Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Everyone's Destiny (by : meguriaufutari)

Double update
Bantu sundul aj gk tau mau coment apaan :pandaketawa:
Smoga dah pindh page sblm update :jimat:
 
EPISODE 7 : Oyasumi

Scene 1

Kagura Nakagawa



Matsuyama Edo



Sore setelah meeting dengan Takeru-san dan Agent Warfe, aku segera pulang ke rumah untuk mempersiapkan segala sesuatunya. Menurut Sakurako, penerbanganku besok dengan ANA dijadwalkan pada pukul 11.50 waktu Jepang, dan tiba pukul 16.25 di Paris waktu setempat. Jadi, sesampainya di Paris, kami bertiga akan segera check-in di hotel, kemudian beristirahat sebentar. Pukul 19.30 waktu setempat, kami akan makan malam. Pada pukul 23.00, saatnya mencari informasi mengenai Family of Barnamo di dunia bawah Perancis. Yah, semoga saja semuanya berjalan dengan lancar.

Aku sudah sampai di rumah kontrakanku. Pikiranku sedang tidak begitu fokus, sehingga aku kurang memperhatikan waktu. Yang aku tahu, sekarang sudah jam 17.47. Pikiranku betul-betul masih tidak bisa berkonsentrasi penuh. Aku masih tidak mengerti apa yang sedang kualami. Perasaanku pada Matsuyama memang sedang galau. Jujur, aku tidak ingin jatuh cinta padanya, karena cinta sudah memberiku pengalaman pahit. Akan tetapi, memang pada dasarnya perasaan itu hal yang aneh, perasaanku sendiri tidak pernah mendengarkan kata-kata dan perintahku.

Aku berusaha melakukan meditasi untuk mendapatkan ketenangan tubuh dan batin. Aku segera duduk bersila, dan meletakkan kedua tanganku di atas lututku. Inilah posisi yang paling membuatku nyaman untuk bermeditasi. Aku ingin segera melenyapkan ketidakstabilan dalam pikiranku ini dengan segera.

Aku memejamkan mataku. Mengosongkan pikiran dari segala yang kupikirkan... Lagi-lagi terbayang-bayang Matsuyama yang sedang menggoda para wanita... ukh! Buang jauh-jauh... Hilangkan dulu citra Matsuyama dalam pikiranku... perlahan-lahan... Kemudian, hilangkan citra wanita-wanita yang sebelumnya ada di samping Matsuyama... Lalu hilangkan sepenuhnya... Sekarang pikiranku sudah kosong. Rasakan hembusan napasku. Alirkan seluruh tenaga ki ke seluruh tubuh secara merata. Rasakan tenaga ki yang sedang mengalir dalam tubuhku. Aku terus berada pada posisi ini selama beberapa lama waktunya. Melakukan hal ini memang sangat berguna untuk mendistribusikan tenaga ki milikku secara merata ke seluruh tubuh, dan membuat pikiran menjadi lebih tenang.

Perlahan-lahan, aku mulai membuka mataku. Baiklah, sepertinya aku sudah sedikit membaik dibandingkan dengan tadi. Aku segera membuka seluruh pakaianku, dan masuk ke kamar mandi. Aku langsung membasahi seluruh tubuhku dengan air yang mengalir dari shower diatasku. Ah, segarnya air hangat yang membasahi tubuhku ini. Membuat otot-ototku yang tegang itu menjadi rileks seketika.

Aku mulai menyabuni tubuhku yang sudah mengkilat karena air ini. Mulai dari leherku, turun ke kedua buah dadaku yang bulat dan puting susuku yang berwarna merah muda. Kemudian punggungku, perutku, paha dan kakiku, terakhir lubang kemaluanku. Setelah itu, aku membasahinya kembali dengan air. Setelah selesai membilas tubuhku, aku langsung handukan sampai kering, dan mengenakan pakaian tidurku.

Tidak terasa, sekarang sudah jam tujuh malam. Penerbanganku besok jam 11.50, yang berarti bahwa paling tidak jam sepuluh pagi aku harus sudah berada di bandara Haneda. Sekarang ini, sudah menjadi kebiasaanku untuk tidak makan malam. Karena malam adalah saatnya untuk tidur dan beristirahat, dimana pencernaan tubuh juga tidak bekerja secara maksimal, makan malam hanya membuat penumpukan energi dan residu dalam tubuh. Paling tidak, itulah yang kupikirkan.

Aku langsung membaringkan tubuhku di tempat tidur. Haah, besok dan seterusnya selama di Perancis, akan menjadi hari yang panjang. Bagaimanapun juga, lawan kita adalah organisasi pembunuh nomor satu di Perancis, Family of Barnamo. Aku merasa bahwa misi kami tidak akan mudah. Akan tetapi, misi kita kesana hanya mengambil Ayumi kembali. Syukur-syukur, jika kita bisa melakukannya tanpa perlu konflik dengan Family of Barnamo itu. Aku sudah siap mati jika itu memang takdirku. Akan tetapi, aku harus mengakui bahwa aku belum siap kehilangan Matsuyama, jika takdirnya menyatakan bahwa ia akan gugur disana. Haah, rasanya aku masih trauma akibat kehilangan Otaru-kun, kekasihku dulu itu.

Sekarang ini lebih mending sih. Perlahan, aku mulai bisa melupakan Otaru-kun, berkat adanya seseorang yang selalu hadir dalam hidupku, atau tepatnya selalu hadir di ranjang tempat aku tidur. Eh tunggu... sejak kapan aku jatuh cinta pada Matsuyama?! Tidak... tidak... Baru saja aku bilang bahwa ia selalu hadir di ranjang tempat aku tidur.

“Sepertinya besok tidak akan mudah ya, Matsuyama.” Kataku.

“Tentu tidak, Kagura-chan.” Terdengar suara Matsuyama disampingku.

Aku merasakan bahwa tangannya sedang mengelus-elus kepalaku. Tangannya yang satu lagi mulai memeluk dan merangkul pinggangku. Jujur saja, aku merasa sangat nyaman dengan perlakuannya ini. Entah kenapa aku merasa, aku rela membayarnya dengan apapun untuk menikmati ini lebih lama lagi. Aneh, tidak biasanya aku merasakan hal seperti ini. Tapi, Matsuyama memang sangat ahli dalam menyelinap masuk ke rumah orang. Aku baru bisa merasakan hawa keberadaannya saat ia sudah masuk ke dalam kamarku ini.

“Kenapa, Matsuyama? Butuh teman?” Tanyaku.

“Tidak, Kagura-chan. Aku hanya memastikan keadaanmu saja.” Kata Matsuyama.

“Huh, gombal.” Kataku.

“Walaupun gombal, tapi tentunya ini membantu, bukan?” Tanya Matsuyama.

Uh, harus kuakui bahwa perkataannya itu memang benar. Gombalan Matsuyama itu memang membuatku sedikit tenang.

“Jangan khawatir, Kagura-chan. Semuanya akan baik-baik saja.” Kata Matsuyama sambil mencium keningku.

Mendapat ciuman di kening Matsuyama, aku merasa sangat nyaman. Untuk membalasnya, kuberikan ciuman di bibirnya. Matsuyama pun membalas ciumannya. Baru kali ini aku menyadari bahwa ciuman Matsuyama begitu hangat, solid, dan penuh perhatian. Semakin lama, perasaanku semakin terhanyut dalam luapan perasaan sayang dan birahi. Aku tidak boleh membiarkan hal ini terjadi. Akan tetapi, percuma saja karena tubuhku tidak mendengarkan perintah pikiranku. Aku terus terhanyut dalam luapan perasaan sayang dan birahi.

Biasanya, Matsuyama aktif terlebih dahulu. Akan tetapi, entah kenapa kali ini aku yang memulai untuk agresif terlebih dahulu. Aku langsung menjilati seluruh wajah, dan perlahan mulai mengarah ke lehernya. Saat aku menjilati seluruh wajah dan lehernya, aku merasa bahwa diriku ini sangat dekat dengannya, seolah-olah tidak terhalangi oleh apapun. Aku mendengar bahwa napas Matsuyama pun mulai sedikit memburu. Salah satu tangan Matsuyama pun mulai aktif meremas-remas buah dadaku yang masih terlindungi oleh bajuku. Oh, aku merasakan tangan yang amat kuat dan gentle. Remasannya sungguh sangat pas, tidak terlalu kencang, tapi tidak terlalu lemah juga.

“Ssshhhh... sshhhhh....” Desahan demi desahan mulai keluar dari mulutku.

Aku merasakan kegelian yang luar biasa nikmatnya. Tangan Matsuyama semakin cepat menggerayangi seluruh tubuhku, sementara bibir kami masih saling berpagutan satu sama lain. Lama kelamaan, tangannya mulai masuk menyusup kedalam bajuku, dan mulai meremas-remas buah dadaku yang tidak terlindungi oleh BH karena aku memang tidak memakainya.

“Sssshhhhh... Uuuhhhhhh...” Desahanku mulai mengeras.

Geli dan nikmat ini sungguh tidak tertahankan. Apalagi ketika jari-jemarinya itu mulai bermain di puting susuku, membuat kepalaku berkunang-kunang akibat aliran birahi yang begitu kencang. Kemudian, dengan telatennya, ia membuka bajuku, sehingga kini aku betul-betul bertelanjang dada. Ia membaringkan tubuhku di ranjang dengan lembut, kemudian langsung mengulum buah dada kiriku tanpa membuang-buang waktu. Ooohh, Matsuyama. Permainan lidahmu ini betul-betul membuatku merasa geli dan nikmat. Ya, aku memang merasa nikmat dan geli, tapi ada perasaan lain yang juga ikut menguasaiku, yaitu perasaan ingin memberikan yang terbaik pada Matsuyama.

“Matsuyamaaa....” Erangku.

Ia pun menghentikan kuluman bibirnya di puting susuku. Ia menatap wajahku, kemudian mencium bibirku.

Doushita no, Kagura-chan? (Ada apa, Kagura-chan?)” Tanya Matsuyama dengan lembut.

“Untuk malam ini, nikmatilah tubuhku sepenuhnya. Dengan sepenuh hati, aku memberikan tubuh ini bagimu, Matsuyama.” Kataku.

“Ka... Kagura-chan?” Kata Matsuyama dengan heran.

Just do it. (Cukup lakukan saja.)” Kataku sambil tersenyum.

Matsuyama pun ikut tersenyum.

I will make sure that you enjoy it to the fullest. (Akan kupastikan bahwa kamu akan menikmatinya secara penuh.)” Kata Matsuyama.

Ia pun kembali mengulum buah dada dan puting susuku yang kenyal ini. Kali ini dengan sangat lembut. Tangannya yang satu lagi pun membelai-belai halus buah dada dan puting susuku satunya lagi. Perlahan belaian tangannya turun ke perutku, ke pahaku, sampai ke selangkanganku. Belaian tangan dan kuluman bibirnya yang lembut membuatku semakin terbuai dalam kasih sayang Matsuyama.

Kemudian, Matsuyama melepaskan barikade terakhir yang aku miliki, yaitu celanaku. Kini, aku betul-betul telanjang bulat di hadapannya. Matsuyama pun ikut membuka seluruh pakaiannya, sehingga kini ia sama telanjangnya denganku. Aku melihat Matsuyama yang seutuhnya apa adanya, tanpa dilindungi apapun. Tidak ada satu aksesorispun yang menutupi tubuhnya, sehingga tubuhnya betul-betul apa adanya. Aku betul-betul terangsang sekali melihat tubuhnya yang telanjang.

Kini, Matsuyama menindih tubuhku. Aku betul-betul terangsang hebat ketika tubuhnya yang hangat itu menyentuh dan menempel tubuhku. Ia pun mencium bibirku dengan sangat lembut. Aku pun juga membalas ciumannya dengan lembut. Selama bermenit-menit, kami saling berciuman dengan lembut. Cluupp.. Cllpp... Claapp... Clllppp... Begitulah suara bibir kami yang saling beradu dengan ciuman yang sangat lembut satu sama lain. Kedua tangannya memelukku dengan sangat erat, seperti tidak akan dilepaskan.

Aishiteiru, Kagura-chan... (Aku mencintaimu, Kagura-chan...)” Kata Matsuyama.

Sungguh, baru kali ini aku merasa bahwa aku sangat disayang oleh Matsuyama. Aku pun balas memeluknya dengan erat. Aku pun merasakan bahwa batang penis milik Matsuyama sudah mengganjal dipahaku dan sudah sangat tegang. Maka, aku mengambil inisiatif duluan dengan membuka pahaku.

“Ini yang terbaik yang bisa kupersembahkan. Kumohon, nikmatilah, Matsuyama.” Kataku.

Matsuyama pun mulai memposisikan batang penisnya dihadapan lubang vaginaku. Setelah kira-kira pas, ia mulai mendorong pantatnya sehingga kini batang penis yang tegang dan keras itu memasuki lubang vaginaku dengan lancarnya. Ooohhh, aku merasakan gesekan yang luar biasa akibat kulit batang penis Matsuyama bergesekan dengan rongga dalam lubang vaginaku. Kini, aku merasakan bahwa diriku dan Matsuyama betul-betul sudah menyatu. Aku merasa bahwa aku sudah berbagi tubuh dengannya. Kami bukan lagi dua, melainkan satu tubuh sekarang.

Matsuyama pun mulai memompa lubang vaginaku dengan irama yang teratur. Oohh, sangat terasa sekali bagaimana batang penis Matsuyama menggesek-gesek lubang kemaluanku. Setiap kali dorongan dan tarikan batang penisnya memberikan aliran setruman birahi ke seluruh tubuhku.

Uuuu... I... ikeeee... Matsuyamaaa.... (Uuuu... Te... Teruuusss... Matsuyamaaaa...)” Desahku.

Lama-kelamaan, genjotan penisnya semakin kuat, sehingga birahi yang kudapatkan pun juga semakin deras. Pantatku dengan refleks menggoyang-goyang sendiri untuk memberikan kenikmatan kepada Matsuyama. Aku memeluk leher Matsuyama, dan membenamkannya ke dalam buah dadaku. Kepala Matsuyama yang sudah terbenam dalam buah dadaku mulai menjulurkan lidahnya, sehingga aku bisa merasakan adanya benda kenyal dan lunak yang menggesek-gesek buah dadaku dan puting susuku. Ditambah dengan kombinasi genjotan batang penis Matsuyama, kenikmatanku semakin sempurna.

Mendapat perlakuanku ini, Matsuyama pun semakin keras menggenjot lubang vaginaku. Tubuh kami berdua sudah basah oleh keringat yang mengalir dari tubuh kami masing-masing, dan juga berbaur di tubuh lawan main kami. Matsuyama melepaskan kepalanya dari buah dadaku, kemudian ia mencium bibirku. Kedua tangannya pun meremas-remas kedua buah dadaku. Napasnya pun semakin memburu, tubuhnya pun bergetar hebat.

Matsuyamaaa.... Isshou niiii.... (Matsuyamaaa... Ayo kita sama-samaaaa....)” Erangku.

Matsuyama pun semakin buas dalam menggenjot lubang vaginaku. Aku juga semakin liar memutar-mutar pantatku. Hingga akhirnya, aku mendapatkan orgasmeku.

Ouuuhhhhh.... Kimochiiiiiii... Matsuyamaaaaa..... (Ouuuhhhhh.... Nikmatt sekaliiiii... Matsuyamaaaa....)” Erangku.

Bersamaan dengan itu, aku merasakan semprotan cairan yang hangat dari penis milik Matsuyama. Aku pun juga menyemprotkan cairan kewanitaanku. Cairan kewanitaanku dan sperma milik Matsuyama bersatu dalam lubang vaginaku dan memberikan sensasi kehangatan tersendiri kepadaku. Ooohh, akhirnya tubuhku menjadi lemas, pertanda bahwa kenikmatan klimaksku sudah selesai. Penis milik Matsuyama pun sudah berhenti berdenyut. Aku merasakan lubang vaginaku begitu hangat akibat cairan kewanitaan dan sperma Matsuyama yang berkumpul dalam lubang vaginaku.

Kagura-chan... Kono kanjiru ha... subarashii da... (Kagura-chan... Perasaan ini... Betul-betul menakjubkan...)” Kata Matsuyama.

Sou yo. (Betul.)” Kataku.

Selama bermenit-menit, Matsuyama masih terus menindih tubuhku. Bibir kami sesekali saling berciuman. Kemudian, ia menggulingkan tubuhnya kesampingku, dan ia menarik tubuhku sehingga kini kepalaku terbaring didadanya.

Kagura-chan wo mamoru tame... yakusoku da... (Aku akan melindungi Kagura-chan... aku janji...)” Kata Matsuyama.

Iie. Anata wo mamoru tame... Watashi ga nani ka warui ga anata ni okoru koto ha dekimasen... (Tidak. Aku akan melindungimu... Aku tidak akan membiarkan hal buruk terjadi padamu.)” Kataku.

Sate, watashitachi ha otagai wo mamoru to omoimasu. (Yah, kurasa kita saling melindungi saja.)” Kata Matsuyama.

“Uunn...” Kataku.

Oyasumi, Kagura-chan. (Selamat tidur, Kagura-chan.)” Kata Matsuyama sambil mencium bibirku.

Oyasumi, Yama-chan. (Selamat tidur, Matsuyama.)” Kataku sambil balik mencium bibirnya.
 
Scene 2

Ayumi Nakata



Frederick Varnadoe



Geneva Varnadoe



Bellinda Varnadoe



Alston Varnadoe



Watch your manner, or you will be killed. You’re about to enter the sacred chamber that hosts the main family of Varnadoe. (Jaga perilakumu, atau kamu akan dibunuh. Kamu akan memasuki ruangan suci tempat keluarga utama Varnadoe berkumpul.)” Itulah suara yang membuyarkan lamunanku.

Suara itu berasal dari mulut seorang wanita. Wanita sadis dan menyeramkan yang merupakan putri kedua dari keluarga utama Varnadoe, Bellinda Varnadoe. Sekarang ini, aku berada di kediaman keluarga Varnadoe. Kediaman mereka seperti kastil kuno Eropa. Aku kaget, di zaman modern seperti ini, masih ada kastil model begini yang letaknya sebetulnya juga tidak tersembunyi. Mengapa kastil ini tidak jadi pusat perhatian orang-orang Perancis ya?

“Ayumi... Ayumii!” Suara seorang lelaki yang arahnya jauh dari sebelah kiriku.

Aku segera melihat ke sebelah kiri. Oh, betapa senang dan tenangnya aku ketika melihat kedua orang tuaku. Ya, mereka juga ada disini untuk mempersiapkan segala sesuatu yang akan kujalani ini.

Otousan! Okaasan! (Ayah! Ibu!)” Kataku sambil berjalan kearah mereka.

Aku langsung memeluk kedua orang tuaku dengan erat. Ya, jika bukan karena mereka, aku tidak akan berada di tempat seperti ini. Berkat merekalah, aku bisa sampai di Perancis, lebih tepatnya di kediaman keluarga Varnadoe.

Daijoubu desuka, Ayumi? (Apakah kamu baik-baik saja, Ayumi?)” Tanya ayahku.

Hai, otousan. Watashi ha daijoubu desu. (Iya, ayah. Aku baik-baik saja.)” Kataku.

Anata ga kore wo okonau ni shite mo yoroshii desuka? (Apakah kamu yakin kamu mau melakukan hal ini?)” Tanya ibuku.

Hai, okaasan. (Iya, ibu.)” Kataku.

Anata ga shitakunai baai ha, kore wo okonau hitsuyou ha arimasen. (Kamu tidak perlu melakukan hal ini jika kamu tidak mau.)” Kata ayahku.

Iie. Sore ha zokkou suru watashi no kettei desu. (Tidak. Ini adalah keputusanku sendiri untuk maju.)” Kataku.

Demo, Ayumi... (Tapi, Ayumi...)” Kata ibuku.

Sorry... I don’t mean to interrupt your precious momment... But I’m afraid I have to tell you that my father and mother are waiting for you, Ayumi Nakata. (Maaf... Aku tidak bermaksud mengganggu momen kalian... Tapi sayangnya aku harus memberitahu bahwa ayah dan ibuku menunggumu, Ayumi Nakata.)” Kata Bellinda.

Aku segera melepaskan pelukanku kepada kedua orang tuaku.

I understand. (Aku mengerti.)” Kataku.

Kemudian, Belinda mempersilakanku masuk ke pintu besar yang ada didepannya. Aku segera berjalan melangkah menuju tempatnya.

“Ayumi.” Kata ayahku.

Aku segera menoleh kebelakang untuk melihat kearahnya.

Ganbatte. (Lakukan yang terbaik.)” Kata ayahku.

Aku betul-betul senang mendapat ucapan semangat dari ayahku. Aku langsung tersenyum dan membungkukkan badan kepada ayah dan ibuku, kemudian aku segera berbalik lagi dan berjalan kearah Bellinda. Setelah sampai dihadapannya, Bellinda langsung membuka pintu besar yang ada dihadapannya itu. Aku segera masuk bersamanya. Dibalik pintu besar ini, ternyata masih ada lorong yang cukup panjang. Lorong ini sangat mewah. Dindingnya terang menyala dilapisi emas berkilau. Lantainya pun dilapisi dengan karpet berwarna merah yang terlihat sangat mewah. Baru kali ini aku melihat ruangan semewah ini.

Setelah berjalan beberapa puluh meter, akhirnya aku dan Bellinda sampai didepan sebuah pintu kecil berlapis emas. Kemudian, Bellinda maju dan mengetuk pintu itu.

Father, Mother. I bring forth Ayumi Nakata. (Ayah, ibu. Aku membawa Ayumi Nakata bersamaku.)” Kata Bellinda.

Tidak ada jawaban dari balik pintu itu.

Thank you, mother. (Terima kasih, ibu.)” Kata Bellinda.

Kemudian, Bellinda membuka pintu itu. Eh? Apakah ada jawaban tadi dari balik pintu? Aku tidak mendengar suara apapun. Aku ikut masuk ke dalam ruangan dibalik pintu kecil itu. Ruangan ini tidak semewah ruangan-ruangan diluar sebelumnya. Bentuk ruangan ini seperti kamar tidur raja dan ratu, tetapi cukup sederhana. Ukh... Aku merasa ada dua aura membunuh sangat besar yang menekanku. Saking tertekannya, seolah-olah aku merasa punggungku seperti ditekan kebawah oleh sesuatu. Aura membunuh yang sangat besar. Aura membunuh ini... pemilik tenaga ki ini setara dengan Takeru-san.

Mereka berdua adalah pimpinan tertinggi dari struktur keluarga Varnadoe, dan juga sekaligus suara tertinggi dalam organisasi Family of Varnadoe, yaitu pasangan suami istri Frederick Varnadoe dan Geneva Varnadoe. Pertama kalinya aku melihat mereka dari dekat begini. Aura membunuhnya betul-betul luar biasa. Selain merasa tertekan kebawah, aku juga mulai sedikit merasa sesak napas. Akan tetapi, tiba-tiba aura membunuh itu hilang sepenuhnya. Aku pun tidak merasakan apa-apa lagi. Satu bulir keringat mengalir dari dahiku menuju leherku.

We are sorry. We must have been startled you, Miss Ayumi Nakata. (Kita minta maaf. Kita pasti sudah membuatmu takut, Nona Ayumi Nakata.)” Kata seorang pria bertubuh besar dan sedikit gemuk, yaitu Frederick Varnadoe.

Aku hanya menggelengkan kepalaku saja. Entah kenapa, dihadapan mereka, suaraku tidak bisa keluar dari mulutku.

Since my beloved son it is about, very concerned about it I am. So, to the point I will be. When will you ready? (Karena ini menyangkut putraku tercinta, aku sangat kepikiran. Jadi, aku akan to the point saja. Kapan kamu siap?)” Tanya seorang wanita berambut pirang dan bertubuh kecil, yaitu Geneva Varnadoe.

“Aa... Aahhh...” Kataku terputus-putus saking aku masih betul-betul tertekan.

Bellinda, please. (Bellinda, tolong.)” Kata Frederick.

Bellinda mendatangiku. Ia merangkulkan tangan kirinya di pundak kiriku. Kemudian ia mengambil suatu botol kecil dari sakunya, lalu dibukalah tutup botol itu dan botol itu diarahkan ke hidungku. Aku mencium bau yang menyenangkan. Seketika itu juga, aku langsung merasa sangat tenang. Ini, rasanya seperti rohypnol. Akan tetapi tidak seperti rohypnol, wewangian ini tidak membuatku ngantuk, tapi aku mendapatkan ketenangan yang kira-kira dosisnya sama dengan rohypnol. Tapi aku tahu ini bukan rohypnol, tapi sesuatu yang lain, sesuatu yang lebih baik lagi.

Sekedar pengetahuan, rohypnol adalah obat tenang yang berfungsi untuk mengurangi ketegangan, memberikan ketenangan, dan juga membuat mudah tidur. Biasanya digunakan untuk orang yang insomnia. Penggunaan negatifnya biasa adalah untuk mengerjai wanita penghibur dengan membuatnya tidur.

What did you give me just now? (Apa yang kauberikan padamu barusan?)” Tanyaku kepada Bellinda.

Want some more? (Mau lagi?)” Tanya Bellinda dengan senyum yang mengerikan.

Worry not, please. Neither dangerous nor addictive it is. Now, kindly answer my question, please. (Jangan khawatir. Itu tidak berbahaya dan tidak membuat ketagihan. Nah, tolong jawab pertanyaanku.)” Kata Geneva.

I am ready at any time, madame. (Aku siap kapanpun, madame.)” Kataku.

Sekedar pengetahuan, madame adalah sebutan wanita yang sudah menikah dalam Bahasa Perancis.

Kedua pasangan suami istri itu pun saling melihat satu sama lain, kemudian tersenyum kearahku. Bellinda pun juga tersenyum sambil menepuk bahu kiriku.

“(mosyoo mosyuu la alabeell)” Tiba-tiba terdengar suara laki-laki dari balik pintu.

Suara apa itu? Mengapa terdengar seperti suara kumur-kumur? Ah, mungkin itu Bahasa Perancis. Karena aku tidak mengerti Bahasa Perancis, tentu saja ditelingaku terdengar seperti kumur-kumur.

Ah, such coincidence. (Ah, kebetulan sekali.)” Kata Frederick.

Aku melihat Geneva seperti memusatkan perhatiannya pada sesuatu. Kemudian, pintu dibelakangku terbuka, dan masuklah seorang laki-laki berkebangsaan Perancis. Hmmm, sama seperti Bellinda, laki-laki ini masuk padahal belum dipersilakan. Apakah memang tradisi keluarga mereka seperti itu? Tidak, jika memang seperti itu, harusnya mereka tidak usah mengetuk. Mungkin ada tradisi keluarga Perancis yang tidak aku pahami.

In case confusing you are, tell you I will. My ability this is. (Jika kamu bingung, aku akan memberitahumu. Ini adalah kemampuanku.)” Kata Geneva.

Hah? Kemampuan apa? Tunggu dulu. Aku sadar bahwa aku tidak mendengar suara itu dari telingaku. Aku mendengar suara itu dari dalam pikiranku. Mungkinkah ini...

Telephathy, it is. (Ini adalah telepati.)” Suara Geneva dalam pikiranku.

Sekedar pengetahuan, telepati adalah salah satu ilmu komunikasi yang dapat disampaikan tanpa menggunakan panca indera manusia. Pengaplikasian ilmu telepati yang digunakan oleh Geneva adalah penyampaian informasi langsung ke pikiran seseorang dengan menggunakan kekuatan pikirannya.

Telepati, bukankah itu hanya ada dalam film-film fantasi ya? Akan tetapi, Geneva memang baru saja berbicara langsung ke pikiranku. Metode apa yang digunakannya? Menurutku, telepati bisa diaplikasikan dengan pemrosesan sinyal listrik yang dipancarkan oleh otak ketika kita berbicara dalam hati. Apakah dalam ruangan ini terpasang alat atau gadget yang memungkinkan hal itu? Tidak, jika mereka memiliki teknologi secanggih itu, tentunya mereka tidak akan menganggapku sama sekali. Cara apa yang digunakan oleh Geneva untuk melakukan telepati?

Laki-laki yang baru masuk itu berdiri disampingku, kemudian ia menatap wajahku dengan sangat dekat.

Do you happen to be... Miss Ayumi Nakata? (Apakah kamu adalah... Nona Ayumi Nakata?)” Tanya laki-laki itu.

Well... yes... who are you? (Yah... iya... Siapa kamu?)” Tanyaku.

Oooooouuuuu... Father... Mother... You’re the best! I don’t like Asian people... But her... she’s perfecto! I like her looks. You really know my taste of woman! (Oooouuuuu... Ayah... Ibu... Kalian memang yang terbaik! Aku tidak suka orang Asia... Tapi dia... Dia ini sempurna! Aku suka penampilannya. Kalian betul-betul tahu selera wanitaku.)” Kata laki-laki itu.

Manner, you dumb! (Jaga perilakumu, bodoh!)” Kata Bellinda.

Ahhh... You’re too serious and mannerous, elder sister. That’s why I don’t like you, unlike eldest sister! (Ahhh... Kamu terlalu serius dan berperilaku, kakak. Karena itulah aku tidak suka denganmu, tidak seperti kakak tertua!)” Kata laki-laki itu.

Kakak? Berarti orang ini adalah...

Okay, your good news can wait later. She’s just agreed, and she’s ready at any time. Well, since you have come, you’re all dismissed. (Oke, berita baikmu itu nanti saja. Dia baru saja setuju, dan dia siap kapanpun. Baiklah, karena kamu sudah datang kemari, kalian semua boleh pergi.)” Kata Frederick.

Aku melihat Bellinda dan laki-laki itu menunduk, kemudian mereka pergi menuju pintu luar. Laki-laki itu kemudian menggandeng pergelangan tanganku, dan mengajakku keluar. Di lorong panjang itu, kami bertiga berjalan beriringan. Laki-laki itu masih menggandeng pergelangan tanganku.

By the way, I have not congratulate both of you. Congratulations! I wish many happiness for both of you. (Ngomong-ngomong, aku belum memberi selamat kepada kalian. Selamat ya! Semoga kalian berdua dilimpahi banyak kebahagiaan.)” Kata Bellinda.

Ridicoulus. I don’t need your prayer to be happy with her. (Konyol. Aku tidak perlu doamu untuk bisa bahagia bersamanya.)” Kata laki-laki itu.

I’ll make sure eldest sister hears about this. (Akan kupastikan kakak tertua mendengarnya.)” Kata Bellinda.

Please don’t. Her punch packs quite a lot. (Tolong jangan lakukan. Tinjunya sangat menyakitkan.)” Kata laki-laki itu.

Since you’re only obedient when she is around, I think I will need her help so that you mind your manner whenever and wherever you are. (Karena kamu sangat patuh hanya jika dia ada disini, kupikir aku akan membutuhkan bantuannya sehingga kami bisa jaga sikap kapanpun dan dimanapun kamu berada.)” Kata Bellinda.

Blah blah blah... By the way, Miss Ayumi Nakata, when will we commence our marriage? How about tomorrow? (Blah blah blah... Ngomong-ngomong, Nona Ayumi Nakata, kapan kita akan melangsungkan pernikahan kita? Bagaimana kalau besok?)” Tanya laki-laki itu.

Ya, laki-laki ini adalah alasan kenapa seluruh keluarga Varnadoe begitu antusias melihatku disini. Salah satu alasan aku berada disini adalah, karena aku akan menikah dengan putra bungsu keluarga Varnadoe, yaitu Alston Varnadoe. Dia betul-betul orang yang menyebalkan!

BERSAMBUNG KE EPISODE-8
 
Terakhir diubah:
Haahhh Ayumi mau merit??? Ngga rela......:galak:
 
Bimabet
Haahhh Ayumi mau merit??? Ngga rela......:galak:

ane juga ga rela tuh hahaha

Tp masih aneh alesannya menurut ane...masih ada yg di sembunyiin

iya, masih ada kok yang disembunyikan

Agen Warfe... :bingung:

Agen Fera W. a.k.a ferawati :bingung:
:kaget:
Fera jadi agent CIA

hmmm, menarik teori nya
kita lihat nanti apakah betul atau tidak
Bukan... Dia jadi agen asuransi... :pandaketawa:

jah, C nya diganti A? hahaha
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd