mengatakan itu kekamu agar kamu menghindari dia maka aku bisa dekat denganmu",ucap Roulan yang mengambil cawan yang isi arak dan menegaknya.
"Maafkan aku Shén Long telah membohongimu sebab aku ada perjanjian dengan Meifeng maka aku harus membantu menutupinya",batin Roulan dengan menaruh cawannya yang telah kosong di meja.
"Apakah kamu berbicara jujur kepadaku atau kamu berusaha menutupi sesuatu dari dirinya kepadaku",ucap Shén Long yang kemudian berdiri memandang laut yang mulai diselimuti awan hitam.
"Tidak,itu memang murni persaingan aku dan dia untuk mendapatkanmu dan untuk yang lainnya aku tidak tahu",ucap Roulan yang juga berdiri disamping Shén Long sama sama menatap laut yang diselimuti awan hitam yang diiringi kilatan petir.
"Kenapa kamu mencintaiku sedangkan aku sudah mempunyai banyak istri?"ucap Shén Long menatap Roulan.
"Sebab kamulah lelaki pertama yang menolakku untuk bercinta bahkan selama aku mengajakmu bergabung ke partaiku itu prinsipmu membuatku kagum akan tekadmu untuk melindungi orang yang kau cintai jadi aku mulai memberanikan diri untuk mencintaimu walaupun hatimu telah dimiliki banyak wanita",ucap Roulan memandang Shén Long yang membelakanginya.
"Janganlah kamu mencintai seseorang yang belum tentu mau memperdulikanmu itu akan membuatmu sakit",ucap Shén Long meninggalkan Roulan yang masih melihat pemandangan laut yang diliputi kegelapan.
Tik...tik...tik tik suara hujan mengguyur tempat Roulan berdiri yang tidak dilindungi atap maka dia kehujanan.
"Hiks...Aku tahu itu sangat yang tidak mungkin kudapat darimu maka aku akan tetap terus berusaha mendapatkan cintamu dengan segala apapun yang kupunya agar kamu mau memberikan ruang itu untukku yaitu didalam hatimu..hiks",ucap Roulan yang menangis di guyuran hujan deras.
"Hiks... Shén Long,ijinkan aku untuk mencintaimu sebab...hiks.... aku sangat mencintaimu...hiks",ucap Roulan yang menunduk sambil menangis ditengah guyuran hujan deras.
Kemudian ada seseorang yang memayungi dia dari guyuran hujan.
"Janganlah menangis sebab aku selalu menepati janjiku untuk melindungi orang yang kucintai",ucap orang yang memayunginya.
Roulan langsung menoleh ke arah suara itu yang tak lain Shén Long yang memayunginya.
"Aku tidak mau teman orang yang kucintai jatuh sakit",ucap Shén Long dengan menggandeng Roulan untuk berteduh.
Setelah mereka berteduh maka Shén Long menutup payungnya lalu dia memberikan payung itu ke Roulan.
"Shén Long,terima kasih", ucap Roulan sambil menunduk dan apa yang dia harapkan pupus sebab Shén Long tidak mencintainya.
Cupp.. sebuah kecupan dari Shén Long jatuh di kening Roulan yang langsung membuatnya tertegun.
Shen Long
"Aku tidak mau lagi ada persaingan antara kamu dan Meifeng tetapi belajarlah dari Zhang YuQi yang mau berbagi ruang cintaku kepada semua istriku",ucap Shén Long yang langsung membuat Roulan bahagia.
"Cepatlah pulang dan ganti bajumu agar kamu tidak sakit dan aku mohon kepdadmu untuk selalu menjaga semua kakakmu",ucap Shén Long meninggalkan Roulan turun ke tangga.
Roulan menatap dengan mengangguk akan permohonan Shén Long dengan penuh bahagia sebab dia telah mendapatkan ruang itu untuknya kemudian dia juga beranjak turun dari lantai dua kedai itu untuk pulang ke rumah.\
qiánchénwǎngshì chéng yúnyān xiāosàn zài bǐcǐ yǎnqián
Masa lalu yang berdebu menjadi sebuah gumpalan asap, berhamburan didepan mata
The dusty past becomes a cloud of smoke, scattering before our eyes
前尘往事成云烟消散在彼此眼前
jiù lián shuō guò liao zàijiàn yě kànbujiàn nǐ yǒu xiē āiyuàn
Meskipun sudah mengucapkan selamat tinggal, aku tidak bisa melihat kau bersedih
Even though we’ve said goodbye, I can’t see any of your sadness
就连说过了再见也看不见你有些哀怨
gěi wǒ de yīqiè nǐ bùguòshì zài fūyǎn
Semua yang kau berikan padaku hanyalah ala kadarnya
Everything you’ve given me, it’s all been a routine
给我的一切你不过是在敷衍
nǐ xiào de yuè wúxié wǒ jiù huì ài nǐ ài de gèng kuáng yě
Ketika kau tertawa begitu manis, aku mencintaimu bahkan lebih tak terkendali
When you laugh so sweetly, I love you even more wildly
你笑的越无邪我就会爱你爱得更狂野
-----@@-----
zǒng zài shā nà jiān yǒu yīxiē liǎojiě
Selalu memahami dalam sekejap
Understanding always occurs instantaneously
总在刹那间有一些了解
shuō guò di huà bù kěnéng huì shíxiàn
Apa yang telah kau katakan tak akan mungkin terjadi
Things you’ve spoken, they’ll never happen
说过的话不可能会实现
jiù zài yīzhuǎnyǎn fāxiàn nǐ de liǎn
Dalam sekejap mata, aku melihat bagaimana wajahmu
In the twinkling of an eye, I see how your face
就在一转眼发现你的脸
yǐjing mòshēng bù huì zài xiàng cóngqián
Sudah menjadi asing, tak akan pernah lagi menjadi seperti sebelumnya
Has already become unfamiliar, it’ll never again be like before
已经陌生不会再像从前
wǒ di shìjiè kāishǐ xiàxuě lěng de ràng wǒ wúfǎ duō ài yī tiān
Didunia ku salju telah mulai turun, begitu dingin aku tidak bisa mencintai satu hari lagi
It has begun to snow in my world, so cold that I can’t love one day longer
我的世界开始下雪 冷得让我无法多爱一天
lěng de lián yǐncáng de yíhàn dōu nàme di míngxiǎn
Begitu dingin , bahkan semua kesedihan ku yang tersembunyi menjadi begitu jelas
So cold that even my hidden sorrows are all so apparent
冷得连隐藏的遗憾 都那么地明显
------------
-----REFF-----
wǒ hé nǐ wěnbié zài wúrén de jiē
Ciuman perpisahan kau dan aku dijalanan kosong
You and I kiss goodbye on an empty street
我和你吻别在无人的街
ràng fēng chīxiào wǒ bùnéng jùjué
Biarkan angin tertawa bodoh , aku tidak bisa menolaknya
Let the wind laugh idiotically, I can’t refuse it
让风痴笑我不能拒绝
wǒ hé nǐ wěnbié zài kuángluàn de yè
Ciuman perpisahan kau dan aku dimalam yang liar
You and I kiss goodbye on a wild night
我和你吻别在狂乱的夜
wǒ di xīn děngzhe yíngjiē shāngbēi
Hatiku sedang menunggu untuk menyambut kesedihan
My heart is waiting to welcome grief
我的心等着迎接伤悲
--------------
xiǎngyào gěi nǐ de sīniàn jiù xiàng fēngzheng duàn liao xiàn
Ingin memberikan nostalgia seperti laying-layang dengan tali yang rusak
Wanting to give you nostalgia is like a kite with a broken string
想要给你的思念就像风筝断了线
fēi bù jìn nǐ de shìjiè yě wēnnuǎn bùliǎo nǐ de shìxiàn
Ini tak akan terbang kedunia mu, dan tidak akan menghangtakan pandanganmu
It can’t fly into your world, and won’t warm your line of sight
飞不进你的世界也温暖不了你的视线
wǒ yǐjing kànjian yī chū bēijù zhèng shàngyǎn
Aku sudah bisa melihat, ini sebuah permainan tragedi
I can already see, this play is a tragedy
我已经看见一出悲剧正上演
jùzhōng méiyǒu xǐyuè wǒ réngrán duǒ zài nǐ di mèng lǐmiàn
Bukan akhir yang bahagia, aku masih bersembunyi dalam mimpi mu
There’s no happy ending, I’m still hiding in your dreams
剧终没有喜悦我仍然躲在你的梦里面
(Jacky Cheung – Wen Bie/张学友 - 吻别/Zhāng Xué Yǒu – Wěn Bié)