Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Diary Seorang Istri Season 2

Kurang panjang suhu alur ceritanya... Kurang puas bacanya 🙏
 
Hari ini adalah hari kembalinya aku ke forum tercinta ini setelah sewindu bersemedi,😊.
Langsung tertuju ke karya sastra @pujangga2000 ,karya sastra yang sangat menarik, ijin pantau hu
 
Diary Seorang Istri Season 2
part 3


by Pujangga2000 (wa0ne53)


“Baru bangun lu To?” Tanya Muklis saat pintu rumah kontrakan Anto terbuka, Anto menganggukan kepala, dan mempersilahkan Muklis masuk.

Tak ada sofa atau meja tamu di dalam Kontrakan sepetak yang dihuni Anto, Muklis duduk di lantai sambil menyenderkan punggungnya, Anto mengambil kaosnya yang tergeletak di lantai, “Ada apa bang, tumben pagi-pagi ke rumah gua.” Tanya Anto sambil mengenakan kaosnya.

“Pagi pala lu bau menyan, liat tuh jam 1 siang..” Muklis menunjuk jam dinding, Anto melihat dan tertawa, “Gila udah jam 1..” Ujar Anto.

“Temenin gua yuk to, gue mau setor tunai buat anak bini gua to.” Ajak Muklis.

“Kemana bang?” Tanya Anto.

“Kita ke plaza balikpapan aja yuk, sekalian cuci mata, sebulan kita disini gak pernah kemana-mana.” Ujar Muklis, Anto hanya diam memperhatikan kawannya itu, sebenarnya dia mau aja, tapi Anto hari ini rencananya sepertinya memiliki rencana sendiri.

“Gua sih mau aja bang, tapi cucian gua numpuk bang, padahal udah niat nyuci setiap minggu, tapi males banget, kalau libur pengennya molor aja.” Ucap Anto, memang pekerjaan yang dilakukannya saat ini cukup menguras fisiknya, hampir belasan trip tiap hari dia mengantar material batu bara ke tempat pengolahan.

“Ya entar aja pulang dari sana, gua males jalan sendirian to, kaya orang ilang. Sekalian gua traktir makan padang deh yuk.” Ujar Muklis lagi. Anto hanya diam memandang kawannya, tak lama wajahnya mengangguk, “Bntar gua mandi dulu ya..”


***


Malam sebelumnya di tempat lain.

Maya baru saja selesai mandi, hari ini hari sabtu, sekolah tempatnya mengajar libur, Maya memanfaatkan liburnya sepanjang hari ini dengan membereskan rumah, mencuci baju, serta menonton drama korea melalui hpnya, begitulah cara Maya menghabiskan waktu liburnya, dia jarang sekali pergi, kalaupun pergi itupun karena ada yang ingin dibelinya.

3 Bulan telah berlalu sejak terakhir bertemu Anissa, kini semuanya kembali seperti sedia kala, hubungan Maya dan Anissa bertambah akrab, mereka sering chat, video call, terkadang Maya memberikan saran pada Anissa tentang makanan kesukaan Adam, terkadang gantian Anissa yang cerita tentang keseharian mereka, tak ada rasa cemburu di hati Maya, sikap Anissa yang tulus membuat Maya tak menganggap Anissa sebagai saingannya, Maya tak terlalu mempermasalahkan statusnya, dia cukup puas dengan posisinya sekarang, baginya Adam tetaplah suaminya.

Pasca operasi histerektomi, Maya rutin menjalani terapi hormon di rumah sakit, Adam telah menitipkan Maya pada Dokter kandungan terbaik, yang paling rewel tentu Anissa, dia selalu rutin mengecek jadwal terapi Maya, dan setiap jam Anissa akan menelpon Maya untuk memastikan Maya menjalani terapinya. Pada awalnya Maya sedikit risih dengan cerewetnya Anissa, namun lambat-laun dia malah merasa nyaman dengan kondisi tersebut, kadang Anissa lupa mengingatkannya, Maya langsung menelpon Anissa dan pura-pura merajuk, begitulah hubungan kedua wanita itu semakin akrab, lebih erat dibandingkan hubungan persaudaraan, Maya merasa hidupnya kini lebih bahagia.

3 bulan menjalani terapi hormon, Maya mulai merasakan perubahan di tubuhnya, berat badannya mulai naik, dan perubahan bentuk tubuhnya kini menjadi lebih berisi, yang paling dirasakannya adalah bentuk payudara dan pinggul, Maya merasakan keduanya kini agak membesar dibandingkan sebelum operasi.

Rasa nyeri yang sering muncul pasca operasi kini sudah tak dirasakannya, malahan Maya merasa gairahnya mulai kembali normal dan yang membuatnya bingung adalah gairah yang dirasakannya mirip seperti saat dia masih bersama Anto, sebagai wanita normal, tentu saja Maya mendambakan kehangatan lelaki, walau Maya telah berusaha melupakan pengalamannya bersama Anto, namun pengalamannya itu mau tak mau diakuinya sebagai seks terdahsyat yang pernah dia rasakan, dokter yang menangani Maya adalah dokter perempuan, sehingga Maya tak sungkan melakukan konsultasi mengenai gairahnya ini, tentu saja Maya tak membuka aibnya sendiri. Dokter Vita hanya menyarankan Maya untuk lebih banyak beraktifitas khususnya olahraga, karena Masih dalam tahap pemulihan, Dokter Vita menyarankan Maya untuk olahraga ringan yang tak memerlukan aktifitas seperti berlari, contohnya seperti Yoga.

Atas saran dokter Vita, Maya mulai mengikuti kelas Yoga tiga minggu lalu, walau baru sebentar mengikuti kelas tersebut, Maya mulai merasakan perubahan cukup besar dari dirinya, Maya lebih tenang dalam mengendalikan emosionalnya, tubuhnya juga lebih bugar, maklum Maya memang jarang melakukan olahraga sepanjang hidupnya. Maya mengambil kelas Yoga setiap sabtu dan minggu, karena hari itu adalah hari libur Maya, tadi siang kelas yoga tak diadakan karena instrukturnya sedang berhalangan, makanya Maya memanfaatkan waktunya hari ini untuk membereskan rumah.



ilustrasi​

Masih berbalut handuk, Maya menatap dirinya sendiri di cermin, balutan handuk warna putih yang membungkus tubuhnya memamerkan kulitnya yang putih mulus. Maya duduk di kursi meja riasnya sambil bernyanyi mengikuti suara penyanyi Tulus yang sedang melantunkan lagu hitsnya, diambilnya lotion pelembab, Maya menampung isi lotion tersebut di telapak tangannya, perlahan di balurkannya merata di sekujur lengannya yang mulus, ketiak putih tak berbulu tak luput dari baluran lotion, saat mengangkat lengannya, Maya teringat momen saat Anto menjilati ketiaknya, gairahnya perlahan muncul, Maya mengelus ketiaknya sambil memejamkan mata, bayangan lidah Anto menjilati ketiaknya seolah terputar di memorinya, elusan Maya semakin turun dan tanpa sadar handuknya mulai terlepas, bongkahan payudara Maya yang montok dengan putting berwarna pink terlihat indah menantang, Maya terhanyut oleh gairahnya, sentuhan di putting payudaranya membuat Maya menggelinjang merinding, Maya memejamkan matanya sambil menggigit bibirnya, hornynya mulai membelenggu sukma, tanpa sadar Maya meremas buah dadanya sambil mendesis nikmat, jemarinya semakin turun merambah menuju perut, gairah Maya semakin meninggi, dan saat jari jemari lentik itu mencapai bulu kemaluannya, handphone Maya berdering menyadarkan sekaligus membuyarkan gairahnya, Mata maya terbuka, napasnya sedikit menderu tertatih, “YA Tuhan, kenapa aku memikirkan bajingan itu lagi…” Maya terpekur menutup wajahnya.

Dipakainya kembali handuknya yang melorot, Saat melihat nama pemanggil, senyum Maya mengembang, “Halo sayang…” sapa Maya pada Anissa.

“Halo mbakku yang cantik, lagi ngapain mbak.” Tanya Anissa.

“Gak ada, abis mandi aja, rencananya sih mau lanjutin nonton drakor lagi.” Jawab Maya.

“Ya ampun belum selesai juga mbak?” Tanya Anissa.

“Yang kemarin? Yang itu udah tamat, ini yang baru lagi heheh..” Jawab Maya.

“Astaga, gokil mbakku ini..” Ujar Anissa.

“Ya mau gimana lagi, kan disini santai..mau keluar juga males nis, eh kamu sehat kan?” Tanya Maya.

“Alhamdulillah sehat mbak, kandunganku juga sehat.., mbak sendiri gimana” Jawab Anissa balsa bertanya.

“Mbak alhamdulillah sehat, sekarang udah gak kerasa nyeri lagi, tapi Nis, kok akhir-akhir ini mbak ngerasa ehmm….” Ucap Maya kemudian terdiam, dia ragu apa harus cerita pada Anissa.

“Ngerasa apa sih…mbak jangan bikin aku kuatir deh..” Ujar Anissa terdengar merajuk.

Maya tersenyum mendengar nada suara Anissa, sikap Anissa itu yang membuatnya merasa hangat, sikapnya yang tulus tak dibuat-buat.

“Hmm…belakangan ini kok mbak gampang itu…hmm apa ya malu ahhh.”

“Duhh..ngomongnya sepotong-potong bikin kesel..kenapa sih mbak…apa maksudnya dengan itu…”

“Hahahah…gak jadi deh…” Ujar Maya mulai menggoda Nissa, dia tahu kalau Nisaa akan penasaran setengah mati.

“Ihh jahad banget sih…” Balas Nissa.

“Hehehe..betewe..bebeb kamu mana? Kok gak kedengaran..” Tanya Maya.

“Maksudnya ayank mbak? Hihihi..mas Adam lagi arisan bapak-bapak mbak, kangen ya…makanya kesini dong..” Jawab Anissa.

“Iya nanti mbak main kalau terapinya udah selesai..” Ujar Maya.

“Oh ya, kayaknya minggu-minggu ini udah selesai kan terapinya, gimana mbak terapinya, berjalan lancar kan?” Tanya Anissa.

“Ya lancar dong, nanti kalau gak lancar, nanti di marahin sama adikku yang bawel..tapi baik hehehe.” Jawab Maya.

“Hehehe..maksudnya pengaruh di tubuh mbak loh..” Ujar Anissa.

“Ya tadi seperti yang aku bilang, udah gak terasa nyeri, tapi hmmm…kok hmm duh kamu jangan cerita ama mas adam ya..” Ucap Maya.

“ihhh…mulai lagi deh bikin penasaran…ya aku gak bakalan cerita..apa sihh..” Tanya Anissa mulai tak sabar.

“Hmmm…aku kok akhir-akhir ini malah gampang hornyy..” Jawab Maya setengah berbisik.

“Haaa……….serius mbak?” Tanya Nissa lagi.

“ho oh..” Jawab Maya singkat.

“hahahahaha….hahahah..” Anissa terdengar cekikikan.

“Dih kok malah ketawa sih…” tanya Maya sedikit kesal.

“Sori..sori..hmmm ternyata hebat juga dokter Vita itu ya..” Ujar Anissa.

“Maksud kamu?” Maya balas bertanya.

Anissa kemudian menjelaskan pada Maya, dokter Vita pernah mengatakan kalau efek samping pasca operasi akan membuat Maya tak akan lagi mengalami menstruasi, seiring dengan itu tak akan ada lagi hormon estrogen yang biasanya mempengaruhi mood seksual pada wanita, hormon estrogen ini secara alami akan dilepaskan oleh tubuh bersamaan dengan produksi sel telur wanita, biasanya disebut masa evolusi, tak heran jika masa evolusi, gairah seksual wanita akan lebih tinggi, dan ada saatnya ovarium akan berhenti memproduksi sel telur dan biasanya itu dinamakan menepouse.

Kondisi Maya ini akan mirip seperti perempuan yang mengalami menepouse, namun dokter Vita merencanakan teraphy hormon sebagai solusinya, kebetulan di Amerika telah ada suplemen yang bagus untuk teraphi hormon, namun harganya mahal dan produksinya masih terbatas, bahkan menurut jurnal kedokteran terbaru, suplemen ini cukup signifikan mengatasi persoalan menurunnya gairah seks pada perempuan yang harus menjalankan operasi pengangkatan rahim.

“Serius nis?” tanya Maya setelah mendengar penjelasan Anissa tadi.

“Ya mbak, lagian kan usia mbak masih muda, dan mbak juga masih punya suami kan…heheheh..” Jawab Anissa sambil terkekeh.

“Jadi gitu ya…” gumam Maya pelan.

“Hmmm, aku nelpon karena ada sesuatu yang ingin aku sampaikan, jadwal operasi aku dua minggu lagi mbak..” Ujar Anissa kemudian.

“Ehmm, eh gimana nis? Operasi? Jadi akhirnya operasi juga?” Tanya Maya.

“Ya gimana lagi, posisi janin yang gak memungkinkan untuk lahir normal, tenang aja, aku udah siap dengan segala kemungkinan mbak..” Jawab Anissa dengan nada tegas. Maya terdiam, kekagumannya pada Anissa semakin besar.

“Mbak…aku bingung nih mbak, aku pingin mbak datang temani aku melahirkan, tapi disisi lain aku khawatir mbak nanti gak nyaman tinggal di rumah, soalnya pasti orang tuaku akan datang, tapi aku benar-benar ingin mbak datang, apalagi bayi ini adalah bayi mbak, pasti mbak juga pingin datang, selain buat debay, kehadiran mbak juga pasti dibutuhkan oleh mas Adam, mbak paham kan maksudku..” Ujar Anissa.

Maya terdiam, dia sangat paham apa yang dimaksud oleh Anissa, sudah dipastikan paling tidak 40 hari Nissa tak akan bisa melayani suaminya di ranjang, Maya juga istri Adam, apalagi belakangan ini gairah dan hasrat Maya terasa menyiksa, dan pelampiasan legal dari hasratnya tentu adalah Adam suaminya, namun Anissa juga benar, kehadiran orang tua Anissa pasti akan membuat Maya canggung, apa perasaan mereka andai melihat Adam masuk ke kamar Maya nanti..ahh…dilema yang cukup pelik.

“Biar nanti kita pikirin lagi ya sayang…kamu gak usah banyak pikiran, mbak pasti datang, urusan lain, kita pikirin nanti ya, pokoknya mbak gak ingin kamu terlalu banyak pikiran, rileks aja, udah malam, kamu istirahat ya, Insya Allah mbak akan datang…”

Pembicaraan kedua perempuan cantik itu berakhir, pembicaraan yang mungkin akan terasa aneh bagi wanita lain, dua orang wanita yang memiliki satu suami yang sama, malah saling mensupport satu sama lain, tak ada kecemburuan diantara mereka, tak ada rasa curiga diantara mereka, mereka telah ikhlas menerima dan menjalankan takdir mereka.




***

Bersambung
 
Enak amat si adam. Yg satu turun mesin ada pengganti mesin cadangan
 
pas nih, pas lagi horni ada yg nawari pelampiasan
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd