Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Kitchenset Season II <------------------- ( UPDATE )

menginap

masih jam 8 malam, aku beringsut duduk semakin merapat menemani mang marwan yang merangkulku dengan mesra sambil menyaksikan acara TV sementara di sisi lain sebelahku ada suamiku yang semakin asik dengan HPnya yang sesekali ikut menimpali obrolan dengan mang marwan.
"ah senang nya...", bisik hatiku sambil ku benamkan diriku dalam pelukannya, malam ini mang marwan menerima tawaran ku untuk menginap di rumah dan tentunya atas persetujuan suamiku yang kubujuk dan mengijinkannya.
"eemhh... ahh... mang marwan...", ujarku dengan manja saat tangan mang marwan menjamah selangkanganku karena aku menyingkapnya sesaat dan memperlihatkan bulu jembutku yang tak tertutup celana dalam, pandangan mata suamiku beralih kepadaku saat aku merentangkan kedua kakiku dan tangan mang marwan mengelus dan membelai jembutku.
"mang ke kamar yuk..", bisikku dengan mesra dan mang marwan mengangguk tersenyum, aku meraih tangannya, menggandengnya bangun dari sofa.
"pah... mau ikutan gak...?", tanyaku kepada suamiku yang melihatku berdiri dalam rangkulan mang marwan.
"nanti sayang... ", jawabnya.
"papah mau nonton kan ?", tanyaku lagi.
"iya dibuka aja pintu kamarnya...", jawab suamiku, melepas aku dan mang marwan ke kamar dengan mesra merangkulku. vaginaku sudah basah, itilku sudah gatal sejak tadi dibalik dasterku.
"nakal kamu ya...sayang... ", ujar suamiku tersenyum menggodaku sambil tangannya menyingkap dasterku.
"eeehmmmh.. papah..hi hi hi... abis udah gatel...", balasku.
"gatel apanya bu dewi...?", ucap mang marwan tersenyum menggodaku sambil merangkul mesra kubawa ke kamarku.
"itilnya...", jawabku sambil merapatkan kepalaku dengan manja di dadanya. kubiarkan pintu kamar terbuka lebar dan suamiku bisa tepat melihat ke arah ranjang.
"mang marwan udah pulang kampung ke istri mamang...?", tanyaku.
"belum... udah sebulan lebih... makanya kesini...", jelasnya sambil tangannya mengelus lenganku dan memeluk mesra, aku menyambut bibirnya yang memagut lembut dan kupastikan suamiku dapat melihat dengan jelas dari luar kamar. tangan mang marwan meremas-remas bongkahan bokongku yang sudah tersingkap. sementara kedua tanganku sibuk melepas sabuk dan celana mang marwan yang tak lama celananya terlepas disusul celana dalamnya yang juga terlepas. kontol besar dan panjangnya sudah mengeras walau belum maksimal. tanpa kata-kata aku bersimpuh dan menggenggamnya, mulutku menganga dan kepala kontolnya ku masukan dan kuhisap dengan penuh nikmatnya. satu bulan lebih mang marwan belum melampiaskan hasratnya kepada istrinya di kampung, dalam benakku dan aku akan memberinya kenikmatan yang akan membuatnya melayang tinggi agar ia melampiaskan seluruh hasratnya yang terpendam satu bulan lebih kepadaku.
kujilati dan ku kecup kepala kontolnya yang mulai membengkak keras, batangnya mengeras tegak berdiri dengan gagahnya. satu tanganku lagi membelai biji pelernya yang menggantung lembut. kucoba untuk memasukan seluruh batangnya ke mulutku namun sudah mentok di leherku.

mang marwan melepas bajunya yang tersisa dan aku melepas dasterku saling melepas dan tubuhku dan tubuh kekar mang marwan telanjang bulat bersama. mang marwan memelukku dan kusambut bibirnya yang melumat bibirku dengan lidahku yang dihisap dan dilumatnya saat aku menjulurkannya. sesaat kemudian mang marwan membimbingku untuk duduk diranjang dan merebakan tubuhku, tangan kekarnya meraih kedua kakiku yang menjulur di lantai dan merentangkannya lebar-lebar saat kulihat ia merunduk dan....
"aaahhh....", mulutnya mencium dan melumat vaginaku, lidahnya menjulur menyapu dan menjilati itilku, membuatku menggelepar nikmat seraya merancau dan melenguh tak karuan dibuatnya.
"ooohhh... gaaaak... kuaaat...", lenguhku semakin lama semakin membuatku tak kuasa menahan kenikmatan ini. lubang vaginaku seakan mengempot mencari dan menagih kontol untuk diempot.
"maaang...", lenguhku dan mang marwan dapat mengerti keinginanku. ya saat nya untuk memberi kenikmatan kepadaku dengan kontol besarnya.
"masukin mang...", pintaku tak sabar saat mang marwan sudah membimbing kepala kontolnya tepat di mulut lubang vaginaku dan blesssshhh....
"ooooaaaahhhh...", lenguhku betapa nikmatnya kontol besarnya yang terbenam di dalam vaginaku yang sudah becek dan mang marwan mulai menggenjot pinggulnya. batang besar dan panjangnya menjulur keluar berlumuran lendirku dan kembali menghujam saat kepala kontolnya tak sampai terlepas dari emutan lubang vaginaku. ah sungguh nikmat sekali kontol ini, bisik hatiku sambi tubuhku telanjangku menggeliat dan aku hanya bisa melenguh nihkmat dengan tubuhku terguncang oleh hentakan pinggul mang marwan.
"maaaannggg....", ucapku lirih dan menyambut bibirnya yang memagut bibirku, buah dadaku diremasnya, mataku terpejam-pejam nikmat. sungguh luar biasa kenikmatan ini hingga aku tak lagi mampu menahan orgasmeku.
"ooooooaaahhh....", pekikku dengan tubuh menggelepar dan mengejang hebat.

aku terengah dan kudapati suamiku di sampingku saat kubuka mataku.
"eeeeehh...", lenguhku dengan kedua kakiku yang terkulai mengangkang lebar saat mang marwan mencabut kontolnya.
"udah keluar aja kamu sayang...", ujar suamiku sambil menggenggam tanganku.
"he eh.. pah.... abis kontol gede terasa banget...eemmhh...", sahutku sekenanya sambil terengah-engah dan memang sungguh terasa kontol mang marwan dibanding kontolnya.
"sambil nungging yuk bu dewi....", pinta mang marwan kepadaku dan sambil dibantu oleh suamiku, aku membalikan tubuhku dan menunggingkan bokongku di hadapan mang marwan. dengan leluasa tangannya menjamah, meremas, dan menampar bokongku.
"seksi banget bu dewi...", puji mang marwan sambil tangannya sibuk mengulas bokongku.
"istri siapa dulu mang... he he...", ucap suamiku dengan nada bangga kepada mang marwan.
"iya pak... saya beruntung banget bisa sampe kayak gini...ngerasain enaknya sama bu dewi....". ujar mang marwan.
"iya asal istri saya suka dan puas gak apa-apa mang...". balas suamiku sambil membimbing kontolnya yang sudah mengeras ke mulutku sementara kurasakan mulut lubang vaginaku juga mulai di jejal kepala kontol mang marwan lagi.
"emmmmhhhhff....", lenguhku dengan 2 kontol yang sudah menjejal di lubang mulut bawah dan atasku bersamaan dan kembali kontol mang marwan menyodok-nyodok lubang vaginaku dengan nikmatnya sambil mulut atasku menghisap kontol suamiku bersamaan.

"gantian sebentar mang...", ucap suamiku ditengah tengah kenikmatan yang sedang kurasakan dari kontol besar dan panjang mang marwan di dalam vaginaku, suamiku mengambil alih posisi mang marwan yang mengalah, dari belakang bokongku suamiku menjejalkan kontol kecilnya yang langsung terbanam namun tak terasa bagiku.
"uuughhh... ", geram suamiku mulai menggenjot vaginaku, sementara mang marwan sudah di depan ku.
"eemhh... maang...", lenguhku sambil menyambut bibirnya yang memagut bibirk sambil tangannya yang meraih buah dadaku yang menggantung di belai dan diremasnya dengan lembut. aku tersenyum kepadanya saat mang marwan memandangku, kulihat kontol gedenya yang berlumuran lendir vaginaku masih tegak berdiri keras dengan gagahnya.

"coba masuk bareng mang...", pinta suamiku mencabut kontolnya dan memintaku untuk berganti posisi. ia duduk dan memintaku untuk membelakangi dan mengangkang diatas pangkuannya, tepat diatas kontolnya.
"eemhh...", lenguhku saat aku dudu dipangkuan suamiku dengan kontolnya yang langsung terbenam di dalam vaginaku, sementara mang marwan bersiap di hadapanku dengan kontolnya yang dibimbingnya ke vaginaku yang sudah terjejal kontol suamiku.
"pelan-pelan maang...", ucapku dengan nada manja menatap kepala kontol itu mencari sela lubang di atas kontol suamiku. perlahan kepala kontol besarnya menyeruak memadati lubangku semakin mendesak dan berjejal bersamaan dengan kontol suamiku.
"uuuhh... tambah sempit banget...", ujar mang marwan sambil perlahan terus memasukannya.
"sudah masuk semua mang...? masukin semua mang...", tanya suamiku.
"udah masuk...semua uuh...enak bu dewi.?", mang marwan menatapku yang hanya meringis dengan lubang vaginaku yang terjejal 2 kontol sekaligus. tak kuasa aku merabahkan diri terlentang diatas tubuh suamiku yang menahannya dan mang marwan perlahan mulai menggenjotnya.
"oooaaaahhh...", lenguhku ngilu dan linu nikmatnya meregang ke seluruh tubuhku.
"uuuh... gila.. sempit banget....", ucap suamiku walau hanya kontol mang marwan yang keluar masuk menghujam-hujam namun membuatnya benar-benar merasakan kenikmatan jepitan vaginaku.
"oooooh... shiit.... aaaahhh....", geram suamiku rupanya hujaman-hujaman kontol mang marwan di vaginaku membuat kontolnya yang terjepit bergesekan hingga tak kuasa menahan orgasmenya. suamiku menggeram dan sesaat kemudian tubuhnya menghentak hebat menyemburkan spermanya di dalam vaginaku.

aku bergulir ke samping suamiku hingga kedua kontol di vaginaku terlepas.
"enak pah..?", tanyaku kepada suamiku yang tersengal tersenyum mengangguk kepadaku. ku ambil handuk kecil di dekatku untuk membersihkan lubang vaginaku dari sperma suamiku yang meleleh keluar.
"yuk mang... masukin lagi...", pintaku sambil berbaring terlentang di samping suamiku, mang marwan meraih kedua kakiku, membimbing kepala kontolnya di depan mulut lubang ku dan menekan pinggulnya, bleessshhh.... kontolnya kembali terbenam dan kembali aku mereguk kenikmatan tanpa gangguan suamiku yang sekarang hanya menonton di sampingku. tubuh kekar mang marwan merengkuh diatasku dengan pinggul naik turun. sesekali aku menyambut kecupan bibirnya yang melumat bibirku.
"maaang... pengen di atas...", pintaku dan dengan pengertian mang marwan mancabut kontolnya, ia berbaring di sampingku sementara aku bangun dan mengangkangi pinggulnya tepat diatas kontolnya yang kuraih dan ku bimbing ke mulut vaginaku dan perlahan aku menurunkan tubuhku dan terduduk di atas nya dengan kontolnya yang terbanam. aku menoleh, melihat suamiku yang masih terbaring sambil mengocok kontol lunglainya saat pinggulku mulai bergoyang. kontol besar dan panjang ini terasa mengaduk-aduk nikmat di dalam vaginaku.
"aaah.... aaahhh... aaahhh...", desahku mengayun kan dengan nikmatnya pinggulku. kubiarkan tangan mang marwan yang meremas-remas kedua buah dadaku.
"enak sayang...?", sergah suamiku memandangku dengan wajah mupengnya namun apa daya kontolnya sudah ngecrot duluan.
"enak paah... aduuuh.... terasa banget kontolnya paah...", ucapku namun membuatku tak dapat menahan kenikmatan ini pinggulku ku ayun semakin cepat hingga akhirnya
"aaaahhhhhhhhhh.... koooontoooool....", ucapku berkali kali menyebut benda nikmat yang ada di dalam vaginaku ini. aku mencapai orgasme keduaku diatas tubuh mang marwan.

mang marwan membaringkan aku di samping suamiku, kedua tangannya kembali meraih kedua kakiku yang mengangkang dan kepala kontolnya yang dibimbingnya ke mulut vaginaku lagi dan bleessshh.... kembali terjejal dengan nikmatnya. tubuh kekarnya kembali merengkuh diatas tubuhku.
"ooh bu dewiiii...", bisik mang marwan semakin menghentakan pinggulnya dengan cepat.
"uuh pak agung.... ijin saya crot di dalem...", ucap mang marwan kepada suamiku yang langsung meng-iyakan memberi ijin kepada mang marwan.
"bu dewii...", ucap mang marwan lagi mencium pipiku dan sesaat kemudian pinggulnya menghentak-hentak menanamkan dalam-dalam kontolnya di dalam vaginaku bersamaan dengan spermanya yang menyembur di dalam rahimku, membanjiri liang vaginaku hingga semburan terakhir spermanya.
mang marwan berguling, berbaring di sampingku dengan nafas terengah dengan rasa puas.

"papah tidur disini...?", tanyaku diruang tengah kepada suamiku yang berbaring di sofa saat aku keluar dari kamar mandi dengan tubuh telanjangku yang tak ku tutup dengan handuk.
"iya...", jawab suamiku dengan penuh pengertian memberiku kesempatan malam ini untuk tidur berdua saja bersama mang marwan di kamar.
"pintu nya aku buka aja ya pah...", ucapku sambil melenggang ke dalam kamarku yang di sambut mang marwan di atas ranjang dengan kontolnya yang terlihat sudah melemas namun masih terlihat besar dan panjang.
"emmhh... ", gumamku sambil tersenyum dan membelai kontolnya aku berbaring dalam pelukannya. mang marwan mengecup kepalaku dan memeluk dengan mesra membiarkan aku bermain dan membelai kontolnya.
"eemhh... gemes...", ucapku ku kecup lubang kecil di kepala kontolnya dan mang marwan hanya tersenyum sambil mengelus lenganku.
"kasian udah 2 bulan lebih gak di angetin...", ujarku sekenanya membuat mang marwan tertawa.
"kan udah di angetin sama bu dewi...".
"iya makanya aku angetin.....". balasku.


Bersambung ke Halaman 41 <------------------
 
Terakhir diubah:
Thks budewi, akhirnya.. Waw nginap
Jdi ingat komen temen, pagi2 baru melek, ndapetin bini masih wot, kuat banget maenya semalaman ngk tidur
 
Wow elastis masuk 2 batang ....pagi2 lsg crrotzzz... lumayan bekel Senin pagi brkt ke ktr
 
Bimabet
SEASON I - KItchenset --> https://www.semprot.com/threads/cuckold-kitchenset-mengawali-gelar-tiker-kopi-segelas.1310157/

SEASON II :
1. Sensasi baru untukku - scroll ke bawah
2. Seminar (halaman 4) <--klik aja
3. Malam seminar ( halaman 6 ) <--klik aja
4. Malam bersama dan sendiri ( halaman 7 ) <--klik aja
5. Malam yang Nikmat ( Halama 7 juga scroll kebawah ) <--klik aja
6. Ketagihan lagi ( Halaman 10 ) <--klik aja
7. Hari Terakhir ( Halaman 11 ) <--klik aja
8. Tamu istimewa ( Halaman 15 ) <--klik aja
9. aku dicabuli tapi aku suka ( Halaman 15 scroll kebawah ) <--klik aja
10. dicabuli lagi tapi enak ( Halaman 16 ) <--klik aja
11. Kejutan ( Halaman 18 ) <--klik aja
12. Merah ( Halaman 18 scroll kebawah ) <---klik aja
13. Gak nahan nikmatnya ( Halaman 22 ) <---Klik aja
14. Kedatangan Tamu Istimewa ( halaman 24 ) <---Klik aja
15. Malam madu ( Halaman 27 ) <---kilk aja
16. Bedeng Cinta ( Halaman 28 ) <---Klik aja
17. Bedeng Kenikmatan ( Halaman 30 ) <---Klik aja
18. Obral obrol ( Halaman 31 ) <--- Klik aja
19. Kejutan ( Halaman 32 ) <--- Klik aja
20. Video Rekaman ( Halaman 33 ) <--- Klik aja
21. Partner baru ( Halaman 36 ) <--- Klik aja
22. Ke Bedeng Lagi ( Halaman 36 ) <---Kilk aja

23. Exhibionist ( Halaman 37 ) <----Klik aja
24. Seteleh Exhibionist ( Halaman 39 )
25. Menginap ( Halaman 40 )

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

SEASON II - Sensasi baru untukku

usia intan sudah beranjak 5 tahun terlihat aktif dan ceria diantara teman-teman sekolah TK nya, wajahnya cantik mirip aku, mamahnya tentunya ha ha ha... namun jika diamati wajahnya lebih mirip dengan reza, mantan pacar SMA ku itu, ya memang dia lah yang menanamkan bibit di janinku sebagai ayah biologisnya. sementara suamiku tak mempermasalahkan hal ini dengan jiwa besarnya, suamiku sudah menganggap intan sebagai anaknya sendiri, memberi kasih sayang sebagai seorang ayah kepada anaknya.
"iya pulang sekolah, reza mau ketemu sama intan katanya pah...", jelasku kepada suamiku melalui telepon yang tak keberatan jika aku mengantar anakku ke apartement reza yang tak jauh dari sekolah TK.

"sudah biarkan dia main di taman...", ujar reza agar aku melepas intan untuk bermain dengan anak-anak lainnya dan mengajakku ke apartementnya karena ada sesuatu yang ingin ia bicarakan denganku. kebetulan aku ingin meminjam kamar mandinya karena sejak tadi aku menahan pipis.
"ah lega rasanya...", gumamku dalam hati seraya ku ambil tisu dan ku keringkan vaginaku yang basah seperti kebiasaaanku tak ada celana dalam yang membungkus selangkangaku sehingga usai mengeringkan vaginaku aku langsng menurunkan gaun gamisku dan melangkah keluar kamar mandi.
"ah reza...?", ucapku saat aku mendapati tak hanya reza diruangan ini namun ada seorang lelaki setengah baya yang tersenyum dan memandangku dengan wajah penuh napsu.
"to the point aja wi... terus terang aku punya hutang yang sudah jatuh tempo dan harus dibayar sama oom chandra ini...", jelas reza dan memohon kepadaku untuk melayani oom chandra demi hutangnya.
"kamu anggap apa aku ini...?!!", ucapku dengan ketus seraya aku melangkah ke arah pintu keluar namun reza menahan lenganku dan membujukku dengan wajah memelas.
"maaf rez... aku gak bisa nolong kamu dengan cara seperti itu...", ujarku seraya kutepiskan tangannya dan kuraih gagang pintu yang tak dapat ku buka karena sudah terkunci.
"ayolah wi... ", desak reza tangannya kembali mencengkeram lenganku seraya membeberkan perilaku sex ku selama ini dengan suamiku.
"apa bedanya kalo kamu menuruti suamimu dengan yang sekarang ?, cuma kali ini saja wi....". desak reza membuatku terbayang beberapa lelaki yang selama ini menyetubuhiku dengan ijin suamiku di tambah yang kulakukan di belakang suamiku dengan laki-laki lain. aku hanya terdiam.
"ayolah wi... tolong aku sekali ini saja...", desak reza lagi. aku menoleh ke arah lelaki setengan baya itu yang duduk tersenyum memandangiku.matanya tajam seakan menelanjangiku, menatap tajam tubuhku. ku tatap wajah reza dengan rasa kasihan melihat wajahnya yang memelas memohon kepadaku dan aku mengangguk perlahan dan sesaat kemudian wajahnya tersenyum sambil mengucapkan terima kasih kepadaku.
"aku di taman... nemenin intan...", ujarnya kepadaku.
"oom chandra saya tinggal dulu... ", ujarnya kepada lelaki itu seraya beranjak keluar meninggalkan aku di ruangannga dengan lelaki setengah baya ini.

"ha ha ha...sungguh cantik sekali kamu nduk...", ujar lelaki itu saat reza sudah menghilang dan aku berdiri terpaku di hadapannya tubuhnya yang gempal mengingatkan aku kepada mang mandor.
"oom gak mau lama-lama... liat kamu secantik gini... kita mulai saja ya...", ucapnya meraih pinggangku dan memangkuku diatas pahanya yang duduk di bibir ranjang.
"berapa umurmu nduk..?", tanyanya.
"27 oom...", jawabku singkat membiarkan tangannya mengelus lenganku dan satu tangan lagi mengelus pahaku yang masih tertutup gaun gamisku.
"ah masih muda... cantik... berkerudung... oom memang ingin mencicipi perempuan seperti kamu nduk...wanita berkerudung... ", ucapnya dan bibirnya mengecup pipiku dan saat aku menoleh ia memagut bibirku. aku menyambut bibirnya dan kujulurkan lidahku yang langsung di hisapnya.dengan penuh hasrat birahi. tangannya berpindah dari pahaku kini meremas di dadaku. nafasnya memburu penuh napsu.
"eeehhh...", lenguhku dengan hasrat ku yang terbawa arus birahiku. kubiarkan tangannya mulai menyingkap gaun gamisku, dan mulai terlihat kedua kakiku yang putih memperlihatkan kemulusannya semakin tersingkap dan terlihat hingga pangkal selangkanganku yang tak terbungkus celana dalam.
"aaahh... nduk... cantik sekali...", ucap lelaki itu memuji dengan mata memandang deretan bulu hitam di pangkal selangkanganku. tangannya membelai dengan kasar seakan mengoyak bulu kemaluanku. kurentangkan kedua kakiku, ku perlihatkan bibir vaginaku kepadanya yang berdecak kagum dan memuji keindahannya.
"ooohhh.... oom...", lenguhku saat jari nya dengan kasar mencolok lubang vaginaku dan aku hanya bisa melenguh dengan kedua kaki mengangkang membiarkan lubang vaginaku di colok-colok jarinya sambil sesekali kusambut bibir nya yang memagut gemas menghisap bibirku.

gaun gamisku kembali di singsingkannya hingga diatas dadaku, tangannya dengan kasar menyingkirkan BH ku dan meremas kedua buah daaku dengan ganasnya. tak hanya meremas bibirnya melumat dan menghisap kedua putingku bergantian. aku menggelinjang nikmat tanpa sadar melenguh nikmat dengan mata terpejam-pejam. ada rasa yang berbeda dari jamahan tangannya yang kasar namun membuatku semakin nikmat.
"ho ho ... cantik sekali kamu nduk...", ujarnya seraya melepaskan tubuhku, aku terduduk di bibir kasur melihatnya dengan cepat membuka celananya dan mengeluarkan kontolnya.
"oohh.. gede banget...", gumamku dalam hati saat celananya melorot dan menyembul kontolnya yang mengeras tegang, kontol besar seperti milik mang marwan gumamku dalam hati kembali teringat dengannya.
"sini nduk...", ujarnya seraya merenggut kerudungku dan menjejalkan kontolnya di mulutku dengan kasar.
"isep nduk... isep... ", ujarnya lagi sambil menekan kepalaku dan pinggulnya mendorong ke depan sehingga mau tak mau kontol nya menjejal dimulutku hingga kerongkonganku. aku hanya pasrah dengan kepala mengayun maju mundur mengikuti gerakan tangannya yang dengan kasar mencengkeram kerudungku. ku hisap walau sesekali aku terbatuk namun kembali ku masukan ke mulutku dan menghisapnya hingga akhirnya ia mencabut kontolnya dari mulutku dan berganti menyodorkan biji pelirnya ke mulutku.
"jilatin nduk bijinya... aah...yaaa...", ujarnya dan lidahku menjilat dua bola yang menggantung di bawah batang kontolnya itu.

"aaah...", nafasku tersengal dengan kontolnya yang menjulur dari mulutku yang berlumur air liurku.
"cantik sekali kamu nduk...", bisiknya dan memegang kepalaku yang terbungkus kerudung seraya memagut bibirku.
"eemhh...", lenguhku memandang wajahnya yang berhadapan kemudian ia meintaku untuk berbaring dengan gaun gamis disingkapnya keatas memperlihatkan tubuhku yang polos terlentang. tangannya mengelus pahaku, melewati bulu jembutku yang di belainya hingga menjamah buah dadaku yang diremasnya. kontolnya yang hitam besar sudah berada di hadapan selangkanganku. tangannya merentangkan kedua kakiku sebelum akhirnya menggenggam batang kontol nya dan mengarahkan kepalanya tepat di mulut vaginaku.
"aaaaaahhh.. pelan-pelan oom...", pintaku namun baru saja berhenti kata-kataku kontol nya dengan kasar menyeruak lubang vaginaku dan aku hanya memekik, menjerit sambil menahan rasa nikmat yang tak tertahankan dengan caranya yang kasar namun membuat rasa sensasi nikmat yang berbeda yang selama ini aku rasakan.

"-"
"he he he... cantik sekali kamu nduk...", pujiku memandang selangkangan perempuan ini dengan gaun gamisnya yang tersingkap memamerkan selangkangannya yang mulus dengan bulu jembut yang tercukur rapih seperti ulat bulu hitam yang menempel di bawah perutnya di tambah lagi bibir vaginanya yang masih terlihat mulus dengan warna kemerahan sungguh menggairahkan ku. wajah cantiknya dihiasi kerudung panjangnya masih membungkus di kepalanya yang semakin membuatku bernapsu, aku memang terobsesi dengan perempuan berkerudung panjang seperti ini. tanganku membelai kepalanya dan merenggut kerudung itu seraya aku menjejalkan kontolku di mulutnya.
"isep nduk... isep...", pintaku menumpahkan seluruh hasratku sambil melihat mulut mungil nya yang menganga dan wajah cantiknya yang hanya pasrah menelan kontolku. sungguh luar biasa sensasi yang kurasakan dengan menjejalkan kontolku kepada perempuan ber kerudung yang cantik ini.

puas sudah aku menjejalkan kontolku di mulut mungilnya, aku memintanya berbaring dengan kerudung dan gaun gamis masih lengkap melekat ditubuhnya, hanya saja aku memintanya agar gaun nya disingsingkan hingga dadanya.
"eemhh...dada itu masih ranum dan kenyal... walau katanya sudah punya anak satu...", gumamku dalam hati sambil aku mengelus kemulusan pahanya, kurentangkan lebar-lebar kedua kakinya, bibir vaginanya seakan merekah merah terlihat sudah basah. itilnya terlihat indah menghias di bawah bulu jembutnya yang kusuka dengan modelnya. aku mengarahkan kepala kontolku yang membelah bibir vaginanya yang basah dan menatap wajah cantiknya yang sayup melenguh pasrah. tepat di mulut lubang nya aku menekan pinggulku di iiringi lenguhan dari bibirnya yang membulat.
"oooohhh....", llenguhnya dan aku mendorong lagi pinggulku, menjejalkan kontolku di lubang nikmat ini.
"aaaaahhhh.... pelan-pelan oom...", ucapnya dan aku menindih tubuhnya dengan pinggul ku yang mulai menggoyang naik turun. wajahku tepat diatas wajah cantiknya sehingga dengan leluasa aku menciumi pipinya, kedua tanganku memegang kepalanya dan aku memagut bibirnya dengan penuh napsuku, kuhisap lidahnya yang ia julurkan, kulumat bibir atasnya dan kulumat bibir bawahnya bergantian. sesekali aku merapikan kerudungnya agar tak menutupi matanya dan kembali kupagut bibirnya berkali-kali, sementara pinggulku terus menggenjot naik turun dengan kontolku yang mencolok dan mengaduk lubang vaginanya yang begitu nikmat kurasakan, hangat dan sempit mencengkeram kontolku. mulutku tak bosan memagut bibirnya dan menghisap lidahnya yang lembut menggeliat dimulutku. satu tanganku sudah beralih meremas-remas buah dadanya, aku suka bentuknya walau sudah tak seperti buah dada gadis belia namun terlihat indah dengan kedua putingnya yang kemerahan. pinggulku bergerak terus bergerak naik turun dengan rasa nikmat yang kurasakan dari empotan vaginanya, membuat tubuhnya mengeliat semakin liar di bawah tubuhku dan tiba-tiba nafasnya mendengus dan tubuhnya mengejang-ejang hebat dengan leher melengkung menengadahkan wajahnya.
"oooooaaaaaaahhh.... aaaaahh...", lenguhnya berkali-kali dengan mulut menganga, meregang kenikmatan mencapai puncak kenikmatannya.
"enak nduk...", he he he...", ucapku dengan dengan mengelus dan merapikan kerudungnya agar tak menutupi wajah cantiknya, nafasnya terengah-engah mulutnya menganga. pinggulku bergerak perlahan memberinya waktu sementara aku menikmati kedua buah dadanya yang kuremas dengan gemas kedua putingnya yang menonjol mengeras ku lumat bergantian.
"oooaaahhhh... oooomm... ", terdengar dari mulut mungilnya membuatku semakin gemas untuk melumat dan meremas-remas.

aku tersenyum puas melihatnya terkulai lemas, aku mencabut kontolku dari vaginanya yang basah berlumurkan lendir seraya kusodorkan ke mulutnya.
"isep lagi nduk...", pintaku dan hanya sekejap lendir itu sudah bersih dari batang kontolku yang terus di hisapnya. cukup sudah, pikirku memberinya sedikit waktu untuk mengatur nafas. kuraih tubuhnya dan kubimbing untuk menungging. bokongnya sudah menyembul pasrah dengan gaun gamis tersingkap di pinggulnya. ku elus bokongnya yang mulus menyembul indah dengan belahan bokong yang menganga lebar, dapat kulihat jelas lubang duburnya yang mulus dan belahan vaginanya di bawahnya yang kemerahan dan basah.
"emmhh... indah sekali bokongnya....", gumamku, kulitnya yang putih terlihat mulus dan terawat.
"aaaaahhh...", lenguhnya saat jari tengah dan telunjukku ku colokkan ke lubang vaginanya, lembut dan hangat saat ku aduk di dalamnya. aku merunduk ku hirup aroma yang begitu khas saat lidahku menjilati belahan bokongnya, kujilati lubang duburnya semakin kebawah hingga lubang vaginanya, kubenamkan hidungku kujulurkan lidahku membelah belahan vaginanya yang basah. kubenamkan wajahku pada belahan bokongnya yang indah menghirup, menikmati celah kenikmatan ini. hingga puas rasanya aku kembali menggenggam kontolku dan kuarahkan ke lubang itu kembali. kepala kontol itu sudah tepat di mulut lubangnya kedua tanganku meremas bokongnya sebeum akhirnya mencengkeram pinggulnya dan menariknya sehingga kepala kontolku melesak menerobos nikmat lubang hangatnya. kepalanya yang terbungkus kerudung terdongak yang kuraih dan kutarik sehingga aku seperti mengendalikan kuda betina yang kupacu dengan birahi tinggiku.
plak... plak... plak... aku menampar bokongnya dan memacu genjotan pinggulku semakin cepat membuat nya semakin terengah-engah, melenguh, mendesah-desah membuatku semakin bernapsu terus menggenjotnya.
"aaaaaaaahh....", pekiknya seraya menggeliat dengan sembulan bokongnya yang terhempas di kasur sehingga, kubiarkan kontolku menjulur tercabut keluar. aku meraih tubuhnya, gaun gamis nya ku singkap dan menyampirkannya ke belakang leher sehingga tubuh telanjang nya terpampang indah seraya kubimbing untuk mengangkangiku sementara aku berbaring terlentang. kedua paha mulusnya mengangkangiku dengan vagina tepat berada di atas kontolku yang tegak berdiri. tangan lentiknya mengarahkan kepala kontolku ke mulut vaginanya dan perlahan menurunkan tubuhnya yang indah terduduk diatas pinggulku dengan kontolku yang tertanam nikmat di dalam liang vaginanya. bulu jembutnya yang indah menyatu dengan punyaku.
"ooohh...", gumamku saat pinggulnya yang mulai bergoyang nikmat sekali rasanya lubang vaginanya seperti meremas batanng kontolku yang terasa hangat di dalam vaginanya.
"uuughhh.... enak tenan... tempik mu nduk...", ucapku seraya tanganku meremas-remas kedua buah dadanya, kerudungnya bergoyang liar dengan kepala sesekali mendongak, wajah cantiknya tak bosan ku pandangi. pinggulnya semakin cepat bergoyang dengan lenguhan dan desahan yang semakin memburu dan sesaat kemudian aku melihat keindahan saat tubuh bugilnya yang mengejang hebat diatas pangkuanku, menggelepar berkedut hebat. aku mendekapnya mengejang dalam pelukanku.

tubuhnya terkulai yang kurebahkan di kasur dengan kaki kembali kurentangkan dan kontolku kembali menghujam menggenjotnya dengan cepat tanpa memberi waktu rehat kepadanya membuat nya memekik, melenguh dalam rengkuhan tubuhku yang menyetubuhinya.
"uughh... ", geramku saat nya aku menikmati orgasmeku, gumamku dan sesaat kemudian ku semburkan spermaku di dalam vagina nikmat ini, aku tak peduli dengan spermaku yang membanjiri rahimnya, aku tak peduli jika perempuan ini hamil olehku, aku mereguk kenikmatan orgasmeku.

aku berbaring di sampingnya, mengatur nafasku dengan rasa puas sambil kupandangi wajah cantiknya yang terpejam dengan nafas masih terengah, kedua buah dadanya yang ranum bergerak naik turun. aku bangun duduk melihat selangkangannya, melihat sperma putih ku yang meleleh dari lubang vaginanya.

"-"

satu jam telah berlalu, belum ada tanda-tanda oom chandra keluar dari apartementku, aku masih menemani intan, anak biologisku. sesaat wajahnya memang mirip denganku dan tingkahnya yang ceria bermain di taman.
"oom reza... mama mana ?", tanyanya
"mama lagi ke gedung sebelah... sebentar lagi juga balik...", ujarku dan ia kembali bermain dengan anak-anak lannya sementara aku mengawasinya dari jauh. kulihat oom chandra yang keluar dari pintu apartementku, aku bergegas menghampirinya.
"gimana oom...?", ujarku dan kulihat wajah oom chandra yang tersenyum penuh kepuasan sambil mengacungkan jempolnya. aku berjalan di sampingnya dan menerima segepok uang dari oom chandra.
"senang berbisnis dengan mu rez....", ucap oom chandra.
"sukur kalo oom puas... saya gak sembarangan ngasih barang bagus gini oom.... ", ucapku.
"jadi dulu dia pacar SMA mu ?".
"iya oom... ya sekarang sih sudah jadi bini orang...". jawabku.
"pantes masih mulus luar dalam ha ha ha...", ucap oom chandra tertawa.
"ya pokoknya ada uang ada barang... barang bagus walau mahal... gak mengecewakan oom...", tukasku sambil ikut tertawa dan mengantar oom chandra hingga berlalu dengan mobil mercy nya. aku bergegas ke apartementku yang kudapati dewi masih terlentarng terpejam di kasurku dengan tubuh telanjangnya yang tersingkap dan kerudungnya yang terkoyak tak beraturan. kulihat vaginanya yang masih melelehkan sperma oom chandra, yang berarti oom chandra tak memakai kondom tadi, pikirku.

"-"
entah berapa lama aku terlelap saat aku terbangun, kudapati reza duduk di tepi ranjang memandangiku, tangannya membelai kerudungku dengan wajah sendu memandangiku. kurasakan nyeri vaginaku yang dibanjiri cairan sperma lelaki setengah baya tadi. kubersihkan sisa-sisa cairan putih di vaginaku terbayang persetubuhan tadi begitu dahsyat bagiku. walau kasar lelaki setengah baya tadi menyetubuhiku namun aku merasakan kepuasan dan sensasi yang berbeda selama ini. terbesit rasa suka dengan kekasaran lelaki tadi menyetubuhiku sehingga membuatku berkali-kali mengalami orgasmeku. kurapikan kerudungku, kubersihkan diriku dan aku bersiap pulang walau dengan rasa nyeri yang masih kurasakan pada vaginaku.


BERSAMBUNG KE HALAMAN 4 <-------------------------
Tag dulu, bacanya nanti
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd